ISBN :
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL KIMIA ( SNK ) 2016
“
Pengembangan Kimia Berbasis Kearifan dan
Sumber Daya Alam Lokal:
Integrasi Riset, Pendidikan dan Industri
”
Mataram, 10 - 11 Agustus 2016
Puri Indah Hotel & Conventions, Mataram - Lombok
NKNK
PROGRAM STUDI KIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MATARAM
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62. Mataram - NTB www.mipa.unram.ac.id
Telp / Fax : ( 0370 ) 646506
Jl. Majapahit No. 62. Mataram - NTB www.mipa.unram.ac.id
Telp / Fax : ( 0370 ) 646506
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA –LOMBOK 2016
“Pengembangan Ilmu Kimia Berbasis Kearifan dan Sumber
Daya Alam Lokal: Integrasi Riset, Pendidikan dan Industri”
Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-undang
Copyright@2016
ISBN: 9-789798-911972
Editor:
Prof. Ir. Surya Hadi, M.Sc, Ph.D
Prof. Dr. Yana Maolana Syah
Prof. Dr. Euis Holisotan Hakim
Prof. Dr. Syamsul Arifin Ahmad
Prof. Dr. A. Bambang Setiaji
Dedy Suhendra, Ph.D
Erin Ryantin Gunawan, Ph.D
Diterbitkan oleh:
Program Studi Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram
Alamat Penerbit:
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA-LOMBOK 2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Susunan Panitia
Susunan Acara
Daftar Nama Peserta
Daftar Isi
PEMAKALAH KUNCI
A001-DISAIN DAN SINTESIS KANDIDAT ANTIBIOTIK DARI EUGENOL SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI PENICILLIN ... i-xiii
A002-PENGEMBANGAN KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI KIMIA ... xiv-xx
A003-
STUDI KOMPUTASI MEKANISME REAKSI PIROLISIS DAN
SINTESIS-TURUNAN MOLEKUL-MOLEKUL ALAM ...
xxi-xxii
PEMAKALAH PENDAMPING
B001-EFEKTIVITAS KATALIS ASAM DAN BASA DALAM REAKSI HIDROLISIS P-METOKSIFENILASETONITRLl ... 1-10
B002-PENGEMBANGAN EXTRACT LIBRARY DARI BIODIVERSITAS INDONESIA MENUJU KEMANDIRIAN BANGSA DALAM PENEMUAN OBAT-OBATAN ... ... 11-19
B003- KONVERSI KOMPONEN LAIN PADA MINYAK PERMEN (Mentha piperita) MENJADI MENTOL ... 20-29
B004- UJI AKTIVITAS DAN MEKANISME PENGHAMBATAN ANTI-FUNGI KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir, Roxb) PADA BEBERAPA FUNGI ... 30-40
B005- EKSTRAKSI ZAT WARNA ALAMI DARI LIMBAH KAYU MAHONI (Swietenia mahagoni) DENGAN METODE BERBANTUKAN GELOMBANG MIKRO ... 41-50
B006- KANDIDAT REFERENCE MATERIAL UNTUK PENENTUAN KAFEIN DARI BIJI KOPI HIJAU SECARA HPTLC ... 51-58
B007- BENZOFENON GLUKOSIDA DARI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) ... 59-68
B008- PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ANTIBAKTERI, DAN TOKSISITAS DARI PRODUK EKSTRAK KERING KULIT MANGGIS ... 69-78
B009- STUDI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK TUMBUHAN SARANG SEMUT
Hydnophytum moseleyanum ASAL PAPUA ... 79-87
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA-LOMBOK 2016
F011- PENELUSURAN DAN PENYUSUNAN PETA JALAN PENELITIAN TUGAS AKHIR MAHASISWA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN DI PRODI PENDIDIKAN KIMIA UNJ ... 690-698
F012- MEDIA DEMONSTRASI KIMIA YANG DIMODIFIKASI UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI MAHASISWA PADA TOPIK KESETIMBANGAN KIMIA .. 699-710
F013-
ANALISAPROKSIMAT ANEKA TEPUNG BENGKUANG (
Pachyrhizus erozus
)
BERDASARKAN UMUR PANEN ...
711-716
F014-
EKSTRAKSI ION LOGAM Zn(II) MENGGUNAKAN CAMPURAN ASAM-ASAM LEMAKProsiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016
Artikel No.F014
717
ISBN: 9-789798-911972
EKSTRAKSI ION LOGAM Zn(II) MENGUNAKAN CAMPURAN ASAM-ASAM
LEMAK
HYDROXAMIC
YANG DISINTESIS DARI MINYAK
BIJI BUAH NYAMPLUNG (
Calophyllum inophyllum
)
THE EXTRACTION OF Zn(II) METAL ION BY A MIXTURE OF FATTY
HYDROXAMIC ACIDS SINTHESIZED FROM
Calophyllum
inophyllum
KERNEL OIL
Dedy Suhendra*, Erin Ryantin Gunawan, Siti Raudhatul Kamali dan Khairul Pahmi Rahmawati
Program Studi Kimia, FMIPA Universitas Mataram Jl. Majapahi No. 62 Mataram 83125
ABSTRAK
Teknik ekstraksi cair-cair telah dilakukan pada ekstraksi ion logam Zn(II) menggunakan campuran asam-asam lemak hydroxamic (ALH) yang disintesis secara enzimatis dari minyak inti buah nyamplung. Ekstraksi ion logam ini dilakukan mengingat maraknya pertambangan ilegal (PETI) di NTB yang menghasilkan limbah berbagai campuran ion logam selain emas. Oleh karena itu, ekstraksi ini bertujuan untuk pemisahan dan pemekatan ion logam Zn(II) dari limbah PETI. Kondisi optimum yang diperoleh pada penelitian ini adalah (1) pelarut yang digunakan dichloromethane (DCM, atau methylene chloride), dan (2) pH = 8. Ekstraksi ion Zn(II) tidak terpengaruh dengan adanya ion logam lain pada pH optimum ekstraksi
.
Kata Kunci : asam-asam lemak hydroxamic (ALH), ion logam Zn(II), minyak biji buah nyamplung (Calophyllum inophyllum)
ABSTRACT
Liquid – liquid solvent extraction has been used for the extraction of Zn(II) metal ion. The extractant used was a mixture of fatty hydroxamic acids that sinthesized from Calophyllum inophyllum kernel oil. The extraction was done considering rampant of illegal mining that produce a mixture of metal ion waste except gold ion. Therefore, this study aims are to separate and preconcentrate ion Zn(II) of the illegal mining waste. The extraction optimum conditions obtained were (1) the best sovent is dichloromethane, and (2) pH optimum is 8. Other metal ion in illegal mining waste was not influence to the extraction of Zn(II) ion on the extraction pH optimum.
Keywords: fatty hydroxamic acids, Zn(II) ion, Calophyllum inophyllum kernel oil
PENDAHULUAN
Pertambangan emas tanpa izin (PETI) dapat diartikan sebagai usaha
pertambangan atas segala jenis bahan galian dengan pelaksanaan kegiatannya tanpa
dilandasi aturan/ ketentuan hukum pertambangan resmi pemerintah pusat atau daerah.
Kegiatan PETI secara substansial, memang menunjang pembangunan ekonomi dan
sosial masyarakat di wilayah-wilayah tersebut, namun demikian, kebanyakan operasi
Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016
Artikel No.F014
718
ISBN: 9-789798-911972
serta mengabaikan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Secara
umum akibat dari penambangan liar ini menimbulkan kerusakan lingkungan antara lain
(1) pembukaan lahan tanpa ada yang bertanggung jawab untuk mereklamasinya, (2)
pengerukan dan pendangkalan sungai akibat buangan lumpur dan luncuran batuan
langsung ke sungai tanpa pengendapan terlebih dahulu, (3) pencemaran air sungai oleh
limbah yang mengandung bahan kimia berupa air raksa dan ion logam berat yang ikut
terbawa dalam lembah [1].
Kegiatan PETI ini umumnya dilakukan secara tradisional, dimana proses
pengolahannya tidak menggunakan teknologi yang tinggi dan hanya menggunakan
peralatan yang sangat sederhana. Proses pengolahan emas dilakukan dengan
mengikuti beberapa tahapan antara lain penggalian batuan, pengolahan, dan
pembuangan limbah. Setiap tahapan proses berpotensi mencemari lokasi dan
lingkungan sekitarnya, oleh karena itu, perlu langkah-langkah yang bijaksana dalam
penanganannya sehingga resiko terhadap kerusakan lingkungan dapat diminimalisasi.
Ekstraksi dan pemurnian emas PETI oleh masyarakat dilakukan menggunakan
teknik amalgamasi (amalgamation) dan sianidasi (cyanidation) [2, 3]. Pada proses ini, hanya emas yang diambil sementara logam-logam lain dan pereaksi yang digunakan,
seperti merkuri dan asam dibuang keperairan sebagai limbah. Oleh karena itu, air limbah
PETI bersifat asam dan mengandung logam berat. Keasaman (pH) air limbah tersebut
berkisar antara 1,99 - 2,06. Sementara itu, konsentrasi logam berat dalam limbah adalah
tembaga berkisar antara 2,49 - 3,17 mg/l, seng antara 39,21 - 98,20 mg/l dan timbal
antara 0,16 - 1,25 mg/l [4].
Konsentrasi logam-logam berat pada limbah PETI yang cukup besar dan tanpa
pengolahan terlebih dahulu berpotensi menyebabkan cemaran lingkungan disekitar
pengolahan PETI. Penanggulangan limbah ion logam berat terbaik adalah dengan
mengekstrasi dan memurnikan ion logam tersebut agar dapat dimanfaatkan sesuai
dengan kegunaannya. Ekstraksi ion logam Zn(II) dalam suasana asam telah banyak
dilakukan dengan menggunakan ekstraktan komersial, diantaranya adalah penggunaan
dibutylbutyl phosphonate untuk ekstraksi ion logam Zn(II) dari larutan asam klorida [5,
6], Cyanex 272 dan di(2-ethylhexyl)phosphoric acid (DEHPA) untuk proses perolehan
kembali (recovery) ion logam Zn(II) dari larutan asam sulfat, -diketone yang dicampur dengan Cyanex 923 atau LIX84I untuk ekstraksi ion logam Zinc(II) dari larutan
ber-ammonia [8], dan Bis (2,4,4trimethylpentyl) phosphinic acid (Cyanex 272) dan
Di(2-ethylhexyl) phosphoric acid (D2EHPA) yang digunakan untuk memisahkan dan
Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016
Artikel No.F014
719
ISBN: 9-789798-911972
Semua ekstraktan tersebut di atas adalah ekstraktan komersial yang selain
harganya relatif mahal juga sulit diperoleh di Wilayah Nusa Tenggara Barat. Pada
makalah ini, dibahas penggunaan fatty hydroxamic acids (FHA) yang disintesis dari minyak biji nyamplung sebagai ekstraktan. Asam-asam hidroksamik (hydroxamic acids,
HA) adalah senyawa-senyawa turunan hidroksilamina dan asam karboksilat, karenanya
asam hidroksamik juga disebut N-hidroksi amida karboksilat dengan rumus umum R-CO-NHOH. Namun, sifat asam hidroksamik lebih lemah dari pada asam karboksilat.
Oleh karena itu, asam hidroksamik memiliki sifat mengkelat terhadap ion logam secara
selektif lebih kuat dari pada asam-asam karboksilat [10]. Kompleks antara HA dengan
berbagai ion logam banyak digunakan untuk keperluan kimia analitik, yaitu sebagai
reagen pada penentuan logam secara gravimetri dan spektrometri [11] dan sebagai
agen pengkhelat (chelating agent) pada pemisahan nikel dan kobal [12]. Sementara itu, asam-asam lemak hidroksamik juga digunakan sebagai sensor kimia dalam penentuan
logam-logam renik [13], pemurnian mangan dari bijihnya menggunakan lenoleyl
hidroksamik [14] dan untuk mengekstrak ion-ion logam dari larutan [15, 16]. Oleh karena
itu, pada makalah ini dibahas penggunaan FHA untuk mengekstrak ion logam Zn(II) dari
limbah PETI.
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat
Semua bahan yang digunakan berderajat p.a. (pro analyze) kecuali yang disebut
khusus, bahan tersebut adalah minyak biji nyamplung yang diekstrak dari biji buah
nyamplung menggunakan heksana sebagai ekstraktan, Zinc (II) Nitrate (Merck,
Germany), Hydroxylamine Hydrochloride (Fluka, Switzerland), n-heksana, Lipozyme IM
(Novozyme, Denmark), asam asetat (Merck, Germany) dan natrium asetat (Fluka,
Switzerland).
Peralatan yang digunakan adalah berbagai peralatan gelas yang biasa digunakan
di laboratorium, pH meter digital SI Analytics Model Lab 850 (Germany), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) Perkin Elmer Analyst 400 (USA) dan Water Shaker Bath Memmert Model WNB 22 L4 (Germany).
Prosedur
Sintesis Asam Lemak Hydroxamic
FHA disintesis menggunakan metode yang dikembangkan oleh Suhendra dkk,
2005 [17]. Hidroksilamina (5 mmol), minyak biji nyamplung (2 g) dilarutkan dalam 10 mL
Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016
Artikel No.F014
720
ISBN: 9-789798-911972
menggunakan Water Shaker Bath pada suhu 35°C selama 24 jam. FHA yang terbentuk pada lapisan heksana dipisahkan dari lapisan air dan lipase kemudian didinginkan pada
4°C selama 24 jam dan kemudian disaring. Karakterisasi FHA yang terbentuk dilakukan
dengan uji warna menggunakan ion logam tembaga (II) dan ion besi (III). Analisis
kuantitatif dilakukan dengan menentukan kadar nitrogen total menggunakan metode
Kjeldahl.
Prosedur Umum Ekstraksi Ion Logam Zn(II)
Prosedur ekstraksi ion logam Zn(II) menggunakan prosedur yang dikembangkan oleh
Suhendra, dkk 2005 dengan beberapa modifikasi [15]. Ekstraksi ion logam Zn(II)
dilaksanakan menggunakan corong pisah 100 cm3 dan diaduk menggunakan Water
Shaker Bath. Sejumlah konsentrasi dari larutan Zn(II) diaduk dicampur dan diaduk dengan fasa organik yang mengandung FHA (10 mM) pada rasio yang sama
(masing-masing 20 mL), diaduk dengan kecepatan 35 rpm selama 30 menit. pH dari larutan ion
logam diatur sesuai yang diperlukan menggunakan buffer asetat. Setelah pengadukan,
campuran diiamkan selama 10 menit. Fasa larutan kemudian dipisahkan dan
konsentrasi ion logam di dalam larutan ditentukan menggunakan AAS. Semua
eksperimen berlangsung pada suhu kamar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakterisasi FHA
FHA hasil sintesis yang telah dimurnikan berwarna putih (Gambar 1).
Karakterisasi yang dilakukan menggunakan uji warna. Kompleks antara FHA dengan
beberapa logam akan menghasilkan warna yang khas, diantaranya dengan ion
tembaga(II) menghasilkan warna hijau dan warna merah dengan ion besi(III) (Gambar
2). Spektum FTIR dari FHA menunjukkan pita serapan dari monotersubsitusi amida
pada 3050-3400 cm-1 (puncak yang tajam), pada 1450-1600 cm-1 (puncak medium), dan
pada 1650–1750 cm-1 (puncak medium medium) yang mengindifikasikan keberadaan
interaksi stretching and bending dari O-H dan N-H. Pita serapan yang tampak pada 2800–3000 cm-1 (puncak-puncak tajam dan medium) disebabkan oleh interaksi
Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016
Artikel No.F014
721
ISBN: 9-789798-911972
Gambar 1. FHA Murni
Kompleks FHA-Fe(III), a = larutan Fe(III) dalam metanol, b = kompleks besi(III)-FHA
Kompleks FHA-Cu(II), a = larutan Cu(II) dalam metanol, b = kompleks Cu(II)-FHA
Gambar 2. Uji warna kompleks FHA dengan ion logam
Gambar 3.Spektrum FTIR FHA murni
Kedua bentuk uji kualitaatif tersebut menunjukkan bahwa FHA telah berhasil
disintesis dari minyak biji nyamplung. Sementara itu, uji kuantitatif berupa kadar nitrogen
dari FHA kering menggunakan metode Kjeldahl diperoleh 3,91%. Hal ini menunjukkan
bahwa di dalam 1 gram FHA murni mengndung 2,79 mmol gugus asam hydroxamic.
Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016
Artikel No.F014
722
ISBN: 9-789798-911972
Pengaruh pH pada ekstraksi ion Zn(II)
pH optimum ekstraksi ion Zn(II) ditentukan dengan mereaksikan FHA (0,15 mM)
di dalam DCM dengan 20 mL larutan standar ion Zn(II) 50 ppm pada pH 3 – 8. Gambar
4, menunjukkan bahwa persentase ekstraksi ion Zn(II) naik dengan tajam dari pH 3
hingga pH 8 dan kemudian cenderung menurun ketika pH dinaikkan dari 8 – 9. Hasil ini
mirip dengan hasil yang diperoleh Suhendra, dkk. [15] pada ekstraksi ion tembaga (II)
dengan FHA dari minyak kelapa sawit olein komersial. Perbedaannya terletak pada
kestabilan kompleks FHA-Cu(II) pada pH 5, sedangkan kestabilan kompleks FHA-Zn(II)
pada pH 8.
Gambar 4. Pengaruh pH ion Zn(II) pada % E
Pemisahan Ion Zn(II) dari Ion Lain
Studi pemisahan Zn(II) dari ion logam lain dilakukan dengan mengekstrak ion
Zn(II) pada larutan ion Zn(II) yang di dalamnya juga terkandung ion Cu(II) dan ion Pb(II)
pada pH 8. Hasilnya (Tabel 1) menunjukkan bahwa lebih dari 98% ion Zn(II) terekstrak,
sementara hanya sekitar 2% ion Pb(II) dan 15% ion Cu(II) yang terekstrak. Hal ini
menunjukkan bahwa ekstraksi ion Zn(II) pada pH optimum ekstraksi menggunakan FHA
sebagai ekstraktan relatif tidak mengalami gangguan dengan adanya ion Pb(II) maupun
Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016
Artikel No.F014
723
ISBN: 9-789798-911972
Tabel 1. Pemisahan ion Zn(II) pada pH 8
Ion logam Cair (ppm) Corg (ppm) % Serapan
Zn(II) 33,5 32,9 98,2
Cu(II) 27,1 0,8 2,9
Pb(II) 29,1 4,4 34,3
KESIMPULAN
Campuran asam-asam lemak hydroxamic yang disintesis dari minyak biji buah nyamplung adalah ekstraktan yang sangat baik untuk mengekstrak ion Zn(II) dari
larutan. Ekstraksi berlangsung pada pH 8 dan ekstraksi ini tidak terpengaruh dengan
adanya ion Cu(II) dan Ion Pb(II) dengan jumlah yang sama besar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yulianti, R., E. Sukiyah dan N. Sulaksana. 2016. Dampak Limbah Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Terhadap Kualitas Air Sungai Limun Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi. Bulletin of Scientific Contribution, 14(3): 251 – 262. [2] Hylander, L.D., D. Plath, C.R. Miranda, S. Lücke, J. öhlander dan A.TF. Rivera.
2007. Comparison of Different Gold Recovery Methods with Regard to Pollution Control and Efficiency. Clean, 35(1): 52– 61.
[3] Palapa, T. M. dan A.A. Maramis. 2015. Pollution status and mercury sedimentation in small river near amalgamation and cyanidation units of Talawaan-Tatelu gold mining, North Sulawesi. Journal of Degraded and Mining Lands Management, 2(3): 335-340.
[4] Sumual, H. 2009. Karakterisasi Limbah Tambang Emas Rakyat Dimembe Kabupaten Minahasa Utara. Agritek, 17(5): 932-938.
[5] Niemczewska, J., R. Cierpiszewski dan J. Szymanowski. 2003. Extraction of Zinc(II) from Model Hydrochloric Acid Solutions In Lewis Cell. Physicochemical Problems of Mineral Processing, 37: 87-96.
[6] Regel-Rosocka, M., M. Rozenblat, R. Nowaczyk, dan M. Wiśniewski. 2005. Dibutylbutyl Phosphonate As an Extractant of Zinc(II) from Hydrochloric Acid Solutions. Physicochemical Problems of Mineral Processing, 39: 99-106.
[7] Gotfryd, L.dan J. Szymanowski. 2004. Recovery of Zinc(II) From Acidic Sulfate Solutions: Simulation of Counter-Current Extraction-Stripping Process.
Physicochemical Problems of Mineral Processing, 38: 113-120.
[8] Jiu-gang, H., C. Qi-yuan, H. Hui-ping, Y. Zhou-lan. 2012. Synergistic extraction of zinc from ammoniacal solutions using -diketone mixed with Cyanex 923 or LIX84I.
Trans. Nonferrous Met. Soc. China. 22: 1217-1223.
Prosiding Seminar Nasional Kimia-Lombok 2016 Lombok, 10-11 Agustus 2016
Artikel No.F014
724
ISBN: 9-789798-911972
[10] Xu, H., H. Zhong, Q.Tang, S.Wang, G. Zhao, G. Liu. 2015. A novel collector 2-ethyl-2-hexenoic hydroxamic acid: Flotation performance and adsorption mechanism to ilmenite. Applied Surface Science, 353: 882–889.
[11] Pacco, A., G. Absillis, K. Binnemans, T.N. Parac-Vogt. 2008. Copper(II) 15-Metallacrown-5 Lanthanide(III) Complexes Derived from l-serine and l-threonine Hydroxamic Acids. Journal of Alloys and Compounds, 451: 38–41.
[12] Zhang, W., Y. Pranolo, M. Urbani, C.Y. Cheng. 2012. Extraction and Separation of Nickel and Cobalt with Hydroxamic Acids LIX®1104, LIX®1104SM and The Mixture of LIX®1104 and Versatic 10. Hydrometallurgy. 119(120): 67–72.
[13] Isha, A,. D. Suhendra, N.A. Yusof, M. Ahmad, W.M.Z. Wan Yunus, Z. Zainal. 2007. Optical Fibre Chemical Sensor For Trace Vanadium(V) Determination Based On Newly Synthesized Palm Based Fatty Hydroxamic Acid Immobilized in Polyvinyl Chloride Membrane. Spectrochimica Acta Part A, 67: 1398–1402. [14] Zhou, F., T. Chen, C. Yan, H. Liang, D. Li, Q. Wang, T. Chen. 2015. The flotation
of low-grade manganese ore using a novel linoleate hydroxamic acid. Colloids and Surfaces A: Physicochem. Eng. Aspects, 466: 1–9.
[15] Suhendra, D., K.P. Yeen, M.J. Haron, S. Silong, M. Basri, W.M.Z. Wan Yunus. 2005. Copper Ion Extraction by A Mixture of Fatty Hydroxamic Acids Synthesized from Commercial Palm Olein. Solvent Extracion and Ion Exchange Journal, 23(5): 713 – 723.
[16] Suhendra, D., M.J. Haron, S. Silong, M. Basri, W.M.Z. Wan Yunus. 2006. Separation and Preconcentration of Copper(II) Ion by Fatty Hydroxamic Acids Immobilized onto Amberlite XAD– 4 Resin. Indonesian Journal of Chemistry, 6(2): 165-169.