P E N G A R U H K E D E K A T A N H U B U N G A N M A H A S IS W A D E N G A N D O SE N T E R H A D A P O B J E K T IV IT A S P E N IL A IA N D O S E N
P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M S T A IN S A L A T IG A T A H U N A K A D E M IK 2007/2008
SKRIPSI
D iajukan untuk M em enuhi K ew ajiban dan M elengkapi Syarat G una M em peroleh G elar Sarjana Pendidikan (S .P d.l)
Nim : U I 04 024
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
D E K L A R A S I
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jaw ab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 24 Juli 2008 Penulis
Su w ard i, M .Pd
D osen S T A IN Salatiga
NOTA PEMBIMBING Lamp. : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi
Saudara Pujianto
Salatiga, 15 Agustus 2008
Kepada Yth.
Ketua STAIN Salatiga di
-SALATIGA
Assalam u’alaikum Wr. Wb.
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudara :
Nama : Pujianto NIM. : 111 04 024 Jurusan : Tarbiyah Progdi : PAI
Judul : PENGARUH KEDEKATAN HUBUNGAN
MAHASISWA DENGAN DOSEN TERHADAP OBJEKTIVITAS PENILAIAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2007/2008
Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.
Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
iii
JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706f 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudara : PUJIANTO dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 04 024 yang berjudul : "PENGARUH KEDEKATAN HUBUNGAN MAHASISWA DENGAN DOSEN TERADAP OBJEKTIVITAS PENILAIAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2007/20087", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Kamis, 28 Agustus 2008 yang bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban 1429 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
28 Agustus 2008 M Salatiga, ---—
26 Sya'ban 1429 H
Panitia Ujian
MOTTO
“( B e r s i a p j u j u r , t r a n s p a r a n d a n m e n e r im a s e p a la k e k u r a n g a n s e r t a
m e m p e r 6 a ik in y a m e r u p a k a n k u n c i k e 6 e r f ia s ila n ,,
S k rip si in i kupersem bahkan kep a d a :
1. A yahanda dan ibunda yang selalu mendo’akan, terim akasihyang ta k terhingga
u n tu k semua pengorbanannya
2 . B apak Suw ardi, M .P d selakupem bim bingyang sabar dan cermat
3 . Sahabat-sahabatku seiman dan seperjuangan
4 . Sem ua saudaraku semuslim
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbiralam in segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa menumpahkan taufiq, hidayah dan inayah, serta ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar, sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan atas junjungan kita Nabi besar Muhammad saw.
Berkat ketekunan serta dorongan dari berbagai pihak, maka penyusunan skripsi yang berjudul PENGARUH KEDEKATAN HUBUNGAN MAHASISWA DENGAN DOSEN TERHADAP OBJEKTIVITAS PENILAIAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2007/2008 dapat terselesaikan.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada berbagai pihak yang telah membantu, terutama kepada :
1. DR. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.pd, selaku pembimbing yang dengan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran, berkenan memberi bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Kedua orang tua yang senantiasa memberi do’a dan motivasi demi kelancaran penyelesaian skripsi ini.
jasanya.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan do’a semoga Allah SWT senantiasa memberi imbalan pahala yang setimpal atas amal baiknya.
Penulis menyadari bahwa hasil penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu harapan penulis kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Amin.
Salatiga, 24 Juli 2008 Penulis
Pujianto 111 04 024
D A FTA R ISI
HALAMAN JU D U L ... i
DEKLARASI ... ii
NOTA PEM BIM BING... iii
PENGESAHAN ... iv
M O T T O ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PEN G A N TA R ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang M asalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan P enelitian... 4
D. Hipotesis P en elitian ... 5
E. Manfaat P enelitian ... 6
F. Variabel Penelitian ... 6
G. Definisi O perasional... 7
H. Indikator variabel ... 7
I. Metode P en elitian ... 8
J. Sistematika Penulisan... 22
A. Hubungan Mahasiswa dengan Dosen... 26
1. Pengertian Hubungan Mahasiswa dengan Dosen ... 26
2. Peranan M ahasisw a... 27
3. Peranan D o se n ... 28
4. Pentingnya Kedekatan Hubungan Mahasiswa dengan Dosen dalam Proses Pendidikan... 30
B. Objektivitas P enilaian... 34
1. Pengertian Objektivitas Penilaian ... 34
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem P enilaian... 34
3. Hallo Efek... 43
C. Pengaruh Hubungan Mahasiswa dengan Dosen Terhadap Objektivitas P enilaian... 43
1. Prinsip E v alu asi... 44
2. Upaya yang Harus Dilakukan Terhadap P enilaian ... 44
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum STAIN Salatiga ... 46
1. Identitas Sekolah ... 46
2. Sejarah Singkat B erdirinya... 46
3. Letak G eo g rafis... 47
4. Organisasi STAIN S a la tig a ... 4^
5. Keadaan Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam 48 6. Fasilitas STAIN S a latig a ... 50
B. Penyediaan Data Variabel ... 53 BAB IV ANALISIS DATA
A. Variabel Kedekatan Hubungan Mahasiswa dengan Dosen Program Studi pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga Tahun Akademik 2007/2008... 57 B. Variabel Objektivitas Penilaian Dosen Program Studi
Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga Tahun Akademik 2007/2008... 66 C. Pengaruh Kedekatan Hubungan Mahasiswa dengan Dosen
Terhadap Objektivitas Penilaian Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik 2007/2008... 74 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... 78 B. S aran-saran ... 79 C. Penutup... 80 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
Tabel I Variabel Penelitian dan Alat Pengumpulan Data ... 9
Tabel II Kisi-Kisi Penyusunan Angket... 10
Tabel III Hasil Uji Validitas Variabel Kedekatan Hubungan Mahasiswa dengan Dosen... 11
Tabel IV Hasil Uji Validitas Obyektivitas Penilaian D o se n ... 12
Tabel V Perbaikan Angket yang Gugur... 13
Tabel VI Hasil Uji Realibilitas Kedekatan Mahasiswa dengan D osen... 18
Tabel VQ Hasil Uji Realibilitas Penilaian Dosen... 20
Tabel VIII Daftar Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga... 49
Tabel IX Data Identitas Responden yang Penulis Teliti... 52
Tabel X Laporan Hasil Penelitian Variabel Kedekatan Mahasiswa dengan Dosen... 53
Tabel XI IIasil Penelitian Variabel Obyektivitas Penilaian Dosen... 55
Tabel XII Skor Penelitian Kedekatan Mahasiswa dengan Dosen... 57
Tabel XIII Kesimpulan Variabel Kedekatan Mahasiswa dengan Dosen... 60
Tabel XIV Distribusi Tingkat Kedekatan Mahasiswa dengan Dosen... 62
Tabel XV Data Kedekatan Mahasiswa dengan Dosen dari Responden Yang Menjawab A, B, C, D dan Prosentase Setiap Item... 63
Tabel XVI Skor Variabel Obyektivitas Peniahan Dosen... 66
Tabel XVII Kesmpulan Obyektivitas Penialian Dosen... 69 Tabel XVIII Distribusi Tingkat Obyektivitasb Penialian Dosen... 70 Tabel XIX Data Obyektivitas Penialain Dosen dari Responden Yang
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perguruan Tinggi Islam (PTAI) dalam peijalanannya telah memainkan peranan yang sangat besar terutama dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. PTAI juga berperan meningkatkan iman, ketakwaan, membina akhlak mulia. Al Ghulayaini menyatakan bahwa “Tujuan pendidikan adalah menciptakan manusia yang berakhlak mulia, bila diterjemahkan adalah untuk membentuk jiwa anak didik menjadi bermoral, berjiwa bersih, berkemauan keras, bercita-cita besar, tahu akan kewajiban dan pelaksanaannya, menghormati hak-hak orang lain, bisa membedakan antara yang baik dengan yang buruk, memilih sesuatu keutamaan karena cinta keutamaan, menghindari suatu perbuatan yang tercela karena hal itu memang tercela dan selalu- ingat kepada Allah setiap melakukan pekerjaan.1 Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, seorang dosen di tuntut dapat mendidik mahasiswanya agar menjadi orang yang baik, disiplin dan bertanggung jawab.
Pada zaman sekarang ini di mana pengaruh negatif cenderung lebih mudah ditangkap daripada pengaruh positif, baik di lingkungan keluarga, kampus maupun masyarakat, maka tugas dosen semakin berat. Untuk mengatasi semua permasalahan yang terjadi akibat pengaruh negatif diperlukan adanya komunikasi produktif antara dosen dengan mahasiswa. Dosen tidak bisa berbuat
1 Ahmad Muthchar, Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer,
2
lebih dari sekedar mengajar, akan tetapi pengajaran yang efektif cukup memberi bimbingan serta memberi stimulasi.
Dosen dan mahasiswa merupakan dua komponen dasar dalam proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi. Dosen dan mahasiwa merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan tinggi. Karena mereka secara langsung terlibat dalam proses belajar mengajar.
Seorang dosen merupakan pengganti orang tua yang mempunyai peran mendidik di sebuah Perguruan Tinggi. Dosen sebagai pendidik mempunyai tanggung jaw ab yang besar dan berat terhadap pendidikan. Seorang pendidik juga harus sebagai partner belajar bagi mahasiswanya. Dalam proses pendidikan, dosen dituntut menjalin hubungan yang dekat dengan mahasiswa, saling membutuhkan, bersifat terbuka, semua itu merupakan dasar bagi proses belajar mengajar.
Sering kali hubungan dekat mahasiswa dengan dosen ini mengganggu proses penilaian. Hal ini terjadi karena unsur subjektif dosen ikut mempengaruhi proses penilaian.2 Akan tetapi penilaian yang objektiv wajib dilakukan semua dosen, ini merupakan tolok ukur sikap profesionalisme seorang pendidik dalam melakukan pengukuran terhadap keberhasilan pembelajaran. Penilaian ini yang menjadi sumber masalah bagi mahasiswa STAIN Salatiga.
Sering kali terjadi protes mahasiswa terhadap penilaian yang diberikan dosen pada salah satu mata kuliah tertentu. Masalah ini memuncak ketika
2 Winamo Surakhmad, Pengantar Interaksi M engajar Belajar Dasar dan Teknik
mahasiswa yang rajin dan nilai mid serta tes akhirnya baik akan tetapi tidak dekat dengan dosen, nilai yang muncul adalah nilai kurang. Permasalahan ini akan menyebap kan citra kampus menjadi buruk apabila tidak segera teratasi. Hal tersebut di atas yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian di STAIN Salatiga dengan mengambil judul " PENGARUH KEDEKATAN
HUBUNGAN MAHASISWA DENGAN DOSEN TERHADAP
OBJEKTIVITAS PENILAIAN DOSEN PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA TAHUN AKADEMIK 2007/2008 "
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini pokok permasalahan dapat dirumuskan sebagai b e rik u t:
1. Bagaimanakah tingkat kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen Progam Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga tahun akademik 2 0 0 7 /2 0 0 8 ?
2. Bagaimanakah tingkat objektivitas penilaian yang dilakukan dosen Progam Studi Agama Islam STAIN Salatiga tahun akademik 2007/2008 ?
4
2. Bagaimanakah tingkat objektivitas penilaian yang dilakukan dosen Progam Studi Agama Islam STAIN Salatiga tahun akademik 2007/2008 ?
3. Apakah kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen mempengaruhi terhadap objektivitas penilaian dosen Progam Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga tahun akademik 2007/2008 ?
C. Tujuan Penelitian
Agar dapat memberi gambaran yang jelas dalam pelaksanaan penelitian ini, maka perlu dirumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, y a itu :
1. Mengetahui tingkat hubungan antara dosen dengan mahasiswa Progam Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga tahun akademik 2007/2008?
2. Mengetahui tingkat objektivitas penilaian yang dilakukan dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga 2007/2008.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari kata ‘hypo' yang berarti di bawah dan ‘these' yang artinya kebenaran. Dari kedua kata tersebut hipotesis dapat diartikan sebagai dasar yang menjadi teori sementara dan masih bisa diuji kebenarannya.3
Menurut Sutrisno Hadi : Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah dan akan diterima jik a fakta-fakta membenarkan.4
Berdasarkan keputusan Menteri Agama No. 921 Tahun 2001. Pegawai Departemen Agama harus melaksanakan kode etik yang telah di sebutkan pada undang-undang tersebut, adapun kode etik itu adalah:
1. Bekerja dengan jujur, adil dan amanah.
2. Melaksanakan tugas dengan disiplin, profesional dan inovatif.5 Mengacu pada kode etik di atas, seharusnya dosen STAIN Salatiga melaksanakan penilaian dengan berdasarkan pada kode etik di atas. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan adalah “Kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen tidak berpengaruh terhadap objektivitas penilaian Dosen Progam Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga tahun akademik 2007/2008.
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
Jakarta, 1999, him. 67
4 Sutrisno Hadi, M etodologi Research /, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM,
Yogyakarta, 1981, him. 63
5 Kode etik Pegawai Negeri Sipil, Fudloly, S. Ag, Proyek Pembibitan Calon Tenaga
6
E. M anfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat secara teoritis dan praktis:
1. Secara Teoritis
Dapat dijadikan dasar dalam pengembangan pengetahuan dan teori penilaian pendidikan.
2. Secara praktis
a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan pemahaman yang lebih komprehensif tentang penilaian dosen STAIN Salatiga.
b. Bagi Progam Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga, diharapkan dapat membantu meningkatkan profesionalisme dosen dan mutu pendidikan di STAIN Salatiga.
F. Variabel Penelitian
G. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda maka penulis perlu memberikan penjelasan terhadap variabel dalam judul penelitian ini. Variabel yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai beriku!:
1. Variabel p ertam a:
- Kedekatan Hubungan mahasiswa dengan dosen
Yang di maksud kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen adalah : Kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen untuk saling memperhatikan dan membantu.6
2. Variabel k ed u a:
- Objektivitas penilaian Dosen adalah : Menilai prestasi mahasiswa sebagaimana adanya.7 Tanpa pengaruh golongan dan sikap.
H. Indikator variabel
Adapun indikator variabel kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen ialah:
1. Kedekatan hubungan 2. Memperhatikan 3. Membantu
Adapun indikator variabel objektivitas penilaian dosen 1. Menilai sebagaimana adanya
2. Menilai tanpa pengaruh golongan
6 Syaiful Bahri Djana, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Rineka Cipta Jakarta. 2005, him : 1.
8
Populasi adalah : “Keseluruhan subjek penelitian” .7 Sedangkan Sutrisno hadi mengatakan “semua individu untuk siapa kenyataan- kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan, disebut populasi atau universe”.
Berdasarkan kedua pendapat di atas populasi adalah seluruh individu atau penduduk wilayah penelitian, yang artinya akan dikenai hasil penelitian. Populasi ini mencakup seluruh Dosen Progam Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga tahun akademik 2007/2008 sejumlah 31 Dosen, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
3. Metode Pengumpulan data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai b erik u t:
a. Metode angket
Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.8
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan variabel kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen dengan variabel objektivitas penilaian dosen. Jenis angket yang penulis gunakan adalah angket pilihan ganda.
b. Metode Dokumentasi
7 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 115
Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.9
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan variabel kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen dengan variabel objektivitas penilaian dosen. Jenis angket yang penulis gunakan adalah angket pilihan ganda,
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui kondisi umum Progam Studi Pendidikan Agama Isalam STAIN Salatiga.
4. Instrumen Pengumpulan Data a. Angket
Untuk mengungkap data yang terkait dengan variabel penelitian, peneliti mengunakan angket yang di susun berdasarkan definisi oprasional dan indikatornya.
TABEL I
Variabel penelitian dan alat pengumpul data
Variabel Indikator
Alat pengumpul
X:Kedekatan 1. Kedekatan. Angket
hubungan dosen 2. Memperhatikan Angket
dengan 3. Membantu Angket
10
Variabel Indikator
Alat pengumpul mahasiswa
Y: Objektivitas 1. Menilai sebagimana adanya Angket penilaian dosen 2.Menilai tanpa pengaruh golongan Angket 3.Menilai tanpa pengaruh sikap Angket b Penyusunan angket
TABEL II
Kisi-kisi Penyusunan Angket
Variabel Indikator Jumlah No
butir Butir
X: Kedekatan 1. lVCUCiviuuit 5 1-5
hubungan 2. Memperhatikan 5 6-10
mahasiswa 3. Membantu 5 11-15
dengan dosen
Y ’.Objektivitas 1. Menilai sebagiman 5 16-20
penilaian adanya 5 21-25
2. Menilai tanpa pengaruh
golongan 5 26-30
rxy * I * r - ( Z * X £ r ) ,0
rxy Korelasi prodak momen X :sekor dari* tes pertama Y :Sekor dari tes kedua
XY.Hasil kali sekor X dan Y untuk setiap responden X2 :Kuadrat sekor instrumen A
Y2 :Kuadrat sekor instrumen B
Adapun hasil validitas dan reliabilitas angket adalah TABEL III
Hasil Uji Validitan Variabel Kedekatan Hubungan Mahasiswa dengan Dosen
BUTIR HASIL KESIMPULAN
X r x y
1 0.713 Valid
2 0.852 Valid
3 0.120 Valid
4 0.632 Valid
5 0.144 Gugur
6 0.436 Gugur
7 0.319 Gugur
8 0.811 Valid
9 1.000 Valid
10 0.256 Gugur
11 0.595 Valid
________________________ Bersambung...
Sambungan.... 12
12 0.262 Gugur
13 0.090 Gugur
14 0.629 Valid
15 0.413
---j___
Gugur
TABEL IV
Hasil Uji Validitan Variabel Kedekatan Hubungan Mahasiswa dengan Dosen
BUTIR HASIL KESIMPULAN
X r x y
16 0.303 Gugur
17 0.303 Gugur
18 0.187 Gugur
19 0.072 Gugur
20 0.253 Gugur
21 0.783 Valid
22 0.395 Gugur
23 0.500 Valid
24 0.783 Valid
25 0.863 Valid
26 0.626 Valid
27 0.517 Valid
28 0.605 Valid
29 0.876 Valid
27 0.517 Valid
28 0.605 Valid
29 0.876 Valid
30 0.314 Gugur
Dari hasil uji validitas angket dapat ditarik kesimpulan bahwa angket yang valid pada butir No: 1,2,3,4,8,9,1 l,14,21,23,24,25,26,27,28,29.Sedangkan butir angket yang gugur adalah No:5,6,7,l 0,12,13,15,16,17,18,19,20,22,30 dan telah di perbaiki dengan hasil terlampir.
TABEL V
Perbaikan Angket yang Gugur
NO
Item pertanyaan
Angket gugur Angket perbaikan
1 5 Adakah mahasiswa yang
menyapa Bapak/Ibu ketika bertemu ?
Berapa mahasiswa yang menyapa Bapak/Ibu ketika bertemu ?
2 6 Apakah Bapak/Ibu
menegur mahasiswanya karena presensi kehadiran kurang ?
Berapa mahasiswa yang Bapak/Ibu tegur karena presensi kehadiran kurang ?
3 7 Adakah mahasiswa yang
mengingatkan Bapak/Ibu ketika menyampaikan materi
14
kurang jelas ? materi kurang jelas ?
4 10 Adakah mahasiswa yang
mengerjakan tugas yang di berikan Bapak/Ibu ?
Berapa mahasiswa yang mengerjakan tugas yang di berikan Bapak/Ibu ?
5 12 Adakah mahasiswa yang
Bapak/Ibu bantu agar nilainya bisa keluar ketika presensi kehadirannya kurang dari 80% ?
Berapa mahasiswa yang Bapak/Ibu bantu agar nilainya bisa keluar ketika presensi kehadirannya kurang dari 80% ?
6 13 Adakah mahasiswa yang
Bapak/Ibu berikan tugas tambahan maupun remidial untuk meningkatkan prestasi belajarnya ?
Berapa mahasiswa yang Bapak/Ibu berikan tugas tambahan maupun remidial untuk meningkatkan prestasi belajarnya ?
7 15 Apakah Bapak/Ibu
menyediakan materi perkuliahan agar mahasiswa mudah menerima materi yang di pelajari ?
8 16 Apakah mahasiswa Bapak/Ibu nilai berdasarkan komponen-komponen penilaian yang Bapak/Ibu buat ?
Berapa mahasiswa yang Bapak/Ibu nilai berdasarkan komponen- komponen penilaian yang Bapak/Ibu buat ?
9 17 Apakah mahasiswa
Bapak/Ibu nilai sesuai dengan standar penilaian yang ada?
Berapa mahasiswa yang Bapak/Ibu nilai sesuai dengan standar penilaian yang ada?
10 18 Adakah mahasiswa yang
Bapak/Ibu nilai dengan tidak -m bah penilaian sikap ?
Berapa mahasiswa yang Bapak/Ibu nilai dengan tidak menambah penilaian sikap ?
11 19 Adakah mahasiswa yang
Bapak/Ibu nilai hanya berdasarkan nilai tes murni tanpa tambahan nilai yang lain ?
16
12 20 Adakah mahasiswa yang
Bapak/Ibu nilai dengan tidak menambah penilaian keaktifan dalam kelas ?
Berapa mahasiswa yang Bapak/Ibu nilai dengan tidak menambah penilaian keaktifan dalam kelas ?
13 22 Asakah mahasiswa yang Berapa mahasiswa
Bapak/lbu nilai dengan yang Bapak/Ibu nilai mengabaikan cara dengan mengabaikan berpakaian baik cara berpakaian baik bersepatu maupun bersepatu maupun
*
berbaju ? berbaju ?
14 30 Adakah mahasiswa yang Berapa mahasiswa
Bapak/Ibu nilai dengan yang Bapak/Ibu nilai apa adanya ? dengan apa adanya ?
TABEL VI
Hasil Uji Reliabilitas Kedekatan Hubungan Mahasiswa Dengan Dosen
NO
SEKOR TOTAL
GANJIL
GENAP
X2
Y2
X Y
PERHITUNGAN
VARIABEL X
X
Y
1
34
17
17
289
289
289
N I X Y ~ l X . t r
r
---—---
sf
2
24
9
15
81
225
135
"
J { N .1 X 2-(1X
x)2
}{V.Zr2- ( I T ) 2}}20.3655-262.273
{20.3652- 68644}{20.3943-74529} 73100-71526
V4396.4331 1574 ” 4363,38 =0,361
3
28
13
15
169
225
195
4
27
14
13
196
169
182
5
27
13
14
169
196
182
6
31
16
18
256
324
288
7
22
12
10
144
100
120
8
16
6
10
36
100
60
9
29
16
13
256
169
208
10
18
10
8
100
64
80
Sam bungan....
18
11 14 8 6 64 36 48
12 30 12 18 144 324 216
13 31 15 16 225 256 240
14 33 17 16 289 256 272
15 25 11 14 121 196 154
16 29 16 13 256 169 208
17 27 9 18 81 324 162
18 27 16 11 256 121 176
19 30 18 12 324 144 216
20 30 14 16 196 256 224
•
262 273 3652 3943 3655
r _ 2 x T x y 2,0,361 0.722 11 ~ \ + T x y " 1 + 0 .3 6 1 “ 1,361
Dari hasil perhittungan di atas dan selanjutnya di konsultasikan harga tersebut dengan harga r tabel.Dari tabel diketahui bahwa 12
dengan N = 20 r[5%] 0,444 dan r (1%) = 0,561 m aka angket tersebut reliabel karena harga r nya =0,530 12
TABEL VII
Hasil Uji Reabilitas Objektivitas Penilaian Dosen
S a m b u n g a n ....
20
11 28 15 13 225 169 195
12 28 13 15 169 225 195
13 33 13 21 169 441 273
14 29 14 15 196 225 210
15 29 15 14 225 196 210
16 27 12 15 144 225 180
17 28 13 15 169 225 195
18 30 13 17 169 289 221
19 26 10 16 100 256 160
20 26 13 13 169 169 169
250 319 3200 5225 3997
2 x r x y 2.0.094 0.188 \ + T x y 1+0.094 1.094
195
13 33 13 21 169 441 273
14 29 14 15 196 225 210
15 129 15 14 225 196 210
16 27 12 15 144 225 180
17 28 13 15 169 225 195 [
18 30 13 17 169 289 221
(
19 26 10 16 100 256 160
20 26 13 13 169 169 169
250 319 3200 5225 3997
2 x Y x y 2.0.094 0.188 1 + T x y 1 + 0.094 1.094
22
6. Teknik Analisis Data
a. Untuk menghitung tingkat hubungan dosen dengan mahasiswa dan tingkat objektivitas penilaian dosen.
Mengunakan rumus standar deviasi
SD = Z X ■ \ N
13
K eterangan:
SD : Standar Deviasi ZX'
N : Tiap skor dikuadratkan lalu di jumlahkan kemudian di bagi N
T.X V
I _: Semua skor dijumlah, dibagi N lalu dikuadratkan
Setelah diketahui standar deviasi selanjutnya di gunakan analisis prosentase.
P = — X 100% N
Keteranagan : P = Prosentase F = Frekuensi
N = Jumlah responden
13
b. Untuk mengetahui Pengaruh kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen terhadap objektivitas penilaian dosen Progam Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga Tahun Akademik 2007/2008 penulis menggunakan rumus
1. Korelasi prodoct momen dengan angka kasar N ^ X Y - I ^ X ^ Y )
l"xy : Korelasi prodak momen X : Variabel X
Y : Variabel Y
XY : Hasil iv«ii owk^r X dan Y untuk setiap responden X2 : Kuadrat sekor instrumen A
Y2 : Kuadrat sekor instrumen B 2. Regresi
Y= bX + a atau Y= a + bX Dengan keterangan :
Y : Nilai yang di prediksi atau di kreterium X : Nilai variabel prediktor
b : Bilangan koefisien prediktor a : Bilangan konstan
14
24
J. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memudahkan pemeriksaan dan agar pembaca segera mengetahui pokok-pokok pembicaraan skripsi ini, maka diusahakan untuk memberi gambaran mengenai skripsi ini dengan mengelompokkan menjadi tiga bagian.
Bagian muka terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman kata penganar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.
Bagian isi terdiri d a ri:
Bab I tentang pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, metodologi serta sistematika penulisan skripsi.
Bab II tentang landasan teori yang meliputi : pengertian hubungan dekeat mahasiswa dengan dosen, bentuk-bentuk kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen, objektivitas penilaian meliputi : pengertian objektivitas penilaian, faktor-faktor yang mempengaruhi objektivitas penilaian dan upaya melakukan penilaian secara objektif.
Bab III tentang laporan hasil penelitian, meliputi : Keadaan umum daerah penelitian, meliputi : letak geografis, sejarah berdirinya, keadaan guru, karyawan dan mahasiswa
objektivitas penilaian pada dosen STAIN Salatiga terhadap mahasiswa PAI angkatan 2004/2005.
Bab IV Analisis Data, yang meliputi : Variabel kedekatan hubungan Mahasiswa dengan Dosen, variabel objektivitas penilaian dosen, pengaruh kedekatan hubungan Mahasiswa dengan Dosen terhadap objektifitas penilaian Dosen.
26
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hubungan mahasiswa dengan dosen
1. Pengertian hubungan mahasiswa dengan dosen
a. Hubungan
Hubungan menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti keterkaitan15 16. Adanya aksi dan reaksi sehinga terjadi interaksi, interaksi akan berlangsung bila ada hubungan timbal balik atau lebih. Hubungan itu terjadi karena manusia menghajatkan manusia lainya, ketika sesuatu yang akan dilakukan tidak dapat di lakukan oleh seorang diri.
b. Mahasiwa
Yang di maksud mahasiswa adalah siswa di Perguruan Tinggi15. Jadi sr»™'0 ckwn yang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi bisa di sebut Mahasiswa.
15 Departemen pendidikan dan kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai
c. Dosen
Dosen ialah pengajar di Perguruan Tinggi17. Dengan kata lain dosen atau tenaga pendidikan adalah orang yang mengabdikan dirinya secara langsung dalam pcnyclengaraan lembaga pendidikan tertentu.
d. Kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen yaitu: Interaksi kedekatan antara mahasiswa dengan dosen untuk saling mengenal, memperhatikan dan membantu..
2. Peranan mahasiswa
Mahasiswa adalah sebagai alat kontrol sosial dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mahasiswa merupakan tameng utama yang akan pro aktif yang akan kritis terhadap terjadinya perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dialah yang diharapkan dan ditunggu-tunggu kontribusinya terhadap pemecahan sosial problem yang teijadi. Patut kita ingat bagaimana peran mahasiswa di negeri ini, dialah dinamo perubahan dalam momen-momen penting seperti, Budiutomo, Sumpah Pemuda, Kemerdekaan, Reformasi. Disamping ilu mahasiswa juga merupakan salah satu aset terbesar yang di miliki negara, nasib negara tergantung
28
Kepribadian utama. Sedangkan Shalikh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid yang dikutip oleh Ahmad Sudjai, memberikan pengertian pendidik sebagai b e rik u t:
»
J j a l i <b51c- j A ah jj j a ll
Artinya : Pendidikan adalah berbagai macam aktivitas yang mengarah pada pembentukan kepribadian individu}*
Mendidik merupakan suatu tugas luhur dan mulia. Oleh karena itu secara naluri orang yang mempunyai ilmu pengetahuan itu pasti dihormati dan dimuliakan oleh banyak orang. Dan ilmu pengetahuan sendiri itu memang telah mulia, maka mengajarkan kepada orang lain berarti telah memberikan kemuliaan.
Dosen merupakan profesi pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai pengajar, jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar kependidikan. Itulah sebabnya jenis pekerjaan ini paling mudah terkena pencemaran, tugas dosen sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada murid.18 19 Munculnya kata guru atau pendidik tidak terlepas dari kata pendidikan, umumnya kata pendidikan dibedakan dengan kata pengajaran. Sehingga muncul kata “pendidik” dan “pengajar”.
18 Ahmad Sudjaie, Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, him. 37
& y - o a r o 3 kepribadian utama. Sedangkan shalikh abdul Aziz dan Abdul Aziz 3 ’ v
ccS U t Majid, memberikan_nonoCrtian pendidik sebagai b erik u t:
SU^.
j j J a i j j
A
a,
j j^ 1 A
sIIL
aII
di l
j jA
j j j jII
Artinya : Pendidikan adalah berbagai macam aktivitas yang mengarah pada pembentukan kepribadian individu}9
Mendidik merupakan suatu tugas luhur dan mulia. Oleh karena itu secara naluri orang yang mempunyai ilmu pengetahuan itu pasti dihormati dan dimuliakan oleh banyak orang. Dan ilmu pengetahuan sendiri itu memang telah mulia, maka mengajarkan kepada orang lain berarti telah memberikan kemuliaan.
Dosen merupakan profesi pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai pengajar, jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar kependidikan. Itulah sebabnya jenis pekerjaan ini paling "mudah terkena pencemaran, tugas dosen sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada murid.19 20 Munculnya kata guru atau pendidik tidak terlepas dari kata pendidikan, umumnya kata pendidikan dibedakan dengan kata pengajaran. Sehingga muncul kata “pendidik” dan “pengajar”.
19 Ahmad Sudjaie, Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, him. 37
20 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
30
Menurut Muhammad Said, pandangan semacam itu dipengaruhi oleh kebiasaan berpikir orang Barat, khusunya orang belanda yang membedakan onderwijis (pengajar) dengan kata opveoding (pendidik).21
Jadi di samping profesi, dosen di dalam masyarakat juga diberikan tugas dan tanggung jaw ab yang berat. Mengemban tugas memang berat, tetapi lebih berat lagi mengemban tanggung jawab. Sebab tanggung jaw ab dosen tidak hanya sebatas dinding kampus, tetapi juga di luar kampus. Pembinaan yang harus diberikanpun tidak hanya secara kelompok, tetapi juga secara individual. Hal ini mau tidak mau menuntut dosen dan lembaga pendidikan tinggi untuk selalu memperhatikan sikap, tingkah laku, dan perbuatan mahasiswanya baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.
4. Pentingnya hubungan kedekatan mahasiswa dengan dosen dalam proses pendidikan
Dengan demikian hubungan mahasiswa dengan dosen haruslah balance (seimbang). Hal ini dikarenakan dosen harus memberikan bimbingan kepada mahasiswanya. Karena mahasiswa sebagai faktor dalam pendidikan tinggi.
21 Abidin Ibn Rusd, Pemikiran Al Ghozali Tentang Pendidikan, Pustaka Pelajar,
Hubungan yang harmonis, dan demokratis antara guru dan murid inilah yang agaknya tengah diharapkan oleh para pendidik, ini dimulai abad ke 20. Sekitar permulaan abad ini anak-anak mendapat perhatian dan dijadikan oleh penelitian, anak diakui sebagai manusia penuh dalam setiap masa perkembangan dan dihormati sebagaimana menghormati lainnya.22
Yang dimaksud anak didik di sini adalah anak yang sedang mengalami perkembangan, baik jasmani maupun rohani sejak awal terciptanya dan merupakan objek utama pendidikan. Amir Daein Indrakusuma mengatakan bahwa yang dimaksud anak didik adalah “Pihak yang dididik pihak yang diberi anjuran-anjuran, norma-norma dan berbagai macam keahlian dan ketrampilan. Pihak yang dibentuk dan dihumanisasikan”.23 Mahasiswa merupakan pendewasaan berfikir, maka ciri-ciri mahasiswa tersebut adalah :
- Mudah emosi
- Selalu ingin perubahan - Ingin selalu diperhatikan
Dosen perlu memahami ciri-ciri yang dimiliki oleh setiap mahasiswa agar mudah melakanakan interaksinya. Kegagalan menciptakan interaksi yang kondusif berpangkal dari kedangkalan pemahaman dosen terhadap karakteristik mahasiswanya. Bahkan,
22 S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jemmars, Bandung, 1986, him. 25
23 Amir Daein Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, FIP IKIP, Malang, 1978,
32
metode, sarana dan alat dan evaluasi, tidak dapat berperan lebih banyak, bila dosen mengabaikan aspek mahasiswa. Sebaliknya sebelum dosen melakukan interaksi, dosen terlebih dahulu memahami keadaan mahasiswa. Ini penting agar dapat mempersiapkan segala sesuatu secara akurat, sehingga tercipta interaksi yang kondusif, efektif, dan efisien.
a. Tindakan dosen terhadap mahasiswa
Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh seseorang selalu mempunyai pengaruh terhadap pihak lain, demikian juga tindakan dosen terhadap mahasiswanya. Adapun tindakan yang dilakukan seorang dosen kepada mahasiswanya, khususnya dalam lingkungan belajar mengajar dapat diwujudkan dalam bentuk usaha-usaha berikut:
1) Memberi nasehat
Dalam Ta’lim Muta’alim dijelaskan : mencari ilmu adalah perbuatan yang luhur dan perkara yang sulit maka bermusyawarah atau minta nasehat kepada orang alim penting dan suatu keharusan.
Yang dimaksud orang alim di sini adalah guru, ustad dan orang yang berilmu. Jadi menjadi kewajiban bagi seorang dosen untuk memberikan nasihat pada mahasiswanya. Hal ini 24
dikarenakan dosen sebagai orang tua kedua ketika mahasiswa berada di kampus.
2) Memberikan perintah dan larangan
Hal ini sesuai dengan QS. At Tahrim, ayat 6
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”.25
Memberikan perintah dan larangan ini wajib dilakukan oleh seorang dosen. Caranya dengan memberikan perintah yang baik dan melarang yang buruk.
3) Bertindak Bijaksana
Yang dimaksud dengan bijaksana di sini adalah memperlakukan mahasiswa dengan baik tanpa memandang status ekonomi, asal usul dan keturunan.
4) Keteladanan
Dalam filosofi Jawa dikatakan bahwa “guru berarti digugu l m ditiru” ini mengandung pengertian bahwa dosen itu harus bisa memberikan suri teladan kepada mahasiswanya.
34
b) Mengetahui potensi dari pada para siswa yang bisa dipergunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang penempatan dan penyaluran siswa siswi.
Dalam penggunaan tes-tes yang distandarisir, tujuan-tujuan yang disebutkan di muka itu dinyatakan secara lebih eksplisit dem ikian:
• Seleksi dan distribusi • Diagnos^dan preskripsi • Evaluasi
Seleksi dan distribusi bertujuan untuk mencapai “optimal m atch” atau pemasangan yang paling tepat antara kemampuan siswa, dengan program pendidikan berhubungan dengan terbatasnya fasilitas pendidikan yang tersedia.
<v
D iagnos^dan preskripsi bertujuan memperoleh informasi tentang kelemahan dan kekurangan yang ada pada para siswa.
Evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang bisa dipergunakan sebagai dasar untuk mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap hasil pendidikan yang telah dicapai untuk dibandingkan dngan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
1) Pemberian skor dan pemberian nilai
sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang penempatan dan penyaluran siswa siswi.
Dalam penggunaan tes-tes yang d istar. d ari si r, tujuan-tujuan yang disebutkan di muka itu dinyatakan secara lebih eksplisit demikian :
- Seleksi dan distribusi - Diagnosa dan preskripsi - Evaluasi
Seleksi dan distribusi bertujuan untuk mencapai “optimal match ” atau pemasangan yang paling tepat antara kemampuan siswa, dengan program pendidikan berhubungan dengan terbatasnya fasilitas pendidikan yang tersedia.
Diagnosa dan preskripsi bertujuan memperoleh informasi tentang kelemahan dan kekurangan yang ada pada para siswa.
Evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang bisa dipergunakan sebagai dasar untuk mengadakan pengecekan yang sistematis terhadap ImjII pendidikan yang telah dicapai untuk dibandingkan dngan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
1) Pemberian skor dan pemberian nilai
36
menentukan cara yang harus ditempuh dalam memberikan skor dan memberikan nilai. Pertimbangan tersebut menyebabkan perlunya fleksibilitas dalam menerapkan prosedur yang akan ditempuh. Suatu pegangan umum yang jangan dilupakan adalah usaha menuju objektivitas yang tinggi dalam pemberian skor dan penilaian. Fungsi pengukuran dalam tes akan lebih tepat tercapai apabila unsur-unsur subjektif emosional dalam proses pemberian skor dan pemberian nilai tersebut tidak diikut sertakan atau
0 ft dikurangi sampai seminimal mungkin, a) Macam-macam Pemerian Skor
Skor adalah hasil kegiatan menghitung dan menjumlah. (1) Skoring tes tipe objektif
Pada tes tipe objektif sangat dianjurkan untuk mempergunakan lembar jawaban. Adanya lembar jawaban ini sangat mempermudah pemeriksaan dalam mencocokkan setiap jawaban terhadap item dengan kunci jawaban yang telah disediakan.
(2) Skoring test tipe karangan (essay)
Pemberian skor pada test prestasi tipe karangan relatif lebih sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan jawaban yang benar tidak mutlak hanya satu. Kesukaran dirasakan pula dalam menentukan bobot relatif setiap item. 28
d. Tuj uan Kegiatan Penilaian
1. Untuk memberi dorongan atau motivasi terhadap belajar anak 2. Untuk mengetahui letak kesulitan yang dihadapi anak dalam
belajar »
3. Untuk membantu dan memberikan informasi kepada pelayanan bimbingan dan penyuluhan
4. Untuk mengetahui keberhasilan metode mengajar yang disampaikan kepada anak
e. Jenis Penilaian
Ada 4 jenis penilaian yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, yaitu :
1. Penilaian formatif
Adalah penilaian yang dilaksanakan setelah berakhirnya proses belajar mengajar dalam satu satuan pelajaran atau biasanya disebut dengan ulangan harian.
2. Penilaian sumatif
Adalah penilaian yang dilaksanakan setelah berakhirnya program pengajaran yang lebih luas. Contoh : satu semester, THB.
3. Penilaian penempatan (placement)
Adalah penilaian yang dilaksanakan untuk keperluan menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang sesuai dan tepat, sesuai dengan kemampuan atau ciri-ciri yang lain.
38
d. Tujuan Kegiatan Penilaian
- Untuk memberi dorongan atau motivasi terhadap belajar anak - Untuk mengetahui letak kesulitan yang dihadapi anak dalam
belajar
- Untuk membantu dan memberikan informasi kepada pelayanan bimbingan dan penyuluhan
- Untuk mengetahui keberhasilan metode mengajar yang disampaikan kepada anak
e. Jenis Penilaian
Ada 4 jenis penilaian yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, yaitu :
- Penilaian formatif
Adalah penilaian yang dilaksanakan setelah berakhirnya proses belajar mengajar dalam satu satuan pelajaran atau biasanya disebut dengan ulangan harian.
- Penilaian sumatif
Adalah penilaian yang dilaksanakan setelah berakhirnya program pengajaran yang lebih luas. Contoh : satu semester, THB. - Penilaian penempatan {placement)
Adalah penilaian yang dilaksanakan untuk keperluan menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang sesuai dan tepat, sesuai dengan kemampuan atau ciri-ciri yang lain.
Adalah penilaian yang dilaksanakan untuk mengetahui latar belakang kesulitan dan hambatan belajar siswa dan sekaligus membantu atau membimbing atas kesulitan siswa yang mengalami kesulitan itu.
f. Cara penilaian
Cara penilaian yang dapat digunakan sekolah untuk menilai kemampuan anak dan belajar anak, sikap, tingkah laku, dan kepribadian anak-anak lainnya. Ada dua macam cara, yaitu :
- Cara penilaian kualitatif
Yaitu cara penilaian yang diberikan dengan menggunakan kriteria baik, cukup, sedang dan kurang.
Dalam hal ini apabila kemampuan anak dianggap mencapai hasil yang baik sekali maka kriteria yang diberikan anak itu adalah baik sekali. Sebaliknya apabila hasil kemampuan anak dianggap jelek, maka kriteria yang diberikan adalah kurang atau kurang
sekali.
- Cara penilaian kuantitatif
Yaitu cara penilaian yang diberikan dengan menggunakan kriteria angka, yang terdiri d a r i:
40
Yang dimaksud dengan tes pilihan adalah tes yang jawaban pertanyaannya dipilih dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
3. Tes tnenjodohkan
Tes jenis ini terdiri atas serangkaian preris, serangkaian jawaban, dan petunjuk menjodohkan preris dengan jawaban tersebut.
h. Keunggulan dan kelemahan tiap bentuk soal • Tes uraian (essay)
Keunggulannya
(1) Memungkinkan siswa menjawab pertanyaan tes secara bebas
(2) Mengukur kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam bentuk tulisan
(3) R elatif mudah menyusun pertanyaan Kelemahannya
(1) Sukar disekor benar-benar objektif
(2) Membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab suatu pertanyaan
(3) Jumlah sub pokok bahasan yang diambil sebagai sumber pertanyaan sangat terbatas
(4) Sering terbuka untuk halo effect • Tes pilihan alternatif
K eunggulan:
(1) Sangat mudah membuat soal
(2) Sangat mudah bagi siswa untuk menjawab soalnya
Kelemahannya : sangat sukar membuat soal yang benar-benar baik
Tes pilihan ganda K eunggulannya:
(1) Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang kemampuan berpikir dalam ranah kognitif
(2) Memperkecil kemugnkinan menebak benar kunci jawaban (3) Dapat dibuat menjadi banyak ragam
K elem ahan:
% (1) Suatu jaw aban dapat diperoleh melalui tebakan
(2) Sulit membuat pengecoh yang berfungsi
(3) Membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya Tes menjodohkan
K eunggulan:
(1) Membutuhkan waktu yang singkat untuk membaca soal (2) Dapat diperiksa dengan komputer
(3) R elatif mudah menyusun soal K elem ahan:
42
(3) Sulit menemukan pasangan yang homogen i. Kriteria tes yang baik
Jenis-jenis kriteria bagi tes yang baik itu, antara la in : • Validitas ’
Yang dimaksud dengan validitas adalah tepat atau sesuai. Sehingga tes dikatakan memiliki validitas apabila tes tersebut dapat mengukur (mentes) sesuai dengan apa yang diukur (dites).
• Reliabilitas
Reliabilitas artinya adalah dapat dipercaya. Tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut menunjukkan hasil yang mantap.
• Objektivitas
Pengertian objektif dari tes adalah hasil tes dari seorang anak diperiksa oleh siapapun hasilnya.
j. Upaya melakukan penilaian secara objektif
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam penilaian, agar tes itu betul-betul memiliki objektivitas yang tinggi antara la in :
• Merumuskan pertanyaan secara spesifik dan tepat • Menghindari pertanyaan yang membingungkan
• Membuat tes yang memerlukan jawaban yang pendek tepat • Dalam menentukan angka menggunakan pedoman yang telah
ditentukan sebelumnya. 3.Hallo Efek
C. Pengaruh Kedekatan Hubungan M ahasiswa dengan Dosen terhadap Objektivitas Penilaian
Terlalu banyak aspek yang harus dibenahi terkait dengan penilaian di Perguruan Tinggi, selain aspek objektivitas, salah satunya adalah aspek yang mempengaruhi penilaian, serta aspek moral. Dalam kriterinya penilaian yang mana penilaian merupakan batas kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh siswa, yang harus mampu mengali secara maksimal kemampuan siswa secara komprehensif (menyeluruh). Penilaian ini tidak bisa lepas dari prinsip evaluasi, adapun prinsip evaluasi adalah sebagai berikut31:
1. Prinsip Evaluasi
a Komprehensip (menyeluruh); Evaluasi dilakukan terhadap keseluruhan aspek yang tercantum dalam setiap kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran yang terkait dengan bentuk pengalaman belajar lintas kurikulum.
b. Berkesinambungan: Evaluasi dilakukan secara kontinyu, tidak hanya satu kali saja atau isendental.
c. O bjektif dan adil : Evaluasi dilakukan dengan menilai apa adanya objek yang dinilai, tidak dipengaruhi oleh perasaan penilaian atau satu kekuasaan dan tidak membedakan latar belakang sosial ekonomi. d. Terbuka: Kriteria penilaian harus jelas dan terbuka bagi semua pihak. e. Bermakna: Penilaian mudah dipahami,mempunyai arti, berguna dan
dapat ditindak lanjuti.
44
mempengaruhi penilaian, serta aspek moral. Dalam kriteriya penilaian yang mana penilaian merupakan batas kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh siswa, yang harus mampu mengali secara maksimal kemampuan siswa secara komprehensip (menyeluruh). Penilaian ini tidak bisa lepas dari prinsip evaluasi, adapun prinsip evaluasi adalah sebagai berikut31:
1. Prinsip Evaluasi
a. Komprehensip (menyeluruh): Evaluasi dilakukan terhadap keseluruhan aspek yang tercantum dalam setiap kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran yang terkait dengan bentuk pengalaman belajar lintas kurikulum.
b. Berkesinambungan: Evaluasi dilakukan secara kontinyu, tidak hanya satu kali saja atau isendental.
c. Objektif dan adil : Evaluasi dilakukan dengan menilai apa adanya objek yang dinilai, tidak dipengaruhi oleh perasaan penilaian atau satu kekuasaan dan tidak membedakan latar belakang sosial ekonomi. d. Terbuka: Kriteria penilaian harus jelas dan terbuka bagi semua pihak. e. Bermakna:Penilaian mudah di pahami,mempunyai arti,berguna dan
dapat ditindaklanjuti.
f. Berorientasi pada kompetensi.
2. Upaya Yang Harus Dilakukan Terhadap Penilaian
UU No.20 tahun 2003 dan PP 19 Tahun 2005 mengisyaratkan 3 hal, y a k n i:
a Pengendalian yang lebih menekankan penilaian pada saat proses termasuk dalam tingkat yang paling mikro dari proses perkuliahan, b Penjaminan mutu dilakukan untuk pemberian kepastian kepada
stekholder untuk menyerap out put lembaga pendidikan,
c Penetapan baku mutu merujuk pada standar yang berlaku secara global dalam rangka meningkatkan comperative and competitive advantage.
Kauko Hamalaine mengemukakan critical poin o f evolution 2, yakni:
1. Who is owner o f evaluation. 2. Who defines the quality 3. Self evaluation enough
4. What kind o f evaluation can active devolepmen 5. Tlexsibility to create new programe
6. How tofin standart, criteria, which are essential fo r learning 7. The diciplne-spccipic and general academic
8. How meni time same evaluation/qualiy method can be used
Berpijak pada pemikiran kuako di atas, upaya-upaya diatas pelu segera dilakukan, dengan menerapkan system penilaian berbasisd kompetensi secara konsisten dank on sekuen di Perguruan Tinggi.
46
BAB UI
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Keadaan Umum STAIN 1. Identitas Sekolah
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan akademik atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.
2. Sejarah Singkat Berdirinya
Dalam rentang waktu kurang dari setahun lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai dekannya.
Dalam perkembangannya sering dengan berjalannya waktu, berdasarkan pada surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/64 tanggal 13 November 1964. Pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan IAIN Walisongo. Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapat status negeri, dan menjadi cabang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. Pada tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1999.
3. Letak Geografis
48
Disamping itu STAIN Salatiga juga memiliki kampus dua yang terletak dekat dengan Sekolah Internasional, kampus dua ini di tengah kota Salatiga Barat yaitu di Kembangarum. Kampus ini juga mudah dijangkau karena angkota No. 9 sampai di depan kampus.
4. Organisasi STAIN Salatiga
Organisasi STAIN Salatiga terdiri dari
a. Unsur pimpinan terdiri dari ketua dan pembantu ketua b. Senat sekolah tinggi
c. Unsur pelaksana akademik
Jurusan dan program studi, pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, unit pelayanan bahasa, unit pengembangan sumber belajar, unit pengembangan mutu akademik, pusat penelitian dan pengabdian masyarakat, pusat ilmiah dan penerbitan, pusat sistem informasi mahasiswa dan kelompok dosen.
d. Unsur pelaksana administratif. Bagian administratif, sub bagian kepegawaian dan keuangan, sub bagain umum, dan sub bagian akademik dan kemahasiswaan.
e. Unsur penunjang unit pelaksanaan teknis perpustakaan, komputer dan laboratorium.
f. Unsur badan non struktural: YAKAOMI, OPM, BEM, dan HMJ 5. Keadaan Dosen Progam Studi Pendidikan Agama Islam
TABEL VIII
Daftar Dosen Progam Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga
No Nama
1 Drs. H.M. Zulfa, M. Ag 2 Drs. Imam Sutomo, M. Ag 3 Drs. Joko Sutopo
4 Drs. Sumamo Widjadipa
5 Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Ag 6 Dr. Muh Saerozi, M. Ag
7 Dr. Mansur, M. Ag 8 Dra. Siti Asdiqoh 9 Drs. Miftahudin, M. Ag 10 Drs. Abdul Syukur, M. Si 11 Drs. Ahmad Sultoni 12 Dra. Maryatin 13 Mufiq, S.Ag 14 Suwardi, S.Pd
15 Muna Erawati, S.Ps.I 16 W inamo, S. Si
17 Dra. Siti Farikhah 18 Jaka Siswanto, M.Pd 19 Fatchurahman, M.Pd
50
Sambungan....
20 Ahmad Maemun, M. Ag 21 Yedi Efriadi, M.Ag 22 6 rs. Masykur Minan, MA 23 Drs. H. M Banany
24 Dra. Nur Hasanah, M.Pd 25 Maslikhah M. Si
26 Peni Susapti, M. Si 27 M Ghufron, M. Ag 28 Eva Palupi, S. Psi 29 Dra. Sri Suparmi 30 Siti Rokhayati, M. Ag
31 Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M. Psi
6 Fasilitas STAIN Salatiga
a. Media interaksi edukatif STAIN Salatiga berupa ruang kuliah, ruang diskusi, auditorium, pressroom, dan sebagainya yang tertata :
1) Selalu tampil bersih, yalak, dan nyaman untuk belajar
2) Menjadi tempat pertemuan ilmiah dimana dosen, mahasiswa dan seluruh civitas saling berbagai pengetahuan dan pengalaman
3) Menjadi tempat berlatih berinteraksi secara cerdas b. Perpustakaan
1) Penambahan koleksi literatur sesuai kebutuhan dan perkembangan IPTEK
2) Menciptakan suasana nyaman dan bersahabat untuk membaca dan belajar
3) Mengusahakan informasi ilmiah baru yang dibutuhkan mahasiswa dan dosen dengan merintis jaringan komunikasi antar perusahaan 4) Menjadi ajang silaturahmi intelektual antar anggota civitas
akademika baik intern maupun ekstern c. Laboratorium
Pusat kegiatan ini secara terus menerus diperbaiki dan dimodernisasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada. Dan untuk itu STAIN Salatiga terus berbenah diri dalam meningkatkan dan memaksimalkan penyelenggaraan laboratorium di segala aspeknya, terutama pada : laboratorium, komputer, bahasa, pendidikan, hukum, ekonomi.
7. Data Responden
TABELIX
Data Identitas yang Responden yang Penulis Teliti
No Identitas
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 1'7
18 18
Sambungan....
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
A. Penyajian Data Variabel 1. Laporan Hasil Penelitian
T A B E L X
LAPORAN HASIL PENELITIAN VARIABEL KEDEKATAN HUBUNGAN M AHASISW A DENGAN DOSEN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah
1 2 2 2 2 2 1 0 3 0 3 1 « 1 1 2 2 22
2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 26
3 1 1 1 1 2 3 1 3 1 3 , 3 1 0 2 3 21
4 1 1 1 0 2 3 0 1 0 3 3 2 1 0 3 20
5 1 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 0 3 18
TABEL XI
HASIL PENELITIAN VARIABEL OBJEKTIVITAS PENILAIAN DOSEN DOSEN
56 Sambungan....
24 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 37
25 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 35
26 3 3 3 0 0 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 34
27 1 1 3 0 3 2 2 0 2 2 3 3 3 3 2 33
v
28 2 2 0 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 34
29 3 3 1 3 3 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 33
BAB IV ANALISIS DATA
A. Variabel Kedekatan Hubungan Mahasiswa denagn Dosen
1. Mencari tingkat kedekatan hubungan mahasiswa dengan dosen dan tingkat objektivitas penilaian dosen.
a. Mencari tingkat kedekatan hubungan Mahasiswa dengan dosen menggunakan rumus standart deviasi
SD
\ 2
N
N
Adapun sekor penelitian kedekatan hubungan Mahasiswa dengan dosen terlampir pada tabel sebagai berikut:
TABEL XII
Sekor Penelitian Kedekatan Hubungan Mahasiswa Dengan Dosen
No
Jumlah Sekor Variabel 1 Kedekatan Hubungan Mahasiswa dengan dosen (X)
58
Sambungan....
7 23 529
8 23 529
9 18 324
10 23 529
11 23 529
12 26 676
13 31 961
14 18 324
15 21 441
16 22 484
17 21 441
18 22 484
19 25 625
20 30 900
21 29 841
22 27 729
23 27 729
24 31 961
25 28 784
26 30 900
27 29 841
28 26 676
Sambungan...
29 26 676
Jumlah 707 17667
Dari data diatas kita dapat mencari standart deviasinya.
SD = 117664 f 707 Y
29 29
SD = 609,103- ' 499849
l
841 .SD = V 609,103- 594,35 SD = 3,84
Untuk mengetahui tingkat kedekatan hubungan Mahasiswa dengan dosen di cari terlebih dahulu rerata nilainya:
= 707 =
N
29 24,37Dengan Mean dan SD yang telah di ketahui, kita dapat mengelompokkan data tingkat kedekatan hubungan Mahasiswa denagn dosen menjadi tiga kategori yaitu : Tinggi, Sedang, Rendah. Sebagai batas antara tinggi dan sedang adalah (jt + lS D ), sedangkan batas
antara sedang dan rendah adalah
(x -
1SD) selanjutnya kita cari dahulu batas-batas tersebut.60
{x
- 1SD)
= 24,37 - 3,84 = 20,53 Dari data di atas dapat di simpulkan:• Tingkat kedekatan hubungan Mahasiswa dengan dosen di katakan tinggi jika subyek yang mempunyai sekor di atas 28,21
• Tingkat kedekatan hubungan Mahasiswa dengan dosen di katakan sedang jika semua subyek yang mempunyai sekor antara 24,33 • Tingkat kedekatan hubungan Mahasiswa dengan dosen di katakan
rendah jika semua subyek yang mempunyai sekor di bawah 20,53 Dari data perhitungan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
TABEL X ffl
Kesimpulan Variabel kedekatan hubungan mahasiswa dengan
Bersambung...
dosen
No X Kuadrat dari X
1 22 Tingkat kedekatan hubungan sedang
Tingkat kedekatan hubungan sedang Tingkat kedekatan hubungan sedang Tingkat kedekatan hubungan sedang Tingkat kedekatan hubungan rendah Tingkat kedekatan hubungan rendah
i
Sambungan....
11 23 Tingkat kedekatan hubungan sedang
12 26 Tingkat kedekatan hubungan sedang
13 31 Tingkat kedekatan hubungan sedang
14 18 Tingkat kedekatan hubungan tinggi
15 21 Tingkat kedekatan hubungan rendah
16 22 Tingkat kedekatan hubungan sedang
17 21 Tingkat kedekatan hubungan sedang
18 22 Tingkat kedekatan hubungan sedang
19 25 Tingkat kedekatan hubungan sedang
20 30 Tingkat kedekatan hubungan sedang
21 29 Tingkat kedekatan hubungan tinggi
Tingkat kedekatan hubungan tinggi Tingkat kedekatan hubungan sedang
«
62
p = — xlOO%
N
Keterangan P = Prosentase F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Tabel XIV
Distribusi Tingkat Kedekatan Hubungan Mahasiswa dengan Dosen
No Tingkat Kedekatan Mahasiswa dengan Dosen
Frekuensi Prosentase
1 Tinggi 3 10,34%
2 Sedang 22 75,86 %
3 Rendah 4 13,79%
Total
Dari perhitungan di atas, maka prosentase dari masing-masing tingkat kedekatan hubungan Mahasiswa dengan Dosen dapat disimpulkan : Yang termasuk kategori tinggi 10,34 %, sedang 75,86 %, rendah 13,79
Tabel XV
Data Kedekatan Hubungan Mahasiswa dengan Dosen dari Responden yang Menjawab A, B, C, D dan Prosentase Setiap Item
No Item Pertanyaan namanya dalam setiap perkuliahan ketahui asal usul tempat tinggalnya
4 6 19 0 13,79% 20,69% 65,52% 0%
4
Berapa Mahasiswa yang Bapak/ Ibu ketahui latar belakang pendidikannya
7 6 12 4 24,34% 20,69% 41,38% 13,79%
5
Berapa Mahasiswa yang menyapa Bapak/
64 yang diberikan Bapak/ Ibu
11
6 6
Bapak/ Ibu sediakan materi perkuliahan agar
mereka mudah
menerima materi yang di pelajari
Sam bungan....
B. Variabel Objektivitas Penilaian Dosen Progaranm Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga Tahun Aademik 2007/200
1. Mencari tingkat objektivitas penilaian dosen denagn stndart deviasi sebagia berikut:
SD
m
SZTlZ1
N N
Adapun sekor dari objektivitas penilaian dosen sebagai berikut
TABEL XVI
Sekor Variabel Objektivitas Penilaian Dosen
No Y
Y 1
1 26 676
2 29 841
3 38 1444
4 36 1296
5 38 1444
6 37 1369
7 40 1600