• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Perkara Nomor 06/KPPU-L/2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Perkara Nomor 06/KPPU-L/2010"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 P U T U S A N

Perkara Nomor 06/KPPU-L/2010

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa dugaan pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat selanjutnya disebut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dalam Tender Lanjutan Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009, yang dilakukan oleh: --- 1. PT Putra Sami Jaya, dengan alamat kantor di Jl. Cendrawasih No. 03 Singkawang, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor I; --- 2. PT. Bunga Tanjung Raya, dengan alamat kantor di Jl. Dukuh V No. 4 Kramat Jati, Jakarta Timur, selanjutnya disebut Terlapor II; --- 3. Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Kantor Setwan Sumber Dana APBD Tahun Anggaran 2009, dengan alamat kantor di Jl. Bandar Baru Komplek Perkantoran Kabupaten Mukomuko, Propinsi Bengkulu, selanjutnya disebut Terlapor III; --- telah mengambil Putusan sebagai berikut: --- Majelis Komisi:--- Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; --- Setelah membaca keterangan para Terlapor; --- Setelah membaca keterangan para Saksi; --- Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan; --- Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan; --- Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut BAP); --- Setelah membaca Pembelaan/Tanggapan para Terlapor; ---

TENTANG DUDUK PERKARA

1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi menerima Laporan tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Tender Lanjutan Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009; 2. Menimbang bahwa setelah melakukan klarifikasi dan penelitian atas Laporan tersebut, maka Komisi menyatakan Laporan tersebut telah lengkap dan jelas; --- 3. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan yang lengkap dan jelas tersebut, Komisi menerbitkan Penetapan Nomor 26/KPPU/PEN/II/2010 tanggal 8 Februari 2010 tentang

(2)

Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 06/KPPU-L/2010, untuk melakukan Pemeriksaan Pendahuluan terhitung sejak tanggal 8 Februari 2010 sampai dengan 23 Maret 2010 (vide bukti A4 ); --- 4. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Pendahuluan, Sekretaris Jenderal menerbitkan Surat Tugas Nomor 148/SJ/ST/II/2010 tanggal 8 Februari 2010 yang menugaskan Sekretariat Komisi untuk membantu Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 06/KPPU-L/2010 (vide bukti A3); --- 5. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa menyimpulkan terdapat bukti awal yang cukup adanya dugaan persekongkolan dalam Tender Lanjutan Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009 (vide bukti A16); --- 6. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa merekomendasikan kepada Rapat Komisi agar Pemeriksaan Pendahuluan dilanjutkan ke tahap Pemeriksaan Lanjutan (vide bukti A16); --- 7. Menimbang bahwa atas dasar rekomendasi Tim Pemeriksa, Komisi menyetujui dan menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 63/KPPU/PEN/III/2010 tanggal 24 Maret 2010 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 06/KPPU-L/2010 terhitung sejak tanggal 24 Maret 2010 sampai dengan tanggal 18 Juni 2010 (vide bukti A18); --- 8. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Sekretaris Jenderal menerbitkan Surat Tugas Nomor 427/SJ/ST/III/2010 tanggal 24 Maret 2010 yang menugaskan Sekretariat Komisi untuk membantu Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 06/KPPU-L/2010 (vide bukti A17); --- 9. Menimbang bahwa selanjutnya, Tim Pemeriksa menilai perlu untuk melakukan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan. Untuk itu Komisi menerbitkan Keputusan Nomor: 206/KPPU/KEP/VI/2010 tanggal 21 Juni 2010 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor: 06/KPPU-L/2010 terhitung sejak tanggal 21 Juni 2010 sampai dengan tanggal 30 Juli 2010 (vide bukti A40); --- 10. Menimbang bahwa dalam proses Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah mendengar keterangan dari para Terlapor dan para Saksi; --- 11. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah meneliti, menilai sejumlah surat, dan/atau dokumen, BAP, serta mendapatkan bukti-bukti lain yang diperoleh selama Pemeriksaan ; --- 12. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan yang berisi: (vide bukti A54) ---

(3)

3 12.1 Obyek Tender

Obyek perkara ini adalah Tender Lanjutan Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009 dengan nilai tender Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) dengan sumber dana berasal dari APBD Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009.

12.2 Kronologis Tender

12.2.1 Pelelangan ulang pekerjaan lanjutan pembangunan Gedung Kantor Setwan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2009 melalui pengumuman nomor 01/P2BJ/PU-CK/V/MM/2009 pada Surat Kabar Rakyat Bengkulu;

12.2.2 Pendaftaran dilaksanakan pada tanggal 01 – 09 Juni 2009, dalam kurun waktu tersebut terdaftar 39 perusahaan sebagai peserta pelelangan, dan hanya 10 perusahaan yang mengambil dokumen lelang beserta undangan lelang;

12.2.3 Pada tanggal 12 Juni 2009, pemasukan dokumen penawaran peserta tender. Panitia melaksanakan pembukaan dokumen penawaran terhadap 7 (tujuh) dokumen penawaran yang diterima Panitia dari para peserta tender, berikut merupakan rekapitulasi hasil pembukaan surat penawaran:

No. Nama Perusahaan Harga Penawaran Keterangan

1. PT Asdam Jaya 9.436.525.000 Sah

2. PT Tirta Karya Sakti 9.687.000.000 Sah

3. PT Putra Sami Jaya 9.850.000.000 Sah

4. PT Pagar Alam Perkasa 9.887.130.000 Sah 5. PT Bunga Tanjung Raya 9.900.000.000 Sah 6. PT Putra Hari Mandiri 9.922.000.000 Sah 7. PT Bengkulu Bakti Persada 9.965.000.000 Sah

12.2.4 Pada tanggal 16 Juni 2009 Panitia melaksanakan evaluasi dokumen penawaran para peserta dengan hasil sebagai berikut:

12.2.4.1. Evaluasi Administrasi

No. Nama Perusahaan Hasil Evaluasi Keterangan 1. PT Asdam Jaya - Jangka waktu pelaksanaan

pekerjaan 180 hari kalender (melebihi jangka waktu

Tidak Memenuhi

(4)

maksimum 163 hari kalender); - Isi Jaminan penawaran tidak

sesuai dengan Dokumen Lelang;

- Pada isian penilaian kualifikasi butir 2 berbunyi: perusahaan saya sedang tidak menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan dan ternyata berdasarkan Putusan KPPU Nomor 34/KPPU-L/2008 tanggal 6 Januari 2009, PT Asdam Jaya sedang menjalani

sanksi/pengawasan pengadilan. 2. PT Tirta Karya Sakti Terjadi kesalahan pada surat

penawaran yaitu penulisan angka dan huruf tidak sama

Memenuhi Syarat

3. PT Putra Sami Jaya - Memenuhi

Syarat 4. PT Pagar Alam Perkasa - Memenuhi Syarat 5. PT Bunga Tanjung Raya - Memenuhi Syarat

6. PT Putra Hari Mandiri - Memenuhi

Syarat 7. PT Bengkulu Bakti Persada - Memenuhi Syarat 12.2.4.2. Evaluasi Teknis

No. Nama Perusahaan Hasil Evaluasi Keterangan 1. PT Asdam Jaya Metode Pelaksanaan tidak

mencerminkan penguasaan penawar dalam

melaksanakan pekerjaan.

-

2. PT Tirta Karya Sakti - Memenuhi

(5)

5

3. PT Putra Sami Jaya - Memenuhi

Syarat 4. PT Pagar Alam Perkasa - Memenuhi Syarat 5. PT Bunga Tanjung Raya - Memenuhi Syarat

6. PT Putra Hari Mandiri - Memenuhi

Syarat 7. PT Bengkulu Bakti

Persada

- Memenuhi

Syarat

12.2.4.3. Evaluasi Kewajaran Harga

No. Nama Perusahaan Harga Penawaran Keterangan

1. PT Asdam Jaya 9.436.525.000 Wajar

2. PT Tirta Karya Sakti 9.687.000.000 Wajar 3. PT Putra Sami Jaya 9.850.000.000 Wajar 4. PT Pagar Alam Perkasa 9.887.130.000 Wajar 5. PT Bunga Tanjung Raya 9.900.000.000 Wajar 6. PT Putra Hari Mandiri 9.922.000.000 Wajar 7. PT Bengkulu Bakti

Persada

9.965.000.000 Wajar

12.2.4.4. Penilaian Kualifikasi

No. Nama Perusahaan Keterangan

1. PT Asdam Jaya Memenuhi Kualifikasi

2. PT Tirta Karya Sakti Memenuhi Kualifikasi 3. PT Putra Sami Jaya Memenuhi Kualifikasi 4. PT Pagar Alam Perkasa Memenuhi Kualifikasi 5. PT Bunga Tanjung Raya Memenuhi Kualifikasi 6. PT Putra Hari Mandiri Memenuhi Kualifikasi 7. PT Bengkulu Bakti

Persada

Memenuhi Kualifikasi

12.2.5 Tanggal 18 Juni 2009 Panitia menyampaikan usulan penetapan pelelangan kepada Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan melalui surat nomor 07/P2BJ/PU-CK/VI/MM/2009

(6)

yang pada pokoknya mengusulkan penetapan pemenang sebagai berikut:

No. Nama Perusahaan Harga Penawaran

Keterangan

1. PT Putra Sami Jaya 9.850.066.000 Calon Pemenang I 2. PT Pagar Alam Perkasa 9.887.130.000 Calon Pemenang II 3. PT Bunga Tanjung Raya 9.900.000.000 Calon Pemenang

III

12.2.6 Tanggal 19 Juni 2009 Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan menetapkan pemenang lelang melalui surat nomor 22/KPA-CK/PU-MM/2009 dengan ketetapan pemenang sebagaimana disusulkan oleh Panitia Lelang;

12.2.7 Tanggal 20 Juni 2009 Panitia mengumumkan pemenang pelelangan melalui surat nomor 08/P2BJ/PU-CK/VI/MM/2009 dengan data pemenang sebagaimana ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

12.3 Tentang evaluasi dokumen penawaran

12.3.1 Panitia Tender dalam melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap 7 (tujuh) peserta tender dilakukan dengan sistem gugur. Setiap peserta yang tidak lolos tahapan administrasi tidak dilanjutkan untuk evaluasi teknis dan harga.

12.3.2 Dokumen Formulir Isian Penilaian kualifikasi milik PT Putra Sami Jaya tidak terdapat materai dan cap perusahaan pada tanda tangan Direktur Utama.

12.3.3 Berdasarkan RKS dicantumkan salah satu hal yang dapat menggugurkan yaitu penawaran dan pernyataan-pernyataan tidak bermaterai dan tidak bertanggal.

12.3.4 Dengan tidak lengkapnya dokumen milik PT Putra Sami Jaya seharusnya PT Putra Sami Jaya tidak lolos evaluasi administrasi. PT Putra Sami Jaya oleh Panitia Tender tetap diloloskan dan kemudian menjadi pemenang tender.

12.3.5 Panitia Tender tidak melaksanakan evaluasi dokumen peserta tender dengan benar sebagaimana dipersyaratkan dalam RKS. Dengan tidak melaksanakan evaluasi sesuai RKS maka telah menguntungkan PT Putra Sami Jaya sebagai pemenang tender.

(7)

7 12.4 Tentang Kesamaan dokumen

12.4.1 Bahwa terdapat kesamaan dokumen diantara PT Putra Sami Jaya dengan PT Bunga Tanjung Raya pada:

12.4.1.1. Adanya kesamaan No. Telepon yang dicantumkan pada Surat Pernyataan Minat untuk mengikuti Pengadaan yaitu 021-8413138;

12.4.1.2. Adanya kesalahan pengetikan pada dokumen Surat Pernyatan Kebenaran Data/Dokumen, Formulir Isian Penilaian Kualifikasi dan Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank.

12.4.1.3. Adanya kemiripan format Rencana Anggaran Biaya (RAB).

12.4.2 Adanya kesamaan penulisan Rencana Anggaran Biaya (RAB) PT Putra Sami Jaya terhadap bentuk huruf dan format dengan dokumen RKS milik Panitia Tender. Kesamaan penulisan ini tidak terjadi pada peserta tender lainnya.

12.4.3 Adanya kesamaan dan persesuaian dokumen antara PT Putra Sami Jaya dan PT Bunga Tanjung Raya dikarenakan dokumen penawaran PT Putra Sami Jaya dan PT Bunga Tanjung Raya disusun oleh orang yang sama yaitu Saudara Fauzi.

12.4.4 PT Putra Sami Jaya menyatakan bila dalam menyusun dokumen penawaran meminta Saudara Fauzi karena adanya keterbatasan fasilitas teknologi guna menangani hal-hal yang berkaitan dengan administrasi. (vide bukti B26);--- 12.5 Tentang Peminjaman Perusahaan

12.5.1 PT Putra Sami Jaya dalam mengikuti tender perkara ini diwakili oleh Saudara Dede Suharlan. Dede Suherlan meminjam PT Putra Sami Jaya untuk mengikuti tender ini karena tidak memiliki perusahaan yang

memiliki kualifikasi yang dibutuhkan dalam tender ini. (vide bukti B26); ---

12.5.2 Saudara Dede Suherlan sudah biasa meminjam perusahaan untuk mengikuti tender di Propinsi Bengkulu. Peminjaman perusahaan untuk mengikuti tender dilakukan dengan cara resmi melalui akta notaris. (vide bukti B26); --- --- 12.5.3 Saudara Dede Suherlan telah mempersiapkan sedemikian rupa proses perubahan pengurus perusahaan PT Putra Sami Jaya yaitu sebelum pembukaan dokumen penawaran. Saudara Dede Suherlan masuk

(8)

menjadi Direktur PT Putra Sami Jaya. Untuk melaksanakan proyek tersebut Direktur Utama telah memberikan kuasa direktur khusus untuk pengerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Sekretariat Dewan Kabupaten Muko-Muko. (vide bukti B26);--- 12.5.4 Dengan telah dipersiapakannya surat kuasa dan perubahan pengurus

perusahaan PT Putra Sami Jaya sebelum jadwal pembukaan dokumen penawaran, menunjukkan PT Putra Sami Jaya sudah mengetahui akan menjadi pemenang dalam tender ini.

12.6 Analisis Fakta

12.6.1 Persekongkolan Horizontal

12.6.1.1. Adanya kesamaan kesalahan pengetikan, kesamaan nomor telepon dan kemiripan format Rencana Anggaran Biaya antara PT Putra Sami Jaya dengan PT Bunga Tanjung Raya menunjukan dokumen penawaran tersebut disusun oleh orang yang sama.

12.6.1.2. Adanya peminjaman perusahaan dan kesamaan dokumen antara PT Putra Sami Jaya dan PT Bunga Tanjung Raya menunjukkan indikasi adanya kerjasama dalam mengikuti tender perkara ini dalam rangka memenangkan PT Putra Sami Jaya.

12.6.2 Persekongkolan Vertikal

12.6.2.1. Dalam melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga, Panitia tender tidak melakukan evaluasi dokumen penawaran PT Putra Sami Jaya sebagaimana dipersyaratkan dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS). 12.6.2.2. Bahwa Panitia Tender tetap meloloskan PT Putra Sami

Jaya dalam tahapan evaluasi administrasi meskipun dokumen Daftar isian Kualifikasi PT Putra Sami Jaya tidak bermaterai dan bertanggal.

12.6.2.3. Bahwa adanya kesamaan penulisan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) PT Putra Sami Jaya dengan dokumen milik Panitia Tender meskipun tidak terjadi pada peserta tender lain, menunjukkan adanya kedekatan antara PT Putra Sami Jaya dengan Panitia Tender.

12.6.2.4. Bahwa Panitia Tender meloloskan PT Putra Sami Jaya sehingga menjadi pemenang tender meskipun dokumen penawaran tidak sesuai RKS merupakan indikasi Panitia

(9)

9 Tender menfasilitasi PT Putra Sami Jaya menjadi pemenang tender.

12.7 Kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap fakta-fakta dan alat bukti serta dokumen-dokumen yang diperoleh selama pemeriksaan, Tim Pemeriksa berkesimpulan terdapat bukti yang cukup terjadinya pelanggaran Pasal 22 Undang-undang No. 5 Tahun 1999 pada Tender Lanjutan Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009.

13. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa merekomendasikan kepada Rapat Komisi agar dilakukan Sidang Majelis Komisi; --- 14. Menimbang bahwa selanjutnya, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 135/KPPU/PEN/VII/2010 tanggal 30 Juli 2010 tentang Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 06/KPPU-L/2010 dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung mulai tanggal 30 Juli 2010 sampai dengan 15 September 2010 (vide bukti A57); --- 15. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Sidang Majelis Komisi, Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 268/KPPU/KEP/VII/2010 tanggal 30 Juli 2010 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 06/KPPU-L/2010 (vide bukti A58); --- 16. Menimbang bahwa untuk membantu Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi, maka Sekretaris Jenderal menerbitkan Surat Tugas Nomor 1135/SJ/ST/VII/2010 tanggal 30 Juli 2010 (vide bukti A56); --- 17. Menimbang pada tanggal 27 Agustus 2010, Terlapor I menyampaikan secara tertulis Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti A67 ); --- 17.1 Bahwa tidak benar adanya persekongkolan antara pihak kami PT Putra Sami Jaya dengan Pihak PT Bunga Tanjung Raya. Adanya kesamaan/persesuaian pada dokumen penawaran serta adanya kesamaan Nomor Telpon yang tercantum dalam dokumen penawaran yang diajukan oleh Putra Sami Jaya dan PT Bunga Tanjung Raya dapat kami jelaskan sebagai berikut: Baik PT Putra Sami Jaya maupun PT Bunga Tanjung Raya memakai jasa pembuatan dan pengetikan pada pihak dan atau orang yang sama, kesamaan/persesuaian Dokumen Penawaran tersebut di atas adalah disebabkan karena faktor kekeliruan dari pada orang yang menerima order jasa pembuatan dan atau pengetikan dokumen penawaran (human error). Hal ini dapat kami buktikan dengan adanya surat pernyataan dari pihak dan atau orang yang menerima order jasa pembuatan Dokumen Penawaran tersebut di atas.

(10)

17.2 Bahwa tidak benar adanya persekongkolan antara PT Putra Sami Jaya dengan Pihak Panitia Tender Lanjutan Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009, tidak gugurnya PT Putra Sami Jaya pada tahap tender itu semata-mata bukan karena persekongkolan, tetapi karena ketidaktelitian pihak Panitia dalam memeriksa dokumen tender tersebut.

18. Menimbang pada tanggal 27 Agustus 2010, Terlapor II menyampaikan secara tertulis Pembelaannya terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut (vide bukti A 66); --- 18.1 PT Bunga Tanjung Raya Tidak pernah bersinggungan atau mengatur kerjasama

dengan PT Putra Sami Jaya dalam penyusunan dokumen.

18.2 PT Bunga Tanjung Raya membayar jasa pengetikan dan penyusunan dokumen kepada pihak ketiga (Saudara Fauzi).

18.3 Dalam tender ulang waktu yg diberikan sangat singkat sehingga bila terjadi kesamaan dokumen dikarenakan isi dari dokumen merupakan baku / aturan dari panitia lelang. PT Bunga Tanjung Raya hanya merubah isi format profile perusahaan dan harga penawaran.

18.4 PT Bunga Tanjung Raya pada Tender Lanjutan Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009 tidak pernah mengatur kerjasama baik kepada peserta tender maupun kepada panitia untuk memenangkan pihak tertentu adapun PT Putra Sami Jaya sebagai pemenang murni keputusan panitia lelang.

19. Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menilai telah mempunyai bukti dan penilaian yang cukup untuk mengambil keputusan; ---

TENTANG HUKUM

1. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan (“LHPL”), surat, dokumen, dan alat bukti lainnya, Majelis Komisi menilai dan menyimpulkan ada tidaknya pelanggaran yang dilakukan oleh para Terlapor sebagai berikut: --- 1.1. Tentang Identitas Para Terlapor; --- 1.1.1. Bahwa Terlapor I adalah badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 1 September 2003 yang dibuat oleh Notaris Barbara Bonardy Bong, S.H. di Singkawang, dengan kegiatan usaha antara lain di bidang jasa pelaksana kontruksi. Dalam prakteknya, Terlapor I mengikuti dan menjadi pemenang Tender Lanjutan Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009 ; ---

(11)

11 1.1.2. Bahwa Terlapor II adalah badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 14 tanggal 2 Februari 1982 yang dibuat oleh Notaris Ny. Siti Marjami Soepangat, S.H. di Jakarta dan perubahan terakhir dengan Akta No. 54 tanggal 5 Juni 2009 yang dibuat oleh Notaris Deni Yohanes, S.H. di Bengkulu, dengan kegiatan usaha antara lain di bidang jasa pelaksana konstruksi. Dalam prakteknya, Terlapor II mengikuti Tender Lanjutan Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009; --- 1.1.3. Bahwa Terlapor III adalah Panitia Pengadaan Barang/jasa Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009 yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko No. 12 Tahun 2009 tanggal 14 maret 2009 dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : ---

No Nama Jabatan

1 Henderi Kusuma, S.T. Ketua

2 Apriadi, Amd. Sekretaris

3 Yosetia Persada, ST Anggota

4 Idhamsyah Anggota

5 Muslim, S.T. Anggota

6 Lisman Hamid Anggota

7 Harianto, S.T. Anggota

1.1.4. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor III bukan merupakan pelaku usaha sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --- 1.1.5. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor I dan Terlapor II merupakan pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 5 Undang-undang No. 5 Tahun 1999; --- 1.2. Tentang Obyek Tender; --- 1.2.1. Bahwa berdasarkan LHPL, obyek tender dalam perkara ini adalah Tender Lanjutan Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009; ---

1.2.2. Bahwa nilai pagu anggaran dalam tender tersebut adalah sebesar Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) dengan sumber dana dari

APBD Kabupaten Mukomuko ; --- 1.2.3. Bahwa Terlapor III mengusulkan untuk dilakukan tender ulang

Pembangunan Gedung Setwan Kabupaten Mukomuko Tahun Anggaran 2009 sebagai akibat tidak adanya peserta yang memenuhi persyaratan dalam tender yang pertama; ---

(12)

1.2.4. Bahwa Majelis Komisi menilai tindakan Terlapor III yang mengusulkan dilakukan tender ulang merupakan upaya untuk mencari pemenang tender yang memenuhi kualifikasi; --- 1.2.5. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan tindakan Terlapor III yang mengusulkan dilakukan tender ulang telah tepat dan mengikuti prosedur pelaksanaan tender; --- 1.3. Tentang Evaluasi Dokumen Penawaran; ---

1.3.1. Bahwa berdasarkan LHPL dinyatakan, Terlapor III tidak menggugurkan Terlapor I meskipun ada ketidaksesuaian dokumen sebagaimana dipersyaratkan dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS). Akibat dari tindakan Terlapor III tersebut mengakibatkan Terlapor I lulus dalam evaluasi administrasi, teknis dan harga sehingga menjadi pemenang tender perkara a quo. Dengan demikian Terlapor III telah menfasilitasi Terlapor I menjadi pemenang tender; --- 1.3.2. Bahwa Terlapor III menyatakan evaluasi terhadap dokumen penawaram peserta tender yang tidak dilakukan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) karena kurangnya pengetahuan dalam proses tender; --- 1.3.3. Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I menyatakan tidak gugurnya PT Putra Sami Jaya pada tahap tender itu semata-mata bukan karena persekongkolan, tetapi karena ketidaktelitian pihak Panitia dalam memeriksa dokumen tender tersebut; --- 1.3.4. Bahwa Majelis Komisi menilai tindakan Terlapor III dalam melakukan evaluasi dokumen penawaran tidak mengikuti ketentuan dan prosedur yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS) berikut Addendum perubahannya telah menguntungkan Terlapor III; --- 1.3.5. Bahwa Majelis Komisi menilai seharusnya Terlapor III menggugurkan Terlapor I karena ketidaklengkapan dokumen penawaran yang dipersyaratkan sesuai RKS; --- 1.3.6. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor III telah lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai Panitia Tender sehingga menguntungkan Terlapor I menjadi pemenang tender.

1.4. Tentang Kesamaan Dokumen; --- 1.4.1. Bahwa berdasarkan LHPL, terdapat kesamaan dan perseuaian dokumen penawaran antara Terlapor I dan Terlapor II pada nomor telepon kantor, kesalahan pengetikan dan kemiripan format Rencana Anggaran Biaya (RAB); --- 1.4.2. Bahwa kesamaan dokumen penawaran antara Terlapor I dan Terlapor II dikarenakan penyusunan dokumen penawaran dilakukan oleh orang sama; -

(13)

13 1.4.3. Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya menyatakan Terlapor I maupun Terlapor II memakai jasa pembuatan dan pengetikan pada pihak dan atau orang yang sama, kesamaan/persesuaian Dokumen Penawaran tersebut di atas adalah disebabkan karena faktor kekeliruan dari pada orang yang menerima order jasa pembuatan dan atau pengetikan dokumen penawaran (human error); --- 1.4.4. Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya melampirkan Surat Pernyataan yang menyatakan Saudara Fauzi Maulana adalah pihak penyusun Dokumen Penawaran Terlapor I dan Terlapor II; --- 1.4.5. Bahwa Terlapor II dalam pembelaannya menyatakan, dalam membuat dan menyusun dokumen penawaran membayar jasa pengetikan dan penyusunan dokumen kepada pihak ketiga (Saudara Fauzi); --- 1.4.6. Bahwa Majelis Komisi menilai kesamaan dokumen penawaran antara Terlapor I dan Terlapor II seharusnya tidak perlu terjadi bila penyusunan dokumen dilakukan oleh masing-masing peserta. Dengan dikerjakan oleh orang sama maka mengakibatkan adanya informasi dari satu peserta tender dapat diketahui oleh peserta lainnya; --- 1.4.7. Bahwa Majelis Komisi menilai Surat Pernyataan Saudara Fauzi Maulana yang disampaikan oleh Terlapor I harus dikesampingkan karena yang bersangkutan tidak pernah hadir memenuhi panggilan Tim Pemeriksa untuk memberikan keterangan; --- 1.4.8. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor I dan Terlapor II secara

sengaja telah melakukan kerjasama dalam penyusunan dokumen penawaran dalam mengikuti proses tender perkara aquo; --- 1.5. Tentang Peminjaman Perusahaan --- 1.5.1. Bahwa berdasarkan LHPL dinyatakan Terlapor I dalam mengkuti tender perkara a quo dipinjam oleh Saudara Dede Suherlan yang masuk menjadi Direktur Terlapor I. Proses perubahan pengurus perusahaan Terlapor I dilakukan sebelum proses pembukaan dokumen penawaran; --- 1.5.2. Bahwa berdasarkan dokumen, Terlapor II juga merupakan perusahaan yang dipinjam untuk mengikuti proses tender perkara aquo; --- 1.5.3. Bahwa proses perubahan pengurus perusahaan Terlapor I yang dilakukan oleh Terlapor I sebelum proses pembukaan dokumen penawaran menunjukkan Terlapor I mengetahui akan menjadi pemenang dalam tender perkara a quo; --- 1.5.4. Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya, tidak menyampaikan keberatan ataupun bantahan terhadap fakta butir 1.5.3 di atas; ---

(14)

1.5.5. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor I sebelum proses pembukaan dokumen penawaran telah mengubah komposisi pengurus perusahaan, menunjukkan Terlapor I telah mempersiapkan secara matang segala dokumen yang diperlukan sebagai pemenang tender perkara a quo; --- 1.5.6. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor I yang melakukan perubahan pengurus perusahaan Terlapor I sebelum pengumuman pemenang menunjukkan Terlapor I telah mengetahui akan menjadi pemenang tender perkara a quo; --- 2. Menimbang bahwa Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan

“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat”; ---

3. Menimbang bahwa untuk membuktikan terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi mempertimbangkan unsur-unsur dalam Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 sebagai berikut: --- 3.1. Pelaku Usaha;

3.1.1. Bahwa yang dimaksud pelaku usaha berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah orang perorangan atau badan

usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi; ---

3.1.2. Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara ini adalah Terlapor I dan Terlapor II sebagaimana dinyatakan dalam butir 1.1.5

Bagian Tentang Hukum; --- 3.1.3. Bahwa dengan demikian, unsur pelaku usaha terpenuhi; --- 3.2. Bersekongkol Dengan Pihak Lain Untuk Mengatur Dan Atau Menentukan Pemenang Tender; --- 3.2.1. Bahwa yang dimaksud dengan bersekongkol berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah kerja sama yang

dilakukan oleh pelaku usaha dengan pihak lain atas inisiatif siapapun dan dengan cara apapun dalam upaya memenangkan peserta tender tertentu; -

3.2.2. Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pihak lain adalah para pihak (vertikal dan horizontal) yang terlibat dalam proses tender yang melakukan persekongkolan tender baik pelaku usaha sebagai peserta tender (dalam hal ini adalah Terlapor I dan Terlapor II) dan/atau subjek hukum lainnya

(15)

15 yang terkait dengan tender tersebut (dalam hal ini adalah Terlapor III selaku Panitia Tender); --- 3.2.3. Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, persekongkolan dapat terjadi dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu: --- 3.2.3.1. persekongkolan horizontal adalah persekongkolan yang terjadi

antara pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa pesaingnya; 3.2.3.2. persekongkolan vertikal adalah persekongkolan yang terjadi antara salah satu atau beberapa pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan panitia tender atau panitia lelang atau pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan; 3.2.3.3. gabungan dari persekongkolan horizontal dan vertikal adalah persekongkolan antara panitia tender atau panitia lelang atau pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa; --- 3.2.4. Bahwa berdasarkan bentuk-bentuk persekongkolan tersebut, maka Majelis Komisi menilai adanya persekongkolan horisontal yang dilakukan antara Terlapor I dan Terlapor II dengan cara menyerahkan penyusunan dokumen penawaran kepada orang yang sama sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.4 Bagian Tentang Hukum; --- 3.2.5. Bahwa Majelis Komisi menilai penyusunan dokumen penawaran

Terlapor I dan Terlapor II oleh orang yang sama, maka masing-masing peserta tender telah mengetahui harga penawaran dan menunjukkan adanya kerjasama sebagaimana diuraikan pada butir 1.4 Bagian Tentang Hukum. Hal tersebut diperkuat dengan fakta Terlapor I dan Terlapor II merupakan perusahaan yang dipinjam untuk mengikuti tender perkara a

quo sebagaimana diuraikan pada butir 1.5 Bagian Tentang Hukum

sehingga mengakibatkan adanya persaingan semu; --- 3.2.6. Bahwa berkaitan dengan tindakan Terlapor III dalam proses tender ini, Majelis Komisi menilai tindakan Terlapor III sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.3 Bagian Tentang Hukum dapat dikategorikan sebagai tindakan persekongkolan vertikal karena memfasilitasi Terlapor I menjadi Pemenang Tender; --- 3.2.7. Bahwa dengan demikian, unsur bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender terpenuhi; --- 3.3. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat; --- 3.3.1. Bahwa yang dimaksud dengan persaingan usaha tidak sehat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999

(16)

adalah persaingan antara pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan/atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha; 3.3.2. Bahwa tindakan persekongkolan yang dilakukan oleh Terlapor I, Terlapor II dan Terlapor III pada Tender perkara a quo sebagaimana diuraikan pada butir 3.2 Bagian Tentang Hukum merupakan tindakan tidak jujur dan melawan hukum yang mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat; -- 3.3.3. Bahwa dengan demikian, unsur persaingan usaha tidak sehat terpenuhi; -- 4. Menimbang bahwa dengan tindakan Terlapor I dan Terlapor II yang melakukan kerjasama dalam mengikuti tender perkara aquo, merupakan perbuatan melawan hukum dan mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat. Majelis Komisi mempertimbangkan untuk memberikan unsur penjera kepada Terlapor I dan Terlapor II; --- 5. Menimbang bahwa sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dan pihak terkait, sebagai berikut: --- 5.1. Meminta kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko untuk memberikan sanksi kepada Panitia Tender karena tidak menjalankan proses tender dengan benar; --- 5.2. Memberikan saran kepada Bupati Mukomuko untuk menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko berikut instransi di bawahnya agar melaksanakan aturan tender sesuai ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat; --- 6. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka mengingat Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: ---

MEMUTUSKAN

1. Menyatakan Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor III terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat; --- 2. Menghukum Terlapor I membayar denda sebesar Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

(17)

17 3. Menghukum Terlapor II membayar denda sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ---

Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada hari Jumat, tanggal 3 September 2010 dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari yang sama oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Dr. Yoyo Arifardhani, S.H., M.M. LL.M. sebagai Ketua Majelis, Ir. H. Tadjuddin Noer Said dan Dr. A.M. Tri Anggraini, S.H., M.H., masing-masing sebagai Anggota Majelis, dengan dibantu oleh Akbar Hariyadi, S.H. dan Redho’an Oscar P. S.E. sebagai Panitera. ---

Ketua Majelis,ttd. tt Ttd.

Dr. Yoyo Arifardhani, S.H., M.M. LL.M.. Anggota Majelis,

t.t tt Ttd..d.

Dr. A.M. Tri Anggraini, S.H., M.H.

Anggota Majelis, t.t tt Ttd..d.

Ir. H. Tadjuddin Noer Said Panitera,

Ttd. tt Ttd.

Akbar Hariyadi, S.H. Redho’an Oscar P., S.E. Disalin sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Plt. Sekretaris Jenderal

Referensi

Dokumen terkait

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan fungsi urusan

Percobaan dilakukan terhadap pelat baja Grade A yang mempunyai ketebalan yaitu 10, 14 dan 16 [mm], ditekuk (rolling bending) secara dingin (cold working) dengan radius tekuk 500,

Nilai Steady Turning Diameter maupun Tactical Diameter untuk sudut -10 0 ,10 0 pada kemudi konvensional memiliki nilai yang hampir mirip dengan kemudi ekor ikan

Namun pada penelitian ini interaksi dolomit dan kedua rumput tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap serat kasar rumput afrika dan rumput hawaii (Tabel 9) begitu

Secara umum maturity level Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) dengan menjumlah dan merata-ratakan dari rata-rata setiap kategori maka didapat tingkat kematangan

Pembelajaran menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik sebagai bekal untuk mengasah kemampuannya dalam mengolah

Oleh karena itu Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat sebagai pengendali harga perlu dibantu untuk mengidentifikasi pola fluktuasi harga ayam broiler di lima

Sebuah program dapat digunakan bersama-samaoleh dua atau lebih layar yang terdapat dalam satu aplikasi. Pada aplikasi sebelumnya kita memiliki dua buah layar yaitu formmenu dan