MOLUSKUM KONTAGIOSUM MOLUSKUM KONTAGIOSUM
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi pada kulit yang disebabkan Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi pada kulit yang disebabkan o
olleehh Molluscum Molluscum contagiosum contagiosum virusvirus (M(MCVCV) ) dadari ri kekelolompmpokok Poxyvirus Poxyvirus genus genus Molluscipox
Molluscipox dan dan ditditandandai ai dendengan gan adaadanya nya pappapul ul milmiliariar-le-lentikntikuleuler, r, yanyang g padpadaa permukaannya
permukaannya terdapat terdapat lekukan, lekukan, dan dan berisi berisi massa massa yang yang mengandung mengandung badanbadan moluskum.
moluskum.1,21,2
Pre
Prealalensensi i infinfeksieksi Molluscum Molluscum contagiosum contagiosum virusvirus (MCV) telah (MCV) telah meninmeningkatgkat se!ara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dengan peningkatan sebelas se!ara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dengan peningkatan sebelas kali lipat yang di!atat dalam satu penelitian yang dilakukan di "merika #erikat kali lipat yang di!atat dalam satu penelitian yang dilakukan di "merika #erikat pada
pada kun$ungan kun$ungan pasien pasien dengan dengan gangguan gangguan ini ini selama selama rentang rentang dua dua dekade.dekade. %enaikan ini tampaknya paralel dengan peningkatan penyakit menular seksual %enaikan ini tampaknya paralel dengan peningkatan penyakit menular seksual se!ara keseluruha
se!ara keseluruhan. n. Pada anak-anak ge$ala Pada anak-anak ge$ala beraberariasi riasi berdaberdasarkan lokasi, sarkan lokasi, dandan lebih sering dalam bentuk subklinis daripada klinis.
lebih sering dalam bentuk subklinis daripada klinis.2,&,'2,&,'
esi klini
esi klinisnya berusnya berupa papul pa papul yang berbyang berbatas tegas, beratas tegas, berbentubentuk kubah (k kubah (domedome shape),
shape), berumbilikasi berumbilikasidelledelle dengan permukaan seperti lilin pada bagian sentral, dengan permukaan seperti lilin pada bagian sentral, ber*arna
ber*arna seperti seperti daging daging (( fieshy) fieshy) tapi dapat $uga ber*arna merah muda sampai tapi dapat $uga ber*arna merah muda sampai abu-abu. lesinya bisa berupa lesi yang mengkilap, putih atau merah muda. abu-abu. lesinya bisa berupa lesi yang mengkilap, putih atau merah muda. esi-lesi
lesi terstersebuebut t berbertumtumbuh buh dendengan gan diadiametmeter er +, +, !m. !m. PadPada a tentengahgahnya nya biabiasansanyaya me
mengnganandudung ng sepsepererti ti keke$u$u (umbi(umbilicatelicated d papupapule)le). . erlerletaetak k di di atatas as dadasasar r kukulilitt ber*arna
ber*arna kemerahan kemerahan dan dan terkadang terkadang timbul timbul reaksi reaksi eksematosa eksematosa di di sekitar sekitar lesi.lesi.
,/,1+,11,12,1&,1' ,/,1+,11,12,1&,1'
Pe
Pengngobobatatan an papada da pepenynyakakit it inini i memengnggugunanakakan n krkryoyoteterarapipi,, cryosurgery,cryosurgery, eviserasi,
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI DEFINISI
Moluskum kontangiosum (M%) adalah penyakit infeksi pada kulit yang Moluskum kontangiosum (M%) adalah penyakit infeksi pada kulit yang diseba
disebabkan olehbkan oleh Molluscum Molluscum contagiosum viruscontagiosum virus (MCV) (MCV) dari dari kelompkelompokok poxyvirus poxyvirus genus
genus Molluscipox Molluscipox dan ditandai dengan adanya papul miliar-lentikuler, yang pada dan ditandai dengan adanya papul miliar-lentikuler, yang pada permukaannya
permukaannya terdapat terdapat lekukan, lekukan, dan dan berisi berisi massa massa yang yang mengandung mengandung badanbadan moluskum.
moluskum.1,21,2
Moluskum kontangiosum (M%) merupakan penyakit yang ringan namun Moluskum kontangiosum (M%) merupakan penyakit yang ringan namun dapat berkembang men$adi penyakit infeksi irus yang men$adi masalah pada dapat berkembang men$adi penyakit infeksi irus yang men$adi masalah pada anak anak. %arakteristik penyakit ini yaitu permukaan halus, papul berbentuk anak anak. %arakteristik penyakit ini yaitu permukaan halus, papul berbentuk ku
kubabah h yayang ng bibiasaasanynya a didisersertai tai ererititem em (d(dermermatiatititis s momoluluskuskum)m). . PaPasiesien n dadann kel
keluaruargangannya nya mermerasa asa terterganganggu ggu oleoleh h lamlamanyanya a perper$ala$alanan nan penpenyakyakit it ini ini sebsebabab penyakit
penyakit ini ini bisa bisa bertahan bertahan selama selama berbulan berbulan bulan bulan bahkan bahkan bertahun bertahun tahun.tahun. M
Moolluusskkuum m kkoonnttagagiioosusum m ppererllu u ddiippeerhrhaatitikkaan n ppaadda a iinnddiiiiddu u ddenenggaann imu
imunoknokompompromromais ais dan dan derdermatmatitis itis atoatopikpik, , dimdimana ana masmasa a infinfekseksi i menmen$adi $adi leblebihih eks
ekstrimtrim. . PenPenyakyakit it ini ini menmenulaular r melmelalualui i hubhubungungan an seksseksual ual bagbagi i oraorang ng de*de*asaasa namun tidak bagi anak-anak.
namun tidak bagi anak-anak.11
3nf
3nfekseksi i melmelalualui i sesksesksuasual l penpenyebyebaranarannya nya lualuas, s, molmoluskuskum um konkontantangiogiosumsum biasanya terlihat di daerah genital, perineal dan seluruh tubuh pada anak-anak, dan biasanya terlihat di daerah genital, perineal dan seluruh tubuh pada anak-anak, dan pada
pada kasus-kasus kasus-kasus pele!ehan pele!ehan biasanya biasanya tidak tidak nampak nampak ke!uali ke!uali ditemukan ditemukan lesi lesi yangyang men!urigakan.
men!urigakan.11
ETIOLOGI ETIOLOGI
Mo
Moluluskskum um kokontntagagioiosusum m didisesebababkbkan an ololeh eh susuatatu u iirurus s dadari ri gogololongnganan poxvirus
poxvirus. . 4al4alam taksonam taksonomiomi, , irirus ini us ini tertermasumasuk k daldalam am ordordoo Poxviridae Poxviridae, famili, famili Chordopoxvirinae
Chordopoxvirinae, , ggeennuuss Molluscipox Molluscipox virusvirus, , spspeesisieess Molluscum Molluscum contagiosumcontagiosum virus
Virion dari Molluscum contagiosum virus (MCV) ditemukan dengan struktur beramplop, berbentuk seperti bata dengan ukuran &2+62+62++ nm. Partikel irus ini terdiri dari dua bentuk infeksius yang berbeda, yaitu internal mature virus (3MV) dan external enveloped virus (77V).&,'
Virus ini memiliki struktur genom linier, dengan ds45" kira-kira 1/+ k8, genom linier diapit dengan sekuens inverted terminal repeat (39) yang se!ara koalen saling terikat pada u$ung-u$ungnya.'
Menurut subtipe Molluscum contagiosum virus (MCV), terdapat empat subtipe, yaitu MCV 3, MCV 33, MCV 333, dan MCV 3V. #ubtipe MCV 3 yang lebih sering menyebabkan infeksi, kira-kira sekitar -/+:. #edangkan MCV 33, 333, dan 3V akan menyebabkan moluskum kontagiosum hanya pada orang-orang dengan keadaan imunitas immunocompromised .&,'
EPIDEMIOLOGI
Virus Molluscum contagiosum dapat ditemukan di seluruh dunia dengan distribusi tertinggi pada daerah tropis. Prealensi penyakit ini lebih sering ditemukan pada anak-anak dengan predileksi lesi biasanya ditemukan pada *a$ah, badan dan ekstremitas. #edangkan pada orang de*asa predileksi lesi sering
ditemukan pada daerah genitalia. Penyakit ini merupakan penyakit endemik dengan insiden tertinggi pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan kebersihan yang rendah. 3nsiden penyakit meningkat pada usia lebih dari &+ tahun, utamanya pada orang dengan penyakit menular seksual dan orang dengan infeksi ;3V.2,'
3nsiden penyakit di seluruh dunia adalah 2:-:. 4i "merika #erikat, kurang dari lima persen anak-anak terinfeksi Molluscum contagiosum virus (MCV), "ntara :-2+: pasien dengan ;3V memiliki ge$ala Molluscum contagiosum virus (MCV). 2,'
Prealensi infeksi Molluscum contagiosum virus (MCV) telah meningkat se!ara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dengan peningkatan sebelas
paralel dengan peningkatan penyakit menular seksual se!ara keseluruhan. Pada anak-anak ge$ala berariasi berdasarkan lokasi, dan lebih sering ditemukan dalam bentuk subklinis daripada klinis.2,'
%arakterisasi epidemiologi moluskum kontagiosum telah dibatasi oleh beberapa faktor. Pada kebanyakan pasien lesi menyebabkan beberapa masalah dan bersifat self-limited disease. 4engan demikian, ada kemungkinan bah*a banyak pasien yang terinfeksi tidak pergi memeriksakan dirinya, dan ada beberapa data berbasis populasi tentang mereka yang pergi ke dokter, tidak pernah dilaporkan. #elan$utnya, ketidakmampuan untuk menumbuhkan Molluscum contagiosum virus (MCV), dalam kultur sel telah membatasi studi penularan irus, infeksi asimtomatik, dan prealensi. 4engan demikian sebagian besar studi epidemiologi mengandalkan sebagian besar pada deteksi karakteristik lesi dengan pemeriksaan fisik.2
4i "merika serikat, sebuah surei di antara dokter pribadi menun$ukkan sebuah peningkatan 11 kali lipat dalam kun$ungan oleh orang de*asa untuk penyakit moluskum kontagiosum dari tahun 1/00 sampai 1/& meskipun data tren
se$ak itu tidak tersedia. 4i 3nggris, data yang lebih baru kompilasi tren di diagnosis dibuat pada penggunaan obat di klinik genitourinary menun$ukkan peningkatan. #elama periode 1 dasa*arsa dari 1//0-2++, $umlah kasus moluskum kontagiosum meningkat 1&': berbeda dengan kenaikan untuk episode pertama herpes genital dan kutil kelamin masing-masing hanya 1&: dan 12:.2
TRANSMISI
Penularan Molluscum contagiosum virus (MCV) ter$adi oleh kontak kulit -ke-kulit dan !ara kedua melalui kontak seksual dan non seksual dan ditingkatkan oleh kehangatan dan kelembaban, dengan infeksi lebih umum ter$adi didaerah beriklim tropis. %e!urigaan Molluscum contagiosum virus (MCV) genital ditularkan se!ara seksual didukung oleh bukti tidak langsung, termasuk adanya lokasi lesi pada alat kelamin dan kulit kemaluan, seringnya kontak dengan beberapa mitra seksual dan P#%, 9i*ayat adanya kehadiran penyakit menular
seksual lainnya, mun!ulnya lesi di genital pada pasangan seksual, dan pun!ak ter$adinya pada (2+-2/ tahun).2,
GEJALA KLINIS
Pada sebagian besar pasien ge$alanya asimptomatik atau hanya mengeluhkan gatal ringan sa$a. esi yang timbul bera*al dari papul ke!il yang membesar sampai ukuran &-0 mm dan $arang berukuran sampai & !m, keadaan ini disebut moluskum raksasa ( giant molluscum) pada penderita dengan immunocompromised .,/,1+,11,12,1&,1'
<ambar 1." = 8
ampak Papul dengan diameter 1-2 mm dan tampak umbilikasi pada bagian tengahnya1
<ambar 2 ampak delle pada papul dan nodul
<ambar '. esi mollus!um !ontangiosum.
<ambar 0 Moluskum kontagiosum pada genital pasien "34#.
esi klinisnya berupa papul yang berbatas tegas, berbentuk kubah (dome shape), berumbilikasidelle dengan permukaan seperti lilin pada bagian sentral, ber*arna seperti daging ( fiesh), tapi dapat $uga ber*arna merah muda sampai abu-abu. lesinya bisa berupa lesi yang mengkilap, putih atau merah muda. esi-lesi tersebut bertumbuh dengan diameter +, !m. Pada tengahnya biasanya mengandung seperti ke$u (umbilicated papule). erletak diatas dasar kulit ber*arna kemerahan dan terkadang timbul reaksi eksematosa disekitar lesi. esi yang timbul bisa pe!ah se!ara spontan disertai dengan atau tanpa inflamasi.
,/,1+,11,12,1&,1'
PATOGENESIS
Masa inkubasi irus adalah 2- minggu. Proses replikasi irus ter$adi di sitoplasma. Pada fase a*al, irus akan masuk ke glycosaminoglycans (<"<s) yang terdapat pada permukaan sel target atau melalui komponen matriks ekstraseluler. ;al ini memi!u fusi membran yang menyebabkan dilepaskannya inti irus ke dalam sitoplasma sel inang. #elan$utnya ter$adi transkripsi oleh polymerase 95" yang akan menghasilkan ekspresi gen irus setelah &+ menit
paska infeksi. anda berakhirnya fase a*al adalah tidak terselubungnya inti irus dan genom irus sudah benar-benar terlepas di dalam sitoplasma. >ase kedua ter$adi kurang lebih 1++ menit pas!a infeksi dan dia*ali dengan ekspresi dari gen intermediet di dalam sitoplasma yang kemudian memi!u ter$adinya replikasi 45" genom. >ase akhir ter$adi dalam *aktu 1'+ menit sampai ' $am pas!a infeksi. >ase ini ditandai dengan diproduksinya struktur protein irus yang lengkap.2,0,
Pembentukan irion progenik dimulai saat ter$adinya penyatuan antara membran internal sel yang terinfeksi, dan menghasilkan partikel sferis imatur. Partikel ini kemudian men$adi matur dalam bentuk struktur internal mature virus (3MV) yang menyerupai bata. Virion internal mature virus (3MV) dapat dilepas melalui lisisnya sel, kemudian dapat diperoleh membran dobel kedua dari trans-golgi dan tunas, yang kemudian dikenal sebagai external enveloped virus (77V).
2,0,
erdapat banyak gen Molluscum contagiosum virus (MCV) yang dapat menyebabkan terganggunya respon imun terhadap irus ini, yaitu (1) homolog dari heavy chain MHC class 1 yang dapat mengganggu presentasi antigen, (2) homolog dari kemokain yang dapat menghambat proses inflamasi, dan (&) homolog dari glutase perosidase yang dapat melindungi irus dari kerusakan oleh peroksida. 2,0,
<ambar . Patofisiologi moluskum kontagiosum
DIAGNOSIS
ahap pertama yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien adalah dilakukannya anamnesis. 4ari anamnesis pada anak didapatkan adanya ri*ayat kontak dengan pasien yang terinfeksi dengan moluskum kontagiosum di sekolah, kolam renang, tempat olah raga ataupun pemakaian bersama handuk dengan yang terinfeksi Molluscum contagiosum virus (MCV). #edangkan pada orang de*asa, perlu ditambahkan anamnesis mengenai aktiitas seksual dan penyakit menular seksual yang diderita (;3V).,/,1+,11,12
Penularan penyakit ini dapat ter$adi se!ara langsung maupun tidak langsung. #e!ara langsung melalui kontak dengan lesi pasien atau hubungan seksual, sedangkan tidak langsung dengan pemakaian bersama alat mandi seperti handuk, dan penggunaan bersama kolam renang.,/,1+,11,12
a. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pewarnaan Giemsa
Pada pemeriksaan mikroskopik dengan pe*arnaan giemsa dapat ditemukan badan moluskum yang mengandung partikel irus.1,1,10
<ambar /. ampak badan moluskum intrasitoplasma1
Pada pemeriksaan histopatologik menggunakan pe*arnaan ;7, didapatkan gambaran lekukan epidermis berbentuk !angkir sampai kedalam dermis. 1,1,10
<ambar 1+. Cup shaped nodul 1!
#entral dari lobulus menun$ukan perubahan pada keratinosit yang menun$ukan badan moluskum intrasitoplasmik (gambar 11). 1,1,10
Pada gambar diba*ah ini memperlihatkan keratinosit dengan sitoplasma yang eosinofilik dan badan moluskum yang menggeser nu!leus ke pinggir sel.1,10
<ambar 12. Molluscum "odies 1
DIAGNOSIS &ANDING
4iagnosis banding dari penyakit ini antara lain adalah? a. Veruka Plana ( flat #arts)
Veruka plana disebabkan oleh Human papiloma virus (;PV). eruka ulgaris dapat timbul di mana sa$a pada kulit. @kuran lesi rata-rata berkisar mm, lesi tampak meninggi, papul bulat dengan permukaan yang irregular dan tidak mempunyai delle. 4alam beberapa kasus eruka tunggal mun!ul dan tumbuh perlahan-lahan untuk *aktu yang lama kemudian lesi baru tiba-tiba bermun!ulan.,/
<ambar 1&. Veruka plana1
<ambar 1'. Veruka ulgaris1
b. <ranuloma piogenik
Merupakan bagian dari hemangioma kapiler. esi ini ter$adi akibat proliferasi kapiler yang sering ter$adi sesudah trauma, tidak disebabkan oleh proses peradangan. #ering mengenai anak anak dan terutama bagian tubuh distal yang rentan terhadap trauma. esi berupa papul eritematosa, berkembang !epat hingga men!apai ukuran 1 !m, mempunyai permukaan
yang kotor dan mudah berdarah. esi biasanya bersifat soliter.1+
<ambar 10. <ranuloma piogenik 1
c$ Cutaneous cryptococcosis
Cutaneous cryptococcosis disebabkan oleh $amur Cryptococcus neoformans. <e$ala klinis biasanya berbentuk papul, pustul, nodul, ulkus. Papul umbilicated pada pasien dengan "34# menyerupai moluskum kontagiosum. okasi lesi umumnya pada muka dan dapat timbul $uga pada badan, tangan dan kaki.,11
<ambar 1. Cutaneous cryptococcosis pada orang dengan "34#2+
d$ %arsinoma sel basal
%arsinoma sel basal ter$adi terutama di kepala, *a$ah (kulit kepala termasuk), leher dan tangan. esi datar, daerah pu!at yang berukuran ke!il, merah muda atau merah, bening, mengkilat dan seperti lilin, serta terdapat
daerah berdarah dengan !edera ringan. esi tumbuh lambat, tidak menyakitkan dan tidak gatal.1&
<ambar 1. %arsinoma sel basal1&
KOMPLIKASI
%omplikasi yang dapat ter$adi adalah kon$ungtiitis kronis dan keratitis pungtata yang dapat berkembang pada pasien dengan lesi pada kelopak mata. 3nfeksi bakteri sekunder dapat ter$adi, terutama $ika pasien menggaruk lesi tersebut.1
PENATALAKSANAAN
#angatlah penting untuk mendiskusikan risiko dan keuntungan bagi terapi pasien dengan keluarga pada fase $inak karena moluskum kontagiosum sendiri akan sembuh tanpa komplikasi pada indiidu tanpa komplikasi imunokompeten. Pemberian terapi dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan meliputi kebutuhan pasien, rekurensi penyakit serta ke!enderungan pengobatan yang
diaplikasikan pada pasien moluskum kontagiosum seperti kuretase dan kryoterapi, bagaimanapun kedua terapi ini menyakitkan bagi pasien.1,0,12,1,1,1/
8edah 8eku (Cryosurgery) merupakan salah satu terapi yang umum dan efisien digunakan dalam pengobatan moluskum kontagiosum, terutama pada lesi predileksi perianal dan perigenital.8ahan yang digunakan adalah nitrogen
!air."plikasi menggunakan lidi kapas pada masing-masing lesi selama 1+-1 detik.Pemberian terapi dapat diulang dengan interal 2-& minggu.7fek samping meliputi rasa nyeri saat pemberian terapi, erosi, ulserasi serta terbentuknya $aringan parut hipopigmentasi maupun hiperpigmentasi.1,0,12,1,1,1/
erapi lainnya berupa eiserasi yang merupakan metode yang mudah untuk menghilangkan lesi dengan !ara mengeluarkan inti umbilikasi sentral melalui penggunaan instrumen seperti skalpel, ekstraktor komedo dan $arum suntik. Penggunaan metode ini kebanyakan tidak dapat ditoleransi oleh anak-anak #uspensi podofilin 2: dalam larutan benAoin atau alkohol dapat diaplikasikan pada lesi dengan menggunakan lidi kapas, dibiarkan selama 1 -' $am kemudian dilakukan pembilasan dengan menggunakan air bersih. Pemberian terapi dapat diulang sekali seminggu.erapi ini membutuhkan perhatian khusus karena mengandung mutagen yaitu %uercetin dan aempherol .7fek samping lokal akibat penggunaan bahan ini meliputi erosi pada permukaan kulit normal serta timbulnya $aringan parut. 7fek samping sistemik akibat penggunaan se!ara luas pada permukaan mukosa berupa neuropati saraf perifer, gangguan gin$al, ileus, leukopeni dan trombositopenia. Podofilotoksin merupakan alternatif yang lebih aman dibandingkan podofilin. #ebanyak +,+ ml podofilotoksin : diaplikasikan pada lesi 2 kali sehari selama & hari. %ontraindikasi absolut kedua bahan ini pada
*anita hamil.1,0,12,1,1,1/
#edangkan !antharidin merupakan agen keratolitik berupa larutan yang mengandung +,/: collodian dan acetone. elah menun$ukkan hasil memuaskan pada penanganan infeksi Molluscum Contagiosum &irus (MCV). Pemberian bahan ini terbatas pada pun!ak lesi serta didiamkan selama kurang lebih ' $am sebelum lesi di!u!i. Cantharidin menginduksi lepuhan pada kulit sehingga perlu dilakukan tes terlebih dahulu pada lesi sebelum digunakan.8ila pasien mampu
menoleransi bahan ini, terapi dapat diulang sekali seminggu sampai lesi hilang.7fek samping pemberian terapi meliputi eritema, pruritus serta rasa nyeri dan terbakar pada daerah lesi. %ontraindikasi penggunaan Cantharidin pada lesi moluskum kontagiosum di daerah *a$ah.1,0,12,1,1,1/
Medikamentosa lainnya adalah Cimetidine yang merupakan antagonis reseptor histamine ;2 yang menstimulasi reaksi hipersensitifitas tipe lambat.Mekanisme ker$a Cimetidine pada terapi moluskum kontagiosum masih belun diketahui se!ara $elas.#ebuah studi menun$ukkan keberhasilan penggunaan !imetidine dosis '+ mg kg88 oral hari dosis terbagi dua pada pengobatan moluskum kontagiosum dengan lesi ekstensif. Cimetidine berinteraksi dengan berbagai pengobatan sistemik lain, sehingga perlu dilakukan anamnesis ri*ayat pengobatan pada pasien yang akan mendapat terapi obat ini. 1,0,12,1,1,1/
PROGNOSIS
Penyakit ini dapat sembuh tanpa pengobatan, akan tetapi membutuhkan *aktu yang !ukup lama yaitu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. #ehingga pengobatan yang adekuat sangat diperlukan untuk kesembuhan penyakit yang
lebih !epat.1,2
DAFTAR PUSTAKA
1. "hmed "M, Madkan V%, MendeAa 5, yning #k, o*y 49. Viral disease? <eneral !onsideration. Bolff %, <oldsmith ", %atA #3, <il!hrest 8", Paller "#, effell 4, eds. 'itpatric dermatology in general medicine. th
2. ;olmes %%, #parling P>, #tamm B7, Piot P, Basserheit 5, Corey , Cohen M#, Batts 4;. exually *ransmitted +iseases. 'th ed. @#"? M! gra* hillD 2++.p.' +
&. Bolff %, ohnson 9", 'itpatric color atlas synopsis of clinical dermatology. 0thed. @#"? M!g ra* hillD2++/.p.1+ - 1'
$ #terling C. Virus infe!tion. 8urns , 8reathna!h #, Co6 5, <riffiths C, eds. .o/s textboo of dermatology$ thed. @#"? Biley 8la!k*ellD
2+1+.p.&&.11-12, &&.'2-&
!$ 5elson, ", Bood*ard , exually *ransmitted +iseases a Practical 0uide for Primary Care. 5e* ersey ? ;umana Press D 2++0. p.20+ 20&
6. ;anson 4, 4ien 4<. Mollus!um Contagiosum. Volume / 5umber 2. @#"?
4ermatology Enline ournalD 2++. 4iakses dari http?dermatology.!dlib.org/2reie*smollus!umdien.html.
. Chen F, "nstey "V, 8ugert . Mollus!um !ontangiosum irus infe!tion. ancet 2nfect +is 2+1&D1?-
. ames B4, 8erger <, 7lston 4M. 3ndre#s/ disease of the sin clinical dermatology. 1+th ed. @#"? #aunders 7lseierD 2++0.p.'+ '+
/. "dler M, Co*an >, >ren!h P, Mit!hell ;, 9i!hens . 3"C of exually *ransmitted 2nfections. thed. ondon? 8M booksD 2++'.p /
1+. <a*krodger 4. +ermatology. &rd ed. @#"? Chur!hill iingstoneD 2++2.p
'/
11. "renas 9, 7strada 9. *ropical +ermatology. @#" ? andes 8ios!ien!eD2++1.p 2+-22
12. ;aeriyoko B". 3<%. 4armada. +iagnosis dan *atalasana Molusum 4ontagiosum. 4enpasar? 8agian#M> 3lmu %esehatan %ulit dan %elamin
>% @niersitas @dayana 9#@P #anglah 4enpasar.2+12.
13. #tulberg 4, ;ut!hinson "<. Molluscum Contagiosum and 5arts. Volume
0, number 0. @#"? "meri!an >amily Physi!ianD Mar!h 1, 2++&. 4i akses dari ***.aafp.orgafp
1'. 8asak #. 9a$urkar M5. Molluscum Contagiosum an 6pdate . 3ndia? 3ndian Medi!al <aAetteD uly 2+1&.
15. Billiams , Bilkins. Molluscum Contagiosum &irus 2nfection in "enign
Cutaneous 7pithelial Cystic esions- .eport of 8 Cases #ith +ifferent Pathogenesis9. Volume &2, 5umber . "m 4ermatopathol. 2+1+. 4i akses
dari ***.am$dermatopathology.!om
10. 7lder 47, 7lenitsas 9, 9 8arnett , offreda M, Miller , Miller E>. 3tlas and ynopsis of eerGs Histopathology of the in. 2nd ed. Philadelphia?
ippin!ott Billiams = Bilkins D2++.
1. #*ie!ki M. Colonna M. +isparate 3ntiviral .esponses in Molluscum Contagiosum &irus- 2nduced in esions. Volume 1&1. @#"? ournal of 3nestigatie 4ermatologyD 2+11.
1. MuAaffar >. >aiA >. Comparison of !: potassium hydroxide #ith 1;: potassium hydroxide solution in treatment of molluscum contagiosum< a comparative study. ahore? ournal of Pakistan "sso!iation of 4ermatologistsD2+1'. P&&-&'1.
1=$ ;abif P. Clinical +ermatology a color 0uide to +iagnosis and *herapy$ 'th
ed. @#"? 7lseierD 2++.p.&/ &2.
20. Beller 9. ;unter . #ain . Mark 4ahl. Clinical +ermatology. 'th ed.