• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA DUTU (MENGANTAR HARTA) DALAM ACARA PERNIKAHAN MASYARAKAT GORONTALO DI KECAMATAN DUHIADAA KABUPATEN POHUWATO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MAKNA DUTU (MENGANTAR HARTA) DALAM ACARA PERNIKAHAN MASYARAKAT GORONTALO DI KECAMATAN DUHIADAA KABUPATEN POHUWATO"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2: Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Kecamatan
tabel berikut:
Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan menunjukkan bahwa Mahar merupakan hal yang sangat penting dalam suatu pernikahan atau perkawinan masyarakat Etnik Aceh Tamiang, dalam sebuah akad nikah

Padahal perkawinan adalah akad perjanjian yang diikrarkan oleh seorang laki- laki dan perempuan untuk mensyahkan hubungan kelamin antara keduanya dalam rangka

Tidak ada larangan untuk seorang perempuan dari golongan Bangsawan menikah dengan laki-laki dari golongan nonBangsawan, akan tetapi tetap ada usaha dari pihak keluarga untuk

Anak beru dari pihak perempuan menyambut kedatangan keluarga laki-laki dengan membawa piring dan gelas untuk tempat memakan cimpa yang di bawa oleh pihak laki- laki sebagai

(2) Pada prosesi janji nikah pengantin laki-laki melakukan ikrar bersama yang disaksikan oleh orang tua dan keluarga. Kedua belah pihak bertanggung jawab.. 9

Adapun nikah secara shara’ adalah akad serah terima antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk saling memuaskan satu sama lainnya dan untuk membentuk sebuah bahtera yang

Nikah siti'ang dalam hal ini adalah suatu bentuk pernikahan yang diadakan atas persetujuan bersama laki-laki dan perempuan lalu mengadakan nikah lari bersama,

Namun pada kenyataan sekarang ini budaya bajapuik sudah banyak ditinggalkan oleh masyarakat Pariaman, hal ini disebabkan oleh pihak laki-laki tidak ingin memberatkan pihak perempuan