Lampiran 1: Diagram tahapan penelitian
SINKOLEMA
PRODUK TAHAPAN
METODE DAN ALAT ANALISIS/
Data daya dukung dan
Informasi Mengenai
perubahan morfometrik
Identifikasi daya dukung dan
Morfometrik
Deskriptif dan
Uji t (t-student)
Paket Teknologi
peningkatan produktivitas
lebah madu dan kebun kopi
Anailisis Model dan
Implementasi Sinkolema
SWOT Rancangan Statistik
RAL
Indek Keberlanjutan
(IkRapBee) dan
Rekomendasi
Analisis Keberlanjutan
RafBee Montecarlo
Produk akhir
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETANI
1
0
Lampiran 3: Tabel luas wilayah berdasarkan kedalaman efektif tanah
Kedalaman Efektif
(cm)
Luas
(Ha)
(%)
0 - 30
0
0
30 - 60
4560
686
60 - 90
35792
5384
> 90
26128
3930
Jumlah
66480
10000
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kepahiang 2008
Lampiran 4: Tabel penggunaan lahan di Kabupaten Kepahiang
Penggunaan Lahan
Luas Penggunaan
Potensi
(Ha)
(%)
Ha
(%)
Sawah irigasi
3227
485
Sawah tadah hujan
407
061
Sawah rawa lebak
351
052
Tegalan/Kebun
4993
751
4993
751
Ladang/Huma
2789
419
2789
419
Lahan terlantar
683
102
683
102
Perkebunan
30591
4600
30591
4600
Hutan Rakyat
1683
253
1683
253
Hutan Negara
15806
2376
Rawa
257
038
Kolam/Tebat
232
035
Pemukiman/Pekarangan
2958
444
Lain-lain
2533
381
Jumlah
66500
100
46886
6125
Lampiran 5: Tabel penggunaan lahan pertanian Kabupaten Kepahiang
Penggunaan Lahan
Luas Penggunaan
Potensi
(Ha)
(%)
(Ha)
(%)
Tanaman Pangan
5909
974
Tanaman Sayuran
4233
698
4233
698
Tanaman
Buah-buahan
105
017
105
017
Tanaman Biofarmaka
1771
292
1771
292
Tanaman Hias
1057
174
1057
174
Tanaman
Perkebunan
29214
4814
29214
4814
Hutan
16416
2705
Lain-lain
1976
326
Jumlah
36380
5495
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang 2008
Lampiran 6:
Tabel karakteristik pembungaan kopi (Coffee arabica LINN) TumbuhanKopi
Jan Feb Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Lampiran 7: Tabel jumlah tangkai dan kuntum bunga per pohon
Jan Feb Mrt Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okto Nop Des
1 9 11 16 19 34 19 15 19 2 28 15 21 28 40 23 20 36 3 24 12 23 34 52 26 19 33 4 17 15 12 10 30 22 18 15 5 5 14 14 15 30 35 11 16 6 16 22 24 26 37 28 25 27 7 28 11 21 31 25 13 12 36 8 16 26 26 26 32 23 18 27 9 8 12 15 18 43 36 12 21 10 12 9 15 22 41 26 17 24
Jumlah kuntum Bunga per Tangkai 1 15 23 18 28 38 32 27 26 2 27 22 24 34 39 37 42 39 3 23 21 22 31 28 32 28 32 4 26 24 25 34 43 41 29 35 5 17 33 25 35 44 45 34 40 6 24 28 26 40 45 30 29 42 7 25 30 27 33 39 38 25 32 8 16 19 17 25 33 32 20 24 9 24 26 25 33 42 34 30 35 10 21 33 27 31 35 36 21 34
Lampiran 8: Tabel jumlah bunga per pohon
Jan Feb Mrt Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1 13500 25300 - - 28800 72200 129200 60800 - - 40500 49400 2 75600 33000 - - 50400 109200 156000 85100 - - 84000 140400 3 55200 25200 - - 50600 95200 145600 83200 - - 53200 105600 4 44200 36000 - - 30000 43000 129000 90200 - - 53650 52500 5 8500 46200 - - 35000 66000 132000 157500 - - 37400 64000 6 38400 61600 - - 62400 117000 166500 84000 - - 72500 113400 7 70000 33000 - - 56700 120900 97500 49400 - - 30000 115200 8 25600 49400 - - 44200 85800 105600 73600 - - 36000 64800 9 19200 31200 - - 37500 75600 180600 122400 - - 36000 73500 10 25200 29700 - - 40500 77000 143500 93600 - - 36750 81600
Lampiran 9: Tabel produksi nektar kopi per pohon dalam satu tahun saat berbunga
No Produksi Nektar pada Bulan (ml)
Jumlah
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII 1 346 648 - - 737 1848 3308 1556 - - 1037 1265 10844 2 1935 845 - - 1290 2796 3994 2179 - - 2150 3594 18983 3 1413 645 - - 1295 2437 3727 2130 - - 1362 2703 16013 4 1132 922 - - 768 1101 3302 2309 - - 1373 1344 12651 5 218 1183 - - 896 1690 3379 4032 - - 957 1638 14493 6 983 1577 - - 1597 2995 4262 2150 - - 1856 2903 18924 7 1792 845 - - 1452 3095 2496 1265 - - 768 2949 15361 8 655 1265 - - 1132 2196 2703 1884 - - 922 1659 13216 9 492 799 - - 960 1935 4623 3133 - - 922 1882 15646 10 645 760 - - 1037 1971 3674 2396 - - 941 2089 14513 Jumlah 9610 9487 - - 11164 22065 35469 23035 - - 12288 22026 1,50644 Rataan 961 949 - - 1116 2206 3547 2303 - - 1229 2203 145
Lampiran 10: Tabel koefisien korelasi antara fungsi diskriminan dan masing-masing
variabel
Variabel Pembeda
Koefisien Korelasi
Selang Kepercayaan 95%
(α = 0,05)
Panjang Sayap (X1)
-0495
2)*
Lebar Sayap (X2)
-0207
1)tn
Lebar Metatarsus Tungkai Belakang (X6)
0082
1)tn
Lebar Abdomen (X7)
0275
1)tn
Panjang Proboscis (X8)
0583
2)*
Keterangan : * = nyata (P<0,05); tn = tidak nyata; 1)adalah hasil pengujian pertama penentuan variabel
Lampiran 11: Tabel produksi madu yang di pelihara dengan dan tanpa integrasi
Koloni Panen ke (g) Jumlah
I II III IV V Integrasi A1 750 850 1000 750 1000 4350 A2 500 1000 1500 1000 750 4750 A3 750 1250 1500 1000 1000 5500 A4 850 500 500 500 500 2850 A5 450 500 750 750 500 2950 A6 400 250 250 0 0 900 A7 500 500 500 500 850 2850 A8 500 500 500 0 0 1500 A9 450 1000 1000 500 500 3450 A10 500 1000 1000 750 1000 4250 Rata-rata 565 735 850 575 610 3335 non Integrasi B1 750 0 500 0 500 1750 B2 500 0 1000 0 750 2250 B3 750 0 0 0 0 750 B4 1000 0 750 0 500 2250 B5 750 0 0 0 0 750 B6 1000 0 1000 0 500 2500 B7 750 0 0 0 0 750 B8 400 0 750 0 850 2000 B9 350 0 0 0 0 350 B10 750 0 500 0 1000 2250 Rata-rata 700 0 450 0 410 1560
Lampiran 12: Tabel pengaruh tata letak koloni terhadap produksi madu
Koloni Panen ke (g) Jumlah
I II III IV V Menyebar A1 750 850 1000 750 1000 4350 A2 500 1000 1500 1000 750 4750 A3 750 1250 1500 1000 1000 5500 A4 850 500 500 500 500 2850 A5 450 500 750 750 500 2950 Rata-rata 660 820 1050 800 750 4080 Terpusat A6 400 250 250 0 0 900 A7 500 500 500 500 850 2850 A8 500 500 500 0 0 1500 A9 450 1000 1000 500 500 3450 A10 500 1000 1000 750 1000 4250 Rata-rata 470 650 650 350 470 2590
Lampiran 13: Anova populasi lebah di daerah dan diluar sinkolema
1 Grand Total 22004940 2 Sigma Y kuadrat 341791209060 3 grand total/n 29458645084 grand totak kuadrat dibagi sampel (CT) 2421086922
5 SS Total 99682516858 6 SS group 5247775862 7 Sswithin 47204758234 Tabel Anova
Sumber ragam df SS MS F-hitung F-tabel
Antar group 1 5247775862 5247775862 948 443 **) Dalam group 18 99682516858 5537917603 Total 19 1521602755
Lampiran 14: Anova populasi lebah berdasarkan tata letak di dalam sinkolema
1 Grand Total 16124860 2 Sigma Y kuadrat 289505647548 3 grand total/n 27008145064 grand totak kuadrat dibagi sampel (CT) 2600111100 5 SS Total 29494537528 6 SS group 1007034062 7 Sswithin 19424196904 Tabel Anova
Sumber ragam df SS MS F-hitung F-tabel
Antar group 1 1007034062 1007034062 273 346 *) Dalam group 8 29494537528 3686817191 Total 9 3956487815
Lampiran 15: Anova produksi madu di daerah dan diluar sinkolema
1 Grand Total 4895000 2 Sigma Y kuadrat 16001750000 3 grand total/n 1355582504 grand totak kuadrat dibagi sampel (CT) 119805125 5 SS Total 4021237500 6 SS group 15753125 7 Sswithin 2445925000 Tabel Anova
Sumber ragam df SS MS F-hitung F-tabel
Antar group 1 15753125 15753125 705 443 **) Dalam group 18 4021237500 223402083 Total 19 55965500
Lampiran 16: Anova produksi madu berdasarkan tata letak di dalam sinkolema
1 Grand Total 3205000 2 Sigma Y kuadrat 12034750000 3 grand total/n 1103765004 grand totak kuadrat dibagi sampel (CT) 102720250 5 SS Total 1762725000 6 SS group 7656250 7 Sswithin 997100000 Tabel Anova
Sumber ragam df SS MS F-hitung F-tabel
Antar group 1 7656250 7656250
347 346 *)
Dalam group 8 17627250,00 220340625
Lampiran 17: Tabel nilai skore atribut sinkolema hasil akuisisi pendapat dan FGD
(Focus Group Discussion)
Atribut Skor Keterangan Data
Dimensi Ekologi/Lingkungan Before After
Pemanfaatan lebah sebagai polinator
0,1,2 0= tidak dimanfaatkan, 2 2
1= kadang kadang
dimanfaatkan
2= dapat dimanfaatkan
Daya dukung wilayah 0,1,2,3 0= tidak mendukung, 3 3
1= kurang mendukung,
2= mendukung,
3= sangat mendukung
Sistem pemeliharaan 1,2,3 1= tidak dipelihara, 2 3
2= dibudidaya dalam
stup dan dibiarkan,
3= dibudidayakan dalam stup dan dikontrol pakannya, penyakitnya
dll
Ketinggian tempat dpl 1,2,3 1= dpl>i 1000m, 3 3
2= dpl<500n dpl,
3= 500m<dpl<1000m
Agroklimat Suhu, curah hujan 0,1 0= tidak mendukung, 1 1
1= mendukung
Kesuburan lahan 0,1,2 0= tidak subur 1 1
1= subur, 2 = sangat subur Luas lahan perkebunan/pertanian/kehutanan 0,1,2,3 0= luasan<50%, 2 2 1= luasan antara 50% s/d 60%, 2= luasan antara 60% s/d 80% dan 3=luasan>80%
Indeks Pertanaman (IP) 0,1,2 0= IP1, 2 2
1= IP2,dan
2= IP3
Penutupan vegetasi 0,1,2 0= luasan<20%, 2 2
1= luasan antara 25%
s/d 75%,
2= luasan>75%
Keanekaragaman Vegetasi 0,1,2,3,4 0= kurang dari 5 jenis 3 4
1= 5 s/d 10
2= 10 sd 15
3= 15 s/d 20
Dimensi Ekonomi
Keuntungan peternak lebah 0,1,2 0= lebih rendah dari usaha lain, 0
2 1= Sama dengan rata-rata
usaha lain,
2= lebih besar dengan usaha lain
Konstribusi kopi dan madu terhadap PDRB sector pertanian
0,1,2 0= lebih rendah dari usaha lain, 2
2 1= Sama dengan rata-rata
usaha lain,
2= lebih besar dengan usaha lain
Pembeli 0,1,2 0= mencari pembeli 2 2
1= pembeli di pasar 2= pembeli datang sendiri
Keadaan pasar 0,1,2,3 0= pasar local, 0 1
1= pasar regional, 2= pasar nasional, 3= pasar internasional
Cara menjual madu 0,1,2,3 0= curah, 1 1
1= dibotolkan tanpa identitas, 2= dibotolkan dengan striker
identitas,
3=sudah dapat sertifikat Depkes RI
Sumber modal 0,1,2,3,4 0=modal sendiri, 0 2
1=pinjam sudara,
2=dana bergulir pemerintah, 3=dana koperasi/klp
4=dana bank
Prospek permintaan madu 0,1,2 0=penurun, 1=tetap 2 2
2=meningkat
Prospek permintaan kopi 0,1,2 0=penurun, 1 2
1=tetap 2=meningkat
Siatem penjualan produk 0,1 ,2 0=lewat perantara 3 3
1=lewat pengusaha 2=pasar
3=langsung pembeli
Besarnya subsidi 0,1,2,3,4 0=tidak ada 2 2
1=sedikit 2=besar
3=sangat tergantung 4=mutlak
Dimensi Hukum dan Kelembagaan Keterasediaan peraturan tentang beternak lebah dan perkebunan kopi
0,1,2 0= tidak ada 0 0
1= sedikit 2= banyak Ketersediaan peraturan tentang
adat (local wisdom)
0,1,2 0= tidak ada 1 1
1= sedikit 2= banyak
Ada tokoh panutan yang disegani 0,1,2 0= tidak ada 1 2
1= sedikit 2= banyak Intensitas peternak yang melanggar
hukum
0,1,2 0= tidak ada 2 2
1= sedikit 2= banyak
Lembaga keuangan 0,1,2,3 0= tidak ada 1 1
1= ada tapi kurang memepehatikan petani kecil 2= sedikit tersedia 3= cukup tersedia
Kelompok tani peternak 0,1,2,3 0= 0% - 25% 0 1
1= 25%-50% 2= 50%-74% 3= >75%
Kelembagaan input 0,1,2,3 0= tidak ada 1 1
1= ada tapi susah diakses
2= ada tapi hanya sebagian mudah diakses
3= cukup banyak dan mudah diakses
Kelembagaan output 0,1,2,3 0= tidak ada 1 1
1= ada tapi susah diakses
2= ada tapi hanya sebagian mudah diakses
3= cukup banyak dan mudah diakses Manfaat kelompok tani yang
dirasakan anggota 0,1,2,3 0= tidak ada manfaatnya 2 3 1= sedikit ada manfaatnya 2= bermanfaat 3= sangat bermanfaat
Dimensi Budidaya/Teknologi
Produktivitas lebah madu 0,1,2,3 0=kurang dari 25%, 1=antara 26% s/d 50% 2 2 2=antara 51 % s/d 75% 3=di atas 76% Ketersediaan pakan dari nectar kopi
dan kaliandra
0,1,2 0=kurang,
1=cukup, 2 2
2=berlebih
Prospek pertumbuhan 0,1,2,3 0=tidak ada,
1=lambat, 1 3
2= sedang dan 3 cepat
Ketersediaan sarana produksi 0,1,2,3 0=sangat kurang,
1
2 1=kurang lengkap,
2=cukup,
3=cukup dan baik
Teknologi pakan 0,1,2 0=tidak ada, 0 2
1=disediakan pakan tambahan
2=diangon Pemanfaatan lebah sebagai polinator
kopi
0,1,2 0=tidak, 1 2
1=kadang-kadang, 2=selalu
Pemanfaatan tanaman kopi dan kaliandra sebagai penghasil nektar dan polen pakan lebah
0,1,2 0=tidak, 1 2
1=kadang-kadang, 2=selalu
Teknologi transportasi dan informasi 0,1,2 0=minim, 1 1
1=cukup, 2=baik
Frekuensi panen/tahun 0,1,2,3, 0=tidak teratur, 1 2
1=1-3 kali, 2=4-6 kali, 3= lebih 6 kali
Peralatan panen 0,1,2 0=tidak ada, 1 1
1= tidak lenggkap 2= lengkap
Dimensi Sosial Budaya
1 Keterasediaan peraturan tentang beternak lebah dan perkebunan kopi
0,1,2 0= tidak ada 0 0
1= sedikit 2= banyak
2
Jumlah keluarga petani kopi 0,1,2,3 0= Jumlah keluarga <25% dari total keluarga 3 3 1= Jumlah keluarga 25%-49% dari total keluarga 2= Jumlah keluarga 50%-74% dari total keluarga 3= Jumlah keluarga 75%-100% dari total keluarga
3 Jumlah keluarga peternak lebah 0,1, 0= < 50% 1 1
1= >50%
4 Pengetahuan terhadap lingkungan 0,1,2 0= minim 1 2
1= cukup 2= luas 5
Tingkat pendidikan 0,1,2 0= di bawah
propinsi 0 0
1= setara propinsi 2= di atas propinsi
6 Frekuensi komplik 0,1,2,3 0= sering 3 3
1= kadang-kadang 2= jarang
3= tidak pernah 7 Partisipasi keluarga dalam usaha
ternak madu dan kebun kopi
0,1,2,3 0= tidak ada 3 3 1= 1-2 orang anggota 2= 3-4 anggota 3= >4 anggota 8
Peran masyarakat dalam usaha ternak lebah madu dan kebun kopi
0,1,2,3,4 0= sangat negatif (menolak) 3 4 1= kadang-kadang menolak 2= netral 3= mendukung 4= sangat mendukung 9 Alternatif usaha lain selain lebah madu
dan kebun kopi
0,1,2 0= tidak ada 2 2
1= ada terbatas 2= ada banyak
Lampiran 18: Indeks status sebelum sinkolema
No DIMENSI PEL NILAI INDEKS STATUS PEL NILAI STRESS R2 (%) 1 Budidaya – Tekonologi 4911 Buruk 01428 949
2 Ekologi – Lingkungan 6953 Baik 01362 9525
3 Ekonomi 5706 Baik 01368 934
4 Hukum – Kebudayaan 4862 Buruk 01456 9493
5 Sosial - Budaya 7318 Baik 01339 9506
Nilai strees < 0,25 = hasil analisis baik ; Nilai stress > 0,25 = hasil analisis kurang baik
R2 > 80 % = penggunaan peubah sudah sangat baik
R2 < 80 % = penggunaan peubah kurang baik
Lampiran 19: Faktor pengungkit sebelum sinkolema
No DIMENSI PEL FAKTOR PENGUNGKIT (faktor-faktor sensitif yang diintervensi)
Utama kedua ketiga
1 Budidaya –
Tekonologi
Teknologi pakan Ketersediaan
pakan dari nectar kopi dan kaliandra
Frekuensi panen/tahun
2 Ekologi –
Lingkungan
Kesuburan lahan Agroklimat, suhu,
curah hujan
Penutupan vegetasi
3 Ekonomi Sumber modal Keadaan pasar Prospek
permintaan madu 4 Hukum – Kebudayaan Kelompok tani peternak Intensitas pelanggaran hukum oleh peternak Lembaga Keuangan
5 Sosial - Budaya Tingkat
pendidikan Pengetahuan terhadap lingkungan Jumlah keluarga peternak lebah
Lampiran 20: Indeks status setelah sinkolema
No DIMENSI PEL NILAI INDEKS STATUS PEL NILAI STRESS R2 (%) 1 Budidaya – Tekonologi 7619 Sangat Baik 01375 953
2 Ekologi – Lingkungan 842 Sangat Baik 01315 9522
3 Ekonomi 7924 Sangat Baik 0134 9426
4 Hukum – Kebudayaan 549 Baik 01381 9481
5 Sosial - Budaya 8528 Sangat Baik 01339 9419
Nilai strees < 0,25 = hasil analisis baik ; Nilai stress > 0,25 = hasil analisis kurang baik
R2 > 80 % = penggunaan peubah sudah sangat baik
R2 < 80 % = penggunaan peubah kurang baik
Lampiran 21: Faktor pengungkit setelah sinkolema
No DIMENSI PEL FAKTOR PENGUNGKIT (faktor-faktor sensitif yang diintervensi)
Utama kedua ketiga
1 Budidaya – Tekonologi Teknologi transportasi & informasi Pemanfaatan Lebah sebagai pollinator kopi Peralatan panen / Frekuensi panen per tahun 2 Ekologi – Lingkungan
Kesuburan lahan Luas lahan pertanian Agroklimat, suhu,
curah hujan
3 Ekonomi Sistem penjualan
produk
Cara menjual madu Keadaan pasar
4 Hukum – Kebudayaan Intensitas pelanggaran hukum oleh peternak Keberadaan tokoh panutan Kelompok tani peternak 5 Sosial - Budaya Tingkat pendidikan Jumlah keluarga peternak lebah Regulasi pemerintah setempat mengenai lebah madu
Lampiran 22 Pembobotan faktor SWOT faktor internal
Faktor 1a 1b 1c 1d 1e 1f 1g 1h 1i 2a 2b 2c 2d 2e 2f 2g 2h Total Kekuatan: 1a 17 100 106 170 189 155 121 213 425 1700 113 142 131 243 283 340 567 850 5847 1b 16 094 100 160 178 145 114 200 400 1600 107 133 123 229 267 320 533 800 5503 1c 10 059 063 100 111 091 071 125 250 1000 067 083 077 143 167 200 333 500 3440 1d 9 053 056 090 100 082 064 113 225 900 060 075 069 129 150 180 300 450 3096 1e 11 065 069 110 122 100 079 138 275 1100 073 092 085 157 183 220 367 550 3784 1f 14 082 088 140 156 127 100 175 350 1400 093 117 108 200 233 280 467 700 4815 1g 8 047 050 080 089 073 057 100 200 800 053 067 062 114 133 160 267 400 2752 1h 4 024 025 040 044 036 029 050 100 400 027 033 031 057 067 080 133 200 1376 1i 1 006 006 010 011 009 007 013 025 100 007 008 008 014 017 020 033 050 3441
2
2
Lapiran 22 Pembobotan faktor SWOT faktor internal (lanjutan)
Kelemahan 2a 15 088 094 150 167 136 107 188 375 1500 100 125 115 214 250 300 500 750 5159 2b 12 071 075 120 133 109 086 150 300 1200 080 100 092 171 200 240 400 600 4127 2c 13 076 081 130 144 118 093 163 325 1300 087 108 100 186 217 260 433 650 4471 2d 7 041 044 070 078 064 050 088 175 700 047 058 054 100 117 140 233 350 2408 2e 6 035 038 060 067 055 043 075 150 600 040 050 046 086 100 120 200 300 2064 2f 5 029 031 050 056 045 036 063 125 500 033 042 038 071 083 100 167 250 1720 2g 3 018 019 030 033 027 021 038 075 300 020 025 023 043 050 060 100 150 1032 2h 2 012 013 020 022 018 014 025 094 200 013 017 015 029 033 040 067 100 732 TOTAL 526691
2
3
Lampiran 23 Pembobotan faktor eksternal Faktor 1a 1b 1c 1d 1e 1f 2a 2b 2c 2d 2e Total Peluang: 1a 10 100 167 200 091 500 1000 111 250 143 333 125 3020 1b 6 060 100 120 055 300 600 067 150 086 200 075 1812 1c 5 050 083 100 045 250 500 056 125 071 167 063 1510 1d 11 110 183 220 100 550 1100 122 275 157 367 138 3322 1e 2 020 033 040 018 100 200 022 050 029 067 025 604 1f 1 010 017 020 009 050 100 011 025 014 033 013 302 Ancaman 2a 9 090 150 180 082 450 900 100 225 129 300 113 2718 2b 4 040 067 080 036 200 400 044 100 057 133 050 1208 2c 7 070 117 140 064 350 700 078 175 100 233 088 2114 2d 3 030 050 060 027 150 300 033 075 043 100 038 906 2e 8 080 133 160 073 400 800 089 200 114 267 100 2416 TOTAL 19931
125
Lampiran 24 Nilai Bobot Faktor Eksternal dan Internal
Faktor
Nilai
Bobot
Kekuatanan
1a
5847
011
1b
5503
010
1c
3440
007
1d
3096
006
1e
3784
007
1f
4815
009
1g
2752
005
1h
1376
003
1i
344
001
Kelemahan
2a
5159
010
2b
4127
008
2c
4471
008
2d
2408
005
2e
2064
004
2f
1720
003
2g
1032
002
2h
732
001
Lampiran 24 Nilai Bobot Faktor Eksternal dan Internal (lanjutan)
Faktor
Nilai
Bobot
Peluang:
1a
3020
015
1b
1812
009
1c
1510
008
1d
3322
017
1e
604
003
1f302
002
Ancaman:
2a
2718
014
2b
1208
006
2c
2114
011
2d
906
005
2e
2416
012
Lampiran 25 Rumusan strategi Sinkolema
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL KEKUATAN (S)a. Ketersediaan lahan dan kebun kopi yang luas
b. Budaya masyarakat yang sudah biasa bertani berbagai macam tanaman
c. Visi Pemda untuk menjadikan Kabupaten Kepahiang sebagai tujuan agrowisata
d. Letak geografis yang cocok untuk pengembangan perkrbuan kopi dan ternak lebah madu
e. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung seperti air bersih, pasar, jalan yang layak dll
KELEMAHAN (W)
a. Terbatasnya dukungan finansial
b. Kelembagaan di tingkat petani yang masih tidak/kurang berfungsi
c. Masyarakat belum menguasai budidaya lebah madu
d. Penggunaan pestisida yang masih tinggi
e. Belum ada program yang disusun pemda mengenai
pengembangan ternak lebah madu
PELUANG (O)
a. Terdapatnya lembaga perguruan tinggi yang memiliki kopetensi penerapan Sinkolema
b. Meningkatnya kebutuhan pendidikan
yang berwawasan aplikatif seperti
kebutuhan SMK pertanian
c. Tendensi masyarakat Indonesia minum madu yang meningkat
d. Madu adalah komoditi yang dikonsumsi semua lapisan masyarakat baik dalam maupun luar negeri
e. Adanya kepercayaan bahwa minum
madu secara rutin dapat meningkatkan kebugaran dan memperpanjang umur
Memanfaatkan peluang mengoptimalkan Kekuatan
d. Optimalisasi pemanfaatan SDA bekerjasama dengan Perguruan
Tinggi
e. Merealisasikan Visi dan Misi dengan member bekal pengetahan
murid SMK
f. Peningkatan mutu dan produksi madu untuk memenuhi kebutuhan
konsumen
g. Pembenahan sarana dan prasarana produksi untuk memberikan
layanan kebutuhan madu dengan cepat dan bermutu
Menanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang)
e. Mendapat bimbingan PTN dalam mendapatkan modal
dari sumber keuangan dan membentuk kelembagaan yang kuat
f. Optimalisasi transfer teknologi dari PT/PTN
g. Mengurangi mpenggunaan pestisida untuk
menghasilkan madu yang aman dikinsumsi
h. Dibuat program pengembangan ternal lebah
bekerjasama engan SMK
i. Pembentukan lembaga Setingkat atau dibawahnya
yang khusus menangani satwa harapan termasuk lebah madu
1
2
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL KEKUATAN (S)
f. Ketersediaan lahan dan kebun kopi yang luas
g. Budaya masyarakat yang sudah biasa bertani berbagai macam tanaman
h. Visi Pemda untuk menjadikan Kabupaten Kepahiang sebagai tujuan agrowisata
i. Letak geografis yang cocok untuk pengembangan perkrbuan
kopi dan ternak lebah madu
j. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung seperti air
bersih, pasar, jalan yang layak dll
KELEMAHAN (W)
f. Terbatasnya dukungan finansial
g. Kelembagaan di tingkat petani yang masih tidak/kurang berfungsi
h. Masyarakat belum menguasai budidaya lebah madu
i. Penggunaan pestisida yang masih tinggi
j. Belum ada program yang disusun pemda mengenai
pengembangan ternak lebah madu
ANCAMAN (T)
a. Tersebarnya produk madu yang
diproduksi dan diolah di daerah lain b. Belum adanya peraturan yang dapat
melindungi peterrnak madu
c. Beberapa infrastruktur jalan dan
transportasi umum menuju lokasi perlu ditingkatkan
d. Adanya alternatif tempat lokasi lain di Kepahiang
Memakai kekuatan untuk mengantisipasi tantangan/ancaman)
c. Memanfaatkan fasilitas dan akses yang yang dimiliki PEMDA untuk ajang promosi
d. Pembenahan infrastruktur (jalan) dan akselerasi pelaksanaan terwujudnya Kabupaten Kepahiang sebagai Kota tujuan Arowisata
Memperkecil kelemahan dan mengatasi tantangan/ancaman) :
c. Menggalang kerjasama dengan berbagai pihak untuk
kegiatan promosi
d. Pemanfaatan secara optimal sumberdaya Pemda yang
dimiliki
e. Kerjasama dengan berbagai pihak (yang satu Misi)
untuk perbaikan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan Sinkolema
1
2
Lampiran 26 Analisis Keberlanjutan Teknologi Sebelum Sinkolema
Lampiran 27 Analisis Keberlanjutan Teknologi Setelah Sinkolema
GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 0 20 40 60 0 20 40 60 80 100 120 Oth er D isti n g ish in g F eatu res Sinkolema Sustainability RAPBEE Ordination GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 0 20 40 60 0 20 40 60 80 100 120 Oth er D isti n g ish in g F eatu res Sinkolema Sustainability RAPBEE OrdinationLampiran 28, Analisis Keberlanjutan Ekologi Sebelum Sinkolema
Lampiran 29 Analisis Keberlanjutan Ekologi Setelah Sinkolema
GOOD BAD UP DOWN -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 -20 0 20 40 60 80 100 120 Oth er D isti n g ish in g F eatu res Sinkolema Sustainability RAPBEE Ordination GOOD BAD UP DOWN -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 -20 0 20 40 60 80 100 120 Oth er D isti n g ish in g F eatu res Sinkolema Sustainability RAPBEE OrdinationLampiran 30 Analisis Keberlanjutan Ekonomi Sebelum Sinkolema
Lampiran 31 Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Sesudah Sinkolema
-60 -40 -20 0 20 40 60 0 20 40 60 80 100 120 Oth er D isti n g ish in g F eatu res Sinkolema Sustainability RAPBEE Ordination GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 0 20 40 60 0 20 40 60 80 100 120 Oth er D isti n g ish in g F eatu res Sinkolema Sustainability RAPBEE OrdinationLampiran 32 Analisis Keberlanjutan Hukum dan Kelembagaan Sebelum
Sinkolem
Lampiran 33 Analisis Keberlanjutan Hukum dan Kelembagaan Setelah Sinkolem
GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 0 20 40 60 0 20 40 60 80 100 120 Oth er D isti n g ish in g F eatu res Sinkolema Sustainability RAPBEE Ordination GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 0 20 40 60 0 20 40 60 80 100 120 Oth er D isti n g ish in g F eatu res Sinkolema Sustainability RAPBEE OrdinationLampiran 34 Analisis Keberlanjutan Sosial Budaya sebelum Sinkolema
Lampiran 35 Analisis Keberlanjutan Sosial Budaya Setelah Sinkolema
GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 0 20 40 60 0 20 40 60 80 100 120 Oth er D isti n g ish in g F eatu res SinkolemaSustainability RAPBEE Ordination GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 0 20 40 60 0 20 40 60 80 100 120 Oth er D isti n g ish in g F eatu res SinkolemaSustainability RAPBEE OrdinationLampiran 36 Cara pengukuran panjang (F
L) dan lebar (F
b) sayap depan (Ruttner,
1978)
Lampiran 37 Cara pengukuran panjang dan lebar (B) abdomen pada Tergite 4 (A)
(A)
(B)
Tergite no 4