• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAUD 1008796 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAUD 1008796 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecerdasan merupakan ungkapan dari cara berfikir seseorang yang dapat dijadikan modal untuk belajar. Kecerdasan bagi seseorang memiliki manfaat yang besar bagi diri sendiri dan untuk pergaulannya di masyarakat. Pada umumnya tingkat kecerdasan yang dimiliki seseorang akan menentukan penghargaan orang lain terhadap dirinya. Setiap orangtua menginginkan anaknya menjadi cerdas, tetapi untuk mewujudkan anak yang cerdas tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Anak perlu mendapatkan kesempatan agar dapat mengembangkan seluruh aspek kecerdasannya.

Usia Dini merupakan masa keemasan perkembangan anak atau yang biasa disebut Golden Age. Pada masa itu anak mengalami proses lompatan kemajuan yang luar biasa secara fisik, emosional, dan sosial. Untuk melejitkan potensi perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang, perlindungan kesehatan, asuhan penuh kasih sayang, dan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan masing-masing anak. Sehingga seluruh aspek kecerdasannya bisa berkembang secara optimal.

Seorang psikolog Harvard yang bernama Howard Gardner mengemukakan sekurang-kurangnya ada delapan kecerdasan dasar yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan matematika logis, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.

(2)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

“kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri sendiri dan

bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kekuatan memahami diri (kekuatan dan keterbatasan) ; kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami dan menghargai diri”.

Pada umumnya orang memberikan predikat cerdas kepada orang yang mempunyai intelektual tinggi saja. Padahal kecerdasan seseorang tidak hanya dinilai dari aspek intelektual atau kognitifnya saja, tetapi bisa dilihat dari sisi psikomotor atau keterampilan yang dimilikinya, afektif (sikap) yang ada pada dirinya, serta aspek spiritualnya.

Cerdas, pintar kalkulasi, memang penting. Apalagi bila ditambah luwes bersosialisasi dan punya rasa seni. Ketika anak berusia 4-6 tahun, anak sudah menyadari keberadaan dirinya (aku). Perasaan atau emosi yang berkembang pada usia ini adalah kemampuan mengenal perasaan dengan baik, emosi anak berfungsi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan kebutuhan, suasana hati, dan perasaan yang dialaminya. Anak pada usia tersebut membutuhkan sarana atau stimulasi agar anak dapat mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan atau emosinya.

Seni sebagai alat terapi, ungkapan dan komunikasi. Melalui kegiatan menari khususnya tarian anak-anak, maka anak-anak usia taman kanak-kanak diharapkan dapat mengekspresikan emosi atau perasaannya, dan anak dapat mengungkapkan pengalaman-pengalaman hidup mereka sendiri melalui tarian.

(3)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3

menampikan tarian yang terbaik ketika tarian tersebut akan dipertontonkan kepada orang lain. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Desfina (2005:4) tari untuk anak TK adalah gerak berirama yang ritmis dan indah sesuai dengan karakteristik perkembangan anak usia TK, kegiatannya bersifat kreatif dan kontruktif serta menumbuhkan kreativitas bagi siswa, serta dapat dijadikan sebagai aktivitas rekreasi atau alat ekspresi untuk sebuah seni pertunjukkan.

Anak-anak dapat mengasah kemampuan intra dan interpersonalnya melalui kegiatan menari. Tarian dapat diajarkan kepada anak-anak tanpa harus memandang faktor usia, kondisi fisik, maupun mental seorang anak. Oleh karena itu, seni tari sebaiknya diajarkan sedari kecil yaitu mulai usia taman kanak-kanak. Tarian yang diajarkan tentunya tari anak-anak. Melalui tarian, tentu saja tari anak-anak, mereka diajak untuk berkreasi, berkoordinasi dengan teman-temannya dan belajar bercerita melalui menari. Melalui tari, anak-anak dapat belajar sambil bermain.

Anak usia dini biasanya menciptakan gerakan berdasarkan pengamatan terhadap sesuatu yang biasa dilihat, misalnya berbagai macam profesi yang dikenalnya, pasti akan bermunculan gerak-gerak yang lucu berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak tertutup kemungkinan akan munculnya gerak sambil bersuara atau berteriak mengekspesikan hasil pengamatannya. Dengan demikian anak dapat mengekspresikan emosi dan perasaannya melalui tarian. Melalui tarian beberapa pun kecerdasan dapat terstimulasi. Tetapi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari.

(4)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4

Kegiatan menari untuk anak usia dini di Taman Kanak-kanak Al Barokah menstimulasi anak untuk lebih ekspresif dalam melakukan berbagai gerakan dalam tarian. Hal ini pernah dilakukan di sekolah tersebut melalui kegiatan menari yang mengambil tema “Profesi”. Akan tetapi kendala yang dihadapi sekolah saat ini adalah ketidak sabaran orang tua yang ingin anaknya tampil dengan sempurna dalam pertunjukkan tersebut, baik sempurna dalam penampilan (kostum) maupun gerakkan-gerakan tarian. Pada akhirnya pihak sekolah dalam melakukan kegiatan menari selalu mengandalkan atau memanggil pelatih tari. Sedangkan pelatih tersebut kurang memahami karakter anak usia dini serta pembelajaran seni tari untuk anak dini. Sehingga dalam melakukan gerakan tarian, anak selalu meniru atau mencontoh gerakkan yang diajarkan pelatih tersebut. Dan hal ini dapat menghambat kebebasan anak dalam berkreasi serta mengungkapkan emosi atau perasaannya.

Padahal pihak sekolah menginginkan kegiatan menari tersebut dapat mengembangkan potensi anak, salah satunya kecerdasan intrapersonal. Tetapi pada kenyataannya dalam melakukan kegiatan menari tersebut, tidak semua anak mampu untuk mengkomunikasikan atau menunjukkan perasaannya kepada orang lain. Bahkan ada beberapa anak yang tidak percaya diri (minder) serta selalu bergantung kepada orang dewasa. Anak juga belum sepenuhnya memiliki kepercayaan diri serta tanggungjawab untuk menampilkan tarian yang terbaik. Berdasarkan observasi para guru di Taman Kanak-kanak Al Barokah, kurang lebih hanya sekitar 40% anak yang sudah mampu menunjukkan perasaannya kepada orang lain dan memiliki rasa percaya diri. Hal ini dirasakan oleh para guru di Taman Kanak-kanak Al Barokah bahwa dalam melakukan kegiatan menari untuk anak usia dini yang mengambil tema “Profesi” kurang maksimal dalam merangsang atau menstimulasi kecerdasan intrapersonal anak.

(5)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5

pendidikan seni tari di sekolah dasar dan taman kkanak, bertujuan agar anak-anak memiliki pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilan yang memadai sesuai dengan tingkat perkembangannya. Melalui pendidikan seni tari anak-anak diharapkan mampu mengungkapkan ide-idenya, imajinasinya dan fantasinya secara kreatif (Abdurachman dan Rusliana, 1979:3).

Menyadari tentang pentingnya kegiatan menari sebagai sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan intrapersonal, maka Guru dan peneliti tidak ingin membatasi kreatifitas anak dalam melakukan kegiatan menari.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas bahwa kegiatan menari di Taman Kanak-kanak Al Barokah yang mengambil tema “Profesi” dirasakan kurang optimal dalam mengembangkan kecerdasan intrapersonal, maka penulis mencoba melakukan penelitian yang difokuskan pada Meningkatkan Kecerdasan Intrapersonal Melalui Kegiatan Menari di Kelompok B TK Al Barokah Kabupaten Bandung (PTK Dalam Meningkatkan Kecerdasan Intrapersonal Melalui Kegiatan Menari Petani Dengan Pengayaan Tema Tahun Ajaran 2013-2014).

B. Identifikasi Masalah

Agar permasalahan yang diungkapkan tidak terlalu luas, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Kondisi awal kecerdasan intrapersonal anak di kelompok B TK Al-Barokah. 2. Pelaksanaan kegiatan menari di kelompok B TK Al Barokah yang dapat

meningkatkan kecerdasan intrapersonal.

3. Peningkatan kecerdasan intrapersonal anak di kelompok B TK Al Barokah sesudah dilakukan kegiatan menari.

(6)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi awal kecerdasan intrapersonal anak di kelompok B TK Al-Barokah?

2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan menari di kelompok B TK Al Barokah yang dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal?

3. Bagaimana peningkatan kecerdasan intrapersonal anak di kelompok B TK Al Barokah sesudah dilakukan kegiatan menari?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan diadakannya kegiatan menari dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal sehingga para guru ataupun orang tua dapat mengetahui cara yang tepat dalam meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak usia taman kanak-kanak.

2. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini, sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui kondisi awal kecerdasan intrapersonal anak di kelompok B TK Al-Barokah.

b. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan menari di kelompok B TK Al Barokah yang dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal.

c. Untuk mengetahui peningkatan kecerdasan intrapersonal di kelompok B TK Al Barokah sesudah dilakukan kegiatan menari.

E. Manfaat Penelitian

(7)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7

Mengembangkan strategi pembelajaran yang melibat aktifkan anak dalam kegiatan menari khususnya dalam meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari petani dengan pengayaan tema.

2. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis. Lebih rinci dijelaskan sebagai berikut:

a. Guru

Memberikan pemahaman mengenai pembelajaran seni tari anak usia taman kanak-kanak, memberikan masukan bagi guru untuk berupaya meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak melalui kegiatan menari petani dengan pengayaan tema.

b. Lembaga pendidikan taman kanak-kanak

Dapat digunakan sebagai masukan baik materi maupun bahan bagi calon guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seni tari terutama dalam meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak melalui kegiatan menari petani dengan pengayaan tema.

F. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi

Adapun struktur organisasi penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab berdasarkan atas Pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan dibagian akhir atau bab ke lima, peneliti memberikan simpulan dan rekomendasi.

Rincian struktur organisasi penulisan skripsi adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

(8)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8

BAB II MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL

MELALUI KEGIATAN MENARI DI KELOMPOK B TAMAN

KANAK-KANAK AL BAROKAH KABUPATEN BANDUNG

Berisi tentang konsep kecerdasan, konsep kecerdasan intrapersonal, konsep seni tari, kegiatan menari untuk anak usia dini, dan hubungan kegiatan menari dengan kecerdasan intrapersonal

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang lokasi dan subjek penelitan, desain penelitian, metode penelitian, penjelasan istilah, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah metode bercerita dengan media

1) Memberikan pemahaman kepada guru tentang kemampuan empati. 2) Memberikan pengetahuan kepada guru mengenai social skill training. guna meningkatkan kemampuan empati anak.

kecerdasan intelektual dengan prestasi akademik mahasiswa ilmu keolahragaan. Mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara. kecerdasan emosional

Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaran meningkatkan kognitif anak usia dini melalui pemanfaatan

Membaca, Kegiatan Pembelajaran yang Dapat Meningkatkan Motivasi Anak. Membaca, Kiat Praktis Guru Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak,

profesionalitas guru PAUD dilihat darikompetensi kepribadian. Untuk mengetahui persepsi pemangku kepentingan terhadap. profesionalitas guru PAUD dilihat darikompetensi

untuk meningkatkan kegiatan fisik motorik anak. b) Menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik dengan guru agar. dalam pelaksanaan kegiatan motorik kasar bisa lebih

pentingnya pengembangan kecerdasan kinestetik bagi individu, khususnya anak-anak. Ia mengemukakan bahwa kecerdasan kinestetik menjadikan anak memiliki kemampuan