• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAHIRAN MENYIMAK WAWANCARA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUALSISWA KELAS VIISEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAHIRAN MENYIMAK WAWANCARA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUALSISWA KELAS VIISEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAHIRAN MENYIMAK WAWANCARA

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUALSISWA KELAS

VIISEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12

TANJUNGPINANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ENNY MANDASARI NIM 100388201352

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

(2)
(3)
(4)

Kemahiran Menyimak Wawancara Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang TahunPelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbing I: Drs. Suhardi, M. Pd, DosenPembimbing II: Nancy Willian, M.Si. enny.mandasari@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi bagaimanakah kemahiran menyimak wawancara siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan karena seringnya ditemui kendala dalam proses belajar mengajar terutama pemilihan media.

Metode Penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif dengan teknik sampel secara acak proposional (Proposional acak). Dengan menetapkan ukuran sampel sebesar 20% dari jumlah populasi, yaitu 48 siswa. Instrument Peneliti menggunakan tes soal . Adapun hasil skor kemahiran menyimak wawancara menggunakan media audiovisual siswa kelas VII sekolah menengah pertama negeri 12 tanjungpinang tahun pelajaran 2013/2014 adalah 52,9 termasuk kedalam kategori sedang. Berdasarkan kelompok kemampuan siswa terdapat 13 siswa mendapat skor 60-79 termasuk kategori berkemampuan tinggi, 29 siswa medapat skor 40-59 termasuk kategori berkemampuan sedang dan 6 siswa mendapat skor 20-39 termasuk kategori berkemampuan rendah dalam menyimak .Dari hasil penelitian yang dilakukan, bahwa kemahiran menyimak wawancara dengan menggunakan media audiovisual termasuk dalam kategori sedang. Sehingga hipotesis diterima.

Kata Kunci: kemahiranMenyimak, Wawancara, Media Audiovisual

ABSTRACT

This observation purpose is to get information of the attentively observation ability of students of government secondary school 12 Tanjung Pinang 2013/2014. This observation is due to factors of observation fascination which are often found in teaching and learning process such known observatory since practical training program in government secondary school recently.

This observation by using the Quantitative Descriptive with random sample technique (Random Proposional). By determining the sample capacity about 20% of the amount of population for 48 students. The observatory uses test method. ability of students of government secondary school 12 Tanjung Pinang 2013/2014 is 52,9 categorized in middle category. From the amounts of students, 13 students get score 60-79 categorized in high level ability. 29 students who get scores 40-59 categorized middle ability level and 6 students who get scores 20-39 categorized in low ability level observation. Based on the well-done observation, the interview observation ability by audiovisual media categorized in middle level categorize and so as the writer hypothesis is acceptable.

(5)

Password / keyword : The Observation Ability, Interviewing, Audiovisual Media.

1. Pendahuluan

Ada beberapa faktor yang menghambat siswa untuk menyimak apa yang sedang di bicarakan gurunya di depan kelas, yaitu: Terkadang materi yang disajikan kurang menarik sehingga siswa merasa jenuh untuk menyimak pelajaran yang sedang disajikan. Penyampaian yang disajikan oleh guru terkadang tidak dimengerti siswa. Proses keterampilan menyimak masih menjadi perhatian serius bagi pengajar karena siswa sekolah lanjutan masih susah berkonsentrasi pada apa yang disampaikan pengajar. Penelitian ini dilakukan mengingat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak tersebut sering ditemui dalam proses belajar mengajar, seperti yang peneliti alami selama masa praktek kerja lapangan di sekolah menengah pertama negeri belum lama ini. Oleh sebab itu peneliti menjadi tertarik untuk melaksanakan penelitian ini.

Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kemahiran menyimak wawancara menggunakan media audiovisual siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi Bagaimanakah kemahiran menyimak wawancara menggunakan media audiovisual siswakelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Adapun pelaksanaan penelitian ini berlansung pada Juni 2014. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri12 Tanjungpinang. Populasi penelitian ini berjumlah 239 orang. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 20% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 48 orang siswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampel proposional acak. Teknik ini diberinama demikian karena dalam pengambilan sampelnya penelti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek-subjek dianggap sama.

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik tes dalam bentuk soal. Dalam tes tersebut siswa diminta menyimak Video wawancara yang disajikan kemudian menjawab pertanyaan yang tertulis di kertas soal. Dengan demikian instrument dalam penelitian ini tes. Adapun teknik analisis data dilakukan dengan cara memberikan skor menggunakan rubric penilaian. Setelah memberikan skor menggunakan rubric penilaian, peneliti menghitung kemampuan siswa menggunakan rumus Abdul Majid (2012:271), yaitudenganrumussebagaiberikut:

SBS

=

: SBS = Skorbutirsoal

a = Jumlahskor yang diperolehpesertadidik b = Jumlahskormaksimum

(6)

Selanjutnya, peneliti menghitung nilai rata-rata keseluruhansiswa menggunakan Arikunto (2010:231) ̅ = x

̅ : Nilai Rata-rata

: Total nilai yang diperolehsiswa : Jumlah siswa

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Jumlah kategori kemahiran menyimak wawancara siswa dengan menggunakan media audiovisual adalah sedang , dengan nilai rata-rata 52,9. Adapun jumlah nilai keseluruhan adalah 2357,5. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada table rekapitulasi berikut:

TABEL

REKAPITULASI KEMAHIRAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA NO Skala Kategori Tingkat

Kemampuan

JumlahSiswa PersentaseJumlahSiswa Nilai Rata-Rata 1 2 3 60-70 40-59 20-39 Tinggi Sedang Rendah 13orang 29 orang 6 orang - 27% 60,4% 12,5%

52,9

Jumlah 48 orang

Berdasarkan tabel di atas, maka nilai rata-rata kemahiran menyimak wawancara siswa adalah52,9 dengan kategori Sedang. Adapun siswa yang memperoleh nilai antara 60 hingga 70 berjumlah 13 orang atau sekitar 27% dari jumlah siswa keseluruhan. Sementara itu, siswa yang memperoleh nilai antara 40 hingga 59 sebanyak 29 orang atau 60,4 persen dari jumlah siswa. Selanjutnya, sekitar 12,5 persen atau 6 orang lainnya memperoleh nilai antara 20 hingga 39 Maka dapat disimpulkan rentang nilai yang paling banyak diperoleh siswa adalah antara 40 hingga 59 yaitu sebesar 60,4 persen atau 29 orang siswa.

4. Simpulan dan Rekomendasi

Dari hasil tes yang dilakukan oleh peneliti, maka didapatlah nilai rata-rata dari skor menyimak wawancara siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang yaitu 52, 9 dan termasuk dalam kategori sedang. Berdasarkan data yang terkumpul, dari beberapa pertanyaan yang dipaparkan sebagian besar siswa belum dapat menentukan tema wawancara.

Guru diharapkan dalam proses pembelajaran khususnya menyimak harus lebih inovatif dalam proses belajar mengajar agar membangkitkan semangat belajar siswa di sekolah. Kemudian untuk menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa khususnya dalam pelajaran menyimak. Dan kepada guru sebaiknya lebih memperhatikan pengajaran menyimak khususnya

(7)

dalam pengajaran menentukan tema simakan sehingga siswa dapat dengan mudah memahami apa yang disimaknya.

Daftar Pustaka

Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Aqib,Zainal.2013.Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Jakarta: Yrama Widya

2010Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru..Bandung: YramaWidya

Astria, Mery. 2013. Kemampuan Menyimak Dongeng Menggunakan Media Audio (Rekaman) Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013. Tanjungpinang: Skripsi: Universitas Maritim Raja Ali Haji

Djamrah, dkk.2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta Hamalik, Oemar.1994.Media Pendidikan.Bandung: SinarBaru.

Hanapi, Sasmita.1995.Panduan Bahasa dan Sastra Indonesia.Bandung:Humaniora

Hastuti, Sri. 1996. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Herlinda. 2013.”Kemahiran Menyimak Berita pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013”.Tanjungpinang: Skripsi: Universitas Maritim Raja Ali Haji Ishwara, Luwi. 2005. Catatan-catatan Jurnalisme Indonesia.Jakarta: Kompas Kusniati. 2013. Kemahiran Menyimak Berita dengan Menggunakan Media Audio

visual Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Bintan. Tanjungpinang: Skripsi: Universitas Maritim Raja Ali Haji

Latuheru.1988.Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa kini.Jakarta: Depdikbud.

Liza, Yuliharfika.2013.Kemahiran Menyimak berita pada Media Elektronik Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Madani Ceruk Ijuk Bintan Tahun Pelajaran 2012/2013.Tanjungpinang: Skripsi: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Majid, Abdul. 2012.Perencanaa Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Margono.2007.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Pusat Bahasa, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka

Sadiman,Arif S.dkk.2006.Media Pendidikan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Samadiria, Haris.2008.Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan

Praktis Jurnalis Profesional.Bandung: PT Remaja Rosakarya

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Jakarta: CV. Alfabeta

(8)

Tarigan, Henry Guntur. 1987.Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa

Wati, Riau. 2009.Teknik Penulisan dan Tata Tulis Karya Ilmiah. Tanjungpinang:Umrah Press

Wirajaya, Asep Yudha.2008.Berbahasa dan Bersastra Indonesia.Surakarta: Yudistira

Referensi

Dokumen terkait

PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KADER POSYANDU LANJUT ANDU LANJUT USIA USIAA. DI RUKUN WARGA IV KELURAHAN BUMIAYU DI RUKUN WARGA IV

Kom adonan merupakan wadah yang digunakan untuk tempat mencampur adonan. Biasanya berbahan dasar plastik, stainlees steel, kaca maupun porselen. Kom adonan yang

Kemudian angka tersebut dikalikan 100% sehingga diketahui sumbangan efektif budaya organisasi terhadap loyalitas kerja adalah sebesar 17,9% yang artinya masih

Bu nedenle, daha önce devlet terörüyle susturulan ve aşağı- lananlar şimdi -kanatlarını çırparak uçm aya çalışan özgürlük yan lıları olarak- konuşm aya

Dari hasil pembiayaan tersebut Mitra Usaha dapat mengumpulkan aset untuk keluarganya, berikut adalah data yang telah diberikan responden terkait dengan aset yang di

Maka dapat dilihat bahwa penilaian untuk variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan memiliki nilai minimal dengan rentang tiga yang termasuk dalam kategori (Setuju)

Hambatan-hambatan yang dihadapi Pembimbing Kemasyarakatan dalam penyelesaian perkara pidana oleh anak antara lain: kelemahan aturan hukum yang belaku terhadap tindak