MAKALAH
MAKALAH
Participation Oriented in D
Participation Oriented in Decision Making
ecision Making
Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Terstruktu
Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Terstruktur Matakuliah r Matakuliah PengambilanPengambilan Keputusan yang Diampu oleh
Keputusan yang Diampu oleh Ibu Firda Hidayati, Ibu Firda Hidayati, SSos, MPSSos, MP!!
Disusun oleh" Disusun oleh"
IIrr##aan n MMaauullaannaa $$%%&&''((''$$''''$$$$$$''%%'' Dh
Dhea ea )h)harartitika ka SaSariri $%&'$%&'('('$'$'$$$$$$$'$''('( *
*iia a FFiittrriiaannii $$%%&&''((''$$''$$$$$$$$''''++
uuaalliitta -a -iinnddi .i . $$%%&&''((''$$''$$$$$$$$''%%//
Kelas F Kelas F
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
F
FAKULAKULTTAS AS ILMU ADMIILMU ADMINISTRASINISTRASI UNIV
UNIVERSIERSITTAS AS BRAWIJABRAWIJAYYAA MALANG
MALANG 2017 2017
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFT
DAFTAR AR ISIISI!! BAB
BAB II11 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN11
$$
$$ .atar .atar 0elak0elakangang$$ $1
$1 *umus*umusan an MasalahMasalah11 $(
$( TuTujuan juan MasalahMasalah11
BAB
BAB IIII"" KAJIAN
KAJIAN PUSTPUSTAKAAKA""
1$
1$ PengePengertian rtian PartiPartisipasisipasi(( 11
11 TTeknik eknik PengamPengambilan bilan KeputuKeputusan san PartisPartisipati#ipati#&& 1(
1( KreKreatiati2it2itas as dan Pengadan Pengambimbilan Keputlan Keputusausan n KelKelompompokok// 1%
1% ProseProses s KreatiKreati2itas2itas// 1&
1& De#inDe#inisi isi PsikolPsikologis ogis dan dan !nalisi!nalisis s KreatiKreati2itas2itas33 1+
1+ TTekneknik Kreaik Kreati2ti2itaitas dalam Pens dalam Pengamgambilbilan Kepuan Keputusatusan Manajn Manajemeemenn$'$' 14
14 PengaPengambilan mbilan KeputKeputusan usan KelomKelompokpok$1$1 1/
1/ KelebKelebihan ihan dan dan KekurKekurangan angan KeputKeputusan usan KelomKelompokpok$%$% 13
13 KeterKeterlibatan libatan KaryaKarya5an 5an 6.uth6.uthans, ans, 1'$(1'$(77$4$4 1$'
1$' PartiParti8ipati28ipati2e De8ise De8ision Makion Making 6!bing 6!braham Sraham Sagie and agie and 9eyne9eynep !p !y8an, 1y8an, 1''(7''(7 $3$3
BAB
BAB IIIIII2#2# PEMBAHASAN2# PEMBAHASAN2#
($
($ PenPengargaruh Pauh Partirtisipasipasi dasi dalam Pelam Pengangambimbilan Kelan Keputputusausan sern serta Data Dampampaknyknya Ta Terherhadaadapp Pen8apaian Tujuan :rgan
Pen8apaian Tujuan :rganisasi 6studi empiris isasi 6studi empiris berbagai perusahaan di dunia7berbagai perusahaan di dunia71&1& (1
(1 ParPartisitisipaspasi i daldalam am PenPengamgambilbilan an KepKeputuutusansan1313 ((
(( ParPartisitisipaspasi Kari Karya5ya5an daan dalam Plam Pengengambambilailan Kepn Keputuutusan psan pada Pada PTT Kon Kontak Ptak Perkerkasaasa Futures(' Futures(' BAB BAB lVlV $1$1 PENUTUP PENUTUP$1$1 %$
%$ KesimpKesimpulanulan%$%$ %1
%1 SaranSaran%$%$
D!FT
D!FT!* !* PUSTPUST!K!!K!%(%(
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFT
DAFTAR AR ISIISI!! BAB
BAB II11 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN11
$$
$$ .atar .atar 0elak0elakangang$$ $1
$1 *umus*umusan an MasalahMasalah11 $(
$( TuTujuan juan MasalahMasalah11
BAB
BAB IIII"" KAJIAN
KAJIAN PUSTPUSTAKAAKA""
1$
1$ PengePengertian rtian PartiPartisipasisipasi(( 11
11 TTeknik eknik PengamPengambilan bilan KeputuKeputusan san PartisPartisipati#ipati#&& 1(
1( KreKreatiati2it2itas as dan Pengadan Pengambimbilan Keputlan Keputusausan n KelKelompompokok// 1%
1% ProseProses s KreatiKreati2itas2itas// 1&
1& De#inDe#inisi isi PsikolPsikologis ogis dan dan !nalisi!nalisis s KreatiKreati2itas2itas33 1+
1+ TTekneknik Kreaik Kreati2ti2itaitas dalam Pens dalam Pengamgambilbilan Kepuan Keputusatusan Manajn Manajemeemenn$'$' 14
14 PengaPengambilan mbilan KeputKeputusan usan KelomKelompokpok$1$1 1/
1/ KelebKelebihan ihan dan dan KekurKekurangan angan KeputKeputusan usan KelomKelompokpok$%$% 13
13 KeterKeterlibatan libatan KaryaKarya5an 5an 6.uth6.uthans, ans, 1'$(1'$(77$4$4 1$'
1$' PartiParti8ipati28ipati2e De8ise De8ision Makion Making 6!bing 6!braham Sraham Sagie and agie and 9eyne9eynep !p !y8an, 1y8an, 1''(7''(7 $3$3
BAB
BAB IIIIII2#2# PEMBAHASAN2# PEMBAHASAN2#
($
($ PenPengargaruh Pauh Partirtisipasipasi dasi dalam Pelam Pengangambimbilan Kelan Keputputusausan sern serta Data Dampampaknyknya Ta Terherhadaadapp Pen8apaian Tujuan :rgan
Pen8apaian Tujuan :rganisasi 6studi empiris isasi 6studi empiris berbagai perusahaan di dunia7berbagai perusahaan di dunia71&1& (1
(1 ParPartisitisipaspasi i daldalam am PenPengamgambilbilan an KepKeputuutusansan1313 ((
(( ParPartisitisipaspasi Kari Karya5ya5an daan dalam Plam Pengengambambilailan Kepn Keputuutusan psan pada Pada PTT Kon Kontak Ptak Perkerkasaasa Futures(' Futures(' BAB BAB lVlV $1$1 PENUTUP PENUTUP$1$1 %$
%$ KesimpKesimpulanulan%$%$ %1
%1 SaranSaran%$%$
D!FT
D!FT!* !* PUSTPUST!K!!K!%(%(
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
11
11 La%aLa%a& & Bela'Bela'a()a() T
Terminerminologi partisipasi di ologi partisipasi di IndoIndonesia 5alau nesia 5alau sejak tahun sejak tahun 4';an sudah 4';an sudah seringsering terdengar, tetapi sebenarnya pola kehidupan kenegaraan yang partisipati# belum terdengar, tetapi sebenarnya pola kehidupan kenegaraan yang partisipati# belum banyak
banyak diterapkan diterapkan Sampai Sampai saat saat ini, ini, termasuk termasuk setelah setelah *e#ormasi *e#ormasi 3/, 3/, prosesproses pengambilan
pengambilan keputusan keputusan publik publik sebagian sebagian besar besar masih masih berjalan berjalan searah" searah" atas atas yangyang menentukan, ba5ah yang tanggung;ja5ab Ini bukan suatu sistem yang baik dan menentukan, ba5ah yang tanggung;ja5ab Ini bukan suatu sistem yang baik dan adi
adil l KetKetiadiadaan aan parpartistisipaipasi si berberperperan an padpada a hanhan8ur8urnya nya berberbagbagai ai tatatatanan nan polpolitiitik,k, jatuhnya
jatuhnya berbagai berbagai kebanggaan, kebanggaan, merosotnya merosotnya tara# tara# kehidupan kehidupan dan dan martabat martabat bangsabangsa in
ini i TTananpa pa papartirtisisipapasi si akakan an babanynyak ak pepengngamambibilalan n kekepupututusan san pupublblik ik yayangng me
mendndataatangngkakan n kokon#n#lilik k dadan n pepenenentntanangagan n 6m6meskeskipipun un dadalam lam bebentntuk uk lalatenten77 Keputusan yang diambil tanpa melibatkan pikiran, persepsi dan suara dari orang; Keputusan yang diambil tanpa melibatkan pikiran, persepsi dan suara dari orang; orang yang bakal terkena dampak, sering tidak sensiti#, tidak akuntabel dan susah orang yang bakal terkena dampak, sering tidak sensiti#, tidak akuntabel dan susah dikontrol publik
dikontrol publik Sa
Saat at inini i pepemamahahamaman n babah5h5a a kekepupututusan san adadalalah ah ururususan an dadan n 5e5e5e5enanangng pimpinan atau selingkaran ke8il
pimpinan atau selingkaran ke8il penguasa sudah tidak lagi relepenguasa sudah tidak lagi rele2an <uga tidak lagi2an <uga tidak lagi rele2an keputusan hanya dimiliki oleh =para pakar>,
rele2an keputusan hanya dimiliki oleh =para pakar>, =jago #orum> atau =ahli lobi>=jago #orum> atau =ahli lobi> Paradi
Paradigma gma partispartisipasi ipasi menumenuntut ntut dilibdilibatkannatkannya ya orang sebanyak mungkin orang sebanyak mungkin dalamdalam pengambilan keputusan,
pengambilan keputusan, terutama orang terutama orang yang akan yang akan terkena langsung terkena langsung dampak daridampak dari keputusan tersebut Paradigma partisipasi menuntut pelibatan tersebut baik pada keputusan tersebut Paradigma partisipasi menuntut pelibatan tersebut baik pada le2el organisasi maupun pada le2el publik Dengan itu, maka akan lebih mungkin le2el organisasi maupun pada le2el publik Dengan itu, maka akan lebih mungkin dip
diperoeroleh leh kepkeputuutusan san memmemuaskuaskan an bagbagi i banbanyak yak oraorang ng SehSehingingga ga akaakan n semasemakinkin banyak orang yang merasa bertanggun
banyak orang yang merasa bertanggung;ja5ab atas suatu keputusang;ja5ab atas suatu keputusan Pen
Pengamgambilbilan an kepkeputuutusan san se8ase8ara ra parpartistisipaipati# ti# seriseringkngkali ali terhterhambambat at karkarenaena seb
sebagagiaian n bebesar sar mamasysyaraarakakat t di di InIndodonenesia sia bebelulum m mememimilikliki i bubudadaya ya dadan n skskililll partisipasi Ketika sekelompok 5arga biasa
partisipasi Ketika sekelompok 5arga biasa didudukkan satu meja dengan pejabat,didudukkan satu meja dengan pejabat, ya
yang ng serseriningkgkalali i teterjarjadi di adadalalah ah 5a5argrga a tetersersebubut t tettetap ap papada da poposisisi si didiam am dadann men
mendendengar gar segsegala ala petpetuah uah dardari i sansang g pejpejabaabat t tantanpa pa memmemiliiliki ki kebkeberaeranianian n dandan kesempatan berbi8ara 0aru setelah pertemuan selesai, segala protes dan kritik kesempatan berbi8ara 0aru setelah pertemuan selesai, segala protes dan kritik
1 1
dari 5arga terhadap sang pejabat mun8ul Keberanian dan sikap kritis yang mun8ul terlambat Pembi8aran bertele;tele, adanya sekelompok orang tertentu yang sangat ingin mendominasi #orum, atau tidak dapat bersuaranya sebagian orang dalam #orum adalah #enomena umum yang sering menghambat diskusi?pertemuan Sehingga diskusi?pertemuan tidak mudah menghasilkan kesepahaman atau keputusan
Partisipasi yang rendah seperti gambaran di atas tentunya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan Tanpa adanya partisipasi dari masing;masing anggota organisasi akan menghambat jalannya pengambilan keputusan disebabkan minimnya alternati# dan ino2asi yang ada Terlebih jika ketiadaan partisipasi tersebut didorong oleh dominasi beberapa orang, keputusan yang akan diambil 8enderung memihak kepada orang;orang yang berkepentingan tersebut saja dan kurang memperhatikan kesejahteraan anggoa yang lain Karena itu, seringkali diskusi?pertemuan hanya memba5a kita pada keputusan;keputusan normati# 6tidak operasional7 dan kesepahaman;kesepahaman semu Seringkali pula terjadi, dalam diskusi ?pertemuan hanya sekelompok orang yang dapat berbi8ara, sementara yang lain hanya mengiyakan Ini sering terjadi, misalnya, dalam diskusi yang diadakan oleh kantor;kantor pemerintah karena ada budaya birokrasi yang men8egah orang untuk menyuarakan pendapatnya se8ara terbuka
Masalah;masalah tersebut terjadi di berbagai diskusi? pertemuan, mulai dari diskusi?pertemuan di organisasi;organisasi besar sampai diskusi in#ormal di masyarakat ba5ah 6tingkat akar rumput7 Tanpa mengatasi kerumitan;kerumitan tersebut partisipasi anggota kelompok dalam pembuatan keputusan akan banyak mengalami hambatan
Suatu diskusi ?pertemuan yang didominasi beberapa orang saja dari kelompok tersebut, pasti hanya akan menghasilkan keputusan atau pemahaman sepihak Untuk itu, diperlukan suatu pemahaman yang mendalam tentang makna partisipasi yang sebenarnya, yang dalam hal ini ialah partisipasi dalam pengambilan keputusan Partisipasi dalam pengambilan keputusan se8ara umum dibagi menjadi dua, yaitu partisipasi indi2idu dan kelompok Selain itu, terdapat pula teknik;teknik pengambilan keputusa yang lain yang bersi#at partisipati#
Semua hal tersebut dibahas oleh Fred .uthans serta beberapa tokoh lain yang akan dijabarkan dalam makalah ini
12 R*+*sa( Masala,
$ !pakah yang dimaksud pengambilan keputusan partisipati#@
1 0agaimana partisipasi dapat mepengaruhi pengambilan keputusan@
1" T*-*a( Masala,
$ Memahami makna pengambilan keputusan partisipati#
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
21 Pe()e&%!a( Pa&%!s!.as!
Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu = participation> adalah pengambilan bagian atau pengikutsertaan Menurut Keith Da2is, partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pen8apaian tujuan dan ikut bertanggung ja5ab di dalamnya Menurut Ae5el 6$3317, pembuatan keputusan partisipati# dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik sebab sejumlah pemikiran orang diperkenalkan dalam meme8ahkan suatu masalah Menurut
Sherry !rnstein 6$3+37, terdapat tingkatan dalam suatu partis ipasi publik yaitu" $ Citizen Control, sering disebut juga sebagai citizen power B
:rang hanya menuntut tingkat kekuasaan 6atau kontrol7 yang menjamin bah5a peserta atau penduduk dapat mengatur sebuah program atau institusi, bertanggung ja5ab penuh atas aspek kebijakan dan manajerial, dan dapat menegosiasikan kondisi di mana Corang luarC dapat berubah mereka Kota telah membangkitkan ketakutan besar dalam tajuk utama memba8a publik, eksperimen yang kurang dipublikasikan menunjukkan bah5a alat tersebut memang dapat memperbaiki nasib mereka dengan menangani keseluruhan pekerjaan peren8anaan, pembuatan kebijakan, dan pengelolaan program
2. Delegated Power;
Aegosiasi antara 5arga negara dan pejabat publik juga dapat mengakibatkan 5arga negara men8apai otoritas pengambilan keputusan yang dominan atas ren8ana atau program tertentu Model De5an kebijakan kota atau badan delegasi )!! dimana 5arga memiliki mayoritas kursi dan kekuatan tertentu yang jelas adalah salah satu 8ontoh tipikal Pada tingkat ini, tangga telah disesuaikan dengan tingkat di mana 5arga memegang kartu signi#ikan untuk memastikan akuntabilitas program kepada mereka Untuk mengatasi perbedaan, pemegang saham perlu memulai proses ta5ar;mena5ar daripada merespons tekanan dari ujung yang lain
3. Partnership;
Di tingkatan ini, kekuasaan sebenarnya didistribusikan kembali melalui negosiasi antara 5arga negara dan pemegang kekuasaan Mereka setuju untuk berbagi tanggung ja5ab peren8anaan dan pengambilan keputusan melalui struktur seperti papan kebijakan bersama, komite peren8anaan dan mekanisme untuk menyelesaikan pelanggaran Setelah aturan dasar terbentuk melalui beberapa bentuk pemberian dan pemasukan, mereka tidak mengalami perubahan sepihak
4. Placation
Pada tingkat inilah 5arga mulai memiliki beberapa tingkat pengaruh meskipun tokenisme masih terlihat )ontoh strategi placation adalah panitia peren8anaan dan peren8anaan model kota Mereka mengiinkan 5arga untuk
menasihati atau meren8anakan in#initum iklan namun tetap mempertahankan hak kuasa untuk menilai legitimasi atau kelayakan nasehat tersebut Tingkat di mana 5arga benar;benar tenang, bergantung pada dua #aktor" kualitas bantuan teknis yang mereka miliki dalam mengartikulasikan prioritas merekaB dan sejauh mana masyarakat telah diatur untuk menekan prioritas tersebut
5. Consultation
Mengundang pendapat 5arga, seperti memberikan in#ormasi kepada mereka, dapat menjadi langkah yang sah untuk men8apai partisipasi penuh Tetapi jika berkonsultasi dengan mereka tidak digabungkan dengan mode partisipasi lainnya, tingkatan ini masih merupakan tipuan karena tidak memberikan jaminan bah5a kekha5atiran dan gagasan 5arga akan diperhitungkan Metode yang paling sering digunakan untuk konsultasi orang adalah sur2ei sikap, pertemuan lingkungan, dan dengar pendapat publik
6. Inforing
Mengin#ormasikan hak 5arga, tanggung ja5ab, dan pilihan mereka dapat menjadi langkah a5al terpenting menuju partisipasi 5arga negara yang sah Aamun, terlalu sering penekanan ditempatkan pada arus in#ormasi satu arah ; dari pejabat hingga 5arga negara ; tanpa saluran yang disediakan untuk umpan balik
dan tidak ada kekuatan untuk negosiasi Dengan kondisi ini, terutama bila in#ormasi diberikan pada tahap akhir dalam peren8anaan, orang memiliki sedikit kesempatan untuk memengaruhi program yang diran8ang Cuntuk keuntungan
merekaC !lat yang paling sering digunakan untuk komunikasi satu arah sema8am itu adalah media berita, pam#let, poster, dan tanggapan terhadap pertanyaan
!. "herap#
Dalam beberapa hal terapi kelompok, bertopeng sebagai partisipasi 5arga Dengan asumsi ini, di ba5ah penyamaran melibatkan 5arga dalam peren8anaan, para ahli mengarahkan 5arga ke terapi kelompok klinis !pa yang membuat bentuk CpartisipasiC ini begitu menyebalkan adalah bah5a 5arga negara terlibat dalam kegiatan yang luas, namun #okusnya adalah pada menyembuhkan mereka dari CpatologiC mereka daripada mengubah rasisme dan 2iktimisasi yang men8iptakan CpatologiC mereka
$. %anipulation
!tas nama partisipasi 5arga, orang ditempatkan di komite de5an penasihat untuk tujuan CmendidikC mereka atau memberi dukungan mereka !lih;alih partisipasi 5arga asli, kenyataan di lapangan menandakan adanya distorsi partisipasi menjadi kendaraan hubungan masyarakat oleh pemegang kekuasaan Dengan kata lain, bentuk partisipasi ini adalah ilusi, yang terlihat ada tapi sebenarnya tidak
Dua tingkatan terendah dalam partisipasi adalah anipulation dan therap# Dalam dua tingkatan ini sering dikatakan tidak terjadi partisipasi sedangkan pada tingkatan berikutnya yaitu inforing, consultation, dan placation terjadi partisipasi namun tidak signi#ikan Pada partnership terjadi kesetaraan dalam partisipasi Dua partisipasi tertinggi terjadi pada delegated power dan citizen
control
22 Te'(!' Pe()a+/!la( Ke.*%*sa( Pa&%!s!.a%!
Pengambilan keputusan partisipati# memiliki nilai potensial untuk meningkatkan mutu keputusan, mempermudah penerimaan keputusan dan pelaksanaannya, membangkitkan kekuatan moral sta#, meneguhkan komitmen dan tim kerja, membangun keper8ayaan, membantu sta# dan administrator memperoleh keterampilan baru dan meningkatkan kee#ekti#an sekolah Sejumlah alternati# besar dapat diajukan dan dianalisis bila banyak orang dilibatkan Hal itu seringkali menghasilkan pendekatan ino2ati# terhadap persoalan :tonomi dapat
dikembangkan, keputusan lebih baik di8apai dibandingkan dengan manajemen sekolah terpusat
Dalam bukunya ynag berudul &rganizational 'eha(ior ed$1 61'$$7, Fred .uthans menjelaskan bah5a kebanyakan teknik pengambilan keputusan yang berorientasi pada perilaku, se8ara tradisional masuk ke dalam kategori partisipati# Sebagai teknik pengambilan keputusan, partisipati# men8akup indi2idu atau kelompok dalam proses pengambilan keputusan la dapat dilakukan se8ara #ormal maupun in#ormal, dan memerlukan keterlibatan intelektual, emosional, dan #isik Sejumlah partisipasi dalam pengambilan keputusan berkisar dari tidak ada partisipasi pada satu sisi, di mana manajer membuat keputusan dan tidak meminta bantuan atau ide dari siapapun, sampai partisipasi penuh pada sisi lainnya, di mana setiap orang yang berhubungan akan terpengaruh oleh keputusan, sepenuhnya terlibat Dalam praktiknya, tingkat partisipasi ditentukan oleh #aktor pengalaman indi2idu atau kelompok dan si#at tugas Semakin banyak pengalaman, semakin terbuka, serta semakin tidak terstrukturnya tugas, partisipasi
di dalamnya pun semakin banyak
.uthans menjelaskan, teknik partisipasi diterapkan se8ara in#ormal pada indi2idu atau tim atau se8ara #ormal pada program Teknik partisipasi indi2idu adalah di mana karya5an memengaruhi pengambilan keputusan manajer Partisipasi kelompok menggunakan teknik konsultasi dan demokrasi Manajer meminta dan menerima keterlibatan karya5an dalam partisipasi konsultasi, tetapi manajer mempertahankan hak untuk membuat keputusan Dalam bentuk demokrasi, terjadi partisipasi total, dan kelompok, bukan per indi2idu, membuat keputusan akhir dengan konsensus atau suara terbanyak
Menurut sumber acadeia.edu yang diakses pada $' Mei 1'$4, ada beberapa petunjuk yang disarankan oleh para perintis pengambilan keputusan bersama 6partisipati#7 sebagai berikut"
$ Mulai dari yang ke8il dan berjalan dengan pelan Untuk hal ini banyak bukti yang dapat dijadikan sebagai pelajaran dalam adopsi ino2asi :leh
karena itu, pengambilan keputusan partisipati# akan lebih berhasil jika dia5ali dengan langkah ke8il daripada =perubahan menyeluruh> yang
dianggap asing oleh 5arga sekolah )aranya ialah menganalisis kebutuhan sekolah, kemudian mengadaptasi pemilihan proses yang memperhatikan situasi lokal Komponennya dapat ditambahkan bila sta# sudah siap
1 Setuju atas penataan yang khusus Tidak ada kebenaran =tunggal> dalam 8ara melakukan pengambilan keputusan bersama Hal itu bergantung atas apa yang diinginkan dari kebersamaan 0anyak sekolah mengembangkan satu tim pengambilan keputusan atau menggunakan kelompok lain atau komite <ika tidak ada mandat maka dapat diputuskan orang yang akan terlibat 6bisa saja guru, pelajar, orang tua, anggota masyarakat dan konsultan luar7 Ukuran kelompok dapat ber2ariasi dari sembilan sampai tujuh belas orang yang penting ada jaminan bah5a kelompok ter5akili Selanjutnya, menentukan bagaimana keputusan akan dibuat 6ambil suara terbanyak atau konsensus7 dan siapa yang akan membuat keputusan akhir atas persoalan yang dihadapi
( Prosedur yang jelas mengenai peranan dan harapan Sta# membutuhkan pengertian akan langkah;langkah dan prosedur untuk diikuti sebelum keputusan dibuat Ketidakjelasan proses men8iptakan kebingungan yang menimbulkan #ragmentasi tindakan Sementara itu, kejelasan proses memberdayakan anggota kelompok juga membutuhkan pengertian apakah mereka diikutkan membuat batang tubuh keputusan atau sebagai pemberi masukan saja Hal ini akan mengurangi moral kelompok untuk berpikir membuat keputusan hanya mengambil keputusan demi kepentingannya semata
% 0erikan kesempatan setiap orang untuk melibatkan diri Keputusan yang dibuat berdasarkan pemikiran administrati# dalam menghadapi memilih atau kelompok sukarela5an mungkin mendahului sebagai keputusan dari atas ke ba5ah Kedudukan para sukarela5an atau kekuatan tugas mereka memberikan peluang baginya untuk berpartisipasi sebanyak atau sesedikit mungkin sesuai yang diinginkan Paling tidak, semua guru dan sta# dapat mengaksesnya
& 0angun keper8ayaan dan dukungan <ika kurang keper8ayaan dan penghargaan di antara administrator, guru dan sta# maka dapat dipastikan pengambilan keputusan bersama kurang dapat diterima :leh karena itu, jangan menolak solusi kelompok atau lebih kuat memberikan keputusan kepada kelompok pengambil keputusan bersama Derajat dukungan yang kurang juga menjadi gagal jika kultur luar sekolah tidak berubah
2" K&ea%!!%as a( Pe()a+/!la( Ke.*%*sa( Kel3+.3'
Dalam bukunya yang berjudul &rganizational 'eha(ior 6ed$1, 1'$$7, Fred .uthans juga membahas mengenai kreati2itas dan pengambilan keputusan kelompok yang berguna untuk menunjang pengambilan keputusan partisipati# Dari buku tersebut, dapat dipahami bah5a terlepas dari meningkatnya dampak teknologi in#ormasi lanjut tentang pengambilan keputusan, masih ada kebutuhan kritis untuk teknik pengambilan keputusan yang berorientasi pada perilaku Sayangnya, umumnya hanya teknik perilaku partisipati# yang telah dibahas selama ini tersedia bagi para manajer, dan hanya ada sedikit usaha untuk mengembangkan teknik baru untuk membantu membuat keputusan keputusan yang lebih kreati# dan meme8ahkan masalah Aamun, seperti yang diketahui oleh manajemen pengetahuan, inilah keputusan kreati# yang masih merupakan tantangan besar yang dihadapi manajemen saat ini
2$ P&3ses K&ea%!!%as
Tantangan utama yang dihadapi organisasi di lingkungan yang sangat kompetiti# saat ini adalah menjadi lebih kreati# dan ino2ati# Hal ini terutama terjadi mengingat #akta bah5a banyak perusahaan terus berhemat dalam usaha untuk menjadi lebih e#isien, namun perubahan dramatis pada karya5an terbukti berpengaruh negati# terhadap kreati2itas perusahaan Ironisnya, seperti yang
ditunjukkan dalam :0 in )ction *o+, beberapa perusahaan telah menggunakan kreati2itas untuk menghilangkan kebutuhan untuk berhemat sama sekali
Peneliti kreati2itas ternama Teresa !mabile 61'$17 mengemukakan bah5a kreati2itas merupakan #ungsi dari tiga komponen utama" keahlian, kemampuan berpikir kreati#, dan moti2asi Keahlian terdiri dari pengetahuan" teknis, prosedural, dan intelektual Keterampilan berpikir kreati# menentukan seberapa
#leksibel dan imajinati# orang dapat mengatasi masalah dan membuat keputusan yang e#ekti# Moti2asi adalah gairah batin untuk meme8ahkan masalah yang ada, dan ini sering berakibat pada keputusan yang jauh lebih kreati# dari yang diharapkan Penelitiannya yang terbaru juga menunjukkan bah5a proses kreati# ini pada umumnya lebih baik bila diberi banyak 5aktu, misalnya, 0ell .abs legendaris !T E T, yang beroperasi di ba5ah #iloso#i perusahaannya sehingga ide; ide besar memerlukan 5aktu, menghasilkan ino2asi yang mengubah dunia seperti transistor dan sinar laser
Ide kreati# dari indi2idu dan kelompok sangat langka Salah satu masalahnya mungkin adalah bah5a sis5a yang berpendidikan di sekolah bisnis
mengetahui bagaimana menghitung angka, memba8a nera8a, dan
mengembangkan halaman -eb, namun mereka tidak memiliki pengetahuan tentang proses kreati# atau bagaimana mengembangkan solusi kreati# untuk masalah Misalnya, eneral Foods mengadakan kompetisi di mana tim sis5a dari sekolah bisnis bergengsi diberi biaya untuk mengembangkan ren8ana pemasaran baru yang akan menghambat penjualan Kool;!id ula 0ebas angguan Meskipun mereka menggunakan analisis kuantitati# dan terminologi yang tepat, mereka hanya mena5arkan sedikit gagasan orisinil yang dapat atau bisa digunakan oleh perusahaan Manajer pemasaran menyimpulkan, C!da beberapa gagasan yang menarik perhatian, tapi tidak ada yang belum kita lihat sebelumnyaC Titik a5al untuk mengatasi masalah ini adalah memahami makna dan dimensi kreati2itas
2# De!(!s! Ps!'3l3)!s a( A(al!s!s K&ea%!!%as
.uthans 61'$$7 mengatakan, de#inisi kreati2itas yang sederhana namun dikenal se8ara umum adalah melibatkan kombinasi tanggapan atau gagasan indi2idu atau kelompok dengan 8ara baru Pemikiran kreati# menjangkau melampaui apa yang sekarang diketahui tentang apa yang bisa terjadi Ini menga8u pada pengamatan, pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan yang tidak dapat dide#inisikan setiap orang harus mengatur elemen umum ke dalam pola baru Psikolog menunjukkan bah5a lebih mudah memberi 8ontoh kreati2itas daripada mengidenti#ikasi penyebabnya Aamun, dua dimensi yang diakui se8ara luas telah diidenti#ikasi yang dapat membantu menjelaskan proses kreati#"
a 0erpikir yang berbeda Ini menga8u pada kemampuan seseorang untuk menghasilkan ja5aban baru namun tetap tepat untuk menja5ab pertanyaan dan masalah Hal ini berbeda dengan pemikiran kon2ergen, yang mengarah pada tanggapan yang didasarkan terutama pada pengetahuan dan logika rasional Dalam masalah surat kabar sebelumnya, pemikiran kon2ergen akan menja5ab, C!nda memba8anya,C tapi pemikiran yang berbeda akan mengatakan, C0uat layang;layang darinyaC Pemikiran yang paling berbeda;dianggap lebih kreati#
b Kompleksitas kogniti# Ini menga8u pada penggunaan dan pre#erensi seseorang untuk rangsangan dan pola berpikir yang rumit, rumit, dan kompleks :rang;orang kreati# 8enderung memiliki kompleksitas kogniti# seperti itu dan menampilkan berbagai kepentingan, bersi#at independen, dan tertarik pada masalah #iloso#is atau abstrak Penting untuk di8atat, bagaimanapun, bah5a orang;orang kreati# tidak harus lebih 8erdas 6jika
ke8erdasan dide#inisikan oleh tes standar ke8erdasan atau nilai di sekolah, yang 8enderung lebih ber#okus pada kemampuan berpikir kon2ergen7
24 Te'(!' K&ea%!!%as ala+ Pe()a+/!la( Ke.*%*sa( Ma(a-e+e(
!da beberapa teknik yang dapat digunakan manajer untuk membantu mereka membuat keputusan yang lebih kreati# yang diungkapkan oleh Fred .uthans 61'$$7 Misalnya, sur2ei nasional terhadap manajer pun8ak yang sangat kreati# menemukan bah5a mereka menggunakan teknik seperti 8itra terpandu, selfh#pnosis, penjagaan jurnal, dan gaya berpikir lateral Kreati2itas tidak hanya membantu kreati2itas organisasiB ini juga bisa membantu karya5an 0erdasarkan 5a5an8ara di beberapa perusahaan besar di <epang, ditemukan bah5a kreati2itas karya5an dikelola melalui 8ara struktural yang disengaja, tidak mempengaruhi hasil ekonomi langsung ke organisasi, namun untuk mengembangkan moti2asi, kepuasan kerja, dan kerja sama karya5an Dengan kata lain, meskipun orang <epang tidak mengetahui terobosan kreati# mereka dalam pengembangan produk atau teknologi, mereka se8ara e#ekti# menyusun struktur organisasi mereka untuk memungkinkan orang mereka menerapkan gagasan mereka se8ara kreati#
Dengan melihat bagaimana orang merespons dalam pendekatan empati, perusahaan dapat menghasilkan pena5aran yang lebih kreati# dan sesuai dengan
konsumen Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai 8ara Salah satunya adalah dengan memotret orang yang menggunakan produk Misalnya, ketika Perusahaan Termos memiliki gambar yang diambil dari orang;orang yang menggunakan panggangan arang mereka, mereka melihat bah5a unit mereka lebih mudah digunakan oleh pria daripada 5anita, meskipun 5anita sering kali memasak Mereka kemudian mulai mendesain ulang panggangan mereka sehingga mereka sama;sama memikat 5anita
Sebuah kelompok riset pemasaran internasional bernama Gn2irosell, mengambil jutaan #oto setiap tahun dari para pembeli di toko ritel untuk membantu menja5ab pertanyaan penelitian mereka" Siapa yang berbelanja di sini dan apa yang mereka sukai@ !ntara lain, kelompok riset menemukan bah5a pembeli menginginkan lorong yang lebar 6tidak suka ditabrak7, pen8ahayaan yang baik 6mereka suka melihat barang dagangannya dengan jelas7, dan papan nama yang bagus 6mereka ingin tahu di mana letaknya7 Perusahaan ritel membayar biaya tahunan besar Gn2irosell untuk memberi mereka in#ormasi pemasaran
mengenai bagaimana meningkatkan penjualan mereka Darimana Gn2irosell mendapatkan ide ini@ Dari menganalisis gambar pembeli di toko mereka !lih;alih mengajukan pertanyaan kepada orang;orang tentang kebiasaan berbelanja mereka, pendekatan desain empatik bergantung pada pengamatan untuk menghasilkan gagasan dan solusi kreati# Tabel di ba5ah ini memberikan beberapa perbedaan antara metode tradisional untuk mengajukan pertanyaan kepada pelanggan dan benar;benar mengamati perilaku mereka Pendekatan kreati# lainnya untuk pengambilan keputusan melibatkan kelompok
Ta/el Pe&%a(5aa( e&s*s Pe()a+a%a( I(3a%! 6ala+ L*%,a(s 201189
Pe&+!(%aa( T&a!s!3(al O/se&as! I(3a%! :rang sering tidak dapat diandalkan
dalam hal menjelaskan jenis barang dan jasa yang akan mereka minati
Pengamat dapat mengandalkan
bagaimana orang bertindak dalam menarik kesimpulan mengenai jenis produk dan layanan apa yang akan
mereka beli di masa depan
yang menurut mereka bisa diterima melalui bahasa tubuh dan komentar spontan dan tidak diminta
:rang sering tidak dapat mengingat kembali perasaan mereka tentang produk atau layanan tertentu yang
mereka terima
Pengamat dapat melihat seberapa baik orang menyukai produk atau layanan berdasarkan reaksi mereka
Pertanyaan yang diminta bisa bias tanggapannya
Tidak ada pertanyaan yang diajukanB Semua data didasarkan pada obser2asi terbuka
*utinitas masyarakat sering
terganggu oleh seseorang yang
menghentikan mereka untuk
mengajukan pertanyaan
:rang terus melakukan apapun yang mereka lakukan, tidak menyadari #akta bah5a mereka diamati
0ila membandingkan dua produk serupa, responden sering
mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengapa mereka
menyukai yang lebih baik dari yang lain
Dengan memberi orang kesempatan untuk menggunakan dua produk serupa, pengamat dapat menentukan mana yang lebih disukai atau lebih mudah digunakan hanya dengan melihat bagaimana perilaku mereka
Sumber" Diadaptasi dari Dorothy .eonard dan <e##rey F *ayport, C -par Inno(ation "hrough /pathic Design,0 Har2ard 0usiness *e2ie5, Ao2ember;
Desember $334"
27 Pe()a+/!la( Ke.*%*sa( Kel3+.3'
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh .uthans 61'$$7, kreati2itas dalam pengambilan keputusan dapat diterapkan pada indi2idu atau kelompok Karena pengambilan keputusan se8ara indi2idu telah banyak memberikan 8ara untuk
membuat keputusan kelompok dalam organisasi ini, pemahaman tentang dinamika kelompok dan tim menjadi rele2an dengan pengambilan keputusan Misalnya,
diskusi bab tentang masalah dan #enomena pola pikir seperti pergeseran berisiko 6bah5a kelompok dapat membuat keputusan yang lebih berisiko daripada anggota indi2idu mereka sendiri7 membantu seseorang untuk lebih memahami kompleksitas pengambilan keputusan kelompok Sebenarnya, sejumlah skema keputusan sosial telah mun8ul dari penelitian psikologi sosial dalam beberapa tahun terakhir Skema atau peraturan ini dapat memprediksi hasil akhir pengambilan keputusan kelompok berdasarkan posisi a5al masing;masing
anggota Hal ini telah diringkas oleh .uthans 61'$$7 dalam bentuk skema sebagai berikut"
a Skema a1orit#wins 6skema kemenangan mayoritas7 Dalam skema yang
umum digunakan ini, kelompok tersebut sampai pada keputusan yang pada a5alnya didukung oleh mayoritas Skema ini 8enderung lebih sering memandu pengambilan keputusan ketika tidak ada keputusan yang benar se8ara obyekti# )ontohnya adalah keputusan tentang model mobil apa yang akan dibangun saat popularitas berbagai model belum diuji 8oba di CpengadilanC opini publik
b Skema truthwins 6skema kemenangan sebenarnya7 Dalam skema ini, karena semakin banyak in#ormasi yang diberikan dan pendapat dibahas, kelompok tersebut mulai memahami bah5a ada satu pendekatan benar se8ara objekti# Misalnya, sebuah kelompok yang memutuskan apakah akan menggunakan nilai tes dalam memilih karya5an akan mendapatkan keuntungan dari in#ormasi terkait apakah skor ini benar;benar memprediksi kinerja pekerjaan
8 Skema twothird a1orit# 6skema mayoritas dua per tiga7 Skema ini sering diadopsi oleh juri;juri sidang, dimana 8enderung menghukum terdak5a ketika dua pertiga juri menyetuuinya
d !turan firstshift 6skema perubahan pertama7 Dalam skema ini, kelompok 8enderung mengadopsi keputusan yang men8erminkan pergeseran pendapat pertama yang diungkapkan oleh anggota kelompok manapun <ika kelompok manu#aktur mobil dibagi rata pada apakah akan menghasilkan kon2ersi atau tidak, mungkin memilih untuk melakukannya setelah satu anggota kelompok yang pada a5alnya menentang gagasan tersebut
mengubah pikirannya <ika juri menemui jalan buntu, anggota akhirnya bisa mengikuti pimpinan juri pertama untuk mengubah posisi
Selain skema diatas, ada juga #enomena lain, seperti ke8enderungan status uo 6ketika indi2idu atau kelompok dihadapkan pada keputusan, mereka menolak perubahan dan 8enderung berpegang pada tujuan atau ren8ana yang ada7, yang
mempengaruhi pengambilan keputusan kelompok !da beberapa saran yang diungkapkan oleh .uthans 61'$$7 untuk membantu mengurangi dan memerangi ke8enderungan status uo dan dengan demikian membuat keputusan kelompok yang lebih e#ekti#"
a. Saat segalanya berjalan dengan baik, pembuat keputusan sebaiknya tetap
me5aspadai dan meninjau kemungkinan alternati#B
b. Sungguh baik jika memiliki kelompok terpisah yang menga5asi
lingkungan, mengembangkan teknologi baru, dan menghasilkan ide baruB
c. Untuk mengurangi ke8enderungan mengabaikan in#ormasi negati# jangka
panjang, manajer sebaiknya mengumpulkan skenario kasus yang buruk dan prediksi yang men8akup biaya jangka panjangB
d. Membuat checpoint dan batasan untuk semua ren8anaB
e. Ketika batasan sudah dile5ati, perlu mempunyai tinjauan ren8ana lain yang
independen atau terpisahB
f. Ailailah orang berdasarkan 8ara mereka mengambil keputusan, bukan hanya
pada keputusannya, terutama ketika hasil di luar kontrolB
g Menekankan kualitas proses pengambilan keputusan tidak berarti sebaiknya manajer tidak menampilkan konsistensi keberhasilan saat keadaan belum menunjukkan perubahan
h :rganisasi dapat menetapkan tujuan, insenti#, dan sistem pendukung yang mendorong eksperimen dan pengambilan risiko
2: Kele/!,a( a( Ke'*&a()a( Ke.*%*sa( Kel3+.3' a Kele/!,a( .e()a+/!la( 'e.*%*sa( 'el3+.3'
Menurut Mansoer 6$3/3"+37 ada beberapa kelebihan keputusan kelompok dibandingkan dengan keputusan indi2idual, antara lain"
$ In#ormasi yang lengkap lebih mungkin diadakan Dalam kelompok terhimpun banyak pengalaman dan pandangan daripada seorang
1 0anyak alternati# yang mun8ul, karena kelompok mempunyai in#ormasi banyak dalam jumlah dan ragamnya dan dapat mengidenti#ikasi lebih
banyak kemungkinan .ebih;lebih lagi kelompok itu terdiri atas berbagai keahlian dan latar belakang pengalaman
3. Keputusan kelompok lebih berterima Hal ini disebabkan karena keputusan
kelompok lebih menelaah banyak pandangan dan pendapat, sehingga keputusannya lebih besar kemungkinan mendapat persetujuan lebih dari banyak orang
% Meningkatkan kesempatan terlaksananya hak orang banyak Keputusan kelompok lebih sesuai dengan hak demokrasi Mengingat banyak kesempatan oleh manajer untuk mengambil keputusan sendiri, maka mengambil kebijaksanaan untuk memberi kesempatan kepada orang lain yang ahli untuk turut mengambil kebagian dalam pengambilan keputusan, adalah merupakan upya meningkatkan legistimasi orang lain
Keputusan indi2idual dan kelompok ini masing;masing memiliki kekuatan sendiri;sendiri, karenanya masing;masing juga tidak selalu ideal untuk semua situasi Menurut Mansoer 6$3/3"+37 ada beberapa kelebihan keputusan kelompok dibandingkan dengan keputusan indi2idual, antara lain"
$ In#ormasi dan pengetahuan lebih lengkap
Dalam menghimpun sumber daya dari sejumlah indi2idu , berarti lebih banyak masukan yang dipakai dalam proses pembuatan keputusan
1 Keragaman pandangan lebih banyak
Selain masukan yang banyak, kelompok dapat memba5a serta heterogenitas mereka kedalam proses keputusan Hal ini membuka peluang bagi lebih banyak pendekatan dan alternatip yang akan menjadi pertimbangan
( Penerimaan keputusan lebih besar
0anyak solusi yang ternyata gagal setelah keputusan diambil, karena orang orang tidak dapat menerima hasil keputusan tersebut !kan tetapi, bila orang yang akan dikenai oleh keputusan itu dan orang tersebut dapat ambil bagian dalam proses pembuatanya, maka mereka lebih 8enderung untuk menerimanya, dan bahkan akan mendorong orang lain untuk menerimanya
% .egitimasi keputusan lebih kuat
Masyarakat kita menghargai metode metode yang demokratis Proses pengambilan keputusan kelompok yang konsisten dengan sikap
demokratis dipandang lebih memiliki keabsahan dari pada keputusan yang dibuat oleh seorang indi2idu
/ Ke'*&a()a( 'e.*%*sa( 'el3+.3'
Disamping kelebihan yang sudah dijelaskan diatas tentu keputusan kelompok juga mengandung kelemahan 0eberapa kekurangan keputusan kelompok menurut
Mansoer 6$3/3"+37 antara lain " $ Memakan 5aktu
Untuk membentuk suatu kelompok sudah jelas membutuhkan 5aktu tersendiri Proses interaksi yang terjadi begitu kelompok terbentuk juga sering sekali tidak e#isien !khirnya kelompok membutuhkan 5aktu yang lebih lama untuk men8apai kesepakatan terhadap sebuah solusi dari pada yang dapat dilakukan seorang indi2idu Hal ini tentu saja membatasi kemampuan manajemen untuk bertindak 8epat pada saat diperlukan
1 Tekanan untuk sependapat
Keinginan anggota kelompok untuk diterima dan dipertimbangkan sebagai aset bagi kelompok akan mengakibatkan adanya penekanan pada pihak yang berbeda pendapat, dan mendorong persesuaian diantara sejumlah pandangan Keadaan seperti ini juga mmendorong terjadinya pemikiran kelompok 6 groupthink 7 akan dimana tekanan kelompok mengarah pada menurunya e#isiensi mental, minimnya uji realitas, dan kurangnya pertimbangan moral
( Dominasi oleh minoritas
0oleh jadi didominasi oleh satu atau beberapa anggota <ika koalisi dominasi ini juga terdiri anggota yang berkemampuan rendah dan menengah, maka e#ekti#itas kelompok se8ara keseluruhan akan mengalami gangguan
% Tanggung ja5ab yang kabur
!nggota kelompok sama berbagi 6 share 7 tanggung ja5ab, tetapi tak jelas siapa yang bertanggung ja5ab, sedangkan pada keputusan kelompok tanggung ja5ab dari setiap anggota diabaikan
2; Ke%e&l!/a%a( Ka&5a<a( 6L*%,a(s 20118
Keterlibatan karya5an adalah proses partisipati# yang menggunakan masukan karya5an untuk meningkatkan komitmen mereka terhadap kesuksesan organisasi .ogikanya adalah jika kita melibatkan pekerja dalam keputusan yang
mempengaruhi mereka dan meningkatkan otonomi dan kontrol mereka atas kehidupan kerja mereka, mereka akan menjadi lebih termoti2asi, lebih berkomitmen terhadap organisasi, lebih produkti#, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka
)ontoh Program Keterlibatan Karya5an" a Manajemen Partisipati#
ang umum untuk semua program manajemen partisipati# adalah pengambilan keputusan bersama, di mana ba5ahan memiliki tingkat kekuatan pengambilan keputusan yang signi#ikan dengan atasan langsung mereka Manajemen partisipati# kadang;kadang diperkenalkan sebagai solusi untuk mengatasi moral yang buruk dan produkti2itas rendah Tetapi agar bisa bekerja, karya5an harus terlibat dalam isu yang rele2an dengan minat mereka sehingga mereka termoti2asi, mereka harus memiliki kompetensi dan pengetahuan untuk memberikan kontribusi yang berman#aat, dan keper8ayaan
dan keper8ayaan harus ada di antara semua pihak
Studi tentang hubungan partisipasi;kinerja telah menghasilkan temuan yang beragam :rganisasi yang menerapkan manajemen partisipati# memiliki tingkat pengembalian saham yang lebih tinggi, tingkat turno2er yang lebih rendah, dan perkiraan produkti2itas tenaga kerja yang lebih tinggi, 5alaupun e#ek ini biasanya tidak besar Tinjauan penelitian yang seksama pada tingkat indi2idu menunjukkan bah5a partisipasi biasanya hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap produkti2itas, moti2asi, dan kepuasan kerja karya5an Tentu saja, ini tidak berarti manajemen partisipati# tidak dapat berman#aat dalam kondisi yang tepat Aamun, ini bukan 8ara yang pasti untuk meningkatkan kinerja
b Partisipasi *epresentati# 6Per5akilan7
Hampir setiap negara di Gropa 0arat me5ajibkan perusahaan untuk
mempraktikkan partisipasi per5akilan Tujuannya adalah untuk
mendistribusikan kembali kekuasaan di dalam sebuah organisasi, menempatkan buruh dengan pijakan yang lebih setara dengan kepentingan manajemen Dan pemegang saham dengan membiarkan pekerja di5akili oleh sekelompok ke8il karya5an yang benar;benar berpartisipasi Dua bentuk yang
paling umum adalah de5an kerja dan de5an per5akilan De5an kerja adalah kelompok pega5ai yang ditunjuk atau terpilih yang harus dikonsultasikan saat manajemen membuat keputusan tentang karya5an Per5akilan de5an adalah karya5an yang duduk di de5an direksi perusahaan dan me5akili kepentingan karya5an
Pengaruh partisipasi per5akilan pada pekerja pekerja nampaknya minimal De5an kerja didominasi oleh manajemen dan tidak banyak berpengaruh pada karya5an atau organisasi Sementara partisipasi dapat
meningkatkan moti2asi dan kepuasan per5akilan karya5an, hanya sedikit bukti yang menetes ke karya5an yang mereka 5akili Se8ara keseluruhan, Cnilai terbesar partisipasi per5akilan adalah simbolis <ika seseorang tertarik untuk mengubah sikap karya5an atau dalam meningkatkan kinerja organisasi, partisipasi per5akilan akan menjadi pilihan yang burukC
Studi kasus"
Pemberdayaan adalah nilai per; usahaan di -egmans Food Markets In8,
rantai supermarket regional yang
melibatkan karya5annya dalam meng; ambil keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka dan menyenangkan
pelanggan mereka Perusahaan yang
menjalankan keluarga ini member;dayakan karya5an, seperti koki yang ditunjukkan di sini di sebuah ka#e di dalam toko -egman,
untuk membuat keputusan langsung tanpa berkonsul;tasi dengan atasan langsung mereka Misalnya, jika pelanggan mengingin kan produk yang tidak dimiliki oleh -egman, setiap karya5an dapat memulai proses
pengadaan barang untuk pelanggan -egman per8aya bah5a
memberdayakan karya5an menyebab;kan kepuasan kerja dan