• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAP Kanker Paru-Paru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAP Kanker Paru-Paru"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN KANKER PARU DI

KANKER PARU DI LINGKUNGAN TERMINAL TAWANG ALUNLINGKUNGAN TERMINAL TAWANG ALUN JEMBER

JEMBER

UJIAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN UJIAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN

oleh: oleh:

Firda Romadhonia Putri Rivani Firda Romadhonia Putri Rivani

NIM 162310101227 NIM 162310101227

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER UNIVERSITAS JEMBER

2017 2017

(2)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Promosi Kesehatan

Topik : Penyuluhan bahaya asap rokok dan asap kendaran sebagai  pemicu kanker paru

Sasaran : Sopir, Krenek, Kondektur, dan Pedagang Tempat : Terminal Tawang Alun - Jember

Hari/Tanggal : Kamis, 30 November 2017

Waktu : 20 menit

Penyuluh : Firda Romadhonia Putri Rivani

I. ANALISA DATA

A. Kebutuhan Peserta Didik

Sopir, krenek, kondektur, dan pedagang disekitar terminal mempunyai karakteristik yang bervariasi. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, para sopir, krenek, kondektur, dan pedagang di sekitar terminal sama sekali tidak memperhatikan kesehatan mereka dilihat dari respon mereka mengenai bahaya yang timbul dari asap rokok maupun asap kendaraan bermotor, seperti bus, taxi,  juga angkot yang lalu lalang disekitar mereka, hal ini dimungkinkan akan menjadi  penyebab terjadinya kanker paru setelah 10-40 tahun kedepan, sehingga perlu diadakan penyuluhan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada  para pekerja disekitar terminal yang belum mengetahui tentang kanker paru.

B. Karakteristik Peserta Didik

Sopir, krenek, kondektur, dan pedagang disekitar Terminal Tawang Alun Kabupaten Jember dengan rata-rata pendidikan maksimal SD/SMP/SMA.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah diberikan penyuluhan, sopir, krenek, kondektur, dan pedagang disekitar terminal mampu mengerti serta memahami tentang bahaya asap rokok

(3)

 juga asap kendaraan bermotor sebagai pemicu dari kanker paru di lingkungan Terminal Tawang Alun.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan selama 1x20 menit, sopir, krenek, kondektur, dan pedagang disekitar terminal diharapkan ma mpu :

1. Menjelaskan pengertian kanker paru 2. Menyebutkan klasifikasi kanker paru

3. Menjelaskan penyebab terjadinya kanker paru 4. Menyebutkan gejala dari kanker paru

5. Mendemonstrasikan pengobatan dan pencegahan kanker paru

IV. MATERI (Terlampir) 1. Pengertian kanker paru 2. Klasifikasi kanker paru

3. Penyebab terjadinya kanker paru 4. Gejala kanker paru

5. Pengobatan dan pencegahan kanker paru

V. METODE 1. Ceramah 2. Diskusi

VI. MEDIA 1. Video

VII. KEGIATAN PENYULUHAN

 No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta 1. 3 Menit Pembukaan:

1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

1. Menjawab salam 2. Mendengarkan 3. Memperhatikan

(4)

3. Kontrak waktu

4.Menjelaskan tujuan dari  penyuluhan.

5. Menyebutkan materi

 penyuluhan yang akan diberikan 2. 10 Menit Pelaksanaan : 1. Menjelaskan pengertian kanker paru 2. Menyebutkan klasifikasi kanker paru 3. Menjelaskan penyebab terjadinya kanker paru

4. Menyebutkan gejala dari kanker paru

5. Mendemonstrasikan  pengobatan dan pencegahan

kanker paru 1. Mendengar 2. Memperhatikan 3. Mendemonstrasikan 3. 15 menit Diskusi: 1. Memberikan kesempatan  pada sopir, krenek, kondektur,

dan pedagang untuk mengajukan pertanyaan, kemudian didiskusikan bersama dan menjawab pertanyaan.

Evaluasi :

1. Menanyakan kepada sopir, krenek, kondektur, dan  pedagang tentang materi yang

diberikan. 1. Mengajukan Pertanyaan 1. Menjawab & menjelaskan  pertanyaan Terminasi :

1. Mengucapkan terima kasih kepada peserta 2. Mengucapkan salam Mendengarkan dan membalas salam VII. EVALUASI 1. Struktur a. Kesiapan materi  b. Kesiapan SAP

c. Kesiapan media : Video

d. Peserta hadir di tempat penyuluhan minimal 10 orang e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan

(5)

2. Proses

a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.  b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar d. Suasana penyuluhan tertib dan tenang.

e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan. f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang.

3. Hasil

Peserta dapat :

1. Menjelaskan pengertian kanker paru 2. Menyebutkan klasifikasi kanker paru

3. Menjelaskan penyebab terjadinya kanker paru 4. Menyebutkan gejala dari kanker paru

5. Mendemonstrasikan pengobatan dan pencegahan kanker paru

X. REFERENSI

Alsagaff, Hood, dkk. (1993), Pengantar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga University Press, Surabaya.

Hello Sehat. 2017. 9 Gejala Kanker Paru yang Tak Boleh Anda Abaikan. https://kumparan.com/hello-sehat/9-gejala-kanker-paru-yang-tak-boleh-anda-abaikan#y55HvTePAw17BJtH.99 . [diakses pada tanggal 27 September 2017]

Tucker, Martin dkk, (1999), Standar Perawatan Pasient,alih bahasa Yasmin Aih dkk, volume 4, edisi V, EGC, Jakarta

(6)

XI. LAMPIRAN

A. PENGERTIAN KANKER PARU

Kanker paru adalah pertumbuhan sel yang tidak normal yang menyerang organ paru-paru.

B. KLASIFIKASI KANKER PARU

Kanker paru terbagi menjadi 2 bagian, yaitu (1). Kanker paru-paru primer, (2). dan kanker paru-paru sekunder. Kanker paru-paru primer merupakan kanker yang berawal dari paru-paru itu sendiri. Sedangkan kanker paru-paru sekunder adalah kanker paru-paru yang disebabkan oleh sel kanker dari organ lainnya.

C. PENYEBAB

Penyebab utama dari kanker paru-paru adalah merokok, baik pada perokok aktif maupun pada perokok pasif. Tapi orang yang tidak merokok maupun terkena  pajanan asap rokok juga dapat menderita kanker paru-paru. Beberapa penyebab

dari kanker paru-paru akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

a. Perokok Aktif dan Perokok Pasif

1) Sekitar 80-90 persen kasus kanker paru-paru disebabkan oleh kebiasaan merokok. Maka para perokok aktif menjadi kelompok yang paling berisiko. Asap rokok yang dihisap, mengandung lebih dari 60 zat-zat beracun yang dapat memicu perkembangan kanker. Zat-zat beracun ini dikenal dengan sebutan karsinogenik. Misalnya nikotin yang dipakai di dalam insektisida serta tar yang digunakan dalam pembuatan aspal jalanan.

2) Perokok pasif adalah orang yang terkena pajanan asap rokok tapi tidak merokok secara langsung. Meski tidak merokok secara langsung, perokok  pasif tetap berisiko terkena kanker paru-paru. Risiko perokok pasif terkena kanker paru-paru meningkat setidaknya 20 persen dibandingkan orang yang tidak terkena pajanan asap rokok.

(7)

 b. Polusi Udara

1) Menurut data WHO, Asia Tenggara berada di posisi kedua sebagai wilayah  penyumbang buruknya polusi udara di dunia. Risiko terkena kanker paru- paru akan meningkat jika kita terkena pajanan polusi udara contohnya dari asap kendaraan atau asap pabrik. Sekitar satu dari 100 kematian karena kanker paru-paru diakibatkan oleh tingkat polusi yang tinggi. Menghirup asap pembuangan dari kendaraan maupun pabrik bisa memiliki dampak yang sama seperti merokok pasif.

D. GEJALA KANKER PARU

1. Batuk yang berkelanjutan dan bertambah parah hingga akhirnya mengalami  batuk darah

2. Mengalami sesak nafas dan rasa nyeri di dada

3. Sakit pada tulang, bisa pada bahu lengan atau tangan

4. Perubahan pada bentuk jari, yaitu ujung jari menjadi cembung 5. Kesulitan menelan atau sakit saat menelan sesuatu

6. Pembengkakan pada muka atau leher

E. PENGOBATAN

Dalam pengobatan kanker paru, pengobatan disesuaikan dengan stadium keparahan sel kanker dan kondisi fisik pasien. Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu :

1. Operasi

Dilakukan untuk mengangkat kanker paru-paru serta sebagian jaringan sehat disekitarnya. Hal ini dilakukan demi mengantisipasi jika ada sel kanker yang sudah menyebar.

2. Radioterapi

Menggunakan energi radiasi untuk membunuh sel kanker. Hal ini dilakukan apabila operasi sudah tidak menunjang lagi untuk dilakukan.

(8)

Merupakan jenis pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan. Obat-obat ini biasa diberikan sebelum atau sesudah dilakukannya operasi. 4. Terapi Biologis

Merupakan alternatif dari kemoterapi. Menggunakan obat-obatan seperti erlotinib dan gefitinib yang berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker

F. PENCEGAHAN KANKER PARU

1. Mengubah gaya hidup menjadi lebih tertata dengan menyeimbangkan makanan sehat, hidup bersih dan olahraga tertatur.

2. Menghindari berbagai hal yang memungkinkan dapat meyebabkan kanker  paru-paru.

3. Tidak menghirup asap rokok baik aktif maupun pasif.

(9)

DAFTAR HADIR 

PESERTA PROMOSI KESEHATAN Terminal Tawang Alun Kabupaten Jember

Hari/Tanggal : Kamis, 30 November 2017

Tempat : Terminal Tawang Alun Kabupaten Jember Topik/ Judul : Kanker Paru

No. Nama Alamat Tanda Tangan

Jember, 30 November 2017 Penyuluh

(10)

FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTIKUM PROMOSI KESEHATAN 2017

 NAMA : FIRDA ROMADHONIA PUTRI RIVANI  NIM : 162310101227

KELAS : C-2016

NO. VARIABLE PENILAIAN NILAI

MAKSIMAL NILAI YANG DIPEROLEH 1. Media 10 2. Teknik Penyajian 10 3. Penguasaan materi 30 4. Interactive 20 5. SAP 20

6. Penampilan dan sikap 10

Jumlah 100

Keterangan Nilai : Nilai lulus > 70 A : ≥ 80 (Istimewa) AB : 75 ≤ AB < 80 (Sangat Baik ) B: 70 ≤ B < 75 (Baik) BC: 65 ≤ BC < 70 (Cukup Baik) C : 60 ≤ C < 65 (Cukup) CD: 55 ≤ CD < 60 (Kurang) D: 50 ≤ D < 55 (Kurang) DE : 45 ≤ DE < 50 (Sangat Kurang) E : <45 (Sangat Kurang) Jember,_______________2017 Pembimbing/Tutor

PSIK Universitas Jember

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.19 Tabulasi Silang Jenis Kelamin Responden Berdasarkan Keluhan Kesehatan Pada Pedagang Asongan Di Terminal Amplas Tahun 2014

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan polusi udara dan kebiasaan merokok terhadap fungsi paru pada sopir bus di terminal

Bagaimana persepsi penyimak bahasa yang berasal dari luar lingkungan terminal terhadap penyimpangan prinsip kesopanan yang diucapkan oleh calo, pedagang asongan, kernet, sopir

Berdasarkan survei pendahuluan dari 20 sopir bus yang ada di Terminal Tirtonadi Surakarta baik sopir bus AKAP maupun sopir bus AKDP dengan menggunakan Nordic Body Map,

CT scan toraks (Computerized Tomographic Scans) dapat mendeteksi tumor yang berukuran lebih kecil yang belum dapat dilihat dengan foto toraks, dapat

Tetapi kasus yang terjadi pada kanker paru-paru stadium 4 (empat) yang menjadi penyebab mantan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih meninggal dunia, jelas tidak bisa

Untuk memaksimalkan keberadaan Sub Terminal Sukaraja harus dilakukan sosialisai secara tegas dan berkelanjutan kepada pengguna terminal (sopir, penumpang dan

Hasil penelitian menunjukan bahwa, dlingkungan terminal masih terdapat bahasa yang dianggap santun karna pada tuturan sopir dan pedagang, yang sesuai dengan prinsip kesantunan bahasa