• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1001069 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1001069 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Lestari Syafitri Lubis, 2014

Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurikulum memiliki peranan penting dalam pendidikan. Istilah kurikulum

menunjukkan beberapa dimensi pengertian, setiap dimensi tersebut memiliki

keterkaitan satu dengan yang lainnya seperti 1) kurikulum sebagai suatu ide, 2)

kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang merupakan perwujudan dari

kurikulum sebagai suatu ide, 3) kurikulum sebagai suatu aktivitas atau sering

disebut juga kurikulum sebagai suatu pelaksanaan dari kurikulum sebagai rencana

tertulis, 4) kurikulum sebagai hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum

sebagai suatu kegiatan (Tim Pengembang MKDP, 2012). Uji coba penerapan

kurikulum 2013 di Indonesia saat ini diterapkan pada peserta didik kelas I SD,

kelas IV SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA (Kemendikbud, 2013).

Berlakunya kurikulum 2013 maka semestinya dilaksanakan secara utuh pada

setiap sekolah. Satuan kurikulum 2013 menekankan kepada pendekatan ilmiah

atau scientific approach pada proses pembelajaran. Isi kurikulum sains disusun

dan diorganisasikan ke dalam tujuh lingkup pembelajaran, yaitu bekerja ilmiah,

makhluk hidup dan proses kehidupan, materi dan sifatnya, energy dan

perubahannya, bumi dan alam semesta, sains dan teknologi, dan sains dalam

perspektif individu dan masyarakat. Dari tujuh lingkup pembelajaran, lingkup

pertama sebagai lingkup proses, lingkup kedua sampai dengan kelima sebagai

lingkup konseptual yang merefleksikan pengorganisasian sains secara

konvensional (Rustaman, 2010).

Proses pembelajaran IPA menuntut adanya pelaksanaan pembelajaran

yang berbasis pada proses dan hasil. Pembelajaran IPA harus dilaksanakan

dengan metode dan pendekatan yang tepat, hal ini karena pada pelajaran IPA

banyak sekali konsep-konsep yang sukar dipahami dan dijelaskan dengan cara

(2)

Lestari Syafitri Lubis, 2014

Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang didapat oleh peserta didik tak jauh dari mendengar, menulis dan

mengerjakan tugas yang kadang monoton dan membosankan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kemampuan memperhatikan

peserta didik dalam mengikuti kuliah (ceramah) akademi paling maksimal hanya

40% dari total jam pelajaran. Sementara itu, tingkat perhatian peserta didik

mencapai 70% pada 10 menit pertama kuliah dan hanya tersisa 20% pada 10

menit terakhir. Data penilaian di atas membuktikan bahwa metode ceramah yang

biasa digunakan ternyata sangat tidak efektif, penelitian lebih lanjut menunjukkan

bahwa penambahan audio visual dapat meningkatkan konsentrasi sebesar 14

sampai dengan 38% dari sinilah kita yakin bahwa metode dan pendekatan

konvensional yang biasa digunakan harus direvisi (Widada, 2008).

Kegiatan belajar mengajar konvensional, yaitu guru hanya menggunakan

metode belajar seperti menjelaskan secara abstrak, hafalan dan ceramah, para guru

tidak sadar apa yang mereka lakukan bisa membunuh dan mematikan potensi dan

kreatifitas yang dimiliki oleh peserta didik. Salah satu usaha mengembangkan

kualitas pembelajaran adalah dengan menggunakan pendekatan keterampilan

proses. Keterampilan proses adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran dengan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut terlibat langsung dalam

proses penemuan dan penyusunan suatu konsep. Pendekatan keterampilan proses

dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan

keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari

kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri peserta didik

Depdikbud (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2013). Pendekatan keterampilan

proses sangat mendukung dalam proses pembelajaran IPA karena pendekatan

keterampilan proses berguna sebagai wahana penemuan dan pengembangan fakta,

konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan bagi peserta didik. Fakta, konsep, dan

prinsip ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan peserta didik

berperan dalam menunjang pengembangan keterampilan proses pada peserta

didik. Dalam pendekatan keterampilan proses kerja ilmiah peserta didik diminta

(3)

Lestari Syafitri Lubis, 2014

Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mereka laksanakan. Selain itu, penerapan keterampilan proses dalam proses

pembelajaran lebih menekankan pada kemampuan dan keterampilan proses

peserta didik sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik akan berperan

aktif dengan begitu proses pembelajaran yang diterapkan akan berorientasi kepada

peserta didik (student centered), memahami konsep dari materi pelajaran yang

sedang dipelajari dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar

mengajar. Diharapkan peserta didik akan memperoleh pengetahuan baru dari hasil

pengamatan atau dapat membangun suatu konsep baru dari pengetahuan awal

yang dimiliki sebelumnya.

Penilaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses

tidak hanya dilihat dari hasil belajar di akhir kegiatan pembelajaran, akan tetapi

penilaian tersebut juga dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Penilaian proses pembelajaran IPA dapat dilakukan melalui penilaian akademik

atau keterampilan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan proses ilmiah,

sehingga sering dikatakan sebagai keterampilan proses. Bekerja secara ilmiah

tidak sekedar mengumpulkan fakta, mengumpulkan teori, atau proses mental dan

keterampilan manipulatif. Namun sains merupakan cara-cara memahami gejala

alam yang terus berkembang (Rustaman, 2010).

Materi pembelajaran IPA pada jenjang SMP terintegrasi, maka pemilihan

materi berdasarkan analisis materi yang berkaitan langsung dengan biologi.

Adapun materi yang dipilih adalah pembelajaran pada konsep ekosistem. Pada

kurikulum 2013, konsep ekosistem dikembangkan dalam bentuk pengamatan

lingkungan seperti yang tercantum dalam KD 3.8 mendeskripsikan interaksi antar

makhluk hidup dan lingkungannya dan KD 4.12 menyajikan hasil observasi

terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Kemendikbud

(dalam Kurikulum, 2013). Pada konsep ekosistem menuntut peserta didik untuk

dapat mengembangkan dan menerapkan keterampilan proses dengan

melaksanakan pengamatan terhadap lingkungan dan mampu mengomunikasikan

(4)

Lestari Syafitri Lubis, 2014

Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menuntut penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pelaksanaan proses

pembelajarannya.

Di SMP Negeri 12 Bandung sedang menerapkan uji coba kurikulum 2013

pada kelas VII SMP. Berdasarkan hasil observasi pada beberapa kelas VII, guru

pada saat mengajar di kelas lebih dominan menjelaskan materi dengan metode

konvensional dan belum menekankan pada keterampilan kerja ilmiah peserta

didik. Sehingga menyebabkan keterampilan kerja ilmiah peserta didik rendah.

Menurut Aryulina (dalam Tias, 2012) menyatakan bahwa kerja ilmiah

merupakan salah satu kompetensi rumpunan sains yang meliputi kegiatan

observasi, klasifikasi, mendesain percobaan, menggunakan alat ukur/pengamatan,

mengumpulkan data, menyusun kesimpulan, dan mengomuikasikan hasil/ide baik

secara tertulis maupun lisan. Kerja ilmiah tidak saja mencakup kegiatan

melakukan percobaan saja, namun juga proses berfikir dan bersikap secara ilmiah

Aryulina (dalam Tias, 2012). Bekerja ilmiah sebagai lingkup proses bertautan erat

dengan konsep. Dengan demikian bekerja ilmiah mengintegrasikan isi sains ke

dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran yang membekali peserta didik pengalaman

belajar secara langsung. begitu juga pada perencanaan kurikulum, semua lingkup

konsep harus terintegrasi dengan lingkup prosesnya (Rustaman, 2010). Observasi

juga dilaksanakan dengan beberapa peserta didik di SMP Negeri 12 Bandung,

sebagai contohnya beberapa peserta didik pada saat pelaksanaan kerja ilmiah tidak

terbiasa dalam menggunakan dan membaca hasil pengukuran pada alat ukur

thermometer. Peserta didik masih terlihat kebingungan apa yang harus mereka

lakukan untuk menggunakan alat dan bagaimana membaca hasil pengukuran alat

ukur sehingga menyebabkan peserta didik mengalami kesalahan dalam

menganalisis data yang diperoleh.

Berlandaskan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya Azal

(2007) mengenai pembelajaran kontekstual dengan strategi belajar kooperatif TGT

untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar disimpulkan

bahwa penerapan pembelajaran kontekstual dengan strategi belajar kooperatif

(5)

Lestari Syafitri Lubis, 2014

Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siklus II. Keterampilan proses sains peserta didik mengalami peningkatan untuk

semua komponen diantaranya, yaitu observasi, klasifikasi, pengukuran,

komunikasi, dan membuat kesimpulan. Penerapan pembelajaran kontekstual

dengan strategi belajar kooperatif TGT dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik baik pada hasil proses pembelajaran maupun hasil tes kognitif. Berdasarkan

hasil dari penelitian yang telah dijelaskan bahwa keterampilan proses sains peserta

didik mengalami peningkatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan

berbanding lurus dengan hasil belajar peserta didik yang mengalami peningkatan.

Selain itu, pada penelitian selanjutnya Khanafiyah (2010: 115-122)

mengenai pengembangan keterampilan kerja ilmiah mahasiswa calon guru fisika

melalui eksperimen gelombang open-inquiry. Komponen kerja ilmiah yang

diterapkan pada eksperimen inkuiri sebagai berikut: menetapkan kompetensi

sesuai judul eksperimen, memahami landasan teori, mengidentifikasi bahan dan

merangkai alat, merumuskan prosedur dan melaksanakannya, menyusun laporan

eksperimen dan keterampilan presentasi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan

bahwa keterampilan kerja ilmiah dapat dikembangkan melalui eksperimen

gelombang open-inquiry dengan pencapaian skor rata-rata 78 termasuk dalam

kategori baik.

Kualitas pembelajaran dapat tercapai dengan optimal melalui pendekatan

keterampilan proses. Melalui keterampilan proses kerja ilmiah aktivitas peserta

didik yang berkaitan dengan kegiatan observasi, klasifikasi, mendesain percobaan,

menggunakan alat ukur/pengamatan, mengumpulkan data, menyusun kesimpulan,

dan mengomuikasikan hasil/ide baik secara tertulis maupun lisan dapat

dioptimalkan. Selain itu, pendekatan keterampilan proses dengan metode ilmiah

(kerja ilmiah) juga dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan

keprofesionalan guru yang akan diikuti oleh peningkatan efektivitas kegiatan

belajar mengajar.

Selama ini keterampilan proses sudah ditekankan dalam berbagai

kurikulum sains/IPA. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik

(6)

Lestari Syafitri Lubis, 2014

Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem. Penelitian yang dapat

mendorong keberhasilan peserta didik menggunakan keseluruhan indera dan

(7)

Lestari Syafitri Lubis, 2014

Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalahnya

sebagai berikut “Bagaimana Kerja Ilmiah Peserta didik SMP dalam Kerja KelompokPada Pembelajaran Konsep Ekosistem?”.

Adapun pertanyaan penelitian yang dapat dijabarkan dari rumusan

masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan kerja ilmiah peserta didik dalam kerja kelompok pada

pembelajaran konsep ekosistem?

2. Bagaimana hasil belajar peserta didik dalam kerja kelompok setelah mengikuti

pembelajaran dengan kerja ilmiah dalam kerja kelompok?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan-batasan tertentu agar lebih mengarah pada

tujuan dan rumusan masalah yang ditentukan. Berikut ini batasan masalah

penelitian ini.

1. Penerapan kerja ilmiah peserta didik dalam kerja kelompok yang diukur dari

hasil lembar observasi pelaksanaan kegiatan kerja ilmiah dan hasil rekaman

video kerja ilmiah peserta didik dalam kerja kelompok

2. Kerja ilmiah yang diukur meliputi tahapan dalam merencanakan pengamatan

ilmiah, melaksanakan pengamatan ilmiah dan mengomuikasikan hasil

pengamatan ilmiah

3. Hasil belajar peserta didik yang diukur dari tes kognitif penguasaan konsep

ekosistem yang dilakukan dalam kerja kelompok. Tes berupa soal uraian yang

berbeda baik yang digunakan oleh guru pamong maupun guru PPL

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan melihat dari rumusan masalah dan

(8)

Lestari Syafitri Lubis, 2014

Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mendeskripsikan hasil penilaian penerapan kerja ilmiah peserta didik dalam

kerja kelompok pada konsep ekosistem dengan menggunakan lembar

observasi dan hasil rekaman video kerja ilmiah peserta didik dalam kerja

kelompok

2. Mendeskripsikan jenis keterampilan kerja ilmiah peserta didik dalam kerja

kelompok pada konsep ekosistem dengan menggunakan lembar observasi

pelaksanaan kerja ilmiah peserta didik dalam kerja kelompok

3. Mendeskripsikan kemampuan penguasaan konsep peserta didik pada kegiatan

pembelajaran mengenai konsep ekosistem menggunakan tes kognitif dengan

pengerjaan dalam kerja kelompok

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini tentu akan menghasilkan sesuatu temuan berupa hasil

penelitian dalam bentuk fakta-fakta yang terjadi terkait konsep dan teori yang

akan diteliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,

diantaranya:

1. Penguasaan konsep peserta didik dalam kelompok akan terukur sehingga

dapat diketahui hubungan antara kerja ilmiah dengan penguasaan konsep

peserta didik dalam kelompok.

2. Memberikan bentuk pembelajaran yang berbeda dengan menggunakan

pendekatan keterampilan proses kerja ilmiah dalam kerja kelompok sehingga

memberikan suasana belajar yang berbeda dan meningkatkan pemahaman

konsep peserta didik.

3. Menjadi bahan rujukan untuk pelaksanaan proses kerja ilmiah dalam kerja

kelompok pada proses pembelajaran IPA konsep ekosistem

4. Menjadi bahan rujukan bagi pengembangan keilmuan pendidikan khususnya

yang berhubungan dengan proses kerja ilmiah dalam kerja kelompok,

Referensi

Dokumen terkait

Kertas Karya yang berjudul " The Role of Abraham Lincoln from Seth Grahame- Smith’s Novel Abraham Lincoln Vampire Hunter" ini membahas tentang karakter utama yang terdapat

Roberus and Jacobs in their book Literature: An Introduction to Reading and Writing (1987:2) say, “Litelature is classified into four genres: prose fiction, poetry, drama,

Mengukur panjang baja siku yang akan dipotong sesuai dengan ukuran rangka. atau

Mcmperhatikan : Kepurusan Oirekrur Jenderal Pendidlkan Islam Tanggal zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 5 Februari 2015 Nomor 751 Tahun 1015 Tentang

A Usaha pembuatan tempe mengisi hari tua Warung ayam

Seni Tari memiliki 2 kekayaan / yakni tari klasik yang memang sesuai dengan pakem yang sudah ditentukan dan sifatnya abadi atau tidak berubah / serta perubahan yang diaplikasikan

Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai

A Model pelayanan perijinan di Jogjakarta akan dijadikan referensi.doc Pemkot Bantu korban musibah