………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
THE EFFECTIVENESS OF INSTRUCTIONAL MEDIA TO THE USE OF JAPANESE YARIMORAI ON STUDENTS AT JAPAN LANGUAGE DEPARTMENT OF
LANGUAGE AND ART FACULTY OF MANADO STATE UNIVERSITY Oleh
Jourike Jeane Runtuwarouw
Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Manado Email: [email protected]
Abstract
This research is about how far instructional media affect the use of Japanese yarimorai acceptance expression. The goals of this research are (1) to find out students’ mastery level in using Japanese
yarimorai acceptance expression, (2) to find out how far instructional media affect the use of
Japanese yarimorai acceptance expression. Data of this research are from test result, and are processed statistically by using T-Test Formula with the help of qualitative and experimental research principles. Through quality assurance of data quality and interpretation process that is done carefully and actually, this research found some ideas which later will become ideas and study in effort of improvement of Japanese language education. The findings of the test results show that the average score of the group of students taught by using the image media is 8 with the standard deviation of 0.71 and the average score of the group taught without using the image media is 5.92 with standard deviation 0.64. The T test results reveal the significance of the mean difference is 6.5 with the experimental group learning outcomes higher than the control class. This proves that the use of media images have an effect on the use of Japanese acceptance expressions yarimorai Keywords: Instructional Media & Yarimorai
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing atau bahasa kedua, memungkinkan terjadinya kesalahan dalam berbahasa karena perbedaan unsur-unsur bahasa, antara bahasa pertama dan bahasa pembelajar. Salah satu unsur bahasa yang menyulitkan pembelajar adalah ungkapan beri-terima yang juga sering disebut yarimorai yang meliputi kelompok kata kerja ageru, kureru dan
morau serta pasangan dalam bentuk sopannya
merupakan kelompok kata kerja resiprokal. Dimana kata kerja ini memgungkapkan adanya hubungan timbal balik atau menuntut adanya kehadiran dua valensi yang berperan sebagai pelaku dan penerima.
Dalam ungkapan beri-terima yarimorai, unsur gramatikal, sintaksis menjadi bagian yang harus diperhatikan karena selain bergantung pada pemakaian kata kerja juga kata ganti orang dan eksitensi kata bantu. Tidak hanya itu, dalam ungkapan beri-terima
hubungan antara pelaku di dalamnya perlu diperhatikan karena sangat memperhitungkan masalah status sosial, umur dan kedudukan si pemberi dan si penerima. Peluang buruk yang mungkin akan dilakukan oleh para pembelajar bahasa Jepang yang kurang paham mengenai kaidah dan aspek penggunaan yarimorai adalah terjadinya kesalahan atau kekeliruan.
Dalam metodologi pengajaran terdapat dua aspek yang paling menonjol yakni metode pengajaran dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Pemanfaatan metode-metode pengajaran dan pemanfaatan media pengajaran yang belum sepenuhnya diterapakan dan hanya berupa penyampaian materi yang monooton saja akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Hamalik (1982:30) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar
Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan mengajar khususnya bahasa Jepang bukan dimaksud untuk menggati cara mengajar melainkan untuk melengkapi dan membantu guru dalam penyampaian materi pelajaran. Media gambar adalah sebuah media yang dapat dinikmati oleh indra mata dan mampu menimbulkan rangsangan untuk berefleksi (Rinanto, 1982:22). Dari sekian banyak media penbelajaran yang ada, salah satu media yang sangat sederhana adalah media gambar. Bila media gambar digunakan secara efektif, maka akan mempermudah siswa mengerti perlajaran tersebut.
Berkenaan dengan manisfestasi di atas, mencoba meninjau kembali masalah pengajaran mengenai realisasi ungkapan beri-terima yarimorai dengan menggunakan media pembelajaran dalam hal ini media gambar sebagai alat bantu untuk memudahkan pembelajar memahami materi ungkapan beri-terima yarimorai, meningkatkan perhatian pembelajar, meningkatkan aktivitas pembelajar serta mempertinggi daya ingat pembelajar.
Terkait dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektifitas media pembelajaran terhadap penggunaan yarimorai bahasa Jepang mahasiswa program studi pendidikan bahasa Jepang FBS Unima. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, bagi pembelajar bahasa Jepang dalam pemahaman kaidah dan aspek penggunaan ungkapan beri-terima
yarimorai sehingga dapat memberikan jalan
keluar untuk mengatasi kesalahan, kekeliruan dari segi linguistik dan kontekstual dalam realisasinya.
Bagi pengajar bahasa Jepang, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refleksi dalam penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FBS Unima khususnya dalam pengajaran yarimorai guna tercapainya tujuan program pengajaran.
LANDASAN TEORI
Ungkapan Beri-terima “Yarimorai”
Iori (2001:115) mengatakan bahwa yang disebut dengan ungkapan beri - terima itu adalah ungkapan yang di dalamnya terkandung kata kerja beri-terima atau yarimorai. Iori mengklasifikasikan pula macam-macam kata kerja beri-terima Jujudooshi yang digunakan dalam ungkapan beri-terima Jujuhyoogen dalam dua bagian yaitu hikeigokei atau bentuk kurang hormat dan hikeigokei atau bentuk hormat. Kata kerja beri-terima yang termasuk
hikeigokei seperti, Yaru/Ageru, Kureru, Morau
sedangkan yang termasuk keigokei seperti,
Sashiageru, Kudasaru, Itadaku. Yoshida
(1990:202) mengemukakan bahwa ketiga kata kerja yaitu kelompok keigokei itu merupakan pasangan bentuk hormata dari ketiga kata kerja, kelompok hikeigokei yang notabene digunakan dalam menyatakan rasa hormat karena perbedaan status, kedudukan atau umur.
Dalam menyatakan ungkapan beri-terima yarimorai diksi kata kerjanya sangat subtansial. Sasaki dan Kadokura (1997 : 66) mengungkapkan pandangan mengenai pemakaian kata kerja beri-terima yarimorai adalah bahwa pemakaian kata kerja akan berubah menurut treatmen, yaitu apakah kita memberi/menerima sesuatu kepada/dari seorang bawahan, sederajat atau atasan kita.
Hal senada diutarakan oleh Yoshikawa (1989:199), bahwa untuk menyatakan kegiatan memberi dan menerima sesuatu, dalam bahasa Jepang adalah berdasarkan dari siapa kepada siapa sesuatu barang itu diberikan. Ada perbedaan penggunaan kata kerjanya, bukan hanya itu juga tetapi ada juga ungkapan beri-terima kegiatan/jasa, yaitu dari siapa untuk siapa suatu kegiatan dilakukan, hal yang sama pada kegiatan memberi dan menerima dinyatakan dengan kata kerja. Inilah yang dinamakan dalam tata bahasa disebut
yarimorai, jujuhyoogen, jukyuuhyoogen.
Pengertian Media Pembelajaran
Ibrahim dan Syaodih (2003:113) menjelaskan media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
Latuheru (1988:14) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berkandung secara tepat guna dan berdaya guna.
Selanjutnya menurut Hamalik (1986:32) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajar pada tahap orientasi pengajaran akan membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan isi pelajaran pada saat itu (Azhar Arsyad 2003:3).
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena pelaksanaannya direncanakan dan dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Arikunto (1983:3), metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari suatu hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir, mengurangi, menyisihkan faktor lain yang menganggu. Untuk pelaksanan, pada kelas eksperimen digunakan media pembelajaran (gambar) dalam kegiatan mengajar, sedangkan pada kelas kontrol (pembanding) tidak menggunakan media pembelajaran, dengan materi yang sama yaitu penggunaan ungkapan beri-terima barang
yarimorai.. Sebelum diadakan perlakuan
(penggunaan media gambar), kelas kontrol dan kelas eksperimen diadakan pretes dan setelah diadakan perlakuan kepada kelas eksperimen, selanjutnya diadakan postes untuk melihat akibat dari perlakuan dengan mengunakan
media pembelajaran kepada kelas eksperiment mempunyai pengaruh/akibat atau tidak.
Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini diadakan tes. Tes ini dilakukan pada ke-2 kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelas kontrol sebagai pembanding, untuk mengetahui tingkat kemampuan penggunaan ungkapan beri-terima yarimorai setelah dikenai perlakuan yang berbeda. Data dari nilai tes akhir akan disusun dengan menggunakan tabulasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus uji t (persamaan dua rata-rata)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis data menunjukkan efektifitas penggunaan media gambar dalam pengajaran
yarimorai ungkapan beri-terima bahasa Jepang
dengan menunjukkan adanya konsentrasi serta keaktifan mahasiswa selama dalam proses belajar mengajar itu berlangsung. Berdasarkan pengamatan langsung penulis dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan menggunakan media gambar menunjukkan hasil belajar mahasiswa yang berbeda dengan yang tidak menggunakan media gambar. Dalam kelas yang menggunakan media gambar mahasiswa aktif mengembangkan nalarnya dan termotifasi untuk belajar.
Dengan menggunakan media gambar mahasiswa dapat memperhatikan dan mengamati secara langsung materi yang disajikan dosen yang pada akhirnya materi yang diajarkan akan bertahan lebih lama, ini berarti pengaruhnya sangat besar terhadap daya ingat siswa khususnya dalam menguasai yarimorai. ungkapan beri-terima bahasa Jepang hal ini dapat dilihat dalam diagram dibawah ini:
Gambar 1. Ungkapan beri-terima
Pre-test yang dilaksanakan sebelum diadakan perlakuan pada kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara kemampuan mahasiswa kelas kontrol dengan kemampuan mahasiswa kelas eksperimen. Namun, setelah diadakan perlakuan pengajaran yang berbeda yaitu dengan menggunakan media gambar pada kelas eksperimen dan tidak menggunakan gambar pada kelas kontrol, ternyata menjadikan adanya perbedaan yang menonjol dari kemampuan mahasiswa kelas eksperimen terhadap kemampuan mahasiswa kelas kontrol dalam menguasai yarimorai. Pengaruh positif yang dihasilkan dari adanya penggunaan media gambar pada kelas eksperimen membuat perkembangan belajar mahasiswa kelas eksperimen maju pesat.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan analisa data penelitian yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media terhadap penggunaan ungkapan beri-terima barang yarimorai.
Penggunaan media gambar dalam pengajaran
yarimorai memberikan pengaruh yang sangat
besar terhadap mahasiswa.
Ungkapan beri-terima yarimorai yang biasanya dianggap sulit untuk dipahami disamping eksistensi penggunaanya sangat
bertolak belakang dengan bahasa ibu mahasiswa, sehingga dituntut harus mampu menguasai kaidah-kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa Jepang.
Ketidaktahuan akan batas-batas aturan bahasa dalam ungkapan beri-terima yarimorai bahasa Jepang membuat mereka menciptakan satu struktur bahasa yang menyimpang.
Namun dengan adanya penggunaan media gambar sebagai alat bantu dalam menyajikan materi pelajaran terhadap kelas eksperimen memperjelas konsep materi pelajaran yang abstrak dapat diwujudkan dalam bentuk konkrit sehingga menambah daya tarik dan minat dalam belajar.
Peranan media gambar sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa sebagai anak didik. Media menyajikan gambaran yang konkrit dan nyata sehingga pelajaran yang disajikan dengan informasi yang tepat oleh dosen menjadi lebih jelas maksudnya, mahasiswa lebih mudah memahaminya sehingga membuat pelajaran menjadi menarik, mengesankan dan mudah diingat.
Saran
Diharapkan kepada dosen bahasa Jepang dalam melaksanakan proses belajar mengajar lebih khusus lagi dalam menyajikan materi pelajaran mengenai yarimorai,
sebaiknya menghubungkan media pembelajaran dengan kegiatan mengajarnya.
Konsep materi pelajaran tentang
yarimorai yang sangat rumit untuk dipahami
memerlukan kemampuan dosen untuk memilih media yang tepat untuk menyajikan materi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian di atas, media gambar dapat membantu kemudahan belajar bagi mahasiswa dan kemudahan mengajar bagi dosen. Melalui media gambar, pengajaran konsep/materi pelajaran yang abstrak dapat diwujudkan dalam bentuk konkrit.
Penggunaan media gambar dalam penyampaian materi pelajaran tentang
yarimorai akan sangat menunjang proses
belajar mahasiswa dalam memfungsionalkan 56.357.360.2 80 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pre-test Post-tes kelas kontrol
………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
aneka jenis inderanya. Bila kita mampu memfungsionalkan semua indera mahasiswa maka proses belajar akan lebih menarik, mudah diterima, dan mudah diingatnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
[2] Arikunto, Suharsini. 1993. Prosedur
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
[3] Dale E, 1969. Audio Visual Methos in
Teaching New York : The Dryden Press.
Holt. Rinehrt and Winston. Inc.
[4] Hamalik, Oemar 1986. Media Pendidikan. Alumni: Bandung
[5] Isao Iori, I. 2001. Atarashi Nihongo Gaku
Nyuuman. Tokyo: Three Network
[6] Latuhera Jhon. 1988. Media Pengajaran
Dalam Proses Belajar Mengajar.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [7] Rinanto, 1982.Peran Media Audiovisual
dalam Pendidikan . Kanisius: Jogjakarta
[8] Sardiman A.S. 2000.Media Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo
[9] Sudjana. 1996. Metode Statistika. Tarsito: Bandung
[10] Sutedi, D. 2003. Dasar-Dasar Linguistik
Bahasa Jepang (edisi revisi). Bandung:
Humaniora
[11] Yoshida, Y. Alih bahasa, I Ketut. S .1989.
Bahasa Jepang Modern. Jakarta : Erlangga
[12] Yohikawa,T. 1989. Nihongo Bunpo Nyuumon. Yokyo : ALC
[13] Yamamoto, N. 1994. Shin Nihon Go no
Kiso 2 : The Association for Overseas