• Tidak ada hasil yang ditemukan

12_CALK NERACA DEPUTI ADMN Nop19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "12_CALK NERACA DEPUTI ADMN Nop19"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp40.000.000

C.1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp40.000.000 dan Rp0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:

Kas di Bendahara Penerimaan Rp12.000.000

C.2. Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar masing-masing Rp12.000.000 dan Rp4.000.000. Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Kas Lainnya dan Setara Kas Rp80.000.000

C.3. Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp80.000.000. dan Rp36.000.000.

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai. Rincian Sumber Kas Lainnya dan Setara Kas adalah sebagai berikut:

Piutang Bukan Pajak Rp240.000.000

C.4. Piutang Bukan Pajak

(2)

masing-masing adalah sebesar Rp240.000.000 dan Rp220.000.000. Piutang bukan pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang Bukan Pajak disajikan sebagai berikut:

Bagian Lancar TP/TGR Rp144.000.000

C.5. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp144.000.000. dan Rp96.000.000. Bagian Lancar Tagihan TP/TGR merupakan Tagihan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan atau kurang. Rincian Bagian Lancar Tagihan TP/TGR adalah sebagai berikut:

Bagian Lancar TPA Rp48.000.000

C.6. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Penjualan Angsuran

(3)

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek Rp(9.000.000)

C.7. Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek

Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Pendek per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp(9.000.000) dan Rp(17.720.000).

Penyisihan piutang tak tertagih - piutang jangka pendek adalah merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka Pendek pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Belanja Dibayar di Muka

Rp1.200.000.000

C.8. Belanja Dibayar di Muka

(4)

Persediaan Rp5.400.000.000

C.9 Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp5.400.000.000. dan Rp2.800.000.000.

Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Terdapat barang konsumsi senilai Rp1.000.000 berada dalam dalam kondisi rusak dan tidak disajikan dalam Persediaan.

Tagihan TP/TGR Rp72.000.000.

(5)

TPA Rp24.000.000

C.11. Tagihan Penjualan Angsuran

Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp24.000.000 dan Rp100.800.000. Rincian TPA untuk tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang Rp(2.000.000)

C.12 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang

Saldo Penyisihan Piutang tak Tertagih- Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp(2.000.000) dan Rp(14.040.000). Penyisihan Piutang tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dan Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.

Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) adalah sebagai berikut:

Tanah

Rp24.200.000.000

C.13 Tanah

(6)

Rp24.200.0000.000 dan Rp12.000.000.000. Mutasi Aset Tetap Tanah adalah sebagai berikut:

Tanah seluas 2000 m2 yang terletak di Jl Raya Buah Merah KM 7 pada Kanwil Akuntansi Istimewa Papua, pada tanggal pelaporan dikuasai/digunakan oleh pihak ketiga.

Peralatan dan Mesin

Rp8.524.000.000

C.14 Peralatan dan Mesin

Nilai perolehan aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp8.524.000.000 dan Rp4.200.000.000. Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa:

(7)

b. Penambahan alat rumah tangga melalui hibah sebesar Rp600.000.000. c. Penambahan melalui reklasifikasi dari Aset Lainnya merupakan pengaktifan

kembali alat angkutan darat yang telah dihentikan penggunaannya senilai Rp100.000.000.

d. Pengurangan melalui penghentian alat pemancar dari penggunaannya sebesar Rp200.000.000 dan diklasifikasi dari aset tetap ke Aset Lain-Lain. e. Pengurangan melalui penghapusan sebesar Rp300.000.000. merupakan

penghapusan alat angkutan darat bermotor.

f. Koreksi nilai karena kesalahan pencatatan senilai Rp276.000.000.

Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Gedung dan Bangunan Rp31.980.000.000

C.15 Gedung dan Bangunan

Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp31.980.000.000 dan Rp28.000.000.000.

Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Transaksi penambahan dan pengurangan gedung dan bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penambahan dari pengadaan gedung dan bangunan senilai Rp3.500.000.000 untuk pembangunan dan renovasi unit kantor kerja. b. Penambahan yang disebabkan karena koreksi nilai sebesar

Rp600.000.000.

c. Pengurangan berupa koreksi pencatatan pada gedung tempat tinggal sebesar Rp120.000.000.

(8)

Jakarta lingkup Kanwil Akuntansi Istimewa Jakarta.

Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp1.360.000.000

C.16 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.360.000.000 dan Rp200.000.0000. Saldo tersebut terdiri dari instalasi jaringan teknologi informasi.

Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Transaksi penambahan jalan, irigasi, jaringan berasal dari belanja modal senilai Rp1.160.000.000 untuk pengembangan jaringan teknologi informasi di lingkup Deputi Administrasi BAPK.

Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan jaringan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Aset Tetap Lainnya Rp 420.000.000

C.17 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp420.000.000 dan Rp360.000.000.

(9)

Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp 1.500.000.000

C.18 Konstruksi Dalam Pengerjaan

Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.500.000.000 dan Rp0 yang merupakan pembangunan gedung dan bangunan yang proses pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal neraca. Rincian lebih lanjut dari Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Rp(11.416.000.000)

C.19 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing Rp(11.416.000.000) dan Rp(9.136.000.000).

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). .

Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015, sedangkan rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Aset Tak Berwujud Rp720.000.000.

C.20 Aset Tak Berwujud

(10)

Desember 2014 adalah Rp720.000.000 dan Rp80.000.000. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi secara umum tidak mempunyai wujud fisik. Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Aset Lain-Lain Rp780.000.000

C.21. Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Rp780.000.000 dan Rp440.000.000. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Deputi Administrasi BAPK serta dalam proses penghapusan dari BMN. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:

Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penambahan yang berasal dari reklasifikasi aset tetap yang dihentikan dari penggunaannya berupa:

b. Pengurangan melalui reklasifikasi ke peralatan dan mesin yang merupakan pengaktifan kembali alat angkutan darat bermotor yang telah dihentikan penggunaannya sebesar Rp100.000.000.

(11)

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Rp(180.000.000)

C.22 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp(180.000.000) dan Rp(120.000.000). Rincian akumulasi penyusutan dan amortisasi aset lainnya adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Uang Muka dari KPPN

Rp40.000.000

C.23 Uang Muka dari KPPN

Saldo Uang Muka dari KPPN per per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp40.000.000 dan Rp 0. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) diberikan KPPN sebagai uang muka kerja yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Rincian Uang Muka dari KPPN untuk masing-masing Kanwil adalah sebagai berikut:

Utang kepada Pihak Ketiga Rp158.000.000

C.24 Utang kepada Pihak Ketiga

(12)

Pendapatan Diterima di Muka Rp 800.000.000

C.25 Pendapatan Diterima di Muka

Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp800.000.000 dan Rp200.000.000. Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah disetor ke kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketiga dalam rangka PNBP. Rincian Pendapatan Diterima di Muka dari pihak ketiga disajikan sebagai berikut:

Ekuitas

Rp64.139.000.000

C.26 Ekuitas

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilaksanakan 2 siklus,berdasarkan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan program perbaikan pembelajaran, disimpulkan bahwa penerapan media meatball and

Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan yang digabungkan dengan hutang jangka pendek dan hutang jangka

Pembahasan dalam jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media boneka tangan dan pengaruhnya terhadap media pembelajaran daring dan ekonomi masyarakat yang

Oleh karena dalam undang-undang tidak mengatur mengenai perlindungan hukum terhadap kreditor yang mana Hak Guna Bangunan sebagai jaminan kredit telah berakhir jangka

Pola pengasuhan otoriter adalah suatu pola pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah perintah orang tua. Orang tua yang otoriter

Pada pengujian validasi credit card , diperoleh hasil yaitu hanya user dengan nomer account credit card terdaftar pada database admin dan masih dalam masa berlaku

Berdasarkan hasil uji instrumen yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh nilai reliabilitas tes yaitu 0,79. Jika diinterpretasikan, maka reliabilitas tes tersebut

Usaha mendirikan konstitusi Islam di Pakistan juga ditumpukan dalam perbincangan terakhir bahagian sejarah politik dan khil a fah Isl a miyyah buku