Hal. 1 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm
PUTUSAN
Nomor: XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai talak yang diajukan oleh:
PEMOHON, umur 43 tahun, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan Buruh, tempat tinggal di Desa TRMDD, Kecamatan ABST, Kabupaten Lampung Utara, yang selanjutnya disebut sebagai Pemohon, Dalam hal ini memilih tempat kediaman Hukum (domisili) dikantor Kuasanya yang akan disebut dibawah ini memberi kuasa istimewa kepada:
FZAR, S.H, Advokat/Penasehat Hukum yang berkantor di RWMJ Kotabumi baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 September 2014;
melawan
TERMOHON, umur 42 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Desa TRMDD, Kecamatan ABST, Kabupaten Lampung Utara, sebagai Termohon;
Pengadilan Agama tersebut;
Hal. 2 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm Telah mendengar keterangan pihak-pihak yang berperkara dan saksi-saksi, serta telah memriksa alat-alat bukti di persidangan;
DUDUK PERKARA
Bahwa Pemohon berdasarkan surat permohonannya tanggal 20 September 2014 yang didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dalam register Nomor: XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm., tertanggal 22 September 2014 telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa pada tanggal 9 Mei tahun 1994 antara Pemohon dan Termohon
telah melangsungkan Pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kec. ABST Kabupaten Lampung Utara sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/49/V//1994;
2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon di Desa TRMDD Kecamatan ABST Kabupaten Lampung Utara sejak tahun 1994 hingga bulan Maret tahun 2014;
3. Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah
hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 orang anak yang diberi nama:
- MRFR bin PEMOHON, umur 17 Tahun;
4. Bahwa kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun
dan harmonis , namun sejak bulan Januari 2013 setelah itu sudah tidak rukun dan tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan:
Hal. 3 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm
b. Termohon selalu mengatur suami;
5. Bahwa Puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Maret Tahun 2014 disebabkan karena Termohon terlalu mengatur suami sehingga terjadilah pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dan akhirnya Pemohon pergi meninggalkan Termohon dan sejak itu juga antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;
6. Bahwa Pemohon telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan
jalan musyawarah namun tidak berhasil;
7. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Termohon tersebut di atas,
Pemohon merasa tersiksa lahir maupun batin dan tidak sanggup lagi berumah tangga dengan Termohon, oleh karenanya Pemohon bermaksud bercerai dari Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;
8. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;
Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa dan mengadili, selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut:
PRIMER:
Hal. 4 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan Ikrar Talak terhadap
Termohon dimuka sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 3. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon;
SUBSIDER:
Bila mana Majelis Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya;
Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan untuk pemeriksaan perkara ini, Majelis Hakim telah memanggil Kuasa Pemohon dan Termohon, panggilan mana telah disampaikan secara resmi dan patut;
Bahwa Kuasa Pemohon dan Termohon hadir di persidangan;
Bahwa Majelis Hakim sesuai PerMA No. 1 tahun 2008 telah berupaya semaksimal mungkin melalui Hakim Mediator H. AHMAD FERNANDESZ, S,Ag., M.Sy untuk mendamaikan kedua belah pihak namun tidak berhasil;
Bahwa dalam setiap persidangan Majelis Hakim dengan sungguh-sungguh telah mengusahakan mendamaikan pihak-pihak yang berperkara namun tidak berhasil, oleh karena itu pemerikasaan perkara ini dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan Pemohon dengan perubahan sebagaimana yang tercantum dalam berita acara sidang;
Bahwa terhadap permohonan tersebut, Termohon memberikan jawaban secara lisan di persidangan yang pada intinya mengakui telah ada pertengkaran dan perselisihan didalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, namun membantah sebagian isi surat permohonan Pemohon sebagai berikut:
Hal. 5 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm
- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon bukan tinggal di rumah
orang tua Termohon namun di rumah milik bersama yang bersebelahan dengan rumah orang tua Termohon;
- Bahwa benar rumah tangga Pemohon dan Termohon sekarang tidak
harmonis lagi, namun tidak benar alasan ketidak harmonisan rumah tangga disebabkan Termohon sering membantah perkataan Pemohon dan Termohon selalu mengatur Pemohon, yang benar adalah Pemohon pada bulan Juli 2011 katahuan memiliki wanita ke 2 yang merupakan sahabat dekat Termohon dan sudah dianggap keluarga oleh Termohom;
- Bahwa pada dasarnya Termohon keberatan bercerai dengan Pemohon,
namun Termohon menyerahkan masalah rumah tangga sepenuhnya kepada majlis hakim;
Bahwa atas jawaban Termohon, Pemohon lewat kuasanya mengajukan repliknya secara lisan yang pada intinya tetap pada permohonannya dan tetap ingin bercerai dengan Termohon;
Bahwa dalam dupliknya Termohon menyatakan keberatan bercerai dengan Pemohon, namun menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim perihal rumah tangga Pemohon dan Termohon;
Bahwa di dalam jawabannya, selain memberikan jawaban atas permohonan Pemohon, Termohon juga mengajukan gugatan rekonvensi, dan selanjutnya Termohon disebut sebagai Penggugat Rekonvensi dan Pemohon disebut sebagai Tergugat Rekonvensi;
Hal. 6 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm Bahwa gugatan rekonpensi Penggugat Rekonvensi pada intinya adalah menuntut Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi sebagai berikut:
a. Nafkah madiyah selama 6 bulan sebesar Rp. 4.000.000,- x 6 bulan =Rp. 24.000.000,-;
b. Nafkah iddah selama 3 bulan sebesar Rp. 3.000.000,- x 3 bulan = Rp. 9.000.000,-;
c. Mut’ah berupa uang sebesar Rp. 40.000.000,-; d. Membayar hutang sebesar Rp. 250.000.000,-;
e. Nafkah untuk satu orang anak sebesar Rp.2.500.000,- sampai anak itu dewasa dan mandiri;
Bahwa atas gugatan Penggugat Rekonpensi tersebut, Tergugat Rekonpensi mengajukan jawaban bahwa Tergugat Rekonpensi menyatakan tidak sanggup memenuhi atas tuntutan dari Penggugat Rekonpensi;
Bahwa atas jawaban Tergugat Rekonpensi, Penggugat Rekonpensi dalam repliknya menyatakan tetap pada gugatannya, namun mencabut point (d) perihal pelunasan hutang;
Bahwa atas replik dari Penggugat Rekonpensi, dalam dupliknya Tergugat Rekonpensi menyatakan tetap dengan jawabannya semula;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah menyerahkan bukti surat berupa Fotokopi Akta Nikah Nomor: XXX/49/VII/94 tertanggal 19 Mei 1994 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan ABST, fotokopi tersebut telah diberi meterai secukupnya dan
Hal. 7 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm telah dinagezelen Kantor Pos serta telah dicocokkan dengan aslinya dan ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda bukti (P);
Bahwa disamping alat bukti surat di atas, Pemohon juga telah menghadirkan dua orang saksi yang bernama:
1. SAKSI I, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan Dagang, tempat tinggal di Desa CDMS, Kecamatan ABST, Kabupaten Lampung Utara, telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:
- Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Saksi
merupakan kakak kandung Pemohon;
- Bahwa Saksi menghadiri pernikahan Pemohon dengan Termohon,
dan seakrang Pemohon dan Termohon telah dikaruniai satu orang anak;
- Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon terahir
tinggal di rumah milik bersama sampai pisah;
- Bahwa rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak
harmonis lagi, mereka sering bertengkar yang disebabkan Pemohon merasa tertekan dan kurang dihargai oleh Termohon;
- Bahwa Pemohon dan Termohon sekarang sudah pisah rumah sejak 2
tahun yang lalu dan sampai sekarang tidak pernah kumpul bersama lagi;
- Bahwa Saksi sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon
dengan cara menasehati Pemohon untuk rukun kembali dengan Termohon, namun tidak berhasil;
Hal. 8 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm 2. SAKSI II, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat
tinggal di Kecamatan ABST, Kabupaten Lampung Utara, telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:
- Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Saksi
merupakan keponakan Pemohon;
- Bahwa Saksi mengetahui pernikahan Pemohon dengan Termohon
dan sekarang Pemohon dan Termohon telah dikaruniai satu orang anak;
- Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon terahir
tinggal di rumah milik bersama sampai pisah;
- Bahwa rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak
harmonis lagi, mereka sering bertengkar yang disebabkan Pemohon telah menikah lagi, dan Termohon juga menurut penuturan dari Pemohon sudah menjalin hubungan dengan laki-laki lain;
- Bahwa Pemohon dan Termohon sekarang sudah pisah rumah sejak 2
tahun yang lalu dan sampai sekarang tidak pernah kumpul bersama lagi;
- Bahwa pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan
Termohon namun tidak berhasil;
Bahwa Termohon juga telah menghadirkan seorang keluarga atau orang yang dekat dengan kedua belah pihak yang sekaligus bertindak sebagai saksi yaitu:
- SAKSI I, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kelurahan GJAR, Kecamatan MTBR, Kabupaten
Hal. 9 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm Lampung Tengah, telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:
- Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Saksi
merupakan kakak kandung Termohon;
- Bahwa Saksi mengetahui pernikahan Pemohon dengan Termohon
dan seakrang Pemohon dan Termohon telah dikaruniai satu orang anak;
- Bahwa selama berumah tangga Pemohon dan Termohon terahir
tinggal di rumah milik bersama sampai pisah;
- Bahwa rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak
harmonis lagi, mereka sering bertengkar yang disebabkan Pemohon telah menikah lagi dengan perempuan lain bernama SRFRyang merupakan rekan bisnis Pemohon dan Termohon;
- Bahwa Pemohon dan Termohon sekarang sudah pisah rumah sejak 2
tahun yang lalu dan sampai sekarang tidak pernah kumpul bersama lagi;
- Bahwa pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan Pemohon dan
Termohon namun tidak berhasil;
Bahwa Pemohon dan Termohon menyatakan tidak akan mengajukan suatu apapun lagi, dan dalam kesimpulannya secara lisan di persidangan Pemohon dan Termohon menyatakan tetap pada gugatan dan jawabannya masing-masing;
Bahwa oleh karena tidak ada lagi yang akan dikemukakan, selanjutnya Pemohon dan Termohon mohon putusan;
Hal. 10 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm Bahwa segala fakta yang terungkap di persidangan telah dicatat dalam berita acara sidang perkara ini, maka untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini cukuplah menunjuk kepada berita acara siding dimaksud;
TENTANG HUKUMNYA Dalam Konpensi:
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana diuraikan tersebut di atas;
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 dengan segala perubahannya Tentang Peradilan Agama, maka setiap kali persidangan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak dan berdasarkan Pasal 7 ayat 1 dan Pasal 11 ayat 1 Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Proses Mediasi, Penggugat dan Tergugat telah melakukan mediasi oleh hakim mediator bernama H. AHMAD FERNANDESZ, S,Ag., M.Sy, dan berdasarkan laporan Hakim mediator mediasi agar keduanya rukun kembali dinyatakan tidak berhasil;
Menimbang, bahwa yang menjadi alasan bagi Pemohon untuk bercerai dengan Termohon adalah karena tidak adanya keharmonisan dalam rumah tangga mereka sehingga menyebabkan berpisah tempat tinggal antara Pemohon dan Termohon;
Menimbang, bahwa oleh karena dalil-dalil permohonan Pemohon yang berkaitan dengan pertengkaran diakui oleh Termohon di depan persidangan, maka pengakuan tersebut adalah sebagai bukti awal Pemohon;
Hal. 11 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm Menimbang, bahwa walaupun Termohon mengakui dalil-dalil permohonan Pemohon yang berkaitan dengan pertengkaran, namun karena terkait dengan perkara perceraian dan untuk menilai apakah permohonan Pemohon berdasarkan hukum dan beralasan, maka kepada Pemohon tetap diwajibkan untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya;
Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan alat-alat bukti surat yaitu P, serta dua orang saksi untuk mendukung dalil-dalil permohonannya;
Menimbang, bahwa alat bukti P telah memenuhi syarat formil dan materiil, sehingga dapat diterima sebagai bukti di persidangan dan patut untuk dipertimbangkan;
Menimbang bahwa bukti tertulis berupa fotokopi Akta Nikah atas Nama Pemohon dan Termohon yang telah diberi Meterai secukupnya dan telah pula dilegalisir oleh Panitera, Pengadilan Agama Kotabumi dan telah disesuaikan dengan aslinya ternyata sesuai, oleh karena itu Majelis Hakim berdasarkan pasal 301 RBg berpendapat bukti P telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, karenya Pemohon dan Termohon merupakan persona standi in yudicio dan berkepentingan dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi syarat formil dan materiil, dengan memperhatikan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 Rbg, oleh karena itu keterangan kedua tersebut saksi dapat diterima sebagai bukti dan patut dipertimbangkan;
Menimbang, bahwa saksi yang diajukan oleh Tergugat hanya satu orang, sedangkan menurut pasal 306 Rbg satu saksi dianggap bukan saksi
Hal. 12 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm (unus testis nullus testis), maka menurut Majelis Hakim saksi dari pihak Tergugat tidak dapat dipertimbangkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon yang dikuatkan dengan bukti tertulis dan keterangan 2 (dua) orang saksi, maka dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 19 Mei 1994, dan belum pernah bercerai;
- Bahwa terbukti bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun dan harmonis, namun setelah itu antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi pertengkaran terus-menerus dan sulit untuk rukun kembali;
- Bahwa sekarang Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal selama lebih kurang 2 tahun yang lalu, tidak pernah kumpul bersama dan tidak saling memperdulikan lagi;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka dapat dinilai Pemohon dan Termohon sudah tidak mempunyai rasa saling mencintai, saling menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin. Rasa cinta, saling menghormati, setia dan saling memberi bantuan lahir batin merupakan sendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga (vide: Pasal 33 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam);
Menimbang, bahwa oleh karena keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon telah sampai pada kondisi pecah, dengan tidak mempertimbangkan lagi dari pihak mana datangnya penyebab perselisihan
Hal. 13 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm dan pertengkaran, hal mana dalam kondisi demikian sudah sangat sulit untuk dapat mewujudkan tujuan perkawinan, yaitu untuk membina rumah tangga yang kekal, bahagia, mawaddah dan rahmah, sebagaimana dimaksudkan ketentuan dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 jo. pasal 3 Kompilasi Hukum Islam;
Menimbang, bahwa perceraian adalah perbuatan halal yang dibenci oleh Allah SWT, yang sedapat mungkin dihindari oleh setiap pasangan keluarga, akan tetapi mempertahankan perkawinan Pemohon dan Termohon dengan kondisi seperti tersebut diatas, diyakini akan mendatangkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahat yang akan dicapai, diantaranya penderitaan bathin yang berkepanjangan yang padahal menolak mafsadat lebih diutamakan dari pada menarik kemaslahatan, sebagaimana disebutkan dalam kaidah Fiqhiyah:
ﺢﻟ ﺎﺻﻤﻠﺍ ﺐﻟﺠ ﻰﻟﻋ
ﻢﺪﻘﻤ ﺩﺴ ﺎﻔﻣﻟﺍﺀﺭﺩ
Artinya: “Bahwa menghindarkan mafsadat harus lebih diprioritaskan daripada mendambakan kemaslahatan”;
dengan demikian jalan terbaik bagi Pemohon adalah bercerai dari Termohon agar terhindar dari mafsadat;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu
mengemukakan dalil dari Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah ayat 227, yang berbunyi:
ﻡﻳﻠﻋ ﻊﻳﻤﺳ ﻪﻟﻠ ﻥﺍﻓ ﻕﻼﻄ ﻟﺍ ﺍﻭﻣ ﺯﻋ ﻦﺍﻮ
Artinya : “Dan jika mereka telah ber’azam (berketetapan hati) untuk talak, maka sesungguhnya Allah maha mendengar lagi mengetahui”;
Hal. 14 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan sebagaimana diuraikan diatas, Majelis Hakim berpendapat alasan perceraian yang diajukan oleh Pemohon telah terbukti dan memenuhi unsur pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian permohonan Pemohon agar diberi izin untuk menjatuhkan talak satu terhadap Termohon di hadapan sidang Pengadilan Agama Kotabumi dapat dipertimbangkan;
Dalam Rekonpensi:
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Rekonvensi adalah seperti tersebut di atas;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan rekonvensi Penggugat A
quo diajukan bersamaan dengan jawaban pokok perkara maka gugutan
rekonvensi tersebut dapat diterima dan akan dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi tidak keberatan untuk bercerai dengan Tergugat Rekonpensi, namun Penggugat Rekonpensi menuntut hak-haknya sebagai berikut:
a. Nafkah madiyah selama 6 bulan sebesar Rp. 4.000.000,- x 6 bulan =Rp. 24.000.000,-;
b. Nafkah iddah selama 3 bulan sebesar Rp. 3.000.000,- x 3 bulan = Rp. 9.000.000,-;
c. Mut’ah berupa uang sebesar Rp. 40.000.000,-;
d. Nafkah untuk satu orang anak sebesar Rp.2.500.000,- sampai anak itu dewasa dan mandiri;
Hal. 15 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat Rekonpensi tersebut, Tergugat Rekonpensi menyatakan tidak bersedia memnuhi tuntutan dari gugatan Penggugat rekonpensi tersebut:
Menimbang, bahwa tidak ada kesepakatan antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi mengenai gugatan Penggugat Rekonpensi, maka Majelis Hakim maka Majelis Hakim secara musyawarah menetapkan tersendiri tentang tuntutan gugatan Penggugat Rekonpensi;
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi tentang nafkah lampau dipandang masih merupakan kewajiban suami terhadap isteri meskipun suami hendak menceraikan isterinya akan tetapi kewajiban yang sempat dilalaikan suaminya tersebut tetap merupakan hutang suami terhadap isterinya Sebagaimana yang tersebut dalam Qur’an surat al-Baqarah ayat 233 yang artinya:
“dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf’.
karenanya gugatan Penggugat Rekonpensi dapat dipertimbangkan, hal ini sejalan dengan pendapat ulama fiqh dalam kitab Fathul Mu’in hal 73 yang artinya:
“Nafkah atau pakaian yang belum dipenuhi merupakan hutang atas suami terhadap isterinya karena semuanya itu merupakan hak isteri yang menjadi tanggugan suami”;
Menimbang, bahwa Tergugat Rekonpensi meskipun tidak
memberikan nafkah selama meninggalkan Penggugat Rekonpensi, namun usaha sewa tenda milik Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi
Hal. 16 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm telah diserahkan kepada Penggugat Rekonpensi dan sampai sekarang masih dijalankan oleh Penggugat Rekonpensi, sedangkan Tergugat Rekonpensi tidak pernah meminta hasil dari usaha tersebut, maka dipandang bahwa kebutuhan keluarga selama ditinggal oleh Tergugat Rekonpensi masih terpenuhi dari usaha sewa tenda tersebut, dengan demikian Tergugat Rekonpensi dipandang tidak meninggalkan kewajibannya memberikan nafkah selama meninggalkan Penggugat Rekonpensi;
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi tentang nafkah iddah dipandang cukup beralasan dan dapat dipertimbangkan karena pada hakikatnya wanita/ istri selama masa iddah masih dalam tanggungan dan kekuasaan suami sehingga Penggugat Rekonpensi masih berhak memperoleh nafkah dari Tergugat Rekonpensi, hal ini berdasarkan ketentuan pasal 153 ayat 2 huruf (b) dan pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam dan Dalil Fiqh dalam kitab Syarqawi Juz IV halam 349 yang artinya:
“Wajib memberi nafkah atas istri yang sedang dalam masa iddah jika dia dicerai dengan thalak raj’i karena pada hakekatnya wanita itu masih didalam tanggungan dan kekuasaan suami yang menceraikannya“;
Menimbang, bahwa adapun jumlah nafkah iddah yang dituntut oleh Penggugat Rekonpensi yang jumlahnya Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per bulan selama 3 bulan, sedangkan Tergugat menyatakan tidak bersedia untuk memberikan nafkah iddah, sementara Penggugat Rekonpensi tetap dengan gugatannya, maka Majelis Hakim memandang, sekiranya ditetapkan sebanyak apa yang digugat oleh Penggugat Rekonpensi tetapi tidak mungkin
Hal. 17 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm untuk dibayar oleh Tergugat Rekonpensi, serta berpedoman kepada biaya hidup/belanja bulanan Penggugat Rekonpensi, Majelis Hakim menetapkan sendiri sesuai dengan kepatutan dan rasa keadilan nafkah iddah Penggugat Rekonpensi selama masa iddah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) perbulan selama 3 bulan dengan jumlah Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) dan menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi;
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi tentang mut’ah dipandang cukup beralasan dan dapat dipertimbangkan karena pada hakikatnya wanita/ istri telah mengabdikan dirinya untuk melayani suami selama berumah tangga, dan sekiranya suami akan menceraikan istrinya, maka suaminya wajib memberikan kenang-kenangan kepada istrinya baik berupa barang maupun uang, hal ini berdasarkan ketentuan pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam:
Menimbang, bahwa besaran nafkah yang dituntut oleh Penggugat Rekonpensi adalah Rp. 40.000.000,-, sedangkan Tergugat menyatakan tidak bersedia untuk memberikan mut’ah, sementara Penggugat Rekonpensi tetap dengan gugatannya, maka Majelis Hakim memandang, sekiranya ditetapkan sebanyak apa yang digugat oleh Penggugat Rekonpensi tetapi tidak mungkin untuk dibayar oleh Tergugat Rekonpensi, serta dengan melihat kosndisi yang ada bahwa Tergugat Rekonpensi sekarang bekerja sebagai buruh memasang atap baja ringan dengan penghasilan yang tidak menentu, maka Majelis Hakim menetapkan sendiri sesuai dengan kepatutan dan rasa keadilan, mut’ah Penggugat Rekonpensi berupa cincin emas seberat 5 gram;
Hal. 18 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm Menimbang, bahwa nafkah anak merupakan kewajiban orang tua terhadap anak, ini sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam dan pasal 26 ayat (1) UU RI No. 23 tahun 2002 Undang-undang tentang perlindungan anak, sedangkan mengenai nafkah anak tidak tercapai kesepakatan antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi, dan untuk menetapkan besar nafkah anak tersebut dengan memperhatikan kebutuhan anak serta dengan memperhatikan kemampuan Penggugat Rekonpensi, maka Majelis Hakim secara musyawarah menetapkan tersendiri besarnya nafkah yang harus dipenuhi oleh Pemohon untuk setiap bulannya sampai anak tersebut dewasa dan mandiri sebesar Rp.750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 149 huruf (a),(b) dan (d) Kompilasi Hukum Islam dan pasal 26 ayat (1) UU RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, maka Majelis Hakim menetapkan;
a. Nafkah iddah selama 3 bulan sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah); b. Mut’ah berupa cincin emas seberat 5 gram;
c. Nafkah untuk satu orang anak sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa dan mandiri;
Dalam Konpensi dan Rekonpensi:
Menimbang, bahwa sesuai pasal 84 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang RI Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Majelis Hakim secara ex offisio memerintahkan kepada Panitera untuk mengirimkan satu helai salinan
Hal. 19 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm putusan ini, selengkapnya perintah tersebut tercantum dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang RI Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon yang jumlahnya sebagaimana tercantum dalam amar putusan ini;
Mengingat segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI: Dalam Konpensi:
1. Mengabulkan permohonan Pemohon Konpensi;
2. Memberi izin kepada Pemohon Konpensi untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon Konpensi di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;
Dalam Rekonpensi:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi sebagian;
2. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi berupa:
a. Nafkah iddah selama 3 bulan sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah);
b. Mut’ah berupa cincin emas seberat 5 gram;
c. Nafkah untuk satu orang anak sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulan sampai anak tersebut dewasa dan mandiri;
Hal. 20 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm 3. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar dan menyerahkan
hak-hak Penggugat Rekonpensi sebagaimana tercantum dalam poin 2 huruf (a) dan (b) diktum putusan ini sebelum ikrar talak diucapkan;
4. Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi untuk selain dan selebihnya; Dalam Konpensi dan Rekonpensi:
1. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan ABST Kabupaten Lampung Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
2. Membebankan kepada Pemohon Konpensi/ Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 641.000,- (enam ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Demikian putusan ini dijatuhkan di Kotabumi dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Selasa tanggal 3 Pebruari 2015 M. bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Akhir 1436 H. oleh kami ANTONI SAID, S.Ag. sebagai Ketua Majelis, H. MOHAMAD MU'MIN, S.HI., MH. dan SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan dibacakan pada hari Selasa tanggal 10 Februari 2015 M. bertepatan dengan tanggal 20 Rabiul Akhir 1436 H oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh EDY RIADI, S.Sos, SH. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Kuasa Pemohon diluar hadirnya Termohon;
Hal. 21 dari 21 hal, Put. No. XXXX /Pdt.G/2014/PA.Ktbm Ketua Majelis
ANTONI SAID, S.Ag.
Hakim Anggota Hakim Anggota
H. MOHAMAD MU'MIN, S.HI., MH. SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. Panitera Pengganti
EDY RIADI, S.Sos, SH.
Perincian biaya: 1. Biaya Pendaftaran RP 30.000,- 2. Biaya Proses Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan Rp. 550.000,- 4. Biaya Redaksi RP. 5.000,- 5. Meterai Rp. 6.000,- Jumlah Rp. 641.000,-