• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAUD 1100390 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAUD 1100390 Chapter3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A. SUBJEK DAN LOKASI PENELITIAN

Penentuan subjek penelitian di pilih dengan tujuan dan lebih bersifat selektif, informan yang di ambil sebagai subjek penelitian karena peneliti mengaggap bahwa informan tersebut dapat lebih di percaya untuk menjadi sumber data berdasarkan maksud untuk menemukan jawaban mengenai implementasi manajemen sarana dan prasarana di Raudhatul Athfal AL-Mu’min Kabupaten Bandung Barat, dan yang diambil sebagai subjek penelitian adalah pihak-pihak yang bertanggung jawab, benar-benar menguasai, mengetahui, dan terlibat kegitaan perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pengawasan serta kendala serta evaluasi manajemen sarana dan prasarana di Raudatul Athfal AL-Mu’min yang terletak di Jalan Kolonel Masturi No. 201 Desa Cihideung- Parongpong Kabupaten Bandung Barat antara lain, satu orang kepala sekolah, empat orang guru yang mengetahui seluk beluk tentang sarana dan prasarana sekolah .

Sekolah ini berdiri 24 mei 1990 awalnya adalah Taman Kanak-kanak Al-Qur’an yang bertempat di Madrasah AL-Mu’min sering sekali berpindah tempat karena belum mempunyai bangunan serta lahan namun murid selalu bertambah tiap tahunnya. Akhirnya dengan jeripayah pihak sekolah dan masyarakat pada tahun 2008 menjadi Raudhatul Athfal dan mendapat wakaf bangunan, namun penyediaan tanah yang masih sewa. Pembayaran lahan tanah di lakukan oleh orang tua murid yang berinisiatif tiap sebulan sekali mengelar pasar kaget setelah anak pulang sekolah. Hal inilah yang menguatkan peneliti untuk melihat, mengobservasi, dan melakukan penelitian mengenai implementasi manajemen sarana dan prasarana di RA AL-Mu’min tersebut.

B. METODE PENELITIAN

(2)

penelitian kualitatif melakukan gambaran secara deskriptif dimana data penelitian di sajikan melalui kata-kata.

Penelitian ini dipilih karena lebih menggali, atau mengeksplorasi, mengambarkan atau mengembangkan pengetahuan bagaimana kenyataaan di alami menurut Moleong (dalam Gina, 2014. hlm 19).

Desain penelitian yang di gunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah studi kasus, menurut Creswell (dalam Kartika,2014, hlm.36) mengatakan bahwa studi Kasus adalah strategi kualitatif dimana peneliti mengkaji sebuah program, kejadian, aktivitas, proses, atau sama atau lebih individu dan aktivitas, menggunakan beragam prosedur pengumpulan data selama priode waktu tertentu. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan mengungkapkan secara intesif dan menggunakan beragam prosedur pengumpulan data selama periode tertentu yaitu tentang implementasi manajemen sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini.

C. PENDEKATAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, dalam penelitian dirasa cocok karena dalam penelitian ini, peneliti menekankan untuk mengetahui gambaran dari permasalahan mengenai Manajemen sarana dan Prasarana pendidikan anak usia dini secara mendalam, dan berfokus kepada proses bagaimana sesuatu itu muncul. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2014, hlm. 15) yang menyebutkan bahwa metode penelitian kualitatif sebagai berikut :

“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandasan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, tekni pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”.

(3)

gambaran dari permasalahan yang terjadi secara mendalam.Pendapat lain dikemukankan oleh Bogdan dan Taylor (dalam Moleong 2012, hlm.4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

Berdasarkan pendapat di atas, penelitian kualitatif adalah penelitian yang alamiah, terbuka dan mendalam untuk mendapatkan data yang dibutuhkan baik lisan maupun tulisan untuk dideskripsikan dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.

1. Instrumen penelitian

Peneliti kualitatif adalah instrumen pertama penelitian. Sugiyono (2012, . 60) mengatakan bahwa peneliti kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi meneptapkan focus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisi data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Dalam melakukan pengamatam, peneliti membekali diri dengan kisi-kisi penelitian, pedomano bservasi, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. sedangkan teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, waawancara dan studi dokumentasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penlitian ini, teknik pengumpulan data ditentuan berdasarkan situasi dan kondisi yang ada di Raudhatul athfal AL-Mu’min Kabupaten Bandung Barat sebagai subjek dalam penelitiann ini menggunakan beberapa tektik yaitu wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur.

a. Obeservasi

(4)

menyatakan dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas meraka.

Sugiyono, (2014:203) teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Data observasi diharapkan lebih faktual mengenai situasi dan kondisi kegiatan penelitian di lapangan. Menurut M.Q. Patton (dalam Nasution 1996:59) manfaat data observasi adalah sebagai berikut:

1) Dengan berada di lapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi.

2) Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif.

3) Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau yang tidak diamati orang lain. 4) Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan

oleh responden dalam wawancara.

5) Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar persepsi responden sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

6) Dalam lapangan peneliti tidak hanya dapat mengadakan pengamatan sehingga akan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, misalnya merasakan situasi sosial.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik garis besarnya bahwa observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mendengarkan, mengamati dan mengikuti aktivitas sehari-hari subjek peneliti secara langsung.

Dalam penelitian data yang di peroleh dengan cara mencatat secara langsung objek yang di teliti. Observasi ini di lakukan penulis dengan mengamati secara langsung manajemen sarana dan prasarana di Raudhatul Athfal AL-Mu’min Kabupaten Bandung Barat ,serta terhadap subjek lain yang mendukung proses manajemen sarana dan prasarana.

(5)

a) Proses manajemen sarana dan prasarana di Raudhatul Athfal AL-Mu’min Kabupaten Bandung Barat yang meliputi perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan.

b) Kendala yang dihadapi dan upaya penanganannya. b. Wawancara

Bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawncara semi-terstruktur ( Semi-Structur Interview), yaitu wawancara yang dalam pelaksanaanya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawncara jenis ini adalah untuk menentukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang di ajak wawancara diminta ide-idenya. (Sugiono, 2012, hlm. 73-74). Wawancara jenis ini bersifat fleksibel, tidak berpatok pada tata cara yang ada. Kerangka wawancara akan di kembangkan di lapangan yang memungkinkan pertanyaan-pertanyaan baru muncul.

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada satu orang kepala sekolah empat orang guru dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang manajemen sarana dan prasarana di Raudhatul athfal AL-Mu’min Kabupaten Bandung Barat. Adapun pertanyaan yang ditanyakan oleh peneliti, di antaranya: proses perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan dalam hal manajemen sarana dan prasarana di RA tersebut.

c. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang di lakukan dengan jalan mencatat dan menyalin berbagai dokumen yang ada dalam instansi terkait Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 135). Peneliti menyelidiki sarana dan prasarana sekolah, dokumen, notulen rapat, dan sebagainya.

(6)

d. Studi Litelatur

Studi literatur adalah teknik penelitian yang mempelajari literatur untuk mendapatkan informasi secara teoritis yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data tambahan yang masih relevan dengan isu penelitian yang tidak didapatkan dari wawacara ataupun observasi.

D. ANALISIS DATA

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Menurut Miler dan Huberman dalam Sugiono (2012, hlm. 91), menyatakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif di lakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu (1) data reduction, (2) data display, (3) verifikasi. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan oleh peneliti berikut:

1. Data Reduction (Reduksi data)

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keleluasaan dan kedalamana wawasan yang tinggi. Dalam mereduksi data, setiap peneliti dipandu oleh tujuan yang akan tercapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikannya dengan teman atau orang yang di anggap ahli (Sugiono, 2012, hlm. 93).

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah direduksi, maka langskah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalampenelitian kualitatif , penyajian data bisa di lakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori dan sejenisnya (Sugiono, 2012, hlm. 97).

(7)

3. Verifikasi (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak di temukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2012 hlm. 99).

Kesimpulan tersebut merupakan jawaban-jawaban sementara atas pertanyaan peneliti sebagai hasil wawancara, studi dokumetasi dan observasi. Kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama penelitian berlangsung hingga akhirnya tercapai kesimpulan akhir.

Untuk memperoleh data yang akurat dan absah, terutama yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dibutuhkan satu teknik. Salah satu teknik yang digunakan adalah memeriksa derajat kepercayaan atau kredibilitasnya.

E. Validitas Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan absah, terutama yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dibutuhkan satu teknik. Salah satu teknik yang digunakan adalah memeriksa derajat kepercayaan atau kredibilitasnya.

Berikut cara yang dapat dilakukan untuk mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya yaitu antara lain:

Berikut cara yang dapat dilakukan untuk mengusahakan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya yaitu antara lain:

1. Triangulasi

(8)

Gambar 3.1

Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data

Sumber : Buku Metode Penelitian Pendidikan (dalam Sugiyono, 2014:372)

a. Mengadakan Member Check

Tujuan dari member check adalah agar informasi yang diperoleh peneliti dapat digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan, Craswell (2010: 287) member check dapat dilakukan dengan cara “ membawa kembali laporan akhir, atau deskripsi-deskripsi atau tema-tema spesifik kehadapan partisipan untuk mengecek apakah mereka merasa bahwa laporan/deskripsi/ tema tersebut sudah akurat.“

Oleh sebab itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara member check kepada subjek penelitian diakhir kegiatan penelitian lapangan tentang fokus yang ditelitinya kini tentang manajemen sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini.

b. Memperpanjang Masa Observasi

Pada saat melakukan observasi diperlukan waktu yang panjang untuk mengenal suatu lingkungan, dalam hal ini peneliti berusaha memperpanjang waktu penelitian dengan cara menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang berada dalam lingkungan subjek penelitian, dengan cara mengenal kebiasaan yang

Wawancara Observasi

(9)

dilakukan dan mengecek informasi guna memperoleh data yang valid dalam penelitian ini.

c. Pengamatan Terus-menerus

Agar mendapat validitas data yang diperoleh mencapai tingkat yang tinggi, peneliti mengadakan pengamatan terus-menerus terhadap subjek penelitian untuk mendapatkan gambarannya tentang manajemen sarana dan prasarana di RA AL-Mu’min.

d. Menggunakan Referensi yang Cukup

Agar mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan referensi untuk meningkatkan kebenaran data, peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni hasil rekaman wawancara dengan subjek penelitian dan foto-foto yang diambil dengan cara mengganggu perhatian informasi, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan maksimal.

Berdasarkan penjabaran di atas, validitas data untuk menghasilkan akurasi data dapat melalui triangulasi, member check, pengamatan terus-menerus dan menggunakan referensi yang cukup.

F. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian kualitatif peneliti menjadi alat penelitian yang utama dan proses analisis data sudah dimulai sejak awal pengumpulan data. Menurut Bogdan (dalam Moleong, 2002: 85) tahap-tahap penelitian terdiri atas: 1) Pra lapangan, 2) Kegiatan lapangan, dan 3) Analisis intensif. Adapun yang menjadi tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tahap Pra Penelitian

Pada tahap ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui situasi sesungguhnya, dalam jangka waktu tertentu, Sehingga ketika melakukan penelitian yang sesungguhnya peneliti bias mengetahui secara pasti mana saja yang akan difokuskan untuk diteliti.

(10)

b. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini peneliti mulai mempersiapkan diri pun tuk biasa berinteraksi dengan objek penelitiannya. Peneliti diharapkan dalam tahap ini memiliki sikap yang selektif, menjauhkan diri dari keadaan yang akan mempengaruhi data, dan mencari informasi yang relevan.

Pelaksanaan penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh dan mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut:

a. Mengurus surat perizinan untuk penelitian ke departemen, fakultas dan universitas.

b. Mengurus surat izin untuk melakukan penelitian ke KESBANGPOL Kabupaten Bandung Barat.

c. Melakukan wawancara terhadap responden, kemudian hasil wawancara ditulus dan disusun dalam bentuk catatan lengkap.

d. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti, salah satunya meminta dokumen atau arsip yang ada di RA AL-Mu’min.

e. Melakukan observasi mengenai pelaksanaan Implementasi Manajemen Sarana dan Prasarana di RA AL-Mu’min.

Gambar

Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, keterampilan sosial siswa kelas XI SMKN 20 Cilandak Jakarta Selatan dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya ditandai dengan beberapa aspek, di

Masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan menggunakan metode Linear Scaling, dimana dalam perhitungan centralitydipengaruhi oleh jarak node tersebut yang

d) bulan Juli pengumuman hasil wawancara bagi mahasiswa baru jalur POSKM. 2) Ujian kompetensi dasar dan tes wawancara (Peminatan) untuk jalur umum dan kerjasama dilaksanakan

Sehubungan dengan telah selesainya proses seleksi dan penempatan untuk program double degree Jepang, dengan ini kami sampaikan bahwa salah seorang staf Bapak/Ibu/Saudara

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode penelitian Action Research atau riset tindakan, yaitu metode yang digunakan untuk mengevaluasi

Guna memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan perilaku warga Pasar Karangwaru dalam membuang sampah dan mencuci tangan, maka sebaiknya menambahkan fasilitas

mulia di atas bumi ini. Oleh karena itu guru di samping dituntut untuk memiliki keahlian khusus, ia juga harus mengedepankan moral dan etika dalam berinteraksi dengan anak

Kalimantan Timur adalah contoh provinsi yang mengalami “growth without development”: pertumbuhan ekonomi daerah memang terjadi namun pembangunan tidak dinikmati oleh