• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PPB 0907326 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PPB 0907326 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Candra Ari Ramdhanu, 2014

Profil identitas diri dilihat dari pola asuh orang tua dan implikasinya bagi Bimbingan dan konseling

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

82

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian profil identitas diri siswa dilihat dari pola asuh orang

tua kelas XI SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 dihasilkan beberapa

kesimpulan sebagai berikut.

Secara umum sebagian besar siswa kelas XI SMA Negeri 9 Bandung Tahun

Ajaran 2013/2014 memiliki identitas diri pada status moratorium. Artinya, dimana

pada kondisi ini siswa sedang mengalami krisis, namun belum memiliki komitmen

yang jelas mengenai diri dan tujuan hidupnya. Sedangkan untuk pola asuh orang tua,

siswa kelas XI SMA Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2013/2014 menunjukan pola

asuh enabling, yakni orang tua yang selalu memberikan anaknya kebebasan untuk

mengekspresikan dirinya tanpa adanya tekanan. Dari hasil korelasi didapat bahwa

pola asuh constraining memberikan pengaruh yang terhadap perkembangan identitas

diri siswa kelas XI SMA Negeri 9 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

B. Rekomendasi

1. Bagi Pihak Sekolah

Penelitian ini dilakukan di lingkungan sekolah SMA Negeri 9 Bandung,

khususnya kelas XI. Hasil penelitian menunjukan, bahwa sebagian besar siswa kelas

XI SMA Negeri 9 Bandung berada pada identitas diri status moratorium dan pada

pola asuh enabling, ini artinya sebagian besar siswa kelas XI memiliki orang tua yang

memberikan kebebasan kepada anaknya yang membuat anak mengalami krisis akan

(2)

Candra Ari Ramdhanu, 2014

Profil identitas diri dilihat dari pola asuh orang tua dan implikasinya bagi Bimbingan dan konseling

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

83

agar senantiasa meningkatkan kemampuan-kemampuan yang terdapat pada indikator

(3)

83

2. Bagi Konselor

a. Berdasarkan hasil penelitian, konselor dapat mengidentifikasi dan

menganalisis gambaran identitas diri siswa yang berkaitan dengan penerapan

pola asuh orangtuanya. Sehingga konselor mampu berkomunikasi dengan

siswa ataupun orang tua siswa mengenai proses pembentukan identitas diri

yang terjadi.

b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan dalam layanan bimbingan dan konseling

di SMA Negeri 9 Bandung. Konselor dapat membuat suatu program atau

strategi yang bertujuan untuk membentuk identitas diri siswa. Penyusunan

program intervensi dapat dimulai dengan melakukan need asssessment

terlebih dahulu. Need assessment dilakukan untuk mengetahui siswa yang

belum dapat membentuk identitas dirinya melalui penyebaran instrumen dan

pengumpulan data non-tes siswa. Kemudian hasil need assessment tersebut

diolah dan hasil penelitian dijadikan bahan kebutuhan siswa yang selanjutnya

dikembangkan menjadi sebuah program. Konselor atau guru BK diharapkan

dapat memberikan layanan bimbingan pribadi sosial melalui layanan

bimbingan klasikal, kelompok, ataupun konseling demi terbentuknya identitas

diri pada siswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini terbatas pada profil identitas diri dilihat dari pola asuh orang tua,

oleh karena itu banyak yang harus dikaji kembali oleh peneliti selanjutnya, sebagai

berikut.

a. Peneliti selanjutnya mencoba merancang desain penelitian mengenai identitas

diri berdasarkan indikator dari identitas diri, sehingga dapat mengetahui

beragam program intervensi lebih khusus di semua indikatornya.

b. Peneliti selanjutnya bisa mencoba menggunakan teknik untuk meningkatkan

identitas diri siswa. Misalnya mencoba menggunakan teknik psikodrama atau

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Drug Related Problems Dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Poliklinik Geriatri RSUP Dr.. Jurusan Farmasi Fakultas

salah satu mineral yang kandungannya cukup tinggi adalah fosfor, yaitu mineral esensial yang digunakan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh dan jaringan, Tujuan

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Dengan cara mengorganisasikan data

[r]

Tinggi jagaan yang didapatkan dengan memperhatikan faktor-faktor seperti: tinggi jangkauan ombak yang disebabkan oleh angin, tinggi ombak yang disebabkan oleh gempa,

Jika nada atas kedua pipa organa tertutup ini panjang gelombangnya sama dengan nada atas ketiga suatu pipa organa yang terbuka kedua unjungnya, maka berapakah panjang pipa

Belum dilakukan pengukuran emisi udara untuk semua stack sebagaimana yang dipersyaratkan dalam peraturan (harian atau setiap 6

1144 tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan RI, tugas Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik (Pusat TTK