• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN EMULGEL EKSTRAK KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS HPMC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN EMULGEL EKSTRAK KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS HPMC"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

AYU RANNISA PUTRI

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN EMULGEL

EKSTRAK KULIT BATANG KAYU MANIS

(Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS HPMC

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayat serta karuniaNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji

Aktivitas Antioksidan Sediaan Emulgel Ekstrak Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum

burmannii) dengan Basis HPMC” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam

menyelesaikan program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang

memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik.

Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Kedua orang tua saya, alm bapak ir. Hariyanto dan ibu Hj. Nurwati Dra. yang dengan

penuh kasih sayang, ketulusan dan kesabaran selalu memberikan sepenuhnya semangat,

nasihat, dukungan moral dan materi, serta yang paling utama adalah doa yang berlimpah

sehingga saya dapat menjalani studi farmasi dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar.

2. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dian

Ermawati, M.Farm.,Apt. selaku dosen pembimbng II yang selalu memberikan arahan

dengan penuh semangat dan kesabaran, membimbing dan meluangkan waktu serta

memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

3. Bapak Drs. H Achmad Inoni, Apt., dan Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.si., MP, selaku

tim penguji yang memberikan dorongan, saran, kritik yang membangun serta nasihat

untuk skripsi yang telah dikerjakan kepada penulis.

4. Bapak Yoyok Bekti P., M.Kep, Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengikuti program sarjana.

5. Ibu Sovia Aprina Basuki selaku Kepala Laboratorium Sediaan Farmasetika dan

Laboratorium Kimia Terpadu, yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

6. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt. sebagai Dosen Wali yang telah memberikan

(5)

v

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis menyelesaikan pendidikan sarjana

dengan lancar.

8. Mas Ferdi selaku laboran yang membantu dan mendampingi penulis dalam penelitian.

9. Kakak dan adik- adik saya agung , tia dan irul yang menjadi penyemangat saya.

10.Devita Nanda dan Risqika Yuliatantri yang menjadi teman seperjuangan dalam penelitian

dan penyelesaian skripsi ini.

11.Teman – teman angkatan 2011 khususnya kelas farmasi A atas persahabatan selama

dibangku perkuliahan.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu- persatu, terima kasih atas bantuan,

dukungan, semangat dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T membalas kebaikan Bapak, Ibu dan saudara sekalian.

Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam

bidang kefarmasian bagi kita semua.

Malang, Agustus 2015

(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... . i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR SINGKATAN……… . xii

RINGKASAN ... xiii

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Tujuan Penelitian...3

1.4 Hipotesis...3

1.5 Manfaat penelitian...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4

2.1 Tanaman kayu manis...4

2.1.1 Sejarah kayu manis...4

2.1.2 Klasifikasi kayu manis...5

2.1.3 Jenis kayu manis...5

2.1.4 Kulit batang kayu manis...5

2.1.5 Kandungan kimia kayu manis...6

2.1.5.1 Kandungan Minyak atsiri kayu manis...7

2.1.5.2 Nama dan Struktur...7

2.1.5.3 Manfaat Cinnamaldehyde...8

2.2Antioksidan...8

2.2.1. Definisi antioksidan...8

(7)

vii

2.2.3 Pemakaian antioksidan...9

2.2.4 Mekanisme kerja antioksidan...11

2.3 Kulit...14

2.3.1Struktur kulit...14

2.3.2 Fungsi kulit...15

2.3.3 Mekanisme perlindungan alami kulit...16

2.4Gel...16

2.4.1 Definisi gel...16

2.4.2 Emulgel...18

2.5 Formulasi basis...19

2.6Evaluasi sediaan semisolid...22

2.6.1 Evaluasi efektivitas sediaan antioksidan...22

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL...22

BAB IV METODE PENELITIAN…...25

4.1 Rancangan penelitian...25

4.1.1Tempat dan Waktu Penelitian...25

4.1.2Bahan...25

4.3Alat...25

4.4Metode Kerja...25

4.5Rancangan Formula...28

4.5.1 Formula emulgel basis Hpmc...28

4.5.2 Evaluasi Sinamaldehid...32

4.6 Evaluasi sediaan...32

4.6.1 Evaluasi Tipe Emulsi...32

4.6.2 Evaluasi Fisik Sediaan...32

4.6.3Evaluasi Aseptabilitas Sediaan...33

4.6.4 Evaluasi Uji Antioksidan...35

4.7Analisis Data...37

4.7.1 Data absorbansi...37

4.7.2 Perhitungan Presentasi Inhibisi...37

(8)

viii

BAB V HASIL PENELITIAN...38

5.1 Pemeriksaan Kualitatif ekstrak KBKM...38

5.1.2 Pemeriksaan Senyawa Sinamaldehid...38

5.2 Hasil Uji Karakteristik Fisik Sediaan KBKM...40

5.2.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan KBKM...40

5.2.2 Hasil Pengukuran pH Sediaan KBKM...41

5.2.3 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan KBKM...42

5.2.4 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan KBKM...43

5.3 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan KBKM...45

5.4 Hasil Pengukuran Antioksidan...47

BAB VI PEMBAHASAN...49

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN...53

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1.5 Kandungan kimia kayu manis ... 6

IV.1 Formula emulgel basis HPMC... 28

V.1 Tabel Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan KBKM ... 40

V.2 Tabel Hasil Pengukuran pH sediaan KBKM ... 41

V.4 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan KBKM ... 42

V.6 Hasil Pengukuran Viskositas ... 43

V.8 Perbandingan Parameter Aseptabilitas Sediaan KBKM ... 45

V.7 Hasil IC50 Vit, C ... 47

V.9 Hasil IC50 Ekstrak KBKM ... 47

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 kayu manis ... 3

2 Struktur sinamaldehid ... 7

3 Penampang Kulit ... 12

4 Skema keranka konseptual ... 25

5 Skema pembuatan emulgel basis HPMC ... 27

6 Skema pembuatan gel ... 30

7 Pembuatan larutan DPPH ... 33

8 Pembuatan larutan Blanko ... 34

9 Pembuatan larutan baku uji ... 35

10 Pembuatan larutan control positif ... 35

11 Perhitungan IC50... 37

12 Gambar organoleptis ekstrak kbkm ... 38

13 Hasil pengujian sinamaldehid ... 39

14 Hasil pewarnaan sudan III ... 39

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 58

2 Surat Pernyataan ... 59

3 Determinasi Ekstrak KBKM ... 60

4 Data Pengukuran Penyebaran Sediaan KBKM... 62

5 Surat Pernyataan Persetujuan ... 68

6 Prosedur Uji Aseptabilitas ... 64

7 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan KBKM ... 71

8 Nilai IC50 Pada ekstrak KBKM ... 74

9 Nilai IC50 Pada Sediaan KBKM ... 75

10 Hasil Uji Statistik Daya Sebar Sediaan KBKM ... 79

11 Hasil Uji Statistik Pengukuran Viskositas Sediaan KBKM ... 80

12 Hasil Uji Statistik Pengukuran pH sediaan KBKM ... 82

(12)

xii

Daftar Singkatan

AH

: Antioksidan

DPPH

: 1,1-difenil-2-pikrilhydrazil

HAT

:

Transfer Atom Hidrogen

HPMC

:

Hypromellose, metchocel, hydroxyl, Proppyl methyl

Cellulose, metolose, dan pharmacoat

ROS

:

Reactive oxygen Spesies

(13)

xiii RINGKASAN

Aging (penuaan) adalah fenomena kompleks yang didefinisikan sebagai proses yang menyebabkan peningkatan usia. Ahli biologi mendefinisikan sebagai penuaan sebagai jumlah total semua perubahan yang terjadi pada organism hidup dengan berlalunya waktu dan menyebabkan kemampuan untuk bertahan hidup dan gangguan fungsional menurun. Penuaan kulit adalah proses kompleks yang ditentukan oleh sifat genetic individu dan faktor lingkunga. Tanda-tanda jelas penuaan kulit adalah atropi, kelemahan, kerutan, kendur, kekeringan, dan banyaknya pigmen noda lain pada kulit (Datta et al,.2011). Seperti diketahui sifat antioksidan dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini (Kenisa,dkk,2012).

Kayu manis (Cinnamomum burmanni Nees ex B1.) merupakan salah satu tanaman obat

yang banyak dibudidayakan di Indonesia yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh kulit batang kayu manis adalah memiliki aktivitas antioksidan sekaligus tabir surya (Shekar et al,2012). Saat ini sudah dilakukan beberapa penelitian tentang kulit batang kayu manis terkait dengan kandungan sinamaldehid yang memiliki potensi antioksidan yang tinggi, termasuk di industri kosmetik. Seperti diketauhi sifat antioksidan dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini.

Sediaan emulgel kulit batang kayu manis ddibuat dalam basis HPMC karena basis ini mudah

terpenetrasikan di kulit sehingga efek yang diinginkan dapat masuk kedalam kulit.

Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan pengaruh pada kadar ekstrak kulit batang

kayu manis (Cinnamomum burmannii) pada kadar (1%, 2%, 3%) dengan penambahan HPMC

sebagai gelling agent pada sediaan emulgel terhadap karakteristik fisik (pH, viskositas, daya

sebar), asseptabilitas, dan daya antioksidan.

Pada penelitian ini dibuat 3 macam formula yaitu Parrafin liquidum 5%, Methyl Paraben (nipagin) 0,2%, Propyl Paraben (nipasol) 0,3%, Tween 80 10%, span 80 10%, Propylenglycol

10%, HPMC 3% dan Aquadest sampai dengan 100%. Kecuali kadar ekstrak kulit batang kayu

manis pada FI 1%, FII 2%, dan FIII 3% dari masing- masing formula sediaan emulgel. Evaluasi sediaan meliputi tipe emulsi, organoleptis, pH, daya sebar, viskositas, aseptabilitas, dan efektivitas nilai antioksidan.

Tahap awal dilakukan uji tipe emulsi dengan tes pewarnaan menggunakan sudan III, dari

ketiga formula menunjukkan emulgel ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii)

termasuk kedalam tipe W/O yaitu yang memberikan warna yang homogen pada sediaan dan juga pemeriksaan mikroskop. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan organoleptis, didapatkan bahwa sediaan formula I, formula II, dan formula III memiliki tekstur yang lembut bergranul, berbau khas kayu manis, dan memiliki warna merah pucat. Pada pemeriksaan pH menunjukkan rerata pH formula I(6,79 ± 0,09) > formula II(6,75 ± 0,23) > formula III (6,74 ± 0,05). Hasil analisis statistic One-Way Annova diperoleh F hitung (0,068) < F tabel (5,143). Sehingga tidak ada perbedaan makna antara formula I, II, dan III.

(14)

xiv

dilakukan uji analisis statistik dengan One-way Annova didapatkan F Hitung (6,189) > F tabel

(5,143) dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan makna daya sebar antara formula I, II dan III dimana formula III memiliki daya sebar yang lebih rendah dibandingkan dengan formula I dan II.

Berdasarkan pemeriksaan viskositas didapatkan hasil formula I (1786,67± 1139,12 dpas), formula II (2226,67 ± 400,66 dpas) dan formula III (2400 ± 688,57 dpas). Untuk

mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum

burmannii) yang digumakan pada sediaan dilakukan analisis statistik dengan One-way Annova didapatkan F hitung (0,466) < F tabel (5,143) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada formula I, II , dan III.

Dari uji aseptabilitas yang dilakukan bahwa ketiga formula pada parameter kelembutan dioleskan formula III lebih tinggi skornya jika dibandingkan dengan formula I dan II, pada parameter kemudahan diratakan formula II dan III memiliki nilai skor yang sama, dan pada parameter kemudahan dicuci formula I dan II memiliki nilsi skor yang sama. Dari ketiga kriteria penilaian yang diamati diambil kesimpulan bahwa formula III memiliki kriteria aseptabilitas yang palin baik diantara ketiga formula.

Dari hasil evaluasi uji aktivitas nilai antioksidan yang dilakukan didapatkan hasil formula I didapatkan nilai antioksidan (479,02 ± 18,61), formula II (491,34 ± 76,54), dan formula III (474,41 ± 78,90). Untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak kulit batang

kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang digunakan pada sediaan emulgel dilakukan uji

analisi statistik dengan One-way Annova didapatkan F Hitung (0,055) < F tabel (5,143) sehingga

dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan nilai antioksidan yang bermakna.

(15)

xv

ABSTRAK

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN EMULGEL EKSTRAK KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) dengan BASIS HPMC

AYU RANNISA PUTRI

Aging adalah fenomena kompleks yang didefinisikan sebagai proses yang peningkatan usia. Seperti diketahui antiosidan dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini. Kayu manis merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan di Indonesia yang memiliki banyak manfaat khasiat bagi kesehatan. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh tanaman kayu manis adalah memiliki aktivitas antioksidan.

Penelitian ini untuk menentukan pada kadar berapakah ekstrak kulit batang kayu manis (1%, 2%, dan 3%) memberikan karakteristik fisik, aseptabilitas dan efektifititas nilai antioksidan terbaik dalam formula emulgel ekstrak kulit batang kay manis sebagai antioksidan dengan basis

HPMC. Evaluasi meliputi tipe emulsi, daya sebar, viskositas dan efektifitas nilai antioksidan.

Hasil pemeriksaan organoleptis ketiga formula memiliki tekstur yang lembut bergranul,

berbau khas kayu manis, serta warna sama yaitu coklat pucat. Analisis statistik dengan One-Way

Annova menemukan bahwa ada perbedaan yang bermakna untuk evaluasi daya sebar, tetapi untuk pH, viskositas dan nilai antioksidan tidak ada perbedaan yang bermakna. Untuk evaluasi aseptabilitas, formula III (3%) adalah yang memenuhi kriteria penilaian aseptabilitas diantara ketiga formula.

Berdasarkan karakteristik fisik (pH, daya sebar dan viskositas) serta aseptabilitas dari ketiga formula yang dibuat, formula III (3%) yang terbaik karena memberikan karakterstik fisik dan septabilitas sediaan yang paling baik. Untuk nilai antioksidan formula III (3%) memiliki nilai IC50 antioksidan tertinggi.

(16)

xvi ABSTRACT

EXPERIMENT ACTIVITY OF STOCKS EMULGEL EXTRACT Cinnamon bark

(Cinnamomum burmannii) AS ANTIOXIDANT with HPMC BASE

AYU RANNISA PUTRI

Aging is a complex phenomenon that defined as a proses to make a premature aging. As

known antioksidan can use to prevent a premature aging. The Cinnamomum is one of a herbal

that widely cultivated in Indonesia that has a many health giving properties wich one the

advantages of Cinnamommum have antioxidant activity.

This study aims to determine the levels of cinnamom extract (1%, 2%, and 3%) which give physical characteristics, acceptability, and effectiviness as a sunscreen optimal the preparation of the emulgel extract of cinnamom bark with HPMC base. Evaluations include emulsion type, disperse power, viscosity and antioxidant value.

The results of organoleptic for formula I(1%), II(2%), and III(3%) have a soft textyre grainy, distinctive smell of cinnamom, and all formula have a pale brown color. Result of analysis One-Way ANOVA found significantdifferents for any dispersive power but did not have siginificant differences in pH, viscosity and antioxidant value. For acceptability evaluation formula III is the optimal formula to applied softness, easiest formula to flatten and easy to wash.

Based on the physical characteristics (pH, power of spread, viscosity), acceptability and effectiveness of antioxidant value sunscreen extract of cinnamom bark obtained the formula III (3%) is providing optimal result.

(17)

54

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, Cara Uji Derajat Keasaman (pH) dengan Menggunakan alat pH

Meter, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta)

Anif, M.1997. Ilmu meracik Obat. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Ansel H.C. 1989. Sistem pemberian obat melalui kulit, salep, krim, lotio dan preparat

lain. Dalam : Farida Ibrahim, ed. Pengantar bentuk sediaan farmasi, edisi 4.

Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). h.490-4, 513, 9-21.

Datta .H.S, Mitra S.K, Paramesh R, and Patwardhan B.,2009. India. Theories and

Manegement of Aging: Modern and Ayurveda Persperctives.

Datta H.S et al., 2011. Theories and Management of Aging: Moders and

Ayurveda Precspective. Evidence – Based Complementary and Alternative Medicine Volume 2011 article ID 528527. Diakses tanggal 6 januari 2014.

Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia IV, Departemen kesehatan RI Jakarta. Hal

551,713.

Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia III, Departemen kesehatan RI Jakarta. Hal

474.

Ditjen POM, Depkes RI, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta, 1-26.

Food and Drug Administration (FDA). 2003. Guidance for Industry

Photosafety,Testing Pharmacology Toxycology Coordinating Committee in the Centre for Drug Evaluationand Research (CDER) at the FDA.Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons. S., and Williamson, E.M., 2010, Farmakognosi.

Gheldof, N., Wang, X.-H., Engeseth, N.J., 2002. Identification and quantification

of antioxidant components of honeys from various floral sources. Journal

of Agricultural and Food Chemistry 50, 5870–5877.

Guenther, E., diterjemahkanoleh S. Ketaren, 1987, MinyakAtsiri, jilid IV A, 241291, UI Press,Jakarta.

Hassan, I., Konchok D., Abdul S., Parvaiz A. (2013). Sunscreen and Antioxidants as

Photo-Protective Measure: An update, Our Dhermatol Online, Vol. 4, No. 3.

(18)

55

Hernani et al., 2005. Teknologi pemanfaatan tanaman obat untuk bahan baku

industryBiofarmaka. Laporan akhir BB Litbang Pascapanen, Bogor. 49 hal.

Heyne, K., (1987), Tumbuhan Berguna Indonesia II, edisi 2, Yayasan Sarana Wana

Jaya,Jakarta, Hal. 795-800.

Kenisa .Y.P, 2012. Effect of Robusta Coffe Beans ointment on Full Thickness Wound

Healing. Surabaya. DentalJournalvol 4 No.1 March 2012.

KrisnadiA.D., 2012.Kelor Super Nutrisi,p. 3, 29, 34-37, 66-68

http://www.kelorina.com/e-bookkelorsupernutrisi/2012/pdf. diakses tanggal 5desember 2013.

Lachman, C.L, Lieberman H.A., J.L Kanig (eds).2008. teori dan Praktek Farmasi

Industri edisi 2 (Terjemahan), Jakarta: UI press

Magdy, I.M., 2004, Optimation of Chlorpenerine Emulgel Formulation , APPS

Journal (Serial online) 6(3): 26 http//www.aapspharmsci.org . diakses 11 Februari 2015

Miksusanti, E., dan S. Hotdelina. (2012). Aktivitas Antioksidan dan Sifat Kestabilan

Warna Campuran Ekstrak Etil Asetat Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) dan Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.), Jurnal Penelitian Sains, Vol. 15, No. 2. pp. 60-69.

Mitsui, T. 1997. New Cosmetic Science. Edisi Pertama. Netherlands :

Elsevier.47-64.

Nainggolan, M., 2008, Isolasi Sinnamaldehid dari Kulit Kayu Manis (Cinnamomum

burmanni),Tesis, Sekolah pasca sarjana Universitas Sumatra Utara, Medan.

Niyogi, P., N. J. Raju, P. G. Reddy , dan B.G. Rao. 2012. Formulation

andEvaluation of antiimflammatory Activity of Solanum Pubescens WildExtracts gel on Albino Wistar Rats. International Journal of Pharmacy2(3): 484-490.

Nurahyo, 2007.Kayu Manis danJahe Berpotensi Sebagai Antioksidan

danAntimikroba.http://indonesiaindonesia.com (11 november 2012).

Panwar, A.S. (2011). Emulgel: A Review, Asian Journal of Pharmacy and Life

Science, July-Sept, Vol. 1, No. 3. pp. 334.

Pham-Huy, L, A., He, H., and Pham-Hucy, C. 2008. Free Radical, Antioxidant in

Diseaseand Health. Int.J. Biomed. Sci. 4 (2):89-96.

Prakash A., 2001. Antioxidant Activity, Medallion Laboratories Analytical Progress,

(19)

56

Rohman, A., sugeng, R., 2005. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata) Secara in vitro, Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3), hal. 136-140.

Rismunandar dan Paimin F.B 2001.Kayu manis : Budi Daya dan Pengolahan

DalamFerdiana.2004.Evaluasi:Mutu Minuman Teh Kayu Manis Selama

Penyimpanan.Skripsi .IPB.Bogor.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical

Excipients,6thEditionPharmaceuticalPressandAmericanPharmacists Association, Washington D.C.

Rowe, C.R. P.J. Shekey. and P.J. Weller. 2006. Handbook of Pharmaceutical

Expients. Fifth Edition London : Pharmaceutical Press.

Shandiutami N.M.D., Rahayu, L., Oktaviani,T., Sari, L.,Y., 2014 Uji Aktivitas Antioksidan Rebusan Daun SambangGetih dan Sambang Solol Secara In

Vitro Skripsi Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila.

Shekar, M., Shirin S., George L., Karthik M. (2012). Evaluatin of In Vitro Antioxidants Property and Radio Protective Effect of The Constituent

Medicinal Plants of a Herbal Sunscreen Formulations, International Journal

of Pharmaceutical Frontier Research (IJPFR), Vol. 2, No. 2. pp. 90-96.

Suardi. M., Armenia dan Anita. M. (2008). Formulasi dan Uji Klinik Gel anti

Jerawat. Benzoil Peroksida – HPMC Skripsi. Denpasar. Fakultas Farmasi.

Universitas Udayana

Thomas J. and Duethi P.P. 2001. Cinnamon Handbook of herbs and Spices. CRC

Press.NewYork.

Tortora, G. J. and N. P. Anagnostakos, 1990, Principles of Anatomy

andPhisiology,6th ed., Harper and Row Pub., New York, 120.

Utomo A.B., Suprijono A. Risdianto A., 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi

Ekstrak Sarang Semut (Myermecodia pedams) & Ekstrak Teh Hitam

(Camelia sinensis O.K.var.asamica (mast)) dengan Metode DPPH

(1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Semarang: Jurnal Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu

Farmasi Yayasan Pharmasi

Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta:Gajah Mada

University Press.

Wehantouw, F., Suryanto, E., Kojong, N.N dan Pontoan, J., 2011. Aktivitas Ekstrak

Etanol Daun Alpukat (Persea americana M.) Sebagai Krim Tabir Surya.

(20)

57

Winarsih, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta:

Kanisius, Hal. 13;79-0.

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aging (penuaan) adalah fenomena kompleks yang didefinisikan sebagai

proses yang menyebabkan peningkatan usia. Ahli biologi mendefinisikan sebagai

penuaan sebagai jumlah total semua perubahan yang terjadi pada organism hidup

dengan berlalunya waktu dan menyebabkan kemampuan untuk bertahan hidup dan

gangguan fungsional menurun. Penuaan kulit adalah proses kompleks yang

ditentukan oleh sifat genetik individu dan faktor lingkunga. Tanda-tanda jelas

penuaan kulit adalah atropi, kelemahan, kerutan, kendur, kekeringan, dan banyaknya

pigmen noda lain pada kulit (Datta et al,.2011). Seperti diketahui sifat antioksidan

dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk

mencegah penuaan dini (Kenisa,dkk,2012).

Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh

sinar matahari. Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif

pada kulit. Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa

radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) .Radikal bebas

merupakan molekul yang memiliki electron tak berpasangan pada orbital luarnya

sehingga bersifat sangat reaktif (Winarsih,H.2007). Radikal bebas pada konsentrasi

yang tinggi dapat menghasilkan stress oksidatif yang menyebabkan kerusakan

struktur sel, temaksut kerusakan lipid, protein dan DNA. Adanya radikal bebas dalam

tubuh menjadi penyebab dari berbagai penyakit kronis dan degeneratif (Pham-Huy,et

al,.2008). Radikal bebas dapat ditangkal oleh antioksidan dengan kemampuannya

untuk menangkap dan menstabilkan radikal bebas (Prakash,2001).

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas

dalam tubuh (Rohman,2005). Berbagai antioksidan alami dan sintetik melindungi

kulit dari kerusakan oksidatif pada bagian yang terpapar radiasi sinar UV.

Antioksidan alami dapat diperoleh dari bahan alam diantaranya sinamaldehid, asam

(22)

2

dari alam atau sintetik mempunyai aktivitas antioksidan dapat menggunakan metode

Transfer Atom Hidrogen (HAT). Metode HAT dilakukan berdasarkan reaksi reduksi

yang dialami oleh oksidan sehingga akan mengubah warna. Salah satu contoh metode

HAT adalah DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) (Trifena, 2012).

Kayu manis (Cinnamomum burmanniNees ex B1.) merupakan salah satu

tanaman obat yang banyak dibudidayakan di Indonesia yang memiliki banyak khasiat

bagi kesehatan. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh kulit batang kayu manis

adalah memiliki aktivitas tabir surya dan antioksidan sekaligus (Shekar et

al,2012).Hal tersebut menjadikan kulit batang kayu manis potensial untuk dijadikan

bahan aktif pada sediaan antioksidan. Kandungan kimia dalam kulit batang kayu

manis diantaranya sinamaldehid, asam sinamat, kumarin, tanin, dan flavanoid.

Senyawa-senyawa tersebut diketahui berpotensi sebagai antioksidan serta dapat

digunakan sebagai kandungan sediaan tabir surya karena mampu menyerap radiasi

sinar ultraviolet pada panjang gelombang daerah UV-B (Miksusanti, 2012).

Untuk kemudahan penggunaan pada kulit, maka kulit batang kayu manis

perlu diformulasi menjadi suatu sediaan farmasi. Sediaan semisolid dalam industri

farmasi dapat berupa krim, gel, salep, ointment dan lotion. Bentuk sediaan yang

dipilih adalah emulgel. Kelebihan dari sediaan emulgel ini adalah nyaman digunakan

dan mampu melekat pada waktu yang relatif lama pada kulit sehingga dapat

mendukung penggunaannya sebagai sediaan antioksidan dan tabir surya (Panwar,

2011).

Dari pertimbangan yang ada, maka pada penelitian ini akan dibuat sediaan

emulgel antioksidan yang mengandung ekstrak kulit batang kayu manis dengan

konsentrasi (1%, 2%, dan 3%). Untuk evaluasi sediaan dilakukan penentuan

karakteristik fisik dengan evaluasi penetapan pH, viskositas, daya sebar, aseptabilitas

daya antioksidan sediaan emulgel antioksidan ekstrak kulit batang kayu manis

(Cinnamomum burmannii) secara in vitro menggunakan metode DPPH dan

spektrofotometri dengan berbagai kadar dengan penambahan HPMC sebagai gelling

(23)

3

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum

burmanni) pada kadar (1%, 2%, dan 3%) dengan penambahan HPMC sebagai

gelling agentpada sediaan emulgel terhadap karakteristik fisik (pH, viskositas,

daya sebar), aseptabilitas, daya antioksidan ?

2. Pada kadar berapakah (1%, 2%, dan 3%) ekstrak kulit batang kayu manis

(Cinnamomum burmanni) yang dapat memberikan karakteristik fisik (pH,

viskositas, daya sebar), aseptabilitas terhadap sediaan emulgel antioksidan

dengan penambahan HPMC sebagaigelling agent?

1.3 Tujuan Penelitan

1. Menentukan pengaruh kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum

burmanni) pada kadar(1%, 2 %, dan 3 %)dengan penambahan HPMC sebagai

gelling agent pada sediaan emulgel terhadap karakteristik fisik (pH,

viskositas, daya sebar), aseptabilitas, daya antioksidan

2. Menentukan pada kadar berapakah (1%, 2 %, dan 3 %) ekstrak kulit batang

kayu manis (Cinnamomum burmanni) yang dapat memberikan karakteristik

fisik (pH, viskositas, daya sebar), aseptabilitas yang terbaik terhadap sediaan

dengan penambahan HPMC sebagaigelling agentsebagai antioksidan.

1.4 Hipotesis Penelitian

Peningkatan kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanni)

dapat meningkatkan nilai antioksidannya

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

formula sediaan ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanni) sebagai

(24)

Gambar

Tabel                                                                                                            Halaman
Gambar                                                                                                       Halaman

Referensi

Dokumen terkait

menghasilkan kadar BaP yang paling tinggi, yaitu 29,30 ppm karena pada proses pembakaran, sampel A bersentuhan langsung dengan api dan arang pada suhu yang

Oikeaa tietoa Wikipediassa voidaan ajatella Surowieckin tarkoittamana ”ratkaisuna”, mutta aivan samalla tavalla kuin tiedemaailma, Wikipedia reagoi uusiin tuloksiin ja

‫ل ‪ .‬حتديدلالبحث‬ ‫وقد سبق كره ىف خلفية البحث من أن هذا البحث يتناول جمموعة‬ ‫القصص القصرية جلربان خليل جربان موضوعا له مع الرتكيز على جانب املوضوع‬ ‫هلا وموقعه

13 Peserta sidang Halaman ini dipergunakan untuk menampilkan data dari peserta sidang skripsi dan tugas akhir dari dosen penguji yang telah di set tersebut dan termasuk

Rencana Strategis (RENSTRA) OPD Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lampung Barat tahun 2017-2022 adalah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dampak perilaku pengetahuan di klasifikasikan Sedang (2,11), Perubahan sikap petani diklasiflkasi sedang (2,18) dan Perubahan

alah satu alat teknologi canggih yang kita gunakan dalam kehidupan seha- ri-hari adalah televisi.Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi

Hasil penelitian menunjukkan perbeda- an morfologi, pertumbuhan dan tingkat serangan hama dan penyakit dari 3 spesies yang diteliti (T. tricuspidata, aktivitas kitinase