• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSTRAKSI ION LOGAM Zn(II) MENGUNAKAN CAMPURAN ASAM-ASAM LEMAK HYDROXAMIC YANG DISINTESIS DARI MINYAK BIJI BUAH NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) - Repository UNRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EKSTRAKSI ION LOGAM Zn(II) MENGUNAKAN CAMPURAN ASAM-ASAM LEMAK HYDROXAMIC YANG DISINTESIS DARI MINYAK BIJI BUAH NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) - Repository UNRAM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN :

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL KIMIA ( SNK ) 2016

Pengembangan Kimia Berbasis Kearifan dan

Sumber Daya Alam Lokal:

Integrasi Riset, Pendidikan dan Industri

Mataram, 10 - 11 Agustus 2016

Puri Indah Hotel & Conventions, Mataram - Lombok

NK

NK

PROGRAM STUDI KIMIA

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MATARAM

UNIVERSITAS MATARAM

Jl. Majapahit No. 62. Mataram - NTB www.mipa.unram.ac.id

Telp / Fax : ( 0370 ) 646506

Jl. Majapahit No. 62. Mataram - NTB www.mipa.unram.ac.id

Telp / Fax : ( 0370 ) 646506

(2)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA –LOMBOK 2016

“Pengembangan Ilmu Kimia Berbasis Kearifan dan Sumber

Daya Alam Lokal: Integrasi Riset, Pendidikan dan Industri”

Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-undang

Copyright@2016

ISBN: 9-789798-911972

Editor:

Prof. Ir. Surya Hadi, M.Sc, Ph.D

Prof. Dr. Yana Maolana Syah

Prof. Dr. Euis Holisotan Hakim

Prof. Dr. Syamsul Arifin Ahmad

Prof. Dr. A. Bambang Setiaji

Dedy Suhendra, Ph.D

Erin Ryantin Gunawan, Ph.D

Diterbitkan oleh:

Program Studi Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram

Alamat Penerbit:

(3)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA-LOMBOK 2016

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Susunan Panitia

Susunan Acara

Daftar Nama Peserta

Daftar Isi

PEMAKALAH KUNCI

A001-DISAIN DAN SINTESIS KANDIDAT ANTIBIOTIK DARI EUGENOL SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI PENICILLIN ... i-xiii

A002-PENGEMBANGAN KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI KIMIA ... xiv-xx

A003-

STUDI KOMPUTASI MEKANISME REAKSI PIROLISIS DAN

SINTESIS-TURUNAN MOLEKUL-MOLEKUL ALAM ...

xxi-xxii

PEMAKALAH PENDAMPING

B001-EFEKTIVITAS KATALIS ASAM DAN BASA DALAM REAKSI HIDROLISIS P-METOKSIFENILASETONITRLl ... 1-10

B002-PENGEMBANGAN EXTRACT LIBRARY DARI BIODIVERSITAS INDONESIA MENUJU KEMANDIRIAN BANGSA DALAM PENEMUAN OBAT-OBATAN ... ... 11-19

B003- KONVERSI KOMPONEN LAIN PADA MINYAK PERMEN (Mentha piperita) MENJADI MENTOL ... 20-29

B004- UJI AKTIVITAS DAN MEKANISME PENGHAMBATAN ANTI-FUNGI KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir, Roxb) PADA BEBERAPA FUNGI ... 30-40

B005- EKSTRAKSI ZAT WARNA ALAMI DARI LIMBAH KAYU MAHONI (Swietenia mahagoni) DENGAN METODE BERBANTUKAN GELOMBANG MIKRO ... 41-50

B006- KANDIDAT REFERENCE MATERIAL UNTUK PENENTUAN KAFEIN DARI BIJI KOPI HIJAU SECARA HPTLC ... 51-58

B007- BENZOFENON GLUKOSIDA DARI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) ... 59-68

B008- PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ANTIBAKTERI, DAN TOKSISITAS DARI PRODUK EKSTRAK KERING KULIT MANGGIS ... 69-78

B009- STUDI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK TUMBUHAN SARANG SEMUT

Hydnophytum moseleyanum ASAL PAPUA ... 79-87

(4)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA-LOMBOK 2016

F011- PENELUSURAN DAN PENYUSUNAN PETA JALAN PENELITIAN TUGAS AKHIR MAHASISWA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN DI PRODI PENDIDIKAN KIMIA UNJ ... 690-698

F012- MEDIA DEMONSTRASI KIMIA YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI MAHASISWA PADA TOPIK KESETIMBANGAN KIMIA .. 699-710

F013-

ANALISA

PROKSIMAT ANEKA TEPUNG BENGKUANG (

Pachyrhizus erozus

)

BERDASARKAN UMUR PANEN ...

711-716

F014-

EKSTRAKSI ION LOGAM Zn(II) MENGGUNAKAN CAMPURAN ASAM-ASAM LEMAK

(5)

Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016

Artikel No.F014

717

ISBN: 9-789798-911972

EKSTRAKSI ION LOGAM Zn(II) MENGUNAKAN CAMPURAN ASAM-ASAM

LEMAK

HYDROXAMIC

YANG DISINTESIS DARI MINYAK

BIJI BUAH NYAMPLUNG (

Calophyllum inophyllum

)

THE EXTRACTION OF Zn(II) METAL ION BY A MIXTURE OF FATTY

HYDROXAMIC ACIDS SINTHESIZED FROM

Calophyllum

inophyllum

KERNEL OIL

Dedy Suhendra*, Erin Ryantin Gunawan, Siti Raudhatul Kamali dan Khairul Pahmi Rahmawati

Program Studi Kimia, FMIPA Universitas Mataram Jl. Majapahi No. 62 Mataram 83125

ABSTRAK

Teknik ekstraksi cair-cair telah dilakukan pada ekstraksi ion logam Zn(II) menggunakan campuran asam-asam lemak hydroxamic (ALH) yang disintesis secara enzimatis dari minyak inti buah nyamplung. Ekstraksi ion logam ini dilakukan mengingat maraknya pertambangan ilegal (PETI) di NTB yang menghasilkan limbah berbagai campuran ion logam selain emas. Oleh karena itu, ekstraksi ini bertujuan untuk pemisahan dan pemekatan ion logam Zn(II) dari limbah PETI. Kondisi optimum yang diperoleh pada penelitian ini adalah (1) pelarut yang digunakan dichloromethane (DCM, atau methylene chloride), dan (2) pH = 8. Ekstraksi ion Zn(II) tidak terpengaruh dengan adanya ion logam lain pada pH optimum ekstraksi

.

Kata Kunci : asam-asam lemak hydroxamic (ALH), ion logam Zn(II), minyak biji buah nyamplung (Calophyllum inophyllum)

ABSTRACT

Liquid – liquid solvent extraction has been used for the extraction of Zn(II) metal ion. The extractant used was a mixture of fatty hydroxamic acids that sinthesized from Calophyllum inophyllum kernel oil. The extraction was done considering rampant of illegal mining that produce a mixture of metal ion waste except gold ion. Therefore, this study aims are to separate and preconcentrate ion Zn(II) of the illegal mining waste. The extraction optimum conditions obtained were (1) the best sovent is dichloromethane, and (2) pH optimum is 8. Other metal ion in illegal mining waste was not influence to the extraction of Zn(II) ion on the extraction pH optimum.

Keywords: fatty hydroxamic acids, Zn(II) ion, Calophyllum inophyllum kernel oil

PENDAHULUAN

Pertambangan emas tanpa izin (PETI) dapat diartikan sebagai usaha

pertambangan atas segala jenis bahan galian dengan pelaksanaan kegiatannya tanpa

dilandasi aturan/ ketentuan hukum pertambangan resmi pemerintah pusat atau daerah.

Kegiatan PETI secara substansial, memang menunjang pembangunan ekonomi dan

sosial masyarakat di wilayah-wilayah tersebut, namun demikian, kebanyakan operasi

(6)

Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016

Artikel No.F014

718

ISBN: 9-789798-911972

serta mengabaikan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Secara

umum akibat dari penambangan liar ini menimbulkan kerusakan lingkungan antara lain

(1) pembukaan lahan tanpa ada yang bertanggung jawab untuk mereklamasinya, (2)

pengerukan dan pendangkalan sungai akibat buangan lumpur dan luncuran batuan

langsung ke sungai tanpa pengendapan terlebih dahulu, (3) pencemaran air sungai oleh

limbah yang mengandung bahan kimia berupa air raksa dan ion logam berat yang ikut

terbawa dalam lembah [1].

Kegiatan PETI ini umumnya dilakukan secara tradisional, dimana proses

pengolahannya tidak menggunakan teknologi yang tinggi dan hanya menggunakan

peralatan yang sangat sederhana. Proses pengolahan emas dilakukan dengan

mengikuti beberapa tahapan antara lain penggalian batuan, pengolahan, dan

pembuangan limbah. Setiap tahapan proses berpotensi mencemari lokasi dan

lingkungan sekitarnya, oleh karena itu, perlu langkah-langkah yang bijaksana dalam

penanganannya sehingga resiko terhadap kerusakan lingkungan dapat diminimalisasi.

Ekstraksi dan pemurnian emas PETI oleh masyarakat dilakukan menggunakan

teknik amalgamasi (amalgamation) dan sianidasi (cyanidation) [2, 3]. Pada proses ini, hanya emas yang diambil sementara logam-logam lain dan pereaksi yang digunakan,

seperti merkuri dan asam dibuang keperairan sebagai limbah. Oleh karena itu, air limbah

PETI bersifat asam dan mengandung logam berat. Keasaman (pH) air limbah tersebut

berkisar antara 1,99 - 2,06. Sementara itu, konsentrasi logam berat dalam limbah adalah

tembaga berkisar antara 2,49 - 3,17 mg/l, seng antara 39,21 - 98,20 mg/l dan timbal

antara 0,16 - 1,25 mg/l [4].

Konsentrasi logam-logam berat pada limbah PETI yang cukup besar dan tanpa

pengolahan terlebih dahulu berpotensi menyebabkan cemaran lingkungan disekitar

pengolahan PETI. Penanggulangan limbah ion logam berat terbaik adalah dengan

mengekstrasi dan memurnikan ion logam tersebut agar dapat dimanfaatkan sesuai

dengan kegunaannya. Ekstraksi ion logam Zn(II) dalam suasana asam telah banyak

dilakukan dengan menggunakan ekstraktan komersial, diantaranya adalah penggunaan

dibutylbutyl phosphonate untuk ekstraksi ion logam Zn(II) dari larutan asam klorida [5,

6], Cyanex 272 dan di(2-ethylhexyl)phosphoric acid (DEHPA) untuk proses perolehan

kembali (recovery) ion logam Zn(II) dari larutan asam sulfat, -diketone yang dicampur dengan Cyanex 923 atau LIX84I untuk ekstraksi ion logam Zinc(II) dari larutan

ber-ammonia [8], dan Bis (2,4,4trimethylpentyl) phosphinic acid (Cyanex 272) dan

Di(2-ethylhexyl) phosphoric acid (D2EHPA) yang digunakan untuk memisahkan dan

(7)

Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016

Artikel No.F014

719

ISBN: 9-789798-911972

Semua ekstraktan tersebut di atas adalah ekstraktan komersial yang selain

harganya relatif mahal juga sulit diperoleh di Wilayah Nusa Tenggara Barat. Pada

makalah ini, dibahas penggunaan fatty hydroxamic acids (FHA) yang disintesis dari minyak biji nyamplung sebagai ekstraktan. Asam-asam hidroksamik (hydroxamic acids,

HA) adalah senyawa-senyawa turunan hidroksilamina dan asam karboksilat, karenanya

asam hidroksamik juga disebut N-hidroksi amida karboksilat dengan rumus umum R-CO-NHOH. Namun, sifat asam hidroksamik lebih lemah dari pada asam karboksilat.

Oleh karena itu, asam hidroksamik memiliki sifat mengkelat terhadap ion logam secara

selektif lebih kuat dari pada asam-asam karboksilat [10]. Kompleks antara HA dengan

berbagai ion logam banyak digunakan untuk keperluan kimia analitik, yaitu sebagai

reagen pada penentuan logam secara gravimetri dan spektrometri [11] dan sebagai

agen pengkhelat (chelating agent) pada pemisahan nikel dan kobal [12]. Sementara itu, asam-asam lemak hidroksamik juga digunakan sebagai sensor kimia dalam penentuan

logam-logam renik [13], pemurnian mangan dari bijihnya menggunakan lenoleyl

hidroksamik [14] dan untuk mengekstrak ion-ion logam dari larutan [15, 16]. Oleh karena

itu, pada makalah ini dibahas penggunaan FHA untuk mengekstrak ion logam Zn(II) dari

limbah PETI.

METODE PENELITIAN

Bahan dan Alat

Semua bahan yang digunakan berderajat p.a. (pro analyze) kecuali yang disebut

khusus, bahan tersebut adalah minyak biji nyamplung yang diekstrak dari biji buah

nyamplung menggunakan heksana sebagai ekstraktan, Zinc (II) Nitrate (Merck,

Germany), Hydroxylamine Hydrochloride (Fluka, Switzerland), n-heksana, Lipozyme IM

(Novozyme, Denmark), asam asetat (Merck, Germany) dan natrium asetat (Fluka,

Switzerland).

Peralatan yang digunakan adalah berbagai peralatan gelas yang biasa digunakan

di laboratorium, pH meter digital SI Analytics Model Lab 850 (Germany), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) Perkin Elmer Analyst 400 (USA) dan Water Shaker Bath Memmert Model WNB 22 L4 (Germany).

Prosedur

Sintesis Asam Lemak Hydroxamic

FHA disintesis menggunakan metode yang dikembangkan oleh Suhendra dkk,

2005 [17]. Hidroksilamina (5 mmol), minyak biji nyamplung (2 g) dilarutkan dalam 10 mL

(8)

Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016

Artikel No.F014

720

ISBN: 9-789798-911972

menggunakan Water Shaker Bath pada suhu 35°C selama 24 jam. FHA yang terbentuk pada lapisan heksana dipisahkan dari lapisan air dan lipase kemudian didinginkan pada

4°C selama 24 jam dan kemudian disaring. Karakterisasi FHA yang terbentuk dilakukan

dengan uji warna menggunakan ion logam tembaga (II) dan ion besi (III). Analisis

kuantitatif dilakukan dengan menentukan kadar nitrogen total menggunakan metode

Kjeldahl.

Prosedur Umum Ekstraksi Ion Logam Zn(II)

Prosedur ekstraksi ion logam Zn(II) menggunakan prosedur yang dikembangkan oleh

Suhendra, dkk 2005 dengan beberapa modifikasi [15]. Ekstraksi ion logam Zn(II)

dilaksanakan menggunakan corong pisah 100 cm3 dan diaduk menggunakan Water

Shaker Bath. Sejumlah konsentrasi dari larutan Zn(II) diaduk dicampur dan diaduk dengan fasa organik yang mengandung FHA (10 mM) pada rasio yang sama

(masing-masing 20 mL), diaduk dengan kecepatan 35 rpm selama 30 menit. pH dari larutan ion

logam diatur sesuai yang diperlukan menggunakan buffer asetat. Setelah pengadukan,

campuran diiamkan selama 10 menit. Fasa larutan kemudian dipisahkan dan

konsentrasi ion logam di dalam larutan ditentukan menggunakan AAS. Semua

eksperimen berlangsung pada suhu kamar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakterisasi FHA

FHA hasil sintesis yang telah dimurnikan berwarna putih (Gambar 1).

Karakterisasi yang dilakukan menggunakan uji warna. Kompleks antara FHA dengan

beberapa logam akan menghasilkan warna yang khas, diantaranya dengan ion

tembaga(II) menghasilkan warna hijau dan warna merah dengan ion besi(III) (Gambar

2). Spektum FTIR dari FHA menunjukkan pita serapan dari monotersubsitusi amida

pada 3050-3400 cm-1 (puncak yang tajam), pada 1450-1600 cm-1 (puncak medium), dan

pada 1650–1750 cm-1 (puncak medium medium) yang mengindifikasikan keberadaan

interaksi stretching and bending dari O-H dan N-H. Pita serapan yang tampak pada 2800–3000 cm-1 (puncak-puncak tajam dan medium) disebabkan oleh interaksi

(9)

Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016

Artikel No.F014

721

ISBN: 9-789798-911972

Gambar 1. FHA Murni

Kompleks FHA-Fe(III), a = larutan Fe(III) dalam metanol, b = kompleks besi(III)-FHA

Kompleks FHA-Cu(II), a = larutan Cu(II) dalam metanol, b = kompleks Cu(II)-FHA

Gambar 2. Uji warna kompleks FHA dengan ion logam

Gambar 3.Spektrum FTIR FHA murni

Kedua bentuk uji kualitaatif tersebut menunjukkan bahwa FHA telah berhasil

disintesis dari minyak biji nyamplung. Sementara itu, uji kuantitatif berupa kadar nitrogen

dari FHA kering menggunakan metode Kjeldahl diperoleh 3,91%. Hal ini menunjukkan

bahwa di dalam 1 gram FHA murni mengndung 2,79 mmol gugus asam hydroxamic.

(10)

Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016

Artikel No.F014

722

ISBN: 9-789798-911972

Pengaruh pH pada ekstraksi ion Zn(II)

pH optimum ekstraksi ion Zn(II) ditentukan dengan mereaksikan FHA (0,15 mM)

di dalam DCM dengan 20 mL larutan standar ion Zn(II) 50 ppm pada pH 3 – 8. Gambar

4, menunjukkan bahwa persentase ekstraksi ion Zn(II) naik dengan tajam dari pH 3

hingga pH 8 dan kemudian cenderung menurun ketika pH dinaikkan dari 8 – 9. Hasil ini

mirip dengan hasil yang diperoleh Suhendra, dkk. [15] pada ekstraksi ion tembaga (II)

dengan FHA dari minyak kelapa sawit olein komersial. Perbedaannya terletak pada

kestabilan kompleks FHA-Cu(II) pada pH 5, sedangkan kestabilan kompleks FHA-Zn(II)

pada pH 8.

Gambar 4. Pengaruh pH ion Zn(II) pada % E

Pemisahan Ion Zn(II) dari Ion Lain

Studi pemisahan Zn(II) dari ion logam lain dilakukan dengan mengekstrak ion

Zn(II) pada larutan ion Zn(II) yang di dalamnya juga terkandung ion Cu(II) dan ion Pb(II)

pada pH 8. Hasilnya (Tabel 1) menunjukkan bahwa lebih dari 98% ion Zn(II) terekstrak,

sementara hanya sekitar 2% ion Pb(II) dan 15% ion Cu(II) yang terekstrak. Hal ini

menunjukkan bahwa ekstraksi ion Zn(II) pada pH optimum ekstraksi menggunakan FHA

sebagai ekstraktan relatif tidak mengalami gangguan dengan adanya ion Pb(II) maupun

(11)

Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016

Artikel No.F014

723

ISBN: 9-789798-911972

Tabel 1. Pemisahan ion Zn(II) pada pH 8

Ion logam Cair (ppm) Corg (ppm) % Serapan

Zn(II) 33,5 32,9 98,2

Cu(II) 27,1 0,8 2,9

Pb(II) 29,1 4,4 34,3

KESIMPULAN

Campuran asam-asam lemak hydroxamic yang disintesis dari minyak biji buah nyamplung adalah ekstraktan yang sangat baik untuk mengekstrak ion Zn(II) dari

larutan. Ekstraksi berlangsung pada pH 8 dan ekstraksi ini tidak terpengaruh dengan

adanya ion Cu(II) dan Ion Pb(II) dengan jumlah yang sama besar.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Yulianti, R., E. Sukiyah dan N. Sulaksana. 2016. Dampak Limbah Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Terhadap Kualitas Air Sungai Limun Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi. Bulletin of Scientific Contribution, 14(3): 251 – 262. [2] Hylander, L.D., D. Plath, C.R. Miranda, S. Lücke, J. öhlander dan A.TF. Rivera.

2007. Comparison of Different Gold Recovery Methods with Regard to Pollution Control and Efficiency. Clean, 35(1): 52– 61.

[3] Palapa, T. M. dan A.A. Maramis. 2015. Pollution status and mercury sedimentation in small river near amalgamation and cyanidation units of Talawaan-Tatelu gold mining, North Sulawesi. Journal of Degraded and Mining Lands Management, 2(3): 335-340.

[4] Sumual, H. 2009. Karakterisasi Limbah Tambang Emas Rakyat Dimembe Kabupaten Minahasa Utara. Agritek, 17(5): 932-938.

[5] Niemczewska, J., R. Cierpiszewski dan J. Szymanowski. 2003. Extraction of Zinc(II) from Model Hydrochloric Acid Solutions In Lewis Cell. Physicochemical Problems of Mineral Processing, 37: 87-96.

[6] Regel-Rosocka, M., M. Rozenblat, R. Nowaczyk, dan M. Wiśniewski. 2005. Dibutylbutyl Phosphonate As an Extractant of Zinc(II) from Hydrochloric Acid Solutions. Physicochemical Problems of Mineral Processing, 39: 99-106.

[7] Gotfryd, L.dan J. Szymanowski. 2004. Recovery of Zinc(II) From Acidic Sulfate Solutions: Simulation of Counter-Current Extraction-Stripping Process.

Physicochemical Problems of Mineral Processing, 38: 113-120.

[8] Jiu-gang, H., C. Qi-yuan, H. Hui-ping, Y. Zhou-lan. 2012. Synergistic extraction of zinc from ammoniacal solutions using -diketone mixed with Cyanex 923 or LIX84I.

Trans. Nonferrous Met. Soc. China. 22: 1217-1223.

(12)

Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016

Artikel No.F014

724

ISBN: 9-789798-911972

[10] Xu, H., H. Zhong, Q.Tang, S.Wang, G. Zhao, G. Liu. 2015. A novel collector 2-ethyl-2-hexenoic hydroxamic acid: Flotation performance and adsorption mechanism to ilmenite. Applied Surface Science, 353: 882–889.

[11] Pacco, A., G. Absillis, K. Binnemans, T.N. Parac-Vogt. 2008. Copper(II) 15-Metallacrown-5 Lanthanide(III) Complexes Derived from l-serine and l-threonine Hydroxamic Acids. Journal of Alloys and Compounds, 451: 38–41.

[12] Zhang, W., Y. Pranolo, M. Urbani, C.Y. Cheng. 2012. Extraction and Separation of Nickel and Cobalt with Hydroxamic Acids LIX®1104, LIX®1104SM and The Mixture of LIX®1104 and Versatic 10. Hydrometallurgy. 119(120): 67–72.

[13] Isha, A,. D. Suhendra, N.A. Yusof, M. Ahmad, W.M.Z. Wan Yunus, Z. Zainal. 2007. Optical Fibre Chemical Sensor For Trace Vanadium(V) Determination Based On Newly Synthesized Palm Based Fatty Hydroxamic Acid Immobilized in Polyvinyl Chloride Membrane. Spectrochimica Acta Part A, 67: 1398–1402. [14] Zhou, F., T. Chen, C. Yan, H. Liang, D. Li, Q. Wang, T. Chen. 2015. The flotation

of low-grade manganese ore using a novel linoleate hydroxamic acid. Colloids and Surfaces A: Physicochem. Eng. Aspects, 466: 1–9.

[15] Suhendra, D., K.P. Yeen, M.J. Haron, S. Silong, M. Basri, W.M.Z. Wan Yunus. 2005. Copper Ion Extraction by A Mixture of Fatty Hydroxamic Acids Synthesized from Commercial Palm Olein. Solvent Extracion and Ion Exchange Journal, 23(5): 713 – 723.

[16] Suhendra, D., M.J. Haron, S. Silong, M. Basri, W.M.Z. Wan Yunus. 2006. Separation and Preconcentration of Copper(II) Ion by Fatty Hydroxamic Acids Immobilized onto Amberlite XAD– 4 Resin. Indonesian Journal of Chemistry, 6(2): 165-169.

Gambar

Gambar 1. FHA Murni
Gambar 4. Pengaruh pH ion Zn(II) pada % E
Tabel 1. Pemisahan ion Zn(II) pada pH 8

Referensi

Dokumen terkait