• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMILIHAN KEPALA DESA BERBASIS WEB (E-PILKADES)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMILIHAN KEPALA DESA BERBASIS WEB (E-PILKADES)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

Fakultas Teknik – Sistem Informasi || 1 ||

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMILIHAN

KEPALA DESA BERBASIS WEB

(E-PILKADES)

LAPORAN SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S. Kom.)

Pada Jurusan Sistem Informasi

OLEH :

HERU SETYIAWAN

NPM : 11.1.03.03.0118

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UNP KEDIRI

(2)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

(3)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

(4)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

Fakultas Teknik – Sistem Informasi || 4 ||

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

PEMIILHAN KEPALA DESA BERBASIS WEB

(E-PILKADES)

Heru Setyiawan 11.1.03.03.0118

Fakultas Teknik – Sistem Informasi Email : herusetiawankediri@gmail.com

Drs. Ec.Ichsanuddin, M.M. dan Fatkur Rohman, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa setiap kali dilaksanakan proses pemilihan kepala daerah baik ditingkat pusat maupun daerah sering kali muncul berbagai macam permasalahan. Dan tidak jarang proses pemilihan kepala daerah berjalan dengan kondisi yang kurang kondusif. Hal ini tentunya berdampak pada proses pemilihan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya.

Permasalahan yang ingin diangkat pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana menerapkan sistem pemilihan kepala desa berbasis elektronik yang dapat memberikan keefektifan dan efisiensi waktu untuk pemilihan kepala daerah khususnya ditingkat desa? (2) Apakah sistem pemilihan kepala desa berbasis elektronik dapat menimimalisir kecurangan dan permasalahan yang terjadi di lingkup pemilihan kepala desa? (3) Apakah masyarakat akan dipermudah dengan penerapan sistem pemilihan kepala desa elektronik ini?

Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem spiral. Metode pengembangan sistem spiral sanget fleksibel sehingga dapat mempermudah pengembangan sistem kedepannya. Tahapan-tahapan dalam pengembangan metode spiral ini dibagi kedalam 6 tahapan, yaitu : melakukan kominunikasi dengan klien tentang segala kebutuhan sistem, membuat perencanaan sistem, membuat analisa sistem dan analisa resiko yang mungkin terjadi, membuat tahapan atau rincian sebelum sistem diterapkan, proses implementasi dan testing, dan yang terakhir adalah evaluasi sistem dari sisi konsumen/klien.

Kata Kunci : Pemilihan Elektronik, Pemilihan Kepala Desa, Pemanfaatan Teknologi Informasi.

(5)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

Fakultas Teknik – Sistem Informasi || 5 ||

I. LATAR BELAKANG

Teknologi informasi dewasa ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Tidak dapat dipungkiri lagi bila peran teknologi kini telah menjadi bagian utuh dengan manusia. Banyak produk teknologi informasi kini semakin mempermudah pekerjaan manusia, utamanya memberikan optimalisasi dan mempercepat kegiatan manusia.

Lingkungan masyarakat di pedesaan merupakan tujuan awal dari rangkaian untuk memperkenalkan teknologi informasi kepada masyarakat. Dengan mengenalkan teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat, diharapkan masyarakat akan lebih antusias dalam mengenal dan memanfaatkan teknologi informasi. Sebuah produk informasi yang baik diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam menyelesaikan tugasnya serta dapat menggantikan proses yang manual ke proses semi-otomatis.

Salah satu yang sering menjadi permasalah di dalam masyarakat dan cukup mendapatkan perhatian adalah tentang Pemilihan Kepala Desa. Hampir keseluruan wilayah desa di Indonesia masih menggunakan pemilihan dengan cara manual yaitu dengan pencoblosan langsung ke surat pemilihan. Karena

masih berlangsung secara manual, otomatis biaya dan waktu yang dibutuhkan juga tidak sedikit. Bahkan tidak jarang kegiatan pemilihan kepala desa dapat menimbulkan perselisihan yang tidak kunjung usai di antara masyarakat.

Atas permasalahan tersebut, perlu adanya inisiatif atau gagasan untuk dapat mengalihfungsikan pemilihan kepala desa (pilkades) yang masih dilaksanakan secara manual tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu dengan pemilihan kepala desa (elektronik pilkades) berbasis elektronik. Diharapkan dengan sistem baru ini dapat memberikan keakuratan, efisiensi, dan keefektifan yang tinggi serta tetap menjunjung prinsip pemilihan kepala desa yang bebas, terbuka, dan rahasia.

II. METODE

1. Pemilihan Kepala Desa

Menurut Undang-undang No.32 Tahun 2004, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

(6)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

Fakultas Teknik – Sistem Informasi || 6 ||

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemilihan kepala desa, atau seringkali disingkat Pilkades adalah suatu pemilihan kepala desa secara langsung oleh warga desa setempat

2. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia.

Menurut Dessler (2003, p15) pada saat perusahaan berkembang, mereka mengintegrasikan sistem-sistem sumber daya manusia mereka yang terpisah-pisah menjadi apa yang disebut dengan sistem informasi sumber daya manusia.

Menurut Laudon (2003, p7), sistem informasi sumber daya manusia adalah komponen-komponen yang berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, mendistibusikan informasi untuk mendukung dalam mengambil keputusan, koordinasi, kontrol, analisa, visualisasi dari sebuah aktifitas manajemen sumber daya manusia.

3. Electronic Voting (E-Voting)

Electronic voting atau

e-voting adalah proses pemungutan suara dan penghitungan suara yang

menggunakan perangkat elektronik atau teknologi informasi. Tujuan penggunaan e-voting tidak saja untuk mempercepat proses pemungutan dan penghitungan suara, tetapi yang lebih penting adalah untuk menjaga otentisitas atau keaslian suara pemilih, sekaligus menjaga akurasi penghitungan suara.

4. MySQL Server

Menurut Allen dan Hornberger (2002, p220) MySQL merupakan bahasa pemrograman open source yang paling populer dan banyak digunakan di lingkungan linux.

Nugroho (2004, p29) mengemukakan MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source artinya siapa saja dapat menggunakannya secara bebas.

5. System Development Life Cycle

(SDLC)

Menurut O’brien (2000, p383) System Development Life Cycle (SDLC) adalah aplikasi penerapan dari penemuan permasalahan (problem solving) yang didapat dari pendekatan sistem (system approach) menjadi pengembangan

(7)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

Fakultas Teknik – Sistem Informasi || 7 ||

dari solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis.

Menurut Turban (2000, p477) System Development Life Cycle (SDLC) atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah metode pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini. SDLC adalah kerangka kerja (framework) yang terstruktur yang berisi proses-proses sekuensial di mana sistem informasi dikembangkan.

6. Metode Pengembangan Sistem Spiral.

Metode Pengembangan Sistem dalam penelitian ini adalah Metode Spiral. Model pengembangan software ini cukup baru dikenalkan oleh Barry Boehm di tahun 1988 didalam artikelnya yang berjudul

A Spiral Model of Software

Development and Enhancement“.

Spiral Model merupakan

penggabungan ide pengembangan berulang (prototyping) dengan, aspek sistematis terkendali model air terjun (waterfall). Model spiral juga secara eksplisit meliputi manajemen resiko dalam pengembangan perangkat lunak.

Pengembangan sistem dengan metode spiral ini dibagi kedalam 6 tahapan, yaitu : customer communication, Planning, Analisys Risk, Engineering, custruction and release, dan customer evaluation.

Gambar 2.3 Metode Spiral ( Bambang Karyadi, 2012 )

7. Proses Bisnis Sistem Pemilihan Secara Konvensional.

Gambar 4.1 Proses Bisnis Sistem Lama Dapat dilihat pada gambar diatas adalah pemodelan proses bisnis pada sistem lama. Pada proses bisnis diatas jelas terlihat jika alur sistem lama masih bersifat manual atau bisa dikatakan tidak adanya interaksi dengan sistem yang terkomputerisasi.

Inilah yang menjadikan sistem lama akan membutuhkan banyak waktu dan juga banyak terjadi kelemahan dalam sistem lama

(8)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

Fakultas Teknik – Sistem Informasi || 8 ||

karena kurangnya efisiensi dalam penerapannya (manual).

8. Analisa Bussiness Process Model

Notation (BPMN).

Gambar 5.11 Bisnis Proses Pemilihan Kepala Desa.

Gambar diatas menjelaskan proses bisnis pemilihan kepala desa berbasis elektronik yang dilakukan oleh pemilih. Proses bisnis diatas bisa dikatakan sebagai inti dari sistem ini. Dimana proses diatas menjelaskan dengan jelas interaksi manusia dengan sistem dan juga proses pemilihannya lebih sederhana dan cepat karena diproses secara terkomputerisasi.

9. Use-Case Diagram

Gambar 5.12 Diagram use case

Konsep Diagram use case diatas menjelaskan seluruh akses dan juga aktifitas yang dilakukan oleh masing-masing level pengguna. Setiap level pengguna memiliki hak akses tertentu dalam hubungan dan interaksi dengan sistem yang akan dibangun. Perbedaan akses ini memberikan batasan tentang aktifitas apa saja yang boleh dan yang tidak boleh (illegal) dilakukan oleh seorang pengguna.

10.Activity Diagram Pemilihan

Gambar 5.17 Diagram Aktifitas Pemilihan Kepala Desa Pada diagram aktifitas diatas menjelaskan aktifitas pemilihan kepala desa yang dilakukan oleh pemilih. Dimulai dari saat pemilih datang hingga alur yang akan dilalui untuk dapat melakukan pemilihan langsung secara elektronik.

Tahapan Pemilihan merupaka inti dari pilkada Sehingga pemilih yang benar-benar memiliki hak

(9)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

Fakultas Teknik – Sistem Informasi || 9 ||

memilihlah yang dapat melakukan pemilihan.

11. Squence Diagram Pemilihan

Gambar 5.21 Diagram Squence Pemilihan Kepala Desa. Diagram squence diatas menjelaskan skema pemilihan kepala desa yang dilakukan oleh pemilih mulai dari awal mengakses sistem sampai selesainya proses pemilihan didalam sistem. Squence diagram menunjukkan proses sistem secara lebih detail sehingga pengembang dapat denga mudah melakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan sistem.

12.Conteptal Data Modelling (CDM).

Gambar 5.22 Conceptual Data Modelling (CDM)

Gambar desain database CDM diatas menunjukkan rancangan database sistem e-pilkades dalam bentuk diagram konseptual yang menjelaskan hubungan diatara tabel dan jenis hubungan masing-masing tabel. Pada diagram CDM desain tabel masih bersifat umum sehingga relasi pada tabel belum jelas terlihat karena masih dibutuhkan pemrosesan lebih lanjut agar terlihat attribut yang menunjukkan relasi diantara tabel.

Untuk lebih jelasnya CDM harus diproses dan dikonversi ke dalam bentuk fisik rancangan database atau biasa disebut Pyhsical Data Modelling.

(10)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

Fakultas Teknik – Sistem Informasi || 10 ||

III. HASIL DAN KESIMPULAN Kesimpulan

Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan beberapa simpulan yang kaitannya dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dan berikut adalah beberapa simpulan yang didapat selama melakukan penelitian :

1. Sistem e-pilkades ini memberikan tingkat keefektifan yang cukup tinggi, efisiensi biaya, dan penghitungan suara yang cepat karena penghitungan dilaksanakan secara terkomputerisasi.

2. Pada penerapannya dilapangan beberapa masyarakat mengalami kesulitan utamanya bagi masyarakat awam dengan teknologi, namun hal ini dapat diantisipasi dengan melakukan sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat.

3. Sistem elektronik pilkades ini mampu memastikan jika pemilih adalah valid atau benar-benar memiliki hak pilih dan menghindarkan dari pemilih ganda karena sistem ini menerapkan sistem verifikasi dengan mesin fingerprint.

(11)

Heru Setyiawan | 11.1.03.03.0118 simki.unpkediri.ac.id

Fakultas Teknik – Sistem Informasi || 11 ||

IV. DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2015. Cara Efektif Belajar Framework Laravel. Jogjakarta: Lokomedia.

Anis Kristina, Septriono P.U., Mochamad Yosaf G., dan Vicky Tri Wicaksono Y..2010. Perancangan Sistem Informasi Pemungutan Suara Kepala Desa

Studi Kasus Pada Pemilihan

Kepala Desa Di Keluarahan Bae Kudus. Jogjakarta : AMIKOM. Endah, Sri Nur. SDLC(System

Development Life Cycle).(online). http://srishared.blogspot.co.id/201 4/09/sdlc-systems-development-life-cycle.html [diakses pada : 01 Desember 2015]

Fradina, Krisna. Metode Protoripe dan

Spiral. (online).

http://krisnafradina.wordpress.com /2013/10/09/metode-prototipe-and-spiral/ [diakses pada : 12 desember 2014]

Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung:Informatika Bandung. Junna Mahandika, Rizadela. 2011.

Pembuatan Aplikasi Pilkada

Kabupaten Magetan dengan

menggunakan PHP dan MySQL. Jogjakarta : AMIKOM.

Karton, Master. Pemilihan Kepala Desa dari Jaman Belanda sampai

Jaman Reformasi. (online).

http://kartonmedia.blogspot.com/2 013/05/pemilihan-kepala-desa-dari-jaman.html [diakses pada : 15 januari 2015]

Pemilu, Rumah. Electronic Voting atau

E-Voting. (online).

http://www.rumahpemilu.org/in/re ad/15/Electronic-Voting-atau-E-Voting [diakses pada : 01 Desember 2014]

Gambar

Gambar  diatas  menjelaskan  proses  bisnis  pemilihan  kepala  desa  berbasis  elektronik  yang  dilakukan  oleh  pemilih
Gambar 5.21 Diagram Squence  Pemilihan Kepala Desa.  Diagram  squence  diatas  menjelaskan  skema  pemilihan  kepala  desa  yang  dilakukan  oleh  pemilih mulai dari awal mengakses  sistem  sampai  selesainya  proses  pemilihan  didalam  sistem

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan kekerasan politik yang terjadi pasca Pemilihan Kepala Desa di Desa Komis tersebut mengindikasikan bahwa pemahaman tentang

Pemilihan Kepala Desa di Desa Kandangan sebelum diterapkannya e- Pilkades berjalan seperti biasanya.Akan tetapi panitia atau masyarakat tidak tau apakah daftar calon pemilih itu

Dari permasalahan tersebut maka perlu dibangun suatu sistem informasi digital layanan administrasi publik berbasis web responsive yang mana masyarakat dapat melakukan

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem quick count pemilihan Kepala Desa dengan menggunakan fasilitas SMS untuk mempercepat proses perhitungan suara dan untuk

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sistem yang dibangun sudah selesai dan sesuai dengan tujuan awal penelitian yaitu membangun sistem informasi bank sampah berbasis

Subyek Penelitian Subyek penelitian yang akan diteliti untuk penelitian Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Desa Bumirosos Berbasis Website yaitu petugas atau pustakawan

Sebelum diterapkan proses voting yang dilakukan secara elektronik ada baiknya pengguna/masyarakat mendapat pembelajaran berupa sistem simulasi e- voting pemilihan kepala desa untuk

Tampilan user interface yang dibuat untuk sistem informasi pemilihan umum kepala daerah berbasis android terdiri dari tampilan Spalshscreen, kemudian User inteface Login yaitu antarmuka