• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREDIKSI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN POLI MATA (SEC) TAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PREDIKSI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN POLI MATA (SEC) TAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

i

PREDIKSI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN

POLI MATA (SEC) TAHUN 2015-2019

DI RSI SULTAN AGUNG

SEMARANG

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK

Oleh :

ISMA RAHMAWATI

NIM D22.2012.01211

PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2015

▸ Baca selengkapnya: laporan kunjungan industri omah herborist semarang

(2)

2

HALAMAN HAK CIPTA

© 2015

(3)
(4)
(5)

5

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah ini dengan penuh perjuangan

Sholawat dan Salam saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafaat-Nya di kehidupan yang akan datang

Terimakasih kepada Keluarga besar, Bapak dan Ibuk terkasih atas cinta dan doa yang tiada henti mengalir setiap saat serta Mb Lely, Adek Amira, Mas Gun kalian semua bukan hanya orang tua,kakak dan adik bagi ‘ma tapi kalian adalah salah satu sumber semangat selama mengerjakan Tugas Akhir ini.

Bulek Dha, Om Munir, Fahad terimakasih telah menjadi orang tua kedua bagi ‘ma, menjadi tempat singgah selama kuliah saat tidak sempat pulang kerumah.

Naila, Ayas, Ghani tiga tahun kita bareng- bareng tinggal seatap, kuliah satu kelas, ajaibnya kita nggak pernah marahan (jangan sampe gaess )

Kelompok huru hara ( Ghani ‘sangir’, Osela ‘budhe’, Alpin, Febrina ‘mbrin’, Naila ‘fosil’, Elsa ‘Bunda’, Tiffany ‘jung’, Laras ‘atun’, Silvi ‘upil’ dan saya Rahma ‘bontot’), nggak tau kita ini siapa, hubungan kita apa, yang jelas kalian lebih dari temen atau pun sahabat, ditambah lagi sama ( Aripi ‘pakdhe’, Raza ‘kakak’, Adwin, Azam ‘ Bapak’) kita udah jadi keluarga tanpa ada hubungan darah, kesamaan daerah atau apapun, kita berjuang bareng untuk tujuan yang sama. Intinya terimakasih untuk semua yang sudah kita lewati bersama, pokonya keluarga kita tetep lanjut sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Daddy leo gak ada daddy nggak asik lah pokoknya.

Keluarga besar RMIK 2012 terimakasih atas solidaritas yang luar biasa untuk bisa sampai dititik ini.

Terimakasih untuk Rekam Medis RSI Sultan Agung Semarang, sumbangsih yang begitu besar dan sudah menerima saya seperti keluarga baru kalian.

Terimakasih untuk semua pihak atas kontribusi kalian yang tidak bisa saya sebut satu persatu. LANCAR 

(6)

6

RIWAYAT HIDUP

Nama : Isma Rahmawati

Tempat & Tanggal Lahir : Wonosobo, 10 Maret 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Mentosari, Kalialang RT 06 RW 02 Kalibawang, Wonosobo

Riwayat Pendidikan :

1. MI Muhammadiyah Kalialang tahun 2001-2006 2. SMP Ma’arif Kalibawang tahun 2007-2009 3. MAN Wonosobo tahun 2010-2012

4. Program Studi D-III RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2012

(7)

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyusu Laporan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Prediksi Kunjungan Pasien Poli Mata (SEC) Tahun 2015-2019 di RSI Sultan Agung Semarang “.

Adapun penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sebaga isalah satu syarat menyelesailkan Program Studi Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M. Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

2. Dr. dr. Sri AndariniIndreswari, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang

3. Arif Kurniadi, M.Kom selaku Ketua Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

4. Ibu Retno Astuti Setijaningsih, SS, MM, selaku Ketua Panitia Karya Tulis Ilmiah. 5. Ibu Kriswiharsi Kun Saptorini, SKM, M. Kes(Epid), selaku Dosen Pembimbing

Karya Tulis Ilmiah.

6. Dr. H. Arifin Adil, M.Kes Selaku Kepala instalasi Rekam Medis RSI Sultan Agung Semarang

7. Seluruh Dosen D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah membagi ilmu bagi kami baik secara langsung maupun tidak langsung.

8. Seluruh karyawan RSI Sultan Agung Semarang serta semua pihak yang membantu selama proses pengambilan data.

(8)

8

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, khususnya rekan-rekan mahasiswa Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan serta akan menjadi suatu sumbangsih bagi perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Semarang, Juli 2015

(9)

9

Program Studi D-III Rekam Medisdan Informasi Kesehatan

Fakultas Kesehatan

Universitas Dian Nuswantoro

Semarang

2015

ABSTRAK

PREDIKSI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN POLI MATA (SEC) TAHUN 2015-2019 DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

ISMA RAHMAWATI

XVII + 62 Halaman + 3 Gambar + 9 Tabel + 5 Grafik + 4 Lampiran

Berdasarkan jumlah kunjungan pada tahun 2014 angka kunjungan pasien poli mata ( SEC ) merupakan kunjungan tertinggi mencapai 24.042 pasien dengan rata-rata kunjungan per hari 81 pasien dari jumlah total kunjungan rawat jalan 111.681 pasien. Dari perhitungan tersebut diketahui 21.5% dari total kunjungan rawat jalan adalah pasien poli mata (SEC), dengan rata-rata peningkatan kunjungan pasien poli mata (SEC) tahun 2010-2014 adalah 10.2 %. Dengan tingginya angka kunjungan tersebut pada 5 tahun kedepan akan terjadi kemungkinan peningkatan angka kunjungan. Sehingga perlu dilakukan perhitungan prediksi angka kunjungan pada 5 tahun kedepan sampai tahun 2019, agar dapat digunakan oleh pihak manajemen sebagai acuan dalam menetapkan kebijakan yang sesuai dengan perkembangan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) tahun 2015 - 2019 di RSI Sultan Agung Semarang.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dengan menggunakan metode observatif, dan wawancara terhadap petugas poli mata (SEC) dengan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian meliputi jumlah kunjungan pasien poli mata (SEC), jenis kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC), jumlah hari buka poli mata (SEC), jumlah perawat poli mata (SEC), rerata kunjungan perhari, rerata kunjungan baru per hari, angka kunjungan baru terhadap total kunjungan, persentase pelayanan spesialistik, rasio kunjungan dengan tenaga perawat poli mata (SEC), trend kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) tahun 2010-2014 dan predisksi jumlah kunjungan pada tahun 2015-2019. Data diperoleh dari rekapitulasi sensus harian rawat jalan tahun 2010-2014.

Dari prediksi kunjungan tahun 2015-2019 diperoleh, jumlah kunjungan pasien tahun 2015-2019 di poli mata (SEC) RSI Sultan Agung Semarang terus mengalami peningkatan yaitu tahun 2015 berjumlah 29.975 pasien, tahun 2016 berjumlah 31.859 pasien, tahun 2017 berjumlah 33.742, tahun 2018 berjumlah 35.626 dantahun 2019 berjumlah 37.509, dengan rata-rata persentase peningkatan jumlah kunjungan sebesar 5.76% dari tahun sebelumnya. Untuk menghadapi hal tersebut, perlu dilakukan adanya analisis untuk mengetahui kebutuhan jumlah petugas pada tahun 2015-2019.

Kata Kunci : Jumlah Kunjungan Pasien, Poli Mata ( SEC ) dan Prediksi Kepustakaan : 11 buah (1992-2013)

(10)

10

Program D-III Study of Medical Records and Health Information Faculty of Health Dian Nuswantoro University

Semarang 2015 ABSTRACT

PREDICTION OUTPATIENT VISIT THE EYES OF POLY (SEC) IN 2015-2019 RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

ISMA RAHMAWATI

XVII + 62 pages + 3 + Image + 9 Table 5 Graph + 4 Attachment

Based on the number of visits in 2014, the number of visits the patient's eye poly (SEC) is the highest visits reached 24 042 patients with an average of 81 patient visits per day from a total of 111.681 outpatient visits patients. From these calculations were known 21.5% of the total outpatient visits were the patient's eye poly (SEC), with an average increase in patient visits eye poly (SEC) in 2010-2014 was 10.2%. With the high number of such visits in the next 5 years there will be the possibility of increasing the number of visits. So it needs to do the calculations predicted the number of visits in the next five years until 2019, so that it can be used by management as a reference in setting policy in accordance with the existing development. This study aims was to determine the prediction of outpatient visits eye poly (SEC) in 2015-2019 RSI Sultan Agung Semarang.

The research was a descriptive study, using the observational method, and interviews with officials eye poly (SEC) with cross sectional approach. The research variables include the number of patient visits eye poly (SEC), the type of outpatient visits eye poly (SEC), the number of days open eye poly (SEC), the number of nurses eye poly (SEC), average of visits per day, the average of new visits per day, the number of new visits to total visits, the percentage of specialist services, the ratio of nurses and the number visit the eye poly (SEC), the trend of outpatient visits eye poly (SEC) 2010-2014 and predisction number of visits in 2015-2019. The data obtained from the daily census recapitulation of outpatient 2010-2014.

From the predictions visit in 2015-2019, the number of patient visits in 2015-2019 in the eye poly (SEC) RSI Sultan Agung Semarang continues to increase which in 2015 amounted to 29.975 patients, 2016 amounted to 31.859 patients, 2017 amounted to 33.742, in 2018 amounted to 35.626 and in 2019 amounted to 37.509, with the average percentage increase 5.76% from the previous year. To deal with this, the analysis to determine the needs of the officers in the year 2015-2019 were needed.

Keywords : Number of Patients Visits, Eye Poly (SEC) and Prediction Bibliography : 11 pieces (1992-2013)

(11)

11 DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Hak Cipta ... ii

Halaman Persetujuan... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Halaman Persembahan ... v

Halaman Riwayat Hidup ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Grafik ... xvi

Daftar Lampiran ... xvii

(12)

12 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 5 E. Ruang Lingkup ... 5 F. Keaslian Penelitian ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis... 8

B. Rumah Sakit ... 11

C. Statistik Rumah Sakit... 11

D. Indikator Statistik Rawat Jalan ... 12

E. Analisa Trend ... 14

F. Kerangka Teori ... 16

G. Kerangka Konsep ... 17

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 18 B. Variabel Penelitian ... 18 C. Definisi Operasional... 19 D. Objek Penelitian ... 22 E. Instrumen Penelitian ... 22 F. Pengumpulan Data ... 23 G. Pengolahan Data ... 23

(13)

13

H. Analisa Data ... 24

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit ... 25

B. Gambaran Umum Poli Mata (SEC) ... 38

C. Hasil Penelitian ... 40

D. Pembahasan ... 40

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

(14)

14 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 ... 6 Tabel 3.1 ... 19 Tabel 4.1 ... 40 Tabel 4.2 ... 41 Tabel 4.3 ... 41 Tabel 4.4 ... 42 Tabel 4.5 ... 43 Tabel 4.6 ... 49 Tabel 4.7 ... 50

(15)

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ... 15

Gambar 2.2 ... 16

(16)

16 DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 ... 44 Grafik 4.2 ... 45 Grafik 4.3 ... 46 Grafik 4.4 ... 47 Grafik 4.5 ... 48

(17)

17

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Penelitian... 1

Instrumen Penelitian ... 2

(18)

18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.[1] Pada pelaksanaan pelayanan kesehatan,rumah sakit harus mengadakan rekam medis untuk menunjang pelayanan dan pengolahan informasi pasien. Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan. [2]

Statistik rumah sakit adalah statistik yang bersumber pada data rekam medis, sebagai informasi kesehatan yang digunakan untuk memperoleh kapasitas bagi praktisi kesehatan, manajemen dan tenaga medis dalam pengambilan keputusan.[3] Dalam statistik rumah sakit khususnya pada bagian rawat jalan terdapat beberapa aspek atau indikator yang dihitung, salah satunya adalah menghitung jumlah kunjungan pasien rawat jalan dari masing – masing poliklinik yang tersedia di rumah sakit tersebut. Dari data jumlah kunjungan pasien setiap harian, mingguan, bulanan, sampai tahunan dapat menghasilkan informasi kunjungan pasien rawat jalan di suatu rumah sakit sehingga dapat diketahui trend kunjungan pasien rawat jalan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen.

RSI Sultan Agung Semarang merupakan salah satu rumah sakit di bawah naungan Badan Wakaf Sultan Agung yang telah terakreditasi B dengan memiliki

(19)

19

beberapa pelayanan unggulan salah satunya adalah Semarang Eye Center ( SEC ) yang merupakan pusat pelayanan mata untuk kawasan Semarang dan sekitarnya.

Dari hasil pengamatan pada pelaksanaan magang diketahui bahwa pada tahun 2014 angka kunjungan pasien poli mata (SEC) merupakan angka kunjungan tertinggi dibandingkan dengan angka kunjungan pasien pada poliklinik lain dengan persentasenya adalah 21.5% dari jumlah total kunjungan rawat jalan tahun 2014. Dengan tingginya angka kunjungan tersebut ada kemungkinan pada 5 tahun kedepan akan terjadi peningkatan angka kunjungan, sehingga perlu dilakukan perhitungan prediksi angka kunjungan pada 5 tahun ke depan sampai tahun 2019, agar Direktur dapat menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan dan pelayanan poli mata (SEC) yang tepat sesuai perkembangan yang ada.

Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena pada saat melakukan pengamatan diketahui bahwa angka kunjungan poli mata (SEC) merupakan kunjungan tertinggi pada rawat jalan. Hal ini mengakibatkan petugas yang ada kadang kewalahan dalam melayani pasien dengan rata – rata kunjungan yang tinggi setiap harinya, selain itu pada poli mata (SEC) juga terdapat beberapa ruangan pemeriksaan yaitu ruang refraksi, ruang alat, ruang biometri, ruang dokter yang terdiri dari empat ruang dengan dokter yang berbeda, serta ruang persetujuan tindakan operasi. Dari keseluruhan ruangan memiliki petugas serta jumlah pasien yang berbeda, ruangan dengan jumlah kunjungan pasien terbanyak adalah ruang refraksi dengan rata – rata kunjungan perhari adalah 170 pasien yang tidak sebanding dengan jumlah petugas yang ada, hal ini mengakibatkan pasien menunggu antrian untuk mendapatkan pelayanan menjadi terlalu lama.

Sedangkan poli mata (SEC) sebagai salah satu pelayanan yang diunggulkan oleh RSI Sultan Agung Semarang harus senantiasa menjaga kualitas pelayanan terhadap pasien. Dengan mengetahui trend kunjungan maka dapat dihitung prediksi

(20)

20

angka kunjungan pasien untuk lima tahun kedepan, serta dapat diketahui kebutuhan petugas atau sarana penunjang lain.

Oleh karena itu peneliti mengangkat tema “ Prediksi Kunjungan Pasien Rawat Jalan Poli Mata (SEC) Tahun 2015 - 2019 di RSI Sultan Agung Semarang“ sebagai tema dalam penelitian ini.

B. Rumusan Masalah

Angka kunjungan poli mata (SEC) yang tinggi memungkinkan adanya peningkatan jumlah kunjungan selama 5 tahun kedepan, sehingga perlu dilakukan perhitungan prediksi jumlah kunjungan tahun 2015-2019. Hal ini memunculkan pertanyaan, “ Bagaimanakah prediksi kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) tahun 2015 - 2019 di RSI Sultan Agung Semarang? ”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui prediksi kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) perpelayanan tahun 2015 - 2019 di RSI Sultan Agung Semarang.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui jumlah kunjungan pasien Poli Mata ( SEC ) tahun 2010 – 2014. b. Mengetahui jenis kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) tahun 2010 –

2014.

c. Mengetahui jumlah hari buka atau hari efektif poli mata (SEC) tahun 2010 – 2014.

(21)

21

e. Menghitung indikator rawat jalan poli mata (SEC) tahun 2010 – 2014yaitu rerata kunjungan perhari, rerata kunjungan baru perhari, angka kunjungan baru terhadap total kunjungan, persentase pelayanan spesialistik, dan rasio kunjungan dengan tenaga perawat poli mata (SEC).

f. Menganalisa trend kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) tahun 2010 – 2014berdasarkan perhitungan indikator rawat jalan.

g. Menghitung prediksi jumlah kunjungan pada tahun 2015 – 2019 berdasarkan trend kunjungan pasien.

D. Manfaat Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat 1. Bagi peneliti

Sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Amd.PK serta bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman lapangan dalam penelitian di rumah sakit.

2. Bagi akademik

Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya,serta untuk mengetahui kenyataan yang terjadi di lapangan.

3. Bagi institusi terkait

Sebagai bahan untuk mengoreksi sistem pelaksanaan pelayanan pasien serta memberi masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pelayanan pada bagian rawat jalan terutama pada poli mata (SEC).

E. Ruang Lingkup

(22)

22 1. Lingkup keilmuan

Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

2. Lingkup materi

Ruang lingkup materi dalam penelitian ini adalah statistik rumah sakit khususnya tentang trend kunjungan rawat jalan berdasarkan indikator rawat jalan.

3. Lingkup lokasi

Lokasi dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Islam Sultan Semarang Jl. Raya Kaligawe Km.4 Semarang

4. Lingkup metode

Metode dalam panalitian ini adalah metode observasi dan wawancara 5. Lingkup objek penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah data kunjungan pasien rawat jalan di poli mata (SEC)

6. Lingkup waktu

Penelitian ini dilakukan pada Juni – Juli 2015

F. KEASLIAN PENELITIAN

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Judul Tahun Desain Hasil

1 Gambaran trend rata – rata kunjungan per hari tiap poliklinik di RSUD Tugurejo

2014 Deskriptif Data jumlah kunjungan pasien berdasarkan grafik trend rata-rata kunjungan perhari poliklinik dapat

(23)

23 Semarang tahun

2004 – 2008

dikatakan bahwa trend rata-rata kunjungan tiap poliklinik dari tahun 2004 – 2008 dapat diketahui kenaikan dan penurunan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, jika pada penelitian terdahulu peneliti hanya menghitung trend pada satu indikator rawat jalan yaitu rata – rata kunjungan perhari serta penelitian dilakukan pada setiap poliklinik di rumah sakit yang bersangkutan. Sedangkan penelitian ini menghitung semua indikator rawat jalan kecuali indikator rasio jumlah kunjungan dengan jumlah penduduk, serta dilakukan hanya pada satu poliklinik dengan

kunjungan pasien tertinggi, karena peneliti ingin mengetahui trend kunjungan berdasarkan indikator rawat jalan yang ada, sehungga hasil yang didapatkan lebih spesifik.

(24)

24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Menurut Permenkes RI No. 269/ Menkes/ Per/ III/ 2008 Bab I, pasal1, menyebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.[ 2 ]

Sedangkaan menurut Huffman Ek, 1994 rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dana bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk menemukenali ( mengidentifikasi ) pasien, membenarkan diagnosis dan membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya.[ 6 ]

Jadi rekam medis adalah rekaman atau catatan yang berisi identitas pasien, riwayat penyakit, anamnesa, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan.

2. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis a. Tujuan Rekam Medis

(25)

25

Tujuan pengelolaan sistem rekam medis yaitu untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah sakit.[ 7 ]

b. Kegunaan Rekam Medis

Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti : 1) Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis memiliki nilai administrasi, karena berisi tindakan yang berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan para medis dalam rangka mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

2) Aspek Medis

Suatu berkas rekammedis memiliki nilai medis, karena isinya digunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan dan perawatan yang harus diberikan kepada pasien.

3) Aspek Hukum

Suatu berkan rekam medis memiliki nilai hukum, karena berisi masalah jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti untuk kepentingan hukum.

4) Aspek Keuangan

Suatu berkas rekam medis memiliki nilai keuangan, karena berisi data atau informasi yang digunakan sebagai aspek financial.

(26)

26

Suatu berkas rekam medis memiliki nilai penelitian, karena isinya menyangkut data atau informasi yang dapat digunakan dalam penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan.

6) Aspek Pendidikan

Suatu berkas rekam medis memiliki nilai pendidikan, karena berisi data atau informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien.Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran dalam bidang pendidikan.

7) Aspek Dokumentasi

Suatu berkas rekam medis memiliki nilai dokumentasi, karena berisi sumber ingatan yang harus didokumentasikan sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan Rumah sakit.

B. Rumah Sakit

Pengertian Rumah sakit menurut SK Menteri Kesehatan RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik. [6]

Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta mencangkup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin, agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesioanal baik dibidang teknis medis maupun administrasi kesehatan.[3]

(27)

27

C. Statistik Rumah Sakit

1. Pengertian Statistik

Statistik merupakan suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan atau pengelompokan, penyajian dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh.[7] 2. Pengertian Statistik Rumah Sakit

Statistik Rumah Sakit merupakan statistik yang menggunakan dan mengolah sumber data dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan informasi, fakta dan pengetahuan berhaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit.[8] 3. Statistik Rawat jalan

Statistik pasien rawat jalan perlu dikumpulkan dengan konsisten, menggunakan definisi yang standart untuk memperoleh penyeragaman pelaporan dan membandingkan diantara fasilitas yang sama.[3]

D. Indikator Statistik Rawat Jalan

[10] 1. Rata - Rata Kunjungan Per Hari

Menunjukkan rata-rata kunjungan rawat jalan setiap harinya.Digunakan untuk menilai cakupan rumah sakit yaitu seberapa besar unit rawat jalan memberikan pelayanan.

Rumus =

Interpretasinya : semakin tinggi angka rata – rata kunjungan rawat jalan rumah sakit, maka semakin besar beban kerja rumah sakit tersebut.

(28)

28 2. Rata - Rata Kunjungan Baru Per Hari

Menunjukkan rata-rata kunjungan baru rawat jalan setiap harinya.Digunakan untuk menilai cakupan rumah sakit yaitu seberapa besar unit rawat jalan memberikan pelayanan.

Rumus =

Interpretasinya : semakin tinggi angka rata – rata baru rawat jalan rumah sakit, maka semakin besar beban kerja rumah sakit tersebut.

3. Angka Kunjungan Baru Terhadap Total Kunjungan

Menunjukkan proporsi kunjungan baru rawat jalan terhadap total kunjungan.Digunakan untuk menilai cakupan rumah sakit yaitu seberapa besar unit rawat jalan memberikan pelayanan.

Rumus =

Interpretasinya : semakin tinggi rasio kunjungan baru maka semakin baik pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.

4. Presentase Pelayanan Spesialistik

Menunjukkan proporsi tiap pelayanan spesialistik terhadap total kunjungan.Digunakan untuk menilai mutu pelayanan rumah sakit.

Rumus =

(29)

29

Interpretasinya : semakin tinggi angka kunjungan spesialistik maka menunjukan pelayanan spesialistik yang baik.

5. Rasio Kunjungan Dengan Tenaga Perawat Rawat Jalan

Menunjukkan perbandingan kunjungan rawat jalan dengan tenaga perawat rawat jalan. Digunakn untuk menilai efisiensi yaitu ketepatan dalam proses pelayanan rawat jalan khususnya berkaitan dengan jumlah sumber daya manusia.

Rumus =

Interpretasinya : semakin tinggi rata – rata kunjungan pasien maka beban kerja perawat semakin tinggi.

E. Analisa Trend

Macam – macam analisis trend : 1. Trend linear ( trend garis lurus)

Trend linear dapat digunakan untuk menentukan nilai proyeksi suatu variabel pada periode yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ada dua metode trend linear yaitu :

a. Metode setengah rata – rata (semi averages method)

Metode ini dalam menentukan nilai-nilai proyeksi atau nilai yang diharapkan(value of expected) mempergunakan sebuah rumus.

(30)

30 Keterangan :

Y = variabel terikat (dependent variable) X = variabel bebas (independent variable)

a = konstata, besarnya tetap tak dipengaruhi nilai variabel

b = koefisiensi arah garis yang menentukan tingkat kemiringan garis b. Metode kuadrat terkecil (ordinary least square method)

Pada metode ini rumus persamaan trendlinear sama dengan metode setengah rata-rata yaitu : Y = a + b X, namun jumlah nilai X sama dengan nol.

2. Trend non linear (trend garis lengkung) Ada dua metode trend non linear yaitu :

a. Trend parabola

Trend parabola adalah tempat atau kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik fokus dan sebuah garis lurus (direktriks).

Rumus : Y = a + b X + c X 2 b. Trend exponential / logaritma.

Metode digunakan untuk mengukur nilai proyeksi yang akan datang, dimana data mengalami perubahan yang tidak teratur dan memiliki perbedaan yang relatif besar.

Rumus untuk trend exponential : Y = abx

Rumus trend logaritma memanfaatkan rumus trend exponential yang diubah menjadi logaritma yaitu :

Y = abx

(31)

31

F. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sensus Harian Rawat Jalan

Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan pasien baru Jumlah perawat Hari buka klinik

Angka Kunjungan Perhari

Trend Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2010 - 2014 Rekapitulasi Pasien Rawat Jalan Pertahun

(32)

32

G. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

SHRJ Data kunjungan pasien pertahun Data kunjungan pasien baru Data jumlah perawat

Data hari buka klinik

Prediksi Kunjungan Pasien Rawat Jalan Poli Mata (SEC) Tahun 2015 – 2019 di RSI Semarang

Trend Kunjungan Pasien Rawat Jalan Poli Mata (SEC) Tahun 2010 – 2014 di RSI Semarang

INDIKATOR RAWAT JALAN Rerata kunjungan perhari Rerata kunjungan baru perhari

Rasio kunjungan baru terhadap total kunjungan Prosentase pelayanan spesialistik

Rasio kunjungan dengan tenaga perawat rawat jalan Rasio pasien rawat jalan terhadap penduduk

(33)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan keadaan nyata yang diamati. Metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu dengan cara melihat objek secara langsung.[4] Dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

B. Variabel Penelitian

1. Jumlah kunjungan pasien poli mata (SEC)

2. Jenis kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) 3. Jumlah hari buka atau hari efektif poli mata (SEC) 4. Jumlah perawat poli mata (SEC)

5. Rerata kunjungan perhari 6. Rerata kunjungan baru perhari

7. Angka kunjungan baru terhadap total kunjungan 8. Persentase pelayanan spesialistik

9. Rasio kunjungan dengan tenaga perawat poli mata (SEC)

10. Trend kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) tahun 2010 - 2014 11. Prediksi jumlah kunjungan pada tahun 2015 - 2019

(34)

34

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran 1. Jumlah kunjungan pasien poli mata (SEC) Jumlah kunjungan pasien Poli Mata (SEC) dalam satu satuan waktu Observasi rekapitulasi SHRJ 2. Jenis kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) Status kunjungan pasien di rumah sakit Observasi rekapitulasi SHRJ 3. Jumlah hari buka atau hari efektif poli mata (SEC) Hari efektif pelayanan di poli mata (SEC) Observasi rekapitulasi SHRJ 4 Jumlah perawat poli mata (SEC) Banyaknya perawat yang bertugas di poli mata (SEC) Observasi rekapitulasi SHRJ

(35)

35 kunjungan

perhari

kunjungan pasien poli mata (SEC) setiap hari 6 Rerata kunjungan baru perhari Rata – rata kunjungan pasien baru poli mata (SEC) setiap hari

Diperoleh dengan cara :

7 Angka kunjungan baru terhadap total kunjungan Proporsi jumlah pasien baru dari seluruh

kunjungan pasien poli mata (SEC)

Diperoleh dengan cara : 8 Persentase pelayanan spesialistik Proporsi jumlah kunjungan pasien poli mata (SEC) dari seluruh kunjungan pasien rawat jalan, ruangan atau pelayanan yang tersedia di poli mata (SEC) yaitu: ruang refraksi, ruang

Diperoleh dengan cara :

(36)

36 alat, ruang

biometri, 4 ruang dokter dan ruang persetujuan tindakan operasi. 9 Rasio kunjungan dengan tenaga perawat poli mata (SEC) Kesesuaian jumlah kunjungan pasien poli mata (SEC) dengan jumlah perawat yang bertugas

Diperoleh dengan cara :

10 Trend kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) tahun 2010-2014 Informasi angka kunjungan pasien poli mata (SEC) selama periode tahun 2010 – 2014

Diperoleh dengan cara membandingkan trend dari hasil perhitungan indikator rawat jalan yang ada

11 Prediksi jumlah kunjungan pada tahun 2015 - 2019 Informasi angka kunjungan pasien poli mata (SEC) selama periode 2015 - 2019 berdasarkan trend kunjungan

Diperoleh dengan cara Y = a + b X

Dengan a = dan b =

(37)

37

5 tahun

sebelumnya

D. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah hasil rekapitulasi Sensus Harian rawat Jalan (SHRJ) pada lima tahun terakhir dari tahun 2010 – 2014 yang diakses melalui komputer.

E. Instrumen Penelitian

Pedoman observasi dan wawancara untuk mencatat data tentang jumlah kunjungan pasien poli mata (SEC) yang tersedia direkapitulasi data kunjungan pasien rawat jalan di RSI Sultan Agung Semarang.

F. Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Merupakan data dengan cara wawancara tentang rasio pasien terhadap perawat poli mata (SEC) masing – masing pelayanan.

b. Data Sekunder

Data sekunder berasal dari data internal Rumah sakit yang meliputi indikator rawat jalan dalam satu satuan waktu.Data yang didapatkan dari formulir laporan rekapitulasi jumlah pasien bulanan yang diakses melalui komputer.

(38)

38

G. Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh dari hasil observasi, kemudian dimasukkan dan dimasukkan kedalam tabel sehingga mempermudah proses analisa dan perhitungan. Langkah – langkah pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menghitung indikator rawat jalan dari tahun 2010 – 2014 2. Menentukan nilai a = dan b =

3. Menghitung prediksi jumlah kunjungan rawat jalan tahun 2015 – 2019 dengan menggunakan rumus Y = a + b X

H. Analisa Data

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu analisa hasil penelitian berdasarkan trend kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) pada 5 tahun terakhir.

(39)

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

Rumah Sakit Islam Sultan Agung pada awal berdirinya merupakan Health Centre yang pada perkembangan selanjutnya ditingkatkan menjadi Rumah Sakit, yaitu Rumah Sakit Sultan Agung atau Medical Centre Sultan Agung pada tanggal 23 Oktober 1975. Tahun 2002 dengan makin tingginya tingkat kepercayaan umat, RSISA melakukan perbaikan disegala segi baik dari segi fisik Rumah Sakit maupun pelayanan yang diberikan.Dengan tujuan untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat pengguna.

Kegiatan pelayanan mulai dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1971, adapun pelayanannya meliputi poliklinik umum, poliklinik KIA dan KB. Rumah Sakit Islam Sultan Agung terletak di Jl. Raya Kaligawe Km.4 yang berdekatan dengan terminal Terboyo dan pusat pertumbuhan industri ( LIK dan Terboyo Industrial Park ), dibangun pada tahun 1970 dan pada tahun 1971, kemudian diresmikan sebagai Rumah Sakit Umum pada tanggal 23 Oktober 1973 dengan SK dari Menteri kesehatan nomor I 024/Yan Kes/I.O.75 tertanggal 23 Oktober 1975 diresmikian sebagai Rumah Sakit Tipe B, serta sebagai Rumah Sakit Utama Pendidikan Fakultas Kedokteran Unissula dan telah terakreditasi Paripurna, RSI Sultan Agung juga memperoleh predikat sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan merupakan tempat mendidik calon dokter umum mahasiswa Fakultas Kedokteran Unissula. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan No

(40)

40

HK.03.05/III/1299/11 tertanggal 1 Mei 2011.Dan pada tanggal 16 – 18 juli 2014 telah melaksanakan akreditasi KARS versi 2012, dengan hasil yang memuaskan yaitu PARIPURNA.

Dengan berbekal motto "mencintai Allah dan menyayangi sesama" RSI SULTAN AGUNG menorehkan banyak pengabdian untuk masyarakat . Motto tersebut juga melandasi RSI SA untuk jauh lebih berkembang menuju sesuatu yang lebih baik.Baik perubahan secara fisik (perkembangan rumah sakit) dan perubahan yang lebih diarahkan kepada pembangunan spiritual.

2. Visi, Misi, Moto, Makna dan Nilai Kerja a. Visi

Rumah Sakit Islam terkemuka dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan pembangunan peradaban Islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang selmat menyelamatkan dijiwai semangat mencintai.

2) Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dalam rangka membangun generasi khaira ummah.

3) Membangun peradaban Islam menuju masyarakat sehat yang dirahmati Allah.

c. Moto

“Mencintai Allah Menyayangi Sesama”

d. Makna Kerja ( Meaning )

(41)

41 e. Nilai Kerja

Integritas, Profesional, Kasih sayang, Kerjasama, Inovatif

3. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit a. Rawat Jalan

1) Poliklinik spesialis anak

2) Poliklinik spesialis kebidanan dan kandungan

3) Poliklinik spesialis bedah (urologi, degistif, orthopedic, onkologi, bedah syaraf, bedah thorax)

4) Poliklinik spesialis penyakit dalam 5) Poliklinik spesialis kulit dan kelamin 6) Poliklinik spesialis syaraf

7) Poliklinik spesialis mata 8) Poliklinik spesialis THT 9) Poliklinik spesialis jiwa

10) Poliklinik spesialis gigi dan mulut 11) Poliklinik umum

12) Hemodialisa 13) Poli Gakin b. Rawat Inap

1) Ruang Firdaus = VVIP dan VIP 2) Ruang Adn = VIP dan Kelas I 3) Ruang Naim = Kelas I dan Kelas II 4) Ruang Ma’wa = Kelas I dan Kelas II 5) Ruang Darrussalam = Kelas I dan Kelas II 6) Ruang B. Ma’ruf = VIP A dan VIP B

(42)

42

7) Ruang B. Syifa = VIP dan Kelas I 8) Ruang B. Athfal = Kelas I, II dan III 9) Ruang B. Nisa 1 = Kelas I, II dan III 10) Ruang B. Nisa 2 = Kelas I, II dan III 11) Ruang B. Izzah 1 = Kelas II dan Kelas III 12) Ruang B. Izzah 2 = Kelas II dan Kelas III 13) Ruang B. Salam 1 = Kelas II dan Kelas III 14) Ruang B. Slalam 2 = Kelas II dan Kelas III c. Instalasi Gawat Darurat ( IGD )

Pelayanan yang diberikan berdasarkan kegawat daruratan pasien dilayani oleh tenaga-tenaga professional.Dapat dilakukan observasi di ruang IGD.Konsultasi dokter spesialis selama 24 jam.

d. Unit Penunjang 1) Radiologi a) Radiologi b) USG c) Mobile x ray d) CT scan e) USG 4D

f) Cath Lab Jantung

2) Laboratorium a) Hematologi b) Kimia klinik c) Bakteriologi d) Parasitologi

(43)

43 e) Serologi f) Urinanalisa g) Narkoba h) Tes HIV i) Patologi anatomi j) Bank darah

(44)

44 4. Gambaran Umum Rekam Medis

a. Struktur Organisasi Rekam Medis RSI Sultan Agung Semarang

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rekam Medis b. Sistem dan Prosedur Pelayanan URM

1) Prosedur pelayanan rekam medis di bagian pencatatan data rekam medis TPPRJ

Penjab Pengolah Data dan Klaim

Asuransi STAF Filing RJ STAF Pendaftaran IGD STAF Pendaftaran Poliklinik STAF Filing RI STAF Sensus RJ dan IGD STAF Koding STAF Asemblin g RM Komite Rekam Medis Penjab Registrasi Pelayanan RI dan RJ Klaim JKN STAF Pelayanan Asuransi Direktur Pelayanan Manager Penunjang Medis Kepala Instalasi Rekam Medis STAF Indek sing

(45)

45

a) Pasien datang me mengambil antrian untuk nomor antrian yang dibagi dua yaitu pasien dengan asuransi dan pasien tidak dengan asuransi, lalu menunggu di tempat yang telah disediakan

b) Setelah paien atau keluarga pasien dipanggil sesuai nomor antrian dan loket yang tertera di nomor antrian

(1) Jika pasien adalah pasien asuransi, maka pasien harus melengkapi berkas sesuai yang telah di tentukan

(2) Jika pasien tidak menggunakan asuransi apapun, pasien atau keluarga pasien menuju loket untuk pasien umum sesuai no antrian c) Petugas pendaftaran menanyakan “Apakah sudah pernah berobat

sebelumnya ke RSI SultanAgung ?”

(1) Jika sudah pernah berobat di RSI Sultan Agung sebelumnya ( pasien lama ) baik membawa kartu periksa (emboss) atau tidak, maka:

(a) Petugas pendaftaran menanyakan kepada pasien lama, nama, tanggal lahir, alamat, nama orangtua pasien serta menanyakan kepada pasien jika ada perubahan tentang data pasien tersebut.

(b) Proses pencarian data pasien oleh petugas pendaftaran dengan menggunakan fasilitas teropong di sistem komputer (KIUP Komputer) dengan memanggil per nama pasien, nama keluarga (nama keluarga disini adalah nama orangtua jika pasien laki-laki dan perempuan yang belum menikah, apabila perempuan sudah menikah dengan menggunakan nama suami), alamat pasien. Serta mencoba memvalidasikan kepada

(46)

46

pasien dengan ,mencoba menanyakan nama orangtua, suami, istri, serta alamat.

(2) Jika belum pernah berobat di RSI Sultan Agung sebelumnya ( pasien baru ), maka:

(a) Petugas pendaftaran memberikan formulir data pribadi pasien untuk diisi sesuai dengan identitas pasien umum sesuai (KTP,SIM,dan lain).

(b) Apabila pasien atau keluarga kesulitan petugas pendaftaran akan membantu untuk melengkapi pengisian folmulir data peribadi.

(c) Petugas pendaftaran menanyakan akan periksa ke poli apa jika pasien udah tau kemana poli yang akan di tuju petugas mengarahkan kelughan pasien pasien diarahkan ke poli umum (d) Petugas pendaftaran melakukan input pasien, poliklinik yg

dituju serta dokter yg diinginkan ke komputer.

(e) Petugas pendaftaran mencetak kartu berobat pasien (emboss) serta memberikan kartu berobat pasien menyampaikan untuk membawa setiap kali periksa.

(f) Petugas pendaftaran mengarahkan pasien ke poliklinikn yang dituju

d) Jika pasien sudah didaftar, secara otomatis mesin cetak tracer akan mencetak nama pasien, ploklinik yang di tuju, dokter, tanggal periksa, jam, jenis kunjungan pasien (baru atau lama) dan nomor urutan di poliklinik yang dituju.

(47)

47

e) Petugas filing rawat jalan akan melihat, print out tracer, jika pasien baru maka petugas membuatkan DRM baru pasien, jika pasien lama maka petugas mencari DRM sesuai dengan no RM dan nama pasien di Filing rawat jalan.

f) Dokumen rekam medis rawat jalan yang sudah siap didistribusikan diserahkan petugas filing kepada petugas kurir untuk mendistribusikan dokumen rekam medis ke poliklinik yang di tuju.

g) Petugas mendistribusikan Rekam medis ke poliklinik diserahkan ke perawat jaga masing-masing ploklinik.

TPPRI

a) Perawat IGD melakukan triase terhadap pasien atau keluarga melakukan pendaftaran.

b) Petugas pendaftaran menanyakan kepada pasien atau keluarga, apakah pasien pernah periksa di Rsi Sultan Agung?

Jika belum pernah periksa maka pasien sebagai pasien baru

a) Petugas pendaftaran memberikan formulir data peribadi pasien untuk diisi oleh pasien atau keluarga, jika pasien tidak bisa menulis dan membaca maka petugas akan mengisikan identitas pasien.

b) Petugas menginput data identitas pasien ke dalam komputer.

c) Petugas pendaftaran menulis nama pasien, umur, alamat, nomor rekam medis jenis kelamin, agama, tanggal masuk dan jam kejadian pada fromulir Rekam medis gawat darurat.

d) Pasien dibuatkan kartu berobat (emboss) dan diberikan kepada pasien atau keluarga pasien untuk dibawa setiap pasien datang berobat.

(48)

48

e) Rekam medis gawat darurat diserahkan kepada dokter jaga IGD untuk pecatatan pemeriksaan selanjutnya.

Jika sudah pernah periksa maka pasien sebagain pasien lama

a) Petugas menanyakan kartu berobat pasien dibawa atau tidak, hal ini mepermudah atau mempercepat dalam mencari nomor rekam medis pasien dalam pendaftaran.

b) Kalau tidak membawa kartu berobat pasien, maka petugas pendaftaran mencari no rekam medis di komputer dengan fasilitas teropong. Dengan mengambil per nama pasien nama keluarga (nama perempuan yang belum menikah apbila perempuan sudah menikah dangan menggunakan nama suami), almat pasien. mencoba menyalidasikan kepada pasien kepada pasien dengan mencoba menanyakan nama orang tua, suami, istri, serta alamat.

c) Jika pasen sudah terdaftar, secara otomatif mesin cetak tracer akan mencetak nama pasien, unit yang di tuju(Instalasi Gawat Darurat), dokter,tanggal ,periksa ,jam, kunjungan pasien (baru atau lama).

d) Petugas filing mencari rekam medis dibagian filing rekam medis rawat jalan.

e) Petugas rekam medis lama yang diminta dan mengantarkanya ke instalasi gawat darurat.

(49)

49

2) Prosedur pelayanan rekam medis di Bagian Pengolahan data Rekam Medis (Assembling, Koding/Indeksing, Filling, Analising/ Reporting)

a) Assembling

(1) Perawat ruang perawatan membawa dokumen rekam medis rawat inap pasien rawat inap yang sudah pulang ke bagian rekam medis di unit asembling.

(2) Dokumen rekam medis dirakit sesuai dengan alur penanganan dokumen rekam medis rawat inap, dengan alur proses sebagai berikut

(a) Petugas menerima dokumen rekam medis rawat inap dari ruang perawatan

(b) Petugas asembling meneliti kelengkapan isi dokumen rekam medis

(c) Petugas asembling merakit kembali urutan formulir dokumen rekamm edis rawat inap sesuai urutan :

(3) Petugas assembling mencatat dengan membuat check list yang belum lengkap, baik dari ruangan inap serta dokter yang merawat ke dalam computer

(4) Petugas assembling menyerahkan dokumen RM yang sudah lengkap ke bagian pengkode (koding)

b) Koding/Indeksing

1. Rekam medis yang telah diterima diurusaan rekam medis diberi kode dengan melihat buku ICD X dan ICD-9 CM dengan melihat alfabetikal.

(50)

50

2. Bila pada ICD X dan ICD-9 CM sudah ditemukan kodenya di tukis. 3. Apabila belum yakin akan ketetapan kode penyakit maka dilihat di

buku bantu.

4. Kode di tulis pada lembar RM 1 kolom kode diagnosa . c) Filing

a) Filling Rawat Jalan

1. Menerima dokter rawat jalan dari poli – poli setelah pasien periksa.

2. Petugas filling memasukkan kembali dokumen rawat jalan ke filling rawat jalan.

3. Menyediakan DRM untuk keperluan pelayanan dengan menggunakan tracer. Jika DRM yang di butuhkan poli, tracer otomatis ter-print karena mengunakan sistem computer.

4. Setelah DRM ditemukan, diberi tanggal pada lembar poli dan diberi label berkode.

5. DRM didistribusikan ke masing-masing poliklinik.

b) Filling Rawat Inap

1. Menerima dokumen rekam medis dari bagian koding / indeksing. 2. Petugas filling memberikan map RI bagi pasien baru yang belum

pernah RI, dan mencarikan map RI sebelumnya bagi yang sudah pernah RI.

3. Bila sudah lengkap dokumen RI di filling di penyimpanan RI.

(51)

51

Bagian analising reporting pada RSI Sultan Agung Semarang bertugas untuk membuat pelaporan dan perhitungan statistik rumah sakit.Semua pelaporan di RSI Sultan Agung Semarang sudah menggunakan sistem komputerisasi sehingga petugas analising reporting mengolah data dari bagian assembling dan koding indeksing.

5. Gambaran Umum Poli Mata (SEC) RSI Sultan Agung Semarang

Poli mata (SEC) salah satu pelayanan rawat jalan yang ada diRSI Sultan Agung Semarang, SEC sebagai pusat pelayanan kesehatan mata terlengkap di Jawa Tengah ini dibuka mulai tanggal 21 Mei 2005.Didukung dengan peralatan yang canggih dengan teknologi terkini serta tindakan operasi subspesialistik oleh dokter spesialis mata yang berkualitas, SEC menjadi pusat rujukan pengobatan mata bagi masyarakat Jawa Tengah. SEC menempati ruangan khusus yang representatif dengan pelayanan terpusat, pengguna layanan SEC akan mendapatkan pelayanan “One Stop Service”. dimulai dari pemeriksaan awal, pengobatan, konsultasi tindakan operatif dan apotek yang semua berada di lokasi yang sama.

Poli mata (SEC) RSI Sultan Agung Semarang dalam memberikan pelayanan medis rawat jalan kepada pasien mempunyai beberapa bagian yaitu ruang refraksi, ruang alat, ruang biometri, ruang dokter yang terdiri dari empat ruang dengan dokter yang berbeda, serta ruang persetujuan tindakan operasi. Tingginya angka kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) menyebabkan panjangnya antrian pasien untuk menerima pelayanan. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan angka kunjungan untuk periode yang akan datang , sehingga dapat diketahui hal – hal yang dibutuhkan untuk kemajuan dan kelancaran pelayanan pasien di poli mata (SEC).

(52)
(53)

53

B. Hasil Penelitian

1. Jumlah Kunjungan Pasien

Tabel 4.1

Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Poli Mata (SEC) Tahun 2010-2014

Tahun ∑ Kunjungan SEC

2010 2011 2012 2013 2014 17.065 19.708 21.583 24.588 24.042 TOTAL 121.626

Sumber data :Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Jalan

Berdasarkan Tabel 4.1 jumlah kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) paling banyak terdapat pada tahun 2013 dan jumlah kunjungan paling sedikit terdapat pada tahun 2010.

(54)

54 2. Jenis Kunjungan

Tabel 4.2

Jenis Kunjungan Pasien Rawat Jalan Poli Mata (SEC) Tahun 2010-2014

Tahun Jenis Kunjungan SEC

BARU LAMA 2010 2011 2012 2013 2014 6.023 6.666 7.143 11.538 15.042 11.042 13.042 14.440 13.050 9.000 TOTAL 51.751 69.875

Sumber data : Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Jalan

Dari tabel 4.2 jumlah kunjungan pasien baru poli mata (SEC) paling tinggi tahun 2014 dan paling rendah tahun 2010, sedangkan kunjungan pasien lama poli mata (SEC) paling tinggi tahun 2012 dan paling rendah tahun 2014.

3. Hari Buka Klinik

Tabel 4.3

Hari buka klinik tahun 2010-2014

TAHUN HARI BUKA

2010 2011 2012 2013 2014 297 298 303 296 295

Dari tabel 4.3, hari buka klinik poli mata (SEC) dalam 1 tahun paling banyak terdapat pada tahun 2012.

(55)

55 4. Jumlah Perawat Per Pelayanan

Tabel 4.4

Jumlah Perawat Perbagian Tahun 2010-2014

Tahun Bagian Total

Poliklinik Kamar Operasi (OK) Refraksi Optik 2010 2011 2012 2013 2014 5 5 5 6 5 4 4 5 6 8 6 6 6 6 8 15 15 16 18 21

Dari tabel 4.4, jumlah perawat paling banyak adalah pada tahun 2014, terendah pada tahun 2010 dan 2011.

(56)

56 5. Perhitungan Indikator Rawat Jalan

Tabel 4.5

Perhitungan indikator rawat jalan tahun 2010-2014 INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014 Rerata Kunjungan

Per hari (Pasien / Hari)

57 66 71 83 81

Rerata Kunjungan Baru Per hari (Pasien / Hari) 20 22 34 39 51 Angka Kunjungan Baru Terhadap Total Kunjungan 35 34 33 47 63 Presentase Pelayanan Spesialistik (%) 19,5% 19,4% 19,6% 20,8% 21,5% Rasio Pasien Terhadap Tenaga Perawat (Pasien Per Perawat) 4 4 4 5 4

(57)

57

6. Analisa Trend Kunjungan Poli mata (SEC) Tahun 2010-2014 a. Trend Rerata Kunjungan Pasien Tahun 2010-2014

Grafik 4.1

Trend Rerata kunjungan Pasien Per Hari Tahun 2010-2014

Berdasarkan grafik 4.1 trend rerata kunjungan pasien poli mata (SEC) dari tahun 2010-2013 mengalami peningkatan, namun mengalami penurunan pada tahun 2014. 57 66 71 83 81 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2010 2011 2012 2013 2014 P as ie n

Rerata Kunjungan

Rerata Kunjungan

(58)

58

b. Trend Kunjungan Pasien Baru Tahun 2010-2014 Grafik 4.2

Trend Jenis kunjungan Pasien Baru Per Hari Tahun 2010-2014

Berdasarkan grafik 4.2 trend jenis kunjungan pasien barumengalamipeningkatan dari tahun 2010-2014.

20 22 34 39 51 0 10 20 30 40 50 60 2010 2011 2012 2013 2014 P as ie n

Rerata Pasien Baru

Rerata Pasien Baru

(59)

59

c. Trend Angka kunjungan Baru Terhadap Total Kunjungan Tahun 2010-2014

Grafik 4.3

Trend Angka kunjungan Baru Terhadap Total Kunjungan Tahun 2010-2014

Grafik 4.3 menunjukan trend yang menurun pada tahun 2010-2012, dan mengalami peningkatan pada tahun 2012-2014.

35 34 33 47 63 0 10 20 30 40 50 60 70 2010 2011 2012 2013 2014 P as ie n

Angka kunjungan

Angka kunjungan

(60)

60

d. Trend Presentase Pelayanan Spesialistik Tahun 2010-2014 Grafik 4.4

Trend Presentase Pelayanan SEC Tahun 2010-2014

Berdasarkan grafik 4.4 trend persentase pelayanan SEC mengalami penurunan pada tahun 2010-2011, namun pada tahun 2011-2014 terus mengalami peningkatan. 19.50% 19.40% 19.60% 20.80% 21.50% 18.00% 18.50% 19.00% 19.50% 20.00% 20.50% 21.00% 21.50% 22.00% 2010 2011 2012 2013 2014 p res en ta se p el aya n an

(61)

61

e. Trend Rasio Pasien Terhadap Tenaga Perawat Tahun 2010-2014 Grafik 4.5

Trend Rasio Pasien Terhadap Tenaga Perawat SEC Tahun 2010-2014

Berdasarkan grafik 4.5 trend rasio pasien terhadap tenaga perawat SEC relatif sama dari tahun 2010-2012, hanya mengalami peningkatan pada tahun 2013.

7. Prediksi Kunjungan Pasien Rawat Jalan Poli Mata (SEC) Tahun 2010-2014

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui jumlah kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC), maka dapat dihitung prediksi kunjungan pasien poli mata (SEC) tahun 2015-2019 di RSI Sultan Agung Semarang dengan menggunakan rumus trend linear.

Langkah-langkah menghitung prediksi jumlah kunjungan poli mata (SEC) sebagai berikut : 4 4 4 5 4 0 1 2 3 4 5 6 2010 2011 2012 2013 2014 P as ie n Rasio

(62)

62

I. Mengetahui jumlah kunjungan selama 5 tahun dan menentukan nilai X dan Y

Tabel 4.6

Menentukan nilai X dan Y

Tahun Y X XY X2 2010 2011 2012 2013 2014 17.065 19.708 21.583 24.588 24.042 -2 -1 0 1 2 -34.130 -19.708 0 24.588 48.084 4 1 0 1 4 N 121.626 0 18.834 10

II. Mengetahui nilai a = dan b =

a = b =

= = = 24.325,2 = 1.883,4 III. Menghitung Y = a + b X Tahun 2015 Y = 24.325,2 + 1.883,4 ( X ) Y = 24.325,2 + 1.883,4 ( 3 ) Y = 24.325,2 +5.650,2 Y = 29.975,4 pasien

Dengan menggunakan rumus yang sama pada langkah ketiga dengan X tahun 2016-2019 berturut-turut adalah 4,5,6 dan 7, untuk menghitung prediksi kunjungan pada tahun 2015 – 2019, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

(63)

63

Tabel 4.7

Prediksi jumlah kunjungan Pasien rawat jalan tahun 2015-2019 Tahun Prediksi jumlah kunjungan

pasien rawat jalan 2015 2016 2017 2018 2019 29.975 31.859 33.742 35.626 37.509

Tabel 4.7 menunjukan prediksi angka kunjungan rawat jalan mengalami meningkatan dari tahun 2015-2016 adalah 6,28%, tahun 2016-2017 adalah 5,9%, tahun 2017-2018 adalah 5,58% dan tahun 2018-2019 adalah 5,28%.

8. Hasil Wawancara dengan Perawat tentang Tingginya Angka Kunjungan Pasien Poli Mata (SEC)

Dalam penelitian ini wawancara juga dilakukan untuk mengetahui persepsi petugas atau perawat mengenai tingginya angka kunjungan pasien pada poli mata (SEC) di RSI Sultan Agung Semarang. Wawancara dilakukan dengan memberikan 6 pertanyaan kepada perawat pada masing-masing bagian yaitu perawat poli, perawat kamar operasi (OK) dan perawat refraksi optik (RO) dari 21 petugas diketahui bahwa alur pelaksanaan pelayanan pasien poli mata (SEC) yaitu pasien melakukan pendaftaran lalu pasien diperiksa di ruang refraksi oleh petugas RO untuk mengetahui visus tajam penglihatan kemudian pasien diperiksa di ruang dokter spesialis untuk mengetahui apakah perlu dilakukan tindakan operasi atau tidak, jika perlu dilakukan tindakan operasi pasien melanjutkan pemeriksaan sebelum dilakukan tindakan sedangkan jika tidak perlu dilakukan tindakan operasi maka pasien menuju bagian administrasi lalu ke bagian farmasi untuk mengambil obat.

(64)

64

Pada saat ditanya mengenai hambatan yang dialami selama proses palayanan ada beberapa jawaban yang diberikan oleh masing-masing petugas, bahkan ada beberapa petugas yang menyampaikan terdapat lebih dari satu hambatan yang dialami dari 21 petugas yang ada, 4 petugas menjawab bahwa pasien yang tidak kooperatif sering mengakibatkan pelayanan menjadi lebih lama terutama pada bagian refraksi optik, 6 petugas beranggapan bahwa hambatan yang dialami yaitu lamanya status pasien dari bagian filing karena beberapa dokter tidak meu melayani pasien jika status pasien belum sampai di tempat pemeriksaan, 11 petugas mengalami hambatan pada saat pasien yang antri terlalu banyak dan tempat tunggu penuh sehingga terdapat beberapa pasien yang rela berdiri saat antri serta menyulitkan petugas pada saat memanggil pasien, 3 petugas menjawab sistem Ina CBG’s yang sering eror juga menghambat proses pelayanan yang dilakukan pada pasien.

Dengan jumlah kunjungan yang begitu tinggi saat ditanya apakah jumlah petugas yang ada dirasa sudah cukup seluruh petugas menjawab sudah cukup, namun beberapa petugas memberi catatan seperti 32 petugas merasa jumlah petugas sudah cukup namun jika tidak ada pelayanan untuk pasien lasik dan Jamkesmas dan 1 petugas menjawab perlu adanya penambahan petugas.

Dengan jumlah perugas yang ada sedangkan jumlah kunjungan terus mengalami peningkatan diperlukan upaya-upaya yang perlu dilakukan, 13 petugas yang ada berpendapat hanya perlu meningkatkan kordinasi antar petugas sedangkan 8 petugas mengatakan perlunya diadakan penambahan petugas.Saat diajukan pertanyaan untuk saat ini apakah perlu adanya penambahan petugas 18 petugas menjawab belum perlu dilakukan penambahan petugas sedangkan sisanya menjawab perlu untuk dilakukan penambahan petugas.Jika nantinya dilakukan

(65)

65

penambahan petugas menurut 13 petugas bagian yang perlu dilakukan penambahan adalah bagian refraksi optik sedangkan sisanya yaitu 8 petugas berpendapat yang perlu dilakukan penambahan adalah bagian perawat poli.

(66)

66

C. Pembahasan

1. Jumlah Kunjungan Pasien Poli Mata (SEC)

Jumlah kunjungan pasien digunakan untuk menggambarkan cakupan pelayanan poli mata (SEC) selama lima tahun yaitu tahun 2010-2014, yang diperoleh dari data rekapitulasi pasien rawat jalan. Jumlah kunjungan pasien poli mata (SEC) RSI Sultan Agung mengalami peningkatan setiap tahunnya.Namun terjadi penurunan angka kunjungan sebanyak 546 pasien pada tahun 2013-2014.

2. Jenis Kunjungan Poli Mata (SEC)

Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke pelayanan kesehatan, sedang pasien lama adalah kunjungan berikutnya setelah kunjungan baru pada tahun yang sedang berjalan.[11] Jumlah kunjungan pasien baru poli mata (SEC) terus mengalami peningkatan dari tahun 2010-2014, sedangkan kunjungan pasien lama juga terjadi peningkatan setiap tahunnya namun pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien lama sebanyak 4.050 pasien. Hal ini juga mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah angka kunjungan total di poli mata (SEC) pada tahun 2014.

3. Jumlah Hari Buka Poli Mata (SEC)

Hari buka klinik merupakan hari efektifpelayanan poli mata (SEC) terhadap pasien dalam satu tahun.Poli mata (SEC) dibuka setiap hari kecuali minggu dan tanggal merah.Poli mata (SEC) menggunakan periode waktu 365 hari dikurangi minggu dan hari libur nasional.Tetapi bila tahun kabisat poli mata (SEC) menggunakan periode 366 hari dengan dikurangi hari minggu dan libur nasional.

(67)

67 4. Jumlah Perawat Poli Mata (SEC)

Banyaknya perawat yang bertugas di poli mata (SEC) RSI Sultan Agung Semarang pada satu tahun. Dari tiga bagian yang terdapat pada poli mata (SEC) RSI Sultan Agung Semarang yaitu bagian poli, bagian kamar operasi (OK) dan bagian refraksi optik (RO), bagian dengan jumlah perawat paling tinggi yaitu pada bagian refraksi optik, selain itu bagian ini juga memiliki jumlah perawat yang cenderung tetap dari tahun 2010-2013, hanya mengalami penambahan pada tahun 2014 sebanyak 2 petugas.

5. Indikator Rawat Jalan Poli Mata (SEC)

Tingginya angka kunjungan pasien rawat jalan dapat diketahui dengan menghitung rata-rata kunjungan perhari berdasarkan jumlah kunjungan serta jumlah hari buka klinik, sehingga dapat pula diketahui tinggi rendahnya beban kerja petugas yang ada.Masing-masing indikator yang digunakan dalam perhitungan statistik rawat jalan memiliki interpretasi yang berbeda.

Semakin tinggi angka rata – rata kunjungan rawat jalan rumah sakit, maka semakin besar beban kerja rumah sakit tersebut.[10]Rata-rata kunjungan pasien poli mata (SEC) tahun 2010-2014 menunjukan beban kerja poli mata (SEC) yang terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun kecuali pada tahun 2013-2014 karena rerata kunjungan pasien menurun.

Semakin tinggi angka rata – rata kunjungan rawat jalan rumah sakit, maka semakin besar beban kerja rumah sakit tersebut.[10]Begitu pula dengan rata-rata kunjungan pasien baru poli mata (SEC) tahun 2010-2014 ada peningkatan kunjungan pasien per hari setiap tahun, hal ini menunjukan beban kerja poli mata (SEC) yang terus meningkat pula.Semakin tinggi rasio kunjungan baru maka semakin baik pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.[10]Angka kunjungan baru terhadap juga dapat

(68)

68

menunjukan mutu pelayanan yang diberikan oleh poli mata (SEC) dari tahun 2010-2014 angka nya mengalami penurunan pada tahun 2010-2010 dan tahun 2011-2012 masing-masing sebanyak 1 pasien dan kembali meningkat ditahun selanjutnya sebanyak 14 pasien.

Makin tinggi angka kunjungan spesialistik maka menunjukan pelayanan spesialistik yang baik.[10]Makin tinggi persentase pelayanan poli mata (SEC) menunjukan pelayanan yang diberikan semakin baik pula, ditunjukkan dengan peningkatan persentase pelayanan dari tahun 2010-2014.

Tingginya rata – rata kunjungan pasien maka beban kerja perawat semakin tinggi.[10]Sedangkan untuk ratio kunjungan pasien terhadap tenaga perawat menunjukan tingginya beban kerja perawat yang ada di poli mata (SEC),dari tahun 2010-2014 beban kerja petugas paling tinggi terjadi pada tahun 2013.

6. Trend Kunjungan Pasien Rawat Jalan Poli Mata (SEC) tahun 2010-2014

Berdasarkan perhitungan indikator rawat jalan di dapatkan trend dari masing-masing indikator yang cenderung berbeda tiap indikator.Pada indikator rerata kunjungan pasien perhari menunjukan trend yang terus meningkat, penurunan trend terjadi pada tahun 2014 yang disebabkan oleh adanya penurunan jumlah kunjungan pasien poli mata (SEC) pada tahun tersebut.

Indikator rerata kunjungan pasien baru perharimengalami trend peningkatan dari tahun 2010-2014, ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan pasoen setiap tahunnya pada tahun 2010-2014. Untuk trend angka kunjungan baru terhadap total kunjungan menunjukkan hasil yang mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun 2010-2014.

(69)

69

Trend persentase pelayanan perspesialistik paling tinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 21,50%. Sedangkan trend rasio pasien terhadap tenaga perawat menunjukkan trend yang stabil, karena jumlah perawat yang ada memang jarang yang mengalami perubahan dari tahun 2010-2014.

7. Prediksi Jumlah Kunjungan Poli Mata (SEC) tahun 2015-2019

Prediksi jumlah kunjungan pasien rawat jalan poli mata (SEC) selama 5 tahun yaitu tahun 2015-2019 melalui perhitungan Trend linear, dapat digunakan untuk menentukan nilai proyeksi suatu variabel pada periode yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang.[7]Diketahui adanya peningkatan jumlah kunjungan pasien. Dari hasil prediksi yang sudah diketahui yaitu pada tahun 2015 berjumlah 29.975 pasien, 2016 berjumlah 31.859 pasien, 2017 berjumlah 33.742 pasien, 2018 berjumlah 35.626 dan tahun 2019 berjumlah 37.509. Dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya yaitu 2010 berjumlah 17.065, 2011 berjumlah 19708, 2012 berjumlah 21583, 2013 berjumlah 24.588 dan 2014 berjumlah 24042, dengan presentase rata-rata peningkatan jumlah kunjungan 5,76% dari tahun sebelumnya. Dari jumlah prediksi yang sudah diketahui tersebut, pelayanan rawat jalan di RSI Sultan Agung Semarang lebih dari 20% merupakan pasien poli mata (SEC).Dengan angka kunjungan pasien yang terus mengalami peningkatan, prediksi rasio kunjungan pasien terhadap tenaga berdasarkan data tenaga perawat tahun 2014, tahun 2015-2017 adalah4 pasien per perawat dan tahun 2018-2019 adalah 5 pasien per perawat.

Karena tingginya angka kunjungan di poli mata (SEC), maka dapat menyebabkan bertambahnya beban kerja petugas baik bagian perawat maupun bagian yang lain, selain dengan tingginya angka kunjungan juga harus diimbangi dengan sarana dan prasarana pendunjang yang mendukung jalannya pelayanan pad pasien poli mata (SEC).

(70)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

1. Berdasarkan jumlah kunjungan pasien tahun 2010-2014, kunjungan pasien paling tinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 24.588 pasien, dan kunjungan paling rendah terdapat pada tahun 2010 yaitu sebanyak 17.065 pasien.

2. Berdasarkan jenis kunjungan pasien tahun 2010-2014, kunjungan pasien baru paling tinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu 15.042 pasien dan paling rendah tahun 2010 yaitu 6.023 pasien. Sedangkan kunjungan pasien lama paling tinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu 14.440 pasien dan paling rendah tahun 2014 yaitu 9.000 pasien. 3. Hari buka poli mata (SEC) tahun 2010-2014, dalam lima tahun hari buka paling

banyak pada tahun 2012 yaitu 303 hari, dan paling sedikit pada tahun 2014 yaitu 295 hari.

4. Berdasarkan jumlah perawat perpelayanan poli mata (SEC) tahun 2010-2014, jumlah perawat poliklinik paling banyak tahun 2013 yaitu 6 perawat dan paling sedikit pada tahun 2010-2012 dan 2014 yaitu 5 perawat. Perawat kamar operasi paling banyak tahun 2014 yaitu 8 perawat dan paling rendah yaitu tahun 2010 dan 2011 yaitu 4 perawat. Perawat bagian refraksi optik paling banyak tahun 2014 yaitu 8 perawat dan tahun sebelumnya memiliki jumlah perawat 6.

5. Berdasarkan perhitungan indikator rawat jalan poli mata (SEC) tahun 2010-2014,rata-rata kunjungan pasien rawat jalan perhari yang paling tinggi adalah tahun 2013 yaitu 83 pasien perhari, sedangkan paling rendah adalah tahun 2010 yaitu 57 pasien perhari. Rerata kunjungan baru perhari paling tinggi adalah tahun 2014 yaitu 51

Gambar

Gambar 2.1                                                           Kerangka Teori
Gambar 2.2  Kerangka Konsep
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rekam Medis  b.  Sistem dan Prosedur Pelayanan URM
Tabel Analisa Data Poli Mata (SEC) RSI Sultan Agung Semarang Tahun 2009-2014

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengetahuan dan sikap petugas filing dalam pelaksanaan retensi DRM nonaktif di RSI Sultan Agung Semarang.. Jenis penelitian

rawat jalan memiliki interpretasi yang berbeda.Semakin tinggi angka rata – rata kunjungan rawat jalan rumah sakit, maka. semakin besar beban kerja rumah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kebutuhan petugas pendaftaran pasien rawat jalan dan pasien rawat inap berdasarkan

Penggunaan antibiotik seftriakson dalam pengobatan demam tifoid di RSI Sultan Agung Semarang lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan antibiotik kloramfenikol

Sesuai temuan penelitian yang dilakukan di poli mata SEC bahwa pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan disana cenderung merasa puas karena merasa lebih baik dari

RSI Sultan Agung Semarang khu- susnya bangsal Baitul Ma’ruf, memiliki jumlah tempat tidur yang tersedia 18 tem- pat tidur. Banyaknya kunjungan pasien di bangsal Baitul

Sesuai temuan penelitian yang dilakukan di poli mata SEC bahwa pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan disana cenderung merasa puas karena merasa lebih baik dari

Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga kerja di bagian pendaftaran di RSI Sultan Agung Semarang tahun 2015 bagian SEC sebanyak 1 orang petugas sudah sesuai