• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB PENENTUAN MENU DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB PENENTUAN MENU DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI SKRIPSI"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB

PENENTUAN MENU DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Margaretha Tri Pamurdaningsih

NIM : 065314011

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

WEB BASED DECISION SUPPORT SYSTEM OF DIET MENU

DETERMINATION FOR HYPERTENSION PATIENTS

FINAL PROJECT

Presented As Partial Fulfillment Of The Requirements

To Obtain The Bachelor Computer Degree

In Informatics Engineering

Compiled By :

Margaretha Tri Pamurdaningsih

NIM : 065314011

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

v

(6)

vi

(7)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Juli 2012

Penulis

(8)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Margaretha Tri Pamurdaningsih

Nomor Mahasiswa : 065314011

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB PENENTUAN MENU DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 23 Juli 2012

Yang menyatakan,

(9)

ix ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB PENENTUAN MENU DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI

Margaretha Tri Pamurdaningsih NIM : 065314011

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2012

ABSTRAK

Penyakit hipertensi dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok

umur maupun kelompok sosial-ekonomi. Pengaturan atau penentuan jenis menu

makanan dibutuhkan oleh penderita hipertensi untuk memperoleh keadaan yang

lebih baik. Namun kurangnya informasi mengenai pola makan yang tepat dan

suatu cara yang mudah digunakan oleh penderita hipertensi menjadi kendala

tersendiri dalam proses penyembuhannya.

Untuk membantu penderita hipertensi dalam menentukan menu makanan

diet, maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu memberikan

rekomendasi daftar menu makanan yang sesuai.

Dalam tugas akhir ini, telah dikembangkan sebuah Sistem Pendukung

Keputusan Penentuan Menu Diet Bagi Penderita Hipertensi yang diharapkan

dapat membantu penderita hipertensi dalam memperoleh informasi mengenai

menu makanan yang sesuai untuk kebutuhannya. Disini penderita hipertensi

sebagai pengguna akan memberikan input berupa tekanan darah sistolik dan

tekanan darah diastolik, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, usia, dan

aktivitas. Output secara otomatis dapat menampilkan variasi menu makanan yang

sesuai untuk penderita tersebut dan pengguna dapat memilih sendiri pilihan

(10)

x ABSTRACT

WEB BASED DECISION SUPPORT SYSTEM OF DIET MENU DETERMINATION FOR HYPERTENSION PATIENTS

Margaretha Tri Pamurdaningsih NIM : 065314011

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2012

ABSTRACT

Hypertension is able to attack anyone of various age and social-economic

group. Types of menu arrangement and determination are needed by hypertension

patients to meet a better condition. However, the lack of information related to

proper diet and method which is easily used by hypertension patients become

obstacles in the recovery process.

To help hypertension patients in determining the diet menu, it takes a

system which is able to help giving recommendation on suitable list of menu.

In this thesis, it has been developed a Decision Support System of Diet

Menu Determination for Hypertension Patients which is expected to be able to

help hypertension patients in obtaining information related to suitable menu for

their needs. Here, hypertension patients as the user will give input in form of

systolic and diastolic blood pressure, gender, weight, height, age and activity.

Output can present suitable menu variation for the patients automatically and

users can choose their own suitable food choices to be consumed by hypertension

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

atas rahmatnya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari banyak hal yang terjadi selama pengerjaan skripsi, baik

itu yang menyulitkan maupun yang membantu, dan banyak pihak yang telah

berperan besar dalam memberikan sumbangan pikiran, doa, semangat, maupun

tenaga. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan

ucapan terimakasih kepada :

1. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk mendampingi di setiap proses,

serta kesabaran dalam memberikan bimbingan pengarahan, semangat,

masukan, dan saran yang membangun kepada penulis dari awal hingga akhir

penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. selaku dosen penguji untuk semua

kritik, saran yang diberikan kepada penulis pada saat pengujian.

3. Bapak Eko Hari Parmadi S.Si., M.Kom selaku dosen penguji untuk semua

kritik, dan juga saran yang diberikan kepada penulis pada saat pengujian.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Informatika yang telah

memberikan ilmunya, dan setia mendampingi di setiap proses perkuliahan.

5. Orang tua (Bapak & Ibu Sudjadi), kakak (Christina Rani, Chatarina Nina,

Yulianus Erwanto), dan adik (Aji Setya dan Ivana Ayu) penulis yang telah

memberikan segala dukungan dan doa yang luar biasa kepada penulis agar

dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Mas Arif & Mas Septian untuk segala kesediaan, kesabaran, dan bimbingan

yang sudah diberi kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi

(12)

xii

7. Kurnia Budinastiti, Fanny Puspandari, Festianan Arum, Oda Arinda, Fahrika

Nurina, Riski Amalia, Tyas, Chatarina Shinta, Galuh Ajeng atas semangat,

persahabatan, kebersamaan, dan bantuan selama penulis menyelesaikan

skripsi ini.

8. Semua keluarga yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas

semua bantuannya dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

9. Teman-teman Teknik Informatika angkatan 2006 atas persaudaraan, bantuan,

dan kerja sama selama ini. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu.

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menulis skripsi ini,

namun penulis juga menyadari bahwa skripsi yang dibuat ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran dari pembaca yang dapat bermanfaat bagi perbaikan pada masa

mendatang.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca untuk dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Apabila terdapat

beberapa kesalahan dalam penulisan maupun implementasi, penulis memohon

maaf yang sebesar-besarnya.

Yogyakarta, 23 Juli 2012

(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN………..…………...………….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………..………..……… v

MOTTO………...………...……. vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...……….………...…….. vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………... viii

ABSTRAK………..……… ix

ABSTRACT……….………….. x

KATA PENGANTAR ………...….. xi

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR GAMBAR ……….... xvi

DAFTAR TABEL………....………. xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Rumusan Masalah... 3

1.3. Tujuan Penelitian... 3

1.4. Batasan Masalah... 3

1.5. Metodologi Penelitian... 5

1.6. Sistematika Penulisan... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 8

2.1. Konsep Dasar Sistem ... 8

2.1.1. Definisi Sistem ... 8

2.1.2. Definisi Sistem Informasi... 8

2.2. Sistem Pengambilan Keputusan... 8

2.2.1. Definisi Sistem Pengambilan Keputusan... 8

2.2.2. Proses Pengambilan Keputusan... 9

(14)

xiv

2.3.1. Karekteristik Sistem Pendukung Keputusan... 10

2.3.2. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan... 13

2.3.3. Komponen Sistem Pendukung Keputusan... 16

2.3.4. Skema Sistem Pendukung Keputusan... 23

2.4. Definisi Diet Hipertensi... 23

2.4.1. Diet... 23

2.6. Penatalaksanaan Diet Hipertensi Berdasarkan Model Kuantitatif Matematika ( Kuantitatif )... 32

2.7. Basisdata………... 36

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 41

3.1. Analisa ... 41

(15)

xv

3.3. Diagram Konteks... 42

3.4. Teknologi yang Digunakan... 44

3.5. Diagram Use-Case Kebutuhan Sistem... 44

3.5.1. Narasi Lengkap Use-Case... 49

3.6. Perancangan Proses... 64

3.6.1. Diagram Dekomposisi ... 64

3.6.2. Diagram Arus Data ... 66

3.7. Perancangan Basis Data ... 74

3.7.1. Diagram Relasi Entitas (ER Diagram)... 74

3.7.2. Relasional Model... 76

3.8. Perancangan Fisikal Sistem... 77

3.8.1. Desain Basis Data Model... 77

3.9. Perancangan Model... 86

3.9.1. Desain Subsistem Manajemen Model... 86

3.9.2. Algoritma Pemrograman... 88

3.10. Rancangan Tampilan Halaman Website... 94

3.10.1. Rancangan Tampilan Halaman Pengguna... 95

3.10.2. Rancangan Tampilan Halaman Administrator... 100

BAB IV IMPLEMENTASI ... 104

4.1. Implementasi Subsistem Manajemen Data... 109

4.2. Implementasi Subsistem Manajemen Model... 109

4.2.1. Proses Koneksi... 109

4.2.2. Implementasi Sisi Pengguna Keputusan ... 110

4.3 Implementasi Subsistem Manajemen Dialog... 134

4.3.1. Implementasi Administrator ... 134

4.3.2. Implementasi Sisi Pengguna ... 137

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 145

5.1. Kesimpulan... 145

5.2. Saran... 146

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Skematik Sistem Pendukung Keputusan... 10

Gambar 3.1 Diagram Konteks ... 44

Gambar 3.2 Diagram Use-case Sistem Pengguna Umum ...……….... 45

Gambar 3.3 Diagram Use-case Administrator ... 46

Gambar 3.4 Diagram Use-case Administrator Lanjutan ... 47

Gambar 3.5 Diagram Use-case Administrator Lanjutan ... 48

Gambar 3.6 Diagram Dekomposisi ... 65

Gambar 3.7 DAD Level 0... 66

Gambar 3.26 Skema Makan Penderita Hipertensi Sehari... 93

(17)

xvii

Gambar 3.28 Skema Makan Siang... 94

Gambar 3.29 Skema Makan Malam ... 94

Gambar 3.30 Halaman Utama Pengguna ... 95

Gambar 3.31 Halaman Input Data Pendukung Keputusan ………... 96

Gambar 3.32 Halaman Hasil Data Keputusan ... 97

Gambar 3.33 Halaman Hasil Data Keputusan Menu Makanan Otomatis ... 98

Gambar 3.34 Halaman Sistem Pendukung Keputusan Menu Makanan Pilih Sendiri ... 99

Gambar 3.35 Halaman Login Administrator ... 100

Gambar 3.36 Halaman Input Data Paket Makanan ... 101

Gambar 3.37 Halaman Input Data Bahan Karbohidrat ... 102

Gambar 3.38 Halaman Input Data Standar Diet ... 103

Gambar 4.1 Implementasi Database Hipertensi ... 104

Gambar 4.1 Halaman Utama ……….…...….. 135

Gambar 4.2 Halaman Daftar Kadar Natrium Bahan Makanan ……….………. 136

Gambar 4.3 Halaman Input Proses Pendukung Keputusan ……....…………... 137

Gambar 4.4 Halaman Daftar Kebutuhan Kalori Pengguna …...…………. 138

Gambar 4.5 Halaman Hasil Menu Penderita Hipertensi Otomatis ……...… 139

Gambar 4.6 Halaman Hasil Menu Penderita Hipertensi Otomatis dengan Alternatif PilihanMenu Makanan Lain ………... 140

Gambar 4.7 Pilihan Untuk Menyimpan Menu Makanan dalam Sehari ....……. 141

Gambar 4.8 Halaman Pilih Menu Makanan sendiri dalam Sehari Sesuai dengan Pilihan Pengguna ... 142

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Tingkatan Tekanan Darah dan Diet Rendah Garam ... 26

Tabel 2.2 Daftar Tabel Status Gizi... 29

Tabel 2.3 Tabel Basal Metabolic Rate/ BMR ……...…... 31

Tabel 2.4 Tabel Angka Kecukupan Gizi/ AKG ………... 32

Tabel 2.5 Tabel Contoh Menu Diet Sehari bagi Penderita Hipertensi …...……. 35

Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Pelaku Sistem ... 42

Tabel 3.2 Tabel Narasi Kejadian Use Case Login Administrator ...……. 49

Tabel 3.3 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Bahan Karbohidrat ... 50

Tabel 3.4 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Bahan Protein ... 51

Tabel 3.5 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Bahan Lemak ……... 52

Tabel 3.6 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Bahan Sayuran ... 53

Tabel 3.7 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Bahan Buah ... 54

Tabel 3.8 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Bahan Minyak ... 55

Tabel 3.9 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Standar Diet ....... 56

Tabel 3.10 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Jenis Diet Natrium ... 57

Tabel 3.11 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Informasi Diet Hipertensi .... 58

Tabel 3.12 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Informasi Bahan Makanan Natrium... 59

Tabel 3.13 Tabel Narasi Kejadian Use Case Update Data Bukutamu ... 60

Tabel 3.14 Tabel Narasi Kejadian Use Case Tambah Data Penentuan Pendukung Keputusan... 62

Tabel 3.15 Tabel Narasi Kejadian Use Case Tambah Data Bukutamu ... 62

Tabel 3.16 Tabel Narasi Kejadian Use Case Lihat Informasi Diet Hipertensi ... 63

Tabel 3.17 Tabel Paket Menu ... 77

Tabel 3.18 Tabel Takaran Paket ... 78

Tabel 3.19 Tabel Bahan karbohidrat... 79

Tabel 3.20 Tabel Bahan Lemak ... 79

(19)

xix

Tabel 3.22 Tabel Bahan Sayuran ………... 81

Tabel 3.23 Tabel Bahan Buah ………... 81

Tabel 3.24 Tabel Bahan Minyak ………... 82

Tabel 3.25 Tabel Jenis Diet Natrium ………... 82

Tabel 3.26 Tabel Standar Diet ………... 83

Tabel 3.27 Tabel Administrator ………... 84

Tabel 3.28 Tabel Bukutamu ………... 84

Tabel 3.29 Tabel Informasi Diet Hipertensi ………... 85

Tabel 3.30 Tabel Informasi Bahan Makanan Natrium ………... 86

Tabel 4.1 Implementasi Tabel Diet Garam Natrium..………... 89

Tabel 4.2 Implementasi Tabel Status Gizi ………...…. 107

Tabel 4.2 Implementasi Tabel BMR ………... 107

Tabel 4.3 Implementasi Tabel AKG ………... 107

Tabel 4.4 Implementasi Tabel Paket Menu ………... 108

Tabel 4.5 Implementasi Tabel Standar Diet ………... 108

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan tuntutan hidup serba cepat

berpengaruh terhadap pola makan. Saat ini masyarakat lebih memilih

makanan siap saji yang umumnya rendah serat, namun tinggi lemak, tinggi

gula dan mengandung banyak garam. Pola makan seperti ini membawa

konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif seperti

kardiovaskuler. Salah satu penyakit kardiovaskuler yang cukup banyak

mengganggu kesehatan masyarakat saat ini adalah penyakit hipertensi atau

tekanan darah tinggi.

Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak

mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini

dapat menyebabkan penderita mengalami kondisi yang lebih buruk, bahkan

bisa menyebabkan kematian. Penyakit hipertensi ini dapat ditanggulangi

dengan menerapkan pola hidup yang sehat dan pemilihan kebutuhan

makanan yang tepat.

Banyak pola makan yang dianjurkan untuk mengendalikan hipertensi.

Namun, seringkali penderita hipertensi kesulitan dalam memperoleh

informasi yang cepat dan akurat mengenai menu makanan yang sesuai untuk

kebutuhan dari masing-masing individu yang berbeda. Oleh karena itu,

diperlukan suatu Sistem Pendukung Pengambilan keputusan yang dapat

(21)

informasi mengenai menu makanan yang dapat digunakan untuk diet yang

tepat. Dalam sistem ini juga akan menampilkan variasi jenis makanan yang

dapat dikombinasikan sesuai dengan selera penderita.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana mengembangkan suatu Sistem Pendukung Keputusan

(SPK) yang akan digunakan untuk menentukan menu diet yang sesuai untuk

dikonsumsi oleh penderita penyakit hipertensi.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah membangun

sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan oleh penderita

hipertensi dalam menentukan menu makanan diet yang sesuai dengan

kebutuhannya.

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah yang dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah

mengenai pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk

menentukan menu diet bagi penderita penyakit hipertensi. Kemudian

terdapat batasan mengenai sistem ini berupa :

1. Sistem yang dibuat hanya dapat memberikan informasi mengenai

penentuan menu diet sehat dengan menerapkan pola makan bagi

penderita penyakit hipertensi.

(22)

penyakit komplikasi.

3. Sistem ini akan menampilkan input berupa tekanan darah sistolik dan

diastolik dari penderita hipertensi, jenis kelamin, berat badan, tinggi

badan, usia, dan aktifitas yang dilakukan penderita.

4. Sistem ini akan menampilkan output berupa variasi menu makanan

dan jumlah takaran yang sesuai untuk dikonsumsi oleh penderita

hipertensi.

5. Menu Makanan di dalam Sistem ini terdiri dari bahan makanan

berupa makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah, dan

minuman yang dibutuhkan dalam sehari.

6. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat diakses di berbagai tempat

dalam bentuk website.

1.5. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini akan menggunakan metodologi

sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Tahap ini merupakan tahap dimana penulis mencari informasi

mengenai pokok bahasan yang akan dikembangkan dalam penulisan

tugas akhir ini dan mempelajari berbagai referensi yang mendukung.

2. Dalam mengembangkan proyek ini, penulis akan menggunakan

metodologi FAST (Framework for the Applications of Systems

Techniques). Fase-fase yang akan digunakan dalam penggunaan

(23)

a. Tahap Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase )

Pada fase ini, akan ditentukan ruang lingkup dari sistem yang

akan dibuat, batasan-batasan apa saja yang ada, termasuk

batasan solusi masalah, dan jadwal. Identitas dari sebuah proyek

dapat dilihat dari deliverable yang dihasilkan dari fase ini, yaitu

Project Charter. Fase ini sangatlah penting karena dapat

mencegah ruang lingkup yang meluas dan dapat menyebabkan

never-ending project.

b. Tahap Analisa Masalah (Problem Analysis Phase)

Masalah-masalah yang muncul pada fase Scope Definition akan

dianalisa dan dicari kemungkinan munculnya suatu

opportunities dan constraint pada masalah-masalah tersebut.

Fase ini juga dapat memperbaiki ruang lingkup yang telah

diidentifikasi pada fase sebelumnya dikarenakan hal tersebut

baru muncul ketika suatu masalah telah dianalisa lebih

mendalam. Di fase ini akan dihasilkan System Improvement &

Objectives.

c. Tahap Analisa Kebutuhan (Requirement Analysis Phase)

Pada fase ini, akan dilakukan analisa requirement dari

masalah-masalah yang telah dirumuskan dalam dokumen System

Improvement & Objectives. Requirement yang dihasilkan pada

fase ini akan menggambarkan perilaku dari sistem yang akan

(24)

sebuah dokumen yang dinamakan Bussiness Requirement

Statement.

d. Tahap Disain secara Logika (Logical Design Phase)

Merupakan tahap penerjemahan business requirement menjadi

sistem model dari sistem yang akan dibuat. Fase ini tidak

berkaitan dengan teknis dari implementasi untuk requirement

tersebut.

e. Tahap Analisa Keputusan (Decision Analysis Phase)

Pada fase ini dilakukan pengambilan keputusan untuk

menentukan solusi mana yang akan digunakan dari berbagai

solusi yang telah ditemukan untuk memenuhi kebutuhan sistem.

Pengambilan keputusan tersebut didasarkan oleh faktor-faktor,

antara lain technical feasibility, operational feasibility,

economic feasibility, schedule feasibility, risk feasibility. Hasil

dari fase ini adalah Approved System Proposal.

f. Physical Design & Integration

Pada fase ini dilakukan penterjemahan dari business

requirement menjadi system model yang akan menggambarkan

perilaku sistem dan bagaimana cara untuk

mengimplementasikannya. Jadi pada fase ini, kita tidak hanya

menggambarkan apa saja hal yang bisa dilakukan oleh sistem,

namun bagaimana teknis dari implementasinya. Hasil yang

(25)

g. Construction & Testing

Fase ini adalah fase dimana suatu sistem diimplemetasikan

berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan pada fase Physical

Design & Integration. Selain mengimplementasikan sistem, hal

penting yang terdapat dalam fase ini adalah proses testing.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistem penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini disusun

dalam bentuk sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodelogi

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi dasar teori-teori yang mendukung pokok

pembahasan tugas akhir mengenai definisi dan konsep Sistem

Pendukung Keputusan (SPK).

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisa sistem yang akan dibuat untuk

menemukan model dan komponen sistem lainnya. Kemudian

akan dibahas mengenai sistem akan dikembangkan, dan

(26)

BAB IV : IMPLEMENTASI PROGRAM

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan aplikasi

baru yang diusulkan penulis, yang akan digambarkan dalam

diagramdiagram seperti diagram konteks, diagram kejadian,

dan diagram sub sistem dan sistem serta logika program yang

digambarkan dengan menggunakan flowchart. Hasil dari

implementasi program ini berupa tampilan input, tampilan

output, dan laporan-laporan maupun informasi-informasi yang

dibutuhkan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan

implementasi yang telah dilakukan serta saran yang dianggap

(27)

BAB II

LANDASAN TEOR

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya,

konsep, dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu

fungsi yang dapat diidentifikasikan atau untuk melayani suatu

tujuan.

2.1.2 Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah mengumpulkan, memproses,

menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk suatu

tujuan khusus. Sistem Informasi menerima input dan memproses

data untuk memeberikan informasi bagi pengambil keputusan dan

membantu mereka mengomunikasikan hasil yang didapatkan.

2.3 Sistem Pengambilan Keputusan

2.3.1 Definisi Sistem Pengambilan Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan didefinisikan sebagai suatu

sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu

pengambilan keputusan dan memanfaatkan data dan model tertentu

untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur

(Turban, 1995).

Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi

(28)

interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan

pemanipulasian data. Sistem tersebut digunakan untuk membantu

pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan

situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak ada seseorang yang

tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter,

2002).

2.3.2 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Simon (1997), proses dalam pengambilan

keputusan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Fase Kelayakan (Intelligence)

Pada langkah ini, sasaran ditentukan dan dilakukan

pencarian prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah

identifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi masalah,

hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah.

Kepemilikan masalah berkaitan dengan bagian apa yang

akan dibangun oleh sistem dan apa tugas dari bagian

tersebut sehingga model tersebut bisa relevan dengan

kebutuhan pemilik masalah.

2. Fase Perancangan (Design)

Pada tahapan ini akan diformulasikan model yang akan

digunakan dan kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu,

dicari alternatif model yang bisa menyelesaikan

(29)

memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian ditentukan

variabel-variabel model.

3. Fase Pemilihan (Choice)

Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif

model beserta variabel-variabelnya, pada tahapan ini akan

dilakukan pemilihan modelnya, termasuk solusi dari model

tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas, yakni

dengan mengganti beberapa variabel.

4. Membuat Sistem Pendukung Keputusan (Implementation)

Setelah menentukan model, berikutnya adalah

mengimplementasikannya ke dalam aplikasi Sistem

Pendukung Keputusan.

2.4 Gambaran Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan

2.4.1 Karekteristik Sistem Pendukung Keputusan

Karakteristik dalam Sistem Pendukung Keputusan (Turban,

2005) :

1. Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada

situasi semi terstruktur dan tidak terstuktur, dengan

menyertakan penilaian manusia dan informasi

terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak bisa

dipecahkan oleh sistem komputer lain atau oleh metode

(30)

2. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang

kurang ter-struktur sering memerlukan keterlibatan

individu dari departemen dan tingkat organisasional

yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.

3. Dukungan untuk keputusan independen dan sekuensial.

Keputusan bisa dibuat satu kali, beberapa kali, atau

berulang (dalam interval yang sama).

4. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan

: intelegensi, desain, pilihan, dan implementasi.

5. Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan

keputusan.

6. Adaptasi sepanjang waktu. Pengambilan keputusan

seharusnya reaktif, bisa menghadapi perubahan kondisi

secara cepat, dan mengadaptasi Sistem Pendukung

Keputusan untuk memenuhi perubahan tersebut. Sistem

Pendukung Keputusan bersifat fleksibel. Oleh karena

itu, pengguna bisa menambahkan, menghapus,

menggabungkan, mengubah, atau menyusun kembali

elemen-elemen dasar. Sistem Pendukung Keputusan

juga fleksibel dalam hal bisa dimodifikasi untuk

memecahkan masalah lain yang sejenis.

7. Pengguna merasa seperti di rumah. Ramah-pengguna,

(31)

manusia-mesin yang interaktif dengan satu bahasa

alami bisa sangat meningkatkan efektivitas Sistem

Pendukung Keputusan.

8. Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan

(akurasi, timelines, kualitas) lebih baik dibandingkan

efisiensinya (biaya pengambilan keputusan). Ketika

Sistem Pendukung Keputusan disebarkan, pengambilan

keputusan sering membutukan waktu lebih lama, tetapi

hasilnya lebih baik.

9. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap

semua langkah proses pengambilan keputusan dalam

memecahkan suatu masalah. Sistem Pendukung

Keputusan secara khusus menekankan untuk

mendukung pengambilan keputusan, bukan

menggantikan.

10.Pengguna akhir bisa mengembangkan dan

memodofikasi sistem sederhana. Sistem yang lebih

besar bisa dibangun dengan bantuan ahli sistem

informasi.

11.Biasanya model-model digunakan untuk menganalisis

situasi pengambilan keputusan. Kapabilitas pemodelan

memungkinkan eksperimen dengan berbagai strategi

(32)

12.Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format,

dan tipe, mulai dari sistem informasi geografis (GIS)

sampai sistem berorientasi objek.

13.Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang

pengambil keputusan pada satu lokasi atau di

distribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan dan

di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan.

Dapat d2ntegrasikan dengan Sistem Pendukung

Keputusan lain atau aplikasi lain, serta bisa

didistribusikan secara internal dan eksternal

menggunakan networking dan teknologi web.

2.4.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah (Turban,

2005) :

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atau

masalah semi terstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan

bukan dimaksudkan untuk menggantikan posisi

manajer.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil

(33)

4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para

pengambil keputusan untuk melakukan banyak

komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok

pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat

mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi

ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya

untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda

(menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas

staf pendukung (misalnya analis keuangan dan hukum)

bisa ditingkatkan. Produktivitas juga bisa ditingkatkan

menggunakan peralatan optimalisasi yang menentukan

cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.

6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan

kualitas keputusan yang dibuat. Sebagai contoh,

semakin banyak data yang diakses, makin banyak pula

alternatif yang bisa dievaluasi. Analisis resiko bisa

dilakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar

(beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa

dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang

lebih rendah. Keahlian bahkan bisa diambil langsung

dari sebuah sistem komputer melalui metode

(34)

keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks,

memeriksa banyak skenario yang memungkinkan, dan

menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis.

Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan

yang lebih baik.

7. Berdaya saing. Tekanan persaingan menyebabkan tugas

pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan

didasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada

kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan

pelanggan. Organisasi juga harus mampu secara sering

dan cepat mengubah metode operasi, merekayasa ulang

proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta

berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa

menciptakan pemberdayaan yang signifikan dengan

cara mempebolehkan seseorang untuk membuat

keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka

memiliki pengetahuan yan kurang.

8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan

penyimpanan. Menurut Simon (1977), otak manusia

memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses

dan menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit

mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan

(35)

2.4.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Aplikasi sistem pendukung keputusan bisa terdiri dari

beberapa subsistem, yaitu :

1. Subsistem Manajemen Data

Subsistem manajemen data memasukkan satu database

yang berisi data yang relevan untuk suatu situasi dan

dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem

manajemen database (DBMS/ Data Base Management

System). Subsistem manajemen data bisa d2nterkoneksikan

dengan data warehouse perusahaan, suatu repositori untuk

data perusahaan yang relevan dengan pengambilan

keputusan. Subsistem dari manajemen data terdiri dari

elemen-elemen berikut :

a. Database Sistem Pendukung Keputusan

Database adalah kumpulan data yang saling terkait yang

diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan dan struktur

sebuah organisasi serta bisa digunakan oleh lebih dari satu

orang dan lebih dari satu aplikasi. Terdiri dari data internal

merupakan data yang sudah ada dalam organisasi, data

eksternal merupakan data yang tidak bisa dikendalikan

oleh suatu organisasi, dan yang terakhir data privat/

personal merupakan data mengenai kepakaran dari user

(36)

b. Sistem Manajemen Database

Database dibuat, diakses, dan diperbarui melalui sistem

manajemen database/ database management system

(DBMS). Dalam pemilihan database management system

(DBMS), dapat memperhatikan masalah seperti arsitektur

sistemnya apakah berbasis stand alone, client server,

berbasis desktop, atau berbasis web. Kemudian platform

sistem operasi yang digunakan, besarnya data yang akan

disimpan, dan pentingnya dukungan keamanan.

c. Fasilitas Query

Fasilitas query merupakan fasilitas untuk menyelesaikan

akses data ke database serta manipulasi data dalam

database. Fasilitas tersebut menjawab bagaimana

kebutuhan informasi dari user bisa dipenuhi oleh database.

d. Direktori Data

Direktori data merupakan sebuah katalog dari semua data

yang ada dalam database. Isinya berupa definisi data dan

fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan mengenai

ketersediaan item-item data, sumber, dan makna eksak dari

data.

2. Subsistem Manajemen Model

Manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang

(37)

atau model kuantitatif lain yang memberikan kapabilitas

analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.

Perangkat lunak itu sering disebut sistem manajemen basis

model (MBMS). Komponen tersebut bisa dikoneksikan ke

penyimpanan korporat atau eksternal yang ada pada model.

Model adalah abstraksi dunia nyata menjadi bentuk

simbolik dengan tujuan menyederhanakan, meminimalkan

biaya, dan meminimalkan resiko agar lebih efekstif.

Beberapa bentuk model diantaranya :

a. Model Ikonik

Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal,

baik dalam bentuk ideal maupun dalam skala yang

berbeda. Model ikonik memiliki karakteristik yang sama

dengan hal yang diwaili, terutama untuk menerangkan

kejadian pada waktu yang spesifik.

b. Model Analog

Model analog bisa digunakan untuk mewakili situasi

dinamik, yaitu keadaan yang berubah menurut waktu.

Model analog sesuai digunakan dalam penjabaran

hubungan kuantitatif antara sifat dan kelas-kelas yang

(38)

c. Model Matematika

Model matematika pada hakikatnya memusatkan

perhatian kepada model simbolik sebagai perwakilan

dari realitas yang sedang dikaji. Format model simbolik

bisa berupa bentuk angka, simbol, dan rumus.

Model matematika ini secara umum dapat dibagi ke

beberapa proses, yaitu :

Trial and error (coba-salah)

Dampak perubahan pada sembarang variabel atau

pada beberapa variabel dapat ditentukan dengan

menggunakan pendekatan trial and error ini.

Pendekatan ini dilakukan dengan mengadakan

sejumlah uji coba dengan mengubah faktor yang

berpengaruh terhadap sistem dalam kondisi yang

nyata. Keberhasilan pendekatan ini dipengaruhi oleh

kondisi seperti dalam kondisi yang nyata tidak

terdapat banyak alternatif coba (trial) yang harus

dicoba, biaya yang tinggi apabila terjadi kegagalan,

dan faktor lingkungan yang tidak cepat berubah.

Simulasi

Pada model simulasi ini dilakukan penyederhanaan

terhadap realitas. Model simulasi menggambarkan

(39)

kondisi yang berbeda. Dengan memasukkan nilai-nilai

karakteristik untuk dikomputasi, maka akan diperoleh

alternatif terbaik. Proses simulasi biasanya

mengulangi sebuah eksperimen, dilakukan

berkali-kali, untuk mendapatkan kombinasi terbaik yang bisa

memecahkan solusi dari masalah yang dihadapi.

Heuristik

Proses heuristik merupakan pengembangan berbagai

aturan untuk membantu memecahkan

masalah-masalah rumit. Heuristik terutama dilakukan untuk

memecahkan masalah yang tidak terstruktur.

Heuristik juga dapat digunakan untuk memberikan

solusi yang memuaskan untuk masalah tertentu yang

komplek namun terstruktur, dan jauh lebih cepat dan

murah dibandingkan algoritma optimalisasi. Heuristik

tepat digunakan dalam situasi sebagai berikut :

- Data input tidak pasti atau terbatas.

- Realitas terlalu kompleks sehingga model

optimalisasi tidak dapat digunakan.

- Algoritma eksak yang reliabel tidak tersedia.

- Masalah-masalah kompleks tidak ekonomis untuk

optimalisasi atau simulasi dan yang membutuhkan

(40)

- Pemrosesan simbolik lebih diperlukan daripada

pemrosesan numerik.

3. Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)

Pengguna berkomunikasi dengan memerintahkan sistem

pendukung keputusan melalui subsistem tersebut. Pengguna

adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Para

peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi unik dari

sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang

intensif antara komputer dan pembuat keputusan. Terdapat

beberapa jenis gaya dialog di dalam susistem ini, yaitu :

a. Dialog tanya jawab

Dalam dialog ini, sistem bertanya kepada pengguna

melalui GUI, dan penguna menjawab, kemudian hasil

dari dialog ini sistem akan menawarkan alternatif

keputusan yang dianggap memenuhi keinginan user.

b. Dialog perintah

Dalam dialog ini pengguna memberikan

perintah-perintah yang tersedia pada sistem untuk menjalankan

fungsi tertentu dalam sistem pendukung keputusan.

c. Dialog menu

Dalam dialog ini pengguna dihadapkan pada berbagai

alternatif menu yang telah disediakan sistem. Menu ini

(41)

menentukkan pilihannya pengguna cukup menekan

button-button tertentu dan pilihan akan menghasilkan

respon tertentu.

d. Dialog Masukan/ Keluaran

Dalam dialog ini menyediakan form input atau

masukan. Melalui form ini, pengguna dapat

memasukkan perintah atau data. Selain form input, juga

menyediakan form output yang merupakan respon dari

sistem.

4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan

Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau

bertindak langsung sebagai suatu komponen independen

(42)

2.4.4 Skema Sistem Pendukung Keputusan

Gambar 2.1 Gambar Skematik Sistem Pendukung Keputusan

(Turban, 2005)

2.5 Definisi Diet Hipertensi

2.5.1 Diet

Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang

dimakan setiap hari agar seseorang tetap dalam kondisi sehat

(Hartono, 2006).

2.5.2 Hipertensi

Hipetensi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran

(43)

normal. Sedangkan tekanan darah sendiri dibedakan menjadi dua,

yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik

terjadi pada saat jantung menguncup, sementara tekanan darah

diastolik terjadi pada saat jantung mengembang/ mengendor

kembali. Oleh karena itu, tekanan darah sistolik pasti lebih tinggi

dibandingkan dengan tekanan darah diastolik. Penyakit yang oleh

awam ini disebut dengan istilah hipertensi merupakan penyakit

yang menyebabkan faktor resiko terjadinya stroke dan gangguan

jantung.

Lembaga-lembaga Kesehatan Nasional (The National

Institute of Health) mendefinisikan hipertensi sebagai tekanan

sistolik yang sama atau di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik

yang sama atau di atas 90 mmHg (Sitepoe, 1993).

2.5.3 Diet Hipertensi

Diet Hipertensi adalah suatu proses penentuan menu diet bagi

penderita hipertensi untuk mengatur pola makan yang sesuai dengan

kebutuhan penderita. Diet hipertensi dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor yang dapat membantu dalam mengatur pola makan yang sesuai

untuk penderita yaitu dengan melakukan diet rendah garam, rendah

kolestrol, dan rendah energi.

2.5.3.1 Diet Rendah Garam

Diet rendah garam yang dimaksud disini ialah garam

(44)

soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoate, dan

vetsin (mono sodium glutamate). Natrium adalah kation utama

dalam cairan ekstrakulikuler tubuh yang mempunyai fungsi

menjaga keseimbangan cairan dan asam basa tubuh, serta

beperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Dalam

keadaan normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melaui

urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi, sehingga terdapat

keseimbangan.

Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah

dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula

merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu

lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium.

Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa.

Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat

dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang

berlebih.

Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung

natrium yang dibutuhkan, sehingga tidak ada penetapan

kebutuhan natrium sehari. WHO (1990) menganjurkan

pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari

(eivalen dengan 2400 mg natrium).

Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk

(45)

cairan tubuh, sehingga menyebabkan edema atau asites dan

hipertensi (Almatsier, 2005).

2.5.3.1.1 Tujuan Diet Rendah Garam

Tujuan diet rendah garam adalah membantu

menghilangkan resensi garam atau air dalam

jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada

pasien hipertensi.

2.5.3.1.2 Syarat Diet Rendah Garam

Syarat-syarat Diet Rendah Garam adalah :

1. Cukup protein, lemak, dan karbohidrat.

2. Jumlah natrium disesuaikan dengan tingkatan

tekanan darah yang terjadi pada penderita

hipertensi seperti yang terdapat di dalam tabel

berikut :

Tabel 2.1 Tabel Tingkatan Tekanan Darah dan Diet Rendah

(46)

Sedang)

Stadium 3

(Hipertensi

Berat)

180-209

mmHg

110-119

mmHg

Diet I (200-400

mg Na)

2.5.3.2 Diet Rendah Kolestrol

Penurunan kadar kolestrol darah dimungkinkan dengan cara

mengurangi konsumsi lemak hewani. Makanan yang mengandung

lemak mempunyai nilai kalori yang tinggi. Penurunan konsumsi

lemak akan mengakibatkan pengurangan masukan kalori sehingga

terjadi penurunan berat badan. Apabila tidak terdapat keadaan

obesitas di dalam tubuh, maka di dalam diet harus disertakan

makanan ekstra yang mengandung hidrat arang kompleks

(Almatsier, 2005).

2.5.3.2.1 Tujuan Diet Rendah Kolestrol

Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar

kadar kolestrol darah tidak terlalu tinggi. Kadar

kolestrol darah yang tinggi dapat mengakibatkan

terjadinya endapan kolestrol dalam dinding

pembuluh darah. Lama-kelamaan, jika endapan

kolestrol bertambah akan menyumbat pembuluh

nadi dan mengganggu peredaran darah. Dengan

(47)

secara tidak langsung dapat memperparah

hipertensi.

2.5.3.2.2 Syarat Diet Rendah Kolestrol

Konsumsi kolestrol setiap hari dapat

dikendalikan dengan cara :

1. Menghindari makanan yang dimasak atau dibuat

dengan menggunakan kelapa, santan, dan

margarine.

2. Menghindari makanan hewani yang belemak

seperti susu berlemak, lemak sapi, lemak

kambing, atau jenis lemak hewani lain.

3. Makanan yang merupakan sumber kolestrol

hendaknya dibatasi seperti :

- Pemakaian daging sebaiknya antara 3-4 kali

saja setiap minggu dan tidak lebih dari 100

gram setiap kali makan.

- Menghindari makanan yang dibuat dari otak

sapi/ otak kambing, hati, ginjal, dan usus/

babat.

- Membatasi konsumsi telur, cukup 4-5 butir

saja per minggu.

4. Banyak menggunakan tempe atau produk

(48)

mengandung dua senyawa kimia yang dapat

menurukan kolestrol yaitu niasin dan sitosterol.

Untuk mempertahankan berat badan ideal dapat

digunakan daftar yang digunakan untuk

menentukan status gizi seseorang, yaitu :

Tabel 2.2 Daftar Tabel Status Gizi

Status Gizi Wanita Laki-laki

Normal 17 – 23 18 – 25

Kegemukan 23 – 27 25 – 27

Obesitas > 27 > 27

Catatan : Batasan kegemukan adalah jika berat badan lebih 10%

dari berat badan normal.

Indeks Massa Tubuh (IMT) seseorang dapat diketahui dengan dengan

rumus sebagai berikut (Kurniawan, 2002) :

BB (kg)

IMT = --- ... (2.1) TB x TB (m)

Sedangkan penentuan berat badan ideal yang dapat digunakan

adalah dengan menggunakan rumus Brocca, yaitu :

BB Ideal = (TB-100) – (10% (TB – 100 )) ... (2.2)

Keterangan :

BB : Berat Badan

(49)

2.5.3.3 Diet Rendah Energi

Diet Rendah Energi adalah diet yang kandungan energinya di

bawah kebutuhan normal, cukup vitamin dan mineral, serta banyak

mengandung serat yang bermanfaat dalam proses penurunan berat

badan. Diet ini membatasi makanan padat energi (Almatsier, 2005).

2.5.3.3.1 Tujuan Diet Rendah Energi

Tujuan Diet Rendah Energi adalah untuk :

1. Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai

dengan umur, gender, dan kebutuhan fisik.

2. Mencapai IMT normal sesuai dengan kebutuhan

penderita.

3. Mengurangi asupan energi, sehingga tercapai

penurunan berat badan sebanyak ½ - 1 kg/ minggu.

2.5.3.3.2 Syarat Diet Rendah Energi

Syarat-syarat Diet Rendah Energi adalah :

1. Diet Rendah Energi ditujukan untuk menurunkan berat

badan. Pengurangan dilakukan secara bertahap dengan

mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas

maupun kuantitas.

2. Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1 – 1,5 kg/ kg/ BB/

(50)

3. Lemak sedang yaitu 15% dari kebutuhan energi total.

Usahakan sumber lemak berasal dari makanan yang

mengandung lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya

tinggi.

4. Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 65% dari

kebutuhan energi total. Gunakan lebih banyak sumber

karbohidrat kompleks untuk memberi rasa kenyang dan

mencegah konstipasi.

Prinsip untuk menentukan Angka Kecukupan Energi

didasarkan pada pengeluaran energi dimana

komponen Basal Metabolic Rate ( B M R )

merupakan komponen utama. Nilai BMR ditentukan

oleh berat dan susunan tubuh serta usia dan jenis

kelamin. Secara sederhana nilai BMR dapat ditaksir

dengan menggunakan rumus regresi linier sebagai

berikut :

Tabel 2.3 Tabel Basal Metabolic Rate/ BMR

(FAO/ WHO/ UNU, 1985)

Kelompok Umur

(tahun)

BMR (Kkal/ hari)

Laki-laki Wanita

0 – 3 60,9 BB + 54 61,0 BB + 51

3 – 10 22,7 BB + 495 22,5 BB + 499

(51)

18 – 30 15,3 BB + 679 14,7 BB + 496

30 – 60 11,6 BB + 879 8,7 BB + 829

> 60 13,5 BB + 487 10,5 BB + 596

Keterangan :

BB = Berat Badan (dapat digunakan actual weight atau BB ideal/

normal tergantung tujuan)

Angka Kecukupan Gizi (AKG) setiap individu akan berbeda

sesuai dengan kondisi masing-masing. Untuk mengukur AKG bagi

orang dewasa secara cepat, kebutuhan kalori/energi.

Tabel 2.4 Tabel Angka Kecukupan Gizi/ AKG

(FAO/ WHO/ UNU, 1985)

2.6 Penatalaksanaan Diet Hipertensi Berdasarkan Model Kuantitatif

Matematika (Kuantitatif)

Pelaksanaan dalam penentuan menu makanan bagi penderita

hipertensi ini akan dilaksanan untuk membatasi makanan yang dapat

meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan

darah. Dalam memperoleh hasilnya akan dihitung berdasarkan rumus Jenis Kelamin

Angka Kecukupan Gizi (Kkal/ hari)

Ringan Sedang Berat

Laki-laki 1,56 x BMR 1,76 x BMR 2,10 x BMR

(52)

penghitungan sebagai berikut :

Contoh Kasus :

Pengaturan menu makanan pada seorang penderita hipertensi

laki-laki dengan tekanan darah = 160/100 mHg, umur 55 tahun, tinggi badan =

175 cm, berat badan = 80 kg, dan dengan aktivitas ringan.

80

IMT = --- = 26,13 (kegemukan) 1,75 x 1,75

Menurut status gizi yang di dapat sesuai dengan jenis kelamin, tinggi

badan, dan berat badan laki tersebut maka diperoleh hasil bahwa

laki-laki tersebut dinyatakan dengan status gizi kegemukan, sehingga untuk

mengetahui berat badan yang ideal bagi laki-laki tersebut dapat dihitung

dengan menggunakan rumus Brocca sebagai berikut :

BB ideal = (175-100) – (10% (175-100)) = 67,5 kg

Jadi kebutuhan energi dari laki-laki tersebut diatas adalah :

BMR = (11,6 x 67,5) + 879 = 783+ 879 = 1662 Kkal

AKG = 1,56 x 1662 = 2592,72 Kkal

Karena kegemukan, untuk menurunkan berat badan dapat

dicapai dengan menurunkan asupan kalori sebesar 500-1000

Kkal/ hari sehingga dalam kasus ini total kalori diturunkan menjadi

2500 Kkal..

Perhitungan energi sangat diperlukan pada diet hipertensi

(53)

berat yang ideal. Namun harus diperhitungkan pula asupan dari

seluruh total energi per hari terutama dari sumber makro nutrisi,

yaitu karbohidrat, protein dan lemak. 1 gram lemak setara dengan 9

kkal, 1 gram karbohidrat dan protein setara dengan 4 kkal.

Sementara angka kecukupan gizi yang ideal bagi penderita

hipertensi adalah makanan yang mengandung 65% karbohidrat,

20% protein, dan 15% lemak (dapat dilihat syarat diet rendah

energi).

Oleh karena itu maka didapatkan hasil untuk menu diet bagi

penderita hipertensi sebagai berikut :

h. Kebutuhan karbohidrat : 65% x 2500 = 1625 kkal = 406,25

gram.

i. Kebutuhan protein : 20% x 2500 = 500 kkal = 100 gram.

j. Kebutuhan lemak : 15% x 2500 = 375 kkal = 41,66 gram.

Untuk menentukan kadar garam yang baik untuk dikonsumsi oleh

laki-laki tersebut maka akan dilihat dalam tabel penentuan jumlah

natrium yang baik untuk dikonsumsi. Laki-laki ini mengalami hipertensi

stadium 2 (hipertensi sedang), sehingga harus melakukan diet rendah

garam 2 yaitu dengan mengkonsumsi natrium sejumlah 600-800 mg Na/

hari.

Maka diperoleh hasil menu diet yang telah disesuaikan dengan

(54)

Tabel 2.5 Tabel Contoh Menu Diet Sehari bagi Penderita Hipertensi

Pembagian Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat

(gram)

garam dapur (per hari)

(55)

2.7 Basisdata

Basis data dapat diartikan sebagai suatu koleksi data

komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu

cara yang memudahkan pengambilan kembali data yang tersimpan.

Basis data dapat dikelola melalui apa yang disebut dengan

sistem manajemen basis data (Database Management System/DBMS),

yaitu perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk :

1. Pendefinisian, pembuatan, dan pembaharuan basis data.

2. Pengelolaan data.

3. Pembuatan laporan.

2.8 Internet

Secara singkat internet dapat didefinisikan sebagai jaringan

global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan

lokal maupun regional di seluruh dunia. Setiap komputer dan

jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung. Setiap

komputer yang terhubung ke dalam internet dapat saling berkomunikasi

dengan komputer lain yang sama-sama terhubung ke dalam internet.

Istilah yang paling sering digunakan dalam internet adalah web

dan situs web (website). Web (World Wide Web) merupakan layanan

dalam internet yang berisikan informasi. Informasi yang dimaksud bisa

berupa teks, gambar, suara, dan video. Sedangkan situs web merupakan

kumpulan dari halaman-halaman web yang membentuk satu kesatuan.

(56)

Situs web bisa dikategorikan ke dalam situs web dinamis dan

situs web statis. Situs web bisa dikatakan dinamis jika situs web tersebut

bisa menampilkan keluaran yang berbeda-beda tergantung kondisi dan

waktu saat itu. Sedangkan situs web statis tidak bisa menampilkan output

yang berubah-ubah.

2.9 PHP (Personal Home Page)

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang

hanya dapat berjalan pada server dan hasilnya dapat ditampilkan pada

client. Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server

(disebut sever-side), sedangkan tanpa adanya interpreter PHP, maka

semua skrip dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan.

2.10 Apache

Apache merupakan web server di dalam PHP. Apache berperan

dalam mengeksekusi program-program PHP. Apache menterjemahkan

perintah dalam PHP kedalam bentuk HTML yang kemudian dikirim

ke komputer client untuk di tampilkan di browser. Apache juga

melakukan komunikasi dengan basis data untuk melakukan query

data sesuai dengan permintaan data dari client.

2.11 HTML dan PHP

Hypertext Markup Language (HTML) dan Personal Home Page

(PHP) adalah bahasa pemrograman berbasis web yang digunakan

dalam membuat aplikasi e-learning ini. HTML adalah bahasa dasar

(57)

client.

PHP digunakan sebagai bahasa utama yang digunakan dalam

pembuatan sistem ini. Berbagai manipulasi data dan query data dari dan

ke basis data dilakukan oleh bahasa ini. Berbeda dengan HTML, PHP

berjalan pada komputer server. Artinya bahwa sintak yang diberikan akan

dijalankan pada sisi server, sedangkan hasil dari eksekusi di server

akan dikirim ke browser komputer client berupa skrip HTML. Dengan

demikian, pengguna internet tidak dapat melihat skrip asli dari PHP-nya.

Hal ini yang menyebabkan skrip PHP lebih aman dari HTML.

Penggabungan kedua bahasa pemrograman ini ditujukan untuk

menciptakan suatu web yang dinamis dan interaktif.

2.12 JavaScript

2.12.1 Pengertian JavaScript

JavaScript sebagai bahasa pemrograman web yang

berjalan hanya di web browser atau halaman web di sisi klien

yang dibuat agar halaman web tersebut menjadi lebih hidup.

JavaScript terdiri dari dua kata, yaitu java dan script, java

adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek, sedangkan

script adalah serangkaian instruksi program. JavaScript adalah

bahasa script (bahasa pemrograman yang dapat memegang

kontrol aplikasi) yang berbasis pada bahasa pemrograman Java,

(58)

2.12.2 Struktur Penulisan JavaScript

JavaScript merupakan bahasa yang case sensitive, yaitu

membedakan penulisan dengan huruf kecil dan huruf besar

memiliki arti yang berbeda. Dalam bahasa pemrograman

JavaScript, sebagai contoh fungsi perintah penulisan variabel

tidak boleh ditulis dengan “Var” atau juga “VAR”

(menggunakan huruf besar semua), penulisan yang benar adalah

“var” (menggunakan huruf kecil semua).

JavaScript dapat ditulis secara inline atau satu file dengan

dokumen HTML atau juga dapat ditulis pada file terpisah

dengan ekstensi .js. JavaScript yang ditulis satu file dengan

dokumen HTML dapat ditulis sebagai berikut :

<html>

<head></head>

<script type=”text/javascript”

language=”JavaScript”>

. /* kode JavaScript dapat ditulis disini */

</script>

. /* kode JavaScript dapat ditulis disini */

.

</script> </body>

</html>

(59)

dengan dokumen HTML maka dapat ditulis sebagai

berikut :

<html>

<head></head>

<script type=”text/javascript” language=”JavaScript”

src=”file_JavaScript.js”> </script> <body></body>

</html>

2.13 Basisdata MySQL

MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah program

pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS

(Database Management System), sifat dari DBMS ini adalah Open Source.

MySQL menggunakan bahasa query standar SQL (Structured Query

Language). SQL adalah suatu bahasa query yang terstruktur dan telah

distandarkan untuk semua program pengakses database. MySQL juga

merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan, sehingga

(60)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisa

Di dalam perancangan sistem ini dimulai dengan pemecahan

masalah mengenai kebutuhan penderita hipertensi dalam mengatur pola

makannya agar sesuai untuk membantu menurunkan tekanan darah dan

menyeimbangkan tekanan darah apabila telah mengalami penyakit

hipertensi sebelumnya dengan cara mengatur menu diet penderita.

Pengaturan menu diet ini disusun berdasarkan teknik penghitungan

menu diet bagi penderita hipertensi sehingga dapat membantu dalam

menurunkan dan menyeimbangkan tekanan darah dengan mengatur pola

makan sesuai dengan kebutuhan penderita.

3.2. Sistem Yang Akan Dikembangkan

Sistem yang akan dikembangkan ini diperuntukan untuk 2 pengguna

utama dari sistem, yaitu penderita hipertensi sebagai pengguna dan

administrator sebagai pengelola website ini. Fasilitas yang disediakan oleh

sistem ini untuk pengguna adalah untuk memudahkan pengguna dalam

memperoleh informasi mengenai pengaturan pola makan/ penentuan menu

diet bagi penderita penyakit hipertensi sehingga mendapatkan keadaan yang

lebih baik dan informasi seputar penyakit hipertensi.

Berikut adalah gambaran dari sistem yang akan dikembangkan :

1. Dari sisi pengguna:

(61)

a. Pengguna dapat memperoleh alternatif keputusan menu diet

hipertensi sesuai dengan keadaan masing-masing individu.

b. Pengguna dapat mengetahui informasi seputar penyakit

hipertensi dan bahan makanan yang dianjurkan bagi penderita

hipertensi beserta informasi kandungan garam yang terdapat di

dalamnya.

c. Pengguna dapat memilih variasi menu makanan sesuai dengan

keinginannya.

2. Dari sisi administrator :

a. Administrator dapat melakukan update data yaitu : tambah

data, edit data, dan hapus data.

3.3. Diagram Konteks

Dengan memusatkan perhatian pada pelakunya, kita dapat

mengkonsentrasikan pada bagaimana sistem itu akan digunakan dan

bagaimana sistem ini akan dibangun, sehingga dapat membantu lingkup dan

batasan dari Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web Penentuan Menu

Diet Bagi Penderita Hipertensi ini. Berikut ini adalah daftar istilah pelaku

yang terlibat dalam sistem ini :

Istilah Sinonim Deskripsi

Pengguna Penderita

Hipertensi

pengguna disini adalah kalangan umum

yang membutuhkan informasi dari penyakit

(62)

informasi mengenai penentuan menu diet

hipertensi dengan sistem pendukung

keputusan yang terdapat dalam website ini.

Administrator administrator adalah bagian dari sistem

yang bertugas untuk : mengupdate

informasi tentang hipertensi dan bertugas

mengelola menu makanan yang sesuai bagi

penderita hipertensi.

Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Pelaku Sistem

Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan bagaimana

para pelaku sebenarnya berinteraksi dengan sistem dan batasan dari sistem

yang akan dibangun. Berikut ini adalah gambaran diagram konteks Sistem

Pendukung Keputusan Berbasis Web Penentuan Menu Diet Bagi Penderita

Hipertensi :

(63)

3.4. Teknologi yang Digunakan

Teknologi yang digunakan pada pengembangan sistem ini adalah :

a. Sistem Operasi menggunakan Microsoft Windows 7.

b. Browser dengan Mozzila Firefox.

c. Web server menggunakan Apache.

d. PHP sebagai bahasa pemrograman.

e. MySQL sebagai pengelola basis data.

f. Dreamweaver digunakan sebagai desain web.

3.5. Diagram Use-Case Kebutuhan Sistem

Berikut ini adalah diagram use-case yang dirinci dari tabel diatas.

Diagram use-case dibuat untuk menunjukan hubungan antara pelaku dan

(64)
(65)
(66)
(67)

Gambar

Gambar 2.1 Gambar Skematik Sistem Pendukung Keputusan
Tabel Tingkatan Tekanan Darah dan Diet Rendah
Tabel 2.2 Daftar Tabel Status Gizi
Tabel 2.3 Tabel Basal Metabolic Rate/ BMR
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mansas, mëgindamas apibrëþti kriminalistikos dalykà, teigë, kad „kriminalistikos paþinimo dalykas, visø pirma, yra nusikaltimo padarymo bûdas, profesionalios ypatybës ir

Ketika sebuah sistem perpipaan PE akan dioperasikan pada temperatur konstan terus menerus lebih tinggi dari 20°C dan sampai40°C, pengurangan koefisien tekanan seperti yang

Setelah diperoleh konsentrasi kemudian dicari nilai- nilai validasi metode sesuai dengan rumus yang te- lah ditentukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa persamaan

Karena tidak memiliki sanad dan sumber, namun sudah mengklaim dan mendeklarasikan dirinya sebagai satu-satunya yang sah dan benar maka muncul kejanggalan, yaitu, orang Syiah

Mengacu pada pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyon-Yusuf Kalla (2004-2009) maupun era Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono (2009- 2014), sistem presidensial di

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem Informasi Manajemen (SIMDUK)

Laporan laba-rugi ( income statement ) adalah laporan keuangan yg menggambarkan kegiatan suatu usaha dalam satu periode operasi, yang membandingkan pengeluaran terhadap

an lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi