AMBIGOUS GENITALIA AMBIGOUS GENITALIA
I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN
Kelahiran bayi dengan genitalia meragukan merupakan kegawatan sosial Kelahiran bayi dengan genitalia meragukan merupakan kegawatan sosial dan tantangan bagi dokter/dokter anak yang menangani, terutama dalam diagnosis dan tantangan bagi dokter/dokter anak yang menangani, terutama dalam diagnosis dan
dan penpengelgelolaolaannannyaya. . DiaDiagnognosis sis harharus us ditditegaegakkakkan n secesecepat pat mumungkngkin, in, sehsehinginggaga seg
segera era dadapapat t didibubuat at rerencncanana a pepengngelelololaan aan yyanang g cecepapat t ununtutuk k mememimininimamalklkanan komplikasi medis, psikologis dan sosial. Pada kasus ini yang penting, dokter harus komplikasi medis, psikologis dan sosial. Pada kasus ini yang penting, dokter harus segera memeriksa dan memperlihatkan kelainan genital yang dijumpai didepan segera memeriksa dan memperlihatkan kelainan genital yang dijumpai didepan or
oranang g tutuanyanya, a, ununtutuk k didibeberikrikan an pepenjnjelaelasansan. . BiBila la mememumungngkikinknkan an ororanang g tutuaa dia
dianjunjurkarkan n untuntuk uk tidtidak ak memmemberberi i namnama a ataatau u menmencatacatatkatkan n kelkelahiahiran ran anaanaknknyaya sampai jenis kelamin ditetapkan.
sampai jenis kelamin ditetapkan.1,61,6
ntuk mencapai hasil yang diharapakan, paling sedikit harus dikelola oleh ntuk mencapai hasil yang diharapakan, paling sedikit harus dikelola oleh tim yang terdiri dari ahli endokrin anak, ahli bedah urologi anak, ahli genetik dan tim yang terdiri dari ahli endokrin anak, ahli bedah urologi anak, ahli genetik dan ahli psikiatrik anak, yang bekerja sama dengan keluarga agar dapat mencapai dua ahli psikiatrik anak, yang bekerja sama dengan keluarga agar dapat mencapai dua tujuan utama, yaitu! menetapkan diagnosis yang tepat dan dengan asupan dari tujuan utama, yaitu! menetapkan diagnosis yang tepat dan dengan asupan dari orang tua, menentukan jenis kelamin berdasarakan pada diagnosis dan anatomi orang tua, menentukan jenis kelamin berdasarakan pada diagnosis dan anatomi bayi.
bayi.1,61,6
ntuk menetapkan jenis kelamin, tiap kasus memerlukan pertimbangan ntuk menetapkan jenis kelamin, tiap kasus memerlukan pertimbangan tersendiri berdasarkan pemeriksaan "isik, laboratorium dan pertimbangan orang tersendiri berdasarkan pemeriksaan "isik, laboratorium dan pertimbangan orang tua. #ebagian besar kasus, diperlukan rujukan ke "asilitas perawatan tersier untuk tua. #ebagian besar kasus, diperlukan rujukan ke "asilitas perawatan tersier untuk memperoleh e$aluasi yang optimal.
memperoleh e$aluasi yang optimal.11
II. DEFINISI II. DEFINISI
%mbigus genitalia adalah
%mbigus genitalia adalah suatu kelainan perkembangan suatu kelainan perkembangan seks yang atipikalseks yang atipikal seca
secara ra krokromomosomsomal, al, gogonadnadal, al, dan dan anaanatomtomis is yayang ng umumumnumnya ya ditditandandai ai dendengangan adanya organ genitalia eksterna yang tidak jelas laki&laki atau perempuan, atau adanya organ genitalia eksterna yang tidak jelas laki&laki atau perempuan, atau mempunyai gambaran kedua jenis kelamin.
mempunyai gambaran kedua jenis kelamin.1,',(,),*1,',(,),*
Dic
Dicuriurigai gai ambambiguigus s gengenitaitalia, lia, apaapabilbila a alaalat t kelkelamiamin n keckecil, il, disdisebuebut t penpenisis terlalu kecil sedangkan klitoris terlalu besar+ atau bilamana skrotum melipat pada terlalu kecil sedangkan klitoris terlalu besar+ atau bilamana skrotum melipat pada
garis tengah sehingga tampak seperti labium mayor yang tidak normal dan gonad garis tengah sehingga tampak seperti labium mayor yang tidak normal dan gonad tidak teraba.namun harus diketahui bahwa tidak semua ambigous genitalia pada tidak teraba.namun harus diketahui bahwa tidak semua ambigous genitalia pada bayi
bayi baru baru lahir lahir mengakibatkan mengakibatkan tampilan tampilan genital genital yang yang meragukan, meragukan, misalnyamisalnya hipo
hipospadi genitalia jelas spadi genitalia jelas mengmengalami mal"ormasi walaupun jenis alami mal"ormasi walaupun jenis kelamkelamin in tidak tidak diragukan lagi adalah laki&laki.
diragukan lagi adalah laki&laki.1,,',(,-,6,),*1,,',(,-,6,),*
III. ETIOLOGI III. ETIOLOGI
Pen
Penyeyebab bab penpenyayakit kit intinterseerseksuksualialitas tas sangsangat at komkomplepleks, ks, terterbanbanyayak k oleolehh karena kelainan genetik, namun pengaruh lingkungan terutama penggunaan obat& karena kelainan genetik, namun pengaruh lingkungan terutama penggunaan obat& obat hormonal pad
obat hormonal pada masa kehamilan merupakan a masa kehamilan merupakan salah satu yang didsalah satu yang diduga. uga. PaparanPaparan pada
pada masa masa kehamilan kehamilan yang yang mengakibatkan mengakibatkan ambiguitas ambiguitas seksual seksual pada pada bayibayi perempuan dengan kromosom (6, semestinya dipertimbangan dengan hati&hati perempuan dengan kromosom (6, semestinya dipertimbangan dengan hati&hati pada ibu hamil, pemakaian obat hormo
pada ibu hamil, pemakaian obat hormonal yang tidak terlalu perlu.nal yang tidak terlalu perlu.1,',6,),*1,',6,),*
IV. INSIDENS IV. INSIDENS
ns
nsideidens ns %m%mbigbigu u gengenitalitalia ia atau atau yayang ng seksekaranarang g dikdikenaenal l dendengan gan istiistilahlah disorders o" se0 de$elopment D#D2 adalah 1!(-33 &1! --33 bayi lahir hidup. disorders o" se0 de$elopment D#D2 adalah 1!(-33 &1! --33 bayi lahir hidup. Di
Dimamana na -3-34 4 kakasusus s (6(6, , 5 5 dadapapat t didikeketatahuhui i pepenynyebebababnynya a dadan n 334 4 secsecaraara kes
keselueluruhruhan an dapdapat at diddidiagiagnosnosis is secasecara ra momolekulekularlar. . alalaupaupun un daldalam am bahbahasaasa pergaulan
pergaulan di di ndonesia ndonesia sering sering kita kita dengar dengar tentang tentang banci, banci, bencong, bencong, atau atau waria,waria, n
namamun un isistitilalah h tetersrsebebuut t bebelulum m mmemempupunynyai ai mmakakna na sesesusungngguguhnhnyya a ddararii nt
nterseerseksuksualitalitas. as. %n%ngka gka kejkejadiadian an intinterseerseksuksualitalitas as belbelum um perpernah nah dildilapoaporkarkan n didi nd
ndoneonesia. sia. 7am7amun, un, tujtujuan uan tultulisan isan ini ini untuntuk uk menmengingingatgatkan kan kemkembalbali i perperlunlunyaya kehati&hatian kita dalam menentu kan jenis kelamin seseorang bila kita melihat kehati&hatian kita dalam menentu kan jenis kelamin seseorang bila kita melihat sua
suatu tu keakeanehnehan an ataatau u kerkeraguagu&rag&raguan uan padpada a kelkelamiaminnynnya. a. PemPemberberitahitahuan uan jenjenisis kelamin bayi yang pertama kali akan mempunyai arti yang sangat mendalam bagi kelamin bayi yang pertama kali akan mempunyai arti yang sangat mendalam bagi orangtuanya.
V. PATOGENESIS
#el manusia normal terdiri dari ' pasang kromosom, pasang kromosom autosomal, dan sepasang kromosom seks yang merupakan penentu perbedaan jenis kelamin. Pada perempuan ialah , dan pada lelaki 5. #ampai pada minggu ke&6 masa kehamilan, gonad embrio masih belum dapat dibedakan lelaki atau perempuan. Pada masa ini janin telah mempunyai premordial saluran genital yaitu saluran 8uller dan saluran ol", serta mempunyai premordial genitalia eksterna.1,,',(,6,),*
Perkembangan genitalia lelaki merupakan suatu proses akti". Pada minggu ke&) kehamilan, atas prakarsa Testes Determining Factor yang diproduksi oleh kode gen untuk seks lelaki, yaitu gen #95 (sex determining region of the y chromosome), gonad berdi"erensiasi menjadi testes.',*
Proses di"erensiasi ini melibatkan ' kelompok sel utama yaitu sel #ertoli dan sel&sel lainnya yang terbentuk dari tubulus semini"erus, sel :eydig dan komponen lainnya dari intersisium, dan spermatogonia.Pada minggu ko* s/d ke& 1 masa kehamilan, kadar gonadotropin korion plasenta meningkat, dan merangsang sel :eydig janin untuk mengeluarkan testoteron serta merangsang sel sertoli untuk mengeluarkan Mullerian inhibiting factor . ;estosteron akan merangsang di"erensiasi saluran ol" menjadi epididimus, $asa de"erens, $esikula seminalis, dan saluran ejakulator lelaki. #edangkan Mullerian inhibiting factor akan menyebabkan in$olusi pada prekusor embriogenik dari tuba "allopii, uterus, ser$iks, dan sepertiga bagian atas $agina.Pada minggu ke&< kehamilan, en=im 9eduktase dari sel target akan mengubah sebagian testosteron menjadi -Dihidrotestosteron, dan Dihidrotesteron inilah yang merangsang terjadinya di"erensiasi alat kelamin luar lelaki, merangsang pertumbuhan tuberkel genital, "usi lekuk uretra, den pembengkakan labioskrotal untuk membentuk glans penis, penis, dan skrotum. 1,,',(,6,),*
Perkembangan genitalia perempuan lebih sederhana bila dibandingkan dengan perkembangan genitalia lelaki. Pada minggu ke&) s/d ke&1 masa kehamilan, sejumlah sel germinal mengalami transisi dari oogonia menjadi oosit, sehingga terjadi di"erensiasi dari gonad menjadi o$arium. #aluran 8uller
berkembang menjadi tuba "allopii, uterus, ser$iks, dan sepertiga bagian atas $agina, sedangkan saluran ol" menjalani proses regresi.Pada di"erensiasi genitalia eksterna perempuan, tuber&kel genital tetap kecil dan membentuk klitoris. :ekuk uretra membentuk labia minora, dan lekuk labioskrtital membentuk labia mayora.1,,',(,6,),*
Bila terjadi gangguan pada proses perkembangan genitalia yang demikian kompleks, maka akan terjadi kelainan pada genitalia sesuai dengan pada tahapan mana gangguan terjadi.1,,',(,6,),*
VI. KLASIFIKASI
%mbigus genitalia dapat dikelompokkan menjadi male pseudohermaphroditism hermaprodit semu laki&laki? maskulinisasi yang tidak
sempurna pada indi$idu dengan genetik pria2, female pseudohermaphroditism hermaprodit semu perempuan? maskulinisasi pada indi$idu dengan genetik wanita.2 dan true hermaphrodite hermaprodit yang sebenarnya2. nterseksual juga termasuk pada kasus dengan pertumbuhan gonad yang salah Disgenesis
Gonad 2 yang dapat diperiksa berdasarkan hasil analisis kromosom kariotip2 dan gambaran mikroskopis jaringan gonad testis2, gangguan pertumbuhan ini dapat berupa disgenesis gonad sebagian (partial) atau keseluruhan (complete).
mumnya in$idu yang menderita disgenesis gonad sebagian, memiliki derajat ambiguitas genital yang ber$ariasi, tergantung pada jumlah jaringan testis "ungsional yang ada. Kadang&kadang kita temui anak&anak yang mengalami disgenesis gonad dengan kromosom 5 laki&laki2 namun memiliki struktur alat genital perempuan walaupun kurang berkembang. Pada disgenesis gonad mempunyai risiko tinggi untuk berubah menjadi ganas, sehingga sering menimbulkan dilema dalam pengobatan apakah akan mempertahankan gonad atau pengambilan gonad.1,,)
%. Hermaprodit semu a!i"a!i (Male Pseudohermaphroditism 2
%dalah indi$idu yang memiliki kromosom 5 kromosom laki&laki2 namun organ genitalia luarnya gagal bertumbuh menjadi alat genital pria normal. De"inisi ini masih terlalu luas dan didalam praktek klinik masih dikelompokkan menjadi beberapa kelainan. %da beberapa jenis cacat hormon laki&laki yang menimbulkan
gejala hermaprodit semu laki&laki antara lain! yang paling sering adalah #indrom 9esistensi %ndrogen atau Androgen Insensitiity !yndrome %#2 atau Testicular Femini"ation !yndrome#$%$&
Penyakit ini merupakan penampilan hermaprodit semu laki&laki yang paling sering dijumpai di klinik. %# merupakan kelompok kelainan yang sangat heterogen yang disebabkan tidak atau kurang tanggapnya reseptor androgen atau
sel target terhadap rangsangan hormon testosteron. %# diturunkan melalui jalur perempuan ibu2, perempuan adalah pembawa si"at yang menurunkan, penderita
hanya pada laki&laki. Kejadian %# dalam satu keluarga adalah hal yang sering dijumpai tetapi ternyata 1/' kasus %# tidak mempunyai riwayat keluarga yang positi". %# dapat terjadi dalam bentuk complete Androgen Insensitiity !yndrome
@%#2 atau incomplete'partial Androgen Insensitiity !yndrome P%#2.',(,*
Penderita P%# adalah laki&laki dengan kelainan alat kelamin luar yang sangat ber$ariasi, kadang&kadang bahkan terdapat pada beberapa pria normal yang tidak subur. Penderita P%# mempunyai penis yang kecil yang tampak seperti pembesaran clAtoris, disertai dengan hipospadia berat jalan kencing bocor
ditengah tidak melewati penis2 yang membelah skrotum sehingga tampak seperti lubang $agina. #krotum kadang tidak menggantung dengan testis umumnya berukuran normal dan terletak pada abdomen, selakangan atau sudah turun kedalam skrotum. Pada usia dewasa sering tumbuh payudara dan keluarnya jakun, walaupun tidak disertai perubahan suara.',(,*
Pada @%#, penderita dengan penampilan seperti perempuan normal, dengan alat kelamin luar seperti wanita, mempunyai $agina yang lebih pendek dari normal,dan payudara akan tumbuh mulai masa prepubetas dengan hasil pemeriksaan kromosom menunjukkan (6,5 sesuai kromosom pada laki&laki2 dan kadar hormon testosteron normal atau sedikit meningkat. Pada pemeriksaan "isik dan #> akan teraba atau tampak testis yang umumnya tidak berkembang dan terletak dalam rongga perut atau selakangan, tanpa struktur alat genital dalam wanita. ndi$idu dengan @%# sering menunjukkan gejala seperti hernia inguinalis hernia pada selakangan2, oleh karena itu pada anak perempuan prapubertas yang mengalami hernia inguinalis benjolan pada selakangan2 dan
gejala tidak menstruasi sejak lahir, perlu pemeriksaan kromosom.',(,*
Female Pseudohermaphroditism
8erupakan istilah yang ditujukan bagi indi$idu yang memiliki indung telur dan kromosom (6, kromosomperempuan2 dengan penampakan alat kelamin bagian luar yang ambigus. #ebab&sebab paling umum dari kelainan ini
adalah @ongenital adrenal hyperplasia @%2 yang menyebabkan kekurangan/ ketidak hadiran ensim 1C&hidroksilase , 11&hidroksilase dan '&hidroksilase dehidrogenase.',(,*
@ongenital adrenal hyperplasia @%2 merupakan penyebab terbesar kasus interseksual dan kelainan ini diturunkan lewat ayah dan ibu yang sebagai pembawa separo si"at menurun dan penderitanya bisa laki&laki dan perempuan
yang mendapatkan kedua paroan gen abnormal tersebut dari kedua orang tuanya.',(,*
Penyakit ini digolongkan menjadi tipe yang klasik dan non klasik. ;ipe yang klasik ini bisa menunjukkan gejala kehilangan garam tubuh natrium2 sampai terjadi syok, sehingga sering meninggal pada bulan pertama setelah lahir, sebelum diagnosis bisa ditegakkan. #edang yang tidak menununjukan gejala kekurangan garam bisa bertahan hidup yaitu pada wanita disertai gejala maskulinisasi dan pada laki&laki dengan gejala pubertas dini tanpa disertai gejala keraguan alat kelamin sehingga laki&laki sering tidak datang berobat. Pada pengalaman diklinik kenyataanya hampir tidak pernah tertangkap penderita laki& laki. Penderita perempuan menunjukkan gejala pembesaran kelentit klitoris2 yang mirip penis sejak lahir atau pada yang lebih ringan akan muncul setelah lahir. %nak&anak penderita @% akan tumbuh cepat tapi kemudian pertumbuhan akan berhenti lebih awal, sehingga pada keadaan dewasa mereka akan lebih pendek
dari ukuran tinggi badan normal. Pada tipe yang non klasik gejala muncul setelah -&6 tahun dengan maskulinisasi yang lebih ringan, pembesaran klitoris akan muncul belakangan.',(,*
8askulinisasi pada penderita @% dengan genetik wanita hanya mungkin terjadi akibat adanya hormon androgen ekstragonad dari luar gonad2 yang dapat berasal dari endogen mau pun eksogen, karena pada penderita ini tidak ditemukan testis yang merupakan penghasil utama hormon androgen. 8ani"estasi klinik dari hormon androgen yang berlebihan ini terbatas pada alat genital bagian luar dan derajat berat&ringannya kelainan tergantung pada tahap pertumbuhan seksual saat terjadinya paparan hormon androgen tersebut. Pada penderita kelainan ini tidak akan ditemukan organ laki&laki bagian dalam. Pada keadaan ringan sering
munculnya pembesaran kelentit menjadi seperti penis2 pada wanita setelah lahir, sehingga masyarakat menganggap alat kelaminnya berubah dari wanita menjadi laki&laki. Penyakit ini bisa diobati, untuk menghindari gejala yang lebih berat pengobatan harus dilakukan sedini mungkin dan seumur hidup. Penapisan pada bayi baru lahir seharusnya dilakukan di ndonesia karena pre$alensi penyakit ini
cukup tinggi.',(,*
Paparan hormon androgen eksogen bisa disebabkan bahan hormonal yang bersi"at androgenik yang dikonsumsi ibu saat mengandung janin wanita, misalnya preparat hormonal yang mengandung progestogen, testosteron atau dana=ol. Berat ringannya kelainan alat genital janin tergantung dari usia kehamilan, potensi, dosis serta lama pemakaian obat. Paparan hormon androgen dan progestogen saat usia kehamilan 6&13 minggu dapat berakibat perlekatan pada bagian belakang $agina, skrotalisasi labia dan pembesaran klitoris. Kelainan organ genitalia yang disebabkan oleh paparan hormon androgen eksogen mempunyai ciri khas yaitu proses maskulinisasi tidak berjalan progresi" dan tidak didapatkan kelainan biokimiawi.',(,*
True Hermaphroditism
8erupakan kelainan yang jarang dijumpai. Diagnosis True ermaphroditism ditegakkan apabila pada pemeriksaan jaringan secara
mikroskopis ditemukan gonad yang terdiri dari jaringan o$arium perempuan2 dan testis laki&laki2. Kedua jaringan gonad tersebut masing&masing dapat terpisah tetapi lebih sering ditemukan bersatu membentuk jaringan o$otestis. Pada analisis kromosom )34 dari kasus yang dilaporkan dijumpai (6,, sisanya dengan (6,5, campuran kromosom laki dan perempuan dengan kombinasi (6,/(6,5, (-,/(6,5, (6,/(),5 atau (6,5/(),5.',(,*
8ani"estasi klinik dan pro"il hormonal tergantung pada jumlah jaringan gonad yang ber"ungsi. Earingan o$arium sering kali ber"ungsi normal namun sebagian besar in"ertil. #ekitar /' dari total kasus true hermaphrodite dibesarkan sebagai laki&laki. 8eski pun demikian alat genital luar pada penderita kelainan ini biasanya ambigu s atau predominan wanita dan disertai pertumbuhan payudara
saat pubertas. Earingan >onad dapat ditemukan pada rongga perut, selakang atau lebih kebawah pada daerah bibir kemaluan atau skrotum. Earingan testis atau o$otestis lebih sering tampak di sebelah kanan. #permato=oa biasanya tidak ditemukan. #ebaliknya oosit normal biasanya ada, bahkan pada o$otestis. Eika pasien memilih jenis kelamin pria, rekontruksi genital dan pemotongan gonad
selekti" menjadi indikasi. Eika jenis kelamin wanita yang dipilih, tindakan bedah yang dilakukan akan menjadi lebih sederhana.',(,*
VII. MANIFESTASI KLINIS
Beberapa keadaan di bawah ini harus dipertimbangkan sebagai kasus ambigu genitalia yang perlu mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut ! *
Tampak laki-laki
−
Kriptorkismus bilateral.−
ipospadia dengan skrotum bi"idum.−
Kriptorkismus dengan hipospadia.Inderteminate/meragukan
−
>enitalia ambiguaTampak Perempuan
−
@litoromegali−
Ful$a yang sempit−
Kantong hernia inguinalis berisi gonadBeberapa sindrom berhubungan dengan genitalia ambigua, misalnya sindrom #mith&:emli&Gpit=, 9obinow, Denys&Drash, %>9 ilms ;umor, %niridia, >enitourinary mal"ormation, and 9etardation2 dan Beckwith& iedemann.
VIII. DIAGNOSIS %. %namnesis
%namnesis harus meliputi semua gangguan endokrin pada ibu selama masa kehamilan, derajat maturitas/ prematuritas umur kehamilan, ibu mengkonsumsi hormon dari luar juga cara yang digunakan untuk membantu reproduksi dan atau konrasepsi yang digunakan selama kehamilan. 9iwayat keluarga digunakan untuk menskrining beberapa kelainan urologi, kematian neonatal yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, anomali organ genital, pubertas dini, amenorrhea, in"ertilitas pada keluarga dekat atau keterkaitan keluarga. Firilisasi atau tampilan cushingoid pada ibunya bila ada, harus dicatat. Kelainan yang didapat pada saat #> prenatal atau ketidaksesuaian kariotipe "etus dengan genitalia pada saat #>.',),*
B. Pemeriksaan Hisik
Pemeriksaan "isik dimulai dari mencari kemungkinan adanya sindrom/ mal"ormasi tertentu. #ecara umum harus dilihat adanya dismor"ik, bila ada maka merupakan petunjuk mani"estasi suatu sindrom, juga leher pendek dan lebar, puting susu berjarak jauh, dll.',),*
>enitalia eksterna diperiksa secara teliti untuk menunjukkan derajat $irilisasi. kuran penis diukur panjang penis teregang dan diameternya, ada tidaknya korda penis, lemak prepubis yang berlebihan seringkali menutupi ukuran penis yang sesungguhnya. Pada bayi baru lahir cukup bulan, panjang penis teregang harus berukuran sekurang&kurangnya cm. arus dinilai sampai sejauh mana sinus urogenital telah menutup, dengan mengidenti"ikasi posisi meatus uretra ekterna, yang kadang&kadang perlu menunggu sampai bayi buang air kecil. Dicatat lipatan labioskrotal dalam keadaan penuh, simetri atau tidak dan kerutannya. %pabila lipatan labioskrotal asimetris, maka gonad seringkali dapat dipalpasi pada sisi yang lebih banyak mengalami $irilisasi dan sering didapatkan hernia inguinal. arus dilakukan palpasi gonad pada masing&masing sisi dengan jari tangan pemeriksa mengurut disepanjang garis kanalis inguinalis kearah labium atau skrotum sedangkan tangan yang lain memegang sesuatu yang mungkin gonad bila ada. 8anu$er ini memerlukan tangan yang hangat dan kesabaran yang cukup.',),*
>ambar . #kala $irilisasi menurut prader
ntuk diagnosis banding dan persiapan pengobatan, yang sangat penting adalah temuan pada pemeriksaan "isik teraba satu atau dua gonad. Bila tidak teraba gonad, semua kategori ini mungkin terjadi pseudohema"rodit perempuan, pseudohema"rodit laki&laki, disgenesis gonad, herma"rhodit murni2. Dari keempat kemungkinan tersebut yang paling sering adalah pseudohema"rodit perempuan, diikuti oleh disgenesis gonad campuran.
Gam#ar $ a. Ge%itaia e!ster%a #a&i perempua% %orma.'(
Gam#ar $ #. H&me% )seaput dara* da% a#ia mi%ora pada #a&i perempua% %orma.'(
Bila gonad teraba maka kemungkinan besar adalah testes atau yang jarang adalah o$otestes karena o$arium dan streak gonad tidak turun. Bilamana satu gonad teraba, maka dapat disingkirkan pseudohema"rodit perempuan dan
disgenesis gonad murni, namun masih mungkin disgenesis gonad campuran, herma"rodit murni, dan pseudohema"rodit laki&laki.
Gam#ar ( a. Neo%atus de%+a% ,AH &a%+ memperi-at!a% am#i+us +e%itaia.
Gam#ar ( #. Mi!rope%is da% -ipospadia )!epaa a%a! pa%a-*. S!rotum ter#ea- dua
de%+a% ea- dite%+a-%&a.
Gam#ar /a. Ge%itaia e!ster%a pada #a&i perempua% pseudo-erma0rodit. Lipata% a#ias!rota de1tra mempu%&ai o2otestis.
Gam#ar / #. S!rotaisasi Pe%is da% see%da%+ #er!erut seperti s!rotum
Bila kedua gonad teraba, mungkin pseudohema"rodit laki&laki dan sangat jarang, herma"rodit murni. Pasien harus diperiksa diruang yang hangat, terlentang posisi I"rog legJ dengan kedua kaki bebas. Bila gonad teraba, yang sangat penting
adalah memeriksa ukuran, lokasi dan tekstur kedua gonad. Pada kriptokirdisme testes mungkin didapatkan pada kanalis inguinalis, kantung inguinal super"isial, dibagian atas skrotum, atau pada keadaan yang sangat jarang didaerah "emoral, perineal, atau region skrotal kontralateral. 5ang juga harus dicatat adalah perkembangan dan pigmentasi lekukan labioskrotal dan kelainan bawaan lain. Kelainan ukuran penis harus didokumentasikan dengan ukuran lebar dan panjang penis teregang. arus dideskripsikan posisi meatus uretra eksterna dan ada
tidaknya korda dan bila ada jumlah ori"isium. 5ang sangat penting dicari adanya uterus pada pemeriksaan "isik, yang dapat teraba dengan jari pada pemeriksaan colok dubur.',),*
Bila pada tahap ini sudah ditegakkan diagnosis de"initi" hanya berdasarkan pada temuan "isik saja, maka ini merupakan tindakan yang tidak bijaksana, karena tampilan genitalia eksterna dapat sangat ber$ariasi, bahkan pada pasien yang mempunyai keadaan yang sama. anya ada satu kesimpulan yang dapat dibuat dengan pasti yaitu, jika satu gonad dapat dipalpasi maka diagnosisnya bukan bayi perempuan yang menderita @%, karena pada @% o$arium normal dan terletak
di rongga abdomen.',),*
%da beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis, misalnya adanya penis yang berkembang baik menunjukkan bahwa testosteron dalam sirkulasi kadarnya cukup bermakna in utero, sedangkan skrotum asimetri menunjukkan adanya sekresi testosteron oleh gonad pada sisi yang berkembang lebih baik. ;emuan lain adalah pigmentasi kulit berwarna gelap, berkaitan dengan hormon adrenokortikotropik di sirkulasi dalam konsentrasi tinggi, yang menunjukkan @% atau $irilisasi pada ibu akibat de"isiensi aromatase plesenta atau tumor endokrin maternal.',),*
Eadi, setiap pasien dengan kedua testis tidak teraba atau teraba hanya satu dab hipospadi, walaupun genitalianya tidak tampak ambigous harus dianggap sebagai kelainan interseks sampai hasil pemeriksaan menunjukkan yang sebaliknya.',),*
@. Pemeriksaan laboratorium dan Pencitraan
>enitalia internal pada lelaki yaitu $asa de"erens, $esikula seminalis, dan epididimus, sedangkan genitalia internal pada perempuan yaitu tuba "alopi, uterus,
dan sepertiga bagian atas $agina. 8odalitas utama radiologi untuk memeriksa bagian internal dari genitalia adalah #>.
Gam#ar 3a. Uterus da% o2arium %orma pada #a&i perempua%.
Gam#ar 3#. Pem#esara% +a%dua adre%ais de1tra pada #a&i perempua% pseudo-erma0rodit
Gam#ar 3. Pem#esara% +a%dua adre%ais si%istra #er#e%tu!
4sere#ri0orm5
#elain genitalia interna, #> juga dapat mengindenti"ikasi kelenjar adrenal yang mengalami perubahan karena @% merupakan penyebab paling sering ambigus genitalia pada bayi.
Gam#ar '6a Pseudo-erma0rodit pada 7a%ita8 tida! ada uterus da% o2arium
pada ro%++a pe2is
Gam#ar '6#. Testis !a%a% pada !a%ais i%+ui%ais. Pasie% data%+
de%+a% ame%ore.
Gam#ar '6#. Testis !iri pada !a%ais i%+ui%ais.
Karena @% merupakan penyebab paling sering ambigous genitalia pada bayi baru lahir, maka skrining biokimia untuk penyakit ini harus dilakukan pada
bayi yang mengalami maskulinisasi simetris dengan gonad tidak teraba. Kadar elektrolit serum harus diperiksa dengan segera dan dipantau dengan cermat sampai diagnosis ditegakkan dan dibuat rencana pengelolaan. %nalisis kromosom harus dilakukan pada pemeriksaan awal, umumya hasil dapat diperoleh dalam waktu ) jam dengan teknik standar. %pabila telah dapat ditetapkan diagnosis @%, maka tes diagnosis lebih lanjut tidak perlu dilakukan.',),*
>ambar *.
#kema alur untuk
mengarahkan pada ambiguous genitalia
%. Pengobatan endokrin
Bila pasien menjadi laki&laki, maka tujuan pengobatan endokrin adalah mendorong perkembangan maskulinisasi dan menekan berkembangnya tanda& tanda seks "eminisasi membesarkan ukuran penis, menyempurnakan distribusi rambut dan massa tubuh2 dengan memberikan testosteron.1,,',(,*
Bila pasien menjadi perempuan, maka tujuan pengobatan adalah mendorong secara simultan perkembangan karakteristik seksual kearah "eminin dan menekan perkembangan maskulin perkembangan payudara dan menstruasi yang dapat
timbul pada beberapa indi$idu setelah pengobatan estrogen2.1,,',(,*
Pada @% diberikan glukokortikoid dan hormon untuk retensi garam. >lukokortikoid dapat membantu pasien mempertahankan reaksi bila terjadi stres "isik dan menekan perkembangan maskulinisasi pada pasien perempuan.1,,',(,*
Pengobatan dengan hormon seks biasanya mulai diberikan pada saat pubertas dan glukokortikoid dapat diberikan lebih awal bila dibutuhkan, biasanya
dimulai pada saat diagnosis ditegakkan. Bilamana pasien diberikan hormon seks laki&laki, hormon seks perempuan atau glukokortikoid, maka pengobatan harus dilanjutkan selama hidup. 8isalnya, hormon seks laki&laki dibutuhkan pada saat dewasa untuk mempertahankan karakteristik maskulin, hormon seks perempuan untuk mencegah osteoporosis dan penyakit kardio$askular, dan glukokortikoid untuk mencegah hipoglikemi dan penyakit&penyakit yang menyebabkan stres.1,,',(,*
B. Pengobatan pembedahan
;ujuan pembedahan rekonstruksi pada genitalia perempuan adalah agar mempuyai genitalia eksterna "eminin, sedapat mungkin seperti normal dan mengkoreksi agar "ungsi seksualnya normal. ;ahap pertama adalah mengurangi ukuran klitoris yang membesar dengan tetap mempertahankan persyara"an pada klitoris, dan menempatkannya tidak terlihat seperti posisi pada wanita normal. ;ahap kedua menempatkan $agina keluar agar berada diluar badan di daerah bawah klitoris.1,,',(,*
;ahap pertama biasanya dilakukan pada awal kehidupan. #edangkan tahap kedua mungkin lebih berhasil bilamana dilakukan pada saat pasien siap memulai kehidupan seksual.
Pada laki&laki, tujuan pembedahan rekonstruksi adalah meluruskan penis dan merubah letak uretra yang tidak berada di tempat normal ke ujung penis. al ini dapat dilakukan pada satu tahapan saja. 7amun demikian, pada banyak kasus hal ini harus dilakukan lebih dari satu tahapan,khususnya bilamana jumlah jaringan kulit yang dapat digunakan terbatas, lekukan pada penis terlalu berat dan semua keadaan&keadaan tersebut bersamaan sehingga mempersulit teknik operasi.1,,',(,*
Bilamana pengasuhan seks sudah jelas kearah laki&laki, maka dapat dilakukan operasi rekonstruksi antara usia 6 bulan sampai 11 tahun. #ecara umum sebaiknya operasi, sudah selesai sebelum anak berusia tahun, jangan sampai ditunda sampai usia pubertas.1,,',(,*
Bilamana pengasuhan seks sudah jelas kearah perempuan, bilamana pembukaan $agina mudah dilakukan dan klitoris tidak terlalu besar, maka rekonstruksi $agina dapat dilakukan pada awal kehidupan tanpa koreksi klitoris. Bilamana maskulisasi membuat klitoris sangat besar dan $agina tertutup atau lokasi $agina sangat tinggi dan sangat posterior2, maka dianjurkan untuk menunda rekonstruksi $agina sampai usia remaja. 7amun hal ini masih merupakan perdebatan, beberapa ahli menganjurkan agar rekonstruksi dilakukan seawal mungkin atau setidaknya sebelum usia dua tahun, namun ahli yang lain menganjurkan ditunda sampai usia pubertas agar kadar estrogennya tinggi sehingga $agina dapat ditarik kebawah lebih mudah.1,,',(,*
@. Pengobatan psikologis
#ebaiknya semua pasien interseks dan anggota keluarganya harus dipertimbangkan untuk diberikan konseling. Konseling dapat diberikan oleh ahli endokrin anak, psikolog, ahli psikiatri, ahli agama, konselor genetik, atau orang lain dimana anggota keluarga lebih dapat berbicara terbuka. 5ang sangat penting adalah bahwa yang memberikan konseling harus sangat "amilier dengan hal&hal
yang berhubungan dengan diagnosis dan pengelolaan interseks. #ebagai tambahan, sangat membantu bilamana konselor mempunyai latar belakang terapi seks atau konseling seks.1,,',(,*
;opik yang harus diberikan selama konseling adalah! pengetahuan tentang keadaan anak dan pengobatannya, in"ertilitas, orientasi seks, "ungsi seksual dan konseling genetik. Bilamana pada suatu saat disepanjang hidupnya, pasien dan orangtuanya mempuyai masalah dengan topik tersebut, maka dianjurkan untuk berkonsultasi.1,,',(,*
9. PEN,EGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan konseling genetika untuk penyakit yang menurun, penggunaan obat dan lingkungan yang aman pada awal kehamilan. Penanganan seharusnya dilakukan sedini mungkin saat bayi baru lahir dengan secara multidisiplin. Bayi baru lahir dengan kelainan alat kelamin harus ditentukan jenis kelaminnya agar tidak terjadi salah pengasuhan dan gangguan psikologis dikemudian hari. #urat keterangan kelahiran semestinya dibuat setelah jenis kelamin dapat ditentukan. ;indakan operasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang sangat hati&hati atau bahkan penundaan sampai anak mencapai usia dewasa. Penentuan jenis kelamin dan tindakan operasi koreksi tidak hanya ditentukan secara sepihak oleh orang tua saja. ntuk menghindari masalah medikolegal maka perlunya penyusunan standard baku nasional untuk penanganan kelamin ganda yang diatur oleh Departemen Kesehatan.'
9II. KESIMPULAN
Kasus interseksualitas bisa ditemukan dalam praktek sehari&hari, oleh sebab itu pendekatan diagnostic interseksualitas cukup layak untuk lebih dipahami.
Dalam menentukan jenis kelamin seseorang diperlukan minimal ) si"at, yaitu! susunan kromosom, jenis gonad, mor"ologi genital interna, mor"ologi genital eksterna, hormone seks, pengasuhan, serta nperanan dan orientasi.
nterseksualitas dapat diklasi"ikasikan dalam ( kelompok secara umum, yaitu! gangguan pada gonad dan atau kromosom, maskulinisasi pada genetic perempuan, maskulinisasi tak lengkap pada genetic laki&laki, dan gangguan pada
embryogenesis yang tidak melibatkan gonad ataupun kromosom.
ntuk menentukan penyebab terjadinya diperlukan kerjasama interdisipliner/intradisipliner, tersedianya sarana diagnostic, dan sarana perawatan.
Petunjuk pada kecurigaan terhadap adanya interseksualitas! 1. >enitalia eksterna yang bersi"at atau tak lengkap
. >enitalia eksterna laki&laki! skrotum kosong, testes ada tapi kecil, hipospadia, penis kecil
'. >enitalia eksterna perempuan! klitoris membesar, bentuk $ul$a tak sempurna, benjolan&benjolan di inguinal atau labia mayora, dan berperawakan pendek
(. Pada riwayat keluarga, ada keluarga dengan kelainan jenis kelamin -. 9iwayat ibu sewaktu hamil memperoleh obat androgen atau progesteron
D%H;%9 P#;%K%
1. assan 9. D9, %latas Dr. Intersesualitas*Dalam ! Buku Kuliah lmu Kesehatan %nak1. Eakarta! Bagian lmu Kesehatan %nak Hakultas Kedokteran ni$ersitas ndonesia. 1<*-. alaman &)
. :atie" %bdul, dkk * Genitalia +sterna. Dalam! Diagnosis Hisis Pada %nak disi ke . Eakarta! Penerbit@F. #agung #eto. 33<. alaman!
1--'. 7elson, aldo , dkk. ermafroditisme. Dalam 7elson lmu Kesehatan %nak disi 1- Fol.'. Eakarta! Penerbit Buku Kedokteran >@. 1<<6. alaman
1<<*&33-(. %bbas 7, ed. #higellosis. Dalam ! Diktat Kuliah ndokrin. BK% 9#P dr. ahidin #udirohusodo, 8akassar! 33'+ 1&6
-. #iregar @harles D* Pendeatan Diagnosti Intersesualitas Pada Ana . Dalam! @ermin Dunio Kedokteran 7o. 16. Bagian lmu Kesehatan %nak Hakultas Kedokteran ni$ersitas #umatera tara 9#..%dam 8alik 8edan. 333
6. #ultan %ssin 8.Dr. Intersesualitas.#ub Bagian ndokrinologie Bagian lmu Kesehatan %nak Hakultas Kedokteran uni$ersitas ndonesia. Eakarta. alaman 1'&1(
). www.hormone.org. Ambigous Genitalia. Diakses tanggal ( Hebruari 31