• Tidak ada hasil yang ditemukan

PLATYHELMINTHES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PLATYHELMINTHES"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ZOOLOGI INVERTEBRATA ZOOLOGI INVERTEBRATA Filum Platyhelminthes Filum Platyhelminthes Oleh : Oleh :

ASRI ARUM SARI ASRI ARUM SARI

 NIM.1222201  NIM.122220144

DOSEN PENGAMPU DOSEN PENGAMPU AWALUL FATHIQIN, M.Si AWALUL FATHIQIN, M.Si

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

RADEN FATAH PALEMBANG RADEN FATAH PALEMBANG

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

2013 2013

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Platyhelminthes berasal dari kata Yunani yaitu platy dan Platyhelminthes berasal dari kata Yunani yaitu platy dan helminthes ;

helminthes ;  platy platy = pipih,= pipih, helmintheshelminthes= cacing. Bila dibandingkan= cacing. Bila dibandingkan dengan Porifera dan Coelenterata, maka kedudukan filum dengan Porifera dan Coelenterata, maka kedudukan filum Platyhelmin

Platyhelminthes adalah thes adalah lebih tinggi setingkat. Hal ini lebih tinggi setingkat. Hal ini dapat dilihatdapat dilihat dengan tanda-tanda sebagai berikut: tubuh bilateral simetris, arah dengan tanda-tanda sebagai berikut: tubuh bilateral simetris, arah t u b u h s u d a h j e l a s , y a i t u m e m p u n y a i a r a h : a n t e r i o r - p o s t e r i o r t u b u h s u d a h j e l a s , y a i t u m e m p u n y a i a r a h : a n t e r i o r - p o s t e r i o r dan arah dorsal-ventral, bersifat triploblastis, sebab dinding dan arah dorsal-ventral, bersifat triploblastis, sebab dinding tubuhny

tubuhnya a sudah tersusun atas sudah tersusun atas tiga lapisan, yaitu tiga lapisan, yaitu lapisan ektodermis,lapisan ektodermis, lapisan mesodermis dan endodermis. Filum Platyhelminthes dibagi lapisan mesodermis dan endodermis. Filum Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu: Tubellaria, Trematoda dan Cestoda (Sutarno, 2009). menjadi 3 kelas yaitu: Tubellaria, Trematoda dan Cestoda (Sutarno, 2009).

Mempunyai susunan syaraf tangga tali, yang terdiri dari Mempunyai susunan syaraf tangga tali, yang terdiri dari se

se papa sasa ng ng gaga nglngl ia ia yanyan g g memmembesabesar di br di bagiagian anan anteriterir dan r dan sepsepasanasang atg atau lebau lebihih tali syaraf yang membentang dari arah anterior ke posterior, tubuhnya tali syaraf yang membentang dari arah anterior ke posterior, tubuhnya sudah dilengkapi dengan gonad yangtelah mempunyai saluran tetap sudah dilengkapi dengan gonad yangtelah mempunyai saluran tetap dan juga alat kopulasi yang khusus. Anggota dari filum ini yang tlah dan juga alat kopulasi yang khusus. Anggota dari filum ini yang tlah dikenal meliputi 10.000 hingga 15.000 spesies (Sutarno, 2009).

dikenal meliputi 10.000 hingga 15.000 spesies (Sutarno, 2009).

Kebanyakan filum ini hidup sebagai parasit, umumnya merugikan Kebanyakan filum ini hidup sebagai parasit, umumnya merugikan manusia, baik langsung sebagai parasit pada tubuh manusia maupun sebagai manusia, baik langsung sebagai parasit pada tubuh manusia maupun sebagai  parasit

 parasit pada pada binatang binatang peliharaan peliharaan seperti: seperti: babi, babi, sapi, sapi, biri-biri, biri-biri, anjing anjing dandan sebagainya. Usaha untuk mencegah infeksi pada manusia atau binatang sebagainya. Usaha untuk mencegah infeksi pada manusia atau binatang  peliharaan

 peliharaan biasanya biasanya dengan dengan memutuskan memutuskan siklus siklus hidupnya hidupnya baik baik mencegahmencegah  jangan

 jangan sampai sampai terjadi terjadi infeksi infeksi padapada hospes perantara maupun pada hospeshospes perantara maupun pada hospes tetapnya sendiri (Rusyana, 2011).

tetapnya sendiri (Rusyana, 2011).

Oleh karena itu perlu dilakukan praktikum tentang filum Oleh karena itu perlu dilakukan praktikum tentang filum Platyhelminthes dengan menggunakan salah satu spesies dari kelas Tubellaria Platyhelminthes dengan menggunakan salah satu spesies dari kelas Tubellaria yaitu

yaitu Planaria Planaria sp agar kita semua dapat memahami struktur tubuh morfologi sp agar kita semua dapat memahami struktur tubuh morfologi dari filum Platyhelminthes.

(3)

1.2

1.2 TujuanTujuan

Tujuan melaksanakan pratikum filum Platyhelminthes yaitu Tujuan melaksanakan pratikum filum Platyhelminthes yaitu 1.

1. Untuk mengetahui karakteristik umum dari filum PlatyhelminthesUntuk mengetahui karakteristik umum dari filum Platyhelminthes 2.

2. Untuk mengetahui klasifikasi dari filum PlatyhelminthesUntuk mengetahui klasifikasi dari filum Platyhelminthes 3.

(4)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

2.1

2.1 KarakterisKarakteristik tik Filum Filum PlatyhelminthPlatyhelmintheses

Platyhelminthes merupakan cacing yang mempunyai simetri bilateral, Platyhelminthes merupakan cacing yang mempunyai simetri bilateral, dan tubuhnya pipih secara dorsoventral. Bentuk tubuhnya bervariasi, yang dan tubuhnya pipih secara dorsoventral. Bentuk tubuhnya bervariasi, yang  berbentuk

 berbentuk pipih pipih memanjang, memanjang, pita, pita, hingga hingga menyerupai menyerupai daun. daun. Ukuran Ukuran tubuhtubuh  bervariasi

 bervariasi mulai mulai yang yang tampak tampak mikroskopis mikroskopis beberapa beberapa milimeter milimeter hinggahingga  berukuran

 berukuran panjang panjang belasan belasan meter. meter. Sebagian Sebagian besar besar cacing cacing pipih pipih berwarnaberwarna  putih

 putih atau atau tidak tidak berwarna. Sementara berwarna. Sementara yang hidup yang hidup bebas bebas ada ada yang berwarnayang berwarna coklat, abu abu, hitam atau berwarna cerah. Ujung anterior tubuh berupa coklat, abu abu, hitam atau berwarna cerah. Ujung anterior tubuh berupa kepala. Bagian ventral terdapat mulut dan lubang genital tampak jelas pada kepala. Bagian ventral terdapat mulut dan lubang genital tampak jelas pada Turbellaria

Turbellaria , ,  tetapi tidak tampak jelas pada Trematoda dan Cestoda. Ada  tetapi tidak tampak jelas pada Trematoda dan Cestoda. Ada organ yang menghasilkan sekresi (alat cengkram dan alat penghisap) yang organ yang menghasilkan sekresi (alat cengkram dan alat penghisap) yang  bersifat

 bersifat perekat perekat untuk untuk menempel menempel dan dan melekat, melekat, misalnya misalnya oral oral sucker sucker dandan ventral sucker pada Trematoda (Kastawi, 2001).

ventral sucker pada Trematoda (Kastawi, 2001).

Struktur tubuh Platyhelminthes yang tripoblastik yang terdiri atas Struktur tubuh Platyhelminthes yang tripoblastik yang terdiri atas lapisan ektoderm (tipis, mengandung sisik kitin dan sel-sel tunggal kelenjar, lapisan ektoderm (tipis, mengandung sisik kitin dan sel-sel tunggal kelenjar, dilapisi kutikula yang berfungsi melindungi jaringan dibawahnya dan cairan dilapisi kutikula yang berfungsi melindungi jaringan dibawahnya dan cairan hospes) lapisan endoderm (melapisi saluran pencernaan), lapisan mesoderm hospes) lapisan endoderm (melapisi saluran pencernaan), lapisan mesoderm (jaringan yang membentuk otot, alat eksresi saluran reproduksi). (jaringan yang membentuk otot, alat eksresi saluran reproduksi). Platyhelminthes tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya Platyhelminthes tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya (aselomata). Kelas Turbellaria, hidup bebas. Sedangkan kelas Trematoda (aselomata). Kelas Turbellaria, hidup bebas. Sedangkan kelas Trematoda dan Cestoda bersifat parasit (Rusyana, 2011).

dan Cestoda bersifat parasit (Rusyana, 2011).

Cacing pipih (Playthelminthes) hidup di habitat-habitat laut, perairan Cacing pipih (Playthelminthes) hidup di habitat-habitat laut, perairan tawar, dan daratan yang lembab. Selain bentuk yang hidup bebas, cacing tawar, dan daratan yang lembab. Selain bentuk yang hidup bebas, cacing  pipih

 pipih mencakup mencakup pula pula banyak banyak spesies spesies parasit, parasit, misalnya misalnya cacing cacing hati hati (Flukes)(Flukes) cacing pita (Tapeworm). Cacing pipih dinamai demikian karena mereka cacing pita (Tapeworm). Cacing pipih dinamai demikian karena mereka memiliki tubuh kurus yang memipih secara

memiliki tubuh kurus yang memipih secara dorsoventraldorsoventral (antara permukaan(antara permukaan dorsal dan ventral); Platyhelminth berarti cacing pipih. Cacing pipih paling dorsal dan ventral); Platyhelminth berarti cacing pipih. Cacing pipih paling kecil merupakan spesies yang hidup bebas dan berukuran hampir kecil merupakan spesies yang hidup bebas dan berukuran hampir

(5)

mikroskopik, sementara beberapa cacing pita bisa mencapai panjang lebih mikroskopik, sementara beberapa cacing pita bisa mencapai panjang lebih dari 30 m. Walaupun cacing pipih mengalami perkembangan triploblastik, dari 30 m. Walaupun cacing pipih mengalami perkembangan triploblastik, mereka merupakan

mereka merupakan aselomataaselomata (hewan yang tidak memiliki rongga tubuh)(hewan yang tidak memiliki rongga tubuh) (Campbell, 2008).

(Campbell, 2008).

Tubuhnya yang pipih menempatkan semua sel-selnya dekat dengan air Tubuhnya yang pipih menempatkan semua sel-selnya dekat dengan air di lingkungan sekitar atau di dalam saluran pencernaannya. Karena di lingkungan sekitar atau di dalam saluran pencernaannya. Karena kedekatannya dengan air, pertukaran gas dan pembuangan zat bisa kedekatannya dengan air, pertukaran gas dan pembuangan zat bisa  bernitrogen

 bernitrogen ((amoniaamonia) dapat terjadi melalui difusi menyeberangi permukaan) dapat terjadi melalui difusi menyeberangi permukaan tubuh. Cacing pipih tidak memiliki organ yang terspesialisasi untuk tubuh. Cacing pipih tidak memiliki organ yang terspesialisasi untuk  pertukaran

 pertukaran gas, gas, dan dan apparatus apparatus ekskresinya ekskresinya yang yang relatif relatif sederhana sederhana terutamaterutama  berfungsi

 berfungsi untuk untuk mempertahankan mempertahankan keseimbangan keseimbangan osmotik osmotik dengandengan lingkungannya. Aparatus terdiri atas protonefridia (

lingkungannya. Aparatus terdiri atas protonefridia ( protonephridia protonephridia), jejaring), jejaring tubula dengan struktur bersilia disebut sebagai sel api (

tubula dengan struktur bersilia disebut sebagai sel api ( flame  flame bulbbulb) yang) yang menarik cairan melalui saluran bercabang-cabang yang membuka keluar. menarik cairan melalui saluran bercabang-cabang yang membuka keluar. Kebanyakan cacing pipih memiliki rongga gastrovaskular dengan hanya satu Kebanyakan cacing pipih memiliki rongga gastrovaskular dengan hanya satu  bukaan.

 bukaan. Meskipun Meskipun cacing cacing pipih pipih tidak tidak memiliki memiliki system system sirkulasi, sirkulasi, cabang- cabang-cabang rongga gastrovaskular yang halus mengedarkan makanan secara cabang rongga gastrovaskular yang halus mengedarkan makanan secara langsung ke sel-sel hewan (Campbell, 2008).

langsung ke sel-sel hewan (Campbell, 2008).

2.2

2.2 Klasifikasi Filum Klasifikasi Filum PlatyhelminthPlatyhelmintheses 2.2.1

2.2.1 Kelas TurbellariaKelas Turbellaria

Turbellaria pada umumnya hidup bebas di alam, tetapi beberapa Turbellaria pada umumnya hidup bebas di alam, tetapi beberapa  jenis ada

 jenis ada yang bersifat eyang bersifat ektokomensal ktokomensal atau endokomensalatau endokomensal atau parasit.atau parasit. Tubuhnya tidak bersegmen, tertutup oleh epidermis. Epidermis ada Tubuhnya tidak bersegmen, tertutup oleh epidermis. Epidermis ada yang tersusun oleh sel yang terpisah dan sel sinsitium, diantara yang tersusun oleh sel yang terpisah dan sel sinsitium, diantara sel-sel sebagian ada yang bersilia. Epidermis itu dilengkapi dengan sel sebagian ada yang bersilia. Epidermis itu dilengkapi dengan rhabdoid. Ciri khas dari Turbellaria adalah adanya sel-sel kelenjar rhabdoid. Ciri khas dari Turbellaria adalah adanya sel-sel kelenjar yang jumlahnya banyak. Sel-sel kelenjar sebagian ada yang terletak di yang jumlahnya banyak. Sel-sel kelenjar sebagian ada yang terletak di dalam lapisan epidermis, sebagian yang lain terletak di bagian dalam lapisan epidermis, sebagian yang lain terletak di bagian mesenkim. Kelenjar-kelenjar menghasilkan mukosa yang berfungsi mesenkim. Kelenjar-kelenjar menghasilkan mukosa yang berfungsi untuk merekat, untuk menutup substrat yang akan dilalui, dan untuk untuk merekat, untuk menutup substrat yang akan dilalui, dan untuk melihat mangsa. Sel sel kelenjar sering kali dikelompokkan melihat mangsa. Sel sel kelenjar sering kali dikelompokkan bersam-sama. Kelompok yang ada dibagian anterior disebut kelenjar frontal. sama. Kelompok yang ada dibagian anterior disebut kelenjar frontal.

(6)

Kelenjar

Kelenjar frontal frontal merupakan ciri dari Turbellaria primitive. Turbellariamerupakan ciri dari Turbellaria primitive. Turbellaria  jenis

 jenis yang yang lain lain mempunyai mempunyai kelenjar kelenjar pada pada ujung ujung kaudal kaudal tubuh tubuh yangyang sebagian tersusun sebagian cicin yang mengelilingi tubuh. Pada sebagian tersusun sebagian cicin yang mengelilingi tubuh. Pada Bdelloura yang hidup komensal pada insang buku dari jenis ketan Bdelloura yang hidup komensal pada insang buku dari jenis ketan yang hidup di Atlantik, kelenjar-kelenjar kaudalnya sangat menonjol yang hidup di Atlantik, kelenjar-kelenjar kaudalnya sangat menonjol membentuk suatu lempeng adesiv. Sekresi yang dihasilkan oleh membentuk suatu lempeng adesiv. Sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar tersebut bersifat rekat sehingga memungkinkan kelenjar-kelenjar tersebut bersifat rekat sehingga memungkinkan hewan dapat mencengkram kuat objek (Kastawi,

hewan dapat mencengkram kuat objek (Kastawi, 2001).2001). Hampir semua Turbellaria hidup bebas

Hampir semua Turbellaria hidup bebas dan kabanyakan hidup didan kabanyakan hidup di laut. Turbellaria air tawar dikenal adalah anggota anggota genus laut. Turbellaria air tawar dikenal adalah anggota anggota genus Degusia, umumnya disebut

Degusia, umumnya disebut  Planaria Planaria sp. Berlimpah di kolam-kolamsp. Berlimpah di kolam-kolam dan sungai kecil yang tidak tercemar,

dan sungai kecil yang tidak tercemar,  Planaria Planaria sp. memangsa hewan-sp. memangsa hewan-hewan yang lebih kecil atau memakan bangkai hewan-hewan. Mereka hewan yang lebih kecil atau memakan bangkai hewan. Mereka  bergerak

 bergerak dengan dengan silia silia pada pada permukaan permukaan ventralnya, ventralnya, meluncur meluncur didi sepanjang lapisan mucus yang disekresikannya. Beberapa Turbellaria sepanjang lapisan mucus yang disekresikannya. Beberapa Turbellaria yang juga menggunakan otot-ototnya untuk berenang melalui air yang juga menggunakan otot-ototnya untuk berenang melalui air dengan gerakan berdenyut (Campbell, 2008).

dengan gerakan berdenyut (Campbell, 2008). Kepala

Kepala  Planaria Planaria sp. dilengkapi dengan sepasang bintik matasp. dilengkapi dengan sepasang bintik mata yang sensitif cahaya dan kelopak lateral yang terutama berfungsi yang sensitif cahaya dan kelopak lateral yang terutama berfungsi untuk mendeteksi zat-zat kimia tertentu. Sistem syaraf

untuk mendeteksi zat-zat kimia tertentu. Sistem syaraf  Planaria Planaria  sp.  sp. lebih kompleks dan tersentralisasi padi pada jaring jaring syarap lebih kompleks dan tersentralisasi padi pada jaring jaring syarap knidaria. Sejumlah percobaan menunjukkan bahwa

knidaria. Sejumlah percobaan menunjukkan bahwa  Planaria Planaria sp. dapat sp. dapat  belajar

 belajar memodifikasi memodifikasi resposnya resposnya terhadap terhadap stimuli. stimuli. BeberapaBeberapa  Planaria Planaria sp. dapat bereproduksi secara aseksual melalui fisi. Induk sp. dapat bereproduksi secara aseksual melalui fisi. Induk  berkonstriksi

 berkonstriksi kira-kira kira-kira di di bagian bagian tengah tengah tubuhnya, tubuhnya, memisah memisah menjadimenjadi ujung kepala dan ujung ekor, masing-masing ujung kemudian ujung kepala dan ujung ekor, masing-masing ujung kemudian meregenerasikan bagian-bagian yang hilang. Repduksi seksual juga meregenerasikan bagian-bagian yang hilang. Repduksi seksual juga terjadi.

terjadi. Planaria Planaria sp adalah hermafrodit, dan pasangan-pasangan yang sp adalah hermafrodit, dan pasangan-pasangan yang kawin umumnya saling melakukan fertilisasi silang (Campbell, 2008). kawin umumnya saling melakukan fertilisasi silang (Campbell, 2008). Turbellaria tergolong predator dan pemakan bangkai atau Turbellaria tergolong predator dan pemakan bangkai atau kotoran dengan lubang mulut di partengahan tubuh bagian ventral. kotoran dengan lubang mulut di partengahan tubuh bagian ventral. Bergerak dengan bulu getar yang menutupi tubuhnya. Bersifat Bergerak dengan bulu getar yang menutupi tubuhnya. Bersifat

(7)

hermaprodit, berkembang biak secara sexual dan asexual. Memiliki hermaprodit, berkembang biak secara sexual dan asexual. Memiliki alat indra yang berupa bintik mata, dan indera aurikel yang terdapat alat indra yang berupa bintik mata, dan indera aurikel yang terdapat dibagian kepala. Bintik mata berupa titik hitam, masing-masing dibagian kepala. Bintik mata berupa titik hitam, masing-masing dilengkapi dengan sel-sel pigmen yang tersusun dalam bentuk dilengkapi dengan sel-sel pigmen yang tersusun dalam bentuk mangkok yang dilengkapi dengan sel-sel syaraf sensoris yang sangat mangkok yang dilengkapi dengan sel-sel syaraf sensoris yang sangat sensitive terhadap sinar. Contoh species Turbellaria antara lain adalah sensitive terhadap sinar. Contoh species Turbellaria antara lain adalah  Planaria sp,

 Planaria sp, Dugesia sp Dugesia sp dll (Satino, 2004).dll (Satino, 2004).

Contoh spesies dari kelas Turbellaria diantaranya

Contoh spesies dari kelas Turbellaria diantaranya  Dugesia  Dugesia tigrinatigrina (hidup di air tawar dan dapat digunakan sebagai indikator air bersih (hidup di air tawar dan dapat digunakan sebagai indikator air bersih serta memiliki daya regenerqasi yang tinggi),

serta memiliki daya regenerqasi yang tinggi),  Bipalium Bipalium  (hidup di  (hidup di darat),

darat), Notoplana Notoplana dan dan Planocera Planocera (hidup di laut) ( (hidup di laut) (Sutarno, 2009).Sutarno, 2009). 2.2.2

2.2.2 Kelas TrematodaKelas Trematoda

Hewan-hewan tergolong Trematoda merupakan hewan yang Hewan-hewan tergolong Trematoda merupakan hewan yang hidup secara ektoparasit dan endoparasit. Tubuhnya berbentuk seperti hidup secara ektoparasit dan endoparasit. Tubuhnya berbentuk seperti daun. Dinding tubuh tidak tersusun oleh epidermis dan silia. daun. Dinding tubuh tidak tersusun oleh epidermis dan silia. Tubuhnya tidak bersegmen dan tertutup oleh kutikula. Mempunyai Tubuhnya tidak bersegmen dan tertutup oleh kutikula. Mempunyai alat pengisap yang berkembang baik. Saluran pencernaan makanannya alat pengisap yang berkembang baik. Saluran pencernaan makanannya lengkap, tanpa anus. Terdiri dari mulut, faring, dan intestine. Organ lengkap, tanpa anus. Terdiri dari mulut, faring, dan intestine. Organ ekskresi berupa protonefridia. Bersifat hermaprodit, kecuali pada ekskresi berupa protonefridia. Bersifat hermaprodit, kecuali pada  beberapa

 beberapa family family dari dari Digenia. Digenia. Ovari Ovari biasanya biasanya hanya hanya satu, satu, sedangsedang testisnya dua atau banyak. Daur hidup ada yang sederhana dan ada testisnya dua atau banyak. Daur hidup ada yang sederhana dan ada yang rumit (Kastawi, 2001).

yang rumit (Kastawi, 2001).

Kelas Trematoda saat ini dikenal kurang lebih 8.000 jenis, mirip Kelas Trematoda saat ini dikenal kurang lebih 8.000 jenis, mirip dengan Turbellaria tetapi tidak memiliki bulu getar, dan mulut terletak dengan Turbellaria tetapi tidak memiliki bulu getar, dan mulut terletak  pada

 pada bagian bagian anterior anterior tubuh tubuh dan dan biasanya biasanya dilengkapi dilengkapi dengan dengan alatalat  penghisap (

 penghisap ( sucker  sucker ). Organ ini terdapat dibagian ventral dan berfungsi). Organ ini terdapat dibagian ventral dan berfungsi sebagai alat untuk menempel pada hospes. Ada tidaknya

sebagai alat untuk menempel pada hospes. Ada tidaknya  sucker  sucker  didi  bagian

 bagian oral oral dan/ dan/ atau atau ventral ventral tubuhnya tubuhnya menjadi menjadi salah salah satu satu dasardasar  pembagian

 pembagian kelas kelas ini ini ke ke dalam dalam beberapa beberapa ordo. ordo. Contoh Contoh speciesspecies trematoda yang cukup representative sebagai wakil kelas ini adalah trematoda yang cukup representative sebagai wakil kelas ini adalah  Fasciola

(8)

dalam empedu biri-biri, babi, sapi dan kadang ditemukan juga pada dalam empedu biri-biri, babi, sapi dan kadang ditemukan juga pada manusia (Satino, 2004).

manusia (Satino, 2004).

Contoh spesies dari kelas Trematoda diantaranya

Contoh spesies dari kelas Trematoda diantaranya  Fasciolopsis Fasciolopsis buski

buski (Cacing intestin),(Cacing intestin), Clonorchis sinensisClonorchis sinensis (Cacing hati),(Cacing hati),  Paragonimus

 Paragonimus westermaniwestermani (Cacing (Cacing Paru-paru),Paru-paru), SchistosomaSchistosoma haematobium

haematobium (Cacing darah hidup di Asia Tenggara),(Cacing darah hidup di Asia Tenggara), SchistosomaSchistosoma mansoni

mansoni (di Mesir, Afrika Selatan, Amerika Selatan, India Barat),(di Mesir, Afrika Selatan, Amerika Selatan, India Barat), Schistosoma japonicum

Schistosoma japonicum (Jepang, Cina) (Sutarno, 2009).(Jepang, Cina) (Sutarno, 2009).

Kelas Trematoda terdiri dari 3 ordo (Jordan 1983 dalam Kelas Trematoda terdiri dari 3 ordo (Jordan 1983 dalam Kastawi, 2001) yaitu:

Kastawi, 2001) yaitu: a.

a. Ordo 1 MonogeniaOrdo 1 Monogenia  b.

 b. Ordo 2 Aspidobothria, contoh: Aspidogaster.Ordo 2 Aspidobothria, contoh: Aspidogaster. c.

c. Ordo 3 Digenia, contoh; Fasciola, Schistosoma, Bucephalus,Ordo 3 Digenia, contoh; Fasciola, Schistosoma, Bucephalus, Clonorchis.

Clonorchis. 2.2.3

2.2.3 Kelas CestodaKelas Cestoda

Anggota Cestoda

Anggota Cestoda umumnya hidup sebagai endoparasit padaumumnya hidup sebagai endoparasit pada intestine Vertebrata. Cacing ini sering dikenal secara umum sebagai intestine Vertebrata. Cacing ini sering dikenal secara umum sebagai cacing pita. Tubuhnya tidak mempunyai epidermis dan silia, tetapi cacing pita. Tubuhnya tidak mempunyai epidermis dan silia, tetapi tertutup oleh kutikula. Tubuhnya terbagi menjadi beberapa atau tertutup oleh kutikula. Tubuhnya terbagi menjadi beberapa atau  banyak

 banyak segmen segmen disebut disebut proglotid, proglotid, jarang jarang ada ada yang yang tidak tidak bersegmen.bersegmen. Ujung anterior tubuh dilengkapi dengan alat pelekat, yaitu alat Ujung anterior tubuh dilengkapi dengan alat pelekat, yaitu alat  pencengkram

 pencengkram dan dan penghisap, penghisap, kecuali kecuali pada pada Cestodaria. Cestodaria. Mulut Mulut dandan saluran pencernaan tidak ada. Sistem ekskresi terdiri dari protonefridia saluran pencernaan tidak ada. Sistem ekskresi terdiri dari protonefridia yang berakhir pada bola-bola api. Sistem syarafnya terbatas pada satu yang berakhir pada bola-bola api. Sistem syarafnya terbatas pada satu  pasang

 pasang ganglia ganglia dan dan dua dua tali tali syaraf syaraf longitudinal longitudinal yang yang terletak terletak padapada kedua sisi tubuh. Tiap segmen tubuh mempunyai satu atau dua set kedua sisi tubuh. Tiap segmen tubuh mempunyai satu atau dua set system reproduksi yang bersifat hermaprodit. Daur hidupnya system reproduksi yang bersifat hermaprodit. Daur hidupnya kompleks, biasanya melibatkan dua inang atau lebih (Kastawi, 2001). kompleks, biasanya melibatkan dua inang atau lebih (Kastawi, 2001). Cacing pita bersifat parasitik. Cacing pita dewasa sebagian besar Cacing pita bersifat parasitik. Cacing pita dewasa sebagian besar hidup di dalam vertabrata, termasuk manusia. Pada banyak cacing hidup di dalam vertabrata, termasuk manusia. Pada banyak cacing  pita,

 pita, ujung ujung anterior, anterior, atau atau skoleks skoleks (( scolex scolex), dipersenjatai dengan), dipersenjatai dengan mengisap dan kait yang digunakan untuk melekatkan diri kelapisan mengisap dan kait yang digunakan untuk melekatkan diri kelapisan

(9)

usus

usus inangnya. inangnya. Cacing Cacing pita pita tadak tadak memiliki memiliki mulut mulut dan dan ronggarongga gastrovaskular, mereka mengabsorpsi nutrient yang dilepaskan oleh gastrovaskular, mereka mengabsorpsi nutrient yang dilepaskan oleh  pencernaan

 pencernaan didalam didalam usus usus inangnya. inangnya. Absorpsi Absorpsi terjadi terjadi diseluruhdiseluruh  permukaan

 permukaan tubuh tubuh cacing cacing pita. pita. Setelah Setelah reproduksi reproduksi seksual, seksual, proglotidproglotid yang penuh dengan ribuan telur yang terfertilisasi dilepaskan dari yang penuh dengan ribuan telur yang terfertilisasi dilepaskan dari ujung posterior dan meninggalkan tubuh inang bersama feses ujung posterior dan meninggalkan tubuh inang bersama feses (Campbell, 2008).

(Campbell, 2008).

Pada salah satu tipe siklus hidup cacing pita, feses yang Pada salah satu tipe siklus hidup cacing pita, feses yang terinfeksi mengontaminasi makanan atau air dari inang perantara, terinfeksi mengontaminasi makanan atau air dari inang perantara, misalnya babi atau sapi. Telur cacing pita pun berkembang menjadi misalnya babi atau sapi. Telur cacing pita pun berkembang menjadi larva yang membentuk kista di dalam otot-otot hewan ini. Manusia larva yang membentuk kista di dalam otot-otot hewan ini. Manusia tertular larva melalui konsumsi daging yang tidak dimasak dengan tertular larva melalui konsumsi daging yang tidak dimasak dengan  baik

 baik dan dan terkontaminasi terkontaminasi dengan dengan kista kista dan dan cacing cacing akan akan berkembangberkembang menjadi dewasa di dalam t

menjadi dewasa di dalam tubuh manusia. Cacing pita yang besar dapatubuh manusia. Cacing pita yang besar dapat menyumbat

menyumbat usus dan usus dan merampas cukumerampas cukup banyak p banyak nutrient dari nutrient dari inanginang manusia hingga menyebabkan defisiensi nutrisi. Dokter biasanya manusia hingga menyebabkan defisiensi nutrisi. Dokter biasanya meresepkan obat-obatan dimasukkan melalui mulut, niklosamida, meresepkan obat-obatan dimasukkan melalui mulut, niklosamida, untuk membunuh cacing dewasa (Campbell, 2008)

untuk membunuh cacing dewasa (Campbell, 2008)

Tubuh anggota kelas Cestoda berlapis kutikula, mirip dengan Tubuh anggota kelas Cestoda berlapis kutikula, mirip dengan Trematoda namun Cestoda belum memiliki saluran pencernaan dan Trematoda namun Cestoda belum memiliki saluran pencernaan dan semua hidup endoparasit. Bagian anterior tubuhnya berstruktur khas semua hidup endoparasit. Bagian anterior tubuhnya berstruktur khas yang disebut

yang disebut  scolex. scolex.  Kelas Cestoda terdiri dari 2 sub kelas yaitu  Kelas Cestoda terdiri dari 2 sub kelas yaitu Cestodaria dan Eucestoda. Sub kelas cestodaria memiliki ciri-ciri Cestodaria dan Eucestoda. Sub kelas cestodaria memiliki ciri-ciri tubuh tidak bersegmen, tidak ada scolex contoh Amphilina

tubuh tidak bersegmen, tidak ada scolex contoh Amphilina yang hidupyang hidup dalam coelom ikan. Sub kelas Eucestoda, tubuh panjang seperti pita dalam coelom ikan. Sub kelas Eucestoda, tubuh panjang seperti pita dengan 4

dengan 4

 – 

 – 

4.000 proglotid, scolex dengan sucker. Sub kelas ini terdiri4.000 proglotid, scolex dengan sucker. Sub kelas ini terdiri dari 9 ordo, dan salah satu ordo yang memiliki anggauta cukup dari 9 ordo, dan salah satu ordo yang memiliki anggauta cukup dikenal adalah ordo Taenidae dengan species

dikenal adalah ordo Taenidae dengan species Taenia saginataTaenia saginata dengandengan hospes perantara Sapi dan

hospes perantara Sapi dan Taenia soliumTaenia solium dengan hospes perantaradengan hospes perantara Babi, species ini tersebar diseluruh dunia (Satino, 2004).

Babi, species ini tersebar diseluruh dunia (Satino, 2004). Contoh spesies dari kelas Cestoda diantaranya

Contoh spesies dari kelas Cestoda diantaranya Taenia soliumTaenia solium (inang: manusia dan babi),

(10)

inang sementara sapi),

inang sementara sapi), Taenia pisiformisTaenia pisiformis (inang utama sementara kutu(inang utama sementara kutu tikus dan insekta),

tikus dan insekta),  Echinococcus  Echinococcus granulosusgranulosus (inang utama anjing,(inang utama anjing, inang sementara manusia, sapi, kambing),

inang sementara manusia, sapi, kambing),  Dibothriocepahalus  Dibothriocepahalus latuslatus (inang utama manusia, inang crustacean lalu pindah ke ikan) (Sutarno, (inang utama manusia, inang crustacean lalu pindah ke ikan) (Sutarno, 2009).

2009).

2.3

2.3 Peranan Platyhelminthes Bagi Kehidupan ManusiaPeranan Platyhelminthes Bagi Kehidupan Manusia

Kebanyakan filum ini hidup sebagai parasit, umumnya merugikan Kebanyakan filum ini hidup sebagai parasit, umumnya merugikan manusia, baik langsung sebagai parasit pada tubuh manusia maupun sebagai manusia, baik langsung sebagai parasit pada tubuh manusia maupun sebagai  parasit

 parasit pada pada binatang binatang peliharaan peliharaan seperti: seperti: babi, babi, sapi, sapi, biri-biri, biri-biri, anjing anjing dandan sebagainya. Usaha untuk mencegah infeksi pada manusia atau binatang sebagainya. Usaha untuk mencegah infeksi pada manusia atau binatang  peliharaan

 peliharaan biasanya biasanya dengan dengan memutuskan memutuskan siklus siklus hidupnya hidupnya baik baik mencegahmencegah  jangan

 jangan sampai sampai terjadi terjadi infeksi infeksi pada pada hospes hospes perantara perantara maupun maupun pada pada hospeshospes tetapnya sendiri. Oleh karena hal tersebut, pembuangan feses manusia harus tetapnya sendiri. Oleh karena hal tersebut, pembuangan feses manusia harus diatur hingga tidak memungkinkan terjadinya siklus hidup yang lengkap. diatur hingga tidak memungkinkan terjadinya siklus hidup yang lengkap. Misalnya untuk Taenia terjadinya hexacant tertelan ternak tidak diberi Misalnya untuk Taenia terjadinya hexacant tertelan ternak tidak diberi kemungkinan. Daging yang akan dimakan oleh manusia di usahakan harus kemungkinan. Daging yang akan dimakan oleh manusia di usahakan harus matang sehinga cysticercusnya mati (Rusyana, 2011).

(11)

BAB III BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1

3.1 Waktu dan TempatWaktu dan Tempat

Praktikum Zoologi Invertebrta mengenai Filum Platyhelminthes Praktikum Zoologi Invertebrta mengenai Filum Platyhelminthes dilaksanakan, pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2013 pukul 13.20 dilaksanakan, pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2013 pukul 13.20

 – 

 – 

15.00 WIB. Pelaksanaan praktikum ini bertempat di Laboratorium Biologi 15.00 WIB. Pelaksanaan praktikum ini bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Tadris Biologi Institut Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Tadris Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang.

Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang.

3.2

3.2 Alat dan BahanAlat dan Bahan 3.2.1

3.2.1 AlatAlat

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini diantaranya mikroskop, preparat, pinset, loupe, cawan petri

diantaranya mikroskop, preparat, pinset, loupe, cawan petri 3.2.2

3.2.2 BahanBahan

Adapun bahan yang digunakan adalah spesimen

Adapun bahan yang digunakan adalah spesimen  Planaria Planaria spsp

3.3

3.3 Cara KerjaCara Kerja 1.

1. Siapkan alat dan bahan yang akan di praktikumkanSiapkan alat dan bahan yang akan di praktikumkan 2.

2. Letakkan spesimen di dalam cawan petri atau gelas arloji yang berisi airLetakkan spesimen di dalam cawan petri atau gelas arloji yang berisi air 3.

3. Amati struktur tubuh bagian dorsal dan ventral dariAmati struktur tubuh bagian dorsal dan ventral dari Planaria Planaria spsp 4.

4. Amati kedua ujung tubuhnya. Tentukan bagian kepala dan ekor, apaAmati kedua ujung tubuhnya. Tentukan bagian kepala dan ekor, apa tandanya?

tandanya? 5.

5. Berikan beberapa sentuhan pada bagian-bagian tubuh yang berbeda danBerikan beberapa sentuhan pada bagian-bagian tubuh yang berbeda dan amatilah perubahan gerakannya

amatilah perubahan gerakannya 6.

6. Kemudian gambar hasil pengamatan Anda pada lembar yang tersedi danKemudian gambar hasil pengamatan Anda pada lembar yang tersedi dan  berilah keterangan

(12)

BAB IV BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

4.1 HasilHasil

Adapun hasil praktikum mengenai Filum Platyhelmintes yaitu Adapun hasil praktikum mengenai Filum Platyhelmintes yaitu  pengamatan secara morfologi dari

 pengamatan secara morfologi dari Planaria Planaria spsp adalah sebagai berikut:adalah sebagai berikut: 4.1.1

4.1.1 PengamataPengamatan n secara morfologi berdasarkan praktikumsecara morfologi berdasarkan praktikum

4.1.2

4.1.2 Pengamatan secara morfologi berdasarkan referensiPengamatan secara morfologi berdasarkan referensi

(Sumber: Sutarno, 2009) (Sumber: Sutarno, 2009)

(13)

4.2

4.2 PembahasanPembahasan

Adapun pembahasan dari Praktikum Zoologi Invertebrata tentang filum Adapun pembahasan dari Praktikum Zoologi Invertebrata tentang filum Platyhelmintes

Platyhelmintes berdasarkan hasil berdasarkan hasil di atas di atas bahwabahwa Planaria Planaria sp adalah hewansp adalah hewan yang memiliki kemampuan regenerasi yang sangat mengagumkan. yang memiliki kemampuan regenerasi yang sangat mengagumkan.  Planaria

 Planaria sp dapat dipotong melintang atau memanjang, dan masing-masingsp dapat dipotong melintang atau memanjang, dan masing-masing  ba

 ba gigi aan n popo ttoongng an an ttubub uh uh akak an an meme llaakuku kkan an rreegege nene rrasas i i baba gigi anan -b-b aagigi aann yang hilang. Bagian tubuh yang mungkin dibentuk kembali adalah yang hilang. Bagian tubuh yang mungkin dibentuk kembali adalah kepala, ekor, atau bagian tengah dari farink.

kepala, ekor, atau bagian tengah dari farink.  Planaria Planaria sp tubuhnya pipih,sp tubuhnya pipih, lonjong dan lunak. Bagian

lonjong dan lunak. Bagian anterioranterior (kepala) berbentuk segitiga tumpul,(kepala) berbentuk segitiga tumpul,  berpigmen

 berpigmen gelap gelap ke ke arah arah belakang, belakang, mempunyai mempunyai 2 2 titik titik mata mata di di mid mid dorsal.dorsal. Titik mata hanya berfungsi untuk membedakan intensitas cahaya dan belum Titik mata hanya berfungsi untuk membedakan intensitas cahaya dan belum merupakan alat penglihat yang dapat menghasilkan bayangan. Lubang mulut merupakan alat penglihat yang dapat menghasilkan bayangan. Lubang mulut  berada

 berada di di ventral ventral tubuh tubuh agak agak ke ke arah arah ekor, ekor, berhubungan berhubungan dengan dengan farinkfarink (( proboscis proboscis) berbentuk tubuler dengan dinding berotot, dapat ditarik dan) berbentuk tubuler dengan dinding berotot, dapat ditarik dan dijulurkan untuk menangkap makanan. Di bagian kepala, yaitu bagian dijulurkan untuk menangkap makanan. Di bagian kepala, yaitu bagian samping kanan dan kiri terdapat tonjolan menyerupai telinga disebut

samping kanan dan kiri terdapat tonjolan menyerupai telinga disebut  aurikel  aurikel .. Tepat di bawah bagian kepala terdapat tubuh menyempit, menghubungkan Tepat di bawah bagian kepala terdapat tubuh menyempit, menghubungkan  bagian

 bagian badan badan dan dan bagian bagian kepala, kepala, disebut disebut bagian bagian leher. leher. Di Di sepanjang sepanjang tubuhtubuh  bagian ventral diketemukan zona adesif.

 bagian ventral diketemukan zona adesif.

Menurut Jasin (1984), Di sepanjang tubuh

Menurut Jasin (1984), Di sepanjang tubuh  Planaria Planaria  sp bagian ventral  sp bagian ventral diketemukan zona adesif yang berfungsi menghasilkan lendir liat yang diketemukan zona adesif yang berfungsi menghasilkan lendir liat yang  berfungsi

 berfungsi untuk untuk melekatkan melekatkan tubuh tubuh Planaria Planaria ke ke permukaan permukaan benda benda yangyang ditempelinya. Di permukaan ventral tubuh planaria ditutupi oleh ditempelinya. Di permukaan ventral tubuh planaria ditutupi oleh rambut-rambut getar halus, berfungsi dalam pergerakan.

rambut getar halus, berfungsi dalam pergerakan.

Menurut Grisnawati (2012), Apabila dilakukan pemotongan sebuah Menurut Grisnawati (2012), Apabila dilakukan pemotongan sebuah  blastemaregenerasi

 blastemaregenerasi akan akan terbentuk terbentuk pada pada permukaan permukaan potongan potongan dan dan bagianbagian yang hilang akan tumbuh dari blasterna tersebut. Bagian-bagian yang akan yang hilang akan tumbuh dari blasterna tersebut. Bagian-bagian yang akan direorganisasi dengan cara pengurangan skala, hingga individu yang direorganisasi dengan cara pengurangan skala, hingga individu yang dihasilkan dari regenerasi ini akan berukuran lebih kecil dari ukuran semula. dihasilkan dari regenerasi ini akan berukuran lebih kecil dari ukuran semula. Dengan demikian regenerasi pada hewan ini merupakan gabungan dari cara Dengan demikian regenerasi pada hewan ini merupakan gabungan dari cara dan morfalaksis. Platyhelminthes yang lain tidak memiliki regenerasi sebaik dan morfalaksis. Platyhelminthes yang lain tidak memiliki regenerasi sebaik  Planaria

(14)

dengan membentuk bagian yang hilang. Bagian yang masih tersisa, tetap dengan membentuk bagian yang hilang. Bagian yang masih tersisa, tetap menjadi

menjadi bagian bagian itu itu sendiri, sendiri, tidak tidak menjadi menjadi bagian bagian yang lain.yang lain.  Planaria Planaria melakukan regenerasi,

melakukan regenerasi, Planaria Planaria sp tetap mempertahankan polaritas tubuhnyasp tetap mempertahankan polaritas tubuhnya artinya, bagian posterior hasil pemotogan akan tetap menjadi bagian posterior artinya, bagian posterior hasil pemotogan akan tetap menjadi bagian posterior  begitu pula bagian anteriorny

 begitu pula bagian anteriornya.a. Menurut Rusyana (2011)

Menurut Rusyana (2011)  Planaria Planaria sp memiliki daya regenerasi yangsp memiliki daya regenerasi yang sangat tinggi, bila hewan ini dipotong-potong, maka bagian yang hilang akan sangat tinggi, bila hewan ini dipotong-potong, maka bagian yang hilang akan tumbuh kembali dan menjadi individu utuh seperti

tumbuh kembali dan menjadi individu utuh seperti sebelumnya.sebelumnya.

Menurut Kastawi (2001), pencernaan Planaria sp terjadi secara Menurut Kastawi (2001), pencernaan Planaria sp terjadi secara ekstraselular dan intraselular. Makanan yang sudah tercerna didistibusikan ke ekstraselular dan intraselular. Makanan yang sudah tercerna didistibusikan ke cabang-cabang alat pencernaan. Bagian-bagian yang tidak tercerna cabang-cabang alat pencernaan. Bagian-bagian yang tidak tercerna dikeluarkan melalui mulut, dapat hidup tanpa makanan dalam waktu yang dikeluarkan melalui mulut, dapat hidup tanpa makanan dalam waktu yang  panjang

 panjang dengan dengan cara cara melarutkan melarutkan organ organ reproduksi, reproduksi, parenkim, parenkim, dan dan ototnyaototnya sendiri, sehingga tubuh cacing menyusut. Tubuh yang menyusut akan sendiri, sehingga tubuh cacing menyusut. Tubuh yang menyusut akan mengalami regenerasi jika cacing makan kembali.

(15)

BAB V BAB V PENUTUP PENUTUP 5.1 5.1 KesimpulanKesimpulan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan mengenai filum Dari praktikum yang telah dilaksanakan mengenai filum Platyhelminthes maka dapat diambil kesimpulan bahwa Platyhelminthes Platyhelminthes maka dapat diambil kesimpulan bahwa Platyhelminthes memiliki tiga kelas utama yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. memiliki tiga kelas utama yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.  Planaria

 Planaria sp merupakan salah satu contoh spesies dari filum Platyhelminthes.sp merupakan salah satu contoh spesies dari filum Platyhelminthes.  Planaria

 Planaria  sp merupakan memiliki daya regenerasi yang sangat tinggi, bila  sp merupakan memiliki daya regenerasi yang sangat tinggi, bila hewan ini dipotong-potong, maka bagian yang hilang akan tumbuh kembali hewan ini dipotong-potong, maka bagian yang hilang akan tumbuh kembali dan menjadi individu utuh seperti sebelumnya. Filum Platyhelminthes dan menjadi individu utuh seperti sebelumnya. Filum Platyhelminthes umumnya hidup sebagai parasit yang merugikan manusia.

umumnya hidup sebagai parasit yang merugikan manusia.

5.2

5.2 SaranSaran

Adapun saran yang dapat saya berikan setelah melakukan praktikum ini Adapun saran yang dapat saya berikan setelah melakukan praktikum ini adalah agar praktikan lebih teliti dalam mengamati morfologinya. Selain itu adalah agar praktikan lebih teliti dalam mengamati morfologinya. Selain itu sebaiknya sampel yang dibawa tidak hanya satu agar kita lebih memahami sebaiknya sampel yang dibawa tidak hanya satu agar kita lebih memahami mengenai filum Platyhelminthes dan pengetahuan kita tentunya akan mengenai filum Platyhelminthes dan pengetahuan kita tentunya akan  bertambah.

(16)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2008.

Campbell, Neil A. 2008. Biologi Jilid 2 Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.. Jakarta: Erlangga. Grisnawati, 2012.

Grisnawati, 2012.  Praktikum  Praktikum Planaria.Planaria.  http:// www. scribd. com/ document_  http:// www. scribd. com/ document_ downloads/direct/140896098?extension=pdf&ft=1387012462&lt=13870160 downloads/direct/140896098?extension=pdf&ft=1387012462&lt=13870160 72&user_id=1032744

72&user_id=103274420&uahk=dWCQImy8VVaB20&uahk=dWCQImy8VVaB3jwxfuvnY0ewjE4.3jwxfuvnY0ewjE4. Diakses Sabtu 2 November 2013 pukul 12.27 WIB

Diakses Sabtu 2 November 2013 pukul 12.27 WIB Jasin, Maskoeri. 1984.

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata.Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya: Surabaya: Sinar Wijaya.

Sinar Wijaya. Kastawi,Yusuf. 2001.

Kastawi,Yusuf. 2001. Zoologi Invertebrata Zoologi Invertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang. Malang: Universitas Negeri Malang Rusyana, Adun. 2011.

Rusyana, Adun. 2011. Zoologi  Zoologi InvertebrataInvertebrata. Bandung: Alfabeta. Bandung: Alfabeta Satino, 2004.

Satino, 2004.  Praktikum  Praktikum Avertebrata.Avertebrata.  Website:  Website: http:// staff.uny.ac.id/ sites/http:// staff.uny.ac.id/ sites/ default/ files/ Praktikum% 20Avert.pdf.

default/ files/ Praktikum% 20Avert.pdf.  Diakses Sabtu 2 November 2013  Diakses Sabtu 2 November 2013  pukul 12.27 WIB

 pukul 12.27 WIB Sutarno, Nono. 2009.

Sutarno, Nono. 2009.  Platyhelminthes Platyhelminthes. Website: http :// file. upi. edu/ Direktori/. Website: http :// file. upi. edu/ Direktori/

FPMIPA/ JUR._PEND._ BIOLOGI/ 194808181974121

FPMIPA/ JUR._PEND._ BIOLOGI/ 194808181974121

 NONO_SUTARNO

 NONO_SUTARNO/ZOOIN/ /ZOOIN/ PLATYHELMINTHESPLATYHELMINTHES.pdf. .pdf. Diakses Diakses Sabtu Sabtu 22  November 2013 pu

Referensi

Dokumen terkait

Dua puluh spesies ditemukan di enam sungai di Kabupaten Sintang sebanyak 20 spesies yang terdiri dari tiga spesies kepiting air tawar dari genus Parathelphusa

Kelas III, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang

Indikator yang menjadi permasalah- an Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) dirumah tangga yang paling banyak terjadi di Dusun Sawahan yakni peng- gunakan air bersih, mencuci

Kelas II : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman atau

Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau

Kelas II : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk sarana/presarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, untuk mengairi tanaman, dan

Laporan sebelumnya menyebutkan terdapat 114 spesies ikan air tawar di perairan Aceh, dimana 46 spesies tergolong ikan yang sering dikonsumsi, 17 spesies berpotensi dibudidayakan

Maka dari itu, dibutuhkan teknologi filterisasi air payau menjadi air tawar/bersih sebagai bentuk kepedulian dalam meningkatkan kualitas air bersih bagi masyarakat setempat mengunakan