SKRIPSI
AYU RANNISA PUTRI
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN EMULGEL
EKSTRAK KULIT BATANG KAYU MANIS
(Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS HPMC
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayat serta karuniaNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji
Aktivitas Antioksidan Sediaan Emulgel Ekstrak Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum
burmannii) dengan Basis HPMC” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam
menyelesaikan program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang
memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik.
Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Kedua orang tua saya, alm bapak ir. Hariyanto dan ibu Hj. Nurwati Dra. yang dengan
penuh kasih sayang, ketulusan dan kesabaran selalu memberikan sepenuhnya semangat,
nasihat, dukungan moral dan materi, serta yang paling utama adalah doa yang berlimpah
sehingga saya dapat menjalani studi farmasi dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar.
2. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dian
Ermawati, M.Farm.,Apt. selaku dosen pembimbng II yang selalu memberikan arahan
dengan penuh semangat dan kesabaran, membimbing dan meluangkan waktu serta
memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
3. Bapak Drs. H Achmad Inoni, Apt., dan Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.si., MP, selaku
tim penguji yang memberikan dorongan, saran, kritik yang membangun serta nasihat
untuk skripsi yang telah dikerjakan kepada penulis.
4. Bapak Yoyok Bekti P., M.Kep, Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti program sarjana.
5. Ibu Sovia Aprina Basuki selaku Kepala Laboratorium Sediaan Farmasetika dan
Laboratorium Kimia Terpadu, yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
6. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt. sebagai Dosen Wali yang telah memberikan
v
7. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis menyelesaikan pendidikan sarjana
dengan lancar.
8. Mas Ferdi selaku laboran yang membantu dan mendampingi penulis dalam penelitian.
9. Kakak dan adik- adik saya agung , tia dan irul yang menjadi penyemangat saya.
10.Devita Nanda dan Risqika Yuliatantri yang menjadi teman seperjuangan dalam penelitian
dan penyelesaian skripsi ini.
11.Teman – teman angkatan 2011 khususnya kelas farmasi A atas persahabatan selama
dibangku perkuliahan.
12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu- persatu, terima kasih atas bantuan,
dukungan, semangat dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah S.W.T membalas kebaikan Bapak, Ibu dan saudara sekalian.
Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang kefarmasian bagi kita semua.
Malang, Agustus 2015
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... . i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
DAFTAR SINGKATAN……… . xii
RINGKASAN ... xiii
ABSTRAK ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...3
1.3 Tujuan Penelitian...3
1.4 Hipotesis...3
1.5 Manfaat penelitian...3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4
2.1 Tanaman kayu manis...4
2.1.1 Sejarah kayu manis...4
2.1.2 Klasifikasi kayu manis...5
2.1.3 Jenis kayu manis...5
2.1.4 Kulit batang kayu manis...5
2.1.5 Kandungan kimia kayu manis...6
2.1.5.1 Kandungan Minyak atsiri kayu manis...7
2.1.5.2 Nama dan Struktur...7
2.1.5.3 Manfaat Cinnamaldehyde...8
2.2Antioksidan...8
2.2.1. Definisi antioksidan...8
vii
2.2.3 Pemakaian antioksidan...9
2.2.4 Mekanisme kerja antioksidan...11
2.3 Kulit...14
2.3.1Struktur kulit...14
2.3.2 Fungsi kulit...15
2.3.3 Mekanisme perlindungan alami kulit...16
2.4Gel...16
2.4.1 Definisi gel...16
2.4.2 Emulgel...18
2.5 Formulasi basis...19
2.6Evaluasi sediaan semisolid...22
2.6.1 Evaluasi efektivitas sediaan antioksidan...22
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL...22
BAB IV METODE PENELITIAN…...25
4.1 Rancangan penelitian...25
4.1.1Tempat dan Waktu Penelitian...25
4.1.2Bahan...25
4.3Alat...25
4.4Metode Kerja...25
4.5Rancangan Formula...28
4.5.1 Formula emulgel basis Hpmc...28
4.5.2 Evaluasi Sinamaldehid...32
4.6 Evaluasi sediaan...32
4.6.1 Evaluasi Tipe Emulsi...32
4.6.2 Evaluasi Fisik Sediaan...32
4.6.3Evaluasi Aseptabilitas Sediaan...33
4.6.4 Evaluasi Uji Antioksidan...35
4.7Analisis Data...37
4.7.1 Data absorbansi...37
4.7.2 Perhitungan Presentasi Inhibisi...37
viii
BAB V HASIL PENELITIAN...38
5.1 Pemeriksaan Kualitatif ekstrak KBKM...38
5.1.2 Pemeriksaan Senyawa Sinamaldehid...38
5.2 Hasil Uji Karakteristik Fisik Sediaan KBKM...40
5.2.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan KBKM...40
5.2.2 Hasil Pengukuran pH Sediaan KBKM...41
5.2.3 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan KBKM...42
5.2.4 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan KBKM...43
5.3 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan KBKM...45
5.4 Hasil Pengukuran Antioksidan...47
BAB VI PEMBAHASAN...49
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN...53
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1.5 Kandungan kimia kayu manis ... 6
IV.1 Formula emulgel basis HPMC... 28
V.1 Tabel Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan KBKM ... 40
V.2 Tabel Hasil Pengukuran pH sediaan KBKM ... 41
V.4 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan KBKM ... 42
V.6 Hasil Pengukuran Viskositas ... 43
V.8 Perbandingan Parameter Aseptabilitas Sediaan KBKM ... 45
V.7 Hasil IC50 Vit, C ... 47
V.9 Hasil IC50 Ekstrak KBKM ... 47
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 kayu manis ... 3
2 Struktur sinamaldehid ... 7
3 Penampang Kulit ... 12
4 Skema keranka konseptual ... 25
5 Skema pembuatan emulgel basis HPMC ... 27
6 Skema pembuatan gel ... 30
7 Pembuatan larutan DPPH ... 33
8 Pembuatan larutan Blanko ... 34
9 Pembuatan larutan baku uji ... 35
10 Pembuatan larutan control positif ... 35
11 Perhitungan IC50... 37
12 Gambar organoleptis ekstrak kbkm ... 38
13 Hasil pengujian sinamaldehid ... 39
14 Hasil pewarnaan sudan III ... 39
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ... 58
2 Surat Pernyataan ... 59
3 Determinasi Ekstrak KBKM ... 60
4 Data Pengukuran Penyebaran Sediaan KBKM... 62
5 Surat Pernyataan Persetujuan ... 68
6 Prosedur Uji Aseptabilitas ... 64
7 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan KBKM ... 71
8 Nilai IC50 Pada ekstrak KBKM ... 74
9 Nilai IC50 Pada Sediaan KBKM ... 75
10 Hasil Uji Statistik Daya Sebar Sediaan KBKM ... 79
11 Hasil Uji Statistik Pengukuran Viskositas Sediaan KBKM ... 80
12 Hasil Uji Statistik Pengukuran pH sediaan KBKM ... 82
xii
Daftar Singkatan
AH
: Antioksidan
DPPH
: 1,1-difenil-2-pikrilhydrazil
HAT
:
Transfer Atom Hidrogen
HPMC
:
Hypromellose, metchocel, hydroxyl, Proppyl methyl
Cellulose, metolose, dan pharmacoat
ROS
:
Reactive oxygen Spesies
xiii RINGKASAN
Aging (penuaan) adalah fenomena kompleks yang didefinisikan sebagai proses yang menyebabkan peningkatan usia. Ahli biologi mendefinisikan sebagai penuaan sebagai jumlah total semua perubahan yang terjadi pada organism hidup dengan berlalunya waktu dan menyebabkan kemampuan untuk bertahan hidup dan gangguan fungsional menurun. Penuaan kulit adalah proses kompleks yang ditentukan oleh sifat genetic individu dan faktor lingkunga. Tanda-tanda jelas penuaan kulit adalah atropi, kelemahan, kerutan, kendur, kekeringan, dan banyaknya pigmen noda lain pada kulit (Datta et al,.2011). Seperti diketahui sifat antioksidan dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini (Kenisa,dkk,2012).
Kayu manis (Cinnamomum burmanni Nees ex B1.) merupakan salah satu tanaman obat
yang banyak dibudidayakan di Indonesia yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh kulit batang kayu manis adalah memiliki aktivitas antioksidan sekaligus tabir surya (Shekar et al,2012). Saat ini sudah dilakukan beberapa penelitian tentang kulit batang kayu manis terkait dengan kandungan sinamaldehid yang memiliki potensi antioksidan yang tinggi, termasuk di industri kosmetik. Seperti diketauhi sifat antioksidan dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini.
Sediaan emulgel kulit batang kayu manis ddibuat dalam basis HPMC karena basis ini mudah
terpenetrasikan di kulit sehingga efek yang diinginkan dapat masuk kedalam kulit.
Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan pengaruh pada kadar ekstrak kulit batang
kayu manis (Cinnamomum burmannii) pada kadar (1%, 2%, 3%) dengan penambahan HPMC
sebagai gelling agent pada sediaan emulgel terhadap karakteristik fisik (pH, viskositas, daya
sebar), asseptabilitas, dan daya antioksidan.
Pada penelitian ini dibuat 3 macam formula yaitu Parrafin liquidum 5%, Methyl Paraben (nipagin) 0,2%, Propyl Paraben (nipasol) 0,3%, Tween 80 10%, span 80 10%, Propylenglycol
10%, HPMC 3% dan Aquadest sampai dengan 100%. Kecuali kadar ekstrak kulit batang kayu
manis pada FI 1%, FII 2%, dan FIII 3% dari masing- masing formula sediaan emulgel. Evaluasi sediaan meliputi tipe emulsi, organoleptis, pH, daya sebar, viskositas, aseptabilitas, dan efektivitas nilai antioksidan.
Tahap awal dilakukan uji tipe emulsi dengan tes pewarnaan menggunakan sudan III, dari
ketiga formula menunjukkan emulgel ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii)
termasuk kedalam tipe W/O yaitu yang memberikan warna yang homogen pada sediaan dan juga pemeriksaan mikroskop. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan organoleptis, didapatkan bahwa sediaan formula I, formula II, dan formula III memiliki tekstur yang lembut bergranul, berbau khas kayu manis, dan memiliki warna merah pucat. Pada pemeriksaan pH menunjukkan rerata pH formula I(6,79 ± 0,09) > formula II(6,75 ± 0,23) > formula III (6,74 ± 0,05). Hasil analisis statistic One-Way Annova diperoleh F hitung (0,068) < F tabel (5,143). Sehingga tidak ada perbedaan makna antara formula I, II, dan III.
xiv
dilakukan uji analisis statistik dengan One-way Annova didapatkan F Hitung (6,189) > F tabel
(5,143) dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan makna daya sebar antara formula I, II dan III dimana formula III memiliki daya sebar yang lebih rendah dibandingkan dengan formula I dan II.
Berdasarkan pemeriksaan viskositas didapatkan hasil formula I (1786,67± 1139,12 dpas), formula II (2226,67 ± 400,66 dpas) dan formula III (2400 ± 688,57 dpas). Untuk
mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum
burmannii) yang digumakan pada sediaan dilakukan analisis statistik dengan One-way Annova didapatkan F hitung (0,466) < F tabel (5,143) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada formula I, II , dan III.
Dari uji aseptabilitas yang dilakukan bahwa ketiga formula pada parameter kelembutan dioleskan formula III lebih tinggi skornya jika dibandingkan dengan formula I dan II, pada parameter kemudahan diratakan formula II dan III memiliki nilai skor yang sama, dan pada parameter kemudahan dicuci formula I dan II memiliki nilsi skor yang sama. Dari ketiga kriteria penilaian yang diamati diambil kesimpulan bahwa formula III memiliki kriteria aseptabilitas yang palin baik diantara ketiga formula.
Dari hasil evaluasi uji aktivitas nilai antioksidan yang dilakukan didapatkan hasil formula I didapatkan nilai antioksidan (479,02 ± 18,61), formula II (491,34 ± 76,54), dan formula III (474,41 ± 78,90). Untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak kulit batang
kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang digunakan pada sediaan emulgel dilakukan uji
analisi statistik dengan One-way Annova didapatkan F Hitung (0,055) < F tabel (5,143) sehingga
dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan nilai antioksidan yang bermakna.
xv
ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN EMULGEL EKSTRAK KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) dengan BASIS HPMC
AYU RANNISA PUTRI
Aging adalah fenomena kompleks yang didefinisikan sebagai proses yang peningkatan usia. Seperti diketahui antiosidan dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini. Kayu manis merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan di Indonesia yang memiliki banyak manfaat khasiat bagi kesehatan. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh tanaman kayu manis adalah memiliki aktivitas antioksidan.
Penelitian ini untuk menentukan pada kadar berapakah ekstrak kulit batang kayu manis (1%, 2%, dan 3%) memberikan karakteristik fisik, aseptabilitas dan efektifititas nilai antioksidan terbaik dalam formula emulgel ekstrak kulit batang kay manis sebagai antioksidan dengan basis
HPMC. Evaluasi meliputi tipe emulsi, daya sebar, viskositas dan efektifitas nilai antioksidan.
Hasil pemeriksaan organoleptis ketiga formula memiliki tekstur yang lembut bergranul,
berbau khas kayu manis, serta warna sama yaitu coklat pucat. Analisis statistik dengan One-Way
Annova menemukan bahwa ada perbedaan yang bermakna untuk evaluasi daya sebar, tetapi untuk pH, viskositas dan nilai antioksidan tidak ada perbedaan yang bermakna. Untuk evaluasi aseptabilitas, formula III (3%) adalah yang memenuhi kriteria penilaian aseptabilitas diantara ketiga formula.
Berdasarkan karakteristik fisik (pH, daya sebar dan viskositas) serta aseptabilitas dari ketiga formula yang dibuat, formula III (3%) yang terbaik karena memberikan karakterstik fisik dan septabilitas sediaan yang paling baik. Untuk nilai antioksidan formula III (3%) memiliki nilai IC50 antioksidan tertinggi.
xvi ABSTRACT
EXPERIMENT ACTIVITY OF STOCKS EMULGEL EXTRACT Cinnamon bark
(Cinnamomum burmannii) AS ANTIOXIDANT with HPMC BASE
AYU RANNISA PUTRI
Aging is a complex phenomenon that defined as a proses to make a premature aging. As
known antioksidan can use to prevent a premature aging. The Cinnamomum is one of a herbal
that widely cultivated in Indonesia that has a many health giving properties wich one the
advantages of Cinnamommum have antioxidant activity.
This study aims to determine the levels of cinnamom extract (1%, 2%, and 3%) which give physical characteristics, acceptability, and effectiviness as a sunscreen optimal the preparation of the emulgel extract of cinnamom bark with HPMC base. Evaluations include emulsion type, disperse power, viscosity and antioxidant value.
The results of organoleptic for formula I(1%), II(2%), and III(3%) have a soft textyre grainy, distinctive smell of cinnamom, and all formula have a pale brown color. Result of analysis One-Way ANOVA found significantdifferents for any dispersive power but did not have siginificant differences in pH, viscosity and antioxidant value. For acceptability evaluation formula III is the optimal formula to applied softness, easiest formula to flatten and easy to wash.
Based on the physical characteristics (pH, power of spread, viscosity), acceptability and effectiveness of antioxidant value sunscreen extract of cinnamom bark obtained the formula III (3%) is providing optimal result.
54
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000, Cara Uji Derajat Keasaman (pH) dengan Menggunakan alat pH
Meter, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta)
Anif, M.1997. Ilmu meracik Obat. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Ansel H.C. 1989. Sistem pemberian obat melalui kulit, salep, krim, lotio dan preparat
lain. Dalam : Farida Ibrahim, ed. Pengantar bentuk sediaan farmasi, edisi 4.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). h.490-4, 513, 9-21.
Datta .H.S, Mitra S.K, Paramesh R, and Patwardhan B.,2009. India. Theories and
Manegement of Aging: Modern and Ayurveda Persperctives.
Datta H.S et al., 2011. Theories and Management of Aging: Moders and
Ayurveda Precspective. Evidence – Based Complementary and Alternative Medicine Volume 2011 article ID 528527. Diakses tanggal 6 januari 2014.
Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia IV, Departemen kesehatan RI Jakarta. Hal
551,713.
Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia III, Departemen kesehatan RI Jakarta. Hal
474.
Ditjen POM, Depkes RI, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, 1-26.
Food and Drug Administration (FDA). 2003. Guidance for Industry
Photosafety,Testing Pharmacology Toxycology Coordinating Committee in the Centre for Drug Evaluationand Research (CDER) at the FDA.Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons. S., and Williamson, E.M., 2010, Farmakognosi.
Gheldof, N., Wang, X.-H., Engeseth, N.J., 2002. Identification and quantification
of antioxidant components of honeys from various floral sources. Journal
of Agricultural and Food Chemistry 50, 5870–5877.
Guenther, E., diterjemahkanoleh S. Ketaren, 1987, MinyakAtsiri, jilid IV A, 241291, UI Press,Jakarta.
Hassan, I., Konchok D., Abdul S., Parvaiz A. (2013). Sunscreen and Antioxidants as
Photo-Protective Measure: An update, Our Dhermatol Online, Vol. 4, No. 3.
55
Hernani et al., 2005. Teknologi pemanfaatan tanaman obat untuk bahan baku
industryBiofarmaka. Laporan akhir BB Litbang Pascapanen, Bogor. 49 hal.
Heyne, K., (1987), Tumbuhan Berguna Indonesia II, edisi 2, Yayasan Sarana Wana
Jaya,Jakarta, Hal. 795-800.
Kenisa .Y.P, 2012. Effect of Robusta Coffe Beans ointment on Full Thickness Wound
Healing. Surabaya. DentalJournalvol 4 No.1 March 2012.
KrisnadiA.D., 2012.Kelor Super Nutrisi,p. 3, 29, 34-37, 66-68
http://www.kelorina.com/e-bookkelorsupernutrisi/2012/pdf. diakses tanggal 5desember 2013.
Lachman, C.L, Lieberman H.A., J.L Kanig (eds).2008. teori dan Praktek Farmasi
Industri edisi 2 (Terjemahan), Jakarta: UI press
Magdy, I.M., 2004, Optimation of Chlorpenerine Emulgel Formulation , APPS
Journal (Serial online) 6(3): 26 http//www.aapspharmsci.org . diakses 11 Februari 2015
Miksusanti, E., dan S. Hotdelina. (2012). Aktivitas Antioksidan dan Sifat Kestabilan
Warna Campuran Ekstrak Etil Asetat Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.) dan Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.), Jurnal Penelitian Sains, Vol. 15, No. 2. pp. 60-69.
Mitsui, T. 1997. New Cosmetic Science. Edisi Pertama. Netherlands :
Elsevier.47-64.
Nainggolan, M., 2008, Isolasi Sinnamaldehid dari Kulit Kayu Manis (Cinnamomum
burmanni),Tesis, Sekolah pasca sarjana Universitas Sumatra Utara, Medan.
Niyogi, P., N. J. Raju, P. G. Reddy , dan B.G. Rao. 2012. Formulation
andEvaluation of antiimflammatory Activity of Solanum Pubescens WildExtracts gel on Albino Wistar Rats. International Journal of Pharmacy2(3): 484-490.
Nurahyo, 2007.Kayu Manis danJahe Berpotensi Sebagai Antioksidan
danAntimikroba.http://indonesiaindonesia.com (11 november 2012).
Panwar, A.S. (2011). Emulgel: A Review, Asian Journal of Pharmacy and Life
Science, July-Sept, Vol. 1, No. 3. pp. 334.
Pham-Huy, L, A., He, H., and Pham-Hucy, C. 2008. Free Radical, Antioxidant in
Diseaseand Health. Int.J. Biomed. Sci. 4 (2):89-96.
Prakash A., 2001. Antioxidant Activity, Medallion Laboratories Analytical Progress,
56
Rohman, A., sugeng, R., 2005. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata) Secara in vitro, Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3), hal. 136-140.
Rismunandar dan Paimin F.B 2001.Kayu manis : Budi Daya dan Pengolahan
DalamFerdiana.2004.Evaluasi:Mutu Minuman Teh Kayu Manis Selama
Penyimpanan.Skripsi .IPB.Bogor.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipients,6thEditionPharmaceuticalPressandAmericanPharmacists Association, Washington D.C.
Rowe, C.R. P.J. Shekey. and P.J. Weller. 2006. Handbook of Pharmaceutical
Expients. Fifth Edition London : Pharmaceutical Press.
Shandiutami N.M.D., Rahayu, L., Oktaviani,T., Sari, L.,Y., 2014 Uji Aktivitas Antioksidan Rebusan Daun SambangGetih dan Sambang Solol Secara In
Vitro Skripsi Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila.
Shekar, M., Shirin S., George L., Karthik M. (2012). Evaluatin of In Vitro Antioxidants Property and Radio Protective Effect of The Constituent
Medicinal Plants of a Herbal Sunscreen Formulations, International Journal
of Pharmaceutical Frontier Research (IJPFR), Vol. 2, No. 2. pp. 90-96.
Suardi. M., Armenia dan Anita. M. (2008). Formulasi dan Uji Klinik Gel anti
Jerawat. Benzoil Peroksida – HPMC Skripsi. Denpasar. Fakultas Farmasi.
Universitas Udayana
Thomas J. and Duethi P.P. 2001. Cinnamon Handbook of herbs and Spices. CRC
Press.NewYork.
Tortora, G. J. and N. P. Anagnostakos, 1990, Principles of Anatomy
andPhisiology,6th ed., Harper and Row Pub., New York, 120.
Utomo A.B., Suprijono A. Risdianto A., 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi
Ekstrak Sarang Semut (Myermecodia pedams) & Ekstrak Teh Hitam
(Camelia sinensis O.K.var.asamica (mast)) dengan Metode DPPH
(1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Semarang: Jurnal Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi Yayasan Pharmasi
Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta:Gajah Mada
University Press.
Wehantouw, F., Suryanto, E., Kojong, N.N dan Pontoan, J., 2011. Aktivitas Ekstrak
Etanol Daun Alpukat (Persea americana M.) Sebagai Krim Tabir Surya.
57
Winarsih, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta:
Kanisius, Hal. 13;79-0.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aging (penuaan) adalah fenomena kompleks yang didefinisikan sebagai
proses yang menyebabkan peningkatan usia. Ahli biologi mendefinisikan sebagai
penuaan sebagai jumlah total semua perubahan yang terjadi pada organism hidup
dengan berlalunya waktu dan menyebabkan kemampuan untuk bertahan hidup dan
gangguan fungsional menurun. Penuaan kulit adalah proses kompleks yang
ditentukan oleh sifat genetik individu dan faktor lingkunga. Tanda-tanda jelas
penuaan kulit adalah atropi, kelemahan, kerutan, kendur, kekeringan, dan banyaknya
pigmen noda lain pada kulit (Datta et al,.2011). Seperti diketahui sifat antioksidan
dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk
mencegah penuaan dini (Kenisa,dkk,2012).
Sinar ultraviolet (UV) merupakan komponen utama yang dipancarkan oleh
sinar matahari. Paparan sinar UV yang berlebihan dapat memberikan efek negatif
pada kulit. Sinar UV bersifat oksidatif karena dapat menghasilkan suatu senyawa
radikal bebas yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) .Radikal bebas
merupakan molekul yang memiliki electron tak berpasangan pada orbital luarnya
sehingga bersifat sangat reaktif (Winarsih,H.2007). Radikal bebas pada konsentrasi
yang tinggi dapat menghasilkan stress oksidatif yang menyebabkan kerusakan
struktur sel, temaksut kerusakan lipid, protein dan DNA. Adanya radikal bebas dalam
tubuh menjadi penyebab dari berbagai penyakit kronis dan degeneratif (Pham-Huy,et
al,.2008). Radikal bebas dapat ditangkal oleh antioksidan dengan kemampuannya
untuk menangkap dan menstabilkan radikal bebas (Prakash,2001).
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas
dalam tubuh (Rohman,2005). Berbagai antioksidan alami dan sintetik melindungi
kulit dari kerusakan oksidatif pada bagian yang terpapar radiasi sinar UV.
Antioksidan alami dapat diperoleh dari bahan alam diantaranya sinamaldehid, asam
2
dari alam atau sintetik mempunyai aktivitas antioksidan dapat menggunakan metode
Transfer Atom Hidrogen (HAT). Metode HAT dilakukan berdasarkan reaksi reduksi
yang dialami oleh oksidan sehingga akan mengubah warna. Salah satu contoh metode
HAT adalah DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) (Trifena, 2012).
Kayu manis (Cinnamomum burmanniNees ex B1.) merupakan salah satu
tanaman obat yang banyak dibudidayakan di Indonesia yang memiliki banyak khasiat
bagi kesehatan. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh kulit batang kayu manis
adalah memiliki aktivitas tabir surya dan antioksidan sekaligus (Shekar et
al,2012).Hal tersebut menjadikan kulit batang kayu manis potensial untuk dijadikan
bahan aktif pada sediaan antioksidan. Kandungan kimia dalam kulit batang kayu
manis diantaranya sinamaldehid, asam sinamat, kumarin, tanin, dan flavanoid.
Senyawa-senyawa tersebut diketahui berpotensi sebagai antioksidan serta dapat
digunakan sebagai kandungan sediaan tabir surya karena mampu menyerap radiasi
sinar ultraviolet pada panjang gelombang daerah UV-B (Miksusanti, 2012).
Untuk kemudahan penggunaan pada kulit, maka kulit batang kayu manis
perlu diformulasi menjadi suatu sediaan farmasi. Sediaan semisolid dalam industri
farmasi dapat berupa krim, gel, salep, ointment dan lotion. Bentuk sediaan yang
dipilih adalah emulgel. Kelebihan dari sediaan emulgel ini adalah nyaman digunakan
dan mampu melekat pada waktu yang relatif lama pada kulit sehingga dapat
mendukung penggunaannya sebagai sediaan antioksidan dan tabir surya (Panwar,
2011).
Dari pertimbangan yang ada, maka pada penelitian ini akan dibuat sediaan
emulgel antioksidan yang mengandung ekstrak kulit batang kayu manis dengan
konsentrasi (1%, 2%, dan 3%). Untuk evaluasi sediaan dilakukan penentuan
karakteristik fisik dengan evaluasi penetapan pH, viskositas, daya sebar, aseptabilitas
daya antioksidan sediaan emulgel antioksidan ekstrak kulit batang kayu manis
(Cinnamomum burmannii) secara in vitro menggunakan metode DPPH dan
spektrofotometri dengan berbagai kadar dengan penambahan HPMC sebagai gelling
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum
burmanni) pada kadar (1%, 2%, dan 3%) dengan penambahan HPMC sebagai
gelling agentpada sediaan emulgel terhadap karakteristik fisik (pH, viskositas,
daya sebar), aseptabilitas, daya antioksidan ?
2. Pada kadar berapakah (1%, 2%, dan 3%) ekstrak kulit batang kayu manis
(Cinnamomum burmanni) yang dapat memberikan karakteristik fisik (pH,
viskositas, daya sebar), aseptabilitas terhadap sediaan emulgel antioksidan
dengan penambahan HPMC sebagaigelling agent?
1.3 Tujuan Penelitan
1. Menentukan pengaruh kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum
burmanni) pada kadar(1%, 2 %, dan 3 %)dengan penambahan HPMC sebagai
gelling agent pada sediaan emulgel terhadap karakteristik fisik (pH,
viskositas, daya sebar), aseptabilitas, daya antioksidan
2. Menentukan pada kadar berapakah (1%, 2 %, dan 3 %) ekstrak kulit batang
kayu manis (Cinnamomum burmanni) yang dapat memberikan karakteristik
fisik (pH, viskositas, daya sebar), aseptabilitas yang terbaik terhadap sediaan
dengan penambahan HPMC sebagaigelling agentsebagai antioksidan.
1.4 Hipotesis Penelitian
Peningkatan kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanni)
dapat meningkatkan nilai antioksidannya
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan
formula sediaan ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanni) sebagai