• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI AYU RANNISA PUTRI. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN EMULGEL EKSTRAK KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS HPMC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI AYU RANNISA PUTRI. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN EMULGEL EKSTRAK KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS HPMC"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

AYU RANNISA PUTRI

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN EMULGEL

EKSTRAK KULIT BATANG KAYU MANIS

(Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS HPMC

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayat serta karuniaNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Emulgel Ekstrak Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum

burmannii) dengan Basis HPMC” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam

menyelesaikan program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Kedua orang tua saya, alm bapak ir. Hariyanto dan ibu Hj. Nurwati Dra. yang dengan penuh kasih sayang, ketulusan dan kesabaran selalu memberikan sepenuhnya semangat, nasihat, dukungan moral dan materi, serta yang paling utama adalah doa yang berlimpah sehingga saya dapat menjalani studi farmasi dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

2. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dian Ermawati, M.Farm.,Apt. selaku dosen pembimbng II yang selalu memberikan arahan dengan penuh semangat dan kesabaran, membimbing dan meluangkan waktu serta memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 3. Bapak Drs. H Achmad Inoni, Apt., dan Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.si., MP, selaku

tim penguji yang memberikan dorongan, saran, kritik yang membangun serta nasihat untuk skripsi yang telah dikerjakan kepada penulis.

4. Bapak Yoyok Bekti P., M.Kep, Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program sarjana.

5. Ibu Sovia Aprina Basuki selaku Kepala Laboratorium Sediaan Farmasetika dan Laboratorium Kimia Terpadu, yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt. sebagai Dosen Wali yang telah memberikan asuhan akademik, bimbingan moral dan nasihat selama menjalankan studi.

(5)

v

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis menyelesaikan pendidikan sarjana dengan lancar.

8. Mas Ferdi selaku laboran yang membantu dan mendampingi penulis dalam penelitian. 9. Kakak dan adik- adik saya agung , tia dan irul yang menjadi penyemangat saya.

10. Devita Nanda dan Risqika Yuliatantri yang menjadi teman seperjuangan dalam penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

11. Teman – teman angkatan 2011 khususnya kelas farmasi A atas persahabatan selama dibangku perkuliahan.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu- persatu, terima kasih atas bantuan, dukungan, semangat dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T membalas kebaikan Bapak, Ibu dan saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua.

Malang, Agustus 2015

(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... . i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR SINGKATAN……… . xii

RINGKASAN ... xiii ABSTRAK ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3 Tujuan Penelitian...3 1.4 Hipotesis...3 1.5 Manfaat penelitian...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4

2.1 Tanaman kayu manis...4

2.1.1 Sejarah kayu manis...4

2.1.2 Klasifikasi kayu manis...5

2.1.3 Jenis kayu manis...5

2.1.4 Kulit batang kayu manis...5

2.1.5 Kandungan kimia kayu manis...6

2.1.5.1 Kandungan Minyak atsiri kayu manis...7

2.1.5.2 Nama dan Struktur...7

2.1.5.3 Manfaat Cinnamaldehyde...8

2.2Antioksidan...8

2.2.1. Definisi antioksidan...8

(7)

vii

2.2.3 Pemakaian antioksidan...9

2.2.4 Mekanisme kerja antioksidan...11

2.3 Kulit...14

2.3.1Struktur kulit...14

2.3.2 Fungsi kulit...15

2.3.3 Mekanisme perlindungan alami kulit...16

2.4Gel...16

2.4.1 Definisi gel...16

2.4.2 Emulgel...18

2.5 Formulasi basis...19

2.6Evaluasi sediaan semisolid...22

2.6.1 Evaluasi efektivitas sediaan antioksidan...22

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL...22

BAB IV METODE PENELITIAN…...25

4.1 Rancangan penelitian...25

4.1.1Tempat dan Waktu Penelitian...25

4.1.2Bahan...25

4.3Alat...25

4.4Metode Kerja...25

4.5Rancangan Formula...28

4.5.1 Formula emulgel basis Hpmc...28

4.5.2 Evaluasi Sinamaldehid...32

4.6 Evaluasi sediaan...32

4.6.1 Evaluasi Tipe Emulsi...32

4.6.2 Evaluasi Fisik Sediaan...32

4.6.3Evaluasi Aseptabilitas Sediaan...33

4.6.4 Evaluasi Uji Antioksidan...35

4.7Analisis Data...37

4.7.1 Data absorbansi...37

4.7.2 Perhitungan Presentasi Inhibisi...37

(8)

viii

BAB V HASIL PENELITIAN...38

5.1 Pemeriksaan Kualitatif ekstrak KBKM...38

5.1.2 Pemeriksaan Senyawa Sinamaldehid...38

5.2 Hasil Uji Karakteristik Fisik Sediaan KBKM...40

5.2.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan KBKM...40

5.2.2 Hasil Pengukuran pH Sediaan KBKM...41

5.2.3 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan KBKM...42

5.2.4 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan KBKM...43

5.3 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan KBKM...45

5.4 Hasil Pengukuran Antioksidan...47

BAB VI PEMBAHASAN...49

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN...53

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1.5 Kandungan kimia kayu manis ... 6

IV.1 Formula emulgel basis HPMC... 28

V.1 Tabel Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan KBKM ... 40

V.2 Tabel Hasil Pengukuran pH sediaan KBKM ... 41

V.4 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan KBKM ... 42

V.6 Hasil Pengukuran Viskositas ... 43

V.8 Perbandingan Parameter Aseptabilitas Sediaan KBKM ... 45

V.7 Hasil IC50 Vit, C ... 47

V.9 Hasil IC50 Ekstrak KBKM ... 47

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1 kayu manis ... 3 2 Struktur sinamaldehid ... 7 3 Penampang Kulit ... 12

4 Skema keranka konseptual ... 25

5 Skema pembuatan emulgel basis HPMC ... 27

6 Skema pembuatan gel ... 30

7 Pembuatan larutan DPPH ... 33

8 Pembuatan larutan Blanko ... 34

9 Pembuatan larutan baku uji ... 35

10 Pembuatan larutan control positif ... 35

11 Perhitungan IC50... 37

12 Gambar organoleptis ekstrak kbkm ... 38

13 Hasil pengujian sinamaldehid ... 39

14 Hasil pewarnaan sudan III ... 39

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 58

2 Surat Pernyataan ... 59

3 Determinasi Ekstrak KBKM ... 60

4 Data Pengukuran Penyebaran Sediaan KBKM... 62

5 Surat Pernyataan Persetujuan ... 68

6 Prosedur Uji Aseptabilitas ... 64

7 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan KBKM ... 71

8 Nilai IC50 Pada ekstrak KBKM ... 74

9 Nilai IC50 Pada Sediaan KBKM ... 75

10 Hasil Uji Statistik Daya Sebar Sediaan KBKM ... 79

11 Hasil Uji Statistik Pengukuran Viskositas Sediaan KBKM ... 80

12 Hasil Uji Statistik Pengukuran pH sediaan KBKM ... 82

(12)

xii

Daftar Singkatan

AH

: Antioksidan

DPPH

: 1,1-difenil-2-pikrilhydrazil

HAT

: Transfer Atom Hidrogen

HPMC

: Hypromellose, metchocel, hydroxyl, Proppyl methyl

Cellulose, metolose, dan pharmacoat

ROS

: Reactive oxygen Spesies

UV

: Ultra Violet

(13)

xiii

RINGKASAN

Aging (penuaan) adalah fenomena kompleks yang didefinisikan sebagai proses yang

menyebabkan peningkatan usia. Ahli biologi mendefinisikan sebagai penuaan sebagai jumlah total semua perubahan yang terjadi pada organism hidup dengan berlalunya waktu dan menyebabkan kemampuan untuk bertahan hidup dan gangguan fungsional menurun. Penuaan kulit adalah proses kompleks yang ditentukan oleh sifat genetic individu dan faktor lingkunga. Tanda-tanda jelas penuaan kulit adalah atropi, kelemahan, kerutan, kendur, kekeringan, dan banyaknya pigmen noda lain pada kulit (Datta et al,.2011). Seperti diketahui sifat antioksidan dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini (Kenisa,dkk,2012).

Kayu manis (Cinnamomum burmanni Nees ex B1.) merupakan salah satu tanaman obat yang banyak dibudidayakan di Indonesia yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh kulit batang kayu manis adalah memiliki aktivitas antioksidan sekaligus tabir surya (Shekar et al,2012). Saat ini sudah dilakukan beberapa penelitian tentang kulit batang kayu manis terkait dengan kandungan sinamaldehid yang memiliki potensi antioksidan yang tinggi, termasuk di industri kosmetik. Seperti diketauhi sifat antioksidan dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini. Sediaan emulgel kulit batang kayu manis ddibuat dalam basis HPMC karena basis ini mudah terpenetrasikan di kulit sehingga efek yang diinginkan dapat masuk kedalam kulit.

Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan pengaruh pada kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii) pada kadar (1%, 2%, 3%) dengan penambahan HPMC sebagai gelling agent pada sediaan emulgel terhadap karakteristik fisik (pH, viskositas, daya sebar), asseptabilitas, dan daya antioksidan.

Pada penelitian ini dibuat 3 macam formula yaitu Parrafin liquidum 5%, Methyl Paraben (nipagin) 0,2%, Propyl Paraben (nipasol) 0,3%, Tween 80 10%, span 80 10%, Propylenglycol 10%, HPMC 3% dan Aquadest sampai dengan 100%. Kecuali kadar ekstrak kulit batang kayu manis pada FI 1%, FII 2%, dan FIII 3% dari masing- masing formula sediaan emulgel. Evaluasi sediaan meliputi tipe emulsi, organoleptis, pH, daya sebar, viskositas, aseptabilitas, dan efektivitas nilai antioksidan.

Tahap awal dilakukan uji tipe emulsi dengan tes pewarnaan menggunakan sudan III, dari ketiga formula menunjukkan emulgel ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii) termasuk kedalam tipe W/O yaitu yang memberikan warna yang homogen pada sediaan dan juga pemeriksaan mikroskop. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan organoleptis, didapatkan bahwa sediaan formula I, formula II, dan formula III memiliki tekstur yang lembut bergranul, berbau khas kayu manis, dan memiliki warna merah pucat. Pada pemeriksaan pH menunjukkan rerata pH formula I(6,79 ± 0,09) > formula II(6,75 ± 0,23) > formula III (6,74 ± 0,05). Hasil analisis statistic One-Way Annova diperoleh F hitung (0,068) < F tabel (5,143). Sehingga tidak ada perbedaan makna antara formula I, II, dan III.

Berdasarkan uji daya sebar sediaan emulgel dari masing-masing formula dapat diketahui bahwa pada formula I (0,346 ± 0,0814), formula II (0,286 ± 0,0251), formula III (0,186 ± 0,0473). Untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang digunakan pada sediaan terhadap daya sebar sediaan emulgel

(14)

xiv

dilakukan uji analisis statistik dengan One-way Annova didapatkan F Hitung (6,189) > F tabel (5,143) dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan makna daya sebar antara formula I, II dan III dimana formula III memiliki daya sebar yang lebih rendah dibandingkan dengan formula I dan II.

Berdasarkan pemeriksaan viskositas didapatkan hasil formula I (1786,67± 1139,12 dpas), formula II (2226,67 ± 400,66 dpas) dan formula III (2400 ± 688,57 dpas). Untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum

burmannii) yang digumakan pada sediaan dilakukan analisis statistik dengan One-way Annova

didapatkan F hitung (0,466) < F tabel (5,143) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada formula I, II , dan III.

Dari uji aseptabilitas yang dilakukan bahwa ketiga formula pada parameter kelembutan dioleskan formula III lebih tinggi skornya jika dibandingkan dengan formula I dan II, pada parameter kemudahan diratakan formula II dan III memiliki nilai skor yang sama, dan pada parameter kemudahan dicuci formula I dan II memiliki nilsi skor yang sama. Dari ketiga kriteria penilaian yang diamati diambil kesimpulan bahwa formula III memiliki kriteria aseptabilitas yang palin baik diantara ketiga formula.

Dari hasil evaluasi uji aktivitas nilai antioksidan yang dilakukan didapatkan hasil formula I didapatkan nilai antioksidan (479,02 ± 18,61), formula II (491,34 ± 76,54), dan formula III (474,41 ± 78,90). Untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar ekstrak kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang digunakan pada sediaan emulgel dilakukan uji analisi statistik dengan One-way Annova didapatkan F Hitung (0,055) < F tabel (5,143) sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan nilai antioksidan yang bermakna.

Berdasarkan karakteristik fisik (pH, daya sebar, dan viskositas) serta aseptabilitas dari ketiga formula yang dibuat formula III merupakan formula yang terbaik karena memberikan karekteristik fisik dan aseptabilitas sediaan yang baik terhadap sediaan emulgel ekstrak kulit batang kayu manis . untuk uji efektifitas nilai antioksidan formula III merupakan yang terbaik karena mempunyai % inhibisi yang paling besar diantara formula I dan II.

(15)

xv

ABSTRAK

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN EMULGEL EKSTRAK KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) dengan BASIS HPMC

AYU RANNISA PUTRI

Aging adalah fenomena kompleks yang didefinisikan sebagai proses yang peningkatan

usia. Seperti diketahui antiosidan dapat menghambat radikal bebas sehingga antioksidan dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini. Kayu manis merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan di Indonesia yang memiliki banyak manfaat khasiat bagi kesehatan. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh tanaman kayu manis adalah memiliki aktivitas antioksidan.

Penelitian ini untuk menentukan pada kadar berapakah ekstrak kulit batang kayu manis (1%, 2%, dan 3%) memberikan karakteristik fisik, aseptabilitas dan efektifititas nilai antioksidan terbaik dalam formula emulgel ekstrak kulit batang kay manis sebagai antioksidan dengan basis

HPMC. Evaluasi meliputi tipe emulsi, daya sebar, viskositas dan efektifitas nilai antioksidan.

Hasil pemeriksaan organoleptis ketiga formula memiliki tekstur yang lembut bergranul, berbau khas kayu manis, serta warna sama yaitu coklat pucat. Analisis statistik dengan One-Way

Annova menemukan bahwa ada perbedaan yang bermakna untuk evaluasi daya sebar, tetapi

untuk pH, viskositas dan nilai antioksidan tidak ada perbedaan yang bermakna. Untuk evaluasi aseptabilitas, formula III (3%) adalah yang memenuhi kriteria penilaian aseptabilitas diantara ketiga formula.

Berdasarkan karakteristik fisik (pH, daya sebar dan viskositas) serta aseptabilitas dari ketiga formula yang dibuat, formula III (3%) yang terbaik karena memberikan karakterstik fisik dan septabilitas sediaan yang paling baik. Untuk nilai antioksidan formula III (3%) memiliki nilai IC50 antioksidan tertinggi.

(16)

xvi

ABSTRACT

EXPERIMENT ACTIVITY OF STOCKS EMULGEL EXTRACT Cinnamon bark (Cinnamomum burmannii) AS ANTIOXIDANT with HPMC BASE

AYU RANNISA PUTRI

Aging is a complex phenomenon that defined as a proses to make a premature aging. As

known antioksidan can use to prevent a premature aging. The Cinnamomum is one of a herbal that widely cultivated in Indonesia that has a many health giving properties wich one the advantages of Cinnamommum have antioxidant activity.

This study aims to determine the levels of cinnamom extract (1%, 2%, and 3%) which give physical characteristics, acceptability, and effectiviness as a sunscreen optimal the preparation of the emulgel extract of cinnamom bark with HPMC base. Evaluations include emulsion type, disperse power, viscosity and antioxidant value.

The results of organoleptic for formula I(1%), II(2%), and III(3%) have a soft textyre grainy, distinctive smell of cinnamom, and all formula have a pale brown color. Result of analysis One-Way ANOVA found significantdifferents for any dispersive power but did not have siginificant differences in pH, viscosity and antioxidant value. For acceptability evaluation formula III is the optimal formula to applied softness, easiest formula to flatten and easy to wash.

Based on the physical characteristics (pH, power of spread, viscosity), acceptability and effectiveness of antioxidant value sunscreen extract of cinnamom bark obtained the formula III (3%) is providing optimal result.

(17)

54

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, Cara Uji Derajat Keasaman (pH) dengan Menggunakan alat pH

Meter, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta)

Anif, M.1997. Ilmu meracik Obat. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Ansel H.C. 1989. Sistem pemberian obat melalui kulit, salep, krim, lotio dan preparat lain. Dalam : Farida Ibrahim, ed. Pengantar bentuk sediaan farmasi, edisi 4. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). h.490-4, 513, 9-21.

Datta .H.S, Mitra S.K, Paramesh R, and Patwardhan B.,2009. India. Theories and

Manegement of Aging: Modern and Ayurveda Persperctives.

Datta H.S et al., 2011. Theories and Management of Aging: Moders and Ayurveda Precspective. Evidence – Based Complementary and Alternative Medicine Volume 2011 article ID 528527. Diakses tanggal 6 januari 2014. Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia IV, Departemen kesehatan RI Jakarta. Hal

551,713.

Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia III, Departemen kesehatan RI Jakarta. Hal 474.

Ditjen POM, Depkes RI, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 1-26.

Food and Drug Administration (FDA). 2003. Guidance for Industry Photosafety,Testing Pharmacology Toxycology Coordinating Committee in the Centre for Drug Evaluationand Research (CDER) at the FDA.Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons. S., and Williamson, E.M., 2010, Farmakognosi. Gheldof, N., Wang, X.-H., Engeseth, N.J., 2002. Identification and quantification

of antioxidant components of honeys from various floral sources. Journal of Agricultural and Food Chemistry 50, 5870–5877.

Guenther, E., diterjemahkanoleh S. Ketaren, 1987, MinyakAtsiri, jilid IV A, 241291, UI Press,Jakarta.

Hassan, I., Konchok D., Abdul S., Parvaiz A. (2013). Sunscreen and Antioxidants as Photo-Protective Measure: An update, Our Dhermatol Online, Vol. 4, No. 3. pp. 369-374.

(18)

55

Hernani et al., 2005. Teknologi pemanfaatan tanaman obat untuk bahan baku industryBiofarmaka. Laporan akhir BB Litbang Pascapanen, Bogor. 49 hal. Heyne, K., (1987), Tumbuhan Berguna Indonesia II, edisi 2, Yayasan Sarana Wana

Jaya,Jakarta, Hal. 795-800.

Kenisa .Y.P, 2012. Effect of Robusta Coffe Beans ointment on Full Thickness Wound

Healing. Surabaya. DentalJournalvol 4 No.1 March 2012.

KrisnadiA.D., 2012.Kelor Super Nutrisi,p. 3, 29, 34-37, 66-68

http://www.kelorina.com/e-bookkelorsupernutrisi/2012/pdf. diakses tanggal 5desember 2013.

Lachman, C.L, Lieberman H.A., J.L Kanig (eds).2008. teori dan Praktek Farmasi Industri edisi 2 (Terjemahan), Jakarta: UI press

Magdy, I.M., 2004, Optimation of Chlorpenerine Emulgel Formulation , APPS Journal (Serial online) 6(3): 26 http//www.aapspharmsci.org . diakses 11 Februari 2015

Miksusanti, E., dan S. Hotdelina. (2012). Aktivitas Antioksidan dan Sifat Kestabilan Warna Campuran Ekstrak Etil Asetat Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) dan Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.), Jurnal Penelitian

Sains, Vol. 15, No. 2. pp. 60-69.

Mitsui, T. 1997. New Cosmetic Science. Edisi Pertama. Netherlands : Elsevier.47-64.

Nainggolan, M., 2008, Isolasi Sinnamaldehid dari Kulit Kayu Manis (Cinnamomum

burmanni),Tesis, Sekolah pasca sarjana Universitas Sumatra Utara, Medan.

Niyogi, P., N. J. Raju, P. G. Reddy , dan B.G. Rao. 2012. Formulation andEvaluation of antiimflammatory Activity of Solanum Pubescens WildExtracts gel on Albino Wistar Rats. International Journal of Pharmacy2(3): 484-490.

Nurahyo, 2007.Kayu Manis danJahe Berpotensi Sebagai Antioksidan danAntimikroba.http://indonesiaindonesia.com (11 november 2012).

Panwar, A.S. (2011). Emulgel: A Review, Asian Journal of Pharmacy and Life

Science, July-Sept, Vol. 1, No. 3. pp. 334.

Pham-Huy, L, A., He, H., and Pham-Hucy, C. 2008. Free Radical, Antioxidant in Diseaseand Health. Int.J. Biomed. Sci. 4 (2):89-96.

Prakash A., 2001. Antioxidant Activity, Medallion Laboratories Analytical Progress, Vol. 19 (2).

(19)

56

Rohman, A., sugeng, R., 2005. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata) Secara in vitro, Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3), hal. 136-140.

Rismunandar dan Paimin F.B 2001.Kayu manis : Budi Daya dan Pengolahan DalamFerdiana.2004.Evaluasi:Mutu Minuman Teh Kayu Manis Selama Penyimpanan.Skripsi .IPB.Bogor.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients,6thEditionPharmaceuticalPressandAmericanPharmacists Association, Washington D.C.

Rowe, C.R. P.J. Shekey. and P.J. Weller. 2006. Handbook of Pharmaceutical Expients. Fifth Edition London : Pharmaceutical Press.

Shandiutami N.M.D., Rahayu, L., Oktaviani,T., Sari, L.,Y., 2014 Uji Aktivitas Antioksidan Rebusan Daun SambangGetih dan Sambang Solol Secara In Vitro Skripsi Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila.

Shekar, M., Shirin S., George L., Karthik M. (2012). Evaluatin of In Vitro Antioxidants Property and Radio Protective Effect of The Constituent Medicinal Plants of a Herbal Sunscreen Formulations, International Journal

of Pharmaceutical Frontier Research (IJPFR), Vol. 2, No. 2. pp. 90-96.

Suardi. M., Armenia dan Anita. M. (2008). Formulasi dan Uji Klinik Gel anti Jerawat. Benzoil Peroksida – HPMC Skripsi. Denpasar. Fakultas Farmasi. Universitas Udayana

Thomas J. and Duethi P.P. 2001. Cinnamon Handbook of herbs and Spices. CRC Press.NewYork.

Tortora, G. J. and N. P. Anagnostakos, 1990, Principles of Anatomy andPhisiology,6th ed., Harper and Row Pub., New York, 120.

Utomo A.B., Suprijono A. Risdianto A., 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Sarang Semut (Myermecodia pedams) & Ekstrak Teh Hitam (Camelia sinensis O.K.var.asamica (mast)) dengan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Semarang: Jurnal Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi

Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.

Wehantouw, F., Suryanto, E., Kojong, N.N dan Pontoan, J., 2011. Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana M.) Sebagai Krim Tabir Surya. Manado. Kongres Ilmiah Ikatan Apoteker Indonesia ke XIX.

(20)

57

Winarsih, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius, Hal. 13;79-0.

Windono,T., dkk. 2004. Studi Hubungan Struktur-Aktivitas Kapasitas Peredaman Radikal Bebas Senyawa Flavonoid terhadap 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil ( DPPH ).Artocarpus4 (1) : 42-52.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan karakteristik fisik (pH, daya sebar, dan viskositas) serta aseptabilitas dari ketiga formula yang dibuat formula III merupakan formula yang terbaik

Abstrak: Kayu manis ( Cinnamomum burmannii ) merupakan bahan alami yang selama ini hanya dikenal sebagai bumbu dalam masakan, tetapi ternyata memiliki khasiat obat. Kulit kayu

Penelitian ini adalah untuk melihatkadar ekstrak kulit kayu manis (1%, 2% dan 3%) yang dapat memberikan karakteristik fisik dan akseptabilitas yang optimal dengan

Hasil penelitian minyak atsiri kulit batang kayu manis (Cinnamomum zeylanicum) dapat diformulasikan dalam sediaan deodoran roll ons yang baik secara fisik dilihat dari

Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi ilmiah mengenai jenis senyawa yang dimiliki kulit batang kayu manis Cinnamomum burmannii dan daun pepaya

Penelitian ini adalah untuk melihatkadar ekstrak kulit kayu manis (1%, 2% dan 3%) yang dapat memberikan karakteristik fisik dan akseptabilitas yang optimal dengan

PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI PAKAN

Hasil penelitian minyak atsiri kulit batang kayu manis (Cinnamomum zeylanicum) dapat diformulasikan dalam sediaan deodoran roll ons yang baik secara fisik dilihat dari uji