Skrining Fitokimia Beberapa Fraksi Klroform dari
Skrining Fitokimia Beberapa Fraksi Klroform dari
Daun
Daun Lantana Camara Linn
Lantana Camara Linn..
The phytochemical Screening of Clorofrm fractions from
The phytochemical Screening of Clorofrm fractions from
leaves of
leaves of Lantana Camara
Lantana Camara Linn
Linn..
1) 1)
Maryono,
Maryono, 2)2)Muharram,Muharram, 3)3)Pince SalempaPince Salempa
1, 2, 3) 1, 2, 3)
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar,
Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224Makassar 90224
Email:
Email: yonochae@yahoo.co yonochae@yahoo.comm
ABSTRAK ABSTRAK
Telah dilakukan skirining fitokimia terhadap beberapa fraksi Telah dilakukan skirining fitokimia terhadap beberapa fraksi ekstrak kloroform daun
ekstrak kloroform daun L.camara L.camara Linn. Ekstrak kloroform diperoleh dariLinn. Ekstrak kloroform diperoleh dari hasil partisi dengan metode ekstraksi padat cair ekstrak metanol. hasil partisi dengan metode ekstraksi padat cair ekstrak metanol. Fraksinasi terhadap ekstrak kloroform daun
Fraksinasi terhadap ekstrak kloroform daun L.camara L.camara Linn. dilakukan Linn. dilakukan dengan kromatografi kolom menggunakan adsorben silika gel G 60, dengan kromatografi kolom menggunakan adsorben silika gel G 60, eluen campuran etil asetat dan n-heksana. Setiap fraksi dikontrol dengan eluen campuran etil asetat dan n-heksana. Setiap fraksi dikontrol dengan kromatografi lapis tipis, dan fraksi yang memiliki pola kromatogram kromatografi lapis tipis, dan fraksi yang memiliki pola kromatogram dengan harga Rf yang mirip dikelompokkan menjadi satu sebagai fraksi dengan harga Rf yang mirip dikelompokkan menjadi satu sebagai fraksi gabungan. Terhadap masing-masing fraksi dilakukan skirining fitokimia gabungan. Terhadap masing-masing fraksi dilakukan skirining fitokimia dengan menggunakan reagen pereaksi. Hasil penelitian ditemukan pada dengan menggunakan reagen pereaksi. Hasil penelitian ditemukan pada ekstrak kloroform
ekstrak kloroform adanya adanya senyawa triterpeniod, senyawa triterpeniod, steroid dan steroid dan flavonoid.flavonoid. Triterpenoid dan steroid dengan indikasi kuat pada fraksi nonpolar, Triterpenoid dan steroid dengan indikasi kuat pada fraksi nonpolar, flavonoid pada fraksi polar dengan indikasi sedang dan tidak terdeteksi flavonoid pada fraksi polar dengan indikasi sedang dan tidak terdeteksi adanya alakloid.
adanya alakloid. Kata kunci:
Kata kunci: lantana, skrining fitokimialantana, skrining fitokimia ABSTRACT
ABSTRACT
Skirining phytochemicals have been conducted on the some Skirining phytochemicals have been conducted on the some fraction of the chloroform extract of leaves
fraction of the chloroform extract of leaves L.camara L.camara Linn. Chloroform Linn. Chloroform extract obtained from the partition with solid liquid extraction method extract obtained from the partition with solid liquid extraction method from methanol extract. Fractionation of the chloroform extract performed from methanol extract. Fractionation of the chloroform extract performed by
by column column chromatography chromatography using using silica silica gel gel G60 G60 as as adsorbent, adsorbent, eluent eluent aa mixture of ethyl acetate and n-hexane. Each faction is controlled by thin mixture of ethyl acetate and n-hexane. Each faction is controlled by thin layer chromatography, and the fraction which has a pattern of the layer chromatography, and the fraction which has a pattern of the chromatogram with similar Rf are grouped as a combined fraction. The chromatogram with similar Rf are grouped as a combined fraction. The skirining phytochemical on the fractions using reagent. The results found skirining phytochemical on the fractions using reagent. The results found in the chloroform extract there are triterpeniod, steroids and flavonoids. in the chloroform extract there are triterpeniod, steroids and flavonoids. Triterpenoids and steroids with strong indications in nonpolar fraction, Triterpenoids and steroids with strong indications in nonpolar fraction, flavonoids in the polar fraction and alkalod not was detected.
flavonoids in the polar fraction and alkalod not was detected. Keywords
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Senyawa organik yang berhasil Senyawa organik yang berhasil diisolasi dari alam telah memberi diisolasi dari alam telah memberi sumbangsi yang besar terhadap sumbangsi yang besar terhadap peningkatan
peningkatan kualitas kualitas kesehatankesehatan masyarakat. Aspirin yang bersifat masyarakat. Aspirin yang bersifat analgesik dari
analgesik dari GaultheriaGaultheria procumbens
procumbens menjadi salah satu obatmenjadi salah satu obat yang populer sampai sekarang. yang populer sampai sekarang. Alkaloid
Alkaloid reserpinreserpin dandan ajmalisin ajmalisin daridari Rauwolfia
Rauwolfia serpentinaserpentina diketemukandiketemukan yang bersifat hipotensif. Tumbuhan yang bersifat hipotensif. Tumbuhan sebagai sumber utama penyedia sebagai sumber utama penyedia senyawa organik telah terbukti secara senyawa organik telah terbukti secara ilmiah dengan adanya efek ilmiah dengan adanya efek farmakologi dari berbagai tumbuhan farmakologi dari berbagai tumbuhan tersebut. Jutaan senyawa organik tersebut. Jutaan senyawa organik bahan
bahan alam alam yang yang berhasil berhasil diisolasidiisolasi dari tumbuhan telah dikomesialkan dari tumbuhan telah dikomesialkan sebagai obat dan berbagai ramuan sebagai obat dan berbagai ramuan ekstrak dari tumbuhan dipercaya ekstrak dari tumbuhan dipercaya berkhasiat
berkhasiat sebagai sebagai obat. obat. Oleh Oleh karenakarena itu, penelitian berkelanjutan itu, penelitian berkelanjutan tumbuhan hutan tropika Indonesia tumbuhan hutan tropika Indonesia akan memberi kontribusi yang besar akan memberi kontribusi yang besar dalam pengembangan ilmu kimia dalam pengembangan ilmu kimia organik bahan alam dan teknologi organik bahan alam dan teknologi yang terkait di masa yang akan yang terkait di masa yang akan datang sehingga Indonesia sebagai datang sehingga Indonesia sebagai salah satu negara
salah satu negara megediversitymegediversity punya
punya peluang peluang besarbesar mengambangkan bidang tersebut mengambangkan bidang tersebut (Achmad, S., 2006).
(Achmad, S., 2006).
Salah satu tumbuhan yang Salah satu tumbuhan yang berpotensi
berpotensi dijadikan objedijadikan objek k penelitianpenelitian kimia bahan alam adalah tumbuhan kimia bahan alam adalah tumbuhan L.
L. camaracamara Linn. tumbuhan iniLinn. tumbuhan ini banyak digunakan
banyak digunakan sebagai sebagai tumbuhantumbuhan obat untuk mencegah infeksi luka obat untuk mencegah infeksi luka kulit sehingga berpotensi sebagai kulit sehingga berpotensi sebagai obat infeksi luka kulit. Secara obat infeksi luka kulit. Secara etnobotani berdasarkan pengetahuan etnobotani berdasarkan pengetahuan dan kebiasaan masyarakat tradisional dan kebiasaan masyarakat tradisional dalam memanfaatkan tumbuhan dalam memanfaatkan tumbuhan untuk pengobatan terhadap penyakit, untuk pengobatan terhadap penyakit, Tumbuhan ini, khususnya di Tumbuhan ini, khususnya di
Sulawesi Selatan dikenal sebagai Sulawesi Selatan dikenal sebagai tumbuhan obat anti luka dan tumbuhan obat anti luka dan dipercaya mampu menyembuhkan dipercaya mampu menyembuhkan berbagai jenis l
berbagai jenis luka pada kulit denganuka pada kulit dengan sangat cepat. Penelitian sangat cepat. Penelitian menunjukkan akarnya berkhasiat menunjukkan akarnya berkhasiat sebagai antifungal (S. Shahid sebagai antifungal (S. Shahid Shaukat, dkk., 2002), minyak Shaukat, dkk., 2002), minyak esensialnya berhasiat sebagai anti esensialnya berhasiat sebagai anti bakterial
bakterial (O. (O. Oluwadayo Oluwadayo SonibareSonibare dkk., 2008). Ekstrak daun tumbuhan dkk., 2008). Ekstrak daun tumbuhan L.
L. camaracamara menunjukkan aktifitasmenunjukkan aktifitas anti bakteri (Tedjo Narko,1996). anti bakteri (Tedjo Narko,1996). Ekstrak kloroform daun
Ekstrak kloroform daun L. L. camaracamara Linn. menghabat kuat pertumbuhan Linn. menghabat kuat pertumbuhan bakteri
bakteri S. aureusS. aureus dandan E. E. colicoli (Iwan (Iwan Dini, dkk., 2011). Memiliki potensi Dini, dkk., 2011). Memiliki potensi menyembuhkan luka karena ekstrak menyembuhkan luka karena ekstrak air
air daunnya memiliki efek terhadapdaunnya memiliki efek terhadap sel darah merah.(Adalgisa 2005). sel darah merah.(Adalgisa 2005).
L.
L. camaracamara Linn. salah satuLinn. salah satu spesis dari Verbenaceae yang banyak spesis dari Verbenaceae yang banyak tumbuh di berbagai daerah di tumbuh di berbagai daerah di Indonesia dan khusus di Sulawesi Indonesia dan khusus di Sulawesi Selatan dikenal dengan nama Selatan dikenal dengan nama tumbuhan tahiayam. Hasil penelitian tumbuhan tahiayam. Hasil penelitian ini yang diungkap diatas me
ini yang diungkap diatas memberikanmberikan data empiris yang mendukung secara data empiris yang mendukung secara ilmiah adanya potensi kandungan ilmiah adanya potensi kandungan senyawa metabolit sekunder senyawa metabolit sekunder terkhusus sebagai daya anti bakteri terkhusus sebagai daya anti bakteri tumbuhan
tumbuhan L. camara L. camara Linn. PenelitianLinn. Penelitian terhadap ekstrak kloroform daun terhadap ekstrak kloroform daun tumbuhan
tumbuhan L. L. camaracamara Linn.Linn. ditemukan senyawa murni dari hasil ditemukan senyawa murni dari hasil fraksinasi menggunakan fraksinasi menggunakan kromatografi kolom yaitu senyawa kromatografi kolom yaitu senyawa golongan triterpenoid dan flavonoid golongan triterpenoid dan flavonoid dan formulasi ekstrak kloroform dan formulasi ekstrak kloroform daunnya berupa krim dan uji secara daunnya berupa krim dan uji secara invitro pada kulit punggung kelinci invitro pada kulit punggung kelinci
menunjukkan kemampuan
menunjukkan kemampuan
menyembuhkan dan mencegah menyembuhkan dan mencegah infeksi luka (Muharram, dkk., 2010). infeksi luka (Muharram, dkk., 2010). Melalui penapisan mengeliminir Melalui penapisan mengeliminir
senyawa nonaktif untuk memperoleh senyawa nonaktif untuk memperoleh ekstrak lebih aktif menggunakan ekstrak lebih aktif menggunakan teknik kromatografi diperoleh teknik kromatografi diperoleh ekstrak aktif dan senyawa steroid dan ekstrak aktif dan senyawa steroid dan triterpenoid (Muharram, dkk., 2014) triterpenoid (Muharram, dkk., 2014) Berdasarkan uraian tersebut, Berdasarkan uraian tersebut, penelusuran
penelusuran senyawa senyawa metabolitmetabolit sekunder pada tumbuhan
sekunder pada tumbuhan L. L. camaracamara khususnya pada ekstrak kloroform khususnya pada ekstrak kloroform untuk pengambangan sebagai obat untuk pengambangan sebagai obat antibakterial yang potensial antibakterial yang potensial khususnya anti infeksi pada luka khususnya anti infeksi pada luka perlu
perlu dilakukan dilakukan secara secara cermat cermat dandan seksama.
seksama. Penelitian Penelitian iniini memeberikan informasi kandungan memeberikan informasi kandungan senyawa metabolit sekunder senyawa metabolit sekunder beberapa
beberapa fraksi fraksi ekstrak ekstrak kloroformkloroform daun tumbuhan
daun tumbuhan L. camara L. camara Linn.Linn. METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian
A. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini Objek dalam penelitian ini adalah daun
adalah daun L. L. camaracamara sebagaisebagai sampel. Pengambilan sampel sampel. Pengambilan sampel didahului dengan survei lokasi didahului dengan survei lokasi sumber tanaman di bebeberapa sumber tanaman di bebeberapa Kabupaten di Sulawesi Selatan. Kabupaten di Sulawesi Selatan. Sampel kemudian diambil dan Sampel kemudian diambil dan dikumpulkan dari dusun dikumpulkan dari dusun Sunggumanai, Kecamatan parangloe, Sunggumanai, Kecamatan parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Daun
Daun L. L. camaracamara Linn. Linn. yangyang dikumpulkan dibersihkan dan hanya dikumpulkan dibersihkan dan hanya daunnya saja yang digunakan untuk daunnya saja yang digunakan untuk penelitian.
penelitian. Kemudian Kemudian dikeringkandikeringkan pada
pada suhu suhu kamar kamar dengan dengan caracara diangin-anginkan. Setelah kering, diangin-anginkan. Setelah kering, dihaluskan hingga menjadi serbuk. dihaluskan hingga menjadi serbuk. B. Alat dan Bahan
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam Alat yang digunakan dalam tahap yaitu alat ekstraksi dan tahap yaitu alat ekstraksi dan fraksinasi diantaranya: maserator, fraksinasi diantaranya: maserator, evaporator, kolom kromatografi cair evaporator, kolom kromatografi cair vakum, penyaring Buchner, dan vakum, penyaring Buchner, dan pompa vakum. Alat-alat
pompa vakum. Alat-alat gelas sepertigelas seperti
gelas kimia, Erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, Erlenmeyer, gelas ukur, corong pisah, batang pengaduk, botol corong pisah, batang pengaduk, botol fraksi, chamber untuk wadah KLT, fraksi, chamber untuk wadah KLT, pipa
pipa kapiler kapiler untuk untuk penotol, penotol, botolbotol semprot, pinset, pipet tetes. Alat semprot, pinset, pipet tetes. Alat identifikasi diantaranya; lampu UV identifikasi diantaranya; lampu UV (panjang gelombang 254 nm dan 365 (panjang gelombang 254 nm dan 365 nm), hot plate, timbangan, dan nm), hot plate, timbangan, dan neraca analitik.
neraca analitik. Bahan
Bahan yang yang digunakan ydigunakan yaitu;aitu; beberapa
beberapa pelarut pelarut organik organik teknisteknis metanol untuk maserasi dan metanol untuk maserasi dan kloroform untuk partisi, reagen kloroform untuk partisi, reagen penampak
penampak noda noda serium serium sulfat sulfat 10%10% dalam larutan asam sulfat. dalam larutan asam sulfat. Pereaksi- pereaksi
pereaksi uji uji fitokimia; fitokimia; reagenreagen Liebermann-Buchard, Dragendorff, Liebermann-Buchard, Dragendorff, reagen Meyer dan Wagner, serta reagen Meyer dan Wagner, serta FeCl
FeCl33. . Bahan-bahan Bahan-bahan lain lain yangyang digunakan,
digunakan, kertas kertas saring saring WhatmanWhatman no.
no. 41, 41, silika silika gel gel G G 60 60 MerckMerck nomor katalog 7733, silika gel 60 G nomor katalog 7733, silika gel 60 G F
F254254. Nomor katalog 7730, untuk fasa. Nomor katalog 7730, untuk fasa diam untuk kromatografi fraksinasi. diam untuk kromatografi fraksinasi. C. Ekstraksi
C. Ekstraksi
Ekstraksi dilakukan dengan Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan maserator maserasi menggunakan maserator untuk memperoleh ekstrak awal daun untuk memperoleh ekstrak awal daun tumbuhan
tumbuhan L. camara L. camara Linn., sebanyak Linn., sebanyak 4
4,,80 kg sampel serbuk halus daun80 kg sampel serbuk halus daun tumbuhan
tumbuhan L. L. camaracamara dimaserasi dimaserasi selama 1 x 24 jam sebanyak 4 kali selama 1 x 24 jam sebanyak 4 kali dengan 10 liter pelarut metanol, dengan 10 liter pelarut metanol, disaring dengan menggunakan disaring dengan menggunakan penyaring
penyaring Buchner Buchner dengan dengan kertaskertas Whatman. Filtrat yang diperoleh Whatman. Filtrat yang diperoleh dievaporasi sampai agak kental. dievaporasi sampai agak kental. Ekstrak kental metanol kemudian Ekstrak kental metanol kemudian dipartisi dengan menambahkan dipartisi dengan menambahkan pelarut
pelarut kloroform, kloroform, dilakukandilakukan sebanyak 4 kali dengan perbandingan sebanyak 4 kali dengan perbandingan m/v 1:2 (ekstrak:kloroform).
D. Fraksinasi D. Fraksinasi
Ekstrak kloroform sebelum Ekstrak kloroform sebelum difraksinasi dianalisis dengan KLT difraksinasi dianalisis dengan KLT untuk menentukan eluen yang cocok untuk menentukan eluen yang cocok dalam proses fraksinasi. Fraksinasi dalam proses fraksinasi. Fraksinasi dilakukan dengan menggunakan dilakukan dengan menggunakan kolom kromatografi cair vakum kolom kromatografi cair vakum dengan fasa diam silika gel 60 G dengan fasa diam silika gel 60 G F
F254254,dengan fasa gerak eluen etil,dengan fasa gerak eluen etil asetat dan n-heksana dengan asetat dan n-heksana dengan kepolaran bergadien. Fraksi-fraksi kepolaran bergadien. Fraksi-fraksi yang diperoleh dianalisis dengan yang diperoleh dianalisis dengan KLT. Fraksi yang memiliki KLT. Fraksi yang memiliki kromatogram yang sama atau profil kromatogram yang sama atau profil nilai R
nilai R f f yang sama digabung yang sama digabung kemudian dievaporasi sampai kering, kemudian dievaporasi sampai kering, ditentukan beratnya dan dilakukan ditentukan beratnya dan dilakukan uji fitikimia.
uji fitikimia. E.
E. Uji Uji FitokimiaFitokimia
Uji phitokimia dilakukan Uji phitokimia dilakukan dengan uji kandungan kimia untuk dengan uji kandungan kimia untuk penentuan
penentuan ada ada tidaknya tidaknya senyawasenyawa kelompok alkaloid, tritriterpenoid, kelompok alkaloid, tritriterpenoid, steroid, dan flavonoid pada steroid, dan flavonoid pada fraksi-fraksi kloroform tumbuhan fraksi kloroform tumbuhan L. L. camara
camara Linn.. Linn.. Uji Uji kandungankandungan golongan senyawa metabolit golongan senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan berdasar sekunder dilakukan dengan berdasar pada
pada metode metode analisis analisis tanaman tanaman obatobat Ciulei 1988. yaitu:
Ciulei 1988. yaitu:
Alk
Alka
alo
loiid
d;;
Sebanyak 20 ml ekstrak Sebanyak 20 ml ekstrak diuapkan dengan pemanas air, diuapkan dengan pemanas air, disaring dengan kertas saring disaring dengan kertas saring kemudian filtrat ditambah 5kemudian filtrat ditambah 5
–
–
10 mL10 mL asam klorida 10%. Larutan asam klorida 10%. Larutan dibasakan dengan amoniak dan dibasakan dengan amoniak dan diekstraksi dengan 20 ml kloroform diekstraksi dengan 20 ml kloroform kemudian diuapkan dankemudian diuapkan dan ditambahkanditambahkan 1,5 ml asam klorida 2%. Larutan 1,5 ml asam klorida 2%. Larutan ditambahkan 2 tetes pereaksi Meyer, ditambahkan 2 tetes pereaksi Meyer, alkaloid diidentifikasi dengan alkaloid diidentifikasi dengan terbentuknya endapan putih.
terbentuknya endapan putih.
F
F lav
lavo
ono
noiid
d;;
Sebanyak 1 ml ekstrakSebanyak 1 ml ekstrak ditambahkanditambahkan 2 2 ml ml tanol tanol 95%, 95%, 0,50,5 gram serbuk seng dan 2 ml asam gram serbuk seng dan 2 ml asam
klorida 2 N. Diamkan larutan selama klorida 2 N. Diamkan larutan selama 1 menit dan kemudian ditambahkan 1 menit dan kemudian ditambahkan 2 ml asam klorida pekat. Adanya 2 ml asam klorida pekat. Adanya flavonoid diidentifikasi dengan flavonoid diidentifikasi dengan terbentuknya larutan berwarna terbentuknya larutan berwarna kuning sampai jingga.
kuning sampai jingga.
Terpenoid
Terpenoid
dandan steroidsteroid dapatdapat dideteksi dengan menggunakan dideteksi dengan menggunakan pereaksipereaksi Liebermann-Burchard, yaituLiebermann-Burchard, yaitu pereaksi
pereaksi asam asam asetat asetat anhidrida anhidrida dandan asam sulfat pekat. Terpenoid asam sulfat pekat. Terpenoid memberikan reaksi positif (orange memberikan reaksi positif (orange warna dari merah hingga biru) ketika warna dari merah hingga biru) ketika dipanaskan dengan asam asetat dipanaskan dengan asam asetat anhidrat dan diteteskan dengan anhidrat dan diteteskan dengan sedikit asam sulfat pekat, sedangkan sedikit asam sulfat pekat, sedangkan steroid menghasilkan warna dari steroid menghasilkan warna dari hijau sampau biru tua.
hijau sampau biru tua.
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN A.
A. Hasil Hasil Ekstraksi Ekstraksi dandan Kromato
Kromatografi grafi KolomKolom
Ekstraksi sampel dilakukan Ekstraksi sampel dilakukan dengan maserasi menggunakan dengan maserasi menggunakan maserator untuk memperoleh ekstrak maserator untuk memperoleh ekstrak awal tumbuhan
awal tumbuhan L. camara L. camara. Sebanyak . Sebanyak 2.544 kg sampel serbuk daun 2.544 kg sampel serbuk daun dimaserasi selama 1 x 24 jam dimaserasi selama 1 x 24 jam sebanyak lima kali dengan sebanyak lima kali dengan masing-masing 7 L pelarut metanol masing 7 L pelarut metanol dilakukan sedemikian rupa untuk dilakukan sedemikian rupa untuk memaksimalkan proses ekstraksi memaksimalkan proses ekstraksi sehingga diperoleh maserat dan sehingga diperoleh maserat dan komponen senyawa kimia dalam komponen senyawa kimia dalam jumlah
jumlah yang yang lebih lebih maksimal.maksimal. Selanjutnya masing-masing hasil Selanjutnya masing-masing hasil ekstraksi disaring dengan ekstraksi disaring dengan menggunakan penyaring Buchner menggunakan penyaring Buchner dengan kertas saring whatman. dengan kertas saring whatman. Filtrat yang diperoleh dievaporasi Filtrat yang diperoleh dievaporasi atau dipekatkan dengan cara atau dipekatkan dengan cara dievaporasi menggunakan dievaporasi menggunakan evaporator, sehingga diperoleh evaporator, sehingga diperoleh ekstrak yang bebas pelarut. Hasil ekstrak yang bebas pelarut. Hasil evaporasi berupa ekstrak kental evaporasi berupa ekstrak kental berwarna
bobot
bobot 58,53 58,53 gram. gram. SelanjutnyaSelanjutnya ekastrak mtanol dipartisi cair-cair ekastrak mtanol dipartisi cair-cair dalam corong pisah dengan pelarut dalam corong pisah dengan pelarut kloroform sampai diperoleh ekstrak kloroform sampai diperoleh ekstrak kloroform.
kloroform.
Ekstrak kloroform 13,48 Ekstrak kloroform 13,48 gram difraksinasi dengan kolom gram difraksinasi dengan kolom kromatografi cair vakum kromatografi cair vakum menggunakan adsorben silika gel 60 menggunakan adsorben silika gel 60 sebagai fasa diam dan n-heksan: sebagai fasa diam dan n-heksan: etilasetat sebagai fasa gerak yang etilasetat sebagai fasa gerak yang kepolarannya terus ditingkatkan kepolarannya terus ditingkatkan dengan mengatur perbandingan eluen dengan mengatur perbandingan eluen sampai diperoleh 23 fraksi dengan sampai diperoleh 23 fraksi dengan volume masing-masing tiap fraksi volume masing-masing tiap fraksi 100 mL. Selanjutnya 23 fraksi ini 100 mL. Selanjutnya 23 fraksi ini dianalisis lebih lanjut menggunakan dianalisis lebih lanjut menggunakan KLT, kromatogram hasil KLT KLT, kromatogram hasil KLT seperti pada Gambar 1.
seperti pada Gambar 1.
Gambar 1
Gambar 1. Kromatogram hasil KLT 23. Kromatogram hasil KLT 23 fraksi kloroform eluen etilasetat : fraksi kloroform eluen etilasetat : n-heksana (2:8), adsorben silika gel 60 heksana (2:8), adsorben silika gel 60 F254, penampak noda CeSO4 2%
F254, penampak noda CeSO4 2%
Berdasarkan kemiripan noda Berdasarkan kemiripan noda dan pola noda pada kromatogram, dan pola noda pada kromatogram, fraksi-fraksi hasil KKV digabung fraksi-fraksi hasil KKV digabung hingga diperoleh enam fraksi hingga diperoleh enam fraksi gabungan dan kemudian setelah gabungan dan kemudian setelah dievaporsi yaitu masing-masing dievaporsi yaitu masing-masing fraksi A (fraksi 2-6) berupa larutan fraksi A (fraksi 2-6) berupa larutan berwarna
berwarna orange orange sebanyak 3,5 sebanyak 3,5 gram,gram, fraksi B (fraksi 7-9) berupa larutan fraksi B (fraksi 7-9) berupa larutan berwarna
berwarna hitam hitam kehijauan kehijauan sebanyaksebanyak 2,7 gram, fraksi C (fraksi 10-14) 2,7 gram, fraksi C (fraksi 10-14) berupa
berupa larutan larutan berwarna berwarna hitamhitam kecoklatan sebanyak 3,4 gram, fraksi kecoklatan sebanyak 3,4 gram, fraksi D (fraksi 15-16) berupa larutan hijau D (fraksi 15-16) berupa larutan hijau kehitaman sebanyak 1,4 gram, fraksi kehitaman sebanyak 1,4 gram, fraksi E (fraksi 17-20) berupa larutan E (fraksi 17-20) berupa larutan berwarna
berwarna coklat coklat sebanyak sebanyak 0,8 0,8 gramgram dan fraksi F (fraksi 21-24) berupa dan fraksi F (fraksi 21-24) berupa larutan berwarna coklat pekat larutan berwarna coklat pekat sebanyak 1.09 gram.
sebanyak 1.09 gram. B. Hasil Uji Fitokimia B. Hasil Uji Fitokimia
Keenam fraksi kloroform Keenam fraksi kloroform yang diperoleh dilakukan pengujian yang diperoleh dilakukan pengujian kandungan golongan senyawa kandungan golongan senyawa metabolit sekunder bertujuan untuk metabolit sekunder bertujuan untuk mengetahui komponen golongan mengetahui komponen golongan senyawa metabolit sekunder yang senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada masing-masing terkandung pada masing-masing fraksi gabungan. Hasil pengujian fraksi gabungan. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel berikut. dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Kandungan Golongan Senyawa Metabolit Sekunder Fraksi-fraksiHasil Uji Kandungan Golongan Senyawa Metabolit Sekunder Fraksi-fraksi Kloroform Ddaun Tumbuhan
Kloroform Ddaun Tumbuhan L. camara L. camara Linn.Linn. Fraksi Kloroform
Fraksi Kloroform Hasil Uji FitokimiaHasil Uji Fitokimia Triterpeno
Triterpenoid id Steroid Steroid Alkaloid Alkaloid FlavonoidFlavonoid A A + + - - - - --B B ++ ++ +++ +++ - - --C C +++ +++ +++ +++ - - ++ D D + + - - - -E E - - + + - - ++++ F F - - - - - - ++++ K
Keeteterranganangan
+; mengandung Komponen Golongan Senyawa yang
+; mengandung Komponen Golongan Senyawa yang dimaksudkandimaksudkan -; tidak mengandung Komponen Golongan
-; tidak mengandung Komponen Golongan Senyawa yang dimaksudkanSenyawa yang dimaksudkan + indikasi lemah; ++ indikasi sedang,
Dipahami bahwa skrining fitokimia Dipahami bahwa skrining fitokimia atau penapisan kimia merupakan atau penapisan kimia merupakan tahapan awal untuk mengidentifikasi tahapan awal untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan, karena pada tahap dalam tumbuhan, karena pada tahap ini kita bisa mengetahui golongan ini kita bisa mengetahui golongan senyawa kimia yang dikandung senyawa kimia yang dikandung tumbuhan yang sedang kita uji/telit. tumbuhan yang sedang kita uji/telit. Hasil uji skrining fitokimia yang Hasil uji skrining fitokimia yang dilakukan pada fraksi ekstrak dilakukan pada fraksi ekstrak kloroform daun tumbuhan
kloroform daun tumbuhan L. camara L. camara Linn. menunjukkan bahwa Linn. menunjukkan bahwa fraksi-fraksi kloroform tersebut fraksi kloroform tersebut mengandung triterpenoid, steroid dan mengandung triterpenoid, steroid dan flavonoid dan tidak mengandung flavonoid dan tidak mengandung alkaloid. Berdasarkan kepolaran dan alkaloid. Berdasarkan kepolaran dan kelarutan, senyawa yang bersifat kelarutan, senyawa yang bersifat polar akan mudah larut dalam
polar akan mudah larut dalam pelarutpelarut polar,
polar, sedangkan sedangkan senyawa senyawa nonpolarnonpolar akan mudah larut dalam pelarut akan mudah larut dalam pelarut nonpolar Dari hasil skrining nonpolar Dari hasil skrining fitokimia diatas tampak bahwa fitokimia diatas tampak bahwa indikasi kuat kandungan senyawa indikasi kuat kandungan senyawa kimia terbesar pada fraksi kloroform kimia terbesar pada fraksi kloroform adalah senyawa triterpenoid dan adalah senyawa triterpenoid dan steroid. Steroid dan teriterpenoid steroid. Steroid dan teriterpenoid yang banyan adalah yang bebas yang banyan adalah yang bebas bukan
bukan merupakan merupakan senyawa senyawa saponinsaponin karena pada umumnya positif kuat karena pada umumnya positif kuat pada
pada fraksi fraksi A, A, B, B, dan dan C C yang yang masihmasih dalam kategori fraksi kiri yaitu dalam kategori fraksi kiri yaitu fraksi-fraksi nonpolar dan semipolar. fraksi-fraksi nonpolar dan semipolar. dipahami bahwa triterpenoid dan dipahami bahwa triterpenoid dan steroid yang bersifat cendrung polar steroid yang bersifat cendrung polar adalah dalam bentuk glikosida atau adalah dalam bentuk glikosida atau saponi (Harbone, 1987).
saponi (Harbone, 1987).
Selanjutnya flavonoid Selanjutnya flavonoid umumnya lebih mudah larut dalam umumnya lebih mudah larut dalam pelarut
pelarut polar polar dikarenakan dikarenakan banyakbanyak yang memiliki ikatan dengan gugus yang memiliki ikatan dengan gugus gula. Flavonoid terutama berupa gula. Flavonoid terutama berupa senyawa yang larut dalam air dan senyawa yang larut dalam air dan senyawa aktifnya dapat diektraksi senyawa aktifnya dapat diektraksi dengan etanol sehingga umumnya dengan etanol sehingga umumnya bersifat
bersifat semipolar semipolar sampao sampao polar.polar.
Hasil penelitian juga menunjukkan Hasil penelitian juga menunjukkan adanya flavonoid namun deteksinya adanya flavonoid namun deteksinya indikasinya sedang pada fraksi E dan indikasinya sedang pada fraksi E dan F sebagai fraksi polar atau fraksi F sebagai fraksi polar atau fraksi kanan. Sedangkan alkaloid dapat kanan. Sedangkan alkaloid dapat tertarik pada pelarut etanol karena tertarik pada pelarut etanol karena senyawa alkaloid bersifat polar.
senyawa alkaloid bersifat polar. KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kandungan disimpulkan bahwa kandungan senyawa yang ditemukan pada senyawa yang ditemukan pada ekstrak kloroform dari hasil ekstrak kloroform dari hasil penelusuran
penelusuran melalui melalui ekstraksi ekstraksi dandan fraksinasi menggunakan teknik fraksinasi menggunakan teknik kromatografi kolom adalah senyawa kromatografi kolom adalah senyawa triterpeniod,
triterpeniod, steroid steroid dan dan flavonoid.flavonoid. Kandungan fraksi kloroform untuk Kandungan fraksi kloroform untuk fraksi kiri adalah triterpenoid dan fraksi kiri adalah triterpenoid dan steroid dengan indikasi kuat tidak steroid dengan indikasi kuat tidak pada fra
pada fraksi kanan. ksi kanan. Fraksi kloroforomFraksi kloroforom tidak terdeteksi adanya kandungan tidak terdeteksi adanya kandungan alakloid dan terdeteksi adanya alakloid dan terdeteksi adanya flavonoid pada fraksi kanan dengan flavonoid pada fraksi kanan dengan indikasi sedang.
indikasi sedang.
UCAPAN TERIMA KASIH UCAPAN TERIMA KASIH
Trimakasih kepada LP2M Trimakasih kepada LP2M DIKTI atas bantua biaya penelitian DIKTI atas bantua biaya penelitian dan kepada Staf Laboratorium Kimia dan kepada Staf Laboratorium Kimia FMIPA UNM atas fasilitas yang FMIPA UNM atas fasilitas yang diberikan untuk terlaksananya diberikan untuk terlaksananya penelitian ini.
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Achmad, S., A., 2006. Hakekat Achmad, S., A., 2006. Hakekat Perkembangan Kimia Organik Perkembangan Kimia Organik Bahan Alam Dari Tradisional Bahan Alam Dari Tradisional Ke Moderen Dan Contoh Ke Moderen Dan Contoh Terkait Dengan Tumbuhan Terkait Dengan Tumbuhan Lauraceae, Moraceae Dan Lauraceae, Moraceae Dan Dipterocarpaceae Indonesia, J. Dipterocarpaceae Indonesia, J. Akta Kimindo.55-66.
Adalgisa, 2005. Osmotic and Adalgisa, 2005. Osmotic and morphological effects on red morphological effects on red blood
blood cell cell membrane: amembrane: action ction ofof an aqueous extract of
an aqueous extract of Lantana Lantana camara .
camara . Elsevier Ireland LtdElsevier Ireland Ltd All rights reserved.
All rights reserved. Volume 96, Volume 96, Issue 3,
Issue 3, 15 January 2005, Pages 15 January 2005, Pages 551-554.
551-554.
Harborne, J.B. 1987.
Harborne, J.B. 1987. Metode Metode Fitokimia,
Fitokimia, terj. terj. K.K. Padmawinata dan I. Soediro. Padmawinata dan I. Soediro. Bandung: ITB.
Bandung: ITB.
Iwan Dini, Muharram, Sitti faika. Iwan Dini, Muharram, Sitti faika. 2011. Potensi Ekstrak Jaringan 2011. Potensi Ekstrak Jaringan Tumbuhan Tembelekang Tumbuhan Tembelekang (( Lantana camara Lantana camara Linn.Linn.) ) DalamDalam Menghambat Pertumbuhan Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Bakteri Staphylococcus aureusStaphylococcus aureus dan
dan Escherichia Escherichia coli. coli. J.J. BIONATURE. Vol. 11 No. 1 BIONATURE. Vol. 11 No. 1 2011.
2011.
Muharram, Iwan Dini, Sitti Faika, Muharram, Iwan Dini, Sitti Faika, 2010. Penelusuraan Senyawa 2010. Penelusuraan Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metabolit Sekunder Ekstrak Kloroform Daun Tumbuhan Kloroform Daun Tumbuhan Tembelakan
Tembelakan Lantana Lantana CamaraCamara Linn dan Aktivitasnnya Linn dan Aktivitasnnya
Terhadap Bakteri Terhadap Bakteri Staphilococcus Aureus Staphilococcus Aureus J. J. CHEMICHA, V. 11. No. 2. CHEMICHA, V. 11. No. 2. 2010. 2010.
Muharram, Iwan Dini, Pince Muharram, Iwan Dini, Pince Salempa, Sitti Faika, Ahmad Salempa, Sitti Faika, Ahmad Fudhail, 2014.
Fudhail, 2014. Screening ofScreening of Tembelakang Plant (L. camara Tembelakang Plant (L. camara Linn.)
Linn.) Active Active compoundscompounds forrevention
forrevention of of infectiousinfectious diseases in skin wounds diseases in skin wounds.. Proceeding ICMSTEA Proceeding ICMSTEA ISBN:979-604-151-0 tahun ISBN:979-604-151-0 tahun 2014 Makassar State 2014 Makassar State University, Makassar. University, Makassar.
O.Oluwadayo Sonibare and I.Effiong O.Oluwadayo Sonibare and I.Effiong 2008. Antibacterial activity and 2008. Antibacterial activity and cytotoxicity of essential oil of cytotoxicity of essential oil of Lantana
Lantana CamaraCamara L. leavesL. leaves from Nigeria. African Journal from Nigeria. African Journal of Biotechnology Vol. 7 (15), of Biotechnology Vol. 7 (15), pp. 2618-26 pp. 2618-262020 S. Shahid Shaukat, dkk., 2002. S. Shahid Shaukat, dkk., 2002. Allelopatthic
Allelopatthic and and AntifungalAntifungal potential
potential of of Lantana Lantana CamaraCamara Root Leachates in Soil. Root Leachates in Soil. J. J. Pakistan Journal of Biological Pakistan Journal of Biological Sciences 5 (1):51-53.