• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang mampu menarik minat wisatawan.1 Pulau Bali terkenal di mancanegara dan nusantara, sehingga banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan asing maupun nusantara karena daya tarik wisata pulau Bali yang memukau wisatawan baik karena budaya, adat istiadat, kesenian yang beraneka ragam serta keindahan alam yang mempesona. Menurut survey yang dilakukan oleh majalah online Travel & Leisure dari New York, Amerika Serikat pada 2015 Bali menempati peringkat 2 Best Island In The World.2

Menurut catatan BPS Bali (2015), kenaikan jumlah wisatawan mancanegara terjadi setiap tahun. Tahun 2010 secara kuantitatif wisatawan mancanegara telah mencapai 2.385.122 orang dan diprediksi akan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Sejak tahun 2010 hingga 2014 pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) langsung ke Bali berkisar 8% - 14% dan di akhir tahun 2014 tercatat sebanyak 3.766.638. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.1.

1

https://www.tripadvisor.co.uk/TravelersChoice-Destinations-cTop-g294225 diakses pada 15 November 2015 pukul 12.30 WIB

2

http://www.travelandleisure.com/slideshows/worlds-best-islands/9 diakses pada 15 November 2015 pukul 12.12 WIB

(2)

2 Tabel 1.1

Kunjungan Wisatawan Mancanegara Bali per Bulan Tahun 2010 – 2014

Sumber: http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=611001&od=11&id=113

Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kunjungan wisman ke Bali pada awal tahun 2015 hingga Desember 2015 mencapai 4.001.835 orang atau meningkat 6.24 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman 2014 yang tercatat sebanyak 3.766.638 wisman.4 Wisman berasal dari 20 negara dengan lima besar urutan wisman terbanyak yakni wisman berkebangsaan Australia sebanyak 24,16 persen, wisman asal RRT (Republik Rakyat Tiongkok) sebanyak 17,20%, kemudian Jepang dengan 5,70%, Malaysia 4,76%, dan Inggris 4,19%. Data Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut.

3Diakses pada 20 November 2015, pukul 17.30 WIB

(3)

3 Tabel 1.2

Kunjungan wisatawan Mancanegara ke Bali pada Januari hingga Desember 2015

Sumber: http://www.disparda.baliprov.go.id/id/Statistik25

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok cukup beralasan karena secara geografis, orang Tiongkok memang lebih suka berkunjung ke Bali karena daya tarik wisata laut dan pantai mudah dijangkau. Beberapa

(4)

4 provinsi pegunungan di China seperti Guan Chu, Xanchen, Yunan telah mendominasi kunjungan wisatawan ke Bali akhir-akhir ini karena adanya keinginan wisatawan untuk melihat objek wisata laut di Bali. 6

Kebutuhan berwisata dari wisatawan mancanegara dapat diakomodir oleh biro perjalanan wisata melalui paket wisata yang ditawarkan. Menurut Medlik (2003: 127) paket wisata adalah gabungan dua produk penjualan atau lebih dan tidak dapat dipisahkan yang dikemas dalam satu produk dan dijual dengan satu harga tertentu. Biasanya biro perjalanan wisata yang ada di Bali memiliki segmen pasar wisatawan mancanegara yang berbeda-beda, misalnya biro perjalanan Penjor Tour yang menangani wisatawan Jepang, biro perjalanan Bayu Buana Travel yang menangani wisatawan Australia, dan PT Giri Puncak Sari yang menangani wisatawan Tiongkok. Untuk dapat memenangkan persaingan yang terjadi di pasar nasional maupun pasar global saat ini bisnis Travel harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelangannya dan ini dapat dilakukan dengan memberikan layanan yang bermutu baik serta produk yang tepat dengan penawaran harga yang relatif bersaing.

PT Giri Puncak Sari merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa yang berlokasi di Bali. Perusahaan ini bekerjasama dengan CT Trip yaitu sebuah travel agency company yang berkantor pusat di Shanghai, RRT. Pasar utama dari biro perjalanan wisata ini adalah wisatawan Tiongkok yang berkunjung

6

http://www.dream.co.id/dinar/juli-2015-wisatawan-china-ekspansi-ke-indonesia-150903e.html/BPS.Juli.2015.Wisatawan.China.Banjiri.Indonesia diakses pada 30 Oktober 2015 pukul 13.29 WIB

(5)

5 ke Indonesia, khususnya Bali. Selama tahun 2015 ini PT Giri Puncak Sari telah menangani 18.152 tamu, jumlah ini baru 2.64% dari total 688.496 wisatawan Tiongkok yang mengunjungi Bali pada tahun 20157. Berdasarkan data tersebut, perusahaan seharusnya masih dapat meningkatkan penjualannya ke pasar wisatawan Tiongkok, karena dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali, PT Giri Puncak Sari selaku penyedia jasa mempunyai peluang menjadi salah satu biro perjalanan wisata yang digunakan wisatawan Tiongkok saat berkunjung ke Bali.

Tingginya kunjungan wisatawan seharusnya berbanding lurus dengan kebutuhan wisatawan Tiongkok terhadap biro perjalanan wisata. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini akan dibahas strategi produk dan harga dalam industri Tour & Travel mempunyai peranan yang sangat penting bagi peningkatan kunjungan wisatawan di Bali. Melalui penggunaan strategi bauran produk yang baik maka diharapkan perusahaan dapat memberikan ciri khas terhadap produk yang dijualnya dengan harga yang dapat bersaing di pasaran.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana karakteristik wisatawan Tiongkok yang menjadi target pasar dari PT Giri Puncak Sari ?

7http://bali.bps.go.id/-kunjungan-wisatawan-mancanegara-2015 diakses pada 2 Januari 2016

(6)

6 b. Bagaimana strategi produk yang dapat diterapkan dalam meningkatkan

pelanggan PT Giri Puncak Sari?

c. Bagaimana strategi harga yang dapat diterapkan dalam meningkatkan pelanggan PT Giri Puncak Sari?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini terbatas pada masalah penjualan pada pasar wisatawan Tiongkok. Penjualan tersebut berupa paket wisata yang bertujuan untuk kegiatan berlibur di daerah Bali. Sehingga masalah yang dianalisis adalah strategi produk dan strategi penetapan harga paket wisata yang dijual ke pasar wisatawan Tiongkok.

1.4 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik wisatawan Tiongkok dari PT Giri Puncak Sari.

b. Untuk mengetahui bagaimana strategi produk mampu meningkatkan jumlah pelanggan wisatawan Tiongkok pada PT Giri Puncak Sari.

c. Untuk mengetahui bagaimana strategi harga mampu meningkatkan jumlah pelanggan wisatawan Tiongkok pada PT Giri Puncak Sari.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini terdapat dua manfaat yang dapat diperoleh, yaitu: a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dimanfaatkan para akademisi pariwisata baik mahasiswa maupun dosen sebagai acuan dalam kajian bidang pemasaran pariwisata selanjutnya.

(7)

7 b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan PT Giri Puncak Sari sebagai salah satu alternatif strategi promosi serta bahan evaluasi di bidang pemasaran pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan China baik khususnya pada perusahaan dan Bali pada umumnya.

1.6 Tinjuan Pustaka

Yan Luo (2009) dalam Journal Asian Culture and History Vol 1 Nomor 1 yang berjudul “Analysis of Culture and Buyer Behavior in Chinese Market”, menjelaskan bahwa budaya merupakan penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Dalam sebuah negara contohnya seperti Cina yang memiliki sejarah panjang maka latar belakang budaya yang negara tersebut miliki akan semakin banyak pula. Hal ini sangat penting bagi negara-negara lain yang ingin melalukan bisnis di RRT untuk mengetahui bagaimana budaya sangat mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat Tiongkok. Dimulai dengan budaya masyarakat Tiongkok dalam konteks marketing, jurnal ini membahas bagaimana kebudayaan mempengaruhi perilaku konsumen dalam pasar Tiongkok. Dipengaruhi oleh sejarah panjang dan kebudayaan yang kaya, masyarakat Tiongkok lebih kolektif dan sangat mementingkan hubungan individu dengan individu lain, serta bagaimana orang lain memandang mereka dan juga masyarakat Tiongkok sangat memperhatikan pada nilai-nilai kekeluargaan jika dibandingkan dengan negara barat. Oleh karena itu, ketika suatu perusahaan berusaha untuk mengembangkan pasar Tiongkok, perlu bagi mereka untuk memahami hal ini

(8)

8 sebelum mereka memulai mengembangkan perusahaan serta perusahaan dapat melaksanakan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan bagaimana kebudayaan sangat mempengaruhi pola pembelian konsumen di negara ini.

Eka Pertiwi Setyawati (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Program Paket Wisata WOW Tour & Travel.” menjelaskan tentang upaya WOW Tour & Travel dalam menarik minat wisatawan untuk membeli paket wisata. Salah satu upaya yang dilakukan oleh WOW Tour and Travel adalah dengan menunjukkan keunggulan produk yang dijual dibandingkan dengan produk yang dijual oleh kompetitor. Selain itu, dengan mengetahui karakteristik wisatawan yang ada, perusahaan juga dapat mengetahui strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh perusahaan dengan menggunakan program paket wisata demi meningkatkan kunjungan wisatawan.

Mariza Shabastian (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Strategi Harga dan Strategi Produk Terhadap Brand Loyalty di Tator Café Surabaya Town Square”. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa bisnis di bidang makanan merupakan bisnis yang potensial pada saat ini. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan di bisnis restoran antara lain produk dan harga. Apabila kedua faktor tersebut semakin baik dan menarik, dapat membuat para pelanggan merasa puas, jika para pelanggan merasa puas maka akan loyal terhadap restoran. Startegi Produk dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty. Jika dillihat dari segi produk, Tator Cafe memang memiliki makanan dan minuman yang

(9)

9 bervariasi, kualitas yang selalu terjaga, jamianan terhadap makanan dan minuman, desain makanan dan minuman yang menarik, pelayanan yang memuaskan, porsi yang pas, kemasan dan bentuk yang bagus. Semua hal ini membuat pelanggan puas dengan makanan dan minuman yang disajikan oleh Tator Cafe dan membuat pelanggan Loyal terhadap Tator Café. Strategi Harga juga berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty.Harga yang ditawarkan oleh Tator Cafe memang untuk kelas menengah atas. Dari hasil penelitian dapat dirumuskan juga bahwa Strategi Harga membuat pelanggan puas dan membuat pelanggan Loyal terhadap Tator Café. Jika dilihat secara keselurahan Strategi Produk dan Strategi Harga berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty meskipun Strategi Produk lebih dominan bila dibandingkan dengan Strategi Harga.

Perbedaan dengan penelitian ini dengan penelitian pertama adalah mengenai subjek penelitian, pada penelitian sebelumnya subjek difokuskan pada pola pembelian masyarakat Tiongkok secara umum. Sementara pada penelitian ini subjek yang digunakan adalah wisatawan dari Tiongkok pengguna jasa PT Giri Puncak Sari. Selanjutnya pada penelitian kedua perbedaan terletak pada lokasi dan fokus pembahasan. Dalam penelitian sebelumnya lokasi penelitian adalah WOW Tour and Travel dengan fokus penelitian strategi komunikasi pemasaran. Pada penelitian ketiga perbedaan hanya terletak pada lokasi penelitian. Pada penelitian ini akan dibahas strategi bauran produk dan strategi harga bagi wisatawan Tiongkok yang diterapkan oleh PT Puncak Giri Sari yang dipengaruhi oleh karakteristik pasar yang ada.

(10)

10 1.7 Landasan Teori

1.7.1 Karakteristik Wisatawan

Karakteristik wisatawan menurut Kotler, Bowen, dan Maken (1999:243) dibedakan menjadi tiga yaitu geografis, demografis dan psikografis. Karakteristik geografis membagi wisatawan berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa-kota, propinsi, maupun negara asalnya. Pembagian ini lebih lanjut dapat pula dikelompokkan berdasarkan ukuran (size) kota tempat tinggal (kota kecil, menengah, besar/metropolitan), kepadatan penduduk di kota tersebut dan lain-lain. Kebangsaan merupakan kategori yang penting karena kebudayaan disetiap daerah atau negara pasti berbeda dan hal ini akan berpengaruh dengan cara berpikir, bertingkah laku dan kepercayaan. Wisatawan yang melakukan suatu kegiatan wisata ke daerah/negara lain akan lebih memperhatikan tentang apa saja yang dapat mereka dapatkan yang tidak ada di daerah asalnya.

Karakteristik selanjutnya adalah karakteristik demografis. Karakteristik sosio-demografis diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga atau jumlah anggota keluarga dan lain-lain yang dielaborasi dari karakteristik tersebut. Karakteristik sosio-demografis juga berkaitan satu dengan yang lain secara tidak langsung. Karakteristik demografis sendiri meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, dan sosial-ekonomi.

(11)

11 Selanjutnya adalah karakteristik psikografis. Karakteristik psikografis membagi wisatawan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik personal.Dalam hal ini bisa dikatakan wisatawan dengan minat khusus. Wisatawan minat khusus adalah wisatawan yang memiliki minat khusus diluar wisatawan umum lainnya.

Teori karakteristik wisatawan ini digunakan dalam menganalisis bagaimana karakteristik target pasar yaitu wisatawan Tiongkok yang menjadi pelanggan pada PT Giri Puncak Sari.

1.7.2 Teori Produk

Produk pariwisata sebagian besar merupakan produk dalam bentuk jasa atau layanan. Konsumen akan mengkonsumsi produk ini dengan memperoleh pengalaman dari perjalanan yang dilakukannya. Sifat dasar produk pariwisata adalah intangibility, heterogenity, perishability, inseparability. Di samping itu produk wisata tak bisa dipisahkan satu dengan lainnya serta tidak bisa distandarkan seperti barang, karena merupakan produk dari banyak elemen. Lebih lanjut dalam buku yang sama, Kotler, Bowen, Makens (2004:302) berpendapat bahwa produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar agar dapat menarik perhatian, pembelian, penggunaan, atau konsumsi yang bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk di dalamnya objek secara fisik, jasa, tempat, organisasi, dan ide. Menurut Kotler, Bowen, dan Maken (2010:231)

(12)

12 dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar harus memahami empat tingkatan produk, yaitu core benefit, facilitating product, supporting product, dan augment product.

Core Benefit yaitu produk dasar yang manfaat sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pembeli dari setiap produk. Jadi, dalam merancang produk, pemasar harus dapat mendifinisikan manfaat inti yang akan disediakan produk ke konsumen. Sementara itu

facilitating product adalah suatu produk layanan yang mendukung jalannya produk inti atau core benefit . Facilitating produk dalam kaitannya dengan jasa pelayanan pariwisata biasanya berhubungan dengan aksesibilitas, seperti fasilitas penjemputan, check in dan check out hotel, pengantaran tamu ke destinasi wisata yang disediakan oleh pihak penyedia jasa. Secara umum facilitating product berfungsi untuk mempermudah tammu dalam mengkonsumsi atjasa tau produk inti perusahaan. Di tingkat ketiga merupakan supporting product

adalah layanan penunjang yaitu berupa fasilitas lain yang disediakan pihak penyedia jasa. Dalam hal ini dapat berupa restaurant, spa, atau reservasi hotel diluar paket wisata atau pemandu wisata sesuai keinginan wisatawan. Produk tambahan ditawarkan oleh perusahaan untuk menambah nilai produk utama dan membedakannya dengan

pesaingnya sehingga dapat membantu positioning perusahaan.

Selanjutnya Augment Product adalah sebuah konsep interaksi yang penting karena hospitality dan layanan jasa dalam hal ini memerlukan

(13)

13 keterlibatan pelanggan dalam penyampaian jasanya dan diharapkan pelanggan dapat berinteraksi dengan berbagai elemen dalam produk pariwisata. Produk pelengkap terdiri dari aksesibilitas tambahan, atmosfir, interaksi pelanggan dengan penyedia jasa, partisipasi pelanggan, serta interaksi antara satu pelanggan dan pelanggan lainnya.

Sekumpulan produk yang dijual atau disediakan oleh perusahaan akan membentuk bauran produk. Menurut Kotler (2005: 57) Bauran Produk adalah sekumpulan dari semua produk dan item produk seperti macam produk, kualitas produk, rancangan produk, ciri-ciri produk, merek produk serta atribut lainnya, yang secara khusus ditawarkan oleh penjual kepada pembeli.

Produk sendiri memiliki berbagai atribut produk yang menyusun suatu produk. Menurut Fandy Tjiptono (2001:103) Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Atribut produk meliputi merek, logo, compliment, variasi produk, kemasan dan sebagainya. Sementara,

Teori bauran produk dan atribut produk ini digunakan dalam menganalisis strategi bauran produk yang digunakan oleh PT Giri Puncak Sari.

1.7.3 Teori Harga

(14)

14 jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepimilikan atau pengguna suatu barang dan jasa (Tjiptono, 2001: 151). Kotler dan Amstrong (2001: 339) mengatakan bahwa harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga merupakan jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa.Sedangkan menurut Lamb et.al (2001:268), harga adalah apa yang harus diberikan oleh konsumen (pembeli) untuk mendapatkan suatu produk.

Salah satu strategi yang berkaitan dengan harga adalah strategi penyesuaian harga. Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. (Kotler dan Amstrong, 2001: 485)

1. Penetapan Harga Diskon dan Pengurangan Harga

Mayoritas perusahaan menyesuaikan harga dasar mereka untuk memberikan penghargaan pada pelanggan atas reaksi-reaksi tertentu seperti pembayaran tagihan lebih awal, volume pembelian, dan pembelian di luar musim. Penyesuaian-penyesuian harga itu dinamakan diskon dan pengurangan harga. Bentuk dari diskon dan pengurangan harga bermacam-macam yaitu:

a. Diskon tunai (cash discount) yakni pengurangan harga kepada pembeli yang membayar tagihan mereka lebih awal. b. Diskon jumlah (quantity discount) adalah pengurangan

(15)

15 harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar. c. Diskon fungsional (functional discount) adalah

pengurangan harga yang ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran perdagangan yangmenjalankan fungsi-fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, dan menyelenggarakan pelaporan.

d. Diskon musiman (seasonal discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa di luar musiman.

2.Potongan harga (allowance) adalah jenis lain pengurangan dari daftar harga. Potongan harga terbagi menjadi dua yaitu :

a. Potongan harga tukar tambah, adalah pengurangan harga yang diberikan karena menukarkan barang lama ketika membeli barang baru.

b. Potongan harga promosi adalah pembayaran atau pengurangan harga sebagai imbalan bagi para dealer karena berpartisipasi dalam program pemasangan iklan dan dukungan penjualan.

3. Penetapan Harga Tersegmentasi

Perusahaan sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan adanya perbedaan-perbedaan jenis pelanggan, produk, dan lokasi.Dalam penetapan harga tersegmentasi, perusahaan menjual barang atau jasa pada dua atau lebih harga,

(16)

16 walaupun perbedaan harga tersebut tidak didasarkan pada perbedaan biaya.

4. Penetapan Harga Promosi

Menetapkan harga produk secara temporer di bawah daftar harga dan kadang-kadang bahkan di bawah biaya, untuk meningkatkan penjualan jangka pendek.

Teori harga dan strategi penyesuaian harga yang dijelaskan diatas digunakan dalam menganalisis bagaimana strategi harga yang digunakan oleh Excellent Holiday PT Giri Puncak Sari dalam meningkatkan jumlah pelanggan.

1.8 Metode Penelitian

1.8.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat 3 teknik pengumpulan data yang digunakan penulis, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan informasi yang dibutuhkan penulis. Penulis melakukan wawancara kepada narasumber atau pelaku langsung yang berada di lapangan terkait dengan bahasan skripsi antara lain mengenai bagaimana karakteristik wisatawan, produk serta harga yang ditawarkan oleh perusahan kepada wisatawan. Wawancara dilakukan dengan Manager perusahaan selaku pemimpin perusahaan dengan fokus kegiatan perusahaan yang berkaitan

(17)

17 dengan produk dan harga selama tahun 2015. Informasi yang didapatkan dari manager perusahaan berupa informasi secara lisan yang kemudian di jabarkan oleh penulis dalam penelitian ini. Sedangkan wawancara dengan konsumen perusahaan menggunakan bahasa Mandarin yang dibantu oleh translator. b. Observasi Lapangan

Observasi lapangan untuk mengetahui kondisi pasar dan aktivitas wisatawan Tiongkok di Bali. Kegiatan observasi yang dilakukan tertuju pada divisi manajemen serta divisi-divisi terkait lainnya pada PT Giri Puncak Sari. Observasi berlangsung selama satu bulan dari tanggal 2 Januari hingga 2 Februari 2016 dilakukan bersama Tour Operational Manager dan berlangsung di berbagai tempat, mulai dari perusahaan, bandar udara, dan objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka yang digunakan merupakan data-data mengenai strategi produk dan harga dengan menggunakan literatur serta data yang diperoleh dari BPS dan data perusahaan serta kaitannya terhadap strategi yang diterapkan oleh perusahaan.

1.8.2 Metode Analisis Data

Metode analisis dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Miles dan Huberman (1992: 20) teknik analisis data kualitiatif adalah analisis data yang terfokus pada hubungan

(18)

18 antar variabel data untuk menemukan keterkaitan dan sistem hubungan dari variabel untuk menjawab rumusan masalah. Dari data yang telah dikumpulkan melalui wawancara, observasi lapangan, serta studi pustaka akan dilakukan analisis dengan menggunakan strategi bauran produk serta penyesuaian harga yang disesuaikan dengan karakteristik wisatawan Tiongkok yang menjadi pelanggan perusahaan. Analisis serta hasil pengumpulan data akan disusun secara sistematis dan dijabarkan sehingga akan ditemukan kelebihan maupun kekurangan dari objek selama proses penelitian berlangsung.

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan penjelasan mengenai isi dari setiap bab yang akan disajikan secara singkat untuk menjelaskan garis besar dalam masing-masing bab di penelitian ini. Skripsi ini akan disajikan dalam empat bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah , tujuan penelitian, manfaat peneliatian, tinjuauan pustaka, landasan teori, metode penelitian yang digunakan serta sistematika penelitian.

BAB II: GAMBARAN UMUM PT GIRI PUNCAK SARI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, operasional perusahaan serta statistic wisatawan.

(19)

19 BAB III: PEMBAHASAN STRATEGI PRODUK DAN HARGA PT GIRI PUNCAK SARI

Dalam bab ini kan menjelaskan mengenai hasil penelitian mengenai karakteristik wisatawan Tiongkok, analisis strategi bauran produk, penetapan harga serta langkah strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan.

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini akan dibahas jawaban-jawaban dari masalah-masalah yang ada dalam penelitian, serta saran peneliti yang diungkapkan atas dasar penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

476 Untuk mengetahui tingkat kualitas suatu bahan dengan metode polarisasi sebelumnya telah dilakukan penelitian yang menunjukkan bahwa larutan gula dapat memutar

Surakarta belum terdapat rumah produksi atau studio yang mengkhususkan diri untuk menghasilkan karya-karya film animasi, namun hal tersebut tidak menghentikan peluang dunia

Dari rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang digunakan di atas dapat ditarik hipotesis bahwa Penolakan Reunifikasi Korea Selatan Oleh Korea Utara pada

Iya, setiap usulan dan aspirasi yang digagaskan oleh masyarakat semua di akomodir serta dimasukkan di dalam dokumen untuk menjadi dasar perencanaan pembangunan sebab kalau

Penelitian mengenai reduksi limbah logam berat di industri sangat  perlu dikenalkan untuk mengetahui bagaimana proses reduksi limbah- limbah logam berat dari

adanya rencana pelayanan yang dilakukan setelah dilakukan assesmen awal pada setiap pasien dan didokumentasikan di RM - Reosialisasi pengintensifkan pembuatan rencana

Bahwa berkurangnnya lahan tembakau yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian tentunya membawa dampak yang dimana kita ketahui bahwa bahan baku dari indutri

Salah satu permasalahan dalam oraganisasi adalah bagian surat menyurat.salah satunya dengan banyak nya berbagai surat yang masuk dan keluar sehingga surat tersebut