PENANGKAPAN IKAN DENGAN BAGAN RAMBO:
HUBUNGANNYA DENGAN KELIMPAHAN PLANKTON
AMIRUDDIN
SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis “Interaksi pemangsaan Teri (Stolephorus spp.) selama Proses Penangkapan Ikan dengan Bagan Rambo; Hubungannya dengan Kelimpahan Plankton” adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Tesis ini.
Bogor, Agustus 2006 A m i r u d d i n NIM C551024031
ABSTRAK
AMIRUDDIN. Interaksi Predasi Teri (Stolephorus spp.) selama Proses Penangkapan Ikan dengan Bagan Rambo: Hubungannya dengan Kelimpahan Plankton. Dibimbing oleh M. Fedi A. Sondita, Richardus F. Kaswadji dan Domu Simbolon.
Ketertarikan ikan memasuki catchable area bagan rambo selain karena faktor cahaya, juga dapat disebabkan oleh faktor makanan. Faktor kedua menjadi penting jika terjadi interaksi pemangsaan antar berbagai jenis ikan. Teri adalah salah satu penghubung antar plankton dan ikan dalam ekosistem laut, dimana teri memangsa plankton dan dimangsa oleh beberapa ikan pemangsa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi pemangsaan teri (Stolephorus spp.) selama proses penangkapan ikan dengan bagan rambo dan keterkaitannya dengan hasil tangkapan dan kelimpahan plankton. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juli 2005, di Selat Makassar perairan Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Pengambilan data lapangan dilakukan pada malam hari mengikuti operasi penangkapan ikan 1 unit bagan rambo pada 8 stasion penelitan dalam waktu dan tempat yang berbeda. Pada setiap stasion penelitian dilakukan pengambilan sampel air laut untuk pengamatan plankton, pengambilan sampel ikan untuk identifikasi dan analisis interaksi pemangsaan dan mencatat komposisi dan jumlah tangkapan ikan pada setiap waktu
hauling.
Interkasi pemangsaan teri selama proses penangkapan ikan dengan bagan rambo terjadi ketika teri memangsa plankton dan dimangsa oleh beberapa ikan pemangsa. Makanan teri hitam (Stolephorus insularis) terdiri dari zooplankton (94%) dan fitoplankton (6%), hal ini preferensi teri hitam terhadap zooplankton sebagai makanan utamanya. Preferensi ini juga ditunjukkan oleh indeks pilihan makanan yang menunjukkan nilai positif untuk makanan zooplankton dan nilai negatif untuk fitoplankton. Jenis makanan yang banyak dimangsa oleh teri hitam adalah Copepoda (50%) dan Malacostraca (27%), telur/larva (9%), nauplius (5%) dan diatom (4%) sedangkan kumulatif plankton lain hanya sebesar 5%. Terdapat korelasi positif antara jumlah zooplankton dalam makanan teri hitam dengan kelimpahan zooplankton di perairan (R2 = 0,643), namun tidak terhadap fitoplankton. Korelasi positif terjadi juga antara jumlah tangkapan teri hitam dengan kelimpahan zooplankton di perairan (R2 = 0,403). Teri (Stolephorus spp.) dimangsa oleh beberapa ikan pemangsa utamanya selar. Proporsi volume teri dalam total makanan selar berkisar antara 77,8% sampai 91,3% denga n frekuensi pemangsaan antara 80% sampai 100%.
ABSTRACT
AMIRUDDIN. Predation of Anchovy during Capture Process of Bagan Rambo: its Relation to Plankton Abundance. Under the supervision of M. Fedi A. Sondita, Richardus F. Kaswadji and Domu Simbolon.
Fish movement into the catchable area of bagan rambo (lifnet) may not only due to the influence of light but also the presence of their preys. Hence, there maybe some interaction amo ng biotas in the catchable area that builds a food chain. This research describes anchovy, its preys (the plankton) and predators of the anchovy during capture process. Data were collected during bagan rambo operation from May – July 2005 in 8 locations in Makassar Strait. The interaction between the anchovy and plankton, and between anchovy and its predators ware based on the presence and quantitative of substances found in the digestive system of the anchovy and its predators, and the correlation between the catch of the anchovy and the abundance of the plankton. There was significant correlation between the amount of anchovy food in its stomach and the abundances of zooplankton in the waters (R2 = 0,643), but not with abundances of phytoplankton. Number of anchovy predated by its prey was also correlated with the abundances of the anchovy (R2 = 0,403). The anchovy was also preyed mainly selar (Selar); other predator were peperek (Leiognathus), alu-alu (Sphyraena), buntal (Diodon), kwee (Caranx), kerong-kerong (Therapon), bambangan (Lutjanus) and lencam (Lethrinus).
INTERAKSI PREDASI TERI (Stolephorus spp.) SELAMA PROSES
PENANGKAPAN IKAN DENGAN BAGAN RAMBO:
HUBUNGANNYA DENGAN KELIMPAHAN PLANKTON
AMIRUDDIN
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006
Judul Tesis : Interaksi Predasi Teri (Stolephorus spp.) selama Proses Penangkapan Ikan dengan Bagan Rambo: Hubungannya dengan Kelimpahan Plankton
Nama : A m i r u d d i n
NIM : C551024031
Disetujui, Komisi Pembimbing
Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, M.Sc Ketua
Dr. Ir. Richardus F. Kaswadji, M.Sc Dr. Ir. Domu Simbolon, M.Si
Angggota Anggota
Diketahui,
Ketua Pogram Studi Dekan Sekolah Pascasarjana
Teknologi Kelautan
Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis: Interaksi Pre dasi Teri
(Stolephorus spp.) selama Proses Penangkapan Ikan dengan Bagan Rambo: Hubungannya dengan Kelimpahan Plankton.
Sebelum penelitian dan penyusunan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulusnya kepada:
(1) Bapak Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran yang konstruksif.
(2) Bapak Dr. Ir. Richardus F. Kaswadji, M.Sc dan Dr. Ir. Domu Simbolon, M.Si selaku anggota komisi pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan dan saran yang konstruksif.
(3) Bapak Dr. Ir. Mulyono Baskoro, M.Sc selaku penguji luar komisi atas koreksi, saran dan pertanyaan yang memberikan bobot tersendiri tesis ini.
(4) Dekan Sekolah Pascasarjana dan Ketua Program Studi Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor beserta para staf pengajar yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan dan wawasan penulis.
(5) Pemerintah Kabupaten Buton dan Pemerintah Kota Bau-Bau yang telah membantu dana selama kuliah, penelitian dan penyelesaian tesis ini.
(6) Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Teknologi Kelautan khususnya angkatan 2002 dan 2003 atas segala kerjasama dan dukungannya selama ini. (7) Rekan-rekan PTD: Baharuddin, Ali, Takril, Aminah, Suri, Pak Sultan.
(8) Pak Hatta, Ismail, Ridho, Rista, Evi, dan Pak Amir Barru atas segala kerjasama dan bantuannya dalam pengambilan data lapangan .
(9) Adik Fannyes atas segala kebaikan dan dukungannya yang tak pernah putus. (10) Teristimewa kedua orangtua: ibunda Masrifa dan ayahanda Sail Laanda serta
seluruh keluarga atas segala bantuan, dukungan, doa dan pengertiannya selama menyelesaikan studi.
(11) Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan sumbangsi pemikiran dalam penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini, masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, segala saran dan kritikan yang sifatnya konstruktif dengan senang hati penulis harapkan. Semoga tesis ini bermanfaat adanya.
Bogor, Agustus 2006
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Makassar pada tanggal 29 Januari 1976 dari ibu Masrifa dan ayah Sail Laanda. Penulis merupakan putra bungsu dari lima bersaudara.
Tahun 1994 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Kendari Sulawesi Tenggara dan pada tahun 1996 lulus seleksi masuk Universitas Hasanuddin Makassar di Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan melalui jalur UMPTN.
Februari 2003 melanjutkan pendidikan program magister sains pada Program Studi Teknologi Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor melalui bantuan pendidikan Pemerintah Kabupaten Buton dan Pemerintah Kota Bau-Bau.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 2
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian... 4
1.4 Hipotesis ... 4
2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Perikanan Bagan Rambo ... 5
2.2 Gambaran Umum Teri (Stolephorus spp.) ... 7
2.3 Plankton ... 9
2.4 Kebiasaan Makanan... 11
2.5 Pemangsaan (Predasi) ... 14
3 METODE... 16
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 16
3.2 Alat dan Bahan Penelitian... 18
3.3 Metode Pengambilan Data ... 18
3.3.1 Kelimpahan plankton... 19
3.3.2 Hasil tangkapan ikan... 20
3.3.3 Interaksi pemangsaan teri terhadap plankton... 21
3.3.4 Interaksi pemangsaan teri oleh ikan pemangsa... 22
3.4 Analisis Data ... 22
3.4.1 Kelimpahan plankton... 22
3.4.2 Hasil tangkapan ikan... 23
3.4.3 Interaksi pemangsaan teri terhadap plankton... 24
3.4.4 Interaksi pemangsaan teri oleh ikan pemangsa... 25
4 HASIL... 26
4.1 Gambaran Umum Kondisi Perairan Kabupaten Barru ... 26
4.2 Komposisi dan Kelimpahan Plankton ... 28
4.3 Hasil Tangkapan Ikan ... 32
4.4 Pemangsaan Teri Hitam (Stolephorus insularis) terhadap Plankton ... 37
4.5 Pemangsaan Teri (Stolephorus spp.) oleh Ikan Pemangsa ... 43
5 PEMBAHASAN ... 46
5.1 Kondisi Perairan di Kabupaten Barru... 46
5.2 Komposisi dan Kelimpahan Plankton... 47
5.3 Hasil Tangkapan Ikan ... 49
5.4 Pemangsaan... 51
5.4.1 Pemangsaan teri hitam (Stolephorus insularis) terhadap plankton... 51
5.4.2 Pemangsaan teri (Stolephorus spp.) oleh ikan pemangsa... 53
6 KESIMUPULAN DAN SARAN ... 56
6.1 Kesimpula n ... 56
6.2 Saran... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57
DAFTAR TABEL
Halaman 1 Waktu dan posisi pengambilan data lapangan... 16 2 Alat dan bahan penelitian... 18 3 Rata-rata dan simpangan baku parameter (sb) suhu, kecepatan arus,
salinitas, dan oksigen terlarut di perairan Kabupaten Barru ... 26 4 Kelimpahan plankton secara vertikal pada kedalaman 0, 5 dan 10
meter serta kelimpahan rata-rata ± simpangan baku (sb) selama penelitian... ...31
5 Jumlah, rata-rata dan rasio jenis ikan yang tertangkap oleh bagan rambo selama penelitian ... 33 6 Indeks pilihan makanan (E) teri hitam ... ... 39
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Kerangka pemikiran penelitian... 2
2 Diagram alir rumusan masalah penelitian... 3
3 Bagan rambo sebelum dan saat operasi penangkapan ikan ... 6
4 Anatomi teri Stolephorus spp. (Hutomo et al., 1987) ... 8
5 Peta lokasi pengambilan data lapangan ... 17
6 Pengambilan sampel air untuk pengamatan plankton... 19
7 Estimasi berat ikan untuk menduga total hasil tangkapan (a) Hasil tangkapan dalam 1 hauling; (b) Hasil tangkapan dalam 1 keranjang ... ... 20
8 Sampel teri (Stolephorus spp.) untuk analisis komposisi makanan... 21
9 Kondisi suhu dan salinitas perairan Kabupaten Barru ... 27
10 Kondisi kecepatan arus dan oksigen terlarut (DO) perairan Kabupaten Barru... 28
11 Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada setiap stasion penelitian ... 29
12 Kelimpahan rata-rata zooplankton pada setiap stasion penelitian... 30
13 Kelimpahan rata-rata plankton setiap Stasion penelitian dan fase bulan ... 31
14 Kelimpahan rata-rata plankton berdasarkan waktu hauling. ... 32
15 Hasil tangkapan rata-rata berdasarkan stasion penelitian dan fase bulan selama penelitian. ... 34
16 Jumlah tangkapan rata-rata semua jenis ikan dan jenis teri setiap waktu hauling selama penelitian ... 35
17 Fungsi regresi antara kelimpahan fitoplankton di perairan dan hasil tangkapan teri ... 36
18 Fungsi regresi antara kelimpahan zooplankton di perairan dan hasil tangkapan teri ... 36
19 Fungsi regresi linear antara hasil tangkapan teri dengan hasil
tangkapan ikan non teri... 37 20 Indeks bagian terbesar (index of preponderence) makanan
teri hitam ... 38 21 Jumlah makanan teri hitam dalam setiap waktu hauling ... 39 22 Hubungan kelimpahan fitoplankton di perairan dan makanan teri
hitam... ... 40 23 Hubungan kelimpahan zooplankton di perairan dan makanan teri
hitam... ... 41 24 Komposisi makanan teri hitam berdasarkan indeks bagian terbesar
(index of preponderence) pada setiap stasion penelitian... ... 42 25 Hubungan jumlah pemangsaan teri oleh peperek dan jumlah
tangkapan teri selama penelitian ... 43 26 Hubungan jumlah pemangsaan teri oleh selar dan jumlah
tangkapan teri selama penelitian ... 44 27 Jumlah teri yang dimangsa oleh ikan lain... 45
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1 Komposisi dan kelimpahan plankton per hauling pada setiap
stasion penelitian... 60 2 Hasil sidik ragam terhadap data plankton per hauling pada setiap
stasion penelitian... 68 3 Komposisi jenis ikan hasil tangkapan bagan rambo per hauling
pada setiap stasion penelitian... . .... 70 4 Jumlah ikan hasil tangkapan bagan rambo per hauling pada setiap
stasion penelitian... 72 5 Hasil sidik ragam dan analisis korelasi hasil tangkapan ikan antar
waktu hauling dan antar stasion penelitian... ... 73 6 Index of preponderence makanan teri hitam (Stolephoeus insularis)
per hauling pada setiap stasion penelitian... ... 75 7 Indeks pilihan makanan teri hitam (Stolephorus insularis)... 79 8 Perbandingan plankton yang terdapat dalam perairan dan makanan
teri hitam (Stolephoeus insularis) ... 80 9 Hasil sidik ragam dan analisis korelasi komposisi makanan teri
hitam (Stolephorus insularis)... 81 10 pemangsaan teri (Stolephorus spp.) oleh beberapa ikan pemangsa ... 82 11 Gambar beberapa genus plankton yang ditemukan dalam perairan