• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlunya Perumusan Masalah yg Tepat dan Jelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perlunya Perumusan Masalah yg Tepat dan Jelas"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

III. PERUMUSAN MASALAH

III. PERUMUSAN MASALAH

Oleh

(2)

Masalah

Masalah dalam konteks penelitian tidak harus berkonotasi dalam konteks penelitian tidak harus berkonotasi pada suatu yg perlu dievaluasi atau dikaji karena

pada suatu yg perlu dievaluasi atau dikaji karena menimbulkan masalah.

menimbulkan masalah.

Tujuan dari penelitian mungkin untuk mengklarifikasi suatu Tujuan dari penelitian mungkin untuk mengklarifikasi suatu masalah, atau untuk mengevaluasi suatu program atau juga masalah, atau untuk mengevaluasi suatu program atau juga untuk mendefinisikan suatu kemungkinan akan lebih baik untuk mendefinisikan suatu kemungkinan akan lebih baik ((opportunityopportunity). Jadi, ). Jadi, penemuan dan definisi masalah penemuan dan definisi masalah akan akan digunakan dalam konteks yang lebih luas. Tahap awal digunakan dalam konteks yang lebih luas. Tahap awal penelitian adalah penemuan masalah, kemudian

penelitian adalah penemuan masalah, kemudian mendefinisikan atau merumuskan masalah tersebut. mendefinisikan atau merumuskan masalah tersebut. Seringkali pada awalnya hanya gejala (

Seringkali pada awalnya hanya gejala (symptomssymptoms) yg baru ) yg baru terdeteksi oleh peneliti. Misalnya perusahaan mungkin

terdeteksi oleh peneliti. Misalnya perusahaan mungkin

mengalami penurunan keuntungan, tapi manajemen belum mengalami penurunan keuntungan, tapi manajemen belum tahu penyebab atau karakteristik dari masalah tersebut. tahu penyebab atau karakteristik dari masalah tersebut. Jadi pernyataan masalah (

Jadi pernyataan masalah (problem statmentproblem statment) sering hanya ) sering hanya diungkapkan dalam istilah umum. Apa yang akan diteliti diungkapkan dalam istilah umum. Apa yang akan diteliti adalah bukan yg belum diidentifikasikan (dirumuskan) adalah bukan yg belum diidentifikasikan (dirumuskan) dengan jelas.

dengan jelas.

Perlunya Perumusan Masalah yg Tepat dan Jelas

Masalah

Masalah dalam konteks penelitian tidak harus berkonotasi dalam konteks penelitian tidak harus berkonotasi pada suatu yg perlu dievaluasi atau dikaji karena

pada suatu yg perlu dievaluasi atau dikaji karena menimbulkan masalah.

menimbulkan masalah.

Tujuan dari penelitian mungkin untuk mengklarifikasi suatu Tujuan dari penelitian mungkin untuk mengklarifikasi suatu masalah, atau untuk mengevaluasi suatu program atau juga masalah, atau untuk mengevaluasi suatu program atau juga untuk mendefinisikan suatu kemungkinan akan lebih baik untuk mendefinisikan suatu kemungkinan akan lebih baik ((opportunityopportunity). Jadi, ). Jadi, penemuan dan definisi masalah penemuan dan definisi masalah akan akan digunakan dalam konteks yang lebih luas. Tahap awal digunakan dalam konteks yang lebih luas. Tahap awal penelitian adalah penemuan masalah, kemudian

penelitian adalah penemuan masalah, kemudian mendefinisikan atau merumuskan masalah tersebut. mendefinisikan atau merumuskan masalah tersebut. Seringkali pada awalnya hanya gejala (

Seringkali pada awalnya hanya gejala (symptomssymptoms) yg baru ) yg baru terdeteksi oleh peneliti. Misalnya perusahaan mungkin

terdeteksi oleh peneliti. Misalnya perusahaan mungkin

mengalami penurunan keuntungan, tapi manajemen belum mengalami penurunan keuntungan, tapi manajemen belum tahu penyebab atau karakteristik dari masalah tersebut. tahu penyebab atau karakteristik dari masalah tersebut. Jadi pernyataan masalah (

Jadi pernyataan masalah (problem statmentproblem statment) sering hanya ) sering hanya diungkapkan dalam istilah umum. Apa yang akan diteliti diungkapkan dalam istilah umum. Apa yang akan diteliti adalah bukan yg belum diidentifikasikan (dirumuskan) adalah bukan yg belum diidentifikasikan (dirumuskan) dengan jelas.

(3)

Albert Einstein: “perumusan masalah sering lebih penting Albert Einstein: “perumusan masalah sering lebih penting dari jawaban masalah tersebut (

dari jawaban masalah tersebut (the formulation of a the formulation of a problem is often more essential than its solution

problem is often more essential than its solution)”. )”. Mendefinisikan suatu masalah mungkin lebih sulit Mendefinisikan suatu masalah mungkin lebih sulit daripada memecahkannya. Jika data dikumpulkan daripada memecahkannya. Jika data dikumpulkan

sebelum masalah didefinisikan dgn tepat dan jelas, data sebelum masalah didefinisikan dgn tepat dan jelas, data tersebut mungkin tidak relevan.

tersebut mungkin tidak relevan.

Pepatah “jika masalah sudah didefinisikan dengan jelas Pepatah “jika masalah sudah didefinisikan dengan jelas maka masalah tersebut sudah terpecahkan sebagian ( maka masalah tersebut sudah terpecahkan sebagian (a a problem well defined is a problem half solved

problem well defined is a problem half solved).“ ).“ Definisi masalah tepat dan jelas

Definisi masalah tepat dan jelas memudahkan memudahkan menyusun tujuan penelitian

menyusun tujuan penelitian memudahkan dan efisien memudahkan dan efisien pengumpulan informasi yang relevan. Bagaimana kita pengumpulan informasi yang relevan. Bagaimana kita memecahkan masalah jika masalahnya belum

memecahkan masalah jika masalahnya belum didefinisikan dengan tepat dan jelas?

didefinisikan dengan tepat dan jelas? Penelitian kompleks memerlukan

Penelitian kompleks memerlukan exploratory researchexploratory research

karena definisi masalah belum memadai.

karena definisi masalah belum memadai. menyaring menyaring masalah shg

masalah shg researchableresearchable. Ada beberapa tehnik dalam . Ada beberapa tehnik dalam kegiatan eksplorasi ini, misalnya: studi literatur, analisis kegiatan eksplorasi ini, misalnya: studi literatur, analisis data sekunder,

data sekunder, focus group discussionfocus group discussion

Perlunya Perumusan Masalah yg Tepat dan Jelas

Albert Einstein: “perumusan masalah sering lebih penting Albert Einstein: “perumusan masalah sering lebih penting dari jawaban masalah tersebut (

dari jawaban masalah tersebut (the formulation of a the formulation of a problem is often more essential than its solution

problem is often more essential than its solution)”. )”. Mendefinisikan suatu masalah mungkin lebih sulit Mendefinisikan suatu masalah mungkin lebih sulit daripada memecahkannya. Jika data dikumpulkan daripada memecahkannya. Jika data dikumpulkan

sebelum masalah didefinisikan dgn tepat dan jelas, data sebelum masalah didefinisikan dgn tepat dan jelas, data tersebut mungkin tidak relevan.

tersebut mungkin tidak relevan.

Pepatah “jika masalah sudah didefinisikan dengan jelas Pepatah “jika masalah sudah didefinisikan dengan jelas maka masalah tersebut sudah terpecahkan sebagian ( maka masalah tersebut sudah terpecahkan sebagian (a a problem well defined is a problem half solved

problem well defined is a problem half solved).“ ).“ Definisi masalah tepat dan jelas

Definisi masalah tepat dan jelas memudahkan memudahkan menyusun tujuan penelitian

menyusun tujuan penelitian memudahkan dan efisien memudahkan dan efisien pengumpulan informasi yang relevan. Bagaimana kita pengumpulan informasi yang relevan. Bagaimana kita memecahkan masalah jika masalahnya belum

memecahkan masalah jika masalahnya belum didefinisikan dengan tepat dan jelas?

didefinisikan dengan tepat dan jelas? Penelitian kompleks memerlukan

Penelitian kompleks memerlukan exploratory researchexploratory research

karena definisi masalah belum memadai.

karena definisi masalah belum memadai. menyaring menyaring masalah shg

masalah shg researchableresearchable. Ada beberapa tehnik dalam . Ada beberapa tehnik dalam kegiatan eksplorasi ini, misalnya: studi literatur, analisis kegiatan eksplorasi ini, misalnya: studi literatur, analisis data sekunder,

(4)

Permasalahan Penelitian

Permasalahan Penelitian: suatu hal yg

: suatu hal yg

dipertanyakan dan menghendaki

dipertanyakan dan menghendaki

pemecahan atau memerlukan jawaban

pemecahan atau memerlukan jawaban

atau keputusan.

atau keputusan.

Topik Penelitian

Topik Penelitian: sesuatu yg menjadi

: sesuatu yg menjadi

bahan perbincangan, dpt berupa

bahan perbincangan, dpt berupa

kumpulan permasalahan atau tujuan.

kumpulan permasalahan atau tujuan.

Permasalahan Penelitian

Permasalahan Penelitian: suatu hal yg

: suatu hal yg

dipertanyakan dan menghendaki

dipertanyakan dan menghendaki

pemecahan atau memerlukan jawaban

pemecahan atau memerlukan jawaban

atau keputusan.

atau keputusan.

Topik Penelitian

Topik Penelitian: sesuatu yg menjadi

: sesuatu yg menjadi

bahan perbincangan, dpt berupa

bahan perbincangan, dpt berupa

kumpulan permasalahan atau tujuan.

kumpulan permasalahan atau tujuan.

Suatu topik dpt terdiri dari satu atau lebih

permasalahan yg ingin diperbincangkan

ter-gantung pd luas-tidaknya topik yg dipilih.

(5)

Dengan permasalahan :

Dengan permasalahan :

1.

1.

Sejauhmana potensi keuangan pemerintah

Sejauhmana potensi keuangan pemerintah

daerah, dan pengaruhnya terhadap

daerah, dan pengaruhnya terhadap

perekonomian daerah?

perekonomian daerah?

2.

2.

Bagaimana kebijakan desentralisasi fiskal

Bagaimana kebijakan desentralisasi fiskal

mempengaruhi kinerja ekonomi dan potensi

mempengaruhi kinerja ekonomi dan potensi

keuangan pemerintah daerah?

keuangan pemerintah daerah?

3.

3.

Faktor

Faktor--faktor ekonomi apa saja yang dapat

faktor ekonomi apa saja yang dapat

mempengaruhi kinerja ekonomi dan potensi

mempengaruhi kinerja ekonomi dan potensi

keuangan pemerintah daerah?

keuangan pemerintah daerah?

4.

4.

Bagaimana perilaku pemerintah daerah dalam

Bagaimana perilaku pemerintah daerah dalam

pengambilan keputusan alokasi anggaran yang

pengambilan keputusan alokasi anggaran yang

dapat mendukung pelaksanaan desentralisasi

dapat mendukung pelaksanaan desentralisasi

fiskal?

fiskal?

Topik1: Analisis Potensi Keuangan Daerah dan Pengaruh

Desentralisasi Fiskal terhadap Kinerja Ekonomi Daerah.

Dengan permasalahan :

Dengan permasalahan :

1.

1.

Sejauhmana potensi keuangan pemerintah

Sejauhmana potensi keuangan pemerintah

daerah, dan pengaruhnya terhadap

daerah, dan pengaruhnya terhadap

perekonomian daerah?

perekonomian daerah?

2.

2.

Bagaimana kebijakan desentralisasi fiskal

Bagaimana kebijakan desentralisasi fiskal

mempengaruhi kinerja ekonomi dan potensi

mempengaruhi kinerja ekonomi dan potensi

keuangan pemerintah daerah?

keuangan pemerintah daerah?

3.

3.

Faktor

Faktor--faktor ekonomi apa saja yang dapat

faktor ekonomi apa saja yang dapat

mempengaruhi kinerja ekonomi dan potensi

mempengaruhi kinerja ekonomi dan potensi

keuangan pemerintah daerah?

keuangan pemerintah daerah?

4.

4.

Bagaimana perilaku pemerintah daerah dalam

Bagaimana perilaku pemerintah daerah dalam

pengambilan keputusan alokasi anggaran yang

pengambilan keputusan alokasi anggaran yang

dapat mendukung pelaksanaan desentralisasi

dapat mendukung pelaksanaan desentralisasi

fiskal?

(6)

Pengeluaran Pembangunan Potensi Keuangan Pemda Pendapatan Perkapita Kinerja Ekonomi Daerah

IMPLIKASI KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH DAN DESENTRALISASI FISKAL

Bagi hasil Pajak & Bukan Pajak

PDRB Konsumsi RT Peng.Pemerintah Investasi Perilaku Pemda Pajak Non PAD PAD

DDFR

Skala Ekonomi Fiscal Gap

DDFE

Bagi hasil Pajak & Bukan Pajak Transfer lainnya

Faktor Ekonomi Eksternal

Alokasi Anggaran Optimal

Disiplin Prioritisasi Efisiensi Efektivitas Partisipasi Masyarakat Transparans Retribusi Laba Bersih Perusda Pajak Rasio Transfer terhadap Penerimaan Daerah Fiscal Gap KERANGKA PEMIKIRAN

(7)

Dengan permasalahan : Dengan permasalahan :

Bagaimana persepsi karyawan terhadap pelaksanaan Bagaimana persepsi karyawan terhadap pelaksanaan nilai

nilai--nilai budaya perusahaan, tingkat nilai budaya perusahaan, tingkat stressorsstressors kerja kerja yang dirasakan dan kinerja karyawan?

yang dirasakan dan kinerja karyawan? Bagaimana hubungan nilai

Bagaimana hubungan nilai--nilai budaya perusahaan nilai budaya perusahaan dengan kinerja karyawan?

dengan kinerja karyawan? Bagaimana hubungan

Bagaimana hubungan stressors stressors kerja dengan kinerja kerja dengan kinerja karyawan?

karyawan?

Bagaimana hubungan budaya perusahaan dengan Bagaimana hubungan budaya perusahaan dengan

stressors

stressors kerja?kerja?

Bagaimana pengaruh budaya perusahaan dan

Bagaimana pengaruh budaya perusahaan dan stressorsstressors

kerja terhadap kinerja karyawan? kerja terhadap kinerja karyawan?

Topik 2: Hubungan Nilai-nilai Budaya Perusahaan dan

Stressors Kerja dengan Kinerja Karyawan

Dengan permasalahan : Dengan permasalahan :

Bagaimana persepsi karyawan terhadap pelaksanaan Bagaimana persepsi karyawan terhadap pelaksanaan nilai

nilai--nilai budaya perusahaan, tingkat nilai budaya perusahaan, tingkat stressorsstressors kerja kerja yang dirasakan dan kinerja karyawan?

yang dirasakan dan kinerja karyawan? Bagaimana hubungan nilai

Bagaimana hubungan nilai--nilai budaya perusahaan nilai budaya perusahaan dengan kinerja karyawan?

dengan kinerja karyawan? Bagaimana hubungan

Bagaimana hubungan stressors stressors kerja dengan kinerja kerja dengan kinerja karyawan?

karyawan?

Bagaimana hubungan budaya perusahaan dengan Bagaimana hubungan budaya perusahaan dengan

stressors

stressors kerja?kerja?

Bagaimana pengaruh budaya perusahaan dan

Bagaimana pengaruh budaya perusahaan dan stressorsstressors

kerja terhadap kinerja karyawan? kerja terhadap kinerja karyawan?

(8)

Dengan permasalahan :

Dengan permasalahan :

Bagaimana peranan lembaga kredit informal

Bagaimana peranan lembaga kredit informal

BMT dalam membantu kelancaran kegiatan

BMT dalam membantu kelancaran kegiatan

produksi dan konsumsi masyarakat?

produksi dan konsumsi masyarakat?

Bagaimana dampak kegiatan dari lembaga

Bagaimana dampak kegiatan dari lembaga

kredit informal BMT terhadap kegiatan ekonomi

kredit informal BMT terhadap kegiatan ekonomi

bagi masyarakat?

bagi masyarakat?

Faktor apa saja yang menyebabkan mesyarakat

Faktor apa saja yang menyebabkan mesyarakat

melakukan transaksi kredit dengan lembaga

melakukan transaksi kredit dengan lembaga

kredit informal BMT?

kredit informal BMT?

Bagaimana keterkaitan antara lembaga kredit

Bagaimana keterkaitan antara lembaga kredit

informal BMT dengan lembaga kredit formal?

informal BMT dengan lembaga kredit formal?

Topik 2: Peranan Lembaga Kredit Informal Baitul

Mal wat Tanwil (BMT)

Dengan permasalahan :

Dengan permasalahan :

Bagaimana peranan lembaga kredit informal

Bagaimana peranan lembaga kredit informal

BMT dalam membantu kelancaran kegiatan

BMT dalam membantu kelancaran kegiatan

produksi dan konsumsi masyarakat?

produksi dan konsumsi masyarakat?

Bagaimana dampak kegiatan dari lembaga

Bagaimana dampak kegiatan dari lembaga

kredit informal BMT terhadap kegiatan ekonomi

kredit informal BMT terhadap kegiatan ekonomi

bagi masyarakat?

bagi masyarakat?

Faktor apa saja yang menyebabkan mesyarakat

Faktor apa saja yang menyebabkan mesyarakat

melakukan transaksi kredit dengan lembaga

melakukan transaksi kredit dengan lembaga

kredit informal BMT?

kredit informal BMT?

Bagaimana keterkaitan antara lembaga kredit

Bagaimana keterkaitan antara lembaga kredit

informal BMT dengan lembaga kredit formal?

informal BMT dengan lembaga kredit formal?

(9)

Dengan permasalahan :

Dengan permasalahan :

1.

1.

Bagaimanakah status gadai dalam pandangan

Bagaimanakah status gadai dalam pandangan

Islam ?

Islam ?

2.

2.

Adakah praktek pemanfaatan harta gadai yang

Adakah praktek pemanfaatan harta gadai yang

ribawi (tidak Islami) dan bagaimana ketegasan

ribawi (tidak Islami) dan bagaimana ketegasan

hukum Islam terhadap praktek tersebut ?

hukum Islam terhadap praktek tersebut ?

3.

3.

Apa saja solusi pemanfaatan harta gadai agar

Apa saja solusi pemanfaatan harta gadai agar

tidak terjerat dalam praktek ribawi tersebut ?

tidak terjerat dalam praktek ribawi tersebut ?

4.

4.

Bagaimana respons masyarakat terhadap solusi

Bagaimana respons masyarakat terhadap solusi

tersebut ?

tersebut ?

5.

5.

Apa kendala

Apa kendala--kendala penerapan harta gadai

kendala penerapan harta gadai

konsep Islam di tengah

konsep Islam di tengah--tengah masyarakat ?

tengah masyarakat ?

Topik 3: Kajian Syari’ah terhadap Pemanfaatan

Harta Gadai.

Dengan permasalahan :

Dengan permasalahan :

1.

1.

Bagaimanakah status gadai dalam pandangan

Bagaimanakah status gadai dalam pandangan

Islam ?

Islam ?

2.

2.

Adakah praktek pemanfaatan harta gadai yang

Adakah praktek pemanfaatan harta gadai yang

ribawi (tidak Islami) dan bagaimana ketegasan

ribawi (tidak Islami) dan bagaimana ketegasan

hukum Islam terhadap praktek tersebut ?

hukum Islam terhadap praktek tersebut ?

3.

3.

Apa saja solusi pemanfaatan harta gadai agar

Apa saja solusi pemanfaatan harta gadai agar

tidak terjerat dalam praktek ribawi tersebut ?

tidak terjerat dalam praktek ribawi tersebut ?

4.

4.

Bagaimana respons masyarakat terhadap solusi

Bagaimana respons masyarakat terhadap solusi

tersebut ?

tersebut ?

5.

5.

Apa kendala

Apa kendala--kendala penerapan harta gadai

kendala penerapan harta gadai

konsep Islam di tengah

(10)

1.

1.

Pengalaman sendiri,

Pengalaman sendiri,

2.

2.

Orang lain, termasuk pihak sponsor

Orang lain, termasuk pihak sponsor

atau konsultan.

atau konsultan.

3.

3.

Hasil studi literatur dari beberapa hasil

Hasil studi literatur dari beberapa hasil

penelitian (karya ilmiah), bukuteks,

penelitian (karya ilmiah), bukuteks,

serta kajian teori, termasuk dalil naqli

serta kajian teori, termasuk dalil naqli

misalnya Al

misalnya Al--Qur’an dan Hadits

Qur’an dan Hadits

Topik atau permasalahan penelitian dpt

digali atau muncul dari beberapa sumber:

1.

1.

Pengalaman sendiri,

Pengalaman sendiri,

2.

2.

Orang lain, termasuk pihak sponsor

Orang lain, termasuk pihak sponsor

atau konsultan.

atau konsultan.

3.

3.

Hasil studi literatur dari beberapa hasil

Hasil studi literatur dari beberapa hasil

penelitian (karya ilmiah), bukuteks,

penelitian (karya ilmiah), bukuteks,

serta kajian teori, termasuk dalil naqli

serta kajian teori, termasuk dalil naqli

misalnya Al

(11)

1.

1.

sebaiknya berada dlm jangkauan

sebaiknya berada dlm jangkauan

((manageble topic

manageble topic).

).

2.

2.

tersedianya data utk membahas topik

tersedianya data utk membahas topik

((obtainable data

obtainable data).

).

3.

3.

menarik utk diteliti (

menarik utk diteliti (interesting topic

interesting topic).

).

4.

4.

cukup penting (

cukup penting (significance of topic

significance of topic).

).

Beberapa aspek yg perlu diperhatikan

dlm pemilihan topik:

1.

1.

sebaiknya berada dlm jangkauan

sebaiknya berada dlm jangkauan

((manageble topic

manageble topic).

).

2.

2.

tersedianya data utk membahas topik

tersedianya data utk membahas topik

((obtainable data

obtainable data).

).

3.

3.

menarik utk diteliti (

menarik utk diteliti (interesting topic

interesting topic).

).

4.

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan usaha perikanan bagan perahu khususnya terkait dengan pengembangan dan perbaikan teknik penangkapan ikan merupakan upaya

Data yang di peroleh dari penelitian ini adlah hasil belajar biologi pada materi tumbuhan berbiji (Spermatophyta)di kelas X SMA Swasta Eria Medan Tahun Pembelajaran

Pada penelitian ini menggunakan simulasi transient tiga dimensi untuk melihat pola pelelehan dan melting time dari PCM.. Pressure discretitation yang digunakan adalah

Tes statistik dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon menunjukkan nilai yang signifikan yaitu 0.000 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyeri

dengan orientasi rumah menghadap jalan saling berhadapan dengan pintu masuk rumah menghadap jalan merupakan bentuk pola permukiman yang paling kuat interaksi sosial,

Sarana laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis demam tifoid secara garis besar digolongkan dalam tiga kelompok yaitu: (1) isolasi kuman penyebab demam tifoid, Salmonela

Analisis statistik menggunakan Uji t dan uji hipotesis dengan mem- bandingkan t hitung dengan t tabel.Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

Alasan peneliti memilih Hotel Bumi Wiyata Depok sebagai objek penelitian adalah, karena Hotel Bumi Wiyata merupakan hotel pertama yang ada di kota Depok dan