• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN PROGRAM NAMA PROGRAM PELATIHAN JARAK JAUH FUNGSIONAL PEMERIKSA AHLI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERANGKA ACUAN PROGRAM NAMA PROGRAM PELATIHAN JARAK JAUH FUNGSIONAL PEMERIKSA AHLI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN PROGRAM NAMA PROGRAM

PELATIHAN JARAK JAUH FUNGSIONAL PEMERIKSA AHLI

DEKRIPSI PROGRAM

TUJUAN PROGRAM

Pelatihan Jarak Jauh Fungsional Pemeriksa Ahli dimaksudkan untuk mendidik dan melatih pegawai Fungsional Pemeriksa Pajak di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak agar dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap pegawai Direktorat Jenderal Pajak untuk memberikan kemampuan audit dan analisis bagi para Fungsional Pemeriksa Pajak dalam menghadapi kasus-kasus pemeriksaan pajak atau transaksi yang diatur secara khusus dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan sebaik-baiknya.

KEBUTUHAN STRATEGIS UNIT PENGGUNA YANG AKAN DICAPAI

Kementerian Keuangan merupakan leading sector dalam mewujudkan Nawa Cita (7) Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik. Sehingga Agenda Pembangunan Nasional tersebut terkait langsung dengan tugas dan fungsi DJP.

Sasaran yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya kapasitas fiskal negara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong strategi industrialisasi. Beberapa arah kebijakan dan strategi kebijakan fiskal tersebut

adalah sebagai berikut:

• Peningkatan efektivitas pengawasan;

• Peningkatan efektivitas penegakan hukum bagi penyelundup pajak (tax evasion);

• Dukungan dari institusi penegak hukum guna menjamin ketaatan pembayaran pajak (tax compliance).

DJP juga telah memetakan jabatan-jabatan dalam organisasi menjadi 8 (delapan) rumpun jabatan (job family) yang merupakan fungsi kunci (key function) untuk konteks pengembangan model kompetensi teknis ini. Kompetensi teknis dijabarkan dari uraian pekerjaan setiap jabatan yang ada dalam rumpun jabatan. Masing-masing rumpun jabatan dijabarkan dalam struktur organisasi DJP, dari tingkatan jabatan eselon II sampai ke pelaksana. Penjabaran rumpun jabatan mengelompokkan organisasi DJP pada kesamaan dan keselarasan fungsi utama tiap jabatan, sehingga bisa dikategorikan jenis dan tingkat kompetensi teknis yang melekat pada tiap jabatan. Fungsi utama (major function) Pemeriksaan Pajak termasuk kedalam Kelompok Rumpun Jabatan Penegakan Hukum. Bidang Penegakan Hukum adalah bagian dari proses bisnis DJP yang melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan penerapan dan pengawasan peraturan perundang-undangan dan memiliki korelasi langsung dan tidak langsung dengan proses hukum, sehingga para pegawai yang ada di bidang penegakan hukum harus memiliki kompetensi terpadu, baik nonteknis (soft skill), teknis (hardskill), dan pengetahuan yang mendasari pelaksanaan pekerjaan di bidang penegakan hukum. Kelompok Pemeriksaan, yang secara fungsi melaksanakan pekerjaan

(2)

terkait pemeriksaan pajak baik secara teknis maupun administratif, pengembangan pemeriksaan (penegakan hukum) perpajakan, dan pembuatan kebijakan terkait pemeriksaan pajak. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 260/PJ/2012 tanggal 16 Agustus 2012 tentang Kamus Kompetensi Teknis Rumpun Jabatan Penegakan Hukum di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak sebagai berikut:

No. Kode Unit Unit Kompetensi Keterangan 1

PHK.PM02.001.01

Menganalisis dan

mendokumentasi data dan informasi untuk kepentingan pemeriksaan

Kompetensi Inti

2

PHK.PM02.002.01 Memberikan dukungan data dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan khusus

Kompetensi Inti

3

PHK.PM02.005.01 Menyusun konsep sasaran, skala prioritas dan fokus pemeriksaan

Kompetensi Inti

4

PHK.PM02.006.01 Menyusun kuantitas pemeriksaan per unit konsep rencana dan Nasional

Kompetensi Inti

5

PHK.PM02.008.01 Melaksanakan Administrasi Pemeriksaan Pengawasan Secara Teratur

Kompetensi Inti

6 PHK.PM02.010.01 Membuat rencana pemeriksaan Kompetensi Inti

7

PHK.PM02.011.01 Menindaklanjuti pemeriksaan pajak usulan Kompetensi Inti 8

PHK.PM02.012.01 Menyusun evaluasi laporan kompilasi kegiatan dan pemeriksaan pajak

Kompetensi Inti

9

PHK.PM02.013.01 Menelaah hasil pelaksanaan pekerjaan pejabat fungsional Pemeriksa Pajak (Peer Review)

Kompetensi Inti

10 PHK.PM02.014.01 Menelaah konsep laporan hasil

pemeriksaan pajak (review) Kompetensi Inti 11

PHK.PM02.015.01 Melaksanakan pemeriksaan pembahasan (quality assurance)

Kompetensi Inti

SASARAN (TARGET LEARNERS)

Pegawai Direktorat Jenderal Pajak khususya Fungsional Pemeriksa Pajak tingkat terampil.

MODEL PEMBELAJARAN

(3)

NON TATAP MUKA (NTM) e-Learning dalam bentuk Independent study

Bimbingan di tempat Kerja

✓ Pelatihan Jarak Jauh

Magang

Pertukaran PNS dengan Pegawai swasta

Action Learning

STANDAR KOMPETENSI Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta dapat: 1. Memahami Aspek Hukum Pemeriksaan dengan benar.

2. Menerapkan Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan dengan benar. 3. Menerapkan Metode dan Teknik Pemeriksaan Lanjutan dengan benar. 4. Menerapkan Teknik Audit Berbantuan Komputer dengan benar.

5. Memahami Tindak Pidana di Bidang Perpajakan dengan baik. 6. Memahami Kapita Selekta Pemeriksaan Pajak dengan tepat.

7. Menerapkan Bukti Permulaan dan Alat Bukti Pengadilan Pajak dengan benar. 8. Memahami Psikologi Pemeriksaan dengan benar.

KOMPETENSI DASAR

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu: 1. Memahami Aspek Hukum Pemeriksaan dengan benar.

1.1. menjelaskan pemeriksaan sebagai penegakan hukum administrasi dengan baik. 1.2. menjelaskan ketentuan dalam Pemeriksaan Pajak dengan baik.

1.3. menjelaskan Aspek Pidana Terkait Pemeriksaan Bagi Aparat Pajak dengan baik. 2. Menerapkan Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan dengan benar.

2.1. menerapkan Reviu Tahap Persiapan Pemeriksaan dengan baik. 2.2. menerapkan Reviu Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan dengan baik.

2.3. menjelaskan Reviu Tahap Penyelesaian Pemeriksaan, Pembatalan Penugasan, dan Pemeriksaan Ulang dengan baik.

2.4. menjelaskan Reviu Tahap Pelaporan Pemeriksaan dengan baik. 3. Menerapkan Metode dan Teknik Pemeriksaan Lanjutan dengan benar.

3.1. menerapkan Reviu Metode, Teknik, Dan Prosedur Pemeriksaan dengan baik. 3.2. menerapkan Teknik dan Prosedur Pemeriksaan Data Elektronik Eksternal DJP dengan baik.

3.3. menyusun Berita Acara Permintaan Keterangan dengan benar. 4. Menerapkan Teknik Audit Berbantuan Komputer dengan benar

5. Menjelaskan Pemeriksaan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan dengan baik. 5.1. menjelaskan Pengertian Tindak Pidana dan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan dengan baik.

5.2. menjelaskan Unsur Perbuatan Pidana dengan baik. 5.3. menjelaskan Percobaan (Poging) dengan baik.

5.4. menjelaskan Penyertaan (Deelneming) dengan baik.

5.5. menerapkan Ketentuan Pidana dalam UU KUP dengan baik.

5.6. menjelaskan modus operandi tindak pidana perpajakan dengan baik. 6. Memahami Kapita Selekta Pemeriksaan Pajak dengan tepat.

(4)

6.2. memahami Transfer Pricing dengan baik.

6.3. memahami Studi Kasus Wajib Pajak Grup dengan baik.

7. Menerapkan Bukti Pemeriksaan dan Alat Bukti Pengadilan Pajak dengan benar. 7.1. menerapkan Bukti Pemeriksaan dengan baik.

7.2. menerapkan Pembuktian Dalam Sengketa Pajak dengan benar. 8. Memahami Psikologi Pemeriksaan dengan benar.

8.1. memahami Psikologi Pemeriksaan dengan baik. 8.2. memahami Komunikasi Pemeriksaan dengan baik. 8.3. memahami Pengelolaan Kasus dengan baik.

LAMA PELATIHAN EFEKTIF DAN DAFTAR MATA PELAJARAN

No. Kegiatan Nama Mata Pelajaran Jam Pelajaran /Urutan Sekuen TM NTM TOTAL 1 Mata Pelajaran Pokok 1. Aspek Hukum Pemeriksaan 4 4 1 2. Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan 10 10 2

3. Metode dan Teknik

Pemeriksaan Lanjutan 12 12 3

4. Teknik Audit Berbantuan

Komputer 5 5 4

5. Tindak Pidana di Bidang

Perpajakan 6 6 5

6. Kapita Selekta

Pemeriksaan Pajak 8 8 6

7. Bukti Pemeriksaan dan Alat Bukti Pengadilan Pajak 8 8 7 8. Psikologi Pemeriksaan 8 8 8 2 Mata Pelajaran Penunjang - - - -

3 Ceramah Ceramah Pimpinan 2 - 2

4 PKL - - - - 5 Outbound - - - - 6 MFD - - - - 7 Pengarahan Program - - - - 8 Action Learning -

(5)

TOTAL JP 63

LAMA WAKTU UJIAN 90 menit

DILAKSANAKAN DALAM 9 hari

JENIS DAN JENJANG PROGRAM Pelatihan Fungsional Lanjutan

PERSYARATAN PESERTA

Persyaratan Administrasi

a. Ditunjuk dan ditugaskan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak b. Fungsional Pemeriksa Pajak tingkat terampil

c. Telah memperoleh ijazah S1

Persyaratan Kompetensi

a. Telah lulus Pelatihan Fungsional Pemeriksa Dasar/ Pelatihan Jarak Jauh Fungsional Pemeriksa Dasar

b. Lulus Psikotes Lain-lain:

a. Peserta diwajibkan menggunakan laptop/komputer; dan

b. Peserta menggunakan seragam seuai aturan kementerian keuangan selama PJJ KUALIFIKASI PENGAJAR

Fasilitator/instruktur pelatihan terdiri dari para Widyaiswara Pusdiklat Pajak, para pegawai yang berasal dari berbagai unit kerja pada Kementerian Keuangan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

Umum

1. Mempunyai pengalaman mengajar;

2. Mendapat persetujuan mengajar Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak atau Pimpinan Direktorat Jenderal Pajak/Kementerian Keuangan.

Khusus

1. Menguasai materi yang akan diajarkan/memiliki keahlian tertentu khususnya dalam mata

pelajaran yang akan diberikan;

2. Mempunyai kemampuan dalam mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta atau telah mengikuti Training of Trainers.

Untuk mata pelajaran yang lebih dari 9 jamlat, dapat diajar melalui team teaching. BENTUK EVALUASI

EVALUASI LEVEL 1

- Evaluasi pengajar : online

(6)

EVALUASI LEVEL 2

Komponen Ujian terdiri dari: Ujian Praktik/Latihan

Ujian Praktik/Latihan adalah ujian yang digunakan untuk mengukur keterampilan peserta dalam melakukan suatu kegiatan. Lama ujian praktik/latihan ditentukan oleh pengajar mata pelajaran yang bersangkutan.

Materi Ujian Praktik/Latihan terdiri dari materi yang ada pada mata diklat: 1. Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan;

2. Bukti Pemeriksaan dan Alat Bukti Pengadilan Pajak; 3. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.

Ujian Praktik diberikan oleh pengajar dan dikumpulkan secara online sebelum ujian tertulis komprehensif.

Ujian Tertulis Komprehensif

Ujian Tertulis Komprehensif adalah ujian akhir yang harus ditempuh oleh peserta diklat untuk mengetahui tingkat penguasaan materi secara keseluruhan. Materi Ujian Tertulis Komprehensif meliputi materi yang diberikan dalam tatap muka yang telah diberikan selama diklat. Materi Ujian Tertulis Komprehensif tersebut ditetapkan dan dibuat oleh pengajar materi diklat yang bersangkutan dengan berdasarkan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) materi diklat yang telah ditentukan. Pemilihan dan pengombinasian bentuk naskah Ujian Tertulis Komprehensif berikut pembobotannya disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai, bisa berbentuk Pilihan Ganda, Pilihan Ganda Asosiasi, Benar-Salah, atau Uraian (Essay). Materi Ujian Tertulis Komprehensif terdiri dari materi yang ada pada mata diklat:

1. Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan; 2. Metode dan Teknik Pemeriksaan Lanjutan;

3. Bukti Pemeriksaan dan Alat Bukti Pengadilan Pajak; 4. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.

Ujian Tertulis Komprehensif diselenggarakan secara online sesuai jadwal yang ditentukan.

Ketentuan kelulusan adalah sebagai berikut: a. Penentuan Kelulusan

i. Keputusan kelulusan peserta pelatihan ditetapkan dalam rapat kelulusan.

ii. Hasil kelulusan ditetapkan dengan Pengumuman Hasil Pelatihan dengan ketentuan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan yang mengatur hal tersebut.

iii. Pengumuman Hasil Pelatihan diumumkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah ujian berakhir dan kepada peserta yang dinyatakan lulus diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang akan disampaikan langsung kepada Sekretaris Unit Eselon I terkait.

b. Nilai Batas Kelulusan

Peserta pelatihan dinyatakan lulus apabila 1) Nilai Akhir (NA) minimal 65,00.

2) Nilai Tertimbang (NT) minimal 65,00.

3) Nilai Presentasi (NPR) Mata Pelajaran Pokok minimal 65,00. 4) Nilai Presentasi (NPR) Mata Pelajaran Penunjang minimal 60,00. c. Predikat Kelulusan

(7)

Nilai Akhir Nilai Huruf Predikat

90 sampai 100 A Amat Baik

76 sampai 89,99 B Baik

65 sampai 75,99 C Cukup

Kurang dari 65,00 D Kurang

2) Pemberian rekomendasi kinerja akademik hanya diberikan kepada peserta yang memiliki peringkat terbaik (termasuk 10% dari keseluruhan peserta pelatihan) dan/atau memiliki predikat Amat Baik. Pembinaan karier selanjutnya atas prestasi dari pegawai tersebut, diserahkan pada unit Eselon I masing–masing.

Komponen Penilaian a. Nilai Patokan (NP)

Nilai patokan untuk setiap mata pelajaran yaitu sebagai berikut:

No Materi Jamlat Patokan Nilai Keterangan Durasi (menit) 1. Aspek Hukum

Pemeriksaan 4 7% -

90 Menit 2. Tahapan Pemeriksaan Pajak

Lanjutan 10 16% Diujikan

3. Metode dan Teknik Pemeriksaan

Lanjutan 12 20% Diujikan

4. Teknik Audit Berbantuan Komputer 5 8% - 5. Tindak Pidana di Bidang

Perpajakan 6 10% Diujikan

6. Kapita Selekta Pemeriksaan Pajak 8 13% - 7. Bukti Pemeriksaan dan Alat Bukti

Pengadilan Pajak 8 13% Diujikan

8. Psikologi Pemeriksaan 8 13% -

JUMLAH 61 -

b. Nilai Presentasi (NPR)

Nilai Presentasi (NPR) dihitung menggunakan ketentuan sebagai berikut: Penilaian

Tolok Ukur Simbol Bobot Nilai Tingkat Kehadiran Peserta P 30 % Nilai Penyelesaian Tugas/Aktivitas Peserta Q 70 % c. Nilai Tertimbang (NT)

Nilai Tertimbang (NT) merupakan hasil pembobotan dari Nilai Presentasi (NPR), yang diperoleh dengan mengalikan tiap-tiap Nilai Presentasi (NPR) dengan Nilai Patokannya (NP). Nilai Tertimbang (NT) dapat dirumuskan sebagai berikut :

(8)

Program pelatihan ini merupakan program pelatihan yang menggunakan ujian tertulis komprehensif sebagai alat evaluasinya. Untuk itu, Nilai akhir (NA) dihitung menggunakan formula sebagai berikut:

Nilai Ujian Komprehensif pada Pelatihan Jarak Jauh Fungsional Pemeriksa Ahli terdiri dari Nilai Ujian Tertulis Komprehensif & Nilai Ujian Praktik. Masing-masing memiliki bobot seperti terdapat pada tabel berikut:

Nilai Ujian Komprehensif Bobot

Praktik/Latihan 60

Tertulis 40

Persyaratan Umum Ujian, Ujian Susulan, Ujian Ulangan dan Tata Tertib Ujian Ketentuan mengenai persyaratan umum ujian, ujian susulan dan ujian susulan berpedoman pada Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Nomor PER-5/PP/2017 tentang Pedoman Evaluasi Pembelajaran di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Ketentuan Ujian Susulan

1) Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pelatihan yang tidak dapat mengikuti Ujian Komprehensif Tertulis utama (sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan) dengan alasan yang sah.

2) Alasan yang sah adalah alasan yang dapat diterima untuk tidak mengikuti ujian, yaitu a) Peserta pelatihan yang bersangkutan menderita sakit

b) Peserta/Istri peserta pelatihan melahirkan

c) Keluarga terdekat peserta pelatihan yang bersangkutan (suami/ istri, anak, orang tua, mertua, kakak, atau adik) sakit, dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia. 3) Ujian susulan dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (minggu) setelah pelatihan

berakhir. Jika sampai batas waktu tersebut peserta belum mengajukan surat permohonan kepada Kepala Pusdiklat atau Kepala Balai Diklat Keuangan untuk mengikuti ujian susulan maka melalui Rapat Kelulusan peserta tersebut dinyatakan tidak lulus pelatihan.

4) Surat permohonan sebagaimana terdapat pada poin 3 di atas ditujukan kepada Kepala Pusdiklat atau Kepala Balai Diklat Keuangan, dan merupakan surat pribadi peserta pelatihan yang memuat nama, NIP, dan dengan tembusan ke unitnya masing-masing. 5) Naskah soal ujian pada ujian susulan tidak sama dengan naskah soal ujian pada ujian

utama.

6) Semua ketentuan ujian utama berlaku untuk ujian susulan. Ketentuan Mengulang Diklat

1. Tidak memenuhi syarat kehadiran, yaitu 80% dari seluruh kegiatan diklat dan 80% dari kegiatan Pembentukan Karakter;

2. Nilai Akhir <65;

NA = (40% x NT) + (60% x Nilai Ujian Komprehensif) NT = (NPR x NP) / 100

(9)

Lembar Pengesahan Kerangka Acuan Program

Pelatihan Teknis Teknik Audit Berbantuan Komputer Perpajakan

No Nama Pengelola Program Diklat Instansi Pengelola Program Struktur Tim Diklat

1 Arief Sultony Pusdiklat Pajak Ketua

2 Maulia Githa U. Pusdiklat Pajak Anggota 3 Johannes Aritonang Pusdiklat Pajak Anggota

4 Suwadi Pusdiklat Pajak Anggota

5 M. Hikmah Pusdiklat Pajak Anggota

6 Trihadi Waluyo Pusdiklat Pajak Anggota 7 Yosep Poernomo Pusdiklat Pajak Anggota 8 Freddy Sianipar Pemeriksaan dan Direktorat

Penagihan

Anggota 3. Nilai Tertimbang <65;

4. NPR Mata Pelajaran Pokok <65; 5. NPR Mata Pelajaran Penunjang <60.

SERTIFIKAT

Peserta diklat yang memenuhi syarat kelulusan akan diberikan Sertifikat lulus Pelatihan Jarak Jauh Teknik Fungsional Pemeriksa Ahli.

FASILITAS 1) Non Asrama

2) Materi/Bahan Ajar

3) Rencana Rundown Kegiatan/Session Plan 4) Internet

5) Lain-lain

Pembelajaran jarak jauh ini menggunakan model pembelajaran online (virtual learning) dengan menggunakan multiple platform (Zoom, WA Group, KLC, Google Classroom, atau platform lainnya).

(10)

9 Arief Budiman Pemeriksaan dan Direktorat Penagihan

Anggota

10 Iwan Setiawan Pemeriksaan dan Direktorat

Penagihan Anggota 11 Mangasi Simanjuntak Pemeriksaan dan Direktorat

Penagihan Anggota

Keterangan

Disusun Oleh Tim Pengelola Program PJJ Fungsional Pemeriksa Ahli Tanggal Januari 2021

Disahkan di Jakarta

Pada tanggal Januari 2021

Penanggung Jawab Kepala Pusdiklat Pajak,

Referensi

Dokumen terkait

Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pelatihan yang tidak dapat mengikuti Ujian Komprehensif Tertulis Utama (sesuai dengan jadwal yang telah

Merupakan pembahasan konsep dasar perencanaan dan perancangan sistem operasional kereta api, tata ruang dalam dan ruang luar, kemudahan pergantian moda transportasi kendaraan

Harnanto (1992) mengemukakan total biaya setiap responden bervariasi tergantung pada jumlah populasi ternak sapi potong yang dimiliki oleh setiap peternak dengan

Ujian susulan harus diberikan oleh koordinator mata kuliah, bilamana seorang mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian pada jadwal yang telah ditetapkan terkait dengan

❑ Yang tidak mengikuti ujian midtest diberikan ujian susulan dengan mengisi formulir secara online serta dibuatkan surat pengantar ujian susulan dengan mengisi form susulan

Jumlah Ternak Kambing yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan di Jawa Barat. Number of Slaughtered Goats by Status of Place of Slaughter in Jawa Barat (Ekor

Penelitian dengan menggunakan COBIT 5 su- dah banyak dilakukan, antara lain dilakukan oleh Amhar Amri Devantara yang menggunakan COBIT 5 untuk mengukur tingkat kapabilitas tata

Suatu entitas nirlaba menerima kontribusi sumber daya dalam jumlah yang signifikan dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan imbalan yang setimpal, dijalankan