• Tidak ada hasil yang ditemukan

9B Investor Memo. 31 October 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "9B Investor Memo. 31 October 2012"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Dokumen ini bukan penawaran penjualan sekuritas di Amerika Serikat. Sekuritas tidak boleh ditawarkan atau dijual di Amerika Serikat tanpa registrasi atau pengecualian dari registrasi. Penawaran publik sekuritas yang dibuat di Amerika Serikat akan dilakukan melalui prospektus yang diperoleh dari Perusahaan dan berisi keterangan rinci mengenai Perusahaan dan manajemen, serta laporan keuangan. Perusahaan tidak berencana mendaftarkan penawaran di Amerika Serikat.

Dokumen ini mengandung informasi keuangan dan hasil-hasil kegiatan operasional tertentu, dan dapat mengandung sejumlah proyeksi, rencana, strategi dan tujuan-tujuan Indosat, yang bukan merupakan pernyataan fakta sejarah yang akan diperlakukan sebagai pernyataan proyeksi kedepan sesuai pengertian hukum yang berlaku. Pernyataan proyeksi kedepan dipengaruhi oleh resiko dan ketidakpastian yang dapat mengakibatkan kejadian sesungguhnya dan pencapaian Indosat kedepan berbeda dengan yang diharapkan atau diindikasikan oleh pernyataan-pernyataan semacam ini. Tidak ada jaminan bahwa hasil yang diharapkan oleh Indosat, atau diindikasikan oleh pernyataan semacam ini akan tercapai.

9B

2012

31

Octob

e

r

201

2

Investor

Memo

Kode IDX : ISAT NYSE : IIT Kapitalisasi Pasar (Pada 30 September 2012) Rp29,33 triliun Saham Diterbitkan 5.433.933.500

Harga Saham (NYSE:IIT)

(Pada 30 September 2012) US$28.09 Tertinggi/Terendah (sembilan bulan) US$31.75/US$18.52

Harga Saham (IDX:ISAT) (Pada 30 September 2012) Rp5.400 Tertinggi/Terendah (sembilan bulan) Rp6.020/Rp3.500

Struktur pemegang Saham (Pada 30 September 2012) Qtel Asia 65,00% Republic of Indonesia 14,29% Skagen AS 5,59% Free Float 15,12%

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS 1 US$ = Rp9.588 (30 September 2012)

Peringkat Perusahaan dan Obligasi (pada 30 September 2012)

Moody’s : Stable Outlook : Ba1

S&P : Stable Outlook : BB+

Fitch : Stable Outlook : BBB

Pefindo : Stable Outlook

idAA+/Local Currency Debt idAA+(sy)/Local SukukIjarah

Investor Relations PT Indosat Tbk - Indonesia Ph: +62 21 30442615 / 30003001 Fax: +62 21 30003757 E-mail: investor@indosat.com http://www.indosat.com

(2)

2

Perusahaan membukukan 5,5% pertumbuhan tahunan EBITDA, dan 8,5%

pertumbuhan pendapatan Selular

Ikhtisar Pencapaian

Pendapatan usaha konsolidasian tumbuh sebesar 7,6% pada periode yang berakhir 30 September 2012 dibandingkan dengan tahun yang lalu. Pertumbuhan ini disebabkan oleh pertumbuhan Pendapatan Selular sebesar 8,5%, yang didukung oleh peningkatan basis pelanggan sebesar 7,8% (9B-2011: 51,5juta; 9B-2012: 55,5juta). Terdapat penurunan pendapatan rata-rata bulanan per pelanggan (ARPU) sebesar 6,1% (9B-2011: Rp29,4ribu; 9B-2012: Rp27,6ribu) pada periode yang sama.

Pendapatan Data Tetap terus mengalami pertumbuhan yang baik sebesar 14,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu disebabkan meningkatnya pendapatan e-KTP, sewa transponder serta proyek lainnya. Pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) mengalami penurunan sebesar 19,1% yang utamanya disebabkan penurunan pelanggan Starone dan penurunan trafik outgoing IDD.

Pengeluaran kas untuk pengeluaran barang modal yang signifikan sebesar Rp4.467,5 miliar pada tahun ini difokuskan untuk kesiapan layanan data, ekspansi kapasitas dan cakupan wilayah untuk mendukung pertumbuhan usaha. Selain itu Indosat juga senantiasa fokus pada pengembangan sistem penunjang operasional.

Ringkasan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir 30 September 2011 dan 2012 (dalam miliar Rupiah)

9B 2011 9B 2012 % Perubahan Pendapatan Usaha 15.349,1 16.509,0 7,6 - Selular 12.575,7 13.650,5 8,5 - Data Tetap 1.837,1 2.101,3 14,4 - Telekomunikasi Tetap 936,3 757,2 (19,1) Laba Usaha 2.421,2 1.876,6 (22,5)

Laba Periode Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik

Perusahaan 1.047,3 1.628,4 55,5

EBITDA* 7.245,8 7.647,0 5,5

* EBITDA (pendapatan sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi) merupakan metode pengukuran yang bukan berasal dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang diyakini oleh manajemen sebagai suatu metode pengukuran tambahan yang berguna untuk menentukan ketersediaan kas sebelum pelunasan hutang yang jatuh tempo, pengeluaran barang modal, dan pajak penghasilan. Untuk perhatian Investor, EBITDA tidak dapat ditafsirkan sebagai alternatif untuk menentukan laba bersih sesuai dengan PSAK, sebagai suatu indikator atas kondisi Perusahaan atau indikator atas arus kas dari kegiatan operasional sebagai ukuran likuiditas dan arus kas. EBITDA tidak memiliki pengertian standar berdasarkan PSAK. Metode yang digunakan Perusahaan untuk menghitung EBITDA dapat berbeda dengan metode penghitungan yang dilakukan oleh perusahaan lain dan karenanya tidak dapat dibandingkan dengan EBITDA perusahaan lain. Termasuk reklasifikasi sebagian porsi beban lain-lain ke beban umum dan administrasi.

Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian per 31 Desember 2011 dan 30 September 2012 (dalam miliar Rupiah)

2011

(disajikan kembali) 9B 2012 % Perubahan

Total Aset 53.164,1 52.268,2 (1,7)

Total Liabilitas 34.166,8 31.787,3 (7,0)

Total Ekuitas** 18.997,3 20.480,9 7,8

Total Hutang 23.405,9 21.847,5 (6,7)

** termasuk kepentingan non-pengendali.

Rasio-rasio Keuangan per 30 September 2011 dan 2012

Formula 9B 2011*** 9B 2012

Marjin EBITDA EBITDA/Pendapatan Usaha 47,2 46,3

Marjin EBITDA yang dinormalisasi EBITDA tanpa Biaya VSS/Pendapatan

Usaha**** 50,9 46,3

Tingkat Pengembalian Bunga***** EBITDA/Beban Bunga 547,6 585,9

Total Hutang terhadap Ekuitas Total Hutang/Total Ekuitas 114,8 107,9

Total Hutang terhadap EBITDA Total Hutang/Total EBITDA 224,2 222,3

*** Setelah pengaruh penyajian kembali laporan keuangan 30 September 2011.

**** Pada tanggal 20 Januari 2011 dan 2 Januari 2012, Dewan Direksi Perusahaan dan Lintasarta mengeluarkan Keputusan Direksi No. 003/Direksi/2011 dan No. 015/Direksi/40000/2012 mengenai Program Restrukturisasi Organisasi melalui penawaran Skema Pemutusan Kerja Sukarela (VSS).

(3)

3

SEMBILAN BULAN 2012

HASIL OPERASIONAL DAN KEUANGAN

PT Indosat Tbk (“Indosat” atau “Perusahaan”) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian untuk sembilan bulan 2012 (“9B 2012”). Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Stándar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia. Laporan Laba Rugi

Indikator Utama (dalam miliar Rupiah)

Tahunan Triwulanan 9B 2011 9B 2012 %Perubahan TW3 2011 TW3 2012 %Perubahan Pendapatan Usaha 15.349,1 16.509,0 7,6 5.307,3 6.132,0 15,5 - Selular 12.575,7 13.650,5 8,5 4.356,6 5.124,1 17,6 - Data Tetap 1.837,1 2.101,3 14,4 635,8 730,0 14,8 - Telepon Tetap 936,3 757,2 (19,1) 314,9 277,9 (11,7) Beban Usaha 12.927,9 14.632,4 13,2 4.298,6 5.703,1 32,7 Laba Usaha 2.421,2 1.876,6 (22,5) 1.008,7 428,9 (57,5)

Penghasilan (Beban) Lain – lain (890,9) (85,3) (90,4) (540,7) 1.358,7 351,3

Laba Bersih

Yang Dapat Diatribusikan Pada Pemilik Perusahaan

1.047,3 1.628,4 55,5 322,8 1.760,2 445,3

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASIAN

Pendapatan Usaha tercatat sebesar Rp16.509,0 miliar pada 9B 2012, meningkat sebesar Rp1.159,9 miliar atau 7,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Layanan Selular, Data Tetap, dan Telepon Tetap Indosat masing-masing memberikan kontribusi sebesar 83%, 13% dan 4% terhadap pendapatan usaha konsolidasian pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012.

Pendapatan Selular meningkat sebesar 8,5% pada 9B 2012, disebabkan peningkatan basis pelanggan sebesar 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan sewa tower memberikan kontribusi sebesar Rp355,7 miliar terhadap pendapatan selular, meningkat sebesar 20,2% dibandingkan 9B 2011.

Pendapatan Data Tetap (MIDI) meningkat sebesar 14,4% dibandingkan tahun sebelumnya, utamanya disebabkan meningkatnya pendapatan dari proyek e-KTP, sewa transponder satelit Palapa - D dan proyek lainnya.

Pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) menurun sebesar 19,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan menurunnya pendapatan SLI sebagai akibat menurunnya tarif dan trafik, serta penurunan pendapatan FWA sebagai akibat penurunan pelanggan FWA.

Beban Usaha sebesar Rp14.632,4 miliar di 9B 2012, meningkat sebesar Rp1.704,5 miliar atau 13,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini utamanya diakibatkan peningkatan beban jasa telekomunikasi, beban penyusutan dan amortisasi, beban pemasaran serta beban umum dan administrasi, diimbangi dengan penurunan dalam beban karyawan.

Beban Penyusutan dan Amortisasi: meningkat sebesar Rp945,8 miliar atau 19,6% dibandingkan 9B 2011, disebabkan perubahan dalam taksiran umur manfaat peralatan selular dari 10 tahun menjadi 8 tahun semenjak bulan September 2012 dan investasi yang terus berjalan sehingga terjadi peningkatan jumlah aset tetap.

Beban Pemasaran: meningkat sebesar Rp76,2 miliar atau 10,0% dibandingkan tahun sebelumnya, yang utamanya disebabkan oleh peningkatan beban riset pasar dan beban channel program.

Beban Jasa Telekomunikasi: meningkat sebesar Rp1.087,6 miliar atau 20,0% dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai akibat dari meningkatnya beban sewa terkait sewa kembali 2500 tower, meningkatnya kewajiban pembayaran kepada pemerintah terkait dengan biaya hak penggunaan frekuensi dan izin spektrum 3G. Biaya akses Blackberry dan implementasi peraturan baru mengenai interkoneksi SMS juga memberikan kontribusi terhadap terhadap peningkatan ini.

Beban Karyawan: menurun sebesar Rp480,9 miliar atau 31,4% dibandingkan tahun sebelumnya, yang disebabkan adanya penurunan dalam tunjangan lain-lain, bonus, dan tunjangan pajak penghasilan sebagai dampak dari program VSS pada SMT1-2011.

Beban Umum dan Administrasi: meningkat sebesar Rp75,8 miliar atau 20,6% dibandingkan tahun sebelumnya, yang utamanya disebabkan oleh peningkatan biaya jasa professional terkait transaksi penjualan tower yang diimbangi dengan adanya program optimalisasi biaya.

Beban lain-lain: turun sebesar Rp805,6 miliar atau 90,4% dibandingkan periode sebelumnya, terutama disebabkan oleh laba dari penjualan menara telekomunikasi diimbangi sebagian oleh peningkatan beban pendanaan dan peningkatan rugi selisih kurs.

(4)

4

Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih: Indosat mencatat rugi bersih atas selisih kurs pada 9B 2012 sebesar Rp616,3 miliar dibandingkan laba sebesar Rp395,7 miliar pada 9B 2011 yang disebabkan depresiasi Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada 9B 2012 dibandingkan apresiasi Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada 9B 2011.

Beban Pendanaan: meningkat sebesar Rp38,4 miliar atau 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya sebagai akibat dari meningkatnya rata –rata hutang secara keseluruhan sebesar 0,9%.

Pendapatan Bunga: meningkat sebesar Rp10,2 miliar atau 14,5% dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai dampak dari naiknya saldo rata-rata kas.

Laba Penjualan Menara Telekomunikasi: Perusahaan telah menyelesaikan transaksi penjualan dan penyewaan kembali 2.500 menara telekomunikasi pada tanggal 2 Agustus 2012, sebesar Rp2.189,3 miliar.

Laba (Rugi) Perubahan Nilai Wajar Derivatif - Bersih: Indosat juga mencatat rugi bersih perubahan wajar derivatif pada 9B 2012 sebesar Rp24,7 miliar dibandingkan dengan keuntungan 9B 2011 sebesar Rp90,0 miliar. Sepanjang 9B 2011 perusahaan mencatat laba bersih disebabkan depresiasi mata uang Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat yang mempengaruhi nilai pasar kontrak derivarif nilai tukar mata uang asing perusahaan. Sepanjang 9B 2012, sebagian besar kontrak derivatif nilai tukar mata uang asing telah jatuh tempo dan sisa kontrak yang ada sebagian besar adalah kontrak derivatif swap tingkat bunga, yang tidak terlalu terpengaruh oleh pergerakan Dolar Amerika Serikat / Rupiah, sehingga tidak mencatat keuntungan yang tinggi pada saat Rupiah terdepresiasi terhadap Dolar Amerika Serikat.

Laba Periode Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Perusahaan: meningkat sebesar 55,5% dibandingkan 9B 2011 yang utamanya disebabkan penjualan menara telekomunikasi, meningkatnya pendapatan selular (8,5%) dan pendapatan data tetap (14,4%), serta menurunnya beban karyawan (31,4%) yang diimbangi oleh meningkatnya rugi selisih kurs (255,8%), meningkatnya beban pendanaan (2,7%), meningkatnya rugi perubahan nilai wajar derivatif (127,4%), meningkatnya beban jasa telekomunikasi (20,0%), meningkatnya beban penyusutan dan amortisasi (19,6%), meningkatnya beban pemasaran (10,0%), dan meningkatnya beban administrasi dan umum (20,6%).

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

Indikator Utama (dalam miliar Rupiah) 2011 9B 2012 % Perubahan

Total Aset 53.164,1 52.268,2 (1,7)

Total Liabilitas 34.166,8 31.787,3 (7,0)

Total Ekuitas 18.997,3 20.480,9 7,8

Total aset turun 1,7% menjadi Rp52.268,2 miliar. Total liabilitas turun 7,0% menjadi Rp31.787,3 miliar. Total ekuitas naik 7,8% menjadi Rp20.480,9 miliar.

Aset lancar meningkat sebesar 29,0% menjadi Rp7.376,2 miliar, terutama karena meningkatnya kas dan setara kas, akibat adanya penerbitan obligasi – obligasi baru Indosat dan penjualan menara, menurunnya piutang derivatif akibat depresiasi Rupiah, dan menurunnya beban dibayar dimuka karena amortisasi dalam biaya frekuensi.

Aset tidak lancar turun sebesar 5,4% menjadi Rp44.892,0 miliar utamanya diakibatkan transaksi penjualan menara telekomunikasi. Liabilitas jangka pendek turun sebesar 15,1% menjadi Rp10.194,4 miliar sebagai dampak dari pembayaran fasilitas RCF dan pembayaran pada vendor, diimbangi dengan peningkatan hutang jangka panjang dan obligasi jatuh tempo yang diakibatkan oleh reklasifikasi dari liabilitas Jangka panjang.

Liabilitas jangka panjang turun sebesar 2,5% menjadi Rp21.592,9 miliar, sebagai dampak peningkatan kewajiban dalam financial

lease dan reklasifikasi dari hutang jangka panjang pada hutang jatuh tempo yang diimbangi oleh penerbitan obligasi – obligasi

baru Indosat.

Arus Kas dan Pengeluaran Barang Modal

Indikator Utama (dalam miliar Rupiah) 9B 2011 9B 2012 % Perubahan

Kas Bersih yang Diperoleh dari Kegiatan Usaha 6.195,0 6.408,7 3,4

Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi (3.945,5) (1.661,0) (57,9)

Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Pendanaan (2.512,0) (2.668,4) 6,2

Pengaruh Perubahan Kurs Bersih dari Kas dan Setara Kas (3,7) 44,5 1.302,7

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas (266,2) 2.123,8 897,8

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 2.075,3 2.224,2 7,2

(5)

5

Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi menurun sebesar 57,9% dikarenakan meningkatnya penerimaan dari penjualan properti dan peralatan dikarenakan transaksi penjualan menara telekomunikasi dan sewa kembali, yang telah selesai pada tanggal 2 Agustus 2012.

Pengeluaran kas untuk pengeluaran barang modal pada 9B 2012 sebesar Rp4.467,5 miliar, naik sebesar 12,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah ini, sekitar 83,9% dialokasikan untuk jasa selular, yang mana lebih dari separuhnya diinvestasikan untuk mendukung layanan data, dan sisanya dialokasikan untuk jasa telekomunikasi tetap, data tetap, infrastruktur dan teknologi informasi. STATUS HUTANG

Indosat menambah total hutang selama periode 30 September 2011 sampai 30 September 2012 sebesar 0,9% setelah menerbitkan obligasi baru Indosat VIII senilai Rp2,7 triliun dan Sukuk Ijarah V sebesar Rp300 miliar, dan penarikan fasilitas RCF BCA sebesar Rp500 miliar (bersih dikurangi pembayaran). Pembayaran hutang dalam periode yang sama adalah sebagai berikut: cicilan Pinjaman Sindikasi US$ sebesar US$144,0 juta, cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar US$45,0 juta, HSBC Coface dan Sinosure sebesar US$20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar US$3,4 juta, Pinjaman BCA dan Mandiri masing – masing sebesar Rp1,0 triliun, pembayaran bersih fasilitas RCF Mandiri sebesar Rp300,0 miliar, Fasilitas Kredit Niaga sebesar Rp30,0 miliar serta Obligasi Terbatas I dan II Lintasarta sebesar Rp42,0 miliar.

Total Hutang: Per tanggal 30 September 2012, Perusahaan memiliki hutang sebesar Rp21.847,5 miliar. Perusahaan memiliki fasilitas lindung nilai sebesar US$235,5 juta atau 18,7% dari total obligasi dan pinjaman Perusahaan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Posisi kas Perusahaan per tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp4.348,0 miliar dengan hutang bersih sebesar Rp17.499,5 miliar. Komposisi hutang Indosat sebagai berikut:

Proporsi Hutang (Jumlah pokok) 9B 2011 9B 2012 % Perubahan

Pinjaman Rp. (miliar) 2.964,3 700,0 (76,4)

Pinjaman USD (juta) 769,2 606,6 (21,1)

Obligasi Rp. (miliar) 6.392,0 9,350,0 46,3

Obligasi USD (juta) 650,0 650,0 0,0

Total hutang jatuh tempo: dalam kurun waktu 12 bulan, Perusahaan memiliki utang yang menjadi jatuh tempo sebesar Rp1.530,0 miliar dan US$312,7 juta. Jatuh tempo rata-rata hutang adalah 5,1 tahun pada 30 September 2012.

KINERJA OPERATIONAL Selular

Indikator Utama Tahunan Triwulanan

9B 2011 9B 2012 %Perubahan TW3 2011 TW3 2012 %Perubahan

Pelanggan – Pasca Bayar (juta) 1,2 0,6 (44,6) 1,2 0,6 (44,6)

Pelanggan – Pra Bayar (juta) 50,3 54,8 8,9 50,3 54,8 8,9

Jumlah Pelanggan (juta) 51,5 55,5 7,8 51,5 55,5 7,8

ARPU (Pasca Bayar) (Rp. Ribu) 212,9 192,2 (9,7) 208,2 197,6 (5,1)

ARPU (Pra Bayar) (Rp. Ribu) 26,7 25,5 (4,5) 27,2 28,8 6,0

ARPU (Gabungan) (Rp Ribu) 29,4 27,6 (6,1) 29,7 30,8 3,7

MoU 96,5 102,2 5,9 97,9 115,1 17,5

ARPM 164 129 (20,9) 166 125 (25,1)

Perusahaan mengakhiri 9B 2012 dengan basis pelanggan selular sebesar 55,5 juta, meningkat sebesar 7,8% atau sebesar 4,0 juta pelanggan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan pelanggan ini didukung oleh fokus Indosat terhadap segmen bernilai lebih tinggi dan penawaran layanan yang terintegrasi, terutama untuk segmen anak muda.

Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada 9B 2012 yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp27,6 ribu, mengalami penurunan sebesar 6,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun demikian, ARPU pada TW3 2012 meningkat terhadap ARPU pada periode yang sama tahun lalu, dikarenakan kenaikan jumlah pelanggan serta meningkatnya penggunaan layanan SMS.

Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 102,2 menit (naik 5,9% dibandingkan 9B 2011). MOU yang relatif rendah dibandingkan industri, memberikan potensi kenaikan dari inisiatif – inisiatif CRM maupun aktivitas stimulus penggunaan lainnya.

Rata-rata Pendapatan per menit (ARPM) turun menjadi Rp129 (turun sebesar 20,9% dibandingkan 9B 2011) sebagai dampak kompetisi yang terus berlanjut.

(6)

6 Fixed Data (MIDI)

Indikator Utama Unit 9B 2011 9B 2012 %Perubahan

Indosat

International High Speed Leased Circuit Mbps 16.323 26.685 63,5

Domestic High Speed Leased Circuit Mbps 17.981 31.114 73,0

Transponder Mhz 932 1.013 8,7

IPVPN Mbps 1.931 2.544 31,7

Internet Mbps 8.782 17.306 97,1

Frame Relay Mbps 6 4 (33,3)

Lintasarta

High Speed Leased Line 64Kbps 997.778 1.425.835 42,9

Frame Relay 64Kbps 160.417 167.234 4,2

VSAT 64Kbps 123.451 121.073 (1,9)

IPVPN 64Kbps 493.765 683.442 38,4

IM2

Internet Dial Up User 7.186 4.770 (33,6)

Internet Dedicated Link 772 641 (17,0)

IPVPN Link 352 338 (4,0)

Proyek e-KTP dan tingginya permintaan jasa satelit transponder telah berkontribusi besar dalam pertumbuhan Data Tetap. Penurunan Frame Relay dan VSAT masing – masing diakibatkan oleh perpindahan ke IPVPN dan / atau ke jaringan terrestrial lain di perkotaan.

Telekomunikasi Tetap

Indikator Utama Unit

Tahunan Triwulanan

SLI 9B 2011 9B 2012 % Perubahan TW3 2011 TW3 2012 % Perubahan

Trafik Outgoing (000) menit 339.109 280.849 (17,2) 111.355 95.786 (14,0) Trafik Incoming (000) menit 1.445.304 1.328.754 (8,1) 508.505 478.060 (6,0) Total Trafik (000) menit 1.784.413 1.609.603 (9,8) 619.860 573.846 (7,4)

Rasio I/C 4,3 4,7 4,6 5,0

Jaringan Tetap Nirkabel

Pra Bayar Pelanggan Ribu 227.809 154.503 (32,2) 227.809 154.503 (32,2) Pasca Bayar Pelanggan Ribu 55.353 47.756 (13,7) 55.353 47.756 (13,7) Jumlah Pelanggan Pelanggan Ribu 283.162 202.259 (28,6) 283.162 202.259 (28,6)

ARPU Pra Bayar Rp Ribu 34,2 29,4 (14,0) 44,0 22,3 (49,3)

ARPU Pasca Bayar Rp Ribu 24,4 25,3 3,7 16,4 16,0 (2,4)

ARPU Gabungan Rp Ribu 32,4 28,5 (12,0) 39,1 20,8 (46,8)

Indosat terus mengalami penurunan trafik outgoing dan incoming SLI disebabkan penurunan trafik outgoing dan incoming dari panggilan pelanggan non-Indosat. Pelanggan FWA dan ARPU FWA masing – masing mengalami penurunan 28,6% dan 12,0% secara tahunan.

KEGIATAN PEMASARAN Selular

Gratis Nelpon 3 Hari 3 Malam Lanjuuut

Selama Ramadhan Indosat memberikan promo gratis nelpon hingga 3 Hari 3 Malam (3H 3M Ramadhan), dan pada tanggal 27 Agustus 2012 Indosat memberikan promo 3Hari 3Malam Lanjuut (3H 3M Lanjuut). Pelanggan dapat menikmati gratis internetan lebih banyak kapan saja dengan plus gratis nelpon & SMS untuk setiap isi ulang mulai dari 10 ribu Rupiah, dengan cara registrasi dahulu, tanpa biaya.

Indosat Solusi UKM

Untuk mendukung aktivitas bisnis kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menjadi bagian penting dari komponen ekonomi Indonesia, mencakup lebih dari 55 juta pelaku, pada 10 September 2012, Indosat meluncurkan solusi layanan komunikasi Indosat Solusi UKM. Indosat Solusi UKM merupakan layanan Telepon, Internet dan Aplikasi Online yang Mudah, Handal dan Terjangkau. Hadir dengan Paket Mandiri, CUG Standar, CUG Pro, CUG Premium, Paket Internet/Data dan juga Aplikasi Online berbasis Cloud Computing, Indosat Solusi UKM merupakan solusi tepat untuk meningkatkan produktifitas dan pengembangan bisnis bagi usaha kecil dan menengah (UKM).

(7)

7 Indosat SUPERWIFI EAP-SIM

Indosat SUPERWIFI EAP-SIM (Extensible Authentication Protocol – SIM) adalah teknologi wifi terbaru dari Indosat yang memungkinkan pelanggan Indosat bisa mengakses internet di handset atau tabletnya melalui Wifi hotspot Indosat bila menggunakan SIM Card Indosat didalam devicenya. Manfaat terbesar dari EAP-SIM ini adalah pelanggan tidak perlu memasukkan username ataupun password untuk menggunakan akses wifi hotspot Indosat, sehingga disebut seamless. Begitu terkoneksi dengan hotspot wifi Indosat, pelanggan langsung bisa berinternet dengan kecepatan hingga 2Mbps dan

unlimited. Layanan ini diluncurkan pada tanggal 28 September 2012.

JARINGAN-JARINGAN

Jaringan Selular (GSM). Perusahaan telah mengoperasikan 21.642 BTS pada 30 September 2012, termasuk BTS 2G dan 3G atau menambah 2.866 BTS dibandingkan tahun lalu.

Pengeluaran barang modal yang signifikan berfokus pada data, cakupan daerah dan kapasitas untuk menunjang pertumbuhan bisnis yang tengah berjalan.

Indikator Utama Tahunan

9B 2011 9B 2012 Tambahan

Base Transceiver Stations (BTS) 2G 15.577 17.211 1.634

3G 3.199 4.431 1.232

Base Station Controllers (BSC) 399 355 (44)

Mobile Switching Centers (MSC) 74 74 0

Jaringan Telekomunikasi Tetap Nirkabel (CDMA). Pada tanggal 30 September 2012, Perusahaan mengoperasikan sebanyak 1.569 BTS, 37 BSC dan 8 MSC.

REGULASI

Pada tanggal 31 Agustus 2012, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ("Menkominfo") mengeluarkan Keputusan No. 504/KEP/M.KOMINFO/08/2012 mengenai Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler Indosat (”Keputusan” atau "Izin"). Izin tersebut memungkinkan Indosat untuk menyelenggarakan jaringan bergerak seluler dengan sistem yang mengikuti standard 3rd Generation Partnership Project ("3GPP") pada pita frekuensi 900 Mhz, sistem DCS 1800 pada pita frekuensi 1800 Mhz dan IMT-2000 pada pita frekuensi 2100 Mhz.

MANAJEMEN

Pada 17 September 2012, Perusahaan mengadakan RUPS Luar Biasa dan melakukan perubahan struktur manajemen, Bapak Alexander Rusli menggantikan Bapak Harry Sasongko Tirtotjondro sebagai President Director & Chief Executive Officer, terhitung mulai 1 November 2012. Dalam susunan Dewan Komisaris juga terjadi perubahan, Bapak Rudiantara akan ditunjuk sebagai Komisaris Independen efektif sejak 1 November 2012. Lebih lanjut, Bapak Richard Farnsworth Seney telah berubah status dari Komisaris menjadi Komisaris Independen, efektif sejak tanggal 18 September 2012.

(8)

8 PERISTIWA PENTING LANJUTAN

Pada tanggal 6 Oktober 2012, perusahaan meluncurkan layanan jaringan 3G 900MHz bertempat di kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Layanan ini menggunakan teknologi 3G pada frekwensi 900MHz, sehingga memberikan sinyal dan cakupan yang lebih baik bagi peningkatan kenyamanan pelanggan.

Pada kesempatan tersebut, Indosat juga meluncurkan layanan broadband baru yang menawarkan akses data berkecepatan tinggi dengan kuota yang lebih besar, yaitu Indosat Super3G+. Layanan Indosat Super3G+ ini memungkinkan pelanggan untuk berselancar di dunia maya dengan kecepatan maksimum 7,2Mbps pada jaringan 2G dan 3G, dengan maksimum kuota sebesar 7,5GB. Layanan ini tersedia dalam 3 paket, paket harian sebesar 2 ribu Rupiah, paket mingguan sebesar 10ribu Rupiah, dan paket bulanan mulai 25 ribu Rupiah sampai 200 ribu Rupiah, melalui akses *123*4*1#. Indosat Super 3G+ juga tersedia dalam paket Unlimited.

Pada tanggal 10 Oktober 2012, Perusahaan meluncurkan layanan Indosat Cloud, sebuah solusi total komputasi awan yang aman, fleksibel, dan glocal ( Indosat Cloud adalah bagian dari jaringan global cloud yang memiliki data center di Indonesia). Indosat Cloud Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan komputasi awan pertama yang ditawarkan, yang merupakan langkah awal dari rangkaian solusi komputasi awan yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini. Dengan pola sewa, perusahaan tidak perlu lagi biaya investasi dan biaya lisensi yang tinggi. Dengan layanan ini pula, perusahaan tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk melakukan proses pengadaan, proses instalasi, dan proses integrasi infrastruktur. Layanan Indosat Cloud IaaS mempunyai fitur pengaturan secara swalayan dan instant, sehingga pelanggan dapat mengelola administrasi infrastruktur IT nya sendiri.

Tentang Indosat

Indosat adalah operator penyelenggara telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang memberikan layanan jasa selular, fixed line, komunikasi data dan internet. Di akhir 2011, perusahaan memiliki lebih dari 50 juta pelanggan seluler melalui berbagai merek layanan antara lain Indosat Mobile, IM3, Mentari dan Indosat Internet. Indosat mengoperasikan layanan SLI melalui kode akses 001, 008 dan Flatcall 01016. Perusahaan juga menawarkan layanan solusi korporat yang didukung oleh jaringan telekomunikasi terintegrasi di seluruh Indonesia. Indosat adalah anak perusahaan dari Qtel Group. Saham Indosat tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:ISAT) dan saham dalam bentuk American Depositary Shares tercatat di Bursa Efek New York (NYSE:IIT).

(9)

9

LAMPIRAN

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASIAN

Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal

30 September 2012 (Tidak Diaudit) Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2011 (Disajikan Kembali) ( Tidak Diaudit)

(Disajikan dalam Miliar Rupiah)

Uraian

Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal

Pertumbuhan (1) (%) 30 September 2011 2012 Rp Rp PENDAPATAN USAHA Selular 12.575,7 13.650,5 8,5

Multimedia, Komunikasi Data, Internet (“MIDI”) 1.837,1 2.101,3 14,4

Telekomunikasi Tetap 936,3 757,2 (19,1)

JUMLAH PENDAPATAN USAHA 15.349,1 16.509,0 7,6

BEBAN USAHA

Beban Jasa Telekomunikasi 5.436,7 6.524,3 20,0

Penyusutan dan Amortisasi 4.824,6 5.770,4 19,6

Karyawan 1.533,4 1.052,5 (31,4)

Pemasaran 765,7 841,9 10,0

Umum dan Administrasi 367,5 443,3 20,6

JUMLAH BEBAN USAHA 12.927,9 14.632,4 13,2

LABA USAHA 2.421,2 1.876,6 (22,5)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Laba Penjualan Menara Telekomunikasi - 2.187,3 100,0

Pendapatan Bunga 69,7 79,9 14,5

Beban Pendanaan (1.429,6) (1.468,0) 2,7

Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih 395,7 (616,3) (255,8)

Laba (Rugi) Perubahan Nilai Wajar Derivatif - Bersih 90,0 (24,7) (127,4)

Lain-lain - Bersih (16,7) (243,5) 1.358,1

JUMLAH BEBAN LAIN-LAIN- BERSIH (890,9) (85,3) (90,4)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.530,3 1.791,3 17,1

BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH (418,8) (90,0) (78,5)

LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 64,2 72,9 13,7

LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA PEMILIK PERUSAHAAN 1.047,3 1.628,4 55,5

(10)

10

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

Per 31 Desember 2011 (Disajikan Kembali) dan 30 September 2012 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Miliar Rupiah)

Uraian 2011 2012 Pertumbuhan (1)

(%)

Rp Rp

ASET

Aset Lancar 5.717,6 7.376,2 29,0

Aset Tidak Lancar 47.446,5 44.892,0 (5,4)

JUMLAH ASET 53.164,1 52.268,2 (1,7)

LIABILITAS

Liabilitas Jangka Pendek 12.009,3 10.194,4 (15,1)

Liabilitas Jangka Panjang 22.157,5 21.592,9 (2,5)

JUMLAH LIABILITAS 34.166,8 31.787,3 (7,0)

JUMLAH EKUITAS 18.997,3 20.480,9 7,8

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 53.164,1 52.268,2 (1,7)

(1) Persentase dapat berubah karena pembulatan.

LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN

Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2011 (Tidak Diaudit)

(Disajikan dalam Miliar Rupiah)

Uraian 2011 2012

Rp Rp

Kas Bersih yang Diperoleh dari Kegiatan Usaha 6.195,0 6.408,7

Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi (3.945,5) (1.661,0)

Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Pendanaan (2.512,0) (2.668,4)

Pengaruh Perubahan Kurs Bersih dari Kas dan Setara Kas (3,7) 44,5

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas (266,2) 2.123,8

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 2.075,3 2.224,2

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 1.809,1 4.348,0

HUTANG JANGKA PANJANG DAN OBLIGASI

Fasilitas Jumlah Jatuh Tempo Tingkat Suku Bunga

Indosat

Obligasi Rupiah (Miliar Rupiah)

Obligasi II 200 2032 Seri B Tetap 16% per tahun

Obligasi V 2.600 2014 & 2017 Seri A Tetap 10,2% per tahun dan Seri B Tetap 10,65% per tahun Obligasi VI 1.080 2013 & 2015 Seri A Tetap 10,25% per tahun dan Seri B Tetap 10,8% per tahun Obligasi VII 1.300 2014 & 2016 Seri A Tetap 11,25% per tahun dan Seri B Tetap 11,75% per tahun Obligasi VIII 2.700 2019 & 2022 Seri A Tetap 8,625% per tahun dan Seri B Tetap 8,875% per tahun

Obligasi Dolar AS (Juta Dolar AS)

Guaranteed Notes - 2020 650 2020 Tetap 7,375% per tahun

Obligasi Syariah (Miliar Rupiah)

Sukuk Ijarah II 400 2014 Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp10,20 dibayar secara kuartal Sukuk Ijarah III 570 2013 Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp14,61 dibayar secara kuartal Sukuk Ijarah IV 200 2014 & 2016 Cicilan Imbalan Ijarah berturut-turut sebesar Rp0,79 dan Rp5,05

untuk Seri A dan B dibayar secara kuartal

(11)

11

Fasilitas Jumlah Jatuh Tempo Tingkat Suku Bunga

Pinjaman Rupiah (Miliar Rupiah)

RCF - BCA 700 2014 Tingkat bunga mengambang 1 bulan JIBOR + 1,25% per tahun

RCF - Mandiri 0

2012 Dapat diperpanjang

hingga 2014

Tingkat bunga mengambang 1 bulan JIBOR + 1,25% per tahun

Pinjaman Dolar AS (Juta Dolar AS)

HSBC Perancis - Coface 110,03 2019 Tetap 5,69% per tahun

HSBC Perancis - Sinosure 30,94 2019 Tingkat bunga mengambang 6 bulan US LIBOR + 0,35% per tahun*

Fasilitas Pinjaman

Komersial 9 Tahun 18,25 2016

Tingkat bunga mengambang 6 bulan US LIBOR + 1,45% per tahun**

Fasilitas Pinjaman

Sindikasi US$ 193,5 2013

Tingkat bunga mengambang 6 bulan US LIBOR + 1,85% per tahun atau 1,90% per tahun***

Pinjaman SEK 203,93 2016 & 2017

Tingkat bunga mengambang 6 bulan US LIBOR + 2.87% per tahun untuk US$57,14; Tetap 4,26% per tahun untuk US$99,64; Tetap 4,24% per tahun untuk US$47,14

Goldman Sachs

International (GSI) 50 2013

Tetap 6,45% per tahun, sejak GSI melaksanakan ”opsi konversi” pada 30 Mei 2012

*Di-swap ke bunga tetap 5,42% per tahun **Di-swap ke bunga tetap 4,82% per tahun

***Di-swap ke bunga tetap rata-rata 6,03% per tahun pada posisi 30 September 2012

HUTANG JATUH TEMPO DALAM KURUN DUA BELAS BULAN (JUMLAH PENUH) Jatuh Tempo Fasilitas Jumlah US$ Rp TW4 2012

Obligasi II (Pembayaran lebih awal)*

Cicilan Fasilitas Pinjaman Komersial 9 Tahun Cicilan Pinjaman SEK Tranche A

Cicilan Pinjaman SEK Tranche C Cicilan Fasilitas Pinjaman Sindikasi US$

2.027.775 7.142.857 4.285.714 36.000.000 200.000.000.000 TW1 2013

Cicilan Pinjaman SEK Tranche B Cicilan HSBC Perancis - Coface Cicilan HSBC Perancis - Sinosure

11.071.429 7.859.335 2.210.000

TW2 2013

Cicilan Fasilitas Pinjaman Komersial 9 Tahun Cicilan Pinjaman SEK Tranche A

Cicilan Pinjaman SEK Tranche C Cicilan Fasilitas Pinjaman Sindikasi US$

Cicilan Pinjaman Goldman Sachs International (GSI) Obligasi Indosat VI Seri A

Sukuk Ijarah III

2.027.775 7.142.857 4.285.714 157.500.000 50.000.000 760.000.000.000 570.000.000.000 TW3 2013

Cicilan Pinjaman SEK Tranche B Cicilan HSBC Perancis – Coface Cicilan HSBC Perancis - Sinosure

11.071,429 7.859.335 2.210.000

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan teknik wawancara, maka dapat ditarik beberapa pembahasan mengenai penetapan strategi

Permasalahan-permasalahan dalam Realmicroteaching antara lain pertaanyaan tentang apakah realmicroteaching meningkatkan keterampilan mahasiswa pada saat PPL,

Kalau ruptur tumor terjadi pada tumor yang kecil maka nyeri yang ditimbulkan minimal atau tidak ada, tetapi pada tumor yang besar , maka dapat ditemukan nyeri yang berat disertai

Siswa di harapkan Mampu Mendemonstrasikan pengambilan gambar bergerak berdasarkan Siswa di harapkan Mampu Mendemonstrasikan pengambilan gambar bergerak berdasarkan ukuran dan

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas

Perencanaan Embung merupakan salah satu solusi yang dapat diaplikasikan di Desa Gunung Rancak, yang berfungsi menampung air pada musim hujan dan dapat dimanfaatkan

guru sekaligus demonstrasi kinerja sistem pengapian elektronik CDI-AC pada trainer. Peserta didik mengidentifikasi gangguan pada sistem pengapian yang dibuat oleh

Mekanisme yang terlibat adalah mulai tidak normalnya fungsi pembuluh darah secara normal pada lansia, penignkatan kadar protein darah yang rendah, fungsi pompa