• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN TEKNIS PENULISAN SKRIPSI FAKULTAS USHULUDDIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN TEKNIS PENULISAN SKRIPSI FAKULTAS USHULUDDIN"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

1

PANDUAN TEKNIS PENULISAN SKRIPSI

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS DARUSSALAM (UNIDA)

PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR

INDONESIA

2017

(2)

2

TIM PENYUSUN

Syamsul Hadi Untung, M.A, MLS Hasib Amrullah, M.Ud

Harda Armayanto, M.A Rochmad, M.A

Budhi Setiawan, M.Ud Ishomuddin, M.Ud

Hikmatiar Pasya, Lc, M.A

Ali Mahfuz Munawar, Lc. M.Hum Muttaqin, M.Ud

Syam’un Salim, M.Ud Hasbi Arijal, M.Ud Zuhdi Abdillah, M.Ud Zainal Muttaqien, S.Ud Nuzul Nurmadhan, S.Th.I Mahmud Rifaannudin, S.Ud

(3)

3

SURAT KEPUTUSAN

DEKAN FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS DARUSSALAM (UNIDA) GONTOR

PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR Nomor: 202/UNIDA/D-e/V/1436

Tentang:

PETUNJUK TEKNIS PENULISAN SKRIPSI

UNIVERSITAS DARUSSALAM (UNIDA) GONTOR

Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan rahmat dan lindungan Allah SWT, Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, setelah:

MENIMBANG:

Bahwa untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Fakultas Ushuluddin, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor secara efektif, mahasiswa memerlukan petunjuk teknis pedoman penulisan skripsi (S1).

MENGINGAT:

1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 tentang Perguruan Tinggi; 3. Statuta Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor;

4. Pedoman Penyelenggaraan Program Pendidikan dan Pengajaran.

MEMPERHATIKAN:

1. Pertimbangan dan saran-saran Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi (S1) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor;

2. Hasil rapat Fungsionaris Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor tanggal 25 Maret 2015.

MENETAPKAN:

Pertama : Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi (S1) Fakultas Ushuluddin, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor yang naskah lengkapnya tercantum dalam lampiran keputusan ini.

Kedua : Hal-hal yang bertentangan dengan pedoman ini dinyatakan tidak berlaku. Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur tersendiri. Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan di Ponorogo 12 Maret 2017

Dekan Fakultas Ushuluddin

(4)

4

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Pondok Modern Darussalam Gontor telah menerbitkan buku Pedoman Teknis Penulisan Skripsi. Panduan ini dibuat untuk dijadikan pedoman khusus bagi mahasiswa Ushuluddin Univeristas Darussalam (UNIDA) Gontor. Buku ini diterbitkan dengan harapan agar menjadi acuan utama mulai dari penulisan proposal hingga ujian skripsi. Untuk mencapai konsistensi pola skripsi, petunjuk teknis penulisan skripsi ini juga diperuntukkan bagi dosen pembimbing skripsi dan menjadi pegangan selama pembimbingan berlangsung.

Buku panduan teknis ini merupakan pedoman yang sederhana dan tentunya tidak terlepas dari kekurangan. Sebab, di dalam buku ini hanya menekankan pada masalah teknis penulisan proposal dan skripsi saja. Buku panduan ini tidak membahas secara mendetail tentang metodologi penelitian dan juga teori-teori yang terkait dengan suatu bidang ilmu tertentu.

Untuk itu, dalam proses bimbingan skripsi, mahasiswa dan dosen tetap diharapkan untuk merujuk kepada buku-buku primer tentang metodologi penelitian yang terkait dengan pembahasan skripsinya dan sesuai dengan bidang studi masing-masing.

Dengan diterbitkannya buku panduan teknis penulisan skripsi ini, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang turut memberikan sumbangan pemikiran dan bahan. Semoga Allah SWT membalas amal ibadah tersebut.

Pada cetakan pertama panduan teknis penulisan skripsi Fakultas Ushuluddin ini terdapat beberapa perubahan, di antaranya adalah teknis penulisan kutipan di catatan kaki (footnote). Selain itu, pada panduan ini juga terdapat perubahan tata cara serta penulisan skripsi dan syarat ujian skripsi. Untuk itu, diharapkan kepada seluruh mahasiswa dan dosen pembimbing untuk melihat kembali panduan teknis penulisan skripsi ini.

Demikian, semoga upaya ini akan selalu mendapat hidayah dan barakah dari Allah SWT.

Gontor, 12 Maret 2017

(5)

5

DAFTAR ISI

Surat Keputusan Dekan Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Contoh dan Lampiran

BAB I: PENGERTIAN DAN TUJUAN SKRIPSI

A. Pengertian Skripsi B. Tujuan Skripsi

BAB II: PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI

A. Prasyarat Pengajuan Judul Skripsi B. Prosedur Pengajuan Judul Skripsi

BAB III: SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

A. Prasyarat Seminar Proposal Skripsi B. Prosedur Seminar Proposal Skripsi

C. Prosedur Pelaksanaan Seminar Proposal Skripsi D. Penilaian Seminar Proposal Skripsi

BAB IV: BIMBINGAN SKRIPSI

A. Prosedur Pengajuan Bimbingan Skripsi B. Batas Waktu Bimbingan Skripsi

C. Pembimbing Skripsi

D. Kualifikasi Tugas dan Tanggungjawab Pembimbing E. Sanksi dalam Penyelesaian Skripsi

BAB V: UJIAN SKRIPSI

A. Pengertian

B. Persyaratan Ujian Skripsi

C. Waktu Pelaksanaan Ujian Skripsi D. Tata Cara Pelaksanaan Ujian Skripsi E. Tata Tertib Ujian Skripsi

F. Sistem Penilaian/Evaluasi

G. Komponen Penilaian Ujian Skripsi

BAB VI: FORMAT PROPOSAL DAN SKRIPSI

A. Format Proposal B. Format Skripsi C. Beberapa Penjelasan

BAB VII: KETENTUAN TEKNIS PENULISAN

A. Pengertian

B. Bahan Kertas, Ukuran, dan Halaman C. Penomoran

D. Pembagian Bab dan Sub Bab E. Penulisan Kutipan

(6)

6

F. Penulisan Catatan Kaki dan Catatan Tambahan G. Penulisan Daftar Pustaka

H. Bahasa yang Digunakan

(7)

7

DAFTAR CONTOH LAMPIRAN SKRIPSI

KETERANGAN LAMPIRAN HAL

1. Contoh form 1 : Rekomendasi dari BAAK 2. Contoh form 2 : Permohonan Izin Penelitian 3. Contoh form 3 : Penunjukan Pembimbing 4. Contoh form 4 : Lembar Konsultasi Skripsi 5. Contoh form 5 : Lembar Revisi Skripsi 6. Ukuran Bidang Pengetikan

7. Contoh Judul Skripsi Bahasa Inggris (Halaman Depan) 8. Contoh Judul Skripsi Bahasa Inggris (Halaman Dalam) 9. Contoh Judul Skripsi Bahasa Arab (Halaman Depan) 10. Contoh Judul Skripsi Bahasa Arab (Halaman Dalam) 11. Contoh Halaman Logo

12. Contoh Surat dari Pembimbing Kepada Dekan Fakultas Ushuluddin 13. Contoh Surat Pernyataan Penerimaan Skripsi

14. Contoh Abstrak

15. Contoh Surat Pernyataan Dewan Penguji 16. Contoh Iqrar

17. Contoh Ihda’

18. Contoh Kalimatu as-Syukr wa at-Taqdir 19. Kaidah Transliterasi Arab-Latin

20. Kaidah Transliterasi Latin-Arab

(8)

8

BAB I

PENGERTIAN DAN TUJUAN SKRIPSI A. Pengertian Skripsi

Skripsi adalah karya ilmiah yang berupa paparan tulisan hasil penelitian, dengan menggunakan kaidah-kaidah penulisan ilmiah, yang berlaku dan disusun oleh mahasiswa sebagai tugas akhir. Penelitian ini menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

B. Tujuan Skripsi

Penulisan skripsi pada Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor ini memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya adalah sebagai berikut:

1) Tujuan pendidikan dan pengajaran.

Yaitu membentuk mahasiswa yang mampu memadukan pengetahuan dan pengalaman akademiknya dalam bentuk karya ilmiah sesuai dengan bidangnya. 2) Tujuan penelitian dan pengembangan.

Yaitu untuk membentuk mahasiswa yang mampu memecahkan permasalahan secara ilmiah dengan menggunakan teori dan metode yang relevan sebagai upaya menghasilkan gagasan kreatif yang objektif.

3) Tujuan akademik administratif.

Yaitu produk ilmiah yang dapat dikomunikasikan kepada masyarakat umum melalui berbagai media yang dapat menunjukkan bidang keahlian seorang sarjana.

(9)

9

BAB II

PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI

Proses ini harus dilalui oleh mahasiswa dalam rangka menulis skripsi. Mahasiswa yang dapat mengajukan Judul Skripsi adalah mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

A. Prasyarat Pengajuan Judul Skripsi

1) Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Ushuluddin minimal semester VI; 2) Lulus mata kuliah prasyarat (materi yang berkaitan dengan judul skripsi dan

metodologi penelitian III) dengan nilai minimal B;

3) Telah mencapai sekurang-kurangnya 120 sks, dengan IPK minimal 2, 0.

B. Prosedur Pengajuan Judul Skripsi

Prosedur pengajuan judul skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Pondok Modern Darussalam Gontor adalah sebagai berikut:

1) Mahasiswa yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan Nomor 1 sampai 3 huruf A diperbolehkan untuk mengajukan judul skripsi;

2) Menyerahkan proposal pengajuan judul skripsi kepada ketua program studi PAG/IAQ/IQT dan sudah direkomendasi oleh dua orang dosen;

3) Proposal judul skripsi terdiri atas judul skripsi, latar belakang penelitian, tujuan penelitian, dan referensi;

4) Ketua program studi akan membawa proposal pengajuan judul skripsi ke sidang Fakultas;

5) Proposal judul skripsi yang telah mendapat persetujuan dari fakultas, selanjutnya akan diseminarkan (SPS) oleh tim.

(10)

10

BAB III

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Seminar proposal skripsi merupakan kegiatan pemaparan proposal skripsi di depan tim pembimbing seminar proposal dan mahasiswa program studi pada Fakultas Ushuluddin. Adapun ketentuan dan prosedurnya adalah sebagai berikut:

A. Prasyarat Seminar Proposal Skripsi

1) Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Ushuluddin minimal semester VII;

2) Lulus mata kuliah prasyarat yang berkaitan dengan judul skripsi, dengan nilai minimal B;

3) Telah mencapai sekurang-kurangnya 120 sks, dengan IPK minimal 2,0; 4) Judul skripsi telah mendapatkan persetujuan dari Fakultas Ushuluddin.

B. Prosedur Seminar Proposal Skripsi

1) Mahasiswa mendaftarkan diri ke Fakultas Ushuluddin dengan menyerahkan copy proposal skripsi sejumlah 3 eksemplar;

2) Mengambil surat bimbingan Seminar Proposal Skripsi (SPS) ke Fakultas dan membawanya kepada pembimbing SPS beserta Proposal Skripsi;

3) Mahasiswa membuat kesepakatan dengan calon pembimbing tentang pelaksanaan Seminar Proposal Skripsi;

4) Mahasiswa mengambil dokumen pelaksanaan SPS dari kantor Fakultas untuk diserahkan kepada pembimbing.

C. Prosedur Pelaksanaan Seminar Proposal Skripsi

1) Mahasiswa yang akan melaksanakan SPS mengundang seluruh mahasiswa fakultas semester VII untuk mengikuti seminar;

2) Mahasiswa yang akan melaksanakan SPS menggandakan proposal skripsinya sejumlah mahasiswa peserta dan membagikannya 2 hari sebelum pelaksanaan seminar;

3) Mahasiswa yang akan melaksanakan SPS harus mengikuti langkah-langkah pelaksanaan SPS sebagai berikut:

a. SPS dilaksanakan minimal dalam 60 menit;

b. Penyaji proposal (al-bāḥits) memaparkan proposalnya dengan efektif dan efisien selama 20 menit setelah dibuka oleh moderator;

c. Pengkritik utama(al-muntaqid al-raīs)menyampaikan kritiknya setelah penyaji menyelesaikan presentasinya dengan memfokuskan kritikannya pada isi (latar belakang), proposal, metodologi penulisan, bahasa;

d. Penyaji menjawab kritik tentang proposalnya dengan baik dan benar;

e. Moderator membuka kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan kritiknya;

f. Pembimbing menyampaikan evaluasi secara menyeluruh terhadap isi proposal dan jalannya Seminar Proposal Skripsi.

(11)

11

D. Penilaian Seminar Proposal Skripsi

Penilaian seminar proposal skripsi ditetapkan berdasarkan akumulasi nilai dari unsur-unsur berikut ini: Kehadiran, Keaktifan, Sebagai Penyaji, Moderator, dan Pembahas Utama.

Penilaian seminar proposal skripsi dapat dijelaskan sebagaimana dalam tabel berikut:

Penyaji Proposal Kualitas Proposal (Maks : 20) Penyampaian

(Maks : 30) (Maks :10) Bahasa (Maks : 60) Jumlah

Judul: Moderator Nilai (Maks = 5): Pembahas Utama: Nilai (Maks = 15):

No Nama Kehadiran Keaktifan

1 2 3 4 5

(12)

12

Angka

Nilai Keterangan

Interval Skor Interval Nilai

91 - 100 3.76 - 4.00 A+ Lulus 86 - 90 3.51 - 3.75 A Lulus 81 - 85 3.26 - 3.50 A- Lulus 76 - 80 3.01 - 3.25 B+ Lulus 71 - 75 2.76 - 3.00 B Lulus 66 - 70 2.51 - 2.75 B- Lulus 61 - 65 2.26 - 2.50 C+ Lulus 56 - 60 2.01 - 2.25 C Lulus 51 - 55 1.76 - 2.00 C- Tidak lulus < 50 < 1.75 D Tidak lulus

(13)

13

BAB IV

BIMBINGAN SKRIPSI (SUDAH DIEDIT ULANG SAMPAI SINI) A. Prosedur Bimbingan Skripsi

Prosedur bimbingan skripsi mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Pondok Modern Darussalam Gontor adalah sebagai berikut: 1) Mahasiswa yang sudah menyelesaikan SPS melakukan revisi hasil SPS dalam waktu

satu minggu setelah pelaksanaan SPS dan ditandatangani oleh pembimbing SPS; 2) Mahasiswa membawa hasil revisi yang sudah mendapatkan tanda tangan dari

pembimbing SPS ke kantor Fakultas Ushuluddin dan menyerahkannya kepada sekretaris Fakultas;

3) Mahasiswa berhak mendapatkan Pembimbing, dan selanjutnya menyusun skripsi dalam bahasa Arab atau Inggris di bawah Bimbingan Dosen Pembimbing;

4) Sekretaris fakultas memberikan surat bimbingan skripsi kepada mahasiswa yang bersangkutan;

5) Mahasiswa yang sudah mendapatkan surat bimbingan harus segera menghubungi dosen pembimbing dengan membawa surat bimbingan dan hasil SPS;

6) Proses bimbingan skripsi harus selalu dicatat dan ditandatangani oleh pembimbing pada Daftar Berita Acara Bimbingan Skripsi (Form 4).

7) Mahasiswa memproses izin penelitian (jika diperlukan) kepada ketua Jurusan (form 2);

B. Batas Waktu Bimbingan Skripsi

1) Batas waktu penyusunan skripsi adalah 2 semester, terhitung sejak pengajuan judul Skripsi;

2) Perpanjangan waktu harus mendapat persetujuan Dekan dengan prosedur yang telah ditentukan;

3) Apabila karena sesuatu hal terjadi keterlambatan dalam penyusunan/penyelesaian skripsi, mahasiswa harus mendaftar ulang pendaftaran skripsi

4) Ketua Jurusan/Dekan berhak mengalihkan bimbingan kepada Pembimbing yang lain oleh karena sebab tertentu.

C. Pembimbing Skripsi

1) Dosen pembimbing ditentukan oleh fakultas setelah judul diterima.

2) Dalam penyusunan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh Dosen Pembimbing yang ditunjuk oleh ketua Jurusan melalui persetujuan rapat fungsionaris;

3) Seorang mahasiswa dibimbing oleh sekurang-kurangnya seorang dosen pembimbing.

D. Kualifikasi Tugas dan Tanggungjawab Pembimbing

Kualifikasi tugas dan tanggungjawab Dosen Pembimbing skripsi adalah sebagai berikut:

(14)

14

2) Tugas dan kewajiban Pembimbing adalah membantu mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi;

3) Pembimbing bertanggungjawab atas pembimbingan skripsi, yang meliputi: kesesuaian obyek penulisan/penelitian, kerangka berpikir, metode penelitian dan bahasa.

E. Sanksi dalam Penyelesaian Skripsi

Seorang mahasiswa mendapat sanksi apabila dalam penyelesaian skripsi melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Melakukan tindakan kecurangan akademis; 2) Melakukan tindakan plagiarisme;

(15)

15

BAB V UJIAN SKRIPSI A. Pengetian

Ujian skripsi adalah penilaian terhadap kemampuan akademis mahasiswa dalam membuat laporan tugas akhir penelitian, yang dilakukan oleh tim terdiri dari 3 orang dalam sidang munaqasah skripsi.

B. Persyaratan Ujian Skripsi

1) Terdaftar sebagai mahasiswa aktif minimal semester VIII;

2) Lulus semua materi perkuliahan yang dibuktikan dengan surat keterangan lulus semua materi dari BAAK; (form: 1).

3) Lulus ujian bahasa Arab (bagi mahasiswa yang menulis skripsi dalam bahasa Arab), dan lulus ujian bahasa Arab dan Inggris (bagi mahasiswa yang menulis skripsi dalam bahasa Inggris);

4) Lulus ujian komprehensif Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), dan Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK);

5) Menyerahkan bukti hafalan al-Qur’an juz 29;

6) Menyerahkan bukti menjadi khatib Jum’at di masjid binaan ISID Gontor; 7) Lunas pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan makan; 8) Lunas pembayaran administrasi ujian skripsi;

9) Peserta ujian munaqasah skripsi wajib mengenakan pakaian full dress.

C. Waktu Pelaksanaan Ujian Skripsi

1) Jadwal pelaksanaan ujian dan tempat ditentukan oleh fakultas berdasarkan Kalender Akademik dan jumlah peserta ujian;

2) Waktu pelaksanaan ujian skripsi minimal 60 menit.

D. Tata Cara Pelaksanaan Ujian Skripsi

1) Ujian skripsi dilakukan oleh majelis penguji yang diangkat oleh Dekan;

2) Penetapan penguji oleh Dekan didasarkan pada bidang keahlian yang sesuai dengan materi skripsi;

3) Susunan majelis penguji terdiri dari 3 (tiga) orang penguji, yang meliputi ketua majelis, penguji utama, dan sekretaris;

4) Ketua majelis bertugas sebagai pengatur jalannya ujian, penguji utama bertugas menilai substansi penelitian, sedangkan sekretaris bertugas menilai metodologi penelitian, tata cara penulisan, dan mencatat hasil penilaian penguji utama;

5) Penguji minimal bergelar Master (S2).

E. Tata Tertib Ujian Skripsi

1) Apabila majelis penguji (ketua majelis, penguji utama, sekretaris) berhalangan melaksanakan tugas, maka penguji berkewajiban memberitahukan kepada Dekan selambat-lambatnya satu hari menjelang pelaksanaan ujian dengan menyerahkan kembali naskah skripsi mahasiswa yang akan diuji;

(16)

16

2) Apabila mahasiswa berhalangan hadir dalam pelaksanaan ujian yang telah ditentukan karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka mahasiswa berkewajiban memberitahukan kepada sekretaris fakultas;

3) Apabila mahasiswa berhalangan hadir tanpa pemberitahuan dengan alasan apapun, maka mahasiswa dianggap telah menempuh ujian dengan nilai 0 (nol)/tidak lulus; 4) Mahasiswa berkewajiban menyerahkan hasil revisi skripsi berdasarkan keputusan

majelis penguji.

F. Sistem Penilaian/Evaluasi

1) Setiap penguji berkewajiban memberi nilai atas kemampuan mahasiswa dalam ujian skripsi;

2) Penilaian hasil ujian skripsi berdasarkan musyawarah anggota majelis penguji; 3) Penilaian skripsi berdasarkan kriteria nilai dalam tabel berikut:

No Variabel Indikator Nilai

1 Kualitas Judul - Jelas keterkaitannya dengan bidang ilmu di Program Studi

- Memiliki aspek kebaruan

- Ketersesuaian dengan permasalahan akademik dan isi pembahasan

2 Kualitas Abstrak - Memuat minimal 4 aspek (Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian, Metodologi, Hasil Penelitian) - Kurang lebih 400 kata

3 Aspek Pembahasan - Kejelasan pembahasan

- Terkontrol (tidak melebar ke pembahasan yang tidak terkait)

- Ketajaman analisis

4 Organisasi/logika

sistematika - Antar bab, antar sub bab, dan antara bab dengan sub bab menunjukkan adanya satu kesatuan logis.

- Judul, rumusan masalah dan bab-bab pembahasan koheren

5 Kualitas Bahasa - Ketepatan dalam penggunaan kata kunci - Ketepatan dalam pembuatan kalimat, paragraf,

dan uraian pada umumnya - Ketepatan dalam gramatika

6 Sumber rujukan - Ketersediaan sumber otoritatif dan jumlahnya - Ketersediaan sumber primer dan jumlahnya - Jumlah rujukan yang digunakan

7 Aspek Metodologi

(logic of discovery) - Ada teori/framework - Kejelasan dalam hal fungsi teori (apakah sebagai landasan [kuantitatif] ataukah sebagai kerangka berpikir [kualitatif])

- Kaitan teori dengan desain penelitian

(17)

17

- Pengguaan metode pengumpulan data dan analisis

8 Aspek Orisinalitas - Bebas dari plagiasi

- Kejujuran dan ketepatan dalam pengutipan - Banyaknya footnote

9 Aspek Teknis - Disesuaikan dengan buku pedoman penulisan skripsi: [format pembahasan, pembuatan cover, margin, penulisan footnote dan daftar pustaka, dst]

10 Penguasaan - Latar Belakang Masalah: Apa menariknya

dan mengapa dianggap penting

- Rumusan Masalah: Menggambarkan problem

akademik yang dimaksud

- Signifikasi Penelitian: Sumbangannya bagi

keilmuan dan masyarakat

- Metodologi: Penggunaan Teori, Desain

Penelitian, Metode Penelitian, dan Analisis - Temuan Penelitian: Ringkasan kesimpulan

dan kesesuaian dengan problem akademik

JUMLAH G. Komponen Penilaian Ujian Skripsi

Penilaian ujian skripsi meliputi komponen sebagai berikut:

1) Penilaian materi skripsi merupakan penilaian utama, yaitu meliputi kesesuaian isi atau kandungan skripsi keseluruhan. Bobot penilaian sebesar 30% dari total penilaian;

2) Penilaian metodologi penelitian dan penulisan adalah penilaian terhadap metode yang digunakan. Bobot penilaian sebesar 25% dari total penilaian;

3) Penilaian penalaran adalah penilaian terhadap kemampuan mahasiswa dalam menjawab, berargumentasi, memberikan alasan, mempertahankan pendapat, menunjukkan bukti yang diajukan dan sikap atau etika ilmiah dalam menjawab pertanyaan penguji secara sistematis, logis dan dapat mencerminkan penguasaan materi yang ditulis. Bobot penilaian sebesar 25% dari total penilaian;

4) Penilaian kemampuan bahasa (Arab/Inggris) adalah penilaian tentang kualitas penuturan lisan dan (terutama) tulisan dalam skripsi. Bobot penilaian sebesar 20% dari total penilaian;

5) Nilai akhir ujian skripsi dapat ditetapkan dengan konversi nilai sebagai berikut:

Nilai Keterangan

80 - 100 Lulus

(18)

18

60 – 69 Lulus

50 – 59 Tidak lulus

0 – 49 Tidak lulus

6) Apabila dinyatakan tidak lulus, mahasiswa berkewajiban melaksanakan ketentuan yang ditetapkan dalam musyawarah majelis penguji.

(19)

19

BAB VI

FORMAT PROPOSAL DAN SKRIPSI A. Format Penelitian Kuantitatif

1) Proposal Penelitian Kuantitatif (Field Research)

Proposal penelitian kuantitatif meliputi komponen berikut: A. Judul Penelitian

B. Latar Belakang Penelitian C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Penelitian

F. LandasanTeori dan Telaah Hasil Penelitian Terdahulu G. Asumsi dan Batasan Penelitian (jika diperlukan) H. Hipotesis Penelitian

I. Metodologi Penelitian(Jenis dan Desain Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data, dan Analisis Data)

J. Matrik Penelitian (Konsep Penelitian, Variabel Penelitian, Sub Variabel Penelitian (jika ada), Indikator Penelitian, Objek Penelitian, Jenis Instrumen, Nomor Instrumen)

K. Definisi Operasional L. Sistematika Pembahasan M. Daftar Pustaka

2) Skripsi Penelitian Kuantitatif Bagian awal

A. Halaman Sampul (Hard Cover) B. Halaman Judul

C. Halaman Logo D. Abstrak

E. Halaman Persetujuan Pembimbing F. Halaman Pengesahan Dekan G. Halaman Pengesahan Tim Penguji

H. Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian (Bermaterai) I. Halaman Motto

J. Halaman Persembahan K. Ucapan Terima Kasih L. Daftar Isi

(20)

20

M. Daftar Tabel, Gambar, atau Istilah (jika ada)

Bagian Inti

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Sistematika Penulisan

BAB II: LANDASAN TEORI DAN TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU

A. Landasan Teori

B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu C. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian B. Populasi dan Sampel

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data D. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen E. Analisis Data

F. Matrik Penelitian (Konsep Penelitian, Variabel Penelitian, Sub Variabel Penelitian (jika ada), Indikator Penelitian, Objek Penelitian, Jenis Instrumen, Nomor Instrumen)

G. Definisi Operasional

BAB IV: PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data (Data Umum dan Data Khusus) B. Analisis Data BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran Bagian Akhir Daftar Pustaka Lampiran (jika ada)

(21)

21

1) Proposal Penelitian Kualitatif (Library Research)

Proposal penelitian kualitatif meliputi komponen berikut: A. Judul Penelitian

B. Latar Belakang Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Penelitian

F. KajianTeori dan Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

G. Metodologi Penelitian (Jenis dan Pendekatan Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi Penelitian, Data dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data)

H. Sistematika Pembahasan I. Daftar Pustaka

J. OutlinePenelitian

2) Skripsi Penelitian Kualitatif (Library Research) Bagian awal

A. Halaman Sampul (hard cover) B. Halaman Judul

C. Halaman Logo D. Abstrak

E. Halaman Persetujuan Pembimbing F. Halaman Pengesahan Dekan G. Halaman Pengesahan Tim Penguji

H. Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian (Bermaterai) I. Halaman Motto

J. Halaman Persembahan K. Ucapan Terimakasih L. Daftar Isi

M. Daftar Tabel, Gambar, atau Istilah (jika ada)

Bagian Inti

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian

(22)

22

E. Metode Penelitian F. Sistematika Penulisan

BAB II: KAJIAN TEORI DAN TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU

A. Kajian Teori

B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

BAB III: PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data (Umum dan Khusus) B. Analisis Data

BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan/Hasil Penelitian B. Saran

C. Penutup

Bagian Akhir

Daftar pustaka Lampiran (jika ada)

D. Format Penelitian Kepustakaan (Library Research) 1) Proposal Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Proposal penelitian kepustakaan meliputi komponen berikut: A. Judul Penelitian

B. Latar Belakang Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Penelitian

F. Kajian Teori dan Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

G. Metodologi Penelitian (Jenis dan Pendekatan Penelitian, Sumber Data Primer/Sekunder, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data)

H. Sistematika Pembahasan I. Daftar Pustaka

J. Outline Penelitian

2) Skripsi Penelitian Kepustakaan (Library Research) Bagian awal

A. Halaman Sampul (hard cover) B. Halaman Judul

(23)

23

C. Halaman Logo D. Abstrak

E. Halaman Persetujuan Pembimbing F. Halaman Pengesahan Dekan G. Halaman Pengesahan Tim Penguji

H. Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian (bermaterai) I. Halaman Motto

J. Halaman Persembahan K. Ucapan Terimakasih L. Daftar Isi

M. Daftar Tabel, Gambar, atau Istilah (jika ada)

Bagian Inti

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian

E. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu F. Metode Penelitian

G. Sistematika Penulisan

BAB II: KAJIAN TEORI (menyesuaikan judul)

BAB III: HASIL PENELITIAN (menyesuaikan rumusan masalah) BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan/Hasil Penelitian B. Saran

C. Penutup

Bagian Akhir

Daftar Pustaka Lampiran (jika ada)

D. Format Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research) 1) Proposal Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research)

Proposal Penelitian Tindakan Kelas meliputi komponen berikut: A. Judul Penelitian

(24)

24

B. Latar Belakang Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Penelitian

F. LandasanTeori dan Telaah Hasil Penelitian Terdahulu G. Hipotesis Tindakan

H. Metodologi Penelitian (Objek Penelitian, Setting Subjek Penelitian (Individu/Kolaboratif), Variabel Penelitian, Prosedur Penelitian (Penjelasan Per Siklus), Jadwal Penelitian)

I. Sistematika Pembahasan J. Daftar Pustaka

2) Skripsi Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bagian awal

A. Halaman Sampul (hard cover) B. Halaman Judul

C. Halaman Logo D. Abstrak

E. Halaman Persetujuan Pembimbing F. Halaman Pengesahan Dekan G. Halaman Pengesahan Tim Penguji

H. Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian (Bermaterai) I. Halaman Motto

J. Halaman Persembahan K. Ucapan Terimakasih L. Daftar Isi

M. Daftar Tabel, Gambar, atau Istilah (jika ada)

Bagian Inti

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Metode Penelitian F. Sistematika Penulisan

(25)

25

BAB II: LANDASAN TEORI DAN TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU

A. Landasan Teori

B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu C. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

B. Setting Subjek Penelitian (Individu/Kolaboratif) C. Variabel Penelitian

D. Prosedur Penelitian (Penjelasan Per Siklus) E. Jadwal Penelitian

BAB IV: HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian B. Penjelasan Per Siklus

C. Paparan Data dan Analisis Data Per Siklus D. Pembahasan BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan/Hasil Penelitian B. Saran C. Penutup Bagian Akhir Daftar Pustaka Lampiran (jika ada)

(26)

26

E. Beberapa Penjelasan

Format proposal dan skripsi di atas merupakan format yang ditetapkan sebagai pedoman penyusunan proposal dan skripsi di lingkungan ISID khususnya fakultas Ushuluddin. Selanjutnya, sebagai bahan pertimbangan di bawah ini diberikan penjelasan terhadap beberapa komponen atau isi proposal ataupun skripsi.

1) Latar Belakang Masalah

Berisi alasan yang mendasari pilihan tema penelitian yang mengharuskan ada pemecahan secara ilmiah. Pada bagian ini, peneliti bermaksud membangun argumen bahwa penelitiannya itu penting dan menarik.

2) Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan batasan masalah.

Susunan singkat, padat, jelas, dan diungkapkan dalam bentuk kalimat tanya, misalnya: “apakah” (what) untuk penelitian yang bertujuan menggambarkan (to

describe) dan mengeksplorasi (to explore), “bagaimana” (how) untuk penelitian

yang bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan (to describe and to explain), dan “mengapa” (why) untuk penelitian yang bertujuan menjelaskan dan memahami (to

understand).

3) Tujuan Penelitian

Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian. Hanya saja, jika masalah penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pertanyaan, maka tujuan penelitian dirumuskan dengan pertanyaan. Beberapa istilah berikut bisa dipakai, yang sekaligus menunjukkan “apa” tujuan dari suatu penelitian: (a) to explore, untuk penelitian yang bertujuan “menjelajahi” atau “menjajaki”, (b) to describe, menggambar realitas sosial, (c) to explain, menjelaskan, menunjukkan hubungan sebab-akibat, membuktikan suatu teori tertentu, (d) to understand, memahami realitas sosial, (e) to predict, memprediksi.

4) Hipotesis Penelitian

Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratif dan deskrisptif tidak membutuhkan hipotesis. Secara prosedural, hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.

Rumusan hipotesis yang baik hendaknya.:

a. Menyatakan keterkaitan antara dua variabel atau lebih.

b. Dituangkan dalam bentuk kalimat deklarasi atau kalimat pernyataan. c. Dirumuskan secara singkat, padat dan jelas, serta;

d. Dapat diuji secara empiris.

(27)

27

Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian berisi signifikansi penelitian, baik bagi pengembangan ilmu (teoritis) maupun masyarakat (sosial) atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas (praktis). Uraian pada bagian ini diharapkan dapat menyimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang bermanfaat untuk dilakukan. Bagian ini menjadi acuan untuk memberikan saran sebagai bentuk rekomendasi akhir dalam penelitian.

6) Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Berisi kajian terhadap hasil penelitian terdahulu tentang tema yang sama atau tokoh yang sama, sehingga penelitian yang bersangkutan dapat ditentukan posisinya di antara penelitian-penelitian terdahulu, sekaligus menunjukkan kejelian (kecerdasan) peneliti dalam menangkap hal-hal baru meskipun kecil, dimana selama ini belum diungkap. Atau bisa juga berisi kajian terhadap beberapa literatur sumber primer yang memungkinkan penelitian dapat diselesaikan, terutama bagi penelitian awal (artinya, tema maupun masalah penelitian belum pernah ada yang meneliti sebelumnya). Intinya, dapat meyakinkan pembimbing atau sponsor bahwa penelitian bukan plagiat, bukan daur ulang, dan yang terpenting bisa diselesaikan.

7) Landasan Teori

Landasan teori digunakan pada jenis penelitian kuantitatif. Isinya, berupa deskripsi teoritis terhadap variabel yang akan diteliti, yang menyangkut definisi konsep/variabel serta hubungannya dengan konsep/variabel lain. Landasan teori juga berfungsi sebagai alat analisis data secara deduktif maupun induktif. Sebaiknya, kajian teoritik dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya dapat dipergunakan sebagai penunjang.

Landasan teori dapat diambil dari berbagai sumber, seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar, diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain.

Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria; yakni prinsip kemutakhiran (recency), kecuali untuk penelitian historis dan prinsip keterkaitan (relevancy).

Prinsip kemutakhiran ini penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode yang lain. Dengan prinsip kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu dapat dipandang paling representatif. Prinsip relevansi diperlukan karena sangat bermanfaat untuk menguraikan keterkaitan teori atau hasil penelitian yang paling mutakhir dalam suatu cabang ilmu yang diteliti.

8) Kajian Teori

Kajian teori (theoritical review) digunakan untuk jenis penelitian kualitatif, yang isinya berupa deskripsi teoritis terhadap variabel yang akan diteliti. Kajian teori juga merupakan serangkaian konsep, definisi, preposisi, yang saling berkaitan dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran sistematis tentang fenomena sosial. Dalam praktiknya, di pembahasan akan tampak penggunaan istilah ilmiah tertentu yang dipahami secara makna kebahasaan (lughatan) dan makna (istilahan).

(28)

28

9) Asumsi dan Batasan Penelitian

Asumsi dan batasan penelitian tidak harus selalu ada di dalam skripsi, tergantung jenis penelitiannya. Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Misalnya peneliti mengajukan asumsi bahwa sikap orang dapat diukur dengan skala sikap. Dalam hal ini ia tidak perlu dibuktikan kebenaran hal yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya. Asumsi bersifat substantif atau metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.

Sementara batasan penelitian menyangkut dua hal:

a. Keterbatasan ruang lingkup, kajian yang dipaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural teknik penelitian ataupun karena faktor logistik;

b. Keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika dan kapercayaan yang tidak memungkinkan peneliti mencari data yang diinginkan.

10) Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Unsur-unsur yang terdapat pada metode penelitian sangat beragam, tergantung jenis penelitiannya. Kandungan metode penelitian kualitatif tidak sebanyak dan serumit penelitian kuantitatif. Metode penelitian mencakup minimal tiga hal; pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data.

11) Disain Penelitian

Disain penelitian dapat dianggap sebagai setting/latar penelitian dimana peneliti memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, disain penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan (mengontrol) variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat (dependent variabel). Pemilihan mengacu pada hipotesis yang akan diuji.

Pada penelitian non eksperimental, disain penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan, ditinjau dari tujuan dan sifatnya; apakah penelitian eksploratori, deskripsif, eksplanatori, survey atau yang lain. Di samping itu, dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut.

12) Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel merupakan istilah yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Populasi adalah keseluruhan objek/subjek penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang kemudian diambil kesimpulannya. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama.

(29)

29

1) Identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subyek penelitian

2) Prosedur dan teknik pengambilan sampel. 3) Besarnya sampel

Dalam penelitian kualitatif, bagian ini disebut penentuan informan. Yang dipentingkan dalam penelitian kualitatif bukan jumlah informan, melainkan ketepatannya sebagai sumber data atau subyek penelitian, kedalaman data/intensitas datanya, seperti pemikiran, pendapat, atau pengalaman sumber data. Maka, alasan penentuan informan perlu dideskripsikan dengan jelas.

Demikian pula jika penelitiannya dilakukan terhadap sumber tulisan (literer), harus diuraikan secara deskriptif argumentatif. Apalagi, jika menyangkut naskah klasik, deskripsi ciri fisik harus rinci.

13) Pengumpulan Data

Isi bahasan dalam bagian ini menguraikan tentang:

1) Langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data;

2) Kualifikasi dan jumlah personel yang terlibat dalam proses pengumpulan data; 3) Jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data.

Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang lazim digunakan adalah: wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Sedangkan dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data meliputi: angket, tes, dan dokumentasi.

14) Instrumen Penelitian

Penjelasan tentang instrumen penelitian meliputi jenis alat pengumpulan data yang dipergunakan, serta alasan penggunaan alat tersebut. Di antaranya pembahasan tentang cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan, serta cara pengukuran validitas dan reliabilitasnya. Ringkasnya, harus disebutkan secara cermat spesifikasi bahan yang dipakai. Dalam proposal juga harus dilampirkan instrumen pengumpulan data yang dipergunakan, seperti angket, soal tes, pedoman wawancara, dsb.

15) Teknik Analisis Data

Jenis analisis data yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan jenis penelitian serta jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji (jika penelitian memerlukan hipotesis).

Jika jenis penelitiannya kualitatif yang perlu diuraikan adalah proses pelacakan dan pengaturan secara sistematik transkip-transkip wawancara, catatan lapangan, dan bahan–bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya.

Tak ketinggalan, juga pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencapaian pola pengungkapan hal yang penting dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis kawasan, analisis

(30)

30

taksonomik, analisis komponensial, dan analisis tematik, bukan sekedar deduktif dan induktif saja. Yang paling penting, sebutkan asal atau sumber teknik analisis itu!

16) Sistematika Penulisan

Yang terpenting dan perlu ditekankan adalah penulisan sistematika harus menunjukkan adanya konsistensi antar komponen, dalam hal ini alasan (logis) mengapa pembahasan “tertentu” ada pada bab “tertentu” sementara pembahasan yang “lain” ditaruh di bab atau pasal yang “lain” dan apa kaitan antar bab atau antar pasal.

17) Abstrak

Teks abstrak disajikan secara padat tentang intisari skripsi yang dituangkan dalam 4 paragraf mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitian yang diperoleh. Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi), dengan jumlah 450-500 kata.

18) Penutup

Bagian ini memuat dua hal, yakni simpulan dan saran: a. Simpulan

Berisi pernyataan yang secara substantif menunjukkan temuan-temuan penelitian, yang mengacu pada tujuan penelitian. Simpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun harus relevan dan memperkaya temuan penelitian. Simpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap. Dengan demikian, konsistensi antara rumusan masalah, tujuan penelitian, isi, hasil yang diperoleh, serta kesimpulan penelitian dapat terpelihara.

b. Saran

Saran merupakan konsekuensi logis dari kesimpulan. Maka, saran harus selalu berdasarkan pada temuan peneliti, pembahasan, dan simpulan hasil penelitian. Sifat saran dapat meliputi aspek operasional, aspek kebijakan, ataupun aspek konsepsional/teoritikyang merujuk pada manfaat penelitian.

19) Daftar Pustaka

Bahan pustaka yang yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya bahan yang sudah disebutkan dalam teks skripsi saja. Artinya, bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks skripsi tidak boleh dimasukkan dalam daftar pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam batang tubuh skripsi harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Tata cara penulisan daftar pustaka dibahas pada bab lain dalam buku pedoman ini.

20) Lain-Lain

Perbedaan pokok penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Kuantitatif Kualitatif

Tujuan utama adalah menjelaskan

(31)

31

membentuk fakta dan menunjukkan

hubungan antar variable konsep dengan berdasarkan kenyataan data (grounded) Proses yang digunakan bersifat

deduksi, yaitu menverifikasi teori dengan mengembangkan hipotesis

Proses yang digunakan bersifat induksi sehingga tidak ada teori yang dibuktikan atau tidak menguji hipotesis Fungsi teori adalah untuk menganalisis

dan menjelaskan fenomena sosial Fungsi teori adalah untuk memahami dan menafsirkan fenomena sosial Dalam menguji teori memakai prinsip

representativeness (keterwakilan) atau

probabilitas generalisasi terhadap hasil temuan, karenanya sampel sangat penting.

Tidak ada prinsip keterwakilan sehingga tidak ada istilah sampel

Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, tes, wawancara tertutup, dan pengamatan terstruktur.

Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan terlibat, wawancara tak berstruktur, dengan instrumen utama adalah peneliti

Analisis data menggunakan perangkat teori statistik, misalnya chyquare,

product moment, regresi, dll, yang pada

umumnya sudah tersedia program (software) komputer seperti program SPSS, Minitab, Ms. Excel, dsb.

Analisis data cenderung lebih kompleks dan memerlukan konsistensi, sesuai dengan kerangka teori atau pendekatan yang digunakan.

(32)

32

BAB VII

KETENTUAN TEKNIS PENULISAN

Setiap penulisan karya ilmiah akademik, seperti tesis, skripsi, proposal, paper, dsb. memerlukan petunjuk teknis. Cukup banyak ragam petunjuk teknik penulisan. Namun, yang paling penting adalah konsistensi dalam penggunaannya. Agar terdapat keseragaman di Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam Gontor, maka diberlakukan teknik sebagai berikut:

A. Ketentuan Cover

1. Halaman ini memuat berturut-turut: tulisan “proposal” atau “skripsi”, judul, lambing Universitas Darussalam Gontor, nama mahasiswa, NIM, nama institusi (program studi, fakultas, universitas), dan tahun skripsi diujikan;

2. Semua teks pada halaman cover ditulis menggunkan font Times New Roman dengan 1 spasi rata tengah dan ditulis bold. Dalam skripsi yang berbahasa Arab ditulis dengan font Traditional Arabic dengan 1 spasi rata tengah dan ditulis bold.

3. Tulisan proposal/skripsi ditulis di atas judul dengan menggunakan huruf kapital ukuran 16 pt (bahasa Inggris) dan ukuran 22 pt (bahasa Arab) dan jarak dengan judul 12 pt; 4. Dalam proposal/skripsi berbahasa Inggris, maka ditulis “Proposal” untuk proposal dan

“Thesis” untuk skripsi. Bila proposal berbahasa Arab, maka ditulis “

ﺚـــﺤﺒﻟا حﱰﻘﻣ

” untuk proposal dan “

ﻲﻤﻠﻋ ﺚﲝ

” untuk skripsi;

5. Teks judul ditulis dengan menggunakan huruf kapital ukuran 16 pt (bahasa Inggris) dan ukuran 20 pt (bahasa Arab) dengan bahasa yang baku sesuai EYD dan tidak boleh lebih dari 15 kata. Bilamana judul lebih dari 15 kata, maka dibuat anak judul.

6. Letak lambang universitas adalah tepat di tengah halaman dengan ukuran 5 x 3,5 cm; 7. Nama mahasiswa ditulis dengan capitalize each word, di bawahnya ditulis “NIM” dan

diikuti digit NIM;

8. Proposal dijilid soft cover. Untuk skripsi, sampul berupa kerta tebal (hard cover), dijilid langsung tanpa lakban, dengan warna cover menyesuaikan fakultas Ushuluddin, yaitu warna biru laut. Skripsi dijilid sebanyak 3 eksemplar untuk penguji;

9. Teks pada halaman judul sama dengan tulisan yang terdapat pada halaman cover. Pada halaman ini ditambahkan nama pembimbing di bawah nama mahasiswa dan NIM dengan jarak 6 pt. Penulisan nama pembimbing hanya disertai gelar akademik (tanpa penulisan al-Ustadz dan Haji).

B. Penulisan Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak ditulis dalam satu paragraph spasi 1 dengan font ukuran 10 pt (bahasa Inggris dan Indonesia) dan 16 pt (bahasa Arab) tanpa menampilkan gambar/figure. Konten pada abstrak mencakup latar belakang, tujuan, metodologi, hasil penelitian, kesimpulan saran dan diakhiri dengan kata kunci (keywords/

ﺔﻴـــــﺴﻴﺋﺮﻟا تﺎﻤﻠﻜﻟ

ا

) yang merupakan variabel kunci dalam penelitian yang menggambarkan keseluruhan hasil penelitian. Jumlah kata kunci yaitu 3-5 kata. Jumlah kata dalam abstrak 250-400 kata.

C. Panduan Umum

1) Jarak pengetikan/baris dan jenis huruf

Penulisan teks utama (proposal dan skripsi) bahasa Inggris diketik berspasi ganda

(33)

33

point 12, sedangkan kutipan langsung menggunakan font yang sama dengan point 10. Jarak spasi antar paragraf 6 point.

Untuk teks utama proposal dan skripsi berbahasa Arab diketik berspasi 1,5. Jenis

font yang digunakan adalah Tradisional Arabic, point 18. Sedangkan untuk kutipan langsung dipergunakan font yang sama dengan besar point 14. Jarak spasi antar paragraf 12 point.

2) Skripsi hanya diketik pada satu muka/halaman (tidak bolak-balik), dengan batas margin: a. Untuk skripsi dengan bahasa Inggris, lebar margin pada tepi kiri dan atas 4 cm; serta

pada tepi kanan dan bawah 3 cm;

b. Untuk skripsi dengan bahasa Arab, lebar margin pada tepi kanan dan atas 4 cm, serta pada tepi kiri dan bawah 3 cm.

3) Special indent untuk setiap awal alinea adalah 1.27 cm dari batas tepi masing-masing bab/sub bab;

4) Judul/bab, sub judul/bab, bagian/bab, tabel, gambar, ilustrasi, dan lampiran:

a. Judul/nama bab ditulis dengan huruf besar/kapital (UPPERCASE) yang diatur simetris dengan jarak pengetikan 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri titik;

b. Sub judul/bab diketik mulai dari batas tepi kiri, semua kata dimulai dengan besar/kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan (Capitalize Each Word). Pengetikan tanpa garis bawah dan tidak diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub judul/bab dimulai dengan alinea baru;

c. Sub sub judul/bagian bab diketik mulai dari batas tepi kiri. Huruf pertama saja yang menggunakan huruf besar tanpa titik. Pengetikan dimulai dengan alinea baru, demikian dengan pengetikan sub-sub judul/bab;

d. Nama tabel, gambar/ilustrasi dan lampiran disusun simetris kiri kanan, apabila lebih panjang dari satu baris, disusun menyerupai trapesium terbalik. Nama tabel, gambar atau ilustrasi dan lampiran yang lebih dari satu baris diketik dengan spasi satu; e. Untuk pengetikan tabel, gambar/ilustrasi, dan lampiran yang panjang, tidak boleh

dipotong (agar cukup untuk 1 halaman) kecuali terdapat keterangan yang menentukan “lanjutan” (diberi garis);

f. Penulisan judul gambar atau grafik terletak di bawah gambar dan disusun rata tengah;

g. Sumber tabel atau gambar dituliskan pada bagian bawah dan dicetak miring, rata kiri;

(34)

34

Contoh:

(Sumber: www.youtube.com, 2019)

Gambar 1. Channel YouTube Deddy Corbuzier

h. Tabel gambar/ilustrasi dan lampiran yang agak melebar, ditempatkan pada posisi memanjang dengan kepala/judul tabel dicantumkan pada posisi halaman kiri. Apabila tabel lebar lagi, maka halaman direkat dan dilipat.

D. Bahan Kertas, Ukuran, dan Halaman

1) Jenis kertas yang digunakan untuk pengetikan proposal dan skripsi adalah HVS 70 gram, berwarna putih berukuran A4 (21x29,7cm);

2) Jumlah halaman proposal skripsi maksimal 25 halaman, sedangkan untuk isi skripsi (pembahasan) adalah 60-100 halaman. (Pembahasan adalah bagian Inti skripsi saja. Halaman Bagian Awal dan Bagian Akhir Skripsi tidak termasuk hitungan). Jika kurang atau lebih ketentuan tersebut, dimungkinkan atas izin pembimbing.

3) Jumlah penggandaan proposal dan skripsi adalah sebagai berikut: a. Proposal digandakan sebanyak 3 eks yang diserahkan kepada:

1 eksemplar untuk dosen pembimbing 1 eksemplar untuk fakultas

1 eksemplar untuk lembaga terkait yang dituju (untuk penelitian lapangan)

Sedangkan untuk pelaksanaan SPS, proposal digandakan sesuai jumlah mahasiswa peserta.

b. Skripsi sebelum diujiakn digandakan sebanyak 3 eksemplar. Adapun setelah

diujikan dan dissetujui oleh dewan penguji, skripsi digandakan sebanyak 8 eksemplar yang diserahkan kepada:

1 eksemplar untuk jurusan/fakultas 1 eksemplar untuk dosen pembimbing 5 eksemplar untuk perpustakaan 1 eksemplar (asli) untuk mahasiswa

E. Penomoran

1. Halaman

Setiap halaman diberi nomor. Pada halaman bagian awal diberi nomor angka romawi kecil, yaitu i, ii, iii…, dan seterusnya. Penomoran diketik pada bagian bawah halaman simetris kiri kanan. Untuk skripsi berbahasa Arab digunakan huruf ،...،ـھ ،د ،ج ،ب ،أ.

(35)

35

Bagian teks skripsi, yaitu bagian isi dan bagian akhir skripsi (mulai dari endahuluan sampai dengan lampiran) diberi nomor angka Arab 1,2,3… dan seterusnya. Sedangkan nomor pada footer atau pada sudut kanan sejauh 2 spasi dari teks dan 3 cm dari garis tepi kanan/kiri atas kertas. Kecuali, pada awal bab, penomoran halaman ditempatkan dibagian bawah halaman simetris kiri kanan, tanpa titik.

2. Tabel, gambar/ilustrasi, lampiran

Pengetikan judul tabel, gambar/ilustrasi, dan lampiran huruf pertama saja diketik dengan huruf besar pada posisi simetris kanan kiri. Penomoran tiap-tiap tabel, gambar/ilustrasi, dan lampiran dengan nomor urut dari awal sampai akhir skripsi dengan angka Arab, dan bukan pada masing-masing bab. 3. Rumus dan Persamaan

Semua persamaan dan rumus matematik dan statistik dan lain-lain diberi nomor dengan angka Arab (1,2,3,….) yang diketik di antara dua kurung pada posisi tepi kanan.

F. Pembagian Bab dan Sub Bab

Setiap skripsi terbagi sejumlah bab. Setiap bab baru selalu dimulai dengan halaman baru. Sebuah bab yang besar dapat dirinci lebih lanjut dalam kesatuan-kesatuan bertingkat yang lebih kecil yang disebut anak-anak bab atau sub bab. Berikut cara penulisannya:

Bab dan bagiannya Penomoran

Bab I,II,III…….dsb

Anak Bab A, B, C ………..dsb

Seksi 1,2,3 ……..dsb

Anak seksi a, b, c…..dsb

Pasal 1), 2), 3) ………..dsb

Anak pasal a), b), c) ………dsb

Ayat (1), (2), (3)……dsb

Anak ayat (a), (b), (c) …dsb

Adapun penulisan bab dan sub bab untuk skripsi berbahasa Arab

Alternatif I

Bab

بﺎﺒ

اﻟ

(36)

36

Bagian sub bab

ﺚﺤﺒﳌا

Anak bagian sub bab

ﺐﻠﻄﳌا

Bagian anak bagian sub bab

د ،ج ،ب ،

أ

Alternatif II

Bab

ﱁا ،

ﱐﺎﺜﻟا بﺎﺒﻟا ،لوﻷا بﺎﺒ

اﻟ

Sub bab

د ،ج ،ب ،

أ

Bagian sub Bab

٤،٣،٢،١

Anak bagian sub bab

(د ،(ج ،(ب ،(

أ

Bagian anak bagian sub bab

(

٤

،(

٣

،(

٢

،(

١

G. Penulisan Kutipan

Kutipan dibedakan atas kutipan langsung dan tak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat yang berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.

Prinsip-prinsip mengutip dalam karya ilmiah, yakni: 1) Tidak boleh mengubah isi dari sumber yang dikutip;

2) Bila pada sumber terdapat kesalahan, maka harus ditulis [sic!] ‘demikianlah

adanya’;

3) Tidak boleh menghilangkan bagian kutipan dengan tanpa memberi tanda sama sekali.

Berikut ini petunjuk cara mengutip:

1. Kutipan langsung yang kurang dari empat baris atau kurang dari 40 kata. Syaratnya:

a. Kutipan diintegrasikan langsung dengan teks; b. Kutipan diapit dengan tanda kutip;

c. Sesudah kutipan selesai, diberi nomor urut penunjukan untuk catatan kaki, setengah spasi ke atas.

(37)

37

Contoh 1):

...Ibnu Sina menyatakan sejak semula: “bahwa sebab kebutuhan kepada

al-wājib (Tuhan) adalah mungkin, bukan baru.” Pernyataan ini akan membawa

kepada aktifnya irādah Allah sejak qadīm, sebelum zaman.1

2. Kutipan langsung lebih dari empat baris atau lebih dari 40 kata. Syaratnya: a. Kutipan dipisahkan dari teks utama dalam jarak 2,5 spasi;

b. Jarak antar baris selebar satu spasi;

c. Kutipan boleh atau tidak diapit tanda kutip;

d. Kutipan ditulis masuk, dengan indensi 1,5 (sebelah kiri dan 1 sebelah kanan): untuk tulisan bahasa Arab kebalikannya. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, baris pertama dari kutipan tersebut masuk dengan indensi awal 1,27;

e. Sesudah kutipan selesai, diberi nomor urut penunjukan untuk catatan kaki, setengah spasi ke atas;

f. Kutipan ditulis dengan besar font 10 pt (Inggris) atau 14 pt (Arab); g. Jika di dalam kutipan tersebut juga terdapat kutipan yang lain, maka cara

penulisannya adalah:

1) Mempergunakan tanda kutip ganda [“….”] kutipan asli, dan tanda kutip tunggal [‘…….’] kutipan dalam kutipan atau sebaliknya ; 2) Untuk kutipan asli tidak dipergunakan tanda kutip, sedangkan untuk

kutipan dalam kutipan dipergunakan tanda kutip ganda.

Contoh 2):

Al-Ghazali menjawab alasan filsuf dengan melemparkan pertanyaan,

} jarak dengan teks utama 2,5

“Bagaimana cara anda menolak jika ada orang mengatakan bahwa alam ini muncul karena kehendak eternal (irādah qadīmah), yaitu kehendak yang menetapkan eksistensi, wujud (alam) pada waktu diwujudkannya? Kehendak yang menetapkan ketidakwujudan alam ini berakhir sebagai yang terahir, kehendak yang menetapkan eksistensinya alam ini berawal di mana secara aktual tercipta. Maka, berdasarkan pandangan itu, wujud alam bukan merupakan objek dari kehendak yang kekal, sebelum alam benar-benar tercipta. Dan juga karena alam ini bukan perwujudan, tetapi hanya objek dari kehendak kesesatan semata, ketika ia tercipta. Lalu apa yang mencegah kita dari keyakinan demikian, atau apa pula kontradiksi yang dikandungnya?”2

} jarak dengan teks utama 2,5

3. Kutipan tidak langsung. Syaratnya:

1 Ahmad Daudy, Segi-segi Pemikiran Falsafi dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), p. 42.

(38)

38

a. Kutipan diintegrasikan dengan teks; b. Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip;

c. Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas.

Contoh 3):

Istilah untuk merujuk kepada peradaban dalam radisi intelektual Islam setidaknya ada empat yaitu ḥaḍārah, tsaqāfah, ‘umrān, dan tamaddun. Kata ḥaḍārah akar katanya adalah katerja tsulātsi “ḥaḍara” yang berarti hadir bertempat tinggal, kebalikan dari nomad (orang yang selalu mengembara) atau badāwah.3

Catatan: Karena kutipan diintegrasikan dengan teks, maka antara kalimat milik

penulis dengan kalimat kutipan tidak dapat dibedakan. Namun demikian, penunjukan sumber harus tetap dilaksanakan.

H. Penulisan Catatan Kaki dan Catatan Tambahan

Catatan kaki adalah suatu penjelasan atas tekanan karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.4 Penulisan catatan

kaki yang dipakai pada skripsi di lingkungan Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam Gontor menggunakan bahasa sesuai dengan bahasa buku asli yang dikutip. Sedangkan untuk Ibid penulisannya sesuai dengan bahasa yang dipakai skripsi yang bersangkutan.

Berikut adalah contoh footnote untuk rujukan skripsi:

١

ىﺪﲪ دﻮﻤﳏ

ﰲ مﻼﺳﻹا ،

ﳌﻮﻌﻟا ﺮﺼﻋ

ﺔ،

ﺎﻘﻟا)

قوﺮﺸﻟا ﺔﺒﺘﻜﻣ :ةﺮ

،

٢٠١٥

،(

٢٤

.

٢

ﻊﺟﺮﳌا ﺲﻔﻧ

،

٣٤

.

3 Mohammad Muslih, Filsafat Ilmu, Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan, (Yogyakarta: Belukar, 2004), p. 34. 4 Ibid., p. 56. ٥

،ىﺪﲪ دﻮﻤﳏ

ﰲ مﻼﺳﻹا

...

،

٣٥

.

6 Mohammad Muslih, Filsafat Ilmu,Kajian Atas..., p. 56.

Fungsi catatan kaki adalah untuk menjelaskan asal sumber kutipan (langsung ataupun tak langsung). Selain itu juga untuk menerangkan tentang hal yang ingin dijelaskan dalam teks/judul.

1. Jenis catatan kaki:

a. Penunjukan sumber (referensi)

1) Mempergunakan sebuah kutipan langsung; 2) Mempergunakan sebuah kutipan tidak langsung;

3) Menjelaskan dengan kata-kata sendiri tentang apa yang telah dibaca;

3 E.W. Lane, Arabic English Lexicon, Islamic Text Society, Jilid I, (England: Cambride, 1863), p. 589. 4 Gorys Keraf, Komposisi, Cetakan XI, (Ende: Nusa Indah, 1997), p. 179.

(39)

39

4) Meminjam sebuah tabel;

5) Menunjuk kembali kepada bagian lain dari karangan itu. b. Catatan penjelasan

Catatan ini berfungsi menjelaskan/membatasi istilah, atau menerangkan dan mengomentari suatu pernyataan atau pendapat yang dimuat/dikutip dalam teks. Misalnya, jika istilah tersebut kurang dikenal luas dan tidak dapat pada kamus, namun menggambarkan fenomena, misalnya istilah “temus”5 atau

“marasim”. 6

2. Teknik pembuatan catatan kaki

a. Dengan program Microsoft Word, catatan kaki dapat ditulis dengan langsung memilih menu insert footnote, maka, secara otomatis akan muncul garis batas antara footnote dengan teks utama;

b. Nomor penunjukan ditulis 2 spasi atau 12 pt spacing before di atas garis, masuk dengan indensi 1,27 cm;

c. Sesudah nomor penunjukan mulai diketik baris pertama dari catatan kaki; d. Jarak antar baris dalam catatan kaki adalah satu spasi, sedangkan jarak antar

catatan kaki adalah dua spasi atau 12 pt;

e. Baris kedua catatan kaki selalu dimulai dari margin tepi. 3. Unsur-unsur referensi

a. Pengarang

1) Ditulis sesuai dengan urutan biasa: nama kecil, nama keluarga, dsb. Misalnya, Achiel Nasrun, S. Nasution, dsb penyebutan kedua (ulangan), cukup dengan nama singkat atau nama belakangnya saja, seperti Nasrun, Nasution, dsb. Nama dituliskan tanpa menggunakan gelar;

2) Jika pengarang lebih dari satu, cukup, ditulis et al (et al adalah “dan lain-lain”);

3) Jika buku berupa kumpulan karangan (bunga rampai), maka ditulis ed. (editor) atau eds. (editors) setelah nama editornya.

Catatan:

Untuk istilah dalam bahasa Arab dapat dilihat bagian lampiran buku pedoman ini.

b. Judul

1) Judul (buku, majalah, jurnal, dsb) ditulis dengan huruf miring, artikel ditulis biasa dibubuhi tanda kutip;

5 “temus” adalah singkatan dari kata “tenaga Musim” istilah untuk tenaga kerja musiman haji. Umumnya,

temus adalah para mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya, yang memanfaatkan musim liburannya untuk beribadah sambil bekerja.

6 “marasim” adalah istilah di kalangan santri PM Darussalam Gontor untuk menamai jenis hukuman berdiri

(40)

40

2) Penyebutan kedua dan seterusnya dengan menulis “Pengarang, Judul Buku, dan Halaman”;

3) Penyebutanya kedua dan seterusnya untuk artikel dalam jurnal, ensiklopedia, dsb. Cukup digunakan tulisan Ibid (jika langsung) dan menulis “Pengarang, Judul Jurnal, dan Halaman” (jika telah diselai). c. Data Publikasi

1) Tempat, tahun penerbitan dan nama penerbit buku dicantumkan pada penyebutan pertama saja diletakkan di dalam kurung (Ponorogo: Gontor Press, 2013);

2) Data publikasi majalah atau jurnal ilmiah tidak perlu memuat nama dan tempat penerbitan melainkan diganti dengan volume atau jilid, nomor halaman, tanggal dan bulan penerbitan (Vol. 5 No. 1, Juni 1998); 3) Data publikasi bagi artikel koran meliputi bulan, hari, tanggal, dan

nomor halaman. Penanggalan tidak boleh diletakkan dalam kurung (Republika, Senin 22 Maret 1999/4 Dzulhijjah 1419, p. 6);

4) Jika buku terdiri beberapa jilid, ditulis volume/jilid (Vol./Jil.)untuk skripsi bahasa Inggris. Jika buku berbahasa Arab maka ditulis

ﺪﻠﳎ (ج)

. Misalnya: Nama, Judul Buku, Vol.2. (Kota: Penerbit, 1995, p. 33- 43); 5) Jika sumber tidak didapatkan aslinya, maka yang harus ditulis adalah

buku/sumber pustaka tempat sumber dimaksud terdapat, demikian pula tentang tahun dan halamannya. Misal, pendapat K. Merton tentang kohesi sosial dalam buku Metode-metode penelitian Masyarakat-nya Koerntjaraningrat yang dikutip oleh Melly G Tan. Maka Penulisan Catatan kakinya adalah sebagai berikut.7

I. Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan petunjuk informasi tentang jumlah dan jenis buku yang dipergunakan sebagai rujukan dan bahan penulisan karya ilmiah. Selain judul dan nama pengarang, daftar pustaka juga memuat sejumlah informasi penerbitan secara lengkap. Selengkapnya, aturan penulisannya adalah sebagai berikut.

a. Yang ditulis di dalam daftar pustaka hanyalah sumber kepustakaan yang dikutip dalam skripsi;

b. Unsur yang harus ditulis yakni pengarang, judul, dan data penelitian;

c. Untuk skripsi dengan penelitian literatur, sumber pustaka primer dibedakan (pengelompokannya) dengan sumber data sekunder (referensi).

1. Aturan Penulisan

Aturan penulisan daftar pustaka sangat beragam. Namun yang terpenting penulisan harus konsisten. Ketentuan penulisan yang umum yakni:

a. Daftar pustaka ditulis berdasarkan urutan alfabetis nama pengarangnya;

7 Merton dalam Melly G. Tan “Masalah Perencanaan Penelitian” dalam Koentjaraningrat Metode-Metode

(41)

41

b. Nama pengarang dibalik, dengan susunan nama akhir, awal dan nama tengah; c. Jarak antar sumber pustaka dua spasi, sedangkan jarak antar baris satu spasi; d. Penulisan dimulai dari margin kiri, sedangkan baris kedua dan seterusnya masuk

(special hanging indention) 1,5;

e. Jika ada dua atau lebih karangan yang ditulis oleh pengarang yang sama, maka penulisannya dapat diawali dengan garis sepanjang nama pengarang.

2. Urutan penulisan nama pengarang, dengan urutan nama akhir, nama awal dan nama tengah tanpa gelar akademik (titik). Tahun penerbitan (titik). Judul termasuk sub-judul, dicetak miring/garis bawah (titik). Tempat penerbitan (titik dua): dan nama penerbit (titik).

Contoh:

Hadi, Sutrisno. 1994. Metodologi Recearch. Jilid I. Cetakan Ke – XXVII. Yogyakarta: Andi Offset.

Catatan: Konsistensi penulisan daftar pustaka di antaranya adalah:

1) Judul sumber untuk latin dicetak miring. Sedangkan untuk sumber arab, ditulis dengan cetak tebal (bold).

2) Tahun terbit ditulis setelah nama.

3) Penulisan sumber pustaka dipisahkan dengan titik (antara nama, tahun, sumber rujukan, kota, penerbit), kecuali pada penggalan antar suku kata nama penulis, tetap menggunakan koma.

4) Buku-buku yang terbit sebelum tahun 1972 biasanya ditulis dengan ejaan lama. Maka, penulisannya juga harus konsisten, seperti kata Djakarta, Djambatan, Tjetakan, Poedjangga Baroe, dsb., dan bukan dengan ejaan baru, seperti Jakarta, jambatan, cetakan, dan pujangga Baru.

Berikut ini, beberapa contoh penulisan dengan jenis sumber yang berbeda: 1. Jika sumber dalam kumpulan karang, jurnal, atau bunga rampai.

Muzaffar, Chandra, dkk. 2007. “Menuju Martabat Manusia” dalam Human’s

Wrong: Rekor Buruk Dominasi Barat Atas Hak Asasi Manusia. Yogyakarta:

Pilar Media.

Nasution, Adnan Buyung dan A. Patra M. Zen. 2006. Instrumen Internasional

Pokok Hak Asasi Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, YLBHI dan

KKAA.

Koentjaraningrat, (Ed) 1993. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Edisi ketiga. Jakarta: Gramedia.

2. Jika sumber berupa karya terjemahan.

Khallaf, Abdul Wahhab. 2003. Ilmu Ushul Fikih: Kaidah Hukum Islam. Terjemahan/Terj. oleh Faiz el Muttaqien. Jakarta: Pustaka Amani.

(42)

42

3. Jika sumber berupa skripsi, tesis, atau disertasi.

Muttaqien, Nashrulloh Zainul. 1988. Perubahan Makna Bentuk Serapan Bahasa

Arab dalam Bahasa Indonesia. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas

Sastra Universitas Gadjah Mada. 4. Jika sumber berupa makalah seminar

Arijal, Hasbi. 2015. “Problem Konsep Monoteisme dalam Agama-agama Semit.” Makalah disajikan dalam seminar Peradaban dan Pemikiran Islam UII Yogyakarta, 15 Maret 2015.

5. Jika sumber atas nama lembaga

Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, 1996. Wardun. Risalah Akhir

Tahun dalam Bahasa Indonesia – Arab – Inggris. Ponorogo: Pondok Modern

Darussalam Gontor.

6. Jika sumber berupa berita/artikel dalam media massa

Pengetahuan Dokter Umum di Indonesia Masih Sangat Renda. 1999, Senin, 22 Maret. Republika, p.9.

Brata, A. Gunadi dan R. Basuki Ruswanto. “Kemitraan dan Demarginalisasi Ekonomi Rakya”. Jawa Pos, 1997, 16 Juli, p.4.

7. Jika sumber berupa kitab suci

Semua kitab suci, seperti Al-Qur’an Alkitab, Veda, dan sebagainya, ditulis pada penyebutan pertama dalam daftar pustaka, sebab tanpa pengarang. Kecuali jika berupa terjemahan, maka penulisannya sebagaimana sumber yang lain, misalnya:

Proyek Pengganda Kitab Suci Al-Qur’an. 1985. Al-Qur’an dan terjemahnya. Departemen Agama Republik Indonesia.

8. Jika sumber tidak memiliki data penerbitan yang lengkap. Seperti tanpa tahun,

tanpa penerbit, tanpa kota, dll, maka cara penulisannya adalah;

Untuk Latin:

Jika tanpa tahun ditulis “T.Th”, jika tanpa penerbit, diganti dengan “T.Pn” dan jika tanpa kota “T.Tmp.”

Untuk Arab:

Jika tanpa tahun ditulis “

ت.د

”, jika tanpa penerbit, diganti dengan “

ط.د

” dan jika tanpa kota “

م.د

Gambar

Gambar 1. Channel YouTube Deddy Corbuzier
Tabel Kontingensi  Contingency Tabels    ﺔﻴﻧاﺮﻗ لواﺪﺟ

Referensi

Dokumen terkait

adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. • Ditinjau dari pendekatan yang

Untuk analisis data dapat digunakan pendekatan kuantitatif atau kualitatif, tergantung tujuan penelitian dan jenis data yang dikumPulkan Pada langkah ini secara kolaboratif tim

- Metode analisis data atau bahan hukum yang digunakan dalam

Banyaknya kegiatan analisis data dilakukan sesuai dengan jumlah hipotesis yang telah dirumuskan. Hasil analisis data yang dilaporkan adalah koefisien hasil perhitungan

Prosedur analisis data menyangkut penyuntingan data dan informasi yang dikumpulkan dengan kuesioner atau melalui FGD, insert data/informasi ke dalam komputer,

Analisis data diartikan sebagai kegiatan pengolahan data, yang terdiri atas tabulasi dan rekapitulasi data. 1) Tabulasi data dinyatakan sebagai proses pemaduan atau

Sumber data dari penelitian ini berasal dari Bursa Efek Indonesia (BEI), www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik,

Kesimpulan harus ditulis berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan temuan yang telah ditulis pada bab sebelumnya yang tentu saja disesuaikan dengan tujuan