• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketoconazole

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ketoconazole"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

OBAT KULIT OBAT KULIT

Kulit merupakan bagian yang penting dari penampilan, sehingga bila ada masalah pada kulit Kulit merupakan bagian yang penting dari penampilan, sehingga bila ada masalah pada kulit akan menimbulkan ketidaknyamanan. Gangguan dari luar, infeksi, ketidakseimbangan akan menimbulkan ketidaknyamanan. Gangguan dari luar, infeksi, ketidakseimbangan hormon, proses menua, dan stres emosional dapat mempengaruhi kulit dengan banyak cara. hormon, proses menua, dan stres emosional dapat mempengaruhi kulit dengan banyak cara. Untuk menghilangkan masalah pada kulit, dapat menggunakan obat kulit. Obat kulit tersedia Untuk menghilangkan masalah pada kulit, dapat menggunakan obat kulit. Obat kulit tersedia di pasaran baik obat kulit yang dijual bebas maupun harus dengan resep dokter. Namun, di pasaran baik obat kulit yang dijual bebas maupun harus dengan resep dokter. Namun, diperlukan informasi lebih lanjut untuk memutuskan obat kulit yang sesuai dengan penyakit diperlukan informasi lebih lanjut untuk memutuskan obat kulit yang sesuai dengan penyakit yang diderita.

yang diderita.

Berikut ini pembagian obat kulit berdasarkan jenisnya: Berikut ini pembagian obat kulit berdasarkan jenisnya:

1.

1. Obat kulit golongan AntiinfeksiObat kulit golongan Antiinfeksi 2.

2. Obat kulit golongan Antiinfeksi dengan kortikosteroid (untuk dermatitis)Obat kulit golongan Antiinfeksi dengan kortikosteroid (untuk dermatitis) 3.

3. Obat kulit golongan Kortikosteroid (untuk eksim)Obat kulit golongan Kortikosteroid (untuk eksim) 4.

4. Obat JerawatObat Jerawat 5.

5. Obat kulit golongan antijamur & antiparasit topikalObat kulit golongan antijamur & antiparasit topikal 6.

6. Obat kulit untuk Psoriasis, seboroik & iktiosisObat kulit untuk Psoriasis, seboroik & iktiosis 7.

7. Obat kulit golongan Antivirus topikalObat kulit golongan Antivirus topikal 8.

8. Obat kulit golongan Analgesik & antiinflamasi topikal (untuk terkilir)Obat kulit golongan Analgesik & antiinflamasi topikal (untuk terkilir)

Gambar Struktur Kulit

Gambar Struktur Kulit

1.

(2)

Suatu antibiotik diberikan secara topikal (melalui kulit) untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri-bakteri. Umumnya berupa antibiotik yang absorpsinya baik melalui kulit, seperti golongan  penisilin, eritromisin dan sefalosporin.

2. Obat kulit golongan Antiinfeksi dengan kortikosteroid

Obat kulit antibiotik yang diberikan bersama kortikosteroid memberikan efek yang optimal. Di satu sisi, antibiotik membunuh  bakteri yang menginfeksi, sedangkan di sisi lain kortikosteroid memulihkan radang dan infeksi pada kulit yang terganggu.

Obat kulit golongan ini dapat digunakan untuk mengobati dermatitis. Pemakaian sediaan yang mengandung kortikosteroid harus sesuai anjuran dokter meskipun penggunaan secara topikal relatif lebih aman.

3. Obat kulit golongan Kortikosteroid

Obat kulit yang mengandung kortikosteroid diberikan untuk membantu sintesis protein kulit yang terganggu, misal pada eksim. 4. Obat Jerawat

Jerawat (akne) umum dialami oleh remaja bahkan dewasa dan disebabkan oleh berbagai faktor. Jerawat adalah pembengkakan folikel sebaseous yang berada pada wajah, punggung, dada dan lengan atas.

Terapi umum untuk jerawat meliputi salep yang mengandung antibakteri yang kuat, benzoyl peroxide, retin-A. Selain itu, sediaan anti jerawat yang mengandung resorsinol atau asam salisilat dapat membantu mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat

(3)

 pengelupasan.

5. Obat kulit golongan Antijamur & antiparasit topikal

Indonesia yang memiliki iklim tropis berakibat suhu udara yang panas dan lembab. Fungi dapat tumbuh di daerah kulit manusia yang lembab misalnya ketiak, selangkangan, bahkan payudara. Obat jamur mengandung griseofulvin, golongan imidazol (mikonazol, klotrimazol), tolnaftat, nistatin.

Umumnya, fungisida ini bekerja menghambat jamur dengan mengganggu aktivitas sel jamur sehingga menjadi rusak. Antijamur ini diberikan berupa krim atau salep yang dapat dioleskan langsung  pada daerah yng terinfeksi jamur. Namun, suatu anti jamur dapat

diberikan secara sistemik sebagai tambahan bila infeksi sudah meluas. 6. Obat kulit untuk Psoriasis, Seboroik & Iktiosis

Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang dapat kambuh bila lapisan kulit luar tumbuh secara abnormal. Pada kulit berbentuk bercak merah dan dilindungi oleh sisik tebal, kering, keperak-perakan. Seboroik adalah bintik-bintik kecil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada mereka yang usianya lanjut, sedangkan iktiosis adalah  penyakit kulit kering dan bersisik.

Krim dan salep steroid dapat digunakan untuk mengontrol psoriasis. Selain itu, salep yang mengandung calcipotriene atau turunannya yang merupakan vitamin D3 analog merupakan agen topikal yang dapat digunakan untuk mengobati psoriasis.

7. Obat kulit golongan Antivirus topikal

(4)

herpes. Antivirus yang pemakaiannya langsung pada kulit yang sakit seperti acyclovir pada penyakit cacar sangat membantu  penyembuhan.

8. Obat kulit golongan Analgesik & antiinflamasi topikal

Ada obat kulit yang memiliki 2 fungsi sekaligus yaitu sebagai Analgesik (meredakan nyeri), dan Antiinflamasi (meredakan radang). Obat-obatan ini mengandung ketoprofen, metil salisilat, mentol. dll. Obat tersebut dapat digunakan untuk artritis ruematoid, osteoartritis, kaki terkilir, dll.

KETOCONAZOLE

Ketoconazole, adalah antijamur golongan imidazol yang banyak digunakan sebagai antijamur sistemik. Sistemik disini berarti obat anti jamur yang bekerja secara sistemik, obat-obatan sistemik biasanya dikonsumsi per oral/ diminum. Obat ini larut dalam air dan dalam  pH asam.

Ketoconazole adalah obat antijamur per oral yang bekerja sistemik, yang penyerapan obatnya berbeda-beda tiap individu. Obat ini berguna dalam menekan aktivitas pertmbuhan  berbagai jamur. Penyerapan obat ini akan terhambat jika pH lambung bersifat basa. Sehingga

tidak dianjurkan konsumsi obat ini bersama antasida atau obat mag. Sedangan pengaruh makanan tidak terlalu berpengaruh dalam penyerapan obat ini, namun sebaiknya penggunaan obat ini diminum sesudah makan, karena asama lambung akan dihasilkan lebih banyak dalam lambung sesaat sesudah makan. Sehingga, obat lebih mudah diserap oleh usus. Jika  bersamaan dengan antasida, diberi jarak minimal setengah jam sebelum atau sesudah

mengonsumsi antasida.

Ketoconazole  adalah obat antifungi sintetik yang digunakan untuk mencegah dan mengobati kulit dari infeksi jamur, terutama pada pasien infeksi jamur dari penyakit AIDS. secara okmersial obat ini digunakan sebagai bahan anti-dandruff (anti ketombe) pada shampoo, salep kulit, dan tablet. Contoh produk yang mengandung obat ini adalah Johnson

(5)

and Johnson. Ketokonazol biasanya diresepkan untuk infeksi topikal seperti athletes foot, kurap, kandidiasis (infeksi ragi atau jamur), dan gatal at let.

Obat ini tidak dianjurkan bagi penderita gangguan jantung. Karena reaksinya dengan  beberapa obat seperti terfenadin (antihistamin/antialergi) dapat menyebabkan aritmia

ventrikel jantung/ gangguan ritme bilik jantung. Tidak dianjurkan juga bagi penderita meningitis karena penetrasinya kurang baik.

Obat ini tersedia dalam tablet 200mg, krim 2%. Dosis yang dianjurkan pad dewsa adalah satu kali 200-400 mg. Nama dagang dari obat ini antara lain Nizoral ,Xolegel ,Extina Ketoconazole Cream ,Allegra-D 24 Hour

Mekanisme kerja

 Seperti azole jenis yang lain, ketoconazole berinterferensi dengan biosintesis

ergosterol, sehingga menyebabkan perubahan sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan membran.

Farmakokinetik 

 Absorbsi : diserap baik melalui saluran cerna dan menghasilkan kadar plasma

yang cukup untuk menekan aktivitas berbagai jenis jamur. Penyerapan melalui saluran cerna akan berkurang pada penderita dengan pH lambung yang tinggi,pada  pemberian bersama antasid.

 Distribusi : ketokonazol setelah diserap belum banyak diketahui.

 Ekskresi : Diduga ketokonazol diekskresikan bersama cairan empedu ke

lumen usus dan hanya sebagian kecil saja yang dikeluarkan bersama urin, semuanya dalam bentuk metabolit yang tidak aktif.

Efek samping

 Efek toksik lebih ringan daripada Amfoterisin B.

 Mual dan muntah merupakan ESO paling sering dijumpai

 ESO jarang : sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia, parestesia, gusi

(6)

Indikasi

 Ketokonazol terutama efektif untuk histoplasmosis paru, tulang, sendi dan jaringan

lemak.

Kehamilan dan laktasi

Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil karena pada tikus, dosis 80 mg/kgBB/hari menimbulkan cacat pada jari hewan coba tersebut.

CTM

Klorfeniramin maleat adalah turunan alkilamin yang merupakan antihistamin dengan indeks terapetik (batas keamanan) cukup besar dengan efek samping dan toksisitas yang relatif rendah (Siswandono, 1995).

Klorfeniramin maleat merupakan obat golongan antihistamin penghambat reseptor H1 (AH1) (Siswandono, 1995). Pemasukan gugus klor pada posisi para cincin aromatik feniramin maleat akan meningkatkan aktifitas antihistamin. Berdasarkan struktur molekulnya, memiliki gugus kromofor berupa cincin pirimidin, cincin benzen, dan ikatan

 – 

C=C- yang mengandung elektron pi (?) terkonjugasi yang dapat mengabsorpsi sinar pada panjang gelombang tertentu di daerah UV (200-400 nm), sehingga dapat memberikan nilai serapan (Silverstein, 1986;Rohman, 2007).

Spektrum serapan UV klorfeniramin maleat bergantung kepada pelarutnya. Pada suasana netral klorfeniramin maleat memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 261 nm, sedangkan dalam metanol klorfeniramin maleat memberikan serapan maksimum pada  panjang gelombang 250-275 nm (Florey, 1983).

(7)

Klorfeniramin maleat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 100,5% C6H19ClN2.C4H4O4, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan dan memiliki berat molekul 390,67. Klorfeniramin maleat berupa serbuk hablur, putih; tidak berbau, larutan mempunyai  pH antara 4 dan 5, mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan kloroform; sukar larut dalam

eter dan dalam benzena (Farmakope IV, 1995).

Mekanisme kerja klorfeniramin maleat adalah sebagai antagonis reseptor H1, klorfeniramin maleat akan menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos; selain itu klorfeniramin maleat dapat merangsang maupun menghambat susunan saraf pusat (Tjay, 2002; Siswandono, 1995).

Klorfeniramin maleat memberikan efek samping walaupun juga bersifat serius dan kadang-kadang hilang bila pengobatan diteruskan. Efek samping yang sering terjadi adalah sedatif, gangguan saluran cerna, mulut kering, kesukaran miksi. Kontraindikasi dari klorfeniramin maleat ini menimbulkan aktivitas antikolinergik yang dapat memperburuk asma bronkial, retensi urin, glaukoma. Klorfeniramin memiliki interaksi dengan alkohol, depresan syaraf  pusat, anti kolinergik (IONI, 2001; Tjay, 2002).

(8)

Indikasi:

Pengobatan pada gejala-gejala alergis, seperti: bersin, rinorrhea, urticaria, pruritis, dll.

Kontra Indikasi:

 N/A

Komposisi:

Tiap tablet mengandung:

Chlorpheniramini maleas 4 mg

Efek Samping:

Kadang-kadang menyebabkan rasa ngantuk.

Perhatian:

Selama minum obat ini, jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.

Takaran Pemakaian:

Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet.

(9)

Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa.

ANTIBIOTIK Pengertian

Antibiotika ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat menghambat  pertumbuhan atau membasmi jenis mikroba lain.

Antibiotika ( latin : anti = lawan, bios = hidup ) adalah xzat-zat kimia yang dihasilkan miro organisme hidup tertuam fungi dan bakteri ranah. Yang memiliki kahsiat mematikan atau mengahambat pertumbuahn banyak bakteri dan beberapa virus besar, sedangkan toksisitasnya  bagi manusia relative kecil.

2.2 Pembuatan Antibiotika

Pembuatan antibiotika lazimnya dilakukan dengan jalan mikrobiologi dimana mikro organisme dibiak dalam tangki-tangki besar dengan zat-zat gizi khusus. Kedalam cairan  pembiakan disalurkan oksigen atau udara steril guna mempercepat pertumbuhan jamur sehingga produksi antibiotiknya dipertinggi setelah diisolasi dari cairan kultur, antibiotika dimurnikan dan ditetapkan aktifitasnya beberapa antibiotika tidak dibuat lagi dengan jalan  biosintesis ini, melakukan secara kimiawi, antara lain kloramfenikol

2.3 Aktivitas

Umumnya dinyatakan dalam suatu berat (mg),kecuali zat yang belum sempurna  pemurniannya dan terdiri dari campuran beberapa zat misalnya polimiksin B basitrasin, atau

(10)

2.4 Mekanisme Kerja

Beberapa antibiotika bekerja terhadap dinding sel ( penisilin dan sefalosforin ) atau membran sel ( kleompok polimiksin), tetapi mekanisma kerja yang terpenting adalah perintangan selektif metabolisme protein bakteri sehingga sintesis protein bakteri, sehingga sintesis  protein dapat terhambat dan kuman musnah atau tidak berkembang lagi misalnya

kloramfenikol dan tetrasiklin 2.5 Penggunaan Lainnya

Diluar bidang terapi, antibiotik digunakan dibidang peternakan sebagai zat gizi tambahan guna mempercepat pertumbuhan ternak, dan unggas yang diberi penisilin, tetrasiklin erithomisin atau basitrasin dalam jumlah kecil sekali dalam sehari harinya, bertumbuh lebih  besar dengan jumlah makanan lebih sedikit.

KORTIKOSTEROID

Kortikosteroid topikal digunakan untuk menekan peradangan pada kulit yang meredakan ruam eksim. Mengendalikan gatal mengurangi keinginan untuk menggaruk dan karenanya mengurangi kemungkinan eksim terinfeksi.

Dalam kasus di mana eksim terinfeksi perlu diresepkan kortikosteroid topikal yang  juga mengandung antibiotik atau antiseptik. Steroid topikal diserap ke dalam sel-sel kulit, menghentikan sel-sel dari memproduksi berbagai bahan kimia penyebab peradangan yang  biasanya dilepaskan ketika kulit bereaksi terhadap alergen atau iritasi, termasuk prostaglandin

dan berbagai zat inflamasi lainnya, menyebabkan pembuluh darah untuk melebar dan sel inflamasi lainnya tiba, sehingga daerah yang terkena kulit menjadi merah, bengkak dan gatal. Dengan mencegah bahan inflamasi yang dikeluarkan pada kulit, kortikosteroid mengurangi  peradangan dan meredakan gejala seperti gatal.

Gambar

Gambar Struktur KulitGambar Struktur Kulit

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit kurap biasanya disebabkan oleh infeksi jamur Trichophyton rubrum ditandai dengan adanya infeksi jamur pada kulit halus (glaborous skin) di daerah muka, badan, lengan,

Ada hanya sedikit bukti bahwa pemantauan laboratorium mencegah kematian akibat keracunan obat, tetapi ada sangat banyak bukti bahwa tidak mengobati infeksi HIV yang bergejala

Mengingat sampai saat ini obat untuk mengobati dan vaksin untuk mencegah AIDS belum ditemukan, maka alternatif untuk menanggulangi masalah AIDS yang terus meningkat ini adalah

Merupakan infeksi jamur yang dapat merusak jaringan luar kulit, penyakit panu ini sering banyak menyerang pada anak- anak dan remaja..  Gejala penyakit jamur panu

Yusticia Katar | Farmakologi Obat P Farmakologi Obat Penyakit Infeksi & Jamur│Olha Chayo’s notes Olha Chayo’s notes 10

Tabel 2 Posterior Probability Dari Tiap Gejala Penyakit Kulit Akibat Infeksi Jamur..

Pada penyakit kulit karena infeksi jamur superfisial, seseorang terkena penyakit tersebut oleh karena kontak langsung dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh

sehingga bisa terjadi tiadanya antibiotika tiadanya antibiotika yang yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit infeksi. bisa digunakan untuk mengobati