Lampiran 2. Gambar tumbuhan sirsak
Lampiran 2. (lanjutan)
a
b
Keterangan : a. Daun sirsak (Annona muricata folium)
Lampiran 2. (Lanjutan)
Serbuk Simplisia Daun Sirsak
Keterangan: 1. Epidermis atas 5. Serabut
2. Jaringan palisade 6. Rambut penutup
3. Stomata tipe anomositik 7. Pembuluh kayu dengan penebalan 4. Parenkim bernoktah tangga
Lampiran 3. Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakteristisasi Simplisia
1. Perhitungan Penetapan Kadar Air
a. Berat sampel = 5,009 g Volume air = 0,35 ml Kadar air = 0,35
5,009 � 100% = 6,99%
b. Berat sampel = 5,003 g
Volume air = 0,35 ml Kadar air = 0,35
5,003 � 100% = 6,99%
c. Berat sampel = 5,002 g
Volume air = 0,35 ml Kadar air = 0,35
5,002 x 100% = 6,99%
Kadar air rata-rata = (6,99+6,99+6,99)%
3 = 6,99%
Kadar air simplisia = Volume air
Lampiran 3. (Lanjutan)
a. Perhitungan Penetapan Kadar Sari Larut dalam Air
a. Berat sampel = 5,013 g
Kadar sari rata-rata = (19,5+19.2+19.2)%
3 = 19,3%
Kadar sari = Berat sari Berat Sampel x
100
Lampiran 3. (Lanjutan)
b. Perhitungan Penetapan Kadar Sari Larut dalam Etanol
a. Berat sampel = 5,001 g
Kadar sari rata-rata = (23,5+23,8+23,8)%
3 = 23,7%
Lampiran 3. (Lanjutan)
Kadar sari = Berat sari Berat Sampel x
100
c. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total
a. Berat sampel = 2,012 g Berat abu = 0,061 g Kadar abu = 0,061
2,012 � 100% = 3,03%
b. Berat sampel = 2,003 g Berat abu = 0,060 g Kadar abu = 0,060
2,003 � 100% = 2,99%
c. Berat sampel = 2,021 g Berat abu = 0,061 g Kadar abu = 0,061
2,021 x 100% = 3,02%
Kadar abu total rata-rata = (3,03+2,99+3,02)%
3 = 3,01%
Lampiran 3. (Lanjutan)
Kadar abu total = Berat Abu
d. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Kadar abu total rata-rata = (0,89+1,05+0,99)%
3 = 0,98%
Lampiran 4. Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakteristisasi Ekstrak
Kadar abu tidak larut asam = Berat Abu
1. Perhitungan Penetapan Kadar Air
Kadar air rata-rata = (1,99+2+2)%
3 = 1,99%
Lampiran 4. (Lanjutan)
a. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total
Kadar air simplisia = Volume air
a. Berat sampel = 2,001 g
Kadar abu total rata-rata = (2,1+2,52+2,19)%
3 = 2,27%
Lampiran 4. (Lanjutan)
d. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Kadar abu total = Berat Abu
Berat Sampel× 100%
Kadar abu tidak larut asam = Berat Abu
a. Berat sampel = 2,001 g Berat abu = 0,013 g Kadar abu = 0,013
2,001 x 100%=0,65% b. Berat sampel = 2,021 g
Berat abu = 0,016 g Kadar abu = 0,016
2,021 x 100% = 0,79%
c. Berat sampel = 2,058 g
Berat abu = 0,022 g Kadar abu = 0,022
2,058 x 100% = 1,07%
Kadar abu total rata-rata = (0,65+0,79+1,07)%
3 = 0,84%
Lampiran 5. Bagan Alur Penelitian
Dicuci sampai bersih, ditiriskan .,
Lampiran 6. Gambar Alat dan Bahan
Berat kering 604 g
563 g serbuk simplisia
Maserat I Ampas
Karakterisasi Simplisia (± 100 g)
• Pemeriksaan makroskopik
• Pemeriksaan mikroskopik
• Penetapan kadar abu total
• Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam
• Penetapan kadar air
• Penetapan kadar sari larut dalam air
• Penetapan kadar sari larut dalam etanol
Ekstraksi (400g)
( Dimaserasi menggunakan etanol
96 % yang telah didestilasi (3 L) selama 5 hari
Berat basah 1728 g
Dimaserasi menggunakan etanol 96 % yang telah didestilasi (1 L) selama 2 jam sambil diaduk-aduk
Maserat II Ampas
Diuapkan menggunakan
rotary evaaporator
Ekstrak kental 74,6 g
Uji pengaruh terhadap kreatinin dan urea serum
Hasil Pemeriksaan
a
b
Keterangan : a. Spektrofotometer UV-Visible (Shimadzu) b. Oral sonde + Spuit
a
Keterangan: a. Reagen Kreatinin dan Reagen Urea
a Keterangan: a. Tikus Jantan Berat ±200 g
a. Contoh perhitungan dosis gentamisin yang akan diberikan pada tikus secara intra peritonial (i.p.)
Dosis gentamisin yang akan diberikan adalah 80 mg/kg bb. Tiap ampul mengandung 40 mg/ml gentamisin.
Berapa volume gentamisin yang akan diberikan pada tikus? - Mis : BB tikus = 200 g
Jumlah gentamisin dosis 80 mg/kg bb = 200g
1000g x 80 mg = 16 mg Volume larutan yang diberi = 16mg
40mg/ml = 0,4 ml
b. Contoh perhitungan dosis ekstrak etanol daun Sirsak yang akan diberikan pada tikus
Dosis suspensi ekstrak etanol daun Sirsak yang akan diberikan adalah 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb, dan 300 mg/kg bb.
a. Cara pembuatan suspensi ekstrak daun sirsak:
Timbang 800 mg ekstrak daun sirsak digerus di dalam lumpang, kemudian ditambahkan sedikit CMC 0,5% digerus sampai homogen. Dituang ke dalam labu tentukur 10 ml, ditambah CMC 0,5% sampai batas tanda.
a. Berapa volume suspensi ekstrak daun Sirsak yang akan diberikan pada tikus? - Mis : BB tikus = 200 g Volume larutan yang diberi = 20mg
80mg/ml = 0,25 ml Jumlah EEDS dosis 200 mg/kg bb = 200g
Volume larutan yang diberi = 40mg
80mg/ml = 0,50 ml Jumlah EEDS dosis 300 mg/kg bb = 200g
1000g x 300 mg = 60 mg Volume larutan yang diberi = 60mg
80mg/ml = 0,75 ml
Reagen Kreatinin
Reagen Urea
Lampiran 11. Contoh Perhitungan dan Tabel Kadar Kreatinin dalam Serum ∆Absorbansi Standar = 0,004
C (mg/dL) = 2,0 x ∆ASampel
∆AStandar
= 2,0 x 0,001
0,004 = 0,5 mg/dL
Kelompok ∆Absorbansi Kadar (mg/dL)
Lampiran 12. Contoh Perhitungan dan Tabel Kadar Urea dalam Serum Absorbansi Standar = 0,416
C (mg/dL) = 80 x ASampel
AStandar
= 80 x 0,226
0,416 = 43,46153 mg/dL
Kelompok ∆Absorbansi Kadar (mg/dL)