ffi
MEMBANGUN MANUSIA KARYA\TAMA INFORMASI PERAtr{'RAN PERTJNDANG.TJNDANGAN
BIDANG rc'TENAGAXXNJAAN M)MOR TA.TII]N TRNTULIIN .24
:YI
:rv
WARTA INFORMASI PERATUMN PERUNDANG.UNDANGAN
@
MEMBANGUN MANUSIA KARYA NOMOR TAHT'N TRIWUI-{N BIDANG KETENAGAKERJMNSISTEM
JARINGAN DOKUMENTASI DAN
INFORMASI (SJDI) HUKUM
PROYEK PENYI,MPURNAAN PERATURAN PERUNDANG.UNDANGAN KETf,NAGAKf,RJAAN
BIRO HUKUM
DEPARTEMEN TENAGA KERJA RL JL. GATOT SUBROTO KAV.5I
JAKARTA SELATAN 1997n998
KATA
PENGANTAR
Penerbitan
Warta
Informasi
Peraturan
Perundang-undanganKetenagakerjaan
(WIRATA)
merupakan salah satu upaya
penyebarluasaninformasi hukum dibidang
ketenagakerjaan
dalam rangka
kegiatan proyek
Penyempurnaan
Peraturan
Perundang-unclangan
Ketenagakerjaan Thhul
Anggaran
199711998.Dengan
diterbitkannya
informasi
bagi
pembacaketenagakerjaan,
baik
dalamlengkap.
Wirata
ini,
diharapkan dapat dijadikan
lrahantentang
peraturan
perundang_undanganbentuk atlstrak maupun
pemuatannya
secaraAkhirnya'
kritik
dan
saran
pernbacakesempurnaall penerbitan berikutnya.
kami
harapkan
untuk
Jakarta,
I
Maret
1998Pimpinan
Proyek PenyempurnaanPeraturan
Perundang_-undangan"/
Ketenag6keiaan.
/w/
_
,-\t-?-tA
*-**-_
ri"iunkiait
)
NIP. :
160005044SAMBUTAN
Dalam
rangka
SisternJar'ingan Dokumentasi
Dan Informasi
Hukum,
kami
menyambut
baik
penerbitan
Bulletin
WIRATA
ini
sebagai
suatukegiatan
penyebarluasan
informasi
hukum
di
bidang
ketenagaker.iaankepada Masyarakat
pada
umumnya
dan para
Pejabat
dilingkungan
Departemen Tenaga
Kerja
serta
Departemen-departemen/Lernbaga
NonDepartemen
lainnya.
Dengan
Bulletin WIRATA
ini
diharapkan
rnasyarakat pada
umumnyadapat
mengetahui norma-nornla ketenagakerjaan berdasarkan
peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
Diharapkan kehadiran
WIRATA
ini
dapat memberikan manfaat
bagi segenap pembaca.Jakarta,
I
Nlaret
1998K['PALA
BIRO HUKUM,
//{
N),.
Rasani. SHt" ?. 4.
DAF'TAR ISI
Kata Pengantar Kata Sambutan Flalamani
Daftar Isi ll iri IDaftar Katalog Subyek Peraturan Perundang-Ltndangan ,Abshah Peraturan Perundang-l Indangan :
L,ndang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.
44 Tahun 1997 tentangKemitraan
7.
Peraturan Pemerintah Republik lndonesiaNo. 45
Tahun 1997 tentangPerubahan
Atas
Peraturan Pemerintah Nornor28
Tahun
1996 tentang Pengelolaan Dan lnvestasi Dana Program Jaminan Sosial TenagaKerja
298.
Keputusan Menteri TenagaKerja
R.I. No.
KEP-88/MEN/1997 tentangC)rganisasi Dan Tata Kerja
Balai
Latihan Instruktur Dan PengembanganBLK
Khusus,BLK
Industri,
Balai
LatihanKerja
UsahaKecil
DanMenengah,, Loka Latihan Kerja lndustri Dan Loka Latihan Kerja Usaha
Kecil Dan
Menengah
366.
9.
10.
Peraturan Pemerintah Republik Perusahaan Perseroan (Persero)
lndonesia
No.
12 Tahun
1998 tentang 66Peraturan Pemerintah Republik lndonesia
No.
17
TahunPerubahan
Atas
Peraturan Pemerintah Nomor46
TahunPembayaran Pajak Penghasilan bagi orang yang akan bertolak
sebagaimana telah dirobah dengan Peraturan Pemerintah
1998 tentang
1994 tentang
ke luar negeri 93
Indonesia.
Departemen TenagaKerja
[Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan
Menteri No. KEP-l38/MEN/1997
tanggal
3
september 1997,
tentang
Pembinaandan
pengembangan.
Sumber Daya Manusiadi
bidang Pariwisata.LL. DEPNAKER.
LAMP. 3
HAL.
SKB.
MENAKER DAN
PARPOSTELTENAGA
KERJA - SDM -
PARIWISA]A
DEPNAKER.Indonesia.
Departemen TenagaKerja
[Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan
Menteri No.
KEP-162/MEN/1997tanggal
5
Mei
1997,
tentang
Pemberhentian
dan
pengangkatan Keanggotaan Lembaga Ker-iasamaTripartit
Daerah TingkatI
Bengkulu.LL. DEPNArcEN.
LAMP. 4
HAL.
KEPMEN.
TENAGA
KERJA
-TRIPARTIT
.
BENGKTJLU
DEPNAKER.Indonesia.
Departemen TenagaKerja
[Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan
Menteri No.
KEP-163/MEN/ 1997tanggal
22
oktober
1997, tentang
Kenggotaan Lembaga Tripartit
Daerah
Tingkat
I
Sulawesi Tengah.LL.
DEPNAKER.
IRUP. 2
HAL.
KEPMEN.
Indonesia.
Departemen TenagaKerja
[Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan
Menteri No.
KEP-165/MEN/1997tanggal
24
Oktober
t997,
tentang PembinaanKarier Dalam
JabatanFungsional, Widyaswara Dilingkungan Departemen Tenaga Kerja.
,
LL. DEPNAKER.
LAMP. 2
HAL.
KEPMEN
TENAGA
KERJA
- JABATAN -WIDYASWARA
DEPNAKER.Indonesia.
Departemen TenagaKerja
IPeraturan Perundang-undangan.]
Keputusan
Menteri No.
KEP-168/MEN/1997tanggal
27
Oktober
1997,
tentang PemberhentianDan
PengangkatanKetua Pengganti
dan
Anggota P4D Propinsi sumatera Selatan.LI-.
DEPNATEN.
LAMP. 3
HAL.
KEPMEN
TENAGA KERJA -
P4D _SUMSEL
DEPNAKER.Indonesia.
Departemen TenagaKerja
[Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan
Menteri No.
KEP-169/MEN/1997tanggal
27
Oktober
t997,
tentang Pemberhentiandan
Pengangkatan Ketua P4D Propinsi Sulawesi Tenggaradi
Kendari.LL. DEPNAKER.
LAMP. 3
HAL.
KEPMEN.
TENAGA
KERJA
_ P4D-
SURENGGARA
DEPNAKER.
i
Indonesia.
Departemen TenagaKerja
[Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan
Menteri No.
KEP-184/MEN/1997langgal
12
Nopember
1997, tentang Pemberian penghargaan AtasPartisipasi Dalam Usaha Pembebasan Nasiroh
Dari
Ancaman HukumanMati
Menjadi
Hukuman
Negara.LL. DEPNAKER.
LAMP. 2
HAL.
KEPMEN
TENAGA KERJA -
NASIROH
DEPNAKER.Indonesia.
Departemen TenagaKerja
[Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan
Menteri No.
KEP-I86/MEN/ lg97
tanggal
26 Nopember 1997, tentang Pemberhentian Dan PengangkatanKetua
PenggantiDan
Anggota
P4D Propinsi
Kalimantan
Selatan di Banjar Baru.LL. DEPNAKER.
LAMP. 3
HAL.
KEPMEN.
TENAGA
KERJA -
P4D -KALSEL
DEPNAKER.Indonesia.
Departemen TenagaKerja
[Peraturan Perundang-undangan]
Keputusan
Menteri No.
KEP-187/MEN/1997tanggal
26 Nopember 1997, tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Ketua Pengganti P4D Propinsi Daerah Istimewa yogyakarta.LL.
DEPNAKER.
LAMP. 3
HAL.
KEPMEN.
TENAGA KERJA-KETEI\AGAKERJAAN I 997
UIT.NO.2s TAHUN 1997, LL. DEPNAKER I57 HAL.
UNDANG.UNDANG TENAGA KNN;A TEIITANG KETENAGAKERJAAN
.
ABSTRAK
: -
Dalam
rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, untukmewujudkan masyarakat yang sejahtera
adil,
makmur merata baik material maupun spiritual. Dalam pelaksanaan ini pembangunan nasional tenga kerja mempunvai peranan dan kedudukan yang sanggat penting untuk meninskatkan kualitas dan konstribusinya serta melindungi hak dan kepentingan sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan oleh karenaitu
beberapa undang-undangdi
bidang ketenagakerjaan dipandang sudah/tidak sesuai dengan kebutuhan pembangunan ketenagakerjaan rnaka ditetapkan Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan.Dalam Undang-undang ini diatur tentang :
I.
PENGERTI,{NKetenagakerjaan, Tenaga Kerja, pekerja" pengusaha, perusahaan, Perjanjian Kerja, Hubungan
Kerja
Sektor Informal, Hubungan lndustrial, Hubungan Industrial Pancasila, Serikat pekerja, Gabungan Serikat Pekerja. Lembaga Kerjasama Bipartit. Lembaga KerjasamaTripartit,
Peraturan Perusahaan, KesepakatanKerja
Bersama, Perselisihan Industrial. Mogok Kerja, penutupan perusahaan, pHK, Anak, orang l\{uda. waktu Kerja, Upah, Kesejahteraan. Jamsostek" Pelatihan Kerja, Pemagangan. Pelayanan penempatan Tenaga Kerja, Tenaga Kerja warga Negara Asing. pembinaan. usaha Sektor Informal, Pekerja Sektor Informal. pengawasan Ketenagakerjaan dan Mentri.Landasan. Azas dan Tuiuan
Kesempatan dan Perlakuan Sama Kepada Tenaga Kerja. Perencanaan Tenaga Kerja dan Informasi Ketehagakerjaan.
Hubungan Kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja
Setiap
Pekerja berhak untuk membentuk dan menjadi anggota Serikat Pek.erjaSetiap pengusaha berhak untuk membentuk dan menjadi anggota organisasi pengusaha yang khusus menangani bidang ketenagakerjaan dalam rangka Hubungan Industrial Pancasila.
8
9
10.
n.
Lembaga Kerjasama Bipartit
Setiap
pengusaha yang mempekerjakan 50 (limapuluh) orang pekerja atau lebih membentuk lembaga kerjasama tripartit.Lembaga Kerjasama
Tripartit
memberikanpertimbangan,saran,dan pendapat kepada Pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam penyusunan kebijakan
dan
pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila serta pemecahan masalah ketenagakerjaan.Peraturan
perusahaan,setiap
perusahaanwajib
memiliki peraturan perusahaan yang disahkan oleh menteri atau penjabat yang ditunjuk dan pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.Penyelesaian Perselisihan Industrial
Perselisihan Industrial dapat terjadi antara pihak
:
pengusaha dan pekerja, pengusaha atau gabungan pengusaha dan seri[at pekerja atau gabungan serikat pekerja.12.
Mogok Kerja, setiap pekerja berhak untuk mogok kerja.13.
Penutupan Perusahaan-
Setiap pengusahaberhak
utnuk
melakukan perusahaan.Penutupan perusahaan
dilakukan
apabilaindustrial tidak dapat diselesaikan sendiri oleh berselisih. penutupan perselisihan pihak yang t4. t5 t6 t7 PHK
Pengusaha, pekerja, dan atau serikat pekerja harus melakukan upaya untuk menghindari terjadinya pHK.
Penyelenggaraan dan pemasyarakatan Hubungan Industrial pancasila Pemerintah melakukan penyuluhan dan pemasyarakatan Hubungan Industrial Pancasila
Perlindungan, pengupahan, dan Kesejahteraan Setiap pengusaha dilarang mempekerjakan anak. Pengupahan
Setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang layak bagi kemanusiaan,
18.
KesejahteraanUntuk
meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja dan keluarga pengusaha menvediakan fasilitas kesejahteraan.l9 20 2l 22 24 25 26 Pelatihan Ke{a
Pelatihan
kerja
diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali dan/atau meningkatkan dan/atau mengembangkan keterampilan atau keahlian kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja.Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
-
Pelayanan penempatan tenagakerja
diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja yang tepat pada pekerjaan yang tepat sesuai dengan keterampilan, keahlibn dan kemampuan.-
Pelayanan penempatan tenaga kerja dilaksanakan dengan memperhatikan kodrat, harkat, martabat. perlindungan, dan kesejahteraan tenaga kerja tanpa diskriminasi.Tenaga Kerja Warga Negara Asing
Tenaga kerja warga negara asing hanya dapat bekerja
di
wilayah Indoensia atas dasar izin Menteri.Tenaga Kerja Didalam Hubungan Kerja Sektor Intbrmal dan Di Luar Hubungan Kerja.
Pembinaan
Pemerintah nrelakukan pernbinaan terhadap segala kegiatan yang berhubun-uan dengan k etenagak erj a an.
Pengawasan
Pensawsan terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan yang dilakukan masyarakat perusahaan, dan instansi pemerintah dilaksankan oleh Menteri.
Penyerahan Urusan
Pemerintah
dapat
menyerahkan sebagian urusandi
bidang ketenagakerjaan kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Penyidikan
Selain penyidik penjabat Polisi Negara Republik tndonesia, juga
penjabat Pegawai Negeri
Sipil
tertentudi
lingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan tanggungjawabnyadi
bidang ketenagakerjaan.Sanksi Administratif Dan Ketentuan Pidana
-
Sanksi Administratif berupa :a.
teguran 27CATATAN
: -
Semua peraturan perundang-undangan yang mengatur ketenagakerjaantetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau'belum diganti dengan peraturan yang baru.
-
undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal 3 oktober l99g-
Undang-undang ini mencabut .a
Ordonansi tentang Pengerahan Orang Indoensia Untuk MelakukanPekerjaan di Luar Indonesia (Staatsblad Tahun l ggT Nomor g),
P:i:"il:JT:;'d.H*i
j;ii,:;t#lT;;:#,:f
i;f,?"lH;
Nomor 647):
c.
ordonansi Tahun1926
peraturanmengenai
Kerja
Anak-anak Dan
orang
MudaDi
Atas Kapar (staatsbrad tahunr 926
Nomor 87);
b.
peringatanc.
dendad.
pembatasan kegiatan usahae.
pembekuan kegiatan usahaf
pembatalan persetu;juang
pembatalan pendaftaranh.
penghentian sementara seba-qianatau
seluruh arat produksii
pencabutan izin-
Sanksi Pidana Penjara.d.
ordonansi tanggal 4 Mei r936 tentang ordonansi untuk MengaturKegiatan-Kegiatan Mencari calon pekerja (Staatsblad tahun lg36
Nomor 208);
^o.rdonansi tentang pemurangan.
Buruh
yang
Diterima Atau Dikerahkan Dari Luar Incronesia (Staatsblad-tahin 1939 Nomor5a5);
ordonansi Nornor
g
rahun
1g4g tentang pembatasan KerjaAnak-anak (Staatsblad tahun 1949 Nomor g);
undang-undang
Nomor
r
rahun
l95r
tentang
pernyataanBerlakunva lJndang-undang Kerja Tahun rgag N"omor
12 Dari
Republik Indonesia Untuk Seruruh Indonesia (Lembaran Negara
tJndang-undan_e Nonror
2l
Tahun
lg54
tentang perjanjian Perburuhan Antara Serikat Buruh Dan Majikan (Lembaran Negara Tahun 1954 Nornor 69, Tambahan Lembaran Negara Nomor 59ga);Undang-undang Nomor 3 Tahun 1958 tentang penempatan Tenaga Asing (Lembaran Negara Tahun 1958 Nornor 8):
j
Llndang-undang Nomor7
pnps Tahun 1963 tentang pencegahan Pemogokan dan/atau Penutupan (lock-out) Di perusahaan, Jawatan, dan Badan Yang Vital (l,embaran Negara Tahun 1963 Nomor 67); danundang-undang Nomor l4 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja (Lembaran Negara Nomor ZglZ).
PFLR,\]'l
rR,\N
PFI\t!.RIN'l'AII
RFIPtiBLIK INDO\t-SI.\
N$\|OR
-trtt.AfltlN
l9g7't- FlN't'A
N{;
KI.]l\II'I'R,\
,\N
PRESIDEN
REPt } T}I,IK INDONESI,\.
Nlenimbang
: a.
bahwa untult lebih nrernpercepat llcrrr,rrjrrdan lrereli-onornian nasionalyen-g
ntandiri
dan
andal
sebagarusalra
bt--!'S:r!llitatas
asas! .-_! .=! t: ...1 .t ..,.
irc'kciuai'gfraii-
tiipci-iriilaii
upti_vA-ui)ii\a
)ilrig ir.i)iii
ii\aia
triiiuknrerrciptakan
iklirn
.y-angnlarnpu
nlelangsang terselenggaranya kernitraan usahayang kokoh
cliantara selnua pelaku kehidupanekcinoiiii liei'tiasai'kan prinsip salii-rg nieii:rerlukan. saling nieinperkuat
dan saling rnenguntungkan:
b.
balnva tcnvuiudttya kernitlaan usalra 1,ang kokoh. terutarla antaraUsaha Besar r-l.an Lisaha lllenengah dengan I jsaha Kecil. akan lebih
mernberdayakan Ilsaha
Kecil
a-uar dallat turnbuh dan berkembang sernakin kttat dalt ntettratttapkan struktur perekonornian nasional yangsemakin
seirnLrang berrJa.sarkandernokrasi ekonorni
sertinreningkatkan kemandirian clan dava saing perekonomian nasional:
c.
baltu a tttttitL ll.lr'ttlpercL'pat tenvtrjuclnl'a kernitraan tersebut terutamaalltal'a L-i-saha !]esar clun Lrsalia \lenengalr clengan Usaha Kecil. dipandang perlu ttrettctapkan ketentuan-ketentuan mengenai tata c.ara pen\.r'lensgtraalt. llernbinaarr dan llengcrnbangannya:
l\lengingat
:
I l)asal -i alat (11 [;nd;rng-[ ]ndang l)asar. lt)-l_i.I
tttlarru-rrrrtlarrg\olnor'
5
Tahun rg8-l
rerrrarrg.:
per.irrdrrstr.ian\
gn:or'll.'
[ .rlnlrllratr Lern tiar.an N egar-a N ont,.rr. -'i ] 7-1 ):a
,l I lnclartg-rrttdatrq
Nornor
2"S'falrun l9q2
teltang
per.kollerasiarr(l-crilbaran Ncgara '['ahun lt)t)3 5.-,'tr,,,'
Il(r"
-l'arnbahan Lcmbararr i\rcgai';i Nc'rri0i' i 50l i:2.
I
trrlaug-rurrlangNonror
9
'fahun
l9q5il
enrbalan\egala
Iahun
!()q,5 Ncrrnrir- 74. Negara Norrror ,l(r I I ):tentang
Irsalra
Kecil '[arnbahanIernbaran
Nlenetapkan
\IF-\ITI
Tl]SKAN
:PI..R
\'tT
] R\N
PE]\IF]RIN'I..TII I'T-NT',{NGKEi\III-RAAN
tsAts I
I\Ir
I'F.N'l'ti.tli
t rl{
l'
\l
Plsal
IDalarn lleratrrran Pe rnelintah ini. 1'an.r clirnaksricl denrlarr
Ketttitt'aatl adalah ket'iasanta usaha antal'a I isaha Kec,il clerrgan I isaha J\{enenga6 clan
atau dcngan Lisaha Besar disertai pembinaan clan 1;engemtrangan
oleh
[.tsahai\'lenefigaii dait ataii ['siilta Bcsar dengrut iiierripei'hiitikrrrr prrrisip saiirrg ilelrei-liika."
sal in g ntenrperkuat clan sal i rr.s men grr ntutr gkan .
Lisaha Kecil adalah kegiatan ekont'rrni rak-vat belsekala kecil vang nrL'rnpun].,ai kriteria
sebagairnana diatul clalarn Pasal
5
Lindang-undang Nornor9:fahun
199,i1gx16ns
['sahti Kccil.
Lrsaha \lcnengah dati alau []saha l3esar adalah ktgiatan ekononri
1,a'g nrc-rniliki
klitetia kekavaalt bersili atair ltasr! llenjualan tahulran lebilr besar 4ar-i pacla keka'aan
bersih atau haisil penjualan tahunan
I
sahaKer:il.
-
''---- '
\lentt'ri
-Ieknis adalah ttienteri\allg
secar'a teknis lrerfanggurrg jauab untuk rnenrbinaclan rnengetnL't:lttskan ;telaksarraan !.:crnitraan rJalatr",
,.irin,
iegiatan
lang
riier{aditusas dan tanegung _jau,abtrl'a.
2.
J.
-1.
(r.
\ierrteri adalah \lenteri
Pola hertritlaan aclalah rundang I'riornor' !) l-ah urr
Kopel"a-si dan Pernlrinaan pengrrsaha Kecrl
bentuli-bentuk ker'ir'aarr
\a'q
srrcrah cliattu. dalarnLincl,ang-I q95
:,
It
\B
II
POL,\
KllNlt'l
Rr\,\\
Ptsal 2
Ketnitra;ln dalarn ratrgka kctcr'l'ait:rrr risalia rliselenggarakan nrelalui pgla-p.la
'ang
ses*ardenga.n srlat dan trtittatt usalta varig elirnitlakan d*,rgun .JibeLikair
p.iuo'g
l<er'itraanseluas-ltrasttva kegtacla []saha kecit- oleh l)enrerintah dan clunia usalra. I0
Pnsal 3
Dalam pola
inti
plasrna. Lisaha Besar dan atau LJsaha l\,lenen,uah sebagaiinti
mernbina dan mengembangkan Llsaha Kecil yang menjadi plasmanva dalam :a.
.pen1'ediaan dan penl,iapan laharr:b.
penvediaan sarana produksi:c.
pemberian bimbingan teknis manajemen usaha dan produksi:d.
perolehan, penguasaan dan peningJ,iatan teknologi yang diperlukan;e.
pembia--vaan: danf
.
pemberian bantuanlainnya
yang
diperlukanbagi
peningkatanefisiensi
dan produktivitas usaha.Pasal"f
Dalam
hal
kernitraan tJsaha Besar dan atau Usaha Menengah dengan Usaha Kecilberlangsung dalam rangfta sub kontrak untuk memproduksi barang dan atau jasa. Usaha
Besar atau Usaha i\,lenengah nrernberikan barrtiran trerupa :
a.
Kesempatan untuk rnengerjakan sebagiarr produksi dan atau komponen,b.
Kesempatan yang seluas-luasnya dalam memperoleh bahan baku yang diproduksinya secara berkesinambungan dengan jurnlah dan harga yang wajar;c.
Birnbingan dan kemarnpuan teknis produksi atau nrana.jernen;d.
Perolehan. penguasaan dan peningkatan teknologi yang diperlukan;e.
Peinbiavaaii.Pasal 5
( I
)
Dalanl kegiatan perdagangan pada urnumnya. kemitraan antara l-tsaha Besar dan atadUsaha N'lenengah dengan L,saha
Kecil
dapat berlangsung dalam bentuk keriasamapeitlasaralr, peny.ediaan lokasi irsaha. aiari peneriniaan pasokan
dari
Llsalia Kecilmitfa usahany'a untuk tnemenuhi ketrutuhan 1,ang cliperlukan oleh LJsaha Besar dan
atau [Jsaha Menengah y'ang bersangkutan.
(r)
Dengan Inetnperhatikan ketentuan Pasal4.
pernenuhan kebutuhan barang dan jasa,vang diperlul':an
oleh
L,lsaha Besaratau
Llsaha N,{enengah dilakukan dengan nlengutamakan pengadaan hasil produksi LlsahaKecil
clengan cara langsung don terbuka.Pasal 6
Dalam hal pelaksanaan kemitraarr sebagainrana dimaksud clalarn Pasal
.i"
Pasal4
danPasal 5 diikuti dengan kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh tlsaha Besar dan
atau Usaha lvlenerigah atau penyerahatr barang atau
jasa
oleh
LlsahaKecil,
makapembayaran tersebut pada dasarnya dilakukan dengan cara tunai.
Pssd 7
t
(l)
Llsaha Besar dan atau Usaha lVtenengah yang bermaksud memperluas usahanyadengan cara memberi waralaba, memberikan kesempatan dan mendahulukan Usaha
Kecil yang rnerniliki kemampuan untuk benindak sebagai penerima waralaba untuk usaha yang bersangkutan.
(2)
Perluasan usaha oleh Usaha Besar dan atau Usaha Menengah dengan cara waralabadi
KabupateniKotamadya Daerah TingkatII
di
luar ibukota Propinsi hanya dapatdilakukan
melalui
kemitraan dengan UsahaKecil yang
memenuhi ketentuansebagaimana dimaksud dalam a1'at ( I ).
Pasal 8
I\ilenteri dan lvlenteri Teknis mengembangkan lebilr laniut pola-pola kemitraan sehingga
rnen-i an gkau bi dan g-bi dan g usaha dal arn arti sel uas- I uasny a.
BAB
III
IK[,II\I
TISAII,\ DAN PENIBINAAN
KT,NTI'I'R,T,\\
Pasal 9
N{enteri dan N4enteli Teknis srcata bersama-sama atau
di
bidang tugas rnasing-masing rnenetapkan kebiiakan )'ang terkoordinasi bagi perwuiudan iklim kernitraan usaha.Pasal
l0
Dalarn rangka penciptaan iklirn yang
kondusif
bagi terwtdudnva kenrittaan" kehi;akansebagairnana tlirnaksud dalarn Pasal
9
rneliputi langkah-langkah. untuk menciptakanpelsaingan-\'ang sehat dan sejauh rnung,kin lilencegah tirntrulnva keadaan \ang itlerugikan perekononrian
nasional.
IPasal I I
l-intuk
lebih
rnenclororrg terrvujudn],a kemitraan antara Lisaha l]esar dan atau LJsahaI\,lenengah dengan LIsaha
Kecil.
terhadap kemitraanyang
betlangsung diberikan perlakuaii tatntiahan setragai bei'ikut :a. pengutamaan kesempatan dalarn pelaksanaan pengadaan barang atau
jasa
yang diperlukan Pernerintah :b. dalam hai-lral tertentu diberi kelorrggaran
uiiiuk
niernaii{hatkan llidarrg usaha yangdicadangkan untuk Llsaha Kecil:
c. pengeluaran dalarn rangka pernbinaan dan pengembangan kemitraan diperhitungkan Sebagai bia-r'a 1'ang dapal dikuiangkan dai'i peiighasilaii biuto dalain langka peneirtuan
besarnya Penghasilan Kena Paiak bagi Usaha Besar dan atau Usaha Menengah yang
bersangkutan.
Pasal 12
(1)
Usaha Besar. Llsaha lvlenerrgah clan LisahaKecil
yang rnelalisanakan kemitraanmempunyai hak untuk :
a. meningkatkan efisieirsi usaha dalam kenritlaan;
b. rnendapat kernudahan untuk rnelakukan kemitraan;
c. menrbuat perjanjian kemitraan: dan
d. membatalkan perjanjian bila salah satu pihak mengingkari.
(2)
Usaha Besar dan Usaha I\4enengah yang ntelaksanakan kemitraan mempunyai hakuntuk mengetahui kinetja kemitraan Llsaha Kecil rnitra binaannya.
(3)
UsahaKecil
yang berrnitra rnernpunyaihak
untuk rnernperoleh pernbinaan dan pengernbangan,dari
Lisaha Besar dan atau Usaha lVtenengah mitranya dalam satu aspek atau lebih tentang pemasaran. sumber dava manusia. permodalan. manajemen darr teknologi.Pasal 13
( I
)
Pelaksanaan kegiatan tertentuoleh
Usaha Besar clanatau
Usaha t rt.n.nguhdiselenggarakan dengan kewajiban untuk bermitra dengan Usaha Kecil.
(2)
Kegiatan tertentu sebagaimana dirnaksud dalanr ayat (l)
meliputi kegiatan :a. pelaksanaan pengadaan Lrarang atau jasa untuk keperluan Pemer-intah;
b. melakukan pemusatan usaha.
c. mendapatkan fasilitas khusus dari Pernerintah: dan
d. kegiatan lainnl,a i'ang ditetapkan lebih lanjut oleh Pemeilntah.
.
Pasall{
[Jsaha Besar dan atau I isaha N,{errengah vang rnelaksanakan kemitraan dengan tJsaha
Kecil berkerva-jiban untuk :
L
rnernberikan intbrrrrasi peluarrg kernitraan:2.
rnemberikan infonnasi kepada Pemerintah mengenai perternbangan pelaksanaankemitraan:
3.
menunjuk penanggung jawab kemitraan:4.o rnentaati dan melaksanakan ketentuan-ketentuan -vang telah diatur dalam per-janjian kemitraan: dan
5.
melakukan penrtrinaan kepada nritra binaannya dalarn satu atau lebih aspek:a. Pernasaran, clerrgan :
l)
rnernlrantu askes pasar':2)
rnemberikan bantuan infonnasi pasar':3)
rnernberikan bantuarr pronrosi:4)
menrrrembangkan jaringan usaha:5)
membantu rnelakukan identifikasi pasar dan perilaku konsumen:6)
metnbantu peningkatan mutu produk dan nilai tamtrah kemasan.b. Pernbinaan dan pengernbangan sunrber da-_va rnanusia. dengan :
I
)
pendidikarr dan pelatihan,2)
rnagang;3)
studi banding:-l)
konsultasi.c.
Pennodalari. clenganI
)
pemberian inforrnasi sumber-surnber kredit:2\
tata cara pengajuan penjarninan dari berbagai sumbet lembaga penjaminan: 3)
rnecliator tethadap surnber-sumber pernbiayaan:-l)
infonnasi dan tata cara penliertaan modal:,5)
ii-rL.nibatrtu akses perinodalan.d" \,lanajernen" dengan :
I
)
bantuan pen)'usunan studi kclayakan,i)
sistenr dan prosedul'organisasi dan rnana.jemen.i
)
menyediakan tenaga konsultan dan advisor.e. -lekrrologr.
denean
rl)
nrernbantu prr"llaikarr- inorasi dan ahli Teknologi:I
i
iiieiiiliaiiiu i,(i-rsadaaii sAraiiii tiaii pi'asarana produksi sebagai unit percoiitolian:3
)
tnetrtbatttrr perbaikan siste'nr produksi dan kontrol kualitas:;l)
nrernhantu pengenrbangan disain clart reka,,-asa produksi;i\
nrt'nrlrlntrr rri,:lrilrskat!..an cfisierisr rrent'adairn trahan l-raku.Pasal
l5
Usaha Kecil y'ang berrnitra berken'ajibarr untuk .
a. meningkatkan keltrampuatr nranajemen dan kinerja usahan-va secara berkelanjutan.
sehingga
lebih
rnanipu rnelaksanakan kernitraan dengan Llsaha Besar atau L.lsaha Menengah: danb. tnemanfaatkan dengan sebaik-baiknl'a lrerbagai bentuk penrbinaan dan barrtuan 1,anu
diberikan oleh Llsaha Besar dan atau Llsaha lvJenengah. Pasal 16
Usaha Besar. Llsaha N'lenengah dan atau Lisaha
Kecil
yang rnelaksanakan kemitraan mempun)/ai kewajiban utttuk :a. mencegah gagalnya kernitlaan;
b. memberikan informasi tentang pelaksanaan kernitraan kepada Menteri Teknis dan Nlenteri: dan
c. meningkatkan efisiensi usaha dalarn kemitraan.
Pasal
l7
( I
)
Lisaha Besardan
[,isaha Nlenengah nrenrbcrikan inforrnasi rnengenai pellangkemitraan !'ang dapat dilakukanr',r
a
kepoda l\,lenteri. l\,lenterileknis
dan Karnar Dagang clan Industri i..r-asional.(2)
Inforrnasi sebagaimana dirnaksud dalarn avar (l)
rneliputi :a. jenis usaha dan spesilikasi kegiatan r,'anq akan dirnitrakan: tr. lokasi,'teiiipat kegiataii risalra:
c. nilai usaha 1,ang dirnitrakan: dan d. jumlah rnitra binaan.
(3)
l\'lenteri" \lenteri T'e'knis atau l\amar Dagarrg dan Industri Nasional menyebarluaskan ittfc''t'masi telscllrrt kenadir I 'saha f.-,.-'cilPasnl
l8
(
l)
tjsaha Kecil. I isaha l\4enengah. clan Lisaha Besar yang telah sepakat untuk beunitra, membuat petiarriian teltulis dalani bahasa Indonesia dan atau bahasa 1.ang disepakati dan te-r liaciatpn y ir licll akti l-r ukiiiii
i i-rdoiicsi a.(2)
Periarriian sebagaimana dirnaksud dalam ayat(l)
dapat berupa akta dibawah tangan atau akta Notaris.Pasal
l9
N{enteri
atau
N,lenteri Tekrris rnemberikan bimbingan atau bantuanlainnya
yangdiperlukan Lisaha Kecil lragi terselenggaranya kernitraan.
BAB
TV[,EI\,I
BAGA
PENDT IKTINGPasal 20
Lernbaga pernbiayaan rnemberikan prioritas pelayanan dan kemudahan rnemperoleh
pendarraan
bagi
UsahaKecil.
yang bermitra dengan Usaha Besar dan atau Usaha iVlenengah iirelalui :a. penyediaan pendanaan ketnitraan:
b. peny ederhanaan
tatacara
dalarn
rnemperoleh pendanaandengan
memberikankeurudahan dalam pengajuan pennohonan dan kecepatan ntetnperoleh keputusan;
c. pemberian keringanan pelsyalatan jaminan tambahan:
d. pen-vebarluasan informasi mengenai kemudahan untuk tnemperoleh pendanaan untuk keri-riti'aair melalui penvuluhan langsung dan media massa yang ada;
e. peny'elenggaraan pelatihan merntruat rencana usaha dan manaiemen keuangan;
f.
pemberian ketinganan tingkat bunga kreditkemitraan.
.
Pasal
2l
Lerntraga penjaminan rnernberikan prioritas pelayanan dan kemudahan bagi tlsaha Kecil
r ang lrennitra dengan Lisaha fJesar dan atau Usaha Menengah untuk memperoleh jaminan pr:ndanaan rnelalui :
a. pe'rluasarr firngsi lernba-rla penjarninan )'ang sudah ada dan atau pernbentukan lembaga penj arni rratt llat'tt:
tr.
peprlreltukan lembaga penjaminan
ulang untuk
nrenjanrin
lernbaga-lembaga pen jarnirtart 1'ang ada.Pasal 22
l,erntraga pendukung lain berperan lnempersiapkan dan merriembatani Llsaha Kecil yang
lkan trennitra dengan Llsaha Besar dan atau Usaha N{enengah rnelalui:
a. pen!'ediaan inforrnasi. lratttuan nranajernerr dan teknologi terutama kepacla Usaha
Kecil:
b. persiapan I isaha Kecil van lmtensial untuk
bermitra:
I
c. pembelian binrbingan dan konsultasi kepada Lisaha Kecil:
d. pelaksanaan advokasi kepada berbagai pihak untuk kepentingan Lisaha Kecil;
e. pelatihan dan praktek kelia bagi Lisaha Kecil yang akan berrnitra.
BABV
KOORDINASI DAN PENGENDALIAN
Pasal 23Nlenteri
Teknis
bertanggung larvatr mernantaudan
nrengevaluasi pernbinaa' danpengelnbangan pelaksanaan kemitraan l.lsaha sesuai dengan bidang tugasnva masing-nrasirrg.
Pasal
2{
l\'lenteri rnelakukan koordinasi dalanr
hal
penyusunan kebiiaksanaandan
pro$.ampelaksanaan" pemantauan dan evaluasi serta pengendalian r',n",u* ter-hadap p.luirailuan
kerniti'aan usaha nasional.
Pasal 25
I jnluk kelancaratr pelaksanaan koordirrasi dan pengendalian oleh l\4enteri sebagqinrarra
dirnaksud Pasal :-1. dibentuk lenrbaga kooordinasi
kemihaan
usaha nasional- varrgdipirnpirr oleh \lentcri
Pasal 26
I-ernbaga koortlinasi kentitraan usaha nasional
terdiri
clari unsur instansi pemerintah.dunia usaha. perguruan tinggi dan tokoh rnasvarakat.
Pasal 27
Lernbaga koordinasi kernitraan usaha nasional terdiri dari :
a. Lernllaga koordinasi kernitraan usalra nasional tingkat pusat. )/ang lnerupakarr satuan
kc'r'ia vang berfungsi tnenttrantu \,lenteri dalam pelaksanaan tugasnya sebagairnana
dimaksud dalarn Pasal 2.1 di tingkat nasional: dan t7
b. Lernbaga koordinasi kemitraan usaha nasional
tingkat wilayah. dipirnpin
olehGubernur Kepala Daerah
Tingkat
I,
yang
berfungsi membantuMenteri
dalampelaksanaan
tugasnya
sebagaimanadimaksud
dalam
Pasal
24
di
tingkatPropinsi/Daerah Tingkat l.
Pasal 28
t
Pembiayaan yang ditimbulkan sehubungan dengan pembentukan dan pelaksanaan tugas lembaga koordinasi kemitraan usaha nasional dibebankan pada anggaran belanja Negara.
dunia usaha. dan sumber-sumber lainnya yang tidak mengikat.
BAB
VI
KETENTLIAN PERALIIIAN
Pasal 29Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini seluruh peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang pelaksanaan hubungan kemitraan yan-q bertentangan dengan Perafltran Pemerintah ini dinyatakan tidak berlaku.
BAB
VII
KETENTUAN
PENTITTIPPasal 30
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuin-va. rnemerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah
ini dengan penempatannva dalam Lembaran Negara Republik lrrdonesia.
Ditetapkandi
.
:
Jakarta
Pada
tanggal
:-
l7 NoPember I 997PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd
SOEIIARTO
Diundangkandi
:
Jakarta
Pada
tanggal
:
17 Nopember 1997N,lENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA
*
*EPUBLIK INDONESIA
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET R.I. Kepala Biro Hukum
Perundang-undangan
ftd
Lanbock V. Nahattands
MOERDIONO
LEMBARAN NEGARA REPLTBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 91
PENJEL,\SAN
ATAS
PERATTIRAN
PENIERINTAH
RT]PTiBLIK
INDDONESIA
NONIOR
44TAHTIN
1997TE\TANG
KENI
I'I'R,\,\N
TIMTINI
Pada dasamya. kemitraan usaha
ini
rnenjangkau pengertian yang luas. Kemitraan ituberlarrgsung
antara
semua pelaku dalarn perekonomian baik- dalam arti asal usul ataupemilikann)'a. yang rneliputi badan Usaha
l\'lilik
Negara" badan usaha swasta, dan koperasi. maupun dalarn arti ukuran usaha yang rneliputi Lisaha Besar. Usaha Menengah dan Usaha Kecil.Selain aspek pelaku. dalarn aspek otjeknya. kernrtraan bersifat terbuka dan rnenjangkau
segala
sektor
kegiatanekonomi.
Nlenl'adari bahrvaupa)'a
rne*.n;ujudkan strukturperekonomian yang semakin seinrbang dan kuat nrembutuhkan peran yang lebih besar
dari Usaha Kecil sebagai kegiatan ekononri rakyat, yang sebenamya juga rnasih sangat
metnerlukan
iklim
usaha ),'angkonduktif.
pembinaandan
pengernban-san, makadiperlukan perhatian 1'ang lebih besar lagi untuk rnengarahkan kemih'aan usaha diantara Usaha besar dan Lfsaha lVlenen-uah dengan Usaha Kecil"
Secara prinsip. kemitraan usaha tetap diarahkan dapat berlangsung atas dasar dan berjalan berdasar norma-norma ekonomi 1'ang berlaku dan atau lazim, sefia adanya kebutuhan
dalarn keterkaitan usaha )'arrg
saling
mernerlukan. saling memperkuatdan
salingrnenguntungkan. Dalam kaitannya dengan keperluan untuk rnemberi perhatian 'dan dorongan yang
lebih
besar kepada ten'.'u.iudnya kemitraan Usaha Besardan
Usaha N4enengah dengan LlsahaKecil
prinsip-prinsipdi
atas pada prinsipnyajuga
tetapdiberlakukan. Yang diberi penekanan adalah. adanya penciptaan
iklim
dan pembinaan sehingga dapat mernpelcepat perwuiudannya.PASAL
DEiVll
PAS;{L
Pnsal I
,{ngka I
Tennasuk clalarn perrgertian Usaha Kecil tersebut adalah badan hukurn
kopetasi vang dibelikan berdasalkan l.rndang-undang Nomor 25 Tahun
i\ngka 2
Sesuai ketentuan Pasal
5
[tndang-undang Nomor 9 tahun 1995. kliteria r r^^L^ r'^^:1 ^l-.l^L ^.-l-^.-^i l-^-.:r---.Lj salra Nguil A(tatail sgl,agiat uctlhut
a. memiliki kekavaan bersih paltng banl,ak Rp. 200.000.000,- (dua ratus
juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ataumemiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
L000.000.000,-(satu miliar rupiah):
b. rnilik warga Negara lndonesia:
c.
berdiri
sendiri.
lrirkarr nterupakarr anak perusahaanatau
cabangperusahaan yang
dirniliki.
dikuasai. atau berafiliasibaik
langsungrnaupun tidak langsung dengan Usaha N,lenengah atau lJsaha Besar; dan
d. berbentuk usaha perorangan" badan usaha yang tidak berbadan hukum. atau badan usaha -vang trerbadan hukum tennasuk Koperasi.
Angka.i
Yang dirnaksud dengan [.Isaha Besar dan atau Usaha lvlenengah rneliputi usaha tiasional
(milik
negala dan swasta). usaha patungan dan usaha asing r,ang rnelakukan kegiatan ekonomi di Inclonesia.Angka 4 Cukup jelas Angka 5 , Cukup ielas Angka 6 //',.1....- :,1..,.
\
rrh.ulr -ltrras Pasal 2Walaupun lrersifat sukarela dan terbuka. tetapi agar kemitraan tersebut dapat
berjalan efisien dan afektif, maka penyelenggaraan\/a tetap harus memperhatikan
aspek kesamaan
sifat
dan tujuan usaha diantara para pelaku ekonomi yang bermitra.Yang dimaksud dengan pola kernitraan adalah pola
irrti
plasma, sutr kontrak,dagang umum. kea-qenan dan lientuk
lain.
:Pasal S Hulrrp a Cukup jelas Hurup b Cukr4l jelas 2l
l{unrp c {iukup.ielas I'lrrrup d Cukup jelas l-lutrrlt e
*
f
ukup.ielas t{urupf
Cukup jelas Pasal 4 Huruf a ('rrkup ic'las t luruf b C'ukr4r -ielas Huruf c CuLup -tt:las Fluruf cl ('rrkup lelas Httt tll *' '1, i1l.-s5: 1f i,15 Pnsal 5 ;\1'at ( I )I
ennasuk dalarn kegiatan usaha perdagangan irri antara lain adalah polakeagenan. Dalam hal
ini.
dorongan untuk lranya merrunjuk LisahaKtcil
sebagai agen diutarnakan untuk kegiatan usaha yang tidak mensr-aratkanadanva
fasilitas
pemeliharaaniperbaikarryang
memerlukan investasi tersendt i'i.\l'at
{ I )C'ukup -1elas
Pnsal 6
Ker'uali
bila
ada
alasan-alasanteknis
.vang dapat diperranggungjarvabkan. Lrernba),aran dengancala
krerJit clapat digunakan sejau c.ara tersebut tidakmerugikan Lisaha Kecil. dan dengan mernperhitungkan biaya risiko dan bunga rurtuk Usaha Kecil.
Pasal 7 .\1,at {
li
Pasal 8 Cnkup -jelas Pmal 9 Cukup.jelasKesenrpatan pernberian waralaba tersebut
perlu didorong agar diberikan kepada Lisaha
Kecil
tei'titainadalain
hal
iisaha Besai-ataii
Lisaha i\4enengah tersebut telah rnemiliki satu kegiatan
usaha
di
satu wilayahPropinsi. peraksanaan pemberian .*.araraia
criserenggarakan dengan ttteitlpei'harikan keieniuan Pei'aturari Peinerintalr
Nonror.
l(r
tahu'
lt)t)7 tentang Waralaba.Avat
(l)
Sekalipun didorong untuk bennitra dengan cara pemlrerian
waralaba
dengan Usaha Kecil. tetapi tetap pei'lu cliperhatikari faktor
kemarnpuan
atau kesesuaian usaha cli bidang v'ang
diwalalabakan tersebut.
Hal
inipenting agar dorongan untuk mewuiudlan kemitraan
tersebut tidak malah rnerusak
ikliiri
usaha patla iiinLuniiy.a.Pasal
l0
Pet'saingatr schat aclalalr
ltelsairrgan 1an.u helsifar ter{rrrka antara pelaku ekonolni
dalarn hal rnernpel'oleli i.esernpatan dan perlakuan yang sama clan
adi! clalarn
menghasilkan. rnenjrral dan nrernbeli suatu barang-atau.jasa
sehing-ua tidak terjadi dolninasi pasar vang rnenrgikan rnasy,arakat bany,ak
secara trersattta- langkah-langkah
di
atasjuga
climaksud r-rntuk mencegah ber{angsungn-r,a praktek p.,s1531f*on
.,,rung.''
Dalam kehidupan perekonornian pada umrrnnya. praktek
tersebut rneliputi
kegiatan y'ang llera'eka raearn. seperti antara lain
:
-
tindakall \;ang men-r'esatkan.atau nrernbingungkan atau memberi kesa, yang
;?|1i.ff;;i'
kc''nsumen dararn,n.n*niukin
pirihan
;;;;
prod*k
),ans-
ntcmlreri pemYataan'ang titlak benar atau menyesatkan mengenai alasan atau
jrunlah pengurangan har.gn:
-
pemtre'ian keterangan asal atas lrarang atau jasa l,ang'remtringungkan atau
rnenyesatkarr.
-
pentbelian perttvataan tentang kualitas atau standaratau moclel atau kadar suaiu produk yiilig tidah berrai.aiaii itreriyesatkan.
Disamping pencegahan terjadinya persaingan curang, kebijakan
juga
perludiarahkan untuk mencegah penyalatrgunaan posisi dominan, dan berlangsungnya persekutuan untuk menghindari persaingan.
Dalam upaya pencegahan penyalahgunaan posisi dominan, beberapa praktek
*
yang lazim dilakukan dan tidak dibenarkan antara lain :a. menolak dengan alasan yang tidak wajar untuk mengadakan jual beli dan atau
melakukan diskriminasi harga, mufu, jumlah, cara pembayaran, atau waktu penyaluran dalam jual beli;
b. menetapkan persyaratan agar pembeli tidak menjual barang atau jasa lain yang
sejenis, dan atau harus membeli berikut barang atau jasa lain;
c.
melakukan
perbuatanyang
tidak
wajar yang
berakibat
merugikan,menghalangi, dan atau membatasi pesaing;
d. mengeluarkan pernyataan palsu atau tindakan menyesatkan mengenai sifat, kegunaan, mutu, ukuran, dan spesifikasi barang atau jasa yang dihasilkan atau
diiual:
e. dengan sengaja melakukan pembatasan, penghentian produksi, penjualan,
penyalulan barang atau jasa. yang berakibat menaikkan harga secara tidak
wajar.
Praktek persekutuan lain yang juga perlu ditangkal adalah tindakan yang dapat atau dimaksudkan untuk mengurangi atau menghindari persaingan.
Dalam hal ini, yang biasanva dilakukan antara lain adalah :
a. rnembagi
wilayah
pemasat'anatau alokasi
pasar
yang
rnenyebabkanterhambatnya persaingan sehat;
b. secara langsung atau
tidak
langsung menetapkan harga yangtidak
wajarsehingga menghalangi atau menyingkirkan pesaing;
c. memlratasi atau menghentikan produksi, penjualan atau penyaluran barang atau jasa, yang berakibat menaikkan harga secara tidak wajar.
Pasal I I
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Sekalipun kemudahan
ini
diberikan, tetapi perlu dilakukan dengan hafi-hati dan brjaksana agar tidak mengganggu kegiatan Usaha-Usaha Kecillainnya yang telah berlalan baik tanpa kemitraan.
Huruf c
Pasal 6 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang
\.mor
l0 tahun r99{ msnsrrtukan trahwa pengeruaran berupa biaya y,angberkenaan dengan pekerjaan atau kerugiari
yang untuk
merneliharapenghasi lan atau untuk pengernrrangan perusahuan^
lapat
diper.hitungkan sebagai penguraugan terhadap pe'ghasilan bruto dalani,onglo penetipanPenghasilan kena Pajak. pengeluaran tersebut meliputi untiru
iol"
frili,upengernbangan sumber daya manusia dan pendidikan dan latihan t;saila
Kecil- biay'a survev pen-iajaga' rnih'a. serninar dan parneran Llsaha
Kecil. biaya pengernban,ran teknorogi Lrsaha Kecir.
depiesi atas aktiva tetap
)'ang
digrurakanurtuk
kegiatan kernih-aan.dan
biaya
untuk
gelar. kernitraan. Pasal
l2
.\-vat (li
(.'ukup.jelas i\r.at (2) (iukup jelas .{yat (-"i} Cukup.iclas PasrrllJ
,\ngka I {-'rrkrrp.jeta.s ,\ngka J Crrkrrlr -ielas Fasal l -l .\rr-qka I (-rrkup -jelas Arrgka 2 ('ukup jelas .\ngka 3 t'ukup.ie las ,\rrgka 4 L'ukup _jelas Alrlrka -('ukup lelas 25Pa'sal
l5
Huruf a Cukup jelas Hurtrf b.
Cukup jelas Pasall6
C'ukup jelas Pasall7
Ayat (l)
Cukup jelas Ayat (2) Cuktry -lelas Ayat (3) Cukup jelas Pasall8
Perjaqjian tertulis ini sekurang-ku'angnya metnuat .
Ayat (
l)
a. nama:
b.' ternpat kedudukan masing-masing pihak:
c. bentuk dan lingkup usaha yang dinrittakan:
d. pola kemitraan yang digunakan:
e. hak dan kervajitran masing-masing pihak;
f.
jangka wak-tu berlakunya per-ianjia,n,f;.
ill,1,ifT3,1iti'nxx;
yang dibe'ikan oteh usaha Besar dan atau uru,,u\4enengah:
i.
cara penyelesaian perselisihan.Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal
l9
Bimbingan dan bantuan tersetrut rneliputi antara lain penyusunan perjanjian dan persyaratann-va.
Pasll 20
Flunrf a
Cukup.jelas l{ uruf'tr Cukup.ielas
.i
Hunrl c 'iio'
Cukup.jc.las tturuf dTetrnasttk dalant pengertian rnedia massa adalah nredia cetak dan rnedia
elektronik llunrl'e ('ukup.ielas Ilrrruf
f
Cu[up jelas Pasal2l I luruf a ['ukup jelas llurrrf b ('ukup -jelas Pasal 22l-emtraga ilendukrrng adalah lernbaga
lain
yangtidak
langsung melaksanakankemitraan selterti lembaga pernbiavaan. lenrl'taga penjamin. pirguruun tinggi.
lernbaga swadar.a masvarakat dan sebagainva.
Huluf a C'ukr4l ielas Huluf [r ('uku;l -jelas [{unrl'c ('ukup jelas I{urul rl Cukup -jelas
t{urul'r
('ukup -ielas Prsal 23 ('uku;r.jelas 27Pasal2.l Cukrrp.;elas Pasal 25 Cukup jelas Pasal 26
*
('ukup jelas Pusal 27 Huruf a Cukup lelas ll Lu'uf b Cukup jelas Pasnl 28 ('ukr11'-iclas Pasal 29 C'ukrrp jelas Pasnl J0(
ukrrp lcrlasTAN4BAHA\ I-F\,IBARAN NEGARA REPLIBLIK INDONESIA NOMOR 37I8
PER{TURAN
PEMERIN{TAH REPUBLTK
INDONESIA
NOTVTOR 45TAHUN
1997TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR
28TAHUN
1996tnxreNc
pENGELoLAAN DAN INvESTASI DANA pRoGRAM
JAMINAN
SOSIAL
TENAGA KERJA
PRESIDEN
REPT]BLIK INDONESIA,
Menimbang
: a.
bahwa kekayaan Badan Penyelenggara Program Jaminan SosialTenaga
Kerja
merupakan kekayaan yang dipupulq dikelola, dan dikembangkan dalam rangka pemenuhan jaminan, perlindungan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja beserta keluarganya;b.
bahwa dalam rangka
pengelolaan secaraaman
dan
optimal,pemanfaatan tersebut dibatasi besarnya sehingga
tidak
melebihijumlah
ataunilai
tertentu darijumlah
nilai
investasr yang telah ditetapkan:c.
bahwa mengingat besarnya peran dan kemampuan kekayaan tersebutdalam
memenuhi kebutuhan
pembiayaan
bagi
kelancaranpelaksanaan pembangunan nasional, dipandang perlu menetapkan
kemungkinan
pemanfaatankekayaan
tadi
di
luar
batasan sebagaimana dimaksud huruf b, sejauh hal itu tetap dilalrukan dengalnmempertimbangkan keamanan
dan
keselamatan kekayaan Badan Penyelenggara;d.
bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada hurufc,
dipandan$perlu
mengubah Peraturan PemerintahNomor
28
Tahun
1996tentang Pengelolaan Dan lnvestasi Dana Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja:
Mengingat
: 1.
Pasal 5 ayat (2) Undang-undang dasar 1945;2.
Undang-undangNomor
3
Tahun
1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerla (Lembaran Negara Tahun 1992 nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3a68);3.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
14
Tahun 1993
tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 20. Tambahan Lembaran Negara Nomor+.
Peraturan Pemerintah Nomor36
Tahun 1995 tentang penetapanBadan
Penvelenggara Program JaminanSosial
Tenaga Kerja(l.enrbaran Negara l'ahun 1995 Nornor 59);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor28
Tahun 1996 1sr1.ng Pengelolaan dan In.restasi Dana Progt'am Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 45 'Iarnbahan Lernbaran Negara Nomor36.i_s y:
I\I EN{ LIT'I
ISKAN
;Menetapkan:
PERATTTRAN PEMERTNTAHTENTANG pERttB,{HAN
ATASPERATT]RAN
PENIERINTAH
NOMOR 28 TAHT]N
1996TEN-TANG P[:NG[]I,OI.AAN
D,TN
II\\'ESTASI
DANA
PROGRAM JANTINAN SOSI,\I,TEN,\GA
KERJAPasal I
l\4enambah ketentuan baru yang dijadikan Pasal 5A. yang seluruhnya ber.bunyi sebagai
lrerikut
"Pasal 5A
Penernpatan keka--vaan badan Peny'elenggara vang lebih tresar dari atau melebihi 6atas
nilai investasi sebagaimana dirnaksud dalarn Pasal 5 ayat (2). hanl'a dapat dilakukan atas
dasar persetuiuan Presiden setelah ttiendengar pertirntiangan \4enteri clan lVlenteri lainnya yang terkait."
Pasal
II
Peraturan Pernerintah ini rnulai berlaku pada tanggal di undangkan.
Agar setiap orang mengetahuinl'a. rnernerintahkan pengundangan Peraturan pernerintah
ini dengan penempatannl'a dalarn Lemtiaran Negara Republik Indoriesia.
Ditetapkandi
:
Jakarta
Pada
tanggal
:
l8
Nopember 1997 PRESIDEN REPUB,LIK INDONESIAnd
soEH.\R't'o
Diundangkan
di :
.lakarta
Pada
tanggal :
l8
Nopember 1997MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA
N
REPUBLIK INDONESIAnd
MOERDIONO
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHLIN I997 NO]\,IOR 92
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET R.t
Kepala Biro Hukum
dan Perundang-undangan
ttd
Lambock V. Nahattands
PFtN.lEl..\S
\\
AI'.\S
PER..\I'T
R,I\
PE\I},RIN'IAII
R[,PT :BI,IK
I\DO\ESIA
NO\IOR.t5
TAItt
jN
t997'I'I.]N I
,\\G
PERt-iB,\H,\N
..\'f.,\SPliR.\TtlR,\N
PE\4ERIN"I',.\H
NOIIOR
2g1',\TIT.I{
I996I'EN
T,\NG
PT,,NG[IT,OI-A.\ND,\N
IN\,'ES1',\SI
D,\N..\
PROGR,\\I
.I,\NTIN,\N
SOSI,\I,
T'EN.\{;,{ KER.I,{
I\il\t
Dalarn Fetuliuittt l)etttcrititah \cltttot' 28 'l'alrun 1996. ditetapkarr penlbarasan besarnya
penelnpill:r!1 kckar
aatt
f]adan ltetrt. 'Jlerrggittit
!)nrgrarn Jamirran Srr-*ial tenaga Ler ;:t(.1;\l\ISOSIHK)
datr
lurnlahnilar
rrtrestastnla. Scltun untuk menja-rla kearnanan dankesclarnatan kekal,aan vang cliperuntul'kan bagi pernenulran jaminan, perlindungan dan
peningkatan kesc'jahtcl'aall tenaga kerja lreselfa keluar{i!n\,'a" pemtiatasan tesebut juga
dtrnaksrrtlkart agilr' pettgeloiaan kekar aan Birdan Penr,'c'lenggara dapat dikernbangkan secara terlrralr .liui r*irtinr*l
\atttuti
tl*rnil*i:'irt",lltlltn
l*.:,rri:ri!rr1{:rtrillu
pellu
pullt
rltrrertinrhnnulankckat:iatt
\iirl1 lrrl':ttri
!rr'sirt"rl;ttt
tltiu':iltkanutttirk letuh
nlcr!.i!llaflgpetnbattg.Linill! r)ilrronitl gradit .;kl.rr-seklr:r
\iins
rnenrangkr.rt l.-etrlentir.rgan t*t ittattta :iill('li ;.:i,ri'i ii rt g I-",:i i r,';,iilta:ilatt r eltdalt pernanliratarr irclnksnnaarr masl'arakat. 'a
I)enr:,rtt 5cltLhllli\.;t liirts.irrih-iarigl'ah pr":lllirntiuilatt ter:e!llrt
|)fi'iir
dri,rkuIan"lclit;in
ltati-Italr ',lllt
trititl..-*ittt,t-iil),r!lr!:i
..1'...".t..|'-^,...."k"al:tri !..clrutiilurn li,ilnirillilili,i,,llr''
ritirc! i"tt'al..ltil itk.iil rnrtlatnparri bnta: r'artir iittctaiiknn dalanr l)et'afur-an ['crnr:rintalr '\roiliirr]l{
talitrn
1996Seiril[r
taktol
keatnartart rl,rtt 1..:-'scliil]ra{i!!l kekalaatt rlrrr,,rl,rirrl !dtilil lrarrrs drtrtanrah-an. L)1.:lr k:rrcnal'r\a. ir.r.rt krlrlrtrrli*ii !.ur1ul.. !n11!iaga krrarnirnrrl Jau 1.,*sci.iilratall ,Japat tetaptetlni:a. tetilpr ktlruluhan pcnrartthatnr l.,ckilvaan lrairi r,ri;lks&rraan penrban$Llnan .iuga
dapat r,lipcnniri atlrr ietap terlruka I'cnrrinqkirlailn\a clipcriukan lalgkah-langkah nntuk
tnttnlrr'tt kcl{)ririr';r!,ut '"','::''-' !rt'hld:rrr nerrrlr:t!:r-.;111 1,.;;-sslr11! l-" " ! lirii:k::!,-lirricl,;rlr tadi drrilran l}c,"tlLr .juga hartrs ditratasi dan kcmun*ltinrn unlul'
ilu
pr-'rlu lrrrla.lrlakukan clcngan cara \ansrclcLtrl.
I'ntuk
ilu.
peiarrrl).ntt;iiiltlta:. i,rdi
rJttttutrgkttikatt L:t;rqrr hant.r atas das;lr pcrsL'tulr.tiur l)r'csitlcn setrlalt tt-.cttde lui'u'f)i-rf rtrtharrsan \!,;rrtcri.r,ir
l,*1.ilnxgulrglr\\ltlr
tJallrn l',rtlarrg ketr'nagakcrlaan darr \'lc"ntcri larnn'n'a )ang lerkaitPASAL DEI\II
PASAL
PasalI
Clukup jelas PasalII
n
Cukup jelasTAN4BAH,\N LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3719
LEl'lBi\RAN-N EG'{R,\
RT]PT}BLIK
INDONESIA
No.45.1996 TENAG,\
KERJA. .IAMSOSTEK. lLrRAN.IN\/ESI'ASI
DAn-A.(Perrjelasan dalam J'ambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nonror 3635).
PER*rr'RAN-.tJlf$iXlifr
i^ttiBlJ.IND'NESIA
I'ENTANG
PENGELOLAAN DAN
INVES'TASI
DANA
PROGRANI
JAI\IINAN
SOSIAL,
TENAGA KERJA
Presiden
Republik
Indonesia,IWenimbang :
a. bahwa untuk rnenjamin pemenuhan hak-hak peserta program jaminan sosial tenaga
kerja.
kekayaanBadan
Penyelenggarayang
berasaldari
iuran
pesefta perlu diinvestasikan dan dikelola secata terarah untuk mencapai hasil 1,ang optimal:tr. bahrva dalam rangka pelaksanaan Pasal
28
Llndang-undang Nomor3
tahun
lgg2 tentang Jarnina.n Sosial Tenaga Ker-ja. drper'lukan adanya ketentuan )/ang tnengatur pengelolaan dan penempatan investasi dana program jaminan sosial tenaga ker-ja:c. bahrva seltubungan dengan
itu.
dipandangperlu untuk
lnenetapkanPeraluran
oPemeritttah mengenai Pengelolaan dan Intrestasi f)ana Prograrn .laminan Sosial Terraga kerja.
BAB
III
INVEST,\SI KEKAYAAN
Pasal 5( I
)
Investasi Badan Penvelc'nggara set'ragaimana dirnaksud dalarn Pasal 3 avat ( I ) huruf adapat berupa :
a. Deposito treriangka dan sertifikat deposito:
Ser"ritikat Bank Intlonesia
(Sl3l):
:S:r!rarr: riiln o!:!igasi r iuig tcrcatat di bursa et'ek di Indonesia:
["inif iri:nr,*rtaan reksaililila: Pi:r) erta;n ialrgsurrl-1. rlan atau 'l
itttah d{:ilsn!l banflrrnfln.
Penerni'rntatt l.i.:L.rt\itol.t Badan Peny'elenggala dalarn -ienis investasi sebagaimana
ditttakrurl F,idri A,\i![
(l]
pflda satu piha!.,tidtl..
lrolelrnrelebihi
109,,o (sepululperseratrts) dari .iunrlah
nilai
investasi, kecuali penenrpatan pada Bank Indonesia dalanr iirrrtrik \crtif-ikaf tlank Indonesia (SBI).(-i)
Pcrrcirlirii{;ul Lr:k:t. lan lladan Pern elcrrggara rlalarn.jenis irrrcstasi deposito berjangk4dntt .ct"1tll!"^at tlepc:lto sebagairrrrrra tlirrra!..rur! llada
ay'lt
{l}
hurufa
tidak ttolehrnelcbrhi 7(t't,n 11.riu1t puluh pefscratgs) darr.iumlah nil;rr l'restasi
l). il d e. f. a (2)
( -1) Pencrrlpitt{li tcLirl
a;iil
Iiarlan
l}trrr, cllnggar.a tlalanr:,ebagairnana diruaksi:d yi;-ii;1 nr. itx ( | r
lirrlrf
,;" ti,Jak holchperseratus) dari jurlri;.rir pt1;ri urr rstasi.
lenis
investasi obligasi rrreleirihr ?09,ro (trduh puluh{5)
Penernpatan k*L;lru;ut lrirrlan l}*ir)rllenggara dalanr.ienis inrestasi saharn sebagairnanadimaksud
padr
a\:!t
(;)
hut'rf'
c
atauunit
pen)erraan reksadana sebalaimanadrmaksud pada hurrrf d. trdal' boleh melebihi 5(]"o (lrma puluh perseratus) darijumlah nilai investasi,
t(r)
pst.tt.lpatan kekavaan Badan Penyelengara dalam penvertaan langsung sebagaimana <!imaksud pada arat(!)
hunrl'e tidak boleh rncle!'ihi l0oL, {'5spxluh per.seratus} danlumlah rrilai inr,,cstasr.
(?i
Penernpatan k,-'kar;tartllaclan
Pc-nvelengu,al'adalarn
tarrah dengan bung,urunsebagainrana dirnaksud pada
alat
(!)
hurufc
tidak holeh rnelelrihi 10",,6 (sepgluh perseratus) dali jurnlah nllar inr r:'stasi.DEPARTEMEN TENAGA KERJA
TAHLTN 1997
KEPUTTJSAN
N{ENTERI
TENAGA KERJA
REPLIBLTK
INDONESIA
NOMOR
:
KEP-88/N{EN/1997"I'ENTANG
ORGANISASI
DAN
TATA
KERJA
BALAI LATIHAN
INSTRT]KTUR
DAN PENGEMBANGAN,
BALAI LATIHAN
KERJA
KHI.ISTIS,BALAI LATIHAN
KERJA
INDI-ISTRI,
BALAI LATIHAN
KERJA
USAHA
KECIL
DAN
N{ENENGATI,LOKA
LATIHAN
KERJA
INDTJSTRIDAN
LOKA LATIHAN
KERJA
T]SAHAKECIL
DAN
IVIENENGAHMENTERI TENAGA KERJA
R.I.
Nlenimbang
:
Dalam rangka meningl,ratkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja,dipandang
perlu
merumuskan kedudukan, tugas,fungsi.
susunan organisasi dan tata kerja Balai Latihan Instruktur dan Pengembangan,Balai
LatihanKerja
Khusus.Balai
LatihanKerja
Indusffi, BalaiLatihan
Kerja
LlsahaKecil dan
Menengah,Loka
Latihan KerjaInclushi dan Loka Latihan Keria l,Jsaha Kecil dan Menengah.
Mengingat
:
l. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor44
Tahw
1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen;Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
:
l5
Tahun 1984tentang Susunan Organisasi Departemen sebagaimana telah dua
puluh sembilan
kali
diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik lndonesia Nomor : 76 Tahun 1996;Keputusan Presiden Republik Indonesia Nornor
:
96lNI Tahun 1993 tentang Pembentukan Kabinet Pembangunan VI;Keputusan Menteri Tenaga Keria Nomor
:
Kep. 28IMEN/1994tentang Oryanisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Ker-ia. 2.
-).
llemperhatiknn
: Persetujuan
tertulis
l\,lenteri Negara Pendal'agunaAn AparaturNegara dalarn surat Nortior' : R43llll97 tangga! l-1 l\4ei lc)97.
Nlenetapkan
N,ITIN,IUTT
ISKAN
:KEPTITTISAN
ilIENTERI
TENAGA
KERJA
REPTIBI-IKINDONESI,T "TENTANG
ORGANISASI
DAN
TATA
KERJABALAI
LA-I'IHAN
INSTRUKTT]R
D,{N
PENGEMBANGAN,BALAI
LATIII.{N
KERJA KHTJST]S,BALAI LATIHAN
KER.I,{INDTISTRI,
B,\I,AI
LATIHAN KERJA
TiSAHA
KECIL
DANITIENENGAH,
LOKA
LATIHANN KERJA INDUS'IRI
DANLOKA LATIHAN
KERJA
TISAHAKECIL
DAN MENENGAH.BAB
IBALAI LATIHAN
INSTRTIKTT]R
DT\NPENGEMBANGAN
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal I
( I
)
Balai t-atihan Instnrktul rlan Pengernbangan adalah unit pelaksana teknisdi
bidangpelatihan
instltrktul
darr pr'ngemlrangan pelatihan )ang
belarjadi
bawah dantrertarrggung iau'a[r liepada Drrektur' .lenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas -ferraga
Kerja.
(2)
Balai I.atihan lrrstruktur dan Prngemban-uAn dipirrrpin c-'leh seolang Kepala.Pnsll 2
Balai [-atihan lnstmktur clan Peng,ernbatrgan mempun]'ai tugas rnelaksanakan pelatihan
instruktrrr. tenaga
ahli
pelatilian bail. swasta mauplul pernerintahilari
dalarn dan luar.-.,., -..: --..^ .- --- , ,.--l-^ .l^rll-^.,
lrriucr r scltit pcilgcriluailgarr ptrlauilail,
Pasal J
l)alarn nrelaksanakan tugas seba-uainrarra dirnaksud pada Pasal 2. Balai l-atihan Instruktur dan Penrtanrlllnrren nlr'nllunr\'2i llrn,,till'""'r'-"-'
a. penyuslulan rencana dan proqram. penuernbangatt sistent scrta kerjasama pelatihan:
fa l/
ti. pelaksanaan pelatihan instruktur. tenaga pelatihan. tenaga ahli pelatihan. baik srvasta maupun pemerintah dari dalam dan luar negeri serta pelak-sanaan uji ketelarnpilan:
c. pemasal'an progl'am. fasilitas, hasil produksi, jasa dan hasil pelatihan serta perntrerian layanan inforrnasi pelatihan,
d. urusan tata usaha dan nunah tangga.
Bagiarn Kedua
Susunan Organisasi
Pasal ,{
Balai Latihan Instruktur dan Pengembangarr dibagi tlua tipe vattu :
L
Balai Latihan Insfruktur dan Pengembangan Type'\'
2. Balai Latihan Instruktur dan Pengembangan T1'pe ts. Pasal 5
Balai l-atihan Instruktur dan Pengernbangan Ty'pe A terdiri dari :
a. Subbagian Tata L,lsaha:
b. Seksi Pelatihan:
c. Seksi Pengerutlangan;
d. Kelornpok Jabatan Fungsional.
Pasal 6
Subbagial Tata [.isaha lneurpllnl,ai tugas melakukan ttt'Llsan tata tlsaha dan i'tttnah tanllga.
Pasal 7
Dalam melaksanakal tugas sebagaimana dirnaksud pada Pasal (r. Srrtrbagratt tata 1':alta
mernpunyai t'ungsi :
a. ur"usan I'epe,uawaiatl clan keuangan:
b. unrsatr surat mellvttrat" kearsiparr. perlengkapan clan rtttnalt langga. Pasal 8
Sutrtragian Tata L.lsaha terdiri dari :
a. Lirusan Kepegatvaian dan Keuangatt:
b. Llrusarr I 'ttrtttrt