HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK
NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh : Pudyastuti Widhasari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara self esteem dengan perilaku asertif pada siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro yang berjumlah 32 orang. Seluruh siswa digunakan sebagai sampel sehingga teknik sampling yang digunakan adalah total sampling atau sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Metode angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang self esteem dan perilaku asertif siswa, sedangkan dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang daftar nama responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment.
Berdasarkan hasil analisis data yang dianalisis yaitu antara variabel self esteem dengan perilaku asertif dengan menggunakan rumus r product moment diperoleh nilai r hitung yaitu sebesar 0,361. Kemudian hasil r hitung tersebut dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai r produk moment dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan 0,361 > 0,349. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil r hitung lebih besar dari r tabel dalam taraf signifikansi 5%. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Self Esteem dengan Perilaku Asertif pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016” diterima kebenarannya pada taraf signifikansi 5%.
ABSTRACT
Pudyastuti Widhasari. THE CORRELATION BETWEEN SELF ESTEEM WITH ASSERTIVE BEHAVIOR ON X GRADE STUDENT OF
NETWORK COMPUTER ENGINEERING 1 SMK NEGERI 1
WONOSEGORO IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016. Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty Slamet Riyadi University Surakarta. March 2016.
This research aims at knowing whether or not correlation between self esteem with assertive behavior on x grade student of network computer engineering 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro in the academic year of 2015/2016.
The population and sample in this research are members of X grade students of network computer engineering 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro which amounted to 32 students. All students are used as sample so that the resercher uses total sampling as her sampling technique. In collecting the data, researcher uses questionnaire and documentation. The questionnaire was used to collect the data about self esteem and students’ assertive bahavior, while the documentation was used to get the data about respondents’ name. The technique of analyzing the data used is product moment corelation.
Based on the data analysis whicr analyze variable self esteem with assertive bahavior by using r product moment formula it is known that rcount is 0,361. Furthermore the value of rcount is consultated with table values of r product moment with level of significane 5% that shows 0,361 > 0,349. As a result, hypothesis which state that “correlation between self esteem with assertive behavior on x grade student of network computer engineering 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro in the academic year of 2015/2016” is accepted with the level of significance 5%.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya karena manusia telah diberi akal dan pikiran. Manusia selain disebut sebagai makhluk individu juga disebut sebagai makhluk sosial baik itu anak-anak, remaja, dewasa, maupun usia lanjut (tua), karena dalam melakukan segala sesuatu termasuk yang ingin mereka capai tentu saja akan membutuhkan orang lain, terutama di masa remaja yaitu masa dimana individu belajar untuk mengembangkan segala potensi atau kemampuan yang ada pada dirinya dan masa dimana individu akan mulai mengekspresikan perasaan atau ambisinya.
Remaja sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Perubahan biologis mencakup perubahan-perubahan dalam hakikat fisik individu. Perubahan kognitif meliputi perubahan dalam pikiran, inteligensi dan bahasa tubuh. Sedangkan perubahan sosial-emosional meliputi perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain, dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. (Santrock, 2003: 26).
Masa remaja merupakan tahap yang paling penting diantara
menentukan perkembangan harga dirinya. Mengapa demikian? Karena harga diri merupakan suatu kunci keberhasilan ataupun kegagalan, serta merupakan kunci dalam memahami diri kita sendiri dan orang lain.
Harga diri merupakan suatu penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang meliputi penilaian positif maupun penilaian negatif. Seperti apa individu dalam menilai dirinya sendiri maka hasil penilain tersebut akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupannya. Setiap orang tentunya menginginkan harga diri yang positif dengan alasan sebagai berikut : harga diri yang positif akan membuat orang merasa nyaman dengan dirinya sendiri sebagaimana adanya, dengan harga diri yang positif pula akan membuat seseorang dapat mengatasi kecemasan-kesepian yang ada pada dirinya dan penolakan sosial dari lingkungannya (Sarlito W. Sarwono & Eko A. Meinarno, 2011: 57).
Individu yang memiliki penilaian positif terhadap dirinya berarti individu tersebut memiliki rasa harga diri yang tinggi tentunya akan mampu memilih dan memilah perilaku mana yang pantas dan perilaku mana yang tidak pantas untuk dilakukan serta akan mempermudah dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dalam kehidupannya.
Selain itu, harga diri yang positif tentunya juga akan
rasa yakin akan kemampuan atau potensi yang ada pada dirinya, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya dinantikan atau diperlukan oleh orang lain. Seorang remaja yang mempunyai harga diri cukup tinggi maka dia akan senantiasa berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai apa yang dia inginkan, tidak mudah putus asa jika dalam usahanya mengalami kegagalan, mampu menguasai tugas dan tantangan hidup.
Individu yang memiliki rasa harga diri tinggi maka individu tersebut dapat lebih senang bertingkah laku asertif dalam kehidupannya, yaitu dengan mengkomunikasikan secara jujur dan apa adanya sesuai dengan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan serta dapat menghargai orang lain sehingga tidak menimbulkan permusuhan.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: (1) Masih ada siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016 yang cenderung menarik diri dari kegiatan ekstrakurikuler. (2) Masih ada siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016 yang kurang bisa bergaul atau menyesuaikan diri dengan lingkungan. (3) Masih ada siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun
Pelajaran 2015/2016 yang masih merasa kurang percaya diri. (4) Masih ada siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016 yang masih sendiri-sendiri dan cenderung egois.
Pembatasan Masalah
Agar pembahasan masalah dalam penulisan ini tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut: “Hubungan antara Self Esteem dengan Perilaku Asertif pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu “Apakah ada Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Self Esteem dengan Perilaku Asertif pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016?”
Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Self Esteem dengan Perilaku Asertif pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016”.
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan sumbangan atau kontribusi dalam
pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya bidang Bimbingan dan Konseling.
b. Dapat menjadi bahan kajian bagi para peneliti atau mahasiswa yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang self esteem dan perilaku asertif dengan populasi dan sampel yang berbeda.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa
Dapat memberikan
pengetahuan kepada siswa
betapa pentingnya
meningkatkan harga diri agar siswa bisa dengan mudah berperilaku asertif sehingga siswa mampu berinteraksi dengan lingkungan serta dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
b. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai referensi oleh Guru Bimbingan dan Konseling dalam menangani atau mengatasi permasalahan mengenai perkembangan siswa-siswinya yang berkaitan dengan self esteem dan perilaku asertif, sehingga siswa mendapatkan perlakuan atau penanganan khusus agar dapat berkembang secara optimal.
c. Bagi Orang Tua
hasil penelitian tentang self esteem dan perilaku asertif ini akan bermanfaat untuk mengembangkan self esteem (harga diri) dan perilaku asertif pada anak.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2016.
Bentuk dan Strategi Penelitian Bentuk dan strategi penelitian adalah menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis korelasional, karena hasil data dari angket yang diperlukan untuk mengungkapkan masalah dalam bentuk skor angka dan kuantitatif yang selanjutnya diolah dan diuji dengan teknik analisis statistika.
Populasi, Sampel, dan Sampling 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi terbatas yaitu seluruh siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016 yang
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa.
3. Sampling
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu suatu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Variabel Penelitian
1. Variabel independen atau variabel bebas dari penelitian ini adalah Self Esteem ( X ).
2. Variabel dependen atau variabel terikat dari penelitian ini adalah Perilaku Asertif ( Y ).
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, untuk
memperoleh data yang
berhubunngan dengan permasalahan yang dibahas maka digunakan suatu alat pengumpulan data yaitu angket (kuesioner) dan dokumentasi.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Suharsimi Arikunto, 2006: 151).
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup dan dilaksanakan secara langsung. Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang self esteem dan perilaku asertif pada siswa kelas X Teknik
Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016.
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relavan penelitian (Riduwan, 2013: 31).
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016 yang nantinya dirasa perlu demi memperkuat penelitian yang dilakukan.
Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas
Adapun pengukuran validitas tersebut digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :
r
xy=
( )( ) √* ( ) +* ( ) + (Suharsimi Arikunto, 2005: 72) Keterangan:rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y
N = Jumlah sampel X = Nilai total atribut Y = Nilai dari variabel 2. Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini, digunakan rumus belah dua yang
dikemukakan oleh Spearman-Brown dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pertama, digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :
r
xy=
( )( ) √* ( ) +* ( ) + (Suharsimi Arikunto, 2005: 72) Keterangan:rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y
N = Jumlah sampel X = Nilai total atribut Y = Nilai dari variabel
b. Kedua, hasil korelasi tersebut dimasukkan ke dalam rumus Spearman-Brown : ⁄ ⁄ ( ⁄ ⁄ ) (Suharsimi Arikunto, 2005: 93) Keterangan : : Koefien reliabilitas soal yang sudah disesuaikan
⁄ ⁄ : Korelasi antara skor-skor setiap belahan soal.
Untuk mengetahui kriteria reliabilitas soal, maka hasil perhitungan r11 di atas kemudian diinterpretasikan dengan koefisien korelasi dari Suharsimi Arikunto (2005: 75) sebagai berikut :
3. Hasil Uji Coba Instrumen a. Hasil Uji Validitas
1) Self Esteem, dari 42 item yang valid 32 item dan tidak valid 10 item.
2) Perilaku Asertif, dari 40 item yang valid 36 item dan tidak valid 4 item. b. Hasil Uji Reliabilitas
r hitung berada antara 0,800-1,000 yaitu dalam kategori sangat tinggi, r hitung self esteem 0,875 dan r hitung perilaku asertif 0,856.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistik melalui “Korelasi Product Moment dengan angka kasar” yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :
r
xy=
( )( ) √* ( ) +* ( ) + (Suharsimi Arikunto, 2005: 72) Keterangan:rxy = Koefisien korelasi antara Besarnya Nilai Interpretasi
0,800 - 1,000 0,600 - 0,800 0,400 - 0,600 0,200 - 0,400 0,000 - 0,200 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
X = Rasa harga diri (Self esteem) siswa
Y = Perilaku asertif Siswa N = Jumlah subyek
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
1. Deskripsi Data tentang Variabel Self Esteem
Berdasarkan hasil pengumpulan data angket dengan variabel self esteem diperoleh nilai tertinggi yaitu 112 dan nilai terendah 81. Adapun dari analaisis data diperoleh nilai mean = 96,594; median = 95,5; modus = 93,312; dan standar deviasi (SD) = 9,117.
2. Deskripsi Data tentang Variabel Perilaku Asertif
Berdasarkan hasil pengumpulan data angket dengan variabel perilaku asertif diperoleh nilai tertinggi yaitu 130 dan nilai terendah 99. Adapun dari analaisis data diperoleh nilai mean = 114; median = 114,75; modus = 116,25; dan standar deviasi (SD) = 6,939.
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pada hasil pengujian data yang telah dianalisis dengan menggunakan rumus r product moment diperoleh hasil
r
xy sebesar 0,361. Selanjutnya nilair
hitung tersebut dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai r product moment pada N = 32 dengan taraf
signifikansi 5% yaitu 0,349. Sehingga nilai
r
hitung yang telah dikonsultasikan denganr
tabel pada taraf signifikansi 5%, hasilr
hitung lebih besar darir
tabel dan dapat dituliskan sebagai berikut: 0,361 > 0,349.Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol atau hipotesis nihil (H0) yang menyatakan: “Tidak Ada Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Self Esteem dengan Perilaku Asertif pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016” ditolak dan hipotesis kerja atau hipotesis alternatif (Ha/Hk) yang diajukan yang menyatakan: “Ada Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Self Esteem dengan Perilaku Asertif pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016” diterima kebenarannya pada taraf signifikansi 5%.
Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara self esteem dengan perilaku asertif pada siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016, diterima kebenarannya pada taraf signifikansi 5%.
Hasil analisis tersebut dapat dijelaskan bahwa self esteem (harga diri) adalah suatu penilaian atau evaluasi terhadap diri kita sendiri secara global atau menyeluruh yang
meliputi penilaian positif dan penilaian negatif. Seperti apa individu dalam menilai dirinya sendiri maka hasil penilain tersebut akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupannya.
Individu yang memiliki rasa harga diri tinggi maka individu tersebut dapat lebih senang bertingkah laku asertif dalam kehidupannya, yaitu dengan mengkomunikasikan secara jujur dan apa adanya sesuai dengan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan serta dapat menghargai orang lain sehingga tidak menimbulkan permusuhan.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih banyak keterbatasan dan kekurangan, adapun keterbatasan penelitian ini adalah:
1. Instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket yang belum terstandarisasi karena hanya dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan uraian-uraian mengenai self esteem dan perilaku asertif dari beberapa sumber yang terbatas pula.
2. Terbatasnya jumlah sampel. Jika masalah penelitian ini diteliti dengan jumlah sampel yang berbeda maka dimungkinkan akan memberikan hasil yang berbeda.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan dari hasil analisis data antara variabel self esteem dengan perilaku asertif yang dianalisis dengan menggunakan rumus r product moment diperoleh
r
hitung
=
0,361. Kemudianr
hitung tersebut dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai r produt moment dengan N = 32 pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,349. Sehingga nilair
hitung yang telah dikonsultasikan denganr
tabel pada taraf signifikansi 5%, hasilr
hitung lebih besar dari
r
tabel dan dapat dituliskan sebagai berikut: 0,361 > 0,349.Berdasarkan analisis data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol atau hipotesis nihil (H0) yang berbunyi: “Tidak Ada Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Self Esteem dengan Perilaku Asertif pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016” ditolak dan hipotesis kerja atau hipotesis alternatif (Ha/Hk) yang diajukan yang menyatakan: bahwa “Ada Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Self Esteem dengan Perilaku Asertif pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016” diterima kebenarannya pada taraf signifikansi 5%.
Saran
1. Kepada Sekolah
Hendaknya perlu ada kerja sama yang baik antar warga sekolah (Kepala sekolah, guru, dan karyawan) untuk menciptakan suasana kondusif yang mampu mengembangkan konsep diri siswa yang positif terutama rasa harga diri siswa.
2. Kepada Guru
a. Hendaknya guru menilai dan memantau perkembangan psikis mengenai self esteem dan perilaku asertif siswa. b. Hendaknya guru selalu
memberikan dorongan dan motivasi serta menjalin komunikasi yang akrab agar
siswa tetap dapat
mengembangkan rasa harga diri dan sikap asertifnya.
3. Kepada Siswa
Hendaknya siswa yang telah memiliki self esteem yang tinggi tetap mempertahankannya dan tetap berperilaku asertif agar siswa dapat berinteraksi dengan lingkungan serta dapat
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya secara optimal. 4. Kepada Orang Tua
Hendaknya orang tua tidak lepas tangan untuk selalu memantau, membina serta membimbing anaknya dalam mengembangkan self esteem (harga diri) dan perilaku asertif pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Santrock, J.W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja (penerjemah Adelar, S.B; Saragih, S.). Jakarta: Erlangga.
Sarlito W. Sarwono & Eko A. Meinarno. 2011. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.