• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan Protein Ayam Kampung Super Periode Tumbuh Berdasakan Efisiensi Penggunaan Protein - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebutuhan Protein Ayam Kampung Super Periode Tumbuh Berdasakan Efisiensi Penggunaan Protein - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PS. Nutrisi dan Makanan Ternak September 2006

Kebutuhan Protein Ayam Kampung Super Periode Tumbuh Berdasakan Efisiensi Penggunaan Protein,

ENDANG SUKMA MARDIANA. H2C 001 120. 2005.

(Pembimbing: BAMBANG SUKAMTO dan ISMARI ESTININGDRIATI)

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui level protein rasum terhadap nilai efisiensi pengguana protein (EEP) dan kebutuhan protein pada ayam kampong super periode tumbuh. Penelitian dilaksanakan di Desa Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Semarang dan di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang, selama 5 minggu pada bulan November 2004 hingga Januari 2005. Penelitian menggunakan 50 ekor ayam kampong super, “unsex” dan rata-rata bobot badan awal 35,21 ± 3,29 g. Materi penelitian dibagi menjadi lima kelompok, satu kelompok untuk menetapkan kebutuhan protein, empat kelompok untuk menetapkan nilai EPP, yang dibagi atas tiga kelompok mendapat ransum koreksi (100% glukosa). Ransum koreksi untuk mengukur nitrogen endogen (N.end), yang selajutnya digunakan untuk menentukan nilai EPP dan kebutuhan protein. Ransum perlakuan disusun berdasarkan isoenergi sebesar 2800 kkal/kg dengan level protein 18,20 dan 22%. Kandang yang digunakan adalah kandang batere sebanyak 25 unit dan tiap unit terdiri dari 2 ekor ayam. Mengetahui pengaruh level protein terhadap nilai EPP menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan pada setiap perlakuan. Penetapan kebutuhan protein per hari ayam kampung super periode tumbuh dihitung berdasarkan EPP. Data diolah secara statistik dengan prosedur sidik ragam, apabila terdapat pengaruh nyata (p<0,05) dilanjutkan uji wilayah ganda Duncan pada taraf signifikansi 5%. Parameter yang diukur meliputi konsumsi protein, EPP dan kebutuhan protein per hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level protein ransum berpengaruh nyata (p<0,05) pada konsumsi protein tetapi tidak berpengaruh nyata pada efisiensi penggunaan protein (EPP). Kebutuhan protein untuk hidup pokok 1,89 g pada boot adan 424 g, jaringan 3,84 g pada tingkat pertumbuhan 13,24 g dan kadar protein karkas 16,24% dan bulu 1,26 g pada kadar protein bulu 74,43%. Kesimpulan penelitian adalah efisiensi penggunaan protein (EPP) menunjukkan nilai yang sama dengan pemberian protein ransum berbeda, sehingga dapat dinyatakan EPP tidak bergantung pada level protein ransum. EPP pada ayam kampung super 56%. Kebutuhan protein 6,99 g/ekor/hari pada tingkat pertumbuhan 13,24 g/ekor/hari. Kebutuhan protein ransum periode tumbuh 18,89%.

Referensi

Dokumen terkait

Limbah Plastik Untuk Gagang Pisau” Jurusan Fakultas Teknik Universitas

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Rumah Sakit di Kota Medan

Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai

Dosis suspensi ekstrak etanol daun Sirsak yang akan diberikan adalah 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb, dan 300 mg/kg bb. Cara pembuatan suspensi ekstrak

[r]

Peranan Tenaga Kerja Wanita dalam Industri Sapu Ijuk dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Sinembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.. Medan:

Penghitung denyut nadi digital pada pembuatan Tugas Akhir ini, yaitu gluterma meter digital untuk menghitung tekanan denyut nadi pada manusia berbasis mikrokontroler

Tujuannya untuk mengetahui penerapan serta gambaran yang jelas mengenai pencatatan dan penilaian barang dagang pada PT Mitra Nasional Kualitas Cabang Palembang apakah