UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE
)EMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO
KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG
TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S
K
R
I P
S
I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Stadion No. 03 Telp. (0293) 323705 Faks.323433 Salatiga 50721
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara :
Nama : Supayo
NIM : 11408262
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA
PELAJARAN PANDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO KEC. PRINGSURAT
KAB. TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2009 /2010
Demikian ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut dapat di munaqosahkan.
Demikian harap menjadi perhatian.
o
Salatiga, 30 Juli 2010
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721http://wwvy.stainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara SUPAYO dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408262 yang berjudul” Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat Kab. Temanggung Tahun Ajaran 2009/2010” telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat- syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Salatiga, 25 September 2010
Panitia Sidang,
Ketua
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Supayo
NIM : 11408262
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 30 Juli 2010
Yang menyatakan,
Supayo NIM.11408262
ABSTRAK
Supayo, 2010. “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat Kab. Temanggung Tahun Ajaran 2009/2010.
Guru adalah ujung tombak dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu seorang guru harus mampu mendesain proses belajar mengajar dengan menerapkan berbagai piranti mengajar yang tepat. Begitu juga dalam pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat, dapat membantu keberhasilan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan penelitian metode demonstrasi terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri perencanaan pelaksanaan, pengamatan dan pengumpulan data, serta refleksi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2010. Dengan tujuan untuk meningkatkan minat siswa dan prestasi belajar siswa. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif dan observasi dalam kegiatan belajar mengajar.
MOTTO
Ia j
a
III
j ct\\^p
I
j jjl
j ^£lLoIjiol
- .
Artinya : ‘‘‘’Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan. ” (Al Muj adalah : 11)
Sesuatu itu tidak lah sulit, sebelum kita mencobanya dan jadikan permasalahan yang kita
hadapi sebagai peluang untuk “mendewasakan diri”
Ide yang berani itu seperti pemain catur yang bergerak maju, mungkin mereka akan kalah,
tetapi mereka juga sedang memulai kemenangan.
“Johan Wolfgang Von Goethe”
KATA PENGANTAR
jl! (j—akjli <111 ^
Puji dan syukur atas segala limpahan dan karunia-Nya patut dan wajib kita tunjukan
kepada Allah SWT, sang Maha Bijak dan Bijaksana, selanjutnya salam serta sholawat sang
penginterupsi sejarah yakni Nabi dan Rosul Allah SWT Muahammad SAW karena beliau
telah membuka zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dibawah panji-panji
islam dan semoga kita semua masih konsisten dalam menjalankan amanah sekaligus cita-cita
beliau, amien. Dengan mengucap Alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “ Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Pendidkan Agama
Islam Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Kelas IV SD Negeri 2 Soborcjo Kcc.
Pringsurat Kab. Temanggung
Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta
dukungan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
perkenankan penulis sampaikan ucapan terima kasih, berkat bantuan dari beberapa pihak
yang dengan ikhlas telah banyak membantu dalam penyusunan Skripsi ini. Meskipun ucapan
terima kasih saja tidaklah cukup untuk membalas, namun hanya dengan kata-kata itulah dan
penghargaan setulus hati yang dapat penulis persembahkan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada:
1. Ketua STAIN
2. Jaka Siswanta, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah mencurahkan tenaga dan
pikiranya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dan tanpa kenal lelah sehingga
tersusunya skripsi ini.
4. Ibu Siti Khalimah, selaku Kepala sekolah SD Negeri 2 Soborejo yang telah memberi
ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD yang beliau pimpin.
5. Semua guru dan staff SD Negeri 2 Soborejo yang telah mendukung dan memberikan
masukan pada laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tentu terdapat kekurangan dan
kelemahan baik dalam penggunaan bahasa maupun analisis permasalahan. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan para pembaca untuk berkenan menyampaikan kritik dan saran yang
konstruktif demi baiknya hasil penyusunan skripsi ini. Akhrinya semoga bermanfaat.
Salatiga, Agustus 2010
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JU D U L... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv
A BSTRA K ... v
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Hasil Penelitian... 5
E. Hipotesis Tindakan... 6
F. Definisi Istilah/Operasional... 6
G. Metode Penelitian... 8
H. Sistematika Penulisan Skripsi... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. M inat... 12
B. Pembelajaran... 21
D. Metode Demonstrasi... 31
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 43
B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 48
C. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 51
D. Diskripsi Pelaksanaan Siklus III... 55
E. Data Pelengkap... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A, Meningkatkan Minat Sisw a... 61
B. Meningkatkan Kemampuan dan Hasil Prestasi Siswa... 66
C. Faktor Kegagalan dan Keberhasilan... 67
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 69
B. Saran... 70
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Penilain Siklus I ... 49
Tabel 2. Penilaian Siklus I I ... 53
Tabel 3. Penilaian Siklus III... 56
Tabel 4. Angket Observasi... 61
Tabel 5. Prosentase Siklus... 62
Tabel 6. Jawaban Soal... 63
Tabel 7. Format Penilaian... 66
Tabel 8. Prosentase Penilaian... 67
BAB 1
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya tugas pendidikan adalah mempersiapkan generasi anak- anak
sebagai khalifah Allah dimuka bumi. Sebagai firman Allah SWT dalam Q.S Adz
Dzariyat, 56 :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada - Ku.
Dalam menjalankan tugas pendidikan berupaya mengembangkan potensi
(fitrah) sebagai Anugrah Allah yang tersimpan dalam diri anak, baik yang bersifat
jasmaniah maupun ruhaniah, melalui pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman yang
berguna bagi hidupnya.
Ibnu Sina menegaskan bahwa tujuan pendidikan harus diarahkan pada
pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kea rah perkembangan yang
sempurna, yaitu perkembngan fisik, intelektual dan budi pekerti.
Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap kaum muslimin dan muslimat. Ilmu
keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk - makhluk lain
guna menjalankan fungsi khalifah diatas bumi. Menurut Al-Qur’an manusia memiliki
Karena itu, bertebaran ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan manusia
menempuh berbagai cara untuk mewujudkan hal tersebut seperti dalam firman Allah
SWT dalam surat al- Alaq 1-5 :
(j*
(jUiuUI 3^- ^
3
^
ijfll
u»
^ £ i^
i 0 }
Artinya:
1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang mencipatakan, 2)
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3) Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4) Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam. 5) Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya2
Di era teknologi seperti ini, kebutuhan ilmu pengetahuan sangatlah tinggi,
sebab manusia terikat dengan produk teknologi sehingga harus mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman sedang dalam dunia pendidikan, meskipun teknologi
mempunyai dampak positif begitu banyak, namun di satu sisi juga mempunyai
dampak negatife terutama terhadap siswa.
Teknologi ini seakan sebagai kebutuhan hidup maka, banyak siswa yang
terpengaruh oleh hal - hal yang negatife meskipun tanpa disadari mereka lupa akan
kewajiban mereka sebagai seorang siswa, hal ini menjadikan tidak memperhatikan
pentingnya pendidikan sehingga kurang berminat mengikuti pelajaran karena mereka
merasa telah mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan dari luar sekolah.
Untuk membentengi moral atau mental anak agar tidak terpengaruh oleh hal-
hal negatife tersebut, maka dibutuhkan penanaman pendidikan agama kepada siswa
karena siswa masih labil jiwanya sehingga masih butuh bimbingan dan tuntunan
dalam pendidikan agama dibidang ilmu aqidah akhlak khususnya ibadah kepada Allah
SWT contoh sholat lima waktu, karena sholat berhubungan langsung dengan kegiatan
siswa setiap hari maupun perilaku dan sikap. Untuk itu seorang guru harus bisa
menciptakan suasana kondusif didalam kelas sehingga sisawa yang tadinya kurang
berminat menjadi lebih berminat. Dengan adanya minat diharapkan siswa dapat
mengikuti dan memehami pelajaran tersebut.
Untuk menumbuhkan minat siswa tersebut banyak cara yang dilakuakan oleh
seorang guru, diantaranya dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
Karena materi yang disampaikan adalah sholat, maka metode yang digunakan
tentunya yang sesuai agar bisa menarik perhatian siswa, sebab materi sholat bukan
hanya untuk dipahami tetapi juga harus diamalkan atau diimplementasikan dalam
kehidupan sehari - hari.
Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD N 2 Soborejo adalah
untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok
hukum islam secara terperinci dan menyeluruh. Pengetahuan dan pemahaman tersebut
diharapakan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Disamping
itu bertujuan agar peserta didik dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan
hukum islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan
keta’atan menjalankan hukum islam, dengan disiplin dan tanggung jawab sosial yang
Fungsi mata pelajaran agam islam di Sekolah Dasar mempunyai peranan
penting yang sangat strategis dalam membentuk manusia yang bertaqwa. Fungsi mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain : 1) Menanamkan nilai - nilai dan
kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT, sebagai pedoman mencapai
kebahagian hidup didunia dan akherat. 2) Membiasakan pengamalan terhadap hukum
islam pada peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai peraturan yang
berlaku di sekolah dasar dan masyarakat. 3) Membentuk kedisiplinan dan rasa
tanggumg jawab sosial di sekolah dasar dan masyarakat. 4) Meneguhkan keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta menanamkan akhlak mulia peserta didik
seoptimal mungkin, melanjutkan upaya yang lebih dahulu dilakukan dalam
lingkungan keluarga. 5) Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan sosialnya. 6) Memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kelemahan-
kelemahaman peserta didik dalam pelaksanaan ibadah dan muamllah dalam
kehidupan sehari - hari.
Karena belajar ibadah sholat bisa menjadikan orang bahagia didunia dan
selamat di akherat karena sholat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar sholat
adalah amal pokok dan paling utama karena mula-mula yang dihizap pada hari
kiamat, maka penulis tertarik untuk masalah ini melalui penelitian dengan judul
“Upaya meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran ibadah melalui metode
demonstrasi di SD N 2 Soborejo Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam aspek praktek sholat pada siswa kelas IV
SD Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat, Kab Temanggung ?
2. Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam aspek praktek sholat pada pada siswa
kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec Pringsurat, Kab Temanggung ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai
berikut:
1. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat siswa kelas IV dalam
mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam praktek sholat di SD
Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung tahun 2010.
2. Penerapan metode demonstrasi dapat mneningkatkan kualitas belajar mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Soborejo, Kec
Pringsurat, Kab Temanggung
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bias member manfaat secara teoritis maupun
secara praktis, yaitu :
1. Secara teoritis, diharapkan dapat menambah hasanah teori yang sudah ada dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu metode pembelajaran
E. Hipotesis Tindakan
Sesuai dengan kajian teori diatas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam
penelitian tindakan dikelas ini, yaitu : “Akan teijadi peningkatan minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran mata pelajaran agama. Dan dapat meningkatkan prestasi
siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran agama islam melalui
penerapan metode demonstrasi di SD Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab
Temanggung tahun 2010”.
F. Defenisi Istilah / Operasional
Berikut ini akan penulis uraikan beberapa istilah yang ada dalam judul untuk
menghindari adanya kesalahpahaman dalam judul antara lain :
1. Upaya, yaitu untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud disini yaitu usaha atau cara
yang dilakukan untuk bisa meningkatkan minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dikelas3.
2. Meningkatkan, yaitu menaikan (derajad, taraf dan sebagainya). Dalam hal ini yaitu
menaikan minat siswa4.
3. Minat belajar, yaitu perhatian atau kesukaan atau kecenderungan hati terhadap
sesuatu. Maksudnya yaitu apakah siswa mempunyai keinginnan atau tidak dalam
mengikuti pembelajaran5.
4. Pendidikan Agama Islam, yaitu usaha-usaha yang lebih harus ditentankan untuk
mengembangkan fitrah keberagamaan dan sumber daya insani lainya
3Dwi Adi K, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Penerbit Fajar Mulya, Surabaya, 2001, him. 576. 4 Ibid, him. 523.
5. Pembelajaran, yaitu suatu proses kegiatan belajar materi tertentu yang melibatkan
pengajar (guru) dan yang diajar murid (siswa)6. Adapun kata belajar adalah suatu
aktifitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan suatu perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan
nilai-nilai sikap.
6. Penerapan, yaitu pemasangan penegenaan perihal mempraktekkan. Dalam hal ini
yaitu penggunaan metode demonstrasi7.
7. Metode, yaitu cara yang telah diatur terfikir baik-baik untruk mencapai sesuatu
maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya. Yang dimaksud yaitu cara yang
dilakukan untuk miningkatkan minat siswa8.
8. Demonstrasi, yaitu peragaan atau praktek. Jadi siswa mengikuti pembelajaran
dengan cara mempraktekkan materi yang disampaikan guru9'.
Jadi yang dimaksud dengan upaya meningkatkan minat siawa kelas IV dalam
mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui penerapan metode
demonstrasi dalam penelitian ini adalah usaha untuk bisa meningkatkan keinginan
siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran praktek sholat dengan cara
mempratekkan materi yang disampaikan guru.
6 Muahamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, CV. Mahaputra Adidaya, Cet. Ke III, Jakarta, 2003, him. 11.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian Praktek Sholat
Penelitian ini berlangsung selama tiga minggu mulai dari tanggal 1 Maret
2010 sampai dengan tangga 18 Maret 2010. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah
dasar Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung dengan sasaran siswa
kelas IV semester 2 dengan jumlah 19 siswa. Adapun rancangan penelitian terdiri
d ari:
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah membuat
skenario pembelajaran, menyiapkan alat bantu, mendesain alat keberhasilan,
membuat lembar observasi.
b. Tindakan
Kegiatan yang dilakukan berdasarkan pada skenario pembelajaran yang telah
direncanakan.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa baik sebelum maupun
sesudah diadakan pembelajaran tindakan.
1. Pengamatan terhadap keaktifan murid
2. Pengamtan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas
3. Pengamatan terhadap guru tentang keberhasilan dalam mengajar
berdasarkan kemampuan guru.
d. Refleksi
Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali setelah dilakukan
tindakan dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari berbagai tindakan serta
untuk pertimbangan siklus berikutnya.
1. Mengadakan tanya jawab pada siswa
2. Pemusatan konsetrasi siswa
2. Subyek penelitian
a. Siswa
Untuk mengukur seberapa jauh minat siswa kelas IV sebanyak 19
siswa dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama islam
yaitu ibadah sholat dalam penerapan metode Demostrasi di Sekolah dasar
Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung tahun 2010.
b. Guru
Mengamati guru dalam menyampaikan materi melalui metode
demonstrasi agar siswa merasa tertarik terhadap pembelajaran tersebut.
c. Orang tua
Bagaimana dukungan dan dorongan orang tua terhadaap siswa dalam
kegiatan belajar dirumah dan pengawasan terhadap tingkah laku anak.
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan
1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2. Menyusun tes evaluasi tentang pokok bahasan
b. Pelaksanaan tindakan
4. Siklus penelitian terdiri d a ri:
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan pada minggu pertama dengan menyusun :
1) Persiapan bahan / materi praktek
Penelitian menggunakan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajraan
(RPP).
2) Membuat instrumen pengamatan kelas yang terdiri d a ri:
a) Dokumen siswa
b) Lembar tes praktek
c) Lembar wawancara
d) Lembar pengamatan
5. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian siklus setiap siklus
berlangsung selama tiga minggu dengan uraian minggu pertama untuk persiapan, 3
minggu untuk pelaksanaan siklus I, II, III serta satu minggu terakhir untuk
penyusunan laporan kegiatan praktek.
Pengamatan diamati dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah
H. Sistematika Penulisan Skripsi
B abi
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat hasil penelitian, hipotesis, defenisi istilah, metode penelitian.
Kajian Pustaka
Yang meliputi penjabaran tentang minat, pembelajaranm, ilmu
pendidikan agama islam dan metode demonstrasi.
Pelaksanaan Penelitian
Berisi gambaran lokasi penelitian dan deskripsi pelaksanaan siklus I,
II, III.
Hasil Penelitian
Berisi meningkatkan minat siswa, meningkatkan minat siswa dan hasil
prestasi siswa.
Penutup
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Minat
1. Pengertian Minat
“Minat adalah perhatian, kesukaan atau kecenderungan hati.”1 Sedangkan
dalam buku Metodik khusus Pengajaran Agama Islam disebutkan bahwa “Minat
adalah kecenderungan jiw a yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi
orang lain. Sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah sesuai dengan
kebutuhannaya“. Menurut Declroy, “minat itu adalah pernyataan suatu kebutuhan
yang tidak terpenuhi”. Kebutuhan timbul dari dorongan hendak memberi
kepuasan kepada suatu instink. Minat anak terhadap benda-benda tertentu dapat
timbul dari berbagai sumber antara lain perkembangan instink dan hasrat, fungsi-
fungsi entelektual, pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan dan sebagainya.
Kebutuhan yang paling penting dan umum menurut Declory yang menjadi pusat
minat ad alah :
a. Kebutuhan akan makan
b. Kebutuhan akan perlindungan terhadap pengaruh iklim (pakaian dan rumah)
c. Kebutuhan mempertahankan diri terhadap bermacam-macam bencana dan
musuh. Kebutuhan akan keijasama, akan permainan dan sport.2
1 Dwi Adi, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Surabaya, Penerbit Fajar Mulya,2001, him 287.
Sedangkan menurut Cony Semiawan yang dimaksud dengan minat adalah
suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau
obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasaan kepada (Satisfed).
Cari Safran juga mendefenisikan minat sebagai suatu sikap atau perasaan yang
# o
positif terhadap suatu aktivitas, orang, pengalaman, atau benda.
Dalam buku pengantar Perilaku manusia juga disebutklna bahwea miant
adalah suatu fungsi untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan kekuatan
dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik. Dalam menjalankan
fungsinya minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Manusia
memberi corak dan menentukan sesudah memilih dan mengambil keputusan.
Perbuatan minat memilih dan mngambil keputusan disebut keputusan kata hati.3 4
Menurut Winkel, minat dapat diartikan sebagai kecendurungan yang ada
dan menetap pada diri subyek untuk merasa tertarik dan merasa senang terhadap
obyek tertentu. Dalam hal ini perasaan senang atau tidak senang sangat
menentukan seseorang berminat atau tidak berminat terhadap suatu obyek.
Menurut Fuyer dan Japar dan Tawil mengemukakan bahwa minat atau interes
adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas ytang menstimulir
perasaan senang pada induvidu.
3 Paimun, et-al., Psikologi Perkembangan, Diijen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan UT, Jakarta, 1995, him. 45-46.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa minat
merupakan kecenderungaan hati yang tinggi terhadap sesuatu (gairah/keinginan).
Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap suatu
obyek.5 6
2. Proses Tumbuhnya Minat
Tumbuhnya minat berlangsung melalui empat proses, yaitu :
a. M otif (alasan, dasar, pendorong)
b. Peijuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa
m otif yang bersifat luhur dan remndah dan disini harus dipilh.
c. Keputusan. Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif-motif
yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin
seseorang mempunyai macam-macam keinginan pada waktu yang sama.
d. Bertundak sesuai keputusan yang diambil.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat dan Timbulnya Minat
a. Faktor Lingkungan
Termasuk dalam faktor ini adalah lingkungan keluarga maupun lingkungan
masyarakat. Seseorang yang hidup dalam keluarga seniman berkecenderung
memiliki minat yang tinggi dalam bidang seni.
b. Faktor intern pada diri individu
Yaitu pemahaman seseorang tentang manfaat, kegunaan pengetetahuan /
ketrampilan yang ia pelajari. Seseorang yang memahami betul tentang
5 Jumeno, Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Guru Pembinbing dan sikap siswa terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling dengan Minat Berkonsultasi, Skripsi, Magelang, 2003, him. 11-12.
ilmu berhitung akan dengan penuh minat mempelajari bidang matematika.
Demikian juga seseorang yang bercita-ciya menjadi arsitek aakan memiliki minat
yang tinggi dalam bidang teknik pengembangan perspektif. Selanjutnya Tijan
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang memepengaruhi minat yaitu :
a. Faktor keturunan
Minat seorang anak sedikit banyak dipengaruhui oleh kedua orang
tuanya. Seorang anak yang orang tua nya seorang guru, maka minat anaknya
akan terpengaruh. Tetapi hal ini tidak mutlak, hanya ada kecenderungan
terpengaruh terhadap minat anak itu.
b. Faktor lingkungan
Seorang anak yaag dilahirkan didaerah pedesaan akan berbeda
dengan anak yang dilahirkan didaerah perkotaan. Demikiaan pula seorang
anak yang dilahirkan dilingkunagan masyarakat yang telah maju akan
berbeda dengan seorang anak yang dilahirkan adalam msyarakat yang
terbelakang, baik mengenai linkungan pergaulan dengan teman sebaya
maupun dengan orang-orang yang telah dewasa juga mengenai hal minat.
Timbulnya minat menurut Tijan dibedakan dua yaitu :
a. Minat Spontan yaitu minat yang timbul sendiri atau secara spontan.
b. Minat disengaja yaitu minat yang timbul karena dibangkitkan individu secara
mengarah minatnya yaitu dengan cara memusatkan perhatiaan, kemampuan,
Menurut pendapat Johanes dalam Tijan timbulnya minat dapat
digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Minat ekstrinsik yaitu minat kecenderungan untuk memiliki aktivitas tersebut
berdasarkan tujuan agar dapat memenuhi harapan omg tertentu dan
sebagainya.
b. Minat instrinsik adalah kecenderungan yang berhubungan dengan aktivitas
pilihan seseorang7.
4. Hal-hal yang berkaitan dengan minat
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan minat, yaitu :
a. Jika pekeijaan tidak jelas dan tidak menentu.
b. Makin sulit suatu tugas makin besar dan tenaga untuk menyelesaikan tugas itu.
c. Pekeijaan yang dilakukan secara cepat dan bersama-sama menimbulkan minat8.
5. Upaya meningkatkan minat siswa
Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat siswa dalam
mengikuti pelajaran yaitu pemberian motivasi. “Ketika berada diruang kelas guru
memegang peranan kunci dalam memotivasi siswa. Guru harus dapat membuat
keseimbangan antara materi pelajaran yang mudah dan yang sulit agar siswa tidak
menjadi bosan atau frustasi.
Untuk itu guru perlu mengenal tingkat kemampuan, minat dan latar belakang
pengalaman siswa9.
Motivasi inilah yang mendorong mereka untuk melakukan suatu
kegiatan/pekeijaan. “M otivation is an essential condition o f learning’. Hasil belajar
akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikeijakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikeijakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikeijakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan
menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan
belajar dan tidak menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca
komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Disamping itu, ada juga fungsi-fumgsi lain. Motivasi dapat berfungsi
sebagai pendorong usaha dan pencapiaan prestasi. Seseorang melakukan suatu
karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi
yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat
pencapaian prestasi belajarnya.10
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menum,buhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah, y a itu :
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak
siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.
Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai
pada rapor angakanya baik-baik.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekeijaan, mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu.
c. Saingan/kompetisi
Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendomg
belajar siswa. Persaingan, baik individual maupun persaingan kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Ego-involm ent
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekeija keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang
cukup tinggi.
e. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka ada ulangan.
Tetapi yang harus dingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya
setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekeijaan, apalagi kalau teijadi kemajuan, akan
mendorong siswa untu belajar lebih giat.
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses ysng berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcem ent negative tetapi kalau diberikan secara tepat
dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa
maksud.
j. Minat
Didepan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungannya
dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga
minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
Proses belajar itu akan beijalan lancar disertai dengan minat. Mengenai minat
ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai b e rik u t:
1. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
2. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.
3. Membari kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
4. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami
tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan,
maka akan timbul gairah untuk terus belajar."
B. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaraan
“Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh sustu perubahan yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya”.12
2. Kegiatan/proses pembelajaran
Proses pembelajaran ialah proses individu mengubah perilakunya dalam
upaya memenuhi kebutuhannya. Proses pembelajaran akan terjadi apabila
individu menghadapi situasi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan insting
kebiasan. Secara keseluruhan proses pembelajaran akan merupakan suatu
rangkaian aktivitas sebagai berikut:
a. Idividu merasakan adanya kebutuhan dan melihat tujuan yang ingin dicapai.
b. Kesiapan {readiness) individu untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai
tujuan.
c. Pemahaman situasi, yaitu segala sesuatu yang ada dilingkungan individu dan
mempunyai hubung kait dengan aktivitas individu dalam memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan.
d. Menafsirkan situasi, yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek
yamg terdapat dalam situasi.
e. Tindak balas {respons). Dalam fase ini individu melakukan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan sesuai dengan yang telah
f. Akibat/hasil pembelajaran. Dalam fase ini individu akan memperoleh umpan
balik dari apa yang telah dilakukannya.13
3. Tuj uan Pembelaj araan
Tugas pokok guru agama adalah menanamkan ideology Islam yang
sesumguhnya pada jiw a anak. Dalam hubugan ini Dokter Muhamad S.A.
Ibrahimmy, sarjana pendidikan Bangladesh mengatakan Pendidikan Islam dalam
pengertian sebenarnya adalah sesuatu system pendidikan yang menginginkan
seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam,
sehingga ia dengan mudah dapat membentuk kehidupan dirinya sesuai dengan
ajaran islam. Ruang lingkup pendidikan islam harus mengalami perubahan
menurut tuntutan zaman dan pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ruang lingkup pendidikan islam itu juga makin meluas.14
Hal tersebut sesuai dengan tujuan khusus pendidikan Islam, y a itu :
1. Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam, serta
mengembangkan pemahaman rasional mengenai Islam dalam konteks
kehidupan modem.
2. Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebijakan, baik
pengetahuan praktis, kekuasaan, kesejahteraan, lingkungan social, dan
pembangunan social.
3. Mengembangkan kemampuan pada diri anak didik untuk menghargai dan
membenarkan superioritas komparatif kebudayaan dan peradaban Islami
diatas kebudayaan lain.
4. Memperbaiki domgan emosi melalui pengalaman imajinatif, sehingga
kemampuan kreatif dapat berkembang dan berfungsi mengetahui norma-
norma Islam yang benar dan yang salah.
5. Membantu anak yang sedang tumbuh belajar secara logis dan mebimbing
proses pemikirannya dengan berpijak pada hipotesis dan kosep-konsep
tentang pengetahuan yang dituntut.
6. Mengembangkan wawasan relational dan lingkungan sebagai mana yang
dicita-citakan dalam islam, dengan melatih kebiasaan yang baik.
7. Mengembangkan, menghaluskan dan memperdalam kemampuan
berkomunikasi dalam bahasa tulis dan bahsa lisan.15
Adapun rumusan tujuan pendidikan Islam yang dihasilkan dari seminar
pendidikan Islam se-dunia tahun 1980 di Islambad adalah :
“Education aims at the balanced growth o f total personality o f man through the
training o f m an’s spirit, intellect, the rational self, feelin g and bodile sense.
Education should therefore, cater fo r the growth o f man in all it respect, spiritual,
intellectual, imaginative, physical, scientific, linguistic, both individually and
collectively. A nd motivate all these aspects tow ard goodness and attainm ent o f
perfection. The ultimate aim o f education lies in the realization o f complete
submission to Alloh on the level o f individual, the community and humanity at
large ”.
Maksudnya, pendidikan seharusnya bertujuan mencapai pertumbuhan
yang seimbang dalam kepribadian manusia secara total mnelalui pelatihan
spiritual, kecerdasaan, rasio, perasaan dan panca indera. Oleh karena itu,
pendidikan seharusnya memberikan pelayanan bagi pertumbuhan manusia dalam
segala aspeknya yang meliputi aspek spiritual, intelektual, imajinasi, fisik. Ilmiah,
linguistic, baik secara individu maupun kolektif disamping memotivasi semua
aspek tersebut kearah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan. Tujuan utama
pendidikan bertumpu pada realisasinya ketundukan kepada Allah SWT baik
dalam level individu, komunitas dan secara luas.16
Dalam buku lain disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islam menurut
Abdurahman Saleh Abdullah di bangun atas tiga komponen sifat dasar manusia
yaitu tubuh, ruh, dan akal yang masing-masing harus dijaga. Berdasarkan hal
tersebut maka tujuan pendidikan agama islam dapat diklasifisikan kepada :
1. Tujuan pemdidikan Jasmani (a h d a f al-jism iyah)
Rasulullaoh SAW bersabda “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
disayangi Allah ketimbang orang mukmin yang lemah.(HR. Imam Muslim)
2. Tujuan Pendidikan Rohani
Tujuan pendidikan islam harus membawa dan mengembalikan ruh yang
kadang menyimpang kepada kesucian dan kebenaran.
3. Tujuan pendidikan Akal (al-ahgaf-a ’qliyah)
Tujuan ini mengarah kepada perkembangan intelegensi yang mengarahkan
setiap manusia sebagai individu untuk dapat menemukan kebenaran yang
sebenar-benarnya.
4. Tujuan sosial (al-ahadaf al ijtim a ‘iyah)
Fungsi pendidikan dalam mewujudkan tujuan social adalah menitikberatkan
pada perkembangan karakter-karakter manusia yang unik, agar manusia
mampu beradaptasi dengan standar-standar masyarakat bersama-sama dengan
citi-cita yang ada padanya.17
Sedangkan menurut Sardiman, A.M, menyatakan bahwa tujuan
pengajaran/pembelajaran biasanya dibagi dua yaitu :
1. Tujuan Umum Pengajaran (TUP)
Ada beberapa rumusan mengenai TUP/TIU, yaitu :
a. Menurut SK Menteri Pendidikan dan Kebudyaan No. 8/U/1975, Tujuan
Instruksional Umum diartikan sebagai tujuan-tujuan yang pencapainya
dibebankan kepada program pengajaran suatu bidang pelajaran.
b. Menurut Gene E. Hall dan Howard L. Jones, TU adalah pernyataan umum
mengenai hasil suatu program pengajaran.
c. Dick and Carey mengemukakan bahwa TUI adalah suatu pernyataan yang
menjelaskan mengenai apakah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa
setelah ia selesai mengikuti suatu pengajaran.
2. Tujuan Khusus Pengajran (TKP)
Yang disebut tujuan pengajran/instruksional khusus (TKP/TIK) itu merupakan
tujuan-tujuan pengajaran yang bersifat khusus sebagai penjabaran dari tujuan
umum pengajaran.18
3. Hasil Pembelajaran
Dengan memperhatikan pengertian pembelajaran, maka hasil proses
pembelajaran adalah perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku
sebagai hasil pembelajaran ialah perilaku secara keseluruhan yang mencakup
aspek kognitif, afektif, konatif, dan motorik.
Beberapa pakar menyebutkan adanya beberapa jenis perilaku sebagai hasil
pembelajaran. Lindgren menyebutkan bahwa isi pembelajaran terdiri atas :
(1) kecakapan, (2) informasi, (3) pengertian dan (4) sikap. Benyamin Bloom
menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan pakar lain yaitu R.M Gagne
mengemukakan bhwa hasil pembelajaran ialah berupa kecakapan manusiawi
(human capabilities) yang meliputi (1) informasi verbal (2) kecakapan
intelektual yang meliputi : (a) diskriminasi, (b) konsep konkrit, (c) konsep
abstrak, (d) aturan, (e) aturan yang lebih tinggi, (3) strategi kognitif, (4)
sikap, dan (5) kecakapan motorik.19
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian
Sebelum penulis membicarakan Pendidikan Agama Islam akan penulis
kemukakan beberapa batasan sebagai berikut:
Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha yang harus ditanamkan
untuk mengembangkan fitrah beragama dan sumberdaya insani lainya agar lebih
mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam.
Dalam islam pendidikan diungkapkan bahwa Pendidikan Agama Islam
dengan melalui ajaran-ajaran islam yaitu berupa bimbingan, usaha anak didik agar
imannya setelah selesai dari pendidikan ia mampu memahami mengahyati dan
mengamalkan ajaran-ajaran agama islam. Sebagai pedoman hidup demi
keselamatan hidup di dunia dan akherat.
Pendidikan agama islam adalah bimbingan jasmani dan rohani
berdasarkan hukum ajaran islam menuju terbentuknya kepribadian yang utama
menurut islam.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pada dasarnya tujuan pendidikan Agama Islam identik dengan tujuan
hidup seorang muslim, yaitu untuk menjalankan Perintah Allah SWT dan
menjauhi laranganNya. Hal ini dapat diartikan menyembah kepada Allah SWT
(ibadah) dalam arti mengembangkan sifat-sifat pada diri manusia menurut
perintah dan petunjukNya. Dengan berbuat demikian manusia menjadi lebih suci
yaitu Kudus. Allah adalah Maha Pengasih tetapi Dia memerintahkan manusia
mengasihi pada sesamanya. Jika ia mengharap Allah bersifat pengasih kepadanya
seperti yang diungkapkan oleh Muhamad Yunus.
Juga bertujuan untuk menjadikan orang muslim yang sejati, beriman dan
beramal sholeh serta berakhlaq mulia sehingga menjadi masyarakat yang sanggup
hidup dikaki sendiri mengabdi kepada Allah SWT dan berbakti pada nusa dan
Tujuan pendidikan agama islam berisikan tiga aspek yaitu :
1. Iman
2. Ilmu
3. Amal
Dari beberapa tujuan Pendidikan Agam Islam dapat disimpulkan untuk
menjadikan manusia bertaqwa pada Allah SWT
dil
'M c .‘J \
A rtinya:
Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah SWT diantara kamu
ialah orang yang paling taqwa, sungguh Allah SWT Maha Pengasih, Maha Teliti
(Al Hujarot a y a t: 13).
Bahwa ketaqwaan merupakan tujuan utama dalam pelaksanaan pendidikan
agama islam, sebab ketaqwaan merupakan nilai tertinggi diharapkan Allah SWT.
Sedangkan iman, akhlaq serta kepribadian yang idieal dalam memilih,
memutuskan bertindak serta bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai islam
Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman
A rtinya:
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertaqwa. (Ali Imron a y a t: 133)
Untuk mencapai ketaqwaan kepada Allah SWT itu harus diusahakan
melalui latihan-latihan serta kebiasaan-kebiasaan yang baik. Mengisi dasar yang
dimiliki dengan nilai agama serta mengikuti jejak orang-orang yang memiliki
kepribadian yang luhur. Kita sebagai umat islam hendaknya mengikuti jejak serta
tuntunan Rosul Muhamad SAW sebagai suri teladan umat mabusia dalam segala
tindakan Rosul Muhamad SAW bersabda :
y '
A rtinya:
D. Metode Demonstrasi
1. Pegertian metode dan jenis-jenis metode dalam pendidikan Islam
Dalam Kamus Besar Bahasa Indinesia disebutkan bahwa “Metode” adalah
”Cara keija yang bersistem untuk memudahkan pelaksana kegiatan guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan Seiring dengan itu, oleh Mahmud Yunus
mengatakan metode adalah “Jalan yang hendak ditempuh oleh seorang supaya
sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau
perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan lainya”. Dalam buku
membiasakan Tradisi Agama disebutkan bahwa”metode berarti jalan untuk
mencapai tujuan, jalan itu bermacam-macam, begitu juga dengan metode. Metode
pembelajaran merupakan cara guru mengorgnisir pembelajaran dan cara murid
belajar”.20
Adapun jenis-jenis metode pembelajaran dalam pendidikan Islam yaitu :
a. Metode Pembiasaan
b. Metode keteladanan
c. Metode Pemberian Ganjaran
d. Metode Pemberian Hukuman
e. Metode Ceramah
f. Metode Tanya Jawab
g. Metode Diskusi
i. Metode Bandongan
j. Metode Mudzakarah
k. Metode Kisah
l. Metode Pemberian Tugas
m. Metode Karya Wisata
n. Metode Eksperimen
o. Metode drill/latihan
p. Metode sosiodrama
q. Metode Simulasi
r. Metode Keija Lapangan
s. Metode Demonstrasi
t. Metode Keija kelompok21
Metode-metode pembelajaran PAI berorientasi pada nilai, menurut Noeng
Muhadjir, intinya ada empat metode, “yaitu metode dogmatik, metode dedukatif,
metode induktif, metode reflektif’.22
21 Aramai Arief, op. cit., him. xi-xii.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan metode
Guru dapat memilih metode yang paling tepat ia gunakan. Dalam pemilihan tersebut
banyak yang harus dipertimbangkan antara lain :
a. Kedaan murid mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasaan, kematangan,
perbedaan individu lainya.
b. Tujuan yang hendak di capai : jika tujuannya pembinaan daerah kognitif maka
metode drill kurang tepat digunakan.
c. Situasai yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi lingkungan.
Bila jum lah murid begitu besar, maka metode diskusi agak sulit digunakan,
apabila ruangan yang tersedia kecil. Maka metode ceramah harus
mempertmbangkan antara laian jangkuan suara guru.
d. Alat-alat yang tersedia akan mempenegaruhi pemilihan kode yang akan
digunakan. Bila metode eksperimen yang akan dipakai maka alat-alat untuk
eksperimen harus tersedia, dipertimbangkan juga jumlah dan mutu alat itu.
e. Kemampuan mengajar tenetu menentukan, mencakup kemampuan fisik, keahlian.
f. Sifat bahan pengajaran. Disesuaikan dengan metode yang digunakan.23 Prinsip-
prinsip pelaksanaan metodoligi pendidikan Islam menurut Omar Muhammad Al-
Toumy Al Salbany adalalah sebagai b erikut:
1. Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat anak didik.
2. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan
pendidikan.
4. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu didalam anak didik
5. Mengetahui kepahaman, dan mengetahui hubungan-hubungan, integrasi
pengalaman dan kelanjutan,keaslian, pembaharuan dan kebebasan berfikir.
6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang mengembirakan bagi
anak didik.
7. Menegakkan uswah hasanah.21
3. Pergertian metode domonstrasi
Yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan
menggunakan peragaan untuk mempeijelas suatu pengertian atau nuntuk
memperlihtkan bagaimana beijalanya suatu proses pembentukan tertentu kepada
siswa.
Berbeda dengan metode eksperimen, metode demonstrasi titik tekannya
adalah memperagakan tentang jalanya suatu proses tertentu, sementara metode
eksperimen adalah melakukan percobaan/praktik langsung atau dengan cara meneliti
dan mengamati secara seksama. Perbedaan lainya adalah metode demonstrasi
dilakukan oleh guru terlebig dahilu, baru diikuti oleh siswa, sedangkan metode
eksperimen dilakukan oleh guru dan siswa secara bersamaan.
Metode demonstrasi dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran
Pendidikan Agama Islam, misalnya bagaimana cara berwudlu’ yang benar,
bagaimana cara sholat yang benar, dan lain-lain. Sebab kata demonstrasi diambil dari
“demonstrasion ” (to show) yang artinya memperagakan atau memperlihatkan proses
kelangsungan sesuatu.25 24
Sedangkan menurut Drs. M. Basyiruddin Usman, M.Pd. memgatakan bahwa
“metode demonstrasi adalah salah satu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang
guru atau orang lain yang disengaja diminta atau siswa sendiri ditunjuk untuk
memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses atau cara melakukan sesuatu.
Misalnya demonstrasi tentang cara memandikan mayat orang muslim/muslimah
dengan menggunakan meodel atau boneka, demonstrasi tentang cara-cara taw af pada
saat menunaikan ibadah haji dan sebagainya”.
a. Untuk memberikan latihan ketrampilan tertentu kepada siswa.
b. Untuk memudahkan penjelasan yabg diberikan agar siswa langsung mengetahui
dan dapat terampil melakukannya untuk menbantu siswa dalam memahami suatu
proses secara cermat dan teliti.25 26
Pendapat lain mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah metode
mengajar yang menggunakn peragaan untuk mempeijelas suatu pergertian atau
memperluihatkan bagaimana sesuatu kepada anak didik.
Mempeijelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru
itu sendiri atau langsung oleh anak didik. Dengan metode demonstrasi guru atau
murid memperlihatkan pada seluruh anggota kelas sesuatu proses, misalnya
bagaimana cara sholat yang sesuai dengan ajaran/contoh Rasullullah SAW.
Sebaiknya dalam mendemionstrasikan pelajaran tersebut guru lebih dahulu
mendemonstrasikan yang sebaik-baiknya, lalu murid ikut mempraktekkan sesuai
dengan petunjuk.27
25 Ibid., him. 190.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode demonstrasi
Ada pendapat yang mengatakan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan metode domonstrasi tersebut adalah :
a. Rumuskan secara spesifik yang dapt dicapai oleh siswa.
b. Susun langkah-langkah yang akan dilakukan dengan demonstrasi secara teratur
sesuai dengan scenario yang direncanakan.
c. Persiapan-persiapan peralatan yang dibutuhkan sebelum demonstrasi dimulai, dan
atur sesuai dengan scenario yang direncanakan.
d. Usahakan dalam melakukan demonstrasi tersebut sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya, dan jangan berlebih-lebihan.27 28
Sedangkan pendapat lain menyatakan bhwa aspek penting dalam metode
demonstrasi adalah :
a. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar bila alat yang
dodermonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alat
itu terlalu kecil atau penjelasan-penjelasan tidak jelas.
b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila diikuti oleh aktivitas di mana siswa
sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadikan aktivitas mereka sebagai
penmgalaman yang berharga.
c. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan didalam kelas. Missal alat-alat yang
terlalu besar atau berada ditempat lain yang jauh dari kelas.
d. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis.
27 Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, Jakarta, 1980/1981, hlm.236
e. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan teori yang akan didemonstrasikan.
f. Kelemahan metode demonstrasi seperti yang telah disebutkan pada bab
sebelumnya hendanya dicarikan jalan keluar berupa persiapan dan perencanaan
yang matang.29
5. Kelebihan metode demonstrasi
Didalam buku pemgsntar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam disebutkan
bahwa metode demonstrasi memiliki beberapa \kelebiahan antara lain :
a. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
b. Dapat membantu siswa untuk mengingatlebih lama tentang materi pelajaran yang
disampaikan, karena siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat bahkan
mempraktekkan secara langsung.
c. Dapat memfokuskan pengertian siswa terhadap materi pelajaran dalam waktu
yang relatife singkat.
d. Dapat memusatkan perhatian anak didik.
e. Dapat menambah pemgalaman anak didik.
f. Dapat mengurangi kesalah pahaman karena pengajaran menjadi lebih jelas dan
konkrit.
g. Dapat menjawab semua masalah yang timbul didalam pikiran setiap siswa karena
mereka ikut serta berperan secara langsung.30
Sedangkan didalam buku Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,
disebutkan beberapa keuntungan atau kebaikan dalam metode demonstrasi, yaitu :
a. Perhatian anak didik dapt dipusatkan, dan titik barat yang dianggap penting oleh
guru dapat diamati secara tajam.
b. Perhatian anak didik akan lebih terpusat kepada apa yang didemonstrasikan, jadi
proses belajar anak didik akan lebih terarah dan mengurangi perhatian anak didik
kepada masalah lain.
c. Apabila anak didik sendiri ikut aktif dalam sesuatu yang bersifat demonstrative,
maka mereka akan memperoleh pengalaman yang melekat pada jiwanyadan ini
berguna dalam pengembangan kecakapan.
Setelah melihat beberapa kenutungan dari metode demondtrasi, maka dalam
bidang studi agama, banyak yang dapat didemonstrasikan, terutama dalam bidang
pelaksanaan ibadat, seperti pelaksanaan shalat, pelaksanaan zakat, beberapa
pelaksanaan rukun haji dan lain-lain. Apabila teori menjalankan shalat yang betul dan
baik telah dimiliki oleh anak didik, maka guru harus mencoba mendemostrasikan
didepan murid. Atau dapat jiga dilakukan guru memilih seorang murid yang paling
terampil, kemudian dibawah bimbingan guru disuruh mendemonstrasikan cara shalat
yang baik dan benar didepan teman-temannya yang lain pada saat anak didik
mendemonstrasikan, guru harus mengamati langkah demi langkah dari setiap gerak-
gerik murid tersebut, sehingga kalau ada segi-segi yang kurang, guru berkewajiban
memeperbaikinya. Guru member contoh bagi tentang pelaksanaan yang baik dan
betul pada bagian-bagian yang masih dianggap kurang baik. Tindakan mengamati
pada diri anak didik kerena guru berarti telah memberi pengalaman kepada anak
didik, baik bagi anak didik yang menjalankan demonstrasi ataupun bagi yang
menyasikannya. Dengan tambahan pengalaman ini akan menjadi dasar
pengembangan kecakapan dan ketrampilan dari anak didik yang kita asuh. Di dalam
studi umum, studi olahragalah yang paling tepat digunakan metode demonstrasi, yaitu
murid yang dianggap teampil mendemonstrasikan loncat tinggi, loncat jauh dan
sebagainya.31
Dalam buku yang lain disebutkan pula mengenai keunggulan metode
demonstrasi yaitu :
a. Perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada anak yang didemonstrasikan
atau dieksperimen.
b. Memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan
terampil dalam berbuat.
c. Hal-hal yang menjadi teka-teki siswa dapat menjawab melalui eksperimen.
d. Menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena
mereka mengamati secara langsung jalannya proses demonstrasi atau eksperimen
yang diadakan.32
6. Kelemahan metode demonstrasi
a. Memerlukan waktu yang cukup banyak. Namum hal ini dapat ditanggulangi
dengan menyediakan waktu khusus yang cukup memadai untuk melaksanakan
b. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efekfif.
Oleh karena itu, perlu melengkapi semua alat yang diperlukan dalam
menggunakan metode ini.
c. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk pembelian alat. Oleh
karena itu, pihak sekolah perlu merencanakan pembelian alat-alat tersebut.
d. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu, guru dan siswa perlu
persiapan fisik, disamping penguasaan teori.
e. Bila siswa tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak efektif. Oleh
karena itu, setiap siswa harus diikutsertakan dan melarang berbuat kegaduhan.33
7. Langkah-langkah penerapan Metode Demonstrasi
a. Perencanaan
Hal yang dilakukan dalam perencanaan adalah :
1. Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapaan atau kegiatan yang
diharapkan dapat tercapai setelah metode demonstrasi b erik u t:
a. Mempertimbangkan apakah metode itu wajar dipergunakan dan merupakan
metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
b. Apakah alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa diperoleh
dengan mudah dan apakah alat-alat itu sudah dicoba terlebih dahulu agar
sewaktu melakukan demonstrasi tidak teijadi sesuatu yang tidak diinginkan.
c. Apakah jumlah siswa memungkinkan untuk melaksanakan demonstrasi
dengan baik.
2. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilaksanakan dan sebaiknya sebelum melakukan metode demonstrasi
hendaknya melakukan percobaan terlebih dahulu agar sesuatu yang tidak
diinginkan tidak akan terjadi disaat demonstrasi berlangsung.
3. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apabila tersedia waktu untuk
member kesempatan kepada siswa menanyakan beberapa hal dan komentar
selama dan sesudah demonstrasi. Menyiapkan beberapa pertanyaan kepada
siswa untuk merangsang observasi.
4. Selama demonstrasi berlangsung, seorang guru hendaknya instropeksi diri
ap akah:
a. Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa
b. Semua media yang dipergunakan telah ditempatkan pada posisi yang baik
sehingga dapat melihatnya dengan jelas.
c. Siswa sarankan untuk membuat catatan yang diangap perlu.
5. Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik.
Namun sebaiknya terlebih dahulu mengadakan diskusi dengan siswa mencoba
melakukan demonstrasi kembali agar mereka memperoleh kecakapan-kecakapan
yang lebih baik.34
b. Pelaksanaan
Hal-hal yang mesti dilakukan adalah :
1. Memeriksa hal-hal tersebut diatas intuk kesekian kalinya
3. Mengingat poko-pokok materi yang akan dodemonstrasikan agar
demomonstrasi mencapai sasaran.
4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi
dengan baik.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif memikirkan lebih lanjut
tentang apa yang dilihat didengarkan dalam bentuk mengajukan pertanyaan,
membandingkan dengan apa yang alian, dan mencoba melakukannya dengan
bantuan guru.
6 Menghindari ketegangan, olh karena itu guru hendaknya selalu menciptakan
suasana yang harmonis.35
c. Evaluasi
Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering diiringi
dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya kegiatan ini dapat berupa tugas,
seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut,
apakah disekolah ataukah dirumah. Selain itu, guru dan siswa mengadakan
evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan, apakah beijalan efektif sesuai
dengan tujuan yang diharapkan, ataukah ada kelemaham-kelemahan tertentu
beserta factor penyebabnya. Evaluasi dapat dilakukan pada aspek yang terlibat
dalam demonstrasi tersebut, baik yang menj angkut perencanaan, pelaksanaan,
maupun tindak lanjutnya.36
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambar Umum Lokasi Penelitian
Dalam bab III ini penulis ingin paparkan keadaan lokasi dilaksanakanya penelitian
skripsi ini. Hal ini penulis pandang perlu karena untuk menghindari presepsi yang salah
lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan
dilakukan. Memaparkan kondisi riil lokasi penelitian menjadi sangat penting ketika hasil
dari penelitian ini akan dijadikan referensi, karena keadaan dan kondisi yang ada
tentunya juga dipertimbangkan untuk penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran
pendidikan agama islam ini. Secara garis besar lokasi penelitian dapat penulis sampaikan
hal-hal sebagai b erik u t:
1. Profil SD Negeri 2 Soborejo Kec. Prindsurat Kab. Temanggung
a. Alamat : Desa Soborejo Kec. Pringsurat Kab Temanggung
b. Tahun Pendirian : 1 Pebruari 1975
c. Nomor Status Sekolah : 101032304031
d. Yayasan Pengelola : Negeri
e. Jumlah Lokal : 4 lokal
f. Jumlah Kelas : 6 kelas
g. Kamar mandi/WC : 5 lokal
h. Jumlah Guru : 9 orang
j. Meja Guru : 10 buah
k. Kursi Guru : 10 buah
1. Meja Anak : 70 buah
m. Kursi Anak : 130 buah
n. Almari : 10 buah
o. Status Tanah : Desa
2. Letak Geografis
Penelitian ini dilakukan pada SD N 2 Soborejo Kec. Pringsurat, Kab.
Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Dari sisi geografis SD N 2 Soborejo tergolong
strategis karena mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum
dan hubungan daerah, kecamatan satu dan lainya cukup berdekatan tidak ada daerah
terpencil. SD N 2 Soborejo jauh dari keramain dan suasana begitu khidamd dan tetap
teijaga karena terhindar dari lalu lalang kendaraan dan kebisingankendaraan
bermotor.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini
K eterangan:
1. SD N 1 Tuksongo
2. SMP N 2 Pringsurat
3. Masjid Tuksongo
4. Balai Desa Soborejo
3. Visi SD N 2 Soborejo
Menjadi SD yang berorientasi pada pembentukan kecerdasan, trampil dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Misi SD N2 Soborejo
a. Disiplin waktu dan administrasi
b. Meningkatkan KBM melalui pendekatan ketrampilan.
c. Mengembangkan motivasi dan rasa senang belajar.
d. Mengoptimalkan dalam kegiatan kurikuler dan ko- kurukiler.
e. Memantapkan siswa dalam ketaqwaan terhadap Allah SWT.
f. Menumbuhkan rasa disiplin secara intensif kepada semua warga sekolah.
g. Menjalin keija sama yang baik dengan komite, masyarakat dan cinta tanah air.
5. Tujuan SD N 2 Soborejo
Menghasilkan siswa yang beriman, taqwa, cerdas, trampil, cinta tanah air dan
berakhlakul karimah berguna bagi nusa bangsa dan agama.
6. Kegiatan Ekstra SD N 2 Soborejo
a. Mengaji kegiatan ini meliputi BTQ (baca tulis Al- Qur’an)
b. Sholat beijam a’ah di mushola / waktu sholat zuhur
c. Membaca surat pendek terutama juzz ama
d. Komputer kegiatan ini untuk siswa kelas III sampai kelas VI
7. Keadaan Guru SD N 2 Soborejo
Dalam sebuah lembaga pendidikan guna memiliki peranan yang sangat vital
bagi kemajuan dan kualitas di lembaga tersebut tidak berbeda dengan pendidikan
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Sikuls I ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan 8 Maret
2010. Kegiatan yang dilasanakan yaitu praktek sholat. Pelaksanaan kegiatan ini mengacu
pada RPP I yang sesuai pengamatan dapat dijabarkan sebagai b erik u t:
A. Perencanaan pembelajaran yang m eliputi:
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2. Menyusun test evaluasi
B. Pelaksanaan tindakan
1. Menerangkan tentang praktek sholat
2. Anak melakukan praktek sholat
C. Observasi
1. Pengamatan siswa
a. Pengamatan terhadap keaktifan siswa
b. Pengamatan terhadap kemampuan siswa
2. Pengamatan terhadap guru
a. Pengamatan tentang tingkat keberhasilan guru dalam mengajar
b. Pengamatan tentang keberhasilan guru mengolah kelas
D. Refleksi
Dilaksanakan setelah test dan observasi
E. Hasil pengamatan, yaitu sebagai b erikut:
1. Siswa sudah banyak yang berminat dan mempunyai perhatian terhadap kegiatan
tersebut, meskipun masih ada yang kurang berminat. Dibuktikan dengan hasil