• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.

Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.1.

Pengertian Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:3) mendefenisikan “Terdapat dua kolompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang mendekatkan pada prosedur mendefenisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur yang saling berhubungan, sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefenisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu

2.1.2.

Pengertian Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:22) mendefenisikan “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Sudaryono, Asep Saefullah dan Untung Rahardja (2010:2) mendefenisikan “Data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap dengan demikian data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan”. Data yang diolah saja belum tentu cukup menjadi sebuah informasi. Untuk dapat menjadi sebuah informasi, maka data yang diolah harus benar - benar berguna bagi pemakainya. Agar berguna bagi pemakainya, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar yaitu :

1) Tepat Kepada Orangnya atau Relevan (Relevance)

Relevan berarti informasi itu mempunyai manfaat untuk pemakainya, karena relevansi sistem informasi untuk masing - masing pengguna berbeda.

2) Tepat Waktu (Timeliness)

Berarti informasi yang yang diterima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah using bisa saja tidak berguna lagi.

(2)

3) Tepat Nilai atau Akurat (Accurate)

Berarti informasi yang disampaikan harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak menyesatkan.

2.1.3.

Pengertian Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:38) mendefenisikan “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manejerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Tujuan dari sistem informasi adalah menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisai setiap kali dibutuhkan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengelola, dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi. Berdasarkan teori - teori di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan komponen - komponen, bisa berupa manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber daya yang saling berhubungan yang mengumpulkan serta menyampaikan data dan informasi dengan menyediakan media timbal balik untuk menampaikan suatu tujuan.

2.2.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Menurut Mulyanto (2009:125), mendefinisikan “Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa”.

(3)

Inti dari analisis adalah berusaha memandang secara keseluruhan persoalan dalam konteks meneliti secara sistematis dan kriteria untuk efektifitas sistem. Analisis biasanya dimulai dengan meninjau kembali struktur organisasi dan uraian kerja personil yang bersangkutan. Disusul dengan formulir, catatan, prosedur, metode, pemrosesan, dan laporan yang digunakan oleh perusahaan, termasuk instruksi tertentu kepada personil tertentu. Dari rincian prosedur yang jelas, sangat berharga bagi analisis sistem untuk mencari fakta. Adapun langkah - langkah dalam analisa sistem secara umum adalah sebagai berikut :

a. Analisa Pendahuluan

Dalam analisa pendahuluan ini dilakukan pengumpulan informasi untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai tempat yang akan dianalisa. Untuk itu dilakukan pengumpulan informasi dalam analisa pendahuluan.

b. Penyusunan Usulan Pelaksanaan Analisa Sistem

Pelaksanaan analisa sistem dirancang oleh analis sistem dalam suatu dokumen tertulis yang disebut usulan pelaksanaan sistem. Maksud dari dokumen tertulis tersebut adalah untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis sistem mengenai pekerjaan pengembangan sistem yang akan dilaksanakan oleh analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi.

c. Pelaksanaan Analisa Sistem

Pelaksanaan analisa sistem didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam usulan analisa sistem.

d. Penyusunan Laporan Hasil Analisa Sistem

Hasil akhir analisa sistem disajikan dalam bentuk suatu laporan yang berguna dalam pengambilan keputusan.

2.3.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Setelah tahap analisa sistem adalah tahap perancangan sistem (system design). Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

a. Memberikan gambaran secara umum tentang kebutuhan informasi kepada pemakai sistem secara logika.

(4)

Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan progam komputer untuk sistem yang baru.(Kristanto, 2008: 61)

Dalam suatu perancangan sistem informasi terdiri dari rancangan komponen - komponen. Komponen - komponen ini dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user atau pemakai. Secara umum sebagai berikut :

1) Perancangan Model

Rancangan model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk fisik dan model logika. Bagan alur sistem merupakan alat yang tepat untuk menggambarkan sistem fisik. Model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan pada user, bagaimana nantinya fungsi-fungsi dari sistem informasi secara logika akan bekerja. Model logika akan digambarkan dengan menggunakan sequence diagram.

2) Perancangan Keluaran

Keluaran merupakan produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Istilah keluaran dapat terdiri dari berbagai jenis. Yang dimaksud keluaran dari rancangan sistem ini adalah keluaran yang berupa tampilan di media kertas atau layar komputer.

3) Perancangan Masukan

Alat masukan dapat dikategorikan ke dalam 2 golongan yaitu, alat input langsung dan alat input tidak langsung. Alat input langsung berupa alat yang langsung dihubungkan ke CPU (Central Processing Unit) sedangkan alat masukan tidak langsung adalah alat yang tidak langsung dihubungkan ke CPU. 4) Perancangan Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang bergubungan dengan data lainnya. Data tersebut tersimpan di simpanan luar komputer dan dipergunakan perangkat lunak (software) untuk menampilkannya.

(5)

kegiatan mengorganisasikan perangkat lunak sebagi kumpulan - kumpulan objek diskrit yang bekerja sama antara informasi (struktur data) dan perilaku yang mengaturnya”.

Ada empat konsep yang harus dimiliki oleh suatu bentuk pemrograman yang berorientasi objek , yaitu :

a. Encapsulation

Encapsulation (pengkapsulan) adalah penyatuan antara proses - proses yang terjadi dan sejumlah data yang dikelola ke dalam suatu bentuk kelompok tertentu. Pengelompokan tersebut adalah dengan dibentuknya suatu objek secara abstrak (abstraction).

b. Abstraction

Absatration memiliki pengertian bahwa pengembangan perangkat lunak akan menggunakan atau menciptakan sejumlah objek dimana objek tersebut akan ada dan berperilaku pada sistem.

c. Inheritance

Inheritance (pewarisan) adalah konsep dimana suatu objek memiliki sejumlah perilaku yang dimiliki oleh objek lain dalam suatu hirarki tertentu.

d. Polymorphism

Polymorphism adalah konsep dimana beberapa objek dapat memiliki metode yang sama dengan aksi yang berbeda.

2.5.

Analisa Berorientasi Objek

Analisa dan perancangan berorientasi objek berarti merumuskan dan menyelesaikan masalah serta menghasilkan suatu hipotesa atau diagnose (solusi), memodelkannya dengan pendekatan objek.

Analisa berorientasi objek adalah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadaptasi untuk pemakaian baru, atau menentukan satu objek baru atau yang dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam suatu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga.

Tujuan dari analisa berorientasi objek yaitu untuk menentukan kebutuhan pengguna secara akurat. Pendekatan - pendekatan yang dipakai dalam analisa berorientasi objek, antara lain :

(6)

a. Pendekatan top down yaitu memecahkan masalah ke dalam bagian - bagian terkecil atau per level sehingga mudah untuk diselesaikan.

b. Pendekatan modul yaitu membagi sistem ke dalam modul - modul yang dapat beroperasi tanpa ketergantungan.

c. Penggunaan alat - alat bantu dalam bentuk grafik dan teks sehingga mudah untuk dimengerti dan dikoreksi apabila terjadi perubahan.

Pendekatan berorientasi objek dilengkapi dengan alat dan teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir suatu sistem yang dikembangkan merupakan sistem yang terdefinisi dengan baik dan jelas. Dalam melakukan analisa dan perancangan sistem berorientasi objek, penulis menggunakan UML (Unified Modeling Languange) untuk memodelkannya. Tujuan dari Unified Modeling Language adalah untuk menyediakan istilah dalam hal teknik berbasis objek dan teknik menskemakan diagram yang cukup banyak untuk menggambarkan bermacam proyek pengembangan sistem mulai dari analisa sampai desain. (Alan Dennis, Barbara Haley Wixom dan Roberta M. Roth, 2012:513)

Diagram - diagram pada Unified Modeling Language (UML) dibagi menjadi 2 jenis yaitu structure diagrams, merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan data dan relasi paten yang terdapat pada sistem informasi. Jenis yang lain yaitu behavior diagrams yang menyediakan analisa dengan cara menggambarkan relasi yang dinamis antar objek yang mewakili sistem informasi dalam hal bisnis. Berikut adalah diagram - diagram UML yang digunakan untuk analisa :

Table 2. 1 Daftar Diagram UML

Nama Diagram Digunakan Untuk Fase Utama

Use Case Diagram Mengambil kebutuhan bisnis untuk sistem dan menggambarkan interaksi antara sistem dengan lingkungannya

(7)

Nama Diagram Digunakan Untuk Fase Utama

Activity Diagram Menggambarkan alur kerja bisnis pada masing-masing

class, alur dari aktivitas pada use case, atau dapat

digunakan untuk

mejelaskan metode perancangan

Analisa, Desain

Sequence Diagram Menampilakn perilaku objek dalam use case.

Berfokus pada urutan kegiatan berbasis waktu

Analisa, Desain

Class Diagram Menggambarkan relasi antar class modeled dalam sebuah sistem

Analisa, Desain

a. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan oleh para analis untuk mengetahui lebih baik lagi mengenai fungsionalitas sistem dari tingkatan yang sangat tinggi (Alan Dennis, Barbara Haley Wixom dan Roberta M. Roth, 2012:517). Use case diagram menyediakan cara yang mudah dan akurat dalam berkomunikasi dengan pengguna mengenai apa yang sebenarnya dilakukan oleh sistem. Berikut ini adalah simbol - simbol dalam use case diagram :

Table 2. 2 Simbol Use Case Diagram

No. Nama Elemen Simbol Definisi

1 Actor

Actor adalah sesuatu (entitas) yang berhubungan dengan sistem dan berpatisipasi dalam use case

Actor menggambarkan orang, sistem atau entitas eksternal

(8)

No. Nama Elemen Simbol Definisi

2 Use Case Use case merupakan bagian utama

dari fungsionalitas sistem

Use case diberi nama yang menyatakan apa hal hendak dicapai dari interaksinya dengan aktor

3 System Boundary  Batasan sistem terdiri dari nama

sistem yang terdapat di dalam atau di atas simbol

 Batasan sistem merupakan ruang lingkup sistem

4 Association  Relasi asosiasi menghubungkan

actor dengan use case, digambarkan dengan garis

Include, salah satu relasi asosiasi antar use case

(9)

Gambar 2. 1 Contoh Use Case Diagram

b. Activity Diagram

Activity diagram adalah notasi UML yang menjelaskan tentang perilaku sebuah sistem yang dilihat dari terminologi kegiatan - kegiatan. (Bernd Bruegge dan Allen h. Dutoit, 2010:33). Maksud dari kegiatan - kegiatan adalah elemen - elemen pemodelan yang menggambarkan pelaksanaan sekumpulan operasi. Pelaksanaan dari sebuah aktivitas dapat didasari baik oleh penyelesaian pelaksanaan pada aktivitas yang lain, oleh ketersediaan object

atau oleh event eksternal. Berikut ini adalah simbol - simbol dalam activity diagram :

(10)

Table 2. 3 Simbol Activity Diagram

No. Nama Elemen Simbol Definisi

1 Start Point Merupakan awal aktifitas

2 Activity Menggambarkan proses bisnis dan

dikenal sebagai activity state

3 Control Flow Arah aliran dari dan ke

masing-masing activity

4 Control node – Decision

Adalah cabang dari control flow. Yang memberikan alternatif berbasis kondisi pada suatu object

atau sekumpulan object

5 Control node – Fork nodes

Membagi flow control ke dalam banyak activity (thread)

6 Control node – Join nodes

Melakukan sinkroniasi dari banyak

activity (thread) ke dalam satu

activity paralel

7 End Point Akhir aktifitas

Berikut ini adalah contoh activity diagram pemesanan online :

(11)

Gambar 2. 2 Contoh Activity Diagram

c. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan objek-objek yang berperan serta dalam

use case dan pesan-pesan yang dilewati oleh objek dari waktu ke waktu untuk sebuah use case. (Alan Dennis, Barbara Haley Wixom dan Roberta M. Roth, 012:530). Sequence diagram merupakan model dinamis yang mendukung

(12)

urutan yang eksplisit yang dilewati antar objek dalam suatu interaksi yang didefinisikan. Dikarenakan sequence diagram menekankan pada urutan kegiatan berbasis waktu, maka dapat sangat membantu dalam memahami spesifikasi secara real-time dan dapat digunakan untuk membantu memahami

use case yang kompleks. Berikut adalah simbol - simbol dalam sequence diagram :

Table 2. 4 Simbol Sequence Diagram

No. Nama Elemen Simbol Definisi

1 Actor  Seseorang atau sesuatu (seperti

perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem

2 Object  Objek berpartisipasi secara

berurutan dengan mengirimkan atau menerima message

 Objek ditempatkan di bagian atas diagram

3 Lifeline Lifeline menunjukkan masa dari

sebuah objek dalam sebuah urutan

4 Focus of control  Focus of control berupa persegi panjang yang tipis ditempatkan di atas lifeline

Focus of control ditunjuk ketika sebuah objek sedang mengirim atau menerima pesan

5 Message Message menyampaikan informasi

dari satu object ke object lain Object

(13)

Gambar 2. 3 Contoh Sequence Diagram

d. Class Diagram

Class diagram merupakan model statis yang mendukung static view pada pengembangan sistem. Class diagram menampilkan kelas - kelas dan relasi kelas yang terdapat dalam sebuah sistem dalam waktu ke waktu, secara konstan (Alan Dennis, Barbara Haley Wixom dan Roberta M. Roth, 012:521).

Class diagram menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem. Oleh karena itu, class diagram merupakan tulang punggung atau kekuatan dasar dari hampir setiap metode berorientasi objek termasuk UML. Berikut ini adalah simbol - simbol dalam class diagram :

(14)

Table 2. 5 Simbol Class Diagram

No. Nama Elemen Simbol Definisi

1 Class Class adalah blok - blok pembangun

pada pemrograman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti / atribut class. Bagian akhir mendefinisikan method dari sebuah

class.

2 Association Sebuah asosiasi merupakan sebuah

relationship paling umum antara 2

class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2

class. Garis ini bisa melambangkan tipe - tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum - hukum multiplisitas pada sebuah

relationship.

3 Composition Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class

tersebut memiliki relasi Composition

terhadap class tempat dia bergantung tersebut.

4 Dependency Ada kalanya sebuah class

menggunakan class yang lain. Hal ini class

+Attribute1 +Operation1()

(15)

No. Nama Elemen Simbol Definisi

5 Aggregation Aggregation mengindikasikan

keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.

Berikut ini adalah contoh class diagram sebuah rekening bank :

Gambar 2. 4 Contoh Class Diagram

2.6.

Pengertian Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data yang mendeskripsikan tentang aktifitas dari satu atau lebih organisasi data. Dalam pengembangan sebuah sistem, rancangan basis data

(16)

sangat berperan penting. Rancangan basis data yang baik dapat mempengaruhi kinerja dan keberlangsungan hidup sebuah sistem.

Basis data merupakan sebuah kumpulan dari elemen - elemen data yang terintegrasi dan berelasi secara logis. Sebuah basis data menggabungkan baris - baris yang sebelumnya telah disimpan di file terpisah, basis data membuat sebuah wadah dari data - data, untuk melayani berbagai aplikasi. (George M. Marakas dan James A. O’Brien:684)

Basis data yang populer saat ini adalah basis data relasional. Basis data relasional dapat dikembangkan dengan perangkat lunak yang biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System). RDBMS dapat digunakan untuk mengembangkan basis data relasional hingga melakukan pemeliharaan data yang ada di dalamnya. Beberapa contoh perangkat lunak RDBMS adalah MySQL, Oracle, SQL Server, PostgreSQL dan lain - lain. Beberapa istilah penting dalam basis data relasional :

a. Relasi, sering disebut dengan tabel yang terdiri dari baris dan kolom. b. Atribut, merupakan kolom yang terdapat pada sebuah relasi.

c. Kardinalitas, merupakan jumlah baris dalam sebuah relasi.

d. Kunci Kandidat atau Candidate Key, sebuah atribut atau gabungan beberapa atribut yang digunakan untuk membedakan antara satu baris dengan baris yang lain.

e. Kunci Primer atau Primary Key, adalah kunci kandidat yang dipilih sebagai identitas untuk membedakan satu baris dengan baris yang lain dalam sebuah relasi.

f. Kunci Asing atau Foreign Key, sebuah atribut atau gabungan beberapa atribut dalam suatu relasi yang merujuk kepada kunci primer relasi lain.

g. Kamus Data, suatu kumpulan data elemen yang terstruktur dengan pengertian yang konsisten dan sesuai dengan sistem, sehingga pengguna maupun analis sistem memiliki pemahaman yang sama terhadap masukan, keluaran, dan komponen simpanan data.

(17)

pemerintahan sebagai solusi basis data atau penyimpanan data. Beberapa fitur yang ada pada Microsoft SQL Server , antara lain :

a. XML Support. Fitur ini dapat menyampaikan dokumen XML (Extensible Markup Language) ke dalam basis data, dan melakukan query data ke dalam format XML melalui Transact-SQL.

b. Multi - Instance Suppport. Fitur ini memungkinkan untuk menjalankan beberapa database engine SQL Server pada mesin yang sama.

c. Data Warehousing and Business Intelligence Improvement. Microsoft SQL Server dilengkapi dengan fungsi - fungsi untuk keperluan Business Intelligence (BI) melalui Analysis Services. Selain itu, SQL Server juga dilengkapi dengan tools untuk keperluan data mining.

2.8.

Pengertian .Net Framework

Microsoft .NET Framework (dibaca Microsoft Dot Net Framework) atau lebih dikenal dengan singkatan dot net (tidak berhubungan dengan domain .net) merupakan sebuah perangkat lunak kerangka kerja yang berjalan utamanya pada sistem operasi Microsoft Windows, saat ini .NET Framework umumnya telah terintegrasi dalam distribusi standar Windows (mulai dari Windows Server 2003 dan versi-versi Windows yang lebih baru). Kerangka kerja ini menyediakan sejumlah besar pustaka pemrograman komputer dan mendukung beberapa bahasa pemrograman serta interoperabilitas yang baik sehingga memungkinkan bahasa - bahasa tersebut berfungsi satu dengan lain dalam pengembangan sistem.

Berbeda halnya dengan tipikal aplikasi konvensional umumnya, program yang ditulis dengan memanfaatkan .NET Framework berjalan pada lingkungan perangkat lunak melalui Common Language Runtime (CLR), dan bukan perangkat keras secara langsung. Hal ini memungkinkan aplikasi yang dibuat di atas .NET secara teoritis dapat berjalan pada perangkat keras apapun yang didukung oleh .NET Framework. Perangkat lunak ini adalah kunci penawaran utama dari Microsoft, dan dimaksudkan untuk digunakan oleh sebagian besar aplikasi - aplikasi baru yang dibuat untuk platform Windows.

2.9.

Metode Pengujian Sistem

Pengujian perangkat lunak adalah penyelidikan empiris para pemangku kepentingan untuk menyediakan informasi mengenai kualitas perangkat lunak yang diuji. Pengujian

(18)

perangkat lunak juga menyediakan pandangan independen dari perangkat lunak secara objektif yang memungkinkan bisnis untuk menghargai dan memahami risiko pada penggunaan perangkat lunak. Proses pengujian sistem terdiri dari beberapa tingkat, antara lain :

a. Unit Testing, merupakan pengujian pada tiap komponen (unit) untuk menjamin bahwa komponen tersebut berjalan dengan semestinya. Pengujian ini mencakup pengujian sepotong atau sebagian kode.

b. Integration Testing, pengujian yang dilakukan dengan mencari kesalahan dalam hubungan dan antarmuka antara pasangan komponen atau sekelompok komponen dalam sistem yang diuji. Tujuannya adalah memastikan modul - modul dan antarmuka dalam suatu aplikasi berinteraksi satu sama lain dengan benar dan aman.

c. System Testing, merupakan pengujian terhadap keseluruhan fungsionalitas dan kecocokan penggunaan berdasarkan integration testing. Pengujian ini dirancang untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa sistem telah sesuai dengan kebutuhan yang telah didefinisikan diawal.

d. User Acceptance Testing, merupakan pengujian yang dilakukan oleh end-user

dimana pengguna tersebut adalah karyawan perusahaan yang langsung berinteraksi dengan sistem dan dilakukan verifikasi apakah fungsi yang ada telah berjalan sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya.

Selain itu, pengujian sistem dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

a. Black Box, menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi - fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifiikasi yang dibutuhkan.

b. White Box, menguji perangkat lunak dari segi desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui mampukah menghasilkan fungsi - fungsi, masukan, dan keluaran yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Pengujian kotak putih dilakukan dengan memerikasa logika dari kode program

(19)

2.10.

Anggaran Perusahaan

2.10.1.

Pengertian Anggaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anggaran diartikan dalam dua aspek. Aspek yang pertama dari sisi ekonomi dan keuangan, anggaran adalah taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang diharapkan untuk periode yang akan datang. Sedangkan aspek yang kedua dari sisi manajemen, anggaran adalah rencana penjatahan sumber daya yang dinyatakan dengan angka, biasanya dalam satuan uang.

Menurut M Nafarin dalam Penganggaran Perusahaan tahun (2007) mendefinisikan “Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun program - program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu”.

2.10.2.

Peranan Anggaran

Anggaran mempunyai peranan dalam berlangsunganya sebuah perusahaan, antara lain :

a. Perencanaan

Membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah - masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

b. Koordinasi

Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan dalam hal pencapaian rencana yang telak ditentukan.

c. Pengendalian atau Pengawasan

Mengendalikan dan mengawasi kegiatan yang direncanakan, agar pelaksanaannya betul - betul sesuai dengan yang direncanakan.

2.10.3.

Tujuan Anggaran

Adapun tujuan anggaran perusahaan adalah :

a. Sebagai alat ukur bagi pihak manajemen dalam melakukan perencanaan keuangan di masa yang akan datang.

(20)

b. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

c. Alat untuk mengukur seberapa besar tingkat pencapaian target perusahaaan dan efisiensi biaya.

2.10.4.

Manfaat Anggaran

Berikut ini beberapa manfaat anggaran perusahaan : a. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan.

b. Untuk perbandingan antara hasil nyata dengan target secara berkala. c. Untuk menetapkan pengawasan terhadap semua kegiatan usaha. d. Untuk menetapkan rencana suatu biaya dalam pengelolaan usaha.

e. Untuk mengadakan koordinasi semua jenis pekerjaan dalam usaha atau bisnis. f. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.

Gambar

Table 2. 2 Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. 1 Contoh Use Case Diagram  b.  Activity Diagram
Table 2. 3 Simbol Activity Diagram
Gambar 2. 2 Contoh Activity Diagram  c.  Sequence Diagram
+5

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan hubungan kerjasama dari berbagai lembaga yang berkaitan dengan upaya pemasaran produk kerajinan tenun ikat Dayak, Strategi ini bermanfaat untuk

Variasi konsentrasi pati singkong pada edible coating (1%, 2% dan 3%) memberikan pengaruh yang berbeda nyata dengan kontrol (tanpa edible coating) terhadap susut

Keuntungan dari bakteri ini adalah memiliki protein yang dapat bekerja pada kondisi lingkungan dengan suhu tinggi dimana protein/ enzim lain dapat mengalami denaturasi.. Salah

Sesuai dengan hadits Aisyah ketika beliau ditanya : “Apakah Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tidur dan dia dalam keadaan junub?”, maka Aisyah menjawab :

Iklan Baris Iklan Baris Serba Serbi JAKARTA BARAT RUPA-RUPA SEKOLAH Rumah Dijual Rumah Dikontrakan LAIN-LAIN JAKARTA PUSAT JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR

Peserta yang tidak ada atau tidak mendampingi kendaraannya tanpa melapor kepada penyelenggara setelah 2 (dua) kali kunjungan oleh tim juri akan didiskualifikasi. Peserta

3) Teknik transplantasi karang secara sederhana sebagai salah satu metode yang dapat digunakan dalam merehabilitasi ekosistem terumbu karang yang sudah mulai

Penelitian ini meliputi survival usia tua di Sumatera Barat dengan membagi daerah menjadi dua yakni daerah dengan rata-rata unsur iklim hangat yang diwakilkan