• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS ANALISIS YURIDIS TENTANG HAK INGKAR NOTARIS MENURUT UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS DAN KODE ETIK NOTARIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TESIS ANALISIS YURIDIS TENTANG HAK INGKAR NOTARIS MENURUT UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS DAN KODE ETIK NOTARIS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

TESIS

ANALISIS YURIDIS TENTANG HAK INGKAR NOTARIS MENURUT UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS DAN KODE ETIK NOTARIS

Disusun oleh:

BAGUS GEDE ARDIARTHA PRABAWA 1492461022

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

(2)

ANALISIS YURIDIS TENTANG HAK INGKAR NOTARIS MENURUT UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS DAN KODE ETIK NOTARIS

Tesis ini dibuat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada ProgramMagister Kenotariatan Universitas Udayana

BAGUS GEDE ARDI ARTHA PRABAWA 1492461022

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

2016

(3)

1

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Bagus Gede Ardi Artha Prabawa

NIM : 1492461022

Program Studi : Kenotariatan

Judul Tesis : Analisis Yuridis Tentang Hak Ingkar Notaris Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah Tesis ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 dan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar,

Yang membuat pernyataan,

(Bagus Gede Ardi Artha Prabawa)

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, sehingga tesis dengan judul “ANALISIS YURIDIS TENTANG HAK INGKAR NOTARIS MENURUT UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS DAN KODE ETIK NOTARIS” dapat diselesaikan dengan baik guna memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Kenotariatan, Program Pascasarjana, Universitas Udayana.

Sepenuhnya disadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, segala usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan tesis ini tidak akan membuahkan hasil yang berarti. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada pembimbing pertama Prof. Dr. I Gusti Ngurah Warocana, SH., M.H. dan pembimbing kedua Dr. Gde Made Suardhana, SH., MH. yang telah memberikan bimbingan, perhatian, saran, dan juga waktunya kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Udayana; kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana; kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., MH. atas izin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan Program Magister Kenotariatan di Fakultas Hukum Universitas Udayana; kepada Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH., MHum. atas kesempatan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana; tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pengajar di Program Studi Magister Kenotariatan

(5)

3

Program Pascasarjana Universitas Udayana atas ilmu, bantuan, dan waktunya yang telah diberikan kepada penulis.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak dan Ibu tercinta Nyoman Gede Ariwijaya Artha, SH. dan Ni Luh Chandrawati Sari, SH., MH, serta kakak adik tersayang atas doa, dukungan, dan dorongan semangat tiada henti dalam penulisan tesis ini; kepada yang tercinta Ni Wayan Ika Rismayanti. Atas doa, kesabaran, kesetiaan, dan dukungan yang tanpa henti kepada penulis; kepada teman-teman Magister Kenotariatan angkatan VII atas bantuan dan kekompakannya; dan juga terima kasih kepada teman-teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan anugerah-Nya kepada kita semua, serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung selama menempuh studi hingga penulisan tesis ini selesai.

Denpasar, ...

Penulis

(6)

ANALISIS YURIDIS TENTANG HAK INGKAR NOTARIS MENURUT UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS

DAN KODE ETIK NOTARIS oleh:

Bagus Gede Ardiartha Prabawa UniversitasUdayana Denpasar

ABSTRAK

Notaris dalam menjalankan jabatannya selaku pejabat umum, selain terkait pada suatu peraturan jabatan, juga terkait pada sumpah jabatan yang diucapkannya pada saat diangkat sebagai notaris dimana notaris wajib untuk merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperolehnya sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (2) UUJN, Pasal 170 ayat (1) KUHAP, Pasal1909 ayat (2) KUHPerdata,Pasal 322 ayat (1) KUHPidana. Namun berdasarkan ketentuan dalam Pasal 54ayat (1) dan Pasal 66 ayat (1), terkesan seorang notaris dapat memberitahukan isi akta pada pihak yang tidak berkepentingan terhadapnya seperti pihak kepolisian asal didukung peraturan perundang-undangan. Adapun isu hokum dalam penelitian ini antara lain adalah mengenai pengaturan hak ingkar notaris dalam hal dilakukan pemeriksaan terhadap notaris berdasarkan UUJN dan Kode Etik Notaris dan mengenai penyelesaian hukumnya apabila notaris menggunakan hak ingkarnya pada saat dilakukan pemeriksaan.

Metode penelitian dalam penulisan tesis ini adalah metode penelitian hukum normatifdan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach) pendekatan kasus (case

approach). Selanjutnya, bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum

primer, sekunder, dan tertier yang kemudian bahan hokum tersebut dianalisis dengan teknik analisis yuridis kualitatif.

Hasil penelitian dalam tesis ini menunjukkan bahwa pengaturan Hak ingkar terhadap jabatan notaris terdapat pada sumpah jabatan Notaris yang memerintahkan untuk merahasiakan isi akta yang diatur pada Pasal 4 dan Pasal 16 UUJN, serta Pasal 322 ayat (1) KUHP. Pasal-pasal tersebut tidak berlaku jika Undang-Undang lain memerintahkan untuk membuka rahasia dan memberikan keterangan / pernyataan tersebut kepada pihak yang memintanya. Akibat hukum bagi seorang notaris dalam menggunakan hak ingkarnya di depan pengadilan yaitunotaris harus dibebaskan dari kewajiban sebagai saksi atau memberikan kesaksian di muka pengadilan dan membebaskan notaris dari segala tuntutan dari pihak-pihak yang berkepentingan apabila hak ingkar tersebut di tolak oleh hakim/pengadil atau menurut ketentuan hukum ia diwajibkan memberikan kesaksian di muka pengadilan.

Kata Kunci: Hak Ingkar Notaris, Pemeriksaan, dan Kode Etik Notaris.

(7)

5

JURIDICAL ANALYSIS OF REFUSAL RIGHTS OF A NOTARY REGARDING EXAMINATIONS BASED ON LAWS OF HIS POSITION

AND CODE ETICHS by :

Bagus Gede Ardiartha Prabawa Udayana University Denpasar

ABSTRACT

A notary in running his position as a public official, other than related to a regulatory office, also related to the oath of office taken at the time appointed as a notary which she / he is obliged to keep the contents of the deed and the information obtained as stipulated in Article 4 (2) UUJN Article 170 paragraph (1) Criminal Procedure Code, Article 1909 paragraph (2) of the Civil Code, Article 322 paragraph (1) of the Criminal Code. However, under the provisions of Aticle 54 paragraph (1) and Article 66 paragraph (1), impressed a notary deed can tell the content to parties having unauthorized access to it such as the police provided that it is supported by the legislation. As for the legal issues in this study, they include the setting of refusal rights of notaries in the event of examination to notaries according to UUJN and Code Ethics and the legal settlement if the notary uses his refusal rights at the time of exmination.

Research methods of this thesis were normative legal research methods and approach used in this study were statute approach and case approach. Then, legal materials used were the primary legal materials, secondary, and tertiary legal materials which were then analyzed by qualificative juridical analysis techniques.

The results of the research in this thesis showed that the arrangements of refusal rights of the notary office lies on his/her oath, ordering to keep the contents of the deed confidential as stipulated in Article 4 and Article 16 in UUJN, as well as Article 322 paragraph (1) of Criminal Code. Such articles do not apply if the other Act orders to unlock the secrets and provide information / statement to those who request it. The legal consequences for a notary in the exercise of his refusal rights in court is that a notary must be freed from the obligation as a witness or from testifying in court and freed notary from any claims of the interested parties when the refusal rights are rejected by the judge / court or by provisions of the law tha he is obliged to testify in court.

Keywords: Notary Refusal Rights, Examinations, and the Notary Code Ethics

(8)

RINGKASAN

Tesis ini menganalisis dan berjudul Analisis Yuridis Tentang Hak Ingkar Notaris Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris Dan Kode Etik Notaris.

Bab I menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, keaslian penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta landasan teori. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Perlindungan Hukum, Teori Penegakan Hukum dan Teori Kepastian Hukum. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, yaitu suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab menjawab isu-isu hukum yang dihadapi. Bahan hukum yang telah dikumpulkan dan disistematisir kemudian dilakukan analisis secara kualitatif.

Bab II merupakan penjabaran dari Tinjauan Umum Tentang Notaris dan Hak Ingkar Notaris. Dalam Tinjauan Umum tentang Notaris, diuraikan mengenai Notaris Sebagai Pejabat Umum dan Bukan Pegawai Negeri, Tugas dan Kewenangan Notaris, Kewajiban Notaris, Akta Notaris/Akta Autentik, serta Majelis Pengawas. Dalam Tinjauan Umum tentang Hak Ingkar Notaris, diuraikan mengenai Kewajiban Notaris Untuk Merahasiakan Akta, Hak Ingkar Notaris, serta Hak Diam Notaris.

Bab III merupakan pembahasan hasil penelitian dari rumusan masalah pertama. Dalam bab ini diuraikan bahwa dalam perkara pidana terutama penyidikan dan penyelesaian perkara pidana, Hak Ingkar ini sering berbenturan

(9)

7

dengan kepentingan Notaris untuk merahasiakan jabatan dan kewajibannya. Pada pihak lain, Notaris harus memegang teguh rahasia jabatannya demi menjaga kepentingan profesi Notaris dan pada sisi lain Notaris harus mempertimbangkan kepentingan masyarakat umum.

Bab IV merupakan pembahasan hasil penelitian dari rumusan masalah kedua. Dalam bab ini diuraikan bahwa Hak ingkar diperlukan untuk menjaga kepercayaan yang telah diamanatkan oleh kliennya. Jabatan yang dipangku oleh notaris adalah jabatan kepercayaan dan justru oleh karena itu masyarakat bersedia mempercayakan sesuatu kepadanya sekalipun ada sebagian yang tidak dicantumkan dalam akta, jika tidak memahami hak ingkar, seorang notaris tidak bisa membatasi dirinya, akibatnya di dalam praktek ia akan segera kehilangan kepercayaan publik dan ia tidak lagi dianggap sebagai seorang kepercayaan.

Bab V menguraikan kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Berikut kesimpulannya:

1. Pengaturan Hak ingkar terhadap jabatan notaris terdapat pada sumpah jabatan Notaris yang memerintahkan untuk merahasiakan isi akta yang diatur pada Pasal 4 dan Pasal 16 huruf f Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004, hal tersebut juga diatur pada Pasal 322 ayat (1) KUHP. Kedua Pasal tersebut tidak berlaku jika Undang-Undang lain memerintahkan untuk membuka rahasia dan memberikan keterangan/pernyataan tersebut kepada pihak yang memintanya.

Berdasarkan pada Pasal 16 ayat (1) huruf e dan Pasal 54 UUJN, pada kalimat terakhir tertulis “…kecuali Undang Undang menentukan lain.” Hak ingkar notaris yang diatur dalam UUJN tidak mutlak, mengingat masih dimungkinkan bila undang-undang lain memerintahkan. Dengan demikian

(10)

Notaris tidak dapat menggunakan Hak Ingkarnya jika akta yang dibuatnya berkaitan dengan:

1. Tindak Pidana Korupsi (UU Nomor 31 Tahun 1999 yang telah dirubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)

2. Pelanggaran Pajak (UU Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak). Apabila pernyataan-pernyataan yang diajukan kepada Notaris adalah tentang apakah benar akta yang menjadi sengketa tersebut dibuat oleh Notaris yang bersangkutan dan apakah benar para pihak di dalam akta tersebut adalah benar orang yang dimaksud atau menyangkut isi akta, maka untuk itu, sudah selayaknya Notaris menggunakan Hak Ingkarnya. Hal ini didasarkan pada: 1. Notaris berhak menggunakan Hak Ingkar sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, baik perdata maupun pidana, dan tidak ada yang dapat memaksa Notaris membuka rahasia jabatannya tanpa ada suatu alasan yang jelas.

2. Akta yang dibuat oleh dan/atau di hadapan Notaris merupakan suatu alat bukti yang sempurna, karena menerangkan segala hal yang dinyatakan oleh para pihak, sehingga memiliki kekuatan pembuktian sempurna sebagaimana diatur dalam Pasal 1870 KUHPerdata

2. Akibat hukum bagi seorang notaris dalam menggunakan hak ingkarnya di depan pengadilan yaitu, pertama bahwa notaris harus dibebaskan dari kewajiban sebagai saksi atau memberikan kesaksian di muka pengadilan, apabila ia menggunakan hak ingkar. Karena secara hukum, kesaksian yang akan diberikan tersebut menurut pengetahuannya dinilai bertentangan dengan sumpah jabatan atau melanggar rahasia jabatan. Kedua membebaskan notaris dari segala tuntutan hukum dari pihak-pihak yang berkepentingan, apabila hak ingkar tersebut ternyata di tolak oleh hakim/pengadil atau menurut ketentuan hukum ia diwajibkan memberikan kesaksian di muka pengadilan. Penggunaan

(11)

9

Hak Ingkar tersebut ketika Notaris sebagai saksi dalam persidangan pengadilan tidak bersifat serta merta, artinya langsung berlaku. Tapi jika notaris akan mempergunakan hak ingkarnya, wajib datang dan memenuhi panggilan tersebut dan wajib membuat surat permohonan kepada hakim yang mengadili / memeriksa perkara tersebut, bahwa Notaris akan menggunakan Hak Ingkarnya. Atas permohonan Notaris, Hakim yang memeriksa perkara yang bersangkutan akan menetapkan apakah mengabulkan atau menolak permohonan Notaris tersebut. Jika hakim mengabulkan permohonan Notaris tersebut, maka notaris tidak perlu bersaksi. Tapi jika hakim menolak permohonan Notaris tersebut, maka Notaris perlu bersaksi. Dan atas keterangan Notaris sebagai saksi di pengadilan, jika ada yang dirugikan atas keterangan Notaris, maka Notaris tidak dapat dituntut berdasarkan Pasal 322 ayat (1) KUHP karena Notaris melakukannya atas perintah hakim.

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ... Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERSAYARAT GELAR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS ... iv

SURAT PERYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

RINGKASAN ... ix

DAFTAR ISI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 10

1.3. Ruang Lingkup Masalah ... 10

1.4. Keaslian Penelitian ... 10

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 12

1.5.1. Tujuan Penelitian ... 12

1.5.2. Manfaat Penelitian ... 13

1.6. Landasan Teoritis ... 13

1.6.1. Konsep Hukum ... 13

1.6.1.1. Pengertian Notaris ... 13

1.6.1.2. Kedudukan Notaris Sebagai Pejabat Umum ... 16

(13)

11

1.6.1.3. Kode Etik Notaris ... 25

1.6.1.4. Hak Ingkar Notaris ... 26

1.6.2. Landasan Teori ... 33

1.6.2.1.Teori Perlindungan Hukum ... 33

1.6.2.2.Teori Penegakan Hukum ... 39

1.6.2.3.Teori Kepastian Hukum ... 42

1.7. Metode Penelitian ... 45

1.7.1. Jenis Penelitian ... 45

1.7.2. Pendekatan Penelitian ... 46

1.7.3. Sumber Bahan Hukum ... 47

1.7.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 48

1.7.5. Teknik Analisis Bahan Hukum ... 48

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS DAN HAK INGKAR NOTARIS ... 50

2.1. Tinjauan Umum tentang Notaris ... 50

2.1.1. Notaris Sebagai Pejabat Umum dan Bukan Pegawai Negeri ... 50

2.1.2. Tugas dan Kewenangan Notaris ... 53

2.1.3. Kewajiban Notaris ... 54

2.1.4. Akta Notaris/Akta Autentik ... 56

2.1.5. Majelis Pengawas ... 74

2.2. Tinjauan Umum tentang Hak Ingkar Notaris ... 83

2.2.1. Kewajiban Notaris Untuk Merahasiakan Akta ... 83

2.2.2. Hak Ingkar Notaris ... 91 xiv

(14)

BAB III PENGATURAN HAK INGKAR NOTARIS DALAM HAL DILAKUKAN PEMERIKSAAN TERHADAP NOTARIS

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG JABATAN

NOTARIS DAN KODE ETIK NOTARIS ... 96

3.1. Kewajiban Notaris Dalam Menjaga Kerahasiaan Akta Dalam Kaitannya Dengan Hak Ingkar Notaris ... 96

3.2. Pengaturan Hak Ingkar Notaris Dalam Hal Dilakukan Pemeriksaan Terhadap Notaris Berdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris ... 106

BAB IV PENYELESAIAN HUKUM APABILA NOTARIS MENGGUNAKAN HAK INGKARNYA PADA SAAT DILAKUKAN PEMERIKSAAN ... 123

4.1. Perlindungan Hukum Bagi Notaris Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 ... 123

4.2. Penyelesaian Hukumnya Apabila Notaris Menggunakan Hak Ingkarnya Pada Saat Dilakukan Pemeriksaan ... 132

BAB V PENUTUP ... 147

5.1. Kesimpulan ... 147

5.2. Saran ... 149 DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang dikatakan oleh pelatih club taekwondo kabupaten Lumajang “selama melatih di club belum pernah ada mahasiswa, guru atau pakar olahraga yang

Mutu organoleptik warna, rasa dan penerimaan umum produk dipengaruhi oleh kombinasi kultur dan lama simpan yaitu kombinasi kultur yogurt + Lactobacillus plantarum (A3) dengan

Elemen “Kebutuhan” untuk transformasi BPK sesuai hasil kesepakatan FGD dielaborasi dalam 15 sub-elemen sebagai berikut: (1) kepercayaan dan dukungan stakeholder eksternal;

Temuan dari penelitian yang dilakukan terhadap lagu Oemar Bakri karya Iwan Fals, khususnya pada aspek leksikal yaitu terdapat repetisi atau pengulangan jenis

Siemens (2005) menyatakan kecenderungan dalam belajar zaman sekarang ini, yaitu: 1) Banyak pebelajar yang mempelajari berbagai hal yang berbeda, yang bahkan mungkin bidang yang

bahwa berdasarkan Pasal 2, Pasal 3,Pasal 4 dan Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Nagari sebagaimana telah

Sel surya merupakan sebuah mesin yang memiliki kemampuan menghasilkan sebuah output yaitu daya listrik dari bahan input sinar matahari yang melalui peroses dari efek photovoltaic,

Proses identifikasi potensi kawasan untuk tujuan wisata melalui SIG dapat dilakukan dengan cara menumpangsusunkan (overlay) peta- peta tematik yang memuat karakteristik biofisik,