• Tidak ada hasil yang ditemukan

PATOFISIOLOGI DAN PATOLOGI KLINIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PATOFISIOLOGI DAN PATOLOGI KLINIK"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PATOFISIOLOGI DAN PATOLOGI KLINIK

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UHAMKA

2021

(2)
(3)

Capaian Pembelajaran

• Mampu menjelaskan konsep penyakit dan cedera sel sebagai penyebab

utama dari berbagai penyakit dan kelainan dalam tubuh manusia.

• Mampu menjelaskan kembali berbagai penyebab penyakit ,

patofisiologinya, manifestasi klinis, diagnosa, serta parameter yang akan

diukur untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit.

• Mampu menyimpulkan kelainan atau penyakit pada manusia berdasarkan

gejala/manifestasi klinik dan diagnosa yang ada.

• Memiliki pengetahuan tentang isu-isu masalah kesehatan saat ini dan

mampu mengaitkan kasus penyakit yang ada di masyarakat dengan materi

kuliah.

(4)

BAHAN KAJIAN

• Definisi patofisiologi, hubungan sel dan penyakit, dan macam-macam cedera sel serta adaptasinya

• Konsep umum penyakit dan bentuk-bentuk respon sel terhadap cedera

• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem hematologi dan infeksi HIV AIDS • Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem sistem saraf

• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada metabolik disorder • Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem kardiovaskuler • Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem pernafasan • Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem pencernaan • Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada organ hati dan mata • Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada organ ginjal

• Patofisiologi dan diagnosa penyakit pada sistem reproduksi

(5)

BOBOT PENILAIAN

• Keaktifan : 10%

• Tugas

: 20%

• UTS

: 30%

• UAS

: 40%

Persensi dilakukan di OLU dan diberikan waktu selama 20 menit dari

jam perkuliahan dimulai. Keterlambatan absensi akan mempengaruhi

penilaian di keaktifan.

(6)

Referensi yang Bisa Digunakan

Buku Teks:

1. Greene, R.J., Haris, N.D., and Goodyer, L.I., 2000, Pathology and

Therapeutics for Pharmacists : A Basic for Clinic Pharmacy, 2nd Ed., Pharm.

Press, London.

2. Kaplan, A. and L.L. Szabo., Clinical Chemistry Interpretation and

Techniques, Lea and febiger, Philadelphia.

3. Kumar, V., Cotran, R.S., and Robin, S.L., 1997, Basic Pathology, 6th Ed., W.B.

Sounders, Philadelphia.

4. Price, S., Wilson, L., 2006, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, EGC, Jakarta.

5. Frizzell, Handbook of Pathophysiology (2001)

6. Kumar, V., et.al., Robbins and Cotran Pathologic Basis Of Disease , 7th ed

(2005)

7. Alldredge, et al., Koda Kimble, Applied Therapeutics, the Clinical Use of Drugs (2013)

(7)

Apa saja yang harus saya pahami dari kuliah

ini?

• DEFINISI: patofisiologi, patologi, patologi klinik

• HAL-HAL YANG PENTING DIPELAJARI PADA PATOFISIOLOGI:

etiologi

penyakit, patogenesis penyakit, manifestasi penyakit,

diagnosa -- Konsep umum penyakit

(8)

info@uhamka.ac.id

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

Apa Patofisiologi itu?

PATOFISIOLOGI: cabang ilmu yang mempelajari

penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kelainan fisiologi tubuh.

Misal: pd pasien dengan penyakit reumathoid artritis disebabkan

karena kerusakan pada sel imun dalam mengenali sel tubuh.

PATOLOGI: cabang ilmu yang mempelajari penyakit, terbagi atas

1. Patologi anatomi (mempelajari tentang penyakit pada sel, organ

atau jaringan sebagai langkah diagnosa penyakit)

2. Patologi klinik (mempelajari tentang sampel jaringan dan cairan

tubuh dalam penetapan diagnosa)

(9)

HAL-HAL YANG PENTING DALAM MEMPELAJARI ILMU PATOFISIOLOGI

DAN PATOLOGI KLINIK :

Etiologi penyakit • Gambaran penyebab penyakit  identifikasi faktor-faktor penyebab

Patogenesis

penyakit • Perkembangan penyakit (mekanisme penyakit) perjalanan penyakit

Manifestasi penyakit

• Gejala penyakit  penilaian subjektif pasien terhadap penyakit yang dialami

• Tanda penyakit  penilaian objektif tenaga medis pada pasien

Diagnosa (Patologi

(10)

info@uhamka.ac.id

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

SEL

SEL merupakan satuan dasar struktural dan fungsional

terkecil dari suatu organisme.

FUNGSI DAN STRUKTUR SEL

Setiap sel tubuh mempertahankan kehidupan, melakukan

tugasnya untuk mengontrol seluruh aktivitas tubuh makhluk

hidup.

Masih ingat bagian-bagian sel? Apa saja masing-masing fungsi

sel?

(11)

Apa hubungan sel dengan patofisiologi?

• Penyakit atau kelainan yang terjadi di dalam tubuh diakibatkan karena cidera sel dan kematian sel sehingga terjadi gangguan fungsi sel.

• Akibat suatu serangan pada sebuah sel tidak selalu mengakibatkan gangguan fungsi. Pada kenyataannya terdapat mekanisme adaptasi seluler terhadap berbagai macam kerusakan/serangan tsb.

ADAPTASI SEL

• Sel beradaptasi melalui 4 tahap • Atrofi

• Hipertrofi • Hiperplasi • metaplasi

(12)

info@uhamka.ac.id

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

Atrofi : sel mengalami pengurangan massa / penyusutan yaitu

berkurangnya ukuran dari sel tsb

Hipertrofi ; sel mengalami pembesaran / ukuran sel bertambah

Hiperplasi ; jumlah sel bertambah

Metaplasi ; perubahan dari jenis sel dewasa menjadi sel lain, tp

bersifat reversibel

(13)

KERUSAKAN SEL

CIDERA SEL / INJURY SEL

Cidera reversible : cidera yg relative ringan dan

kemungkinan sel kembali ke dalam bentuk semula

Cidera irreversible, bila sel mati (cell death/apoptosis

cell}

(14)

info@uhamka.ac.id

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

PENYEBAB KERUSAKAN SEL / CIDERA SEL

Hipoksia (kekurangan O2 / zat-zat makanan yg penting)

Bahan kimia; termasuk obat-obatan

Agen fisik, seperti trauma mekanis, panas, radiasi, syok listrik, dll)

Agen mikrobiologi ; jamur, bakteri, protozoa, cacing

Mekanisme imun (alergi)

Gangguan genetik, misalnya banyaknya kelainan metabolisme bawaan

yang berasal dari kelainan enzim.

(15)

Apa saja faktor yang berpengaruh dalam kerusakan atau cidera

sel?

Jenis dan beratnya cidera

Jenis dan kondisi sel yang terkena

Kepekaan terhadap injury,

Diferensiasi,

Suplai darah,

Nutrisi, dan

umur

(16)

info@uhamka.ac.id

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

BENTUK-BENTUK PERUBAHAN DEGENERATIF

Sel yang cidera tp tidak mati akan mengalami DEGENERASI yaitu

perubahan morfologi / bentuk sel akibat kerusakan yang tidak fatal /

reversibel.

1. Degenerasi bengkak keruh / Pembengkakan sel / cloudy swelling yaitu

terjadinya penimbunan air di dalam sel-sel yang rusak (tp mrp kerusakan

ringan).

(17)
(18)

info@uhamka.ac.id

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

BENTUK-BENTUK PERUBAHAN DEGENERATIF

2. Degenerasi lemak / infiltrasi lemak / steatosis / perlemakan hati,

yaitu Penimbunan lipid di dalam sel-sel yang rusak. Biasanya terjadi

pada ginjal, jantung dan hati. (= hidropik, tapi isi vakuola adalah lipid

bukan air).

• Secara makroskopis perubahan pada jaringan yg terkena meliputi

pembengkakan jaringan, penambahan berat pada organ2 yg terkena, dan terlihat silinder berwarna kekuningan pada jaringan akibat adanya

kandungan lipid

• Perlemakan hati dapat ditemukan pada pasien dgn malnutrisi, makan

berlebihan, hipoksia, dan alkoholis

• Secara mikroskopis, sitoplasma dari sel-sel yg terkena tampak bervakuola,

(19)
(20)

info@uhamka.ac.id

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

KEMATIAN SEL (Nekrosis dan Apoptosis)

 Jika kerusakan sel berlangsung terus menerus dan tidak terkontrol, maka sel

tidak lagi dapat mengompensasi dan tidak dapat melanjutkan metabolisme, proses tersebut menjadi irreversible, dan sel akan mati / NEKROSIS

 Jika sel yg telah mati masih tetap tinggal di dlm hospes, akan terjadi hal-hal

brkt:

 Sewaktu sel hidup enzim-enzim yg terkandung didalam sel (umumnya litik)

tidak menimbulkan kerusakan pada sel, tp enzim2 ini dilepaskan pada saat sel mati dan mulai melarutkan berbagai unsur seluler

 Pada saat sel mati, terjadi perubahan secara kimiawi, jaringan hidup yg

tepat di sekitarnya memberikan respon terhadap perubahan itu dan menimbulkan reaksi peradangan akut di mana terjadinya pengiriman

(21)

Apa perbedaan apoptosis dan nekrosis?

• APOPTOSIS : kematian sel yang terprogram

• Bentuk kematian sel ini diprogram oleh informasi genetik yg telah ada di

dalam sel, melibatkan sel-sel tunggal atau kelompok bbrp sel, dan bila sel tsb mati, akan membentuk fragmen mjd potongan-potongan yg terikat membran yg dgn cepat difagositosis oleh sel di sekitarnya/ oleh makrofag

• Apoptosis merupakan bagian pusat perkembangan normal, berbeda dgn

nekrosis, yg tidak terdapat pada perkembangan normal dan merupakan respons terhadap cedera atau kerusakan toksik.

• Apoptosis secara khas mengenai sel-sel individu yg tersebar dan tidak

mengakibatkan peradangan, berbeda dengan nekrosis yg biasanya mengenai jalur-jalur sel-sel di sekitarnya dengan daerah yg dikelilingi oleh peradangan

(22)

info@uhamka.ac.id

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

(23)

Apoptosis diperlukan untuk:

• Pembentukan jari-jari tangan dan kaki pada janin meliputi pembuangan oleh apoptosis pada jaringan diantara jari-jari tsb

• Pengelupasan endometrium pada saat awal menstruasi terjadi akibat apoptosis

Pembentukan hubungan yang sesuai (sinaps) diantara neuron didalam

otak memerlukan penghilangan kelebihan sel oleh apoptosis

Kematian sel yg terprogram jg diperlukan untuk menghancurkan

sel-sel yg merupakan ancaman bagi integritas organisme, spt:

• Sel-sel terinfeksi oleh virus • Sel-sel dgn kerusakan DNA • Sel-sel sistem imun

(24)

info@uhamka.ac.id

www.uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

Referensi

Dokumen terkait

karena responden masih kurang mempunyai kemampuan dalam menolong korban karena sebagian besar responden baru bergabung sebanyak 24 (80%), keadaan ini disebabkan

Nguyen 2020 A Comprehensi ve Survey of Enabling and Emerging Technologies for Social Distancing Menggunakan Bluetooth module untuk mendetek jarak physical distancing

Hasil metode distributed practice kanan untuk uji- t maka didapatkan 2,89 sedangkan t tabel 2,02 jadi t hitung > t tabel (2,89 > 2,02) dan hasil metode distributed

Dalam pewarnaan tokoh Tedjo dan Rudolf, penulis akan menggunakan dua jenis referensi. Pertama penulis akan menggunakan referensi warna kulit berdasarkan kedua ras yang

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, sehingga pelaksanaan tugas akhir

Upaya untuk memberdayakan masyarakat di seluruh daerah.. Sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan

Pada perairan yang lebih dalam spons cenderung memiliki tubuh yang lebih simetris dan lebih besar sebagai akibat dari lingkungan yang lebih stabil apabila dibandingkan dengan

Kewenangan pengadilan agama di bidang perkawinan sebagaimana diatur dalam Penjelasan Pasal 49 Huruf a Undang- Undang RI Nomor 3 Tahun 2006 menyebutkan: Yang dimaksud