• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lantas, bagaimanakah mencari sosok-sosok pemimpin terbaik yang akan berkumpul. DPR, Para Pemimpin Terbaik Untuk Kemajuan Indonesia (322/S)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lantas, bagaimanakah mencari sosok-sosok pemimpin terbaik yang akan berkumpul. DPR, Para Pemimpin Terbaik Untuk Kemajuan Indonesia (322/S)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KOPI -  Dalam pemerintahan Indonesia, DPR adalah salah satu pemegang peranan yang penting sebagai wakil-wakil rakyat yang duduk di parlemen untuk memberikan sumbangsih kemajuan bangsa. DPR bukan hanya dituntut untuk menjalankan fungsi-fungsi legislatifnya dalam pemerintahan RI, namun juga bagaimana bisa menyelaraskan keinginan rakyat dengan kepentingan pembangunan negara.

Sehingga, dalam menjalankan amanah tersebut, DPR adalah sekelompok pemimpin yang bekerja sama untuk mengawasi pemerintah menjalankan pembangunan negara berdasarkan aspirasi-aspirasi dari rakyat. Untuk menjadi anggota DPR tersebut memang tidak mudah, dalam pemilu yang terakhir dilaksanakan, DPR dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu sama

seperti pemilihan presiden.

Meskipun DPR adalah kumpulan dari orang-orang yang memiliki tujuan sama, namun pada hakikatnya DPR adalah kumpulan pemimpin-pemimpin yang bekerjasama dalam rangka ikut mensukseskan pembangunan bangsa. Bukan sekedar kumpulan orang-orang tanpa visi yang hanya duduk menikmati fasilitas uang rakyat tanpa kerja.

Namun sayangnya, hal itulah yang tidak dimiliki dan disadari oleh sebagian besar individu yang duduk di jajaran DPR. Kenyataannya anggota DPR yang dipilih oleh dan untuk rakyat, pada akhirnya menjadi dipilih untuk mengecewakan rakyat. Rakyat menjadi terlalu gerah dengan drama dewan rakyat yang menyajikan ketidakberesan-ketidakberesan dalam struktur kepemimpinan tersebut.

Korupsi, penyimpangan moral, manipulasi, saling menjatuhkan, semuanya adalah

perilaku-perilaku yang melekat hampir di sebagian besar tokoh dewan legislatif tersebut. Seperti itukah perilaku para pemimpin bangsa yang berkarakter? Menyedihkan bila seperti itulah kualitas kepempimpinan wakil rakyat yang ada di Indonesia, bukannya berperan dalam pembangunan, malah memanfaatkan pembangunan untuk mengeruk keuntungan pribadi.

(2)

bersama-sama menyingsing lengan baju, bahu-membahu membangun kemajuan bangsa Indonesia? Masih adakah tokoh yang layak yang akan dengan bangga diperkenalkan oleh rakyatnya sebagai teladan terbaiknya?

Sekarang, salah siapa jika rakyat sudah menghilangkan kepercayaannya? Para dewan rakyat sekaligus pemimpin tersebut yang hanya turun dan menyebarkan janji-janji perubahan yang manis saat menjelang hari pemilihan saja. Tapi kemudian dengan mudah melupakannya setelah menikmati kelezatan fasilitas yang diberikan setelah menjabat.

Karena peranannya sebagai pemimpin itulah, maka individu yang duduk di kursi dewan harus memiliki minimal 12 sifat dasar sebagai pemimpin,diantaranya

1.Pemimpin harus memiliki kepercayaan dan iman yang kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak mungkin kan kita dipimpin oleh orang yang tidak mengakui adanya Tuhan? Lalu,

bagaimana kita bisa menjamin bahwa ia orang yang baik, sedangkan dia tak memiliki patokan untuk bertindak? Kedua sampai kelima, kita dapat melihat sifat-sifat yang dimiliki oleh

pemimpin teladan terbaik, yaitu Rasulullah yang dijabarkan menjadi empat sifat. Sifat dasar tersebut adalah,

2.Pemimpin harus shidiq, yang memiliki arti jujur.

Sifat inilah yang mulai hilang dari sosok-sosok yang duduk di kursi parlemen. Dengan

ketidakjujuran ini, dengan mudah manipulasi-manipulasi tercipta untuk mengeruk keuntungan pribadi.

3.Pemimpin itu harus amanah.

Seorang pemimpin yang amanah tidak akan pernah menyepelekan setiap tugas yang diberikan. Amanah berarti dapat dipercaya dan bertanggungjawab. Seorang DPR harus amanah dalam

(3)

menyampaikan aspirasi rakyat dan memberikan yang terbaik untuk kebaikan rakyat dan kemajuan bangsa.

4.Pemimpin harus mempunyai sifat tabligh

Jika diaplikasikan dalam kepemimpinan anggota DPR dapat berarti transparansi kinerja kepada rakyat. Karena anggota DPR dipilih oleh rakyat, maka tentu saja anggota DPR tersebut juga harus memberikan dan melaporkan pertanggungjawaban kerjanya secara jelas dan terbuka. Sehingga seluruh masyarakat dapat mengetahui apa saja yang telah dilakukan oleh anggota dewan. Selain itu, anggota DPR juga harus dapat menyampaikan setiap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dengan sosialisasi yang baik tanpa menimbulkan perpecahan pada rakyat.

5.Pemimpin harus mempunyai sifat fathonah, yang berarti cerdas.

Seorang anggota deewan mau tidak mau dituntut untuk menjadi cerdas. Cerdas dalam berpikir dan bertindak serta menempatkan dirinya. Terutama anggota DPR harus cerdas dalam

mengambil keputusan dan menyuarakan pendapat yang dirasa baik.

6.Pemimpin harus memiliki Integritas yang baik.

Integritas adalah kemampuan seseorang untuk berpegang teguh pada ajaran nilai dan norma yang berlaku, sehingga dengan begitu seseorang tersebut dapat membedakan mana yang baik dan tidak. Anggota DPR yang memiliki integritas tentu tidak akan dengan mudah terpengaruh hal-hal yang buruk yang mungkin muncul ketika ia menjabat. Ia akan fokus pada tujuan awalnya. Saat ini sebagian besar anggota DPR adalah orang-orang yang pada mulanya menjanjikan banyak hal yang baik kepada rakyat, tapi pada kenyataan saat sudah menjabat terpengaruh dan terlena dengan fasilitas yang memanjakan sehingga lupa pada tujuan awal dan mengabaikan rakyatnya.

7.Pemimpin harus memiliki visioner.

(4)

Yaitu memiliki tujuan dan jelas dan mempunyai pandangan yang jauh dimasa depan. Sebelum menjabat sebagai anggota dewan, sudah seharusnya mereka memiliki visi yang jelas tentang apa saja yang akan dilaksanakan selama menjabat dan target yang ingin diraih. Dan tujuan tersebut benar-benar menjadi dasarnya bertindak saat menjadi anggota dewan. Jangan sampai tujuan tersebut hanya dijabarkan saat kampanye dan setelah itu hanya menjadi janji kertas yang tidak pernah terealisasikan.

8.Pemimpin harus mempunyai pemahaman supremasi hukum.

Ialah kesadaran akan adanya persamaan perlakuan seseorang dihadapan hukum, tidak membeda-bedakan perlakuan rakyat sesuai kedudukan. Semisal, ketika ada pengaduan yang berasal dari rakyat biasa, akan dipersulit dan saling lempar antar sesama anggota. Namun jika berhadapan dengan pengusaha atau tokoh-tokoh penting akan langsung ditanggapi dan diperlakukan istimewa. Dimana letak keadilan dan supremasi hukum yang seharusnya dijunjung tinggi?

9.Pemimpin harus mempunyai sifat yang sederhana.

Dengan dasar kesederhanaan dan bersahaja, maka para anggota dewan tidak akan mudah tergiur dengan kemegahan fasilitas yang didapat. Tidak rakus harta dan tidak mudah terbuai dengan suap-suap. Bukan hanya sederhana saat sebelum menjabat sebagai anggota dewan, tapi setelah menjabat sibuk menimbun harta sebanyak-banyaknya dan dengan cepat gaya hidupnya bertransformasi menjadi penuh kemewahan.

10.Pemimpin harus bersikap tegas dan berpendirian teguh.

Tidak mudah tergoyahkan oleh hasutan-hasutan disekitarnya, terutama media massa yang semakin lama semakin gencar dalam menyajikan berita dan menyusun opini publik. Dengan tegas mengatakan kebenaran dan kesalahan. Secara konsisten menyatakan pendapatnya dengan tegas dan jelas dan tidak membingungkan rakyat. Anggota dewan yang mudah goyah pendiriannya, terutama dihadapan publik, dengan mudah ia akan kehilangan kepercayaan dari rakyat.

(5)

11.Pemimpin harus bersahaja dan berwibawa.

Orang yang memiliki wibawa akan lebih mudah diperhatikan dan didengarkan oleh orang lain. Secara tidak langsung juga akan mendapatkan tempat yang terhormat dikalangan masyarakat umum. Jika seorang anggota dewan tidak mendapatkan respek yang baik dari masyarakat, bagaimana bisa ia meyakinkan masyarakat dengan program perbaikan yang dilakukannya?

12.Pemimpin harus mempunyai kemampuan public speaking yang baik dan terampil.

Secara otomatis anggota dewan adalah orang yang akan paling sering berhadapan dengan masyarakat. Saat mengadakan dialog terbuka, menjelaskan program pemerintah, dan tak lupa saat mengadakan kampanye legislatif. Percuma seorang anggota dewan memiliki pemikiran dan kepribadian yang luar biasa, namun tidak memiliki kemampuan public speaking yang baik. Ia tidak bisa untuk mensosialisasikan maksudnya dengan baik kepada masyarakat. Tapi tentu saja kemampuan tersebut tidak digunakan untuk sekedar menebarkan janji-janji manis yang palsu

Jika saja semua anggota dewan memiliki kedua belas poin tersebut, maka tak perlu diragukan lagi Indonesia akan mendapatkan kehormatannya dimata dunia internasional. Bukan hal mustahil untuk mencari sosok-sosok seperti itu, asalkan ada kerja keras dari berbagai pihak, terutama untuk mendidik generasi muda menjadi bibit-bibit unggul yang berkualitas dengan semangat nasional yang membara.

Identitas Penulis

Nama : Wafda Liulin Nuha

(6)

Nama Sekolah : SMAN 5 Surabaya

Alamat Sekolah : Jl. Kusuma Bangsa No. 21 Surabaya

Alamat Rumah : Kejawan Putih Tambak 22A / 33 Surabaya

No. Telepon : 085730204658

Referensi

Dokumen terkait

Wanprestasi ini tidaklah bisa dianggap selesai begitu saja dikarenakan sudah dibuatnya polis asuransi yang sudah disepakai oleh kedua belah pihak.Wanprestasi ini

upaya yang dilakukan oleh siswa SMAN 1 Teras untuk mendapatkan like di sosial media terdiri dari upaya nyata (meminta langsung ke teman) dan upaya virtual

AJBS menyangkut antara lain: masalah sumber daya manusia, keamanan fisik dan lingkungan, operasional sistem informasi, kontrol akses, dan kejadian-kejadian yang

Penelitian dilaksanakan di ruang rawat inap terpadu B-4 RSUP Haji Adam Malik Medan, populasi pada penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak penderita kanker, sampel

Peta sebaran budi daya rumput laut dibuat berdasarkan data yang dikumpulkan selama kegiatan lapangan, peta ini kemudian dioverlay dengan peta kelayakan perairan hasil analisis

Apabila nilai berat jenis tanah digunakan dalam perhitungan yang berkaitan dengan pengujian hidrometer (SNI 03-3423-1994), pengujian berat jenis harus dilakukan terhadap tanah

Apabila Daoed Joesoef menggunakan konsep kosmologi Budha dalam mengkaji keterkaitan antara makna simbol Candi Borobudur dengan ajaran Budha, maka pada skripsi ini lebih condong

Arif Satria berharap kegiatan bakti sosial yang serupa dapat dilakukan tidak hanya sekali dalam satu tahun melainkan bisa dua kali atau lebih.. “Mudah-mudahan sedikit bingkisan