• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Diakses pada 1 Januari 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Diakses pada 1 Januari 2012."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

66

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1997. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh. Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia. Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung, Bandung.

Anonim. 2009. Panduan Praktikum Klimatologi Dasar. Laboratorium Agroklimatologi Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Anonim. 2011. Forum Komunikasi Pengawas Benih Tanaman: Perbanyakan Tanaman Teh. <http://pengawasbenihtanaman.blogspot.com/2008/06/perbanyakan-tanaman-teh.html>. Diakses pada 1 Januari 2012.

Agustin, T. 2005. Budidaya dan Identifikasi Keragaan Beberapa Klon Teh di Kebun Pagilaran dengan Berbagai Ketinggian Tempat. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada.

Ardifausi, I. 2009. Kajian tentang Umur Pangkas Kaitannya dengan Luas Bidang Petik dan Kualitas Pucuk Beberapa Klon Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di PT Pagilaran. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Skripsi.

Astika, W. dan D. Muchtar. 1978. Anjuran Bahan Tanam Teh. Badan Penelitian Teh dan Kina, Gambung.

Astika, W., D. Muchtar, dan Sutrisno. 1985. Klon-klon baru hasil persilangan buatan pada tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze). Lokakarya Teh. Bandung. Augstburger, F., J. Berger, U. Censkowsky, P. Heid, J. Milz, dan C. Streit. 2000.

Organic Farming in the Tropics and Subtropics-Exemplary Description of 20 Crops: Tea. Naturland e.V., Jerman.

Aziz, M.A., B. Ahmed, M.A. Razvy, M.R. Karim, R. Islam, S.K.L. Haque, dan M. Hossain. 2011, Comparative study on some morphological features of six selected and one standard clones of Bangladesh Tea (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze). International of Biosciences 1: 100 – 108.

Bahrum, A., D. Indradewa, dan S. Waluyo. 2005. Pengaruh pemotongan akar dan daun bibit teh terhadap ketahanan kekeringan. Agrosains 18: 409 – 420.

Das, S., A. Mukhopadhyay, dan S. Roy. 2010. Morphological diversity, developmental traits and seasonal occurence of looper pests (Lepidoptera: Geometridae) of tea crop. Journal of Biopesticides 3: 16 – 19.

(2)

67

Direktori Badan Usaha Milik Negara. 2010. Ekspor Teh Sumbang Devisa Rp 1 Trilyun. <http;//bumn.go.id/ptpn8/publikasi/berita/ekspor_teh_sumbang_devisa_rp_1_ triliun>. Diakses pada 1 Oktober 2011.

Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian Edisi Kedua. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Gunawan, F. 2011. Pengaruh Takaran Pupuk terhadap Hasil Pucuk Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) dari Klon dengan Sifat Perakaran Bibit Berbeda. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Skripsi.

Halluwer, A.R. dan J.B. Miranda. 1981. Quantitative Genetics in Maize Breeding. Iowa State University Press, Ames.

Hicks, A. 2009. Current status and future development of global tea production and tea products. Assumption University Journal of Tech. 12: 251 – 264.

Hong-Bo, S., C. Li-Ye, C.A. Jaleel, dan Z. Chang-Xing. 2008. Water-deficit stress-induced anatomical changes in higher plants. C.R Biologies 331: 215 – 225. Johnson, R.J. 1979. Johnson’s Note Book for Tea Planters. Pentacross Press, Allepay. Junaedi, A. dan S. Susanto. 1996. Pengaruh hidrogen sianamida terhadap pertumbuhan

dan produksi tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) setelah pemangkasan. Buletin Agronomi 24: 1 – 5.

Kartawijaya, W.S. 1992. Evaluasi pengaruh kemarau panjang tahun 1991 terhadap produksi di beberapa perkebunan teh. Warta Teh dan Kina 3: 55 – 70.

Kartawijaya, W.S. 1996. Pohon pelindung di perkebunan teh. Warta Pusat Penelitian Teh dan Kina 7: 23 – 28.

Krisyando, P. 2012. Potensi Hasil dan Toleransi kekeringan Seri Klon Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) PGL di kebun Produksi Pagilaran Bagian Andongsili. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Skripsi.

Lambers, H., F.S. Chapin III, dan L. Pons. 2008. Plant Physiological Ecology 2nd edition. Springer Science and Bussiness Media LLC., New York.

Levitt, L. 1980. Responses of Plants to Environment Stresses. Departement of Plant Biology Cornge. Institute of Washington Stanford, California.

Mangoendidjojo, W. 1991. Analisis stabilitas produksi pucuk beberapa klon teh di kebun PT Pagilaran. Ilmu Pertanian 4: 281 – 289.

(3)

68

Mangoendidjojo, W. 2000. Varietas dan Potensi Hasil Tanaman Teh. Makalah Kursus Kepelatihan Mandor PT Pagilaran. Yogyakarta.

Masulilli, A. 2005. Analisis pertumbuhan kedelai pada histosols dengan perlakuan abu sekam padi dan berbagai tingkat lengas tanah. Jurnal Agrosains 2: 30 – 46. Mitrowihardjo, S. 2012. Kandungan Katekin dan Hasil Pucuk Beberapa Klon Teh

Unggulan pada Ketinggian yang Berbeda di kebun Pagilaran. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Disertasi.

Muljana, W. 1997. Petunjuk Praktis Bercocok Tanam Teh. Aneka Ilmu, Semarang. Muljanto, D. Dan P. Yudono. 1998. Kemampuan tumbuh kembali pucuk tanaman teh

yang dipangkas setelah tanaman mengalami cekaman kekeringan. Jurnal Pertanian 6: 28 – 33.

Nguyen, H.T., R.C. Babu, and A. Blum. 1997. Breeding for drought resistance in rice physiology and molecular genetic considerative. Crop Science 37: 1426 – 1434. Pagilaran. 2006. Data Pemetikan Pucuk Klon PGL Blok Sanderan. Kantor Bagian

Penelitian dan Pengembangan PT Pagilaran. Tidak dipublikasikan.

Pagilaran. 2011. Deskripsi Sanderan II. Kantor Bagian Penelitian dan Pengembangan PT Pagilaran. Tidak dipublikasikan.

Puspitasari, L.A. 2012. Pertumbuhan, Hasil, dan Kualitas Pucuk Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Berbagai Tinggi Tempat. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Skripsi.

Rahardjo, P., Sukasman, A.A. Salim, Dachman, dan N. Rusmana. 1991. Peranan mulsa dan tanaman pelindung sementara terhadap daya tahan tanaman teh muda dalam kemarau panjang. Warta Pusat Penelitian Teh dan Kina 7: 1 – 5.

Sabhapondit, S., T. Karak, L.P. Bhuyan, B.C. Goswami, dan M. Hazarika. 2011. Diversity of Catechin in North East Indian Tea Cultivars. <http://www.asciencejournal.net/asj/index.php/CPS/article/download/107/91>. Diakses pada 1 Januari 2012.

Saleh, M.S., S. Samudin, dan S. Bahri. 2006. Karakterisasi morfologi varietas aren di Sulawesi Tengah. Jurnal Agrosains 7: 143 – 149.

Sarath, P.N., A.A. Coomaraswamy and C.K. Seneviratne. 2004. Change in growth and productivity from pruning and skiffing as a method to prolong pruning cycle. Crop Science. <http://www.cropscience.org.au/icsc2004/poster/2/3/1176_ nissankasp.htm>. Diakses pada 7 desember 2011.

(4)

69

Setyamidjaja, D. 1986. Budidaya Teh. CV Yasaguna, Jakarta.

Setyamidjaja, D. 2000. Teh: Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.

Soehardjo, H., H. Djiman, dan S. Hartati. 1996. Vademecum Teh. PT. Perkebunan Nusantara IV-Press, Pematang Siantar.

Sriyadi, B. dan W. Astika. 1997. Uji adaptasi klon teh seri TPS, MPS, PPS, GPPS, dan Gambung. Risalah Hasil Penelitian 1991 – 1995. Gambung.

Sukasman. 1986. Hubungan antara area daun dengan hasil pucuk dan kayu pangkasan teh. BPTK 1: 34 – 41.

Sukasman. 1992. Pengaruh kemarau panjang terhadap tanaman teh dan usaha penanggulangan secara agronomi. Warta Teh dan Kina 3: 71 – 82.

Suseno, H. 1977. Beberapa aspek fisiologi tanaman teh. Warta Balai Penelitian Teh dan Kina 3: 262 – 268.

Tjitrosoepomo, G. 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Tobroni, M. dan M. Hikmat 1987. Pengaruh umur pangkasan dan cara pemetikan terhadap kadar pati dalam akar dan produksi tanaman teh asal biji. Warta BPTK 13: 37-44.

Valmayor, R.V., S. Sndra, dan P.J. Lestimosa. 1985. Research Tecniques in Crops. Philipine Council for Agriculture and Resourches Research adn Development. Los Banos, Laguna, Philipines.

Wibowo, Z.S., M.I. Darmawijaya, P. Rahardjo, dan E.H. Pasaribu. 1992. Daya sangga tanah-tanah teh terhadap air dan beberapa langkah konservasinya dalam menyongsong musim kering tahun 1992. Warta Teh dan Kina 3: 47 – 54.

Wibowo, A. 2013. Keragaan Hasil dan Kualitas Buah Enam Galur Terpilih Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) Calon Varietas Baru. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Skripsi.

Widjoseno, G. 2012. Potensi hasil dan Toleransi Curah Hujan Beberapa Klon Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) PGL di Bagian Kebun Kayulandak PT Pagilaran. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Skripsi.

(5)

70

Wijeratne, M.A., A. Anandacoomaraswamy, M.K.S.L.D. Amarathunga, J. Ratnasiri, B.R.S.B. Basnayake, and N. Kalra. 2007. Assessment of impact of climate change on productivity of tea (Camellia sinensis L.) plantations in Sri Lanka. Journal of National Science Foundation Sri Lanka 35: 119 – 126.

Windy, N. 2011. Cara Budidaya Tanaman Teh. <http://wihans.web.id/m/cara-budidaya-tanaman-teh>. Diakss pada 8 November 2011.

Yudono, P. 2000. Tea shoot production in relation to rainfall, solar radiation and temperature in Pagilaran Tea Estate, Batang. Jurnal Ilmu Pertanian 7: 22 – 26. Zainal. 2007. Kekeringan dan hubungannya dengan pertumbuhan tanaman.

Referensi

Dokumen terkait

EKAIA, 30 (2016) 131 berdinak izan ohi dira, bai pirolisi termikoan (batez ere ezkoak lortu ohi dira tenperatura baxuetan, eta gero eta produktu arinagoak tenperatura al-

Pengaruh media cair yang digunakan terhadap energi celah pita (bandgap) TiO 2 /C yang terbentuk dipelajari dengan menggunakan media cair yang berbeda yaitu etanol 50%;

Yaitu media cetak yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa tulisan dan gambar yang terbit setiap

Dalam hal ini, peran pendidikan sangatlah penting dalam menumbuh kembangkan potensi diri manusia untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, karena

(2015) menunjukkan bahwa aplikasi air kelapa muda memberikan respons dalam meningkatkan pertumbuhan bibit setek tanaman buah naga yakni pada panjang tunas 30 hst, dan bobot

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi anatara wawancara terpimpin yang menggunakan pedoman pertanyaan. Dalam hal ini

rumusan masalah sesuai dengan permasaahan strategi bersaing, oleh karna itu, maka rumusan masalah yang di kemukan adalah apa sajakah faktor- faktor kunci keberhasilan