• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE )EMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE )EMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE

)EMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO

KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

S

K

R

I P

S

I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(2)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

Jl. Stadion No. 03 Telp. (0293) 323705 Faks.323433 Salatiga 50721

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara :

Nama : Supayo

NIM : 11408262

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul : UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA

PELAJARAN PANDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO KEC. PRINGSURAT

KAB. TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2009 /2010

Demikian ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut dapat di munaqosahkan.

Demikian harap menjadi perhatian.

o

Salatiga, 30 Juli 2010

(3)

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721

http://wwvy.stainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudara SUPAYO dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408262 yang berjudul” Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat Kab. Temanggung Tahun Ajaran 2009/2010” telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat- syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Salatiga, 25 September 2010

Panitia Sidang,

Ketua

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Supayo

NIM : 11408262

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 30 Juli 2010

Yang menyatakan,

Supayo NIM.11408262

(5)

ABSTRAK

Supayo, 2010. “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat Kab. Temanggung Tahun Ajaran 2009/2010.

Guru adalah ujung tombak dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu seorang guru harus mampu mendesain proses belajar mengajar dengan menerapkan berbagai piranti mengajar yang tepat. Begitu juga dalam pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat, dapat membantu keberhasilan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan penelitian metode demonstrasi terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri perencanaan pelaksanaan, pengamatan dan pengumpulan data, serta refleksi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2010. Dengan tujuan untuk meningkatkan minat siswa dan prestasi belajar siswa. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif dan observasi dalam kegiatan belajar mengajar.

(6)

MOTTO

Ia j

a

III

j c

t\\^p

I

j j

jl

j ^£lLo

Ijiol

- .

Artinya : ‘‘‘’Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan. ” (Al Muj adalah : 11)

Sesuatu itu tidak lah sulit, sebelum kita mencobanya dan jadikan permasalahan yang kita

hadapi sebagai peluang untuk “mendewasakan diri”

Ide yang berani itu seperti pemain catur yang bergerak maju, mungkin mereka akan kalah,

tetapi mereka juga sedang memulai kemenangan.

“Johan Wolfgang Von Goethe”

(7)

KATA PENGANTAR

jl! (j—akjli <111 ^

Puji dan syukur atas segala limpahan dan karunia-Nya patut dan wajib kita tunjukan

kepada Allah SWT, sang Maha Bijak dan Bijaksana, selanjutnya salam serta sholawat sang

penginterupsi sejarah yakni Nabi dan Rosul Allah SWT Muahammad SAW karena beliau

telah membuka zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dibawah panji-panji

islam dan semoga kita semua masih konsisten dalam menjalankan amanah sekaligus cita-cita

beliau, amien. Dengan mengucap Alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “ Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Pendidkan Agama

Islam Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Kelas IV SD Negeri 2 Soborcjo Kcc.

Pringsurat Kab. Temanggung

Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta

dukungan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

perkenankan penulis sampaikan ucapan terima kasih, berkat bantuan dari beberapa pihak

yang dengan ikhlas telah banyak membantu dalam penyusunan Skripsi ini. Meskipun ucapan

terima kasih saja tidaklah cukup untuk membalas, namun hanya dengan kata-kata itulah dan

penghargaan setulus hati yang dapat penulis persembahkan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada:

1. Ketua STAIN

2. Jaka Siswanta, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah mencurahkan tenaga dan

pikiranya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dan tanpa kenal lelah sehingga

tersusunya skripsi ini.

(8)

4. Ibu Siti Khalimah, selaku Kepala sekolah SD Negeri 2 Soborejo yang telah memberi

ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD yang beliau pimpin.

5. Semua guru dan staff SD Negeri 2 Soborejo yang telah mendukung dan memberikan

masukan pada laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tentu terdapat kekurangan dan

kelemahan baik dalam penggunaan bahasa maupun analisis permasalahan. Oleh karena itu

penyusun mengharapkan para pembaca untuk berkenan menyampaikan kritik dan saran yang

konstruktif demi baiknya hasil penyusunan skripsi ini. Akhrinya semoga bermanfaat.

Salatiga, Agustus 2010

Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JU D U L... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv

A BSTRA K ... v

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian... 5

E. Hipotesis Tindakan... 6

F. Definisi Istilah/Operasional... 6

G. Metode Penelitian... 8

H. Sistematika Penulisan Skripsi... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. M inat... 12

B. Pembelajaran... 21

(10)

D. Metode Demonstrasi... 31

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 43

B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 48

C. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 51

D. Diskripsi Pelaksanaan Siklus III... 55

E. Data Pelengkap... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A, Meningkatkan Minat Sisw a... 61

B. Meningkatkan Kemampuan dan Hasil Prestasi Siswa... 66

C. Faktor Kegagalan dan Keberhasilan... 67

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 69

B. Saran... 70

DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Penilain Siklus I ... 49

Tabel 2. Penilaian Siklus I I ... 53

Tabel 3. Penilaian Siklus III... 56

Tabel 4. Angket Observasi... 61

Tabel 5. Prosentase Siklus... 62

Tabel 6. Jawaban Soal... 63

Tabel 7. Format Penilaian... 66

Tabel 8. Prosentase Penilaian... 67

(12)

BAB 1

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya tugas pendidikan adalah mempersiapkan generasi anak- anak

sebagai khalifah Allah dimuka bumi. Sebagai firman Allah SWT dalam Q.S Adz

Dzariyat, 56 :

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi

kepada - Ku.

Dalam menjalankan tugas pendidikan berupaya mengembangkan potensi

(fitrah) sebagai Anugrah Allah yang tersimpan dalam diri anak, baik yang bersifat

jasmaniah maupun ruhaniah, melalui pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman yang

berguna bagi hidupnya.

Ibnu Sina menegaskan bahwa tujuan pendidikan harus diarahkan pada

pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kea rah perkembangan yang

sempurna, yaitu perkembngan fisik, intelektual dan budi pekerti.

Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap kaum muslimin dan muslimat. Ilmu

keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk - makhluk lain

guna menjalankan fungsi khalifah diatas bumi. Menurut Al-Qur’an manusia memiliki

(13)

Karena itu, bertebaran ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan manusia

menempuh berbagai cara untuk mewujudkan hal tersebut seperti dalam firman Allah

SWT dalam surat al- Alaq 1-5 :

(j*

(jUiuUI 3^- ^

3

^

ijfll

^ £ i^

i 0 }

Artinya:

1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang mencipatakan, 2)

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3) Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4) Yang mengajar (manusia)

dengan perantaran kalam. 5) Dia mengajar kepada manusia apa yang

tidak diketahuinya2

Di era teknologi seperti ini, kebutuhan ilmu pengetahuan sangatlah tinggi,

sebab manusia terikat dengan produk teknologi sehingga harus mampu menyesuaikan

dengan perkembangan zaman sedang dalam dunia pendidikan, meskipun teknologi

mempunyai dampak positif begitu banyak, namun di satu sisi juga mempunyai

dampak negatife terutama terhadap siswa.

Teknologi ini seakan sebagai kebutuhan hidup maka, banyak siswa yang

terpengaruh oleh hal - hal yang negatife meskipun tanpa disadari mereka lupa akan

kewajiban mereka sebagai seorang siswa, hal ini menjadikan tidak memperhatikan

pentingnya pendidikan sehingga kurang berminat mengikuti pelajaran karena mereka

merasa telah mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan dari luar sekolah.

(14)

Untuk membentengi moral atau mental anak agar tidak terpengaruh oleh hal-

hal negatife tersebut, maka dibutuhkan penanaman pendidikan agama kepada siswa

karena siswa masih labil jiwanya sehingga masih butuh bimbingan dan tuntunan

dalam pendidikan agama dibidang ilmu aqidah akhlak khususnya ibadah kepada Allah

SWT contoh sholat lima waktu, karena sholat berhubungan langsung dengan kegiatan

siswa setiap hari maupun perilaku dan sikap. Untuk itu seorang guru harus bisa

menciptakan suasana kondusif didalam kelas sehingga sisawa yang tadinya kurang

berminat menjadi lebih berminat. Dengan adanya minat diharapkan siswa dapat

mengikuti dan memehami pelajaran tersebut.

Untuk menumbuhkan minat siswa tersebut banyak cara yang dilakuakan oleh

seorang guru, diantaranya dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat.

Karena materi yang disampaikan adalah sholat, maka metode yang digunakan

tentunya yang sesuai agar bisa menarik perhatian siswa, sebab materi sholat bukan

hanya untuk dipahami tetapi juga harus diamalkan atau diimplementasikan dalam

kehidupan sehari - hari.

Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD N 2 Soborejo adalah

untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok

hukum islam secara terperinci dan menyeluruh. Pengetahuan dan pemahaman tersebut

diharapakan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Disamping

itu bertujuan agar peserta didik dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan

hukum islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan

keta’atan menjalankan hukum islam, dengan disiplin dan tanggung jawab sosial yang

(15)

Fungsi mata pelajaran agam islam di Sekolah Dasar mempunyai peranan

penting yang sangat strategis dalam membentuk manusia yang bertaqwa. Fungsi mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain : 1) Menanamkan nilai - nilai dan

kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT, sebagai pedoman mencapai

kebahagian hidup didunia dan akherat. 2) Membiasakan pengamalan terhadap hukum

islam pada peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai peraturan yang

berlaku di sekolah dasar dan masyarakat. 3) Membentuk kedisiplinan dan rasa

tanggumg jawab sosial di sekolah dasar dan masyarakat. 4) Meneguhkan keimanan

dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta menanamkan akhlak mulia peserta didik

seoptimal mungkin, melanjutkan upaya yang lebih dahulu dilakukan dalam

lingkungan keluarga. 5) Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri

terhadap lingkungan sosialnya. 6) Memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kelemahan-

kelemahaman peserta didik dalam pelaksanaan ibadah dan muamllah dalam

kehidupan sehari - hari.

Karena belajar ibadah sholat bisa menjadikan orang bahagia didunia dan

selamat di akherat karena sholat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar sholat

adalah amal pokok dan paling utama karena mula-mula yang dihizap pada hari

kiamat, maka penulis tertarik untuk masalah ini melalui penelitian dengan judul

“Upaya meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran ibadah melalui metode

demonstrasi di SD N 2 Soborejo Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung

(16)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam aspek praktek sholat pada siswa kelas IV

SD Negeri 2 Soborejo Kec. Pringsurat, Kab Temanggung ?

2. Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam aspek praktek sholat pada pada siswa

kelas IV SD Negeri 2 Soborejo Kec Pringsurat, Kab Temanggung ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat siswa kelas IV dalam

mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam praktek sholat di SD

Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung tahun 2010.

2. Penerapan metode demonstrasi dapat mneningkatkan kualitas belajar mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Soborejo, Kec

Pringsurat, Kab Temanggung

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bias member manfaat secara teoritis maupun

secara praktis, yaitu :

1. Secara teoritis, diharapkan dapat menambah hasanah teori yang sudah ada dan

meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu metode pembelajaran

(17)

E. Hipotesis Tindakan

Sesuai dengan kajian teori diatas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam

penelitian tindakan dikelas ini, yaitu : “Akan teijadi peningkatan minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran mata pelajaran agama. Dan dapat meningkatkan prestasi

siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran agama islam melalui

penerapan metode demonstrasi di SD Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab

Temanggung tahun 2010”.

F. Defenisi Istilah / Operasional

Berikut ini akan penulis uraikan beberapa istilah yang ada dalam judul untuk

menghindari adanya kesalahpahaman dalam judul antara lain :

1. Upaya, yaitu untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud disini yaitu usaha atau cara

yang dilakukan untuk bisa meningkatkan minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dikelas3.

2. Meningkatkan, yaitu menaikan (derajad, taraf dan sebagainya). Dalam hal ini yaitu

menaikan minat siswa4.

3. Minat belajar, yaitu perhatian atau kesukaan atau kecenderungan hati terhadap

sesuatu. Maksudnya yaitu apakah siswa mempunyai keinginnan atau tidak dalam

mengikuti pembelajaran5.

4. Pendidikan Agama Islam, yaitu usaha-usaha yang lebih harus ditentankan untuk

mengembangkan fitrah keberagamaan dan sumber daya insani lainya

3Dwi Adi K, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Penerbit Fajar Mulya, Surabaya, 2001, him. 576. 4 Ibid, him. 523.

(18)

5. Pembelajaran, yaitu suatu proses kegiatan belajar materi tertentu yang melibatkan

pengajar (guru) dan yang diajar murid (siswa)6. Adapun kata belajar adalah suatu

aktifitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan suatu perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan

nilai-nilai sikap.

6. Penerapan, yaitu pemasangan penegenaan perihal mempraktekkan. Dalam hal ini

yaitu penggunaan metode demonstrasi7.

7. Metode, yaitu cara yang telah diatur terfikir baik-baik untruk mencapai sesuatu

maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya. Yang dimaksud yaitu cara yang

dilakukan untuk miningkatkan minat siswa8.

8. Demonstrasi, yaitu peragaan atau praktek. Jadi siswa mengikuti pembelajaran

dengan cara mempraktekkan materi yang disampaikan guru9'.

Jadi yang dimaksud dengan upaya meningkatkan minat siawa kelas IV dalam

mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui penerapan metode

demonstrasi dalam penelitian ini adalah usaha untuk bisa meningkatkan keinginan

siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran praktek sholat dengan cara

mempratekkan materi yang disampaikan guru.

6 Muahamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, CV. Mahaputra Adidaya, Cet. Ke III, Jakarta, 2003, him. 11.

(19)

G. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian Praktek Sholat

Penelitian ini berlangsung selama tiga minggu mulai dari tanggal 1 Maret

2010 sampai dengan tangga 18 Maret 2010. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah

dasar Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung dengan sasaran siswa

kelas IV semester 2 dengan jumlah 19 siswa. Adapun rancangan penelitian terdiri

d ari:

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah membuat

skenario pembelajaran, menyiapkan alat bantu, mendesain alat keberhasilan,

membuat lembar observasi.

b. Tindakan

Kegiatan yang dilakukan berdasarkan pada skenario pembelajaran yang telah

direncanakan.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa baik sebelum maupun

sesudah diadakan pembelajaran tindakan.

1. Pengamatan terhadap keaktifan murid

2. Pengamtan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas

3. Pengamatan terhadap guru tentang keberhasilan dalam mengajar

berdasarkan kemampuan guru.

(20)

d. Refleksi

Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali setelah dilakukan

tindakan dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari berbagai tindakan serta

untuk pertimbangan siklus berikutnya.

1. Mengadakan tanya jawab pada siswa

2. Pemusatan konsetrasi siswa

2. Subyek penelitian

a. Siswa

Untuk mengukur seberapa jauh minat siswa kelas IV sebanyak 19

siswa dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama islam

yaitu ibadah sholat dalam penerapan metode Demostrasi di Sekolah dasar

Negeri 2 Soborejo, Kec Pringsurat, Kab Temanggung tahun 2010.

b. Guru

Mengamati guru dalam menyampaikan materi melalui metode

demonstrasi agar siswa merasa tertarik terhadap pembelajaran tersebut.

c. Orang tua

Bagaimana dukungan dan dorongan orang tua terhadaap siswa dalam

kegiatan belajar dirumah dan pengawasan terhadap tingkah laku anak.

3. Langkah-langkah Penelitian

a. Perencanaan

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2. Menyusun tes evaluasi tentang pokok bahasan

b. Pelaksanaan tindakan

(21)

4. Siklus penelitian terdiri d a ri:

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilaksanakan pada minggu pertama dengan menyusun :

1) Persiapan bahan / materi praktek

Penelitian menggunakan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajraan

(RPP).

2) Membuat instrumen pengamatan kelas yang terdiri d a ri:

a) Dokumen siswa

b) Lembar tes praktek

c) Lembar wawancara

d) Lembar pengamatan

5. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian siklus setiap siklus

berlangsung selama tiga minggu dengan uraian minggu pertama untuk persiapan, 3

minggu untuk pelaksanaan siklus I, II, III serta satu minggu terakhir untuk

penyusunan laporan kegiatan praktek.

Pengamatan diamati dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah

(22)

H. Sistematika Penulisan Skripsi

B abi

Bab II

Bab III

Bab IV

Bab V

Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat hasil penelitian, hipotesis, defenisi istilah, metode penelitian.

Kajian Pustaka

Yang meliputi penjabaran tentang minat, pembelajaranm, ilmu

pendidikan agama islam dan metode demonstrasi.

Pelaksanaan Penelitian

Berisi gambaran lokasi penelitian dan deskripsi pelaksanaan siklus I,

II, III.

Hasil Penelitian

Berisi meningkatkan minat siswa, meningkatkan minat siswa dan hasil

prestasi siswa.

Penutup

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat

1. Pengertian Minat

“Minat adalah perhatian, kesukaan atau kecenderungan hati.”1 Sedangkan

dalam buku Metodik khusus Pengajaran Agama Islam disebutkan bahwa “Minat

adalah kecenderungan jiw a yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi

orang lain. Sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah sesuai dengan

kebutuhannaya“. Menurut Declroy, “minat itu adalah pernyataan suatu kebutuhan

yang tidak terpenuhi”. Kebutuhan timbul dari dorongan hendak memberi

kepuasan kepada suatu instink. Minat anak terhadap benda-benda tertentu dapat

timbul dari berbagai sumber antara lain perkembangan instink dan hasrat, fungsi-

fungsi entelektual, pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan dan sebagainya.

Kebutuhan yang paling penting dan umum menurut Declory yang menjadi pusat

minat ad alah :

a. Kebutuhan akan makan

b. Kebutuhan akan perlindungan terhadap pengaruh iklim (pakaian dan rumah)

c. Kebutuhan mempertahankan diri terhadap bermacam-macam bencana dan

musuh. Kebutuhan akan keijasama, akan permainan dan sport.2

1 Dwi Adi, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Surabaya, Penerbit Fajar Mulya,2001, him 287.

(24)

Sedangkan menurut Cony Semiawan yang dimaksud dengan minat adalah

suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau

obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasaan kepada (Satisfed).

Cari Safran juga mendefenisikan minat sebagai suatu sikap atau perasaan yang

# o

positif terhadap suatu aktivitas, orang, pengalaman, atau benda.

Dalam buku pengantar Perilaku manusia juga disebutklna bahwea miant

adalah suatu fungsi untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan kekuatan

dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik. Dalam menjalankan

fungsinya minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Manusia

memberi corak dan menentukan sesudah memilih dan mengambil keputusan.

Perbuatan minat memilih dan mngambil keputusan disebut keputusan kata hati.3 4

Menurut Winkel, minat dapat diartikan sebagai kecendurungan yang ada

dan menetap pada diri subyek untuk merasa tertarik dan merasa senang terhadap

obyek tertentu. Dalam hal ini perasaan senang atau tidak senang sangat

menentukan seseorang berminat atau tidak berminat terhadap suatu obyek.

Menurut Fuyer dan Japar dan Tawil mengemukakan bahwa minat atau interes

adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas ytang menstimulir

perasaan senang pada induvidu.

3 Paimun, et-al., Psikologi Perkembangan, Diijen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan UT, Jakarta, 1995, him. 45-46.

(25)

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa minat

merupakan kecenderungaan hati yang tinggi terhadap sesuatu (gairah/keinginan).

Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap suatu

obyek.5 6

2. Proses Tumbuhnya Minat

Tumbuhnya minat berlangsung melalui empat proses, yaitu :

a. M otif (alasan, dasar, pendorong)

b. Peijuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa

m otif yang bersifat luhur dan remndah dan disini harus dipilh.

c. Keputusan. Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif-motif

yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin

seseorang mempunyai macam-macam keinginan pada waktu yang sama.

d. Bertundak sesuai keputusan yang diambil.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat dan Timbulnya Minat

a. Faktor Lingkungan

Termasuk dalam faktor ini adalah lingkungan keluarga maupun lingkungan

masyarakat. Seseorang yang hidup dalam keluarga seniman berkecenderung

memiliki minat yang tinggi dalam bidang seni.

b. Faktor intern pada diri individu

Yaitu pemahaman seseorang tentang manfaat, kegunaan pengetetahuan /

ketrampilan yang ia pelajari. Seseorang yang memahami betul tentang

5 Jumeno, Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Guru Pembinbing dan sikap siswa terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling dengan Minat Berkonsultasi, Skripsi, Magelang, 2003, him. 11-12.

(26)

ilmu berhitung akan dengan penuh minat mempelajari bidang matematika.

Demikian juga seseorang yang bercita-ciya menjadi arsitek aakan memiliki minat

yang tinggi dalam bidang teknik pengembangan perspektif. Selanjutnya Tijan

mengemukakan bahwa faktor-faktor yang memepengaruhi minat yaitu :

a. Faktor keturunan

Minat seorang anak sedikit banyak dipengaruhui oleh kedua orang

tuanya. Seorang anak yang orang tua nya seorang guru, maka minat anaknya

akan terpengaruh. Tetapi hal ini tidak mutlak, hanya ada kecenderungan

terpengaruh terhadap minat anak itu.

b. Faktor lingkungan

Seorang anak yaag dilahirkan didaerah pedesaan akan berbeda

dengan anak yang dilahirkan didaerah perkotaan. Demikiaan pula seorang

anak yang dilahirkan dilingkunagan masyarakat yang telah maju akan

berbeda dengan seorang anak yang dilahirkan adalam msyarakat yang

terbelakang, baik mengenai linkungan pergaulan dengan teman sebaya

maupun dengan orang-orang yang telah dewasa juga mengenai hal minat.

Timbulnya minat menurut Tijan dibedakan dua yaitu :

a. Minat Spontan yaitu minat yang timbul sendiri atau secara spontan.

b. Minat disengaja yaitu minat yang timbul karena dibangkitkan individu secara

mengarah minatnya yaitu dengan cara memusatkan perhatiaan, kemampuan,

(27)

Menurut pendapat Johanes dalam Tijan timbulnya minat dapat

digolongkan menjadi dua yaitu :

a. Minat ekstrinsik yaitu minat kecenderungan untuk memiliki aktivitas tersebut

berdasarkan tujuan agar dapat memenuhi harapan omg tertentu dan

sebagainya.

b. Minat instrinsik adalah kecenderungan yang berhubungan dengan aktivitas

pilihan seseorang7.

4. Hal-hal yang berkaitan dengan minat

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan minat, yaitu :

a. Jika pekeijaan tidak jelas dan tidak menentu.

b. Makin sulit suatu tugas makin besar dan tenaga untuk menyelesaikan tugas itu.

c. Pekeijaan yang dilakukan secara cepat dan bersama-sama menimbulkan minat8.

5. Upaya meningkatkan minat siswa

Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat siswa dalam

mengikuti pelajaran yaitu pemberian motivasi. “Ketika berada diruang kelas guru

memegang peranan kunci dalam memotivasi siswa. Guru harus dapat membuat

keseimbangan antara materi pelajaran yang mudah dan yang sulit agar siswa tidak

menjadi bosan atau frustasi.

(28)

Untuk itu guru perlu mengenal tingkat kemampuan, minat dan latar belakang

pengalaman siswa9.

Motivasi inilah yang mendorong mereka untuk melakukan suatu

kegiatan/pekeijaan. “M otivation is an essential condition o f learning’. Hasil belajar

akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Ada tiga fungsi motivasi, yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikeijakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikeijakan

sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikeijakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan

menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan

belajar dan tidak menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca

komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

Disamping itu, ada juga fungsi-fumgsi lain. Motivasi dapat berfungsi

sebagai pendorong usaha dan pencapiaan prestasi. Seseorang melakukan suatu

karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan

(29)

Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari

adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi

yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat

pencapaian prestasi belajarnya.10

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menum,buhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah, y a itu :

a. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak

siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.

Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai

pada rapor angakanya baik-baik.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.

Karena hadiah untuk suatu pekeijaan, mungkin tidak akan menarik bagi

seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu.

c. Saingan/kompetisi

Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendomg

belajar siswa. Persaingan, baik individual maupun persaingan kelompok dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

(30)

d. Ego-involm ent

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan

menerimanya sebagai tantangan sehingga bekeija keras dengan

mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang

cukup tinggi.

e. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka ada ulangan.

Tetapi yang harus dingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya

setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekeijaan, apalagi kalau teijadi kemajuan, akan

mendorong siswa untu belajar lebih giat.

g. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses ysng berhasil menyelesaikan tugas dengan

baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

h. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcem ent negative tetapi kalau diberikan secara tepat

dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami

(31)

i. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.

Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa

maksud.

j. Minat

Didepan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungannya

dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga

minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.

Proses belajar itu akan beijalan lancar disertai dengan minat. Mengenai minat

ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai b e rik u t:

1. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

2. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

3. Membari kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

4. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

k. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan

merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami

tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan,

maka akan timbul gairah untuk terus belajar."

(32)

B. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaraan

“Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk

memperoleh sustu perubahan yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya”.12

2. Kegiatan/proses pembelajaran

Proses pembelajaran ialah proses individu mengubah perilakunya dalam

upaya memenuhi kebutuhannya. Proses pembelajaran akan terjadi apabila

individu menghadapi situasi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan insting

kebiasan. Secara keseluruhan proses pembelajaran akan merupakan suatu

rangkaian aktivitas sebagai berikut:

a. Idividu merasakan adanya kebutuhan dan melihat tujuan yang ingin dicapai.

b. Kesiapan {readiness) individu untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai

tujuan.

c. Pemahaman situasi, yaitu segala sesuatu yang ada dilingkungan individu dan

mempunyai hubung kait dengan aktivitas individu dalam memenuhi

kebutuhan dan mencapai tujuan.

d. Menafsirkan situasi, yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek

yamg terdapat dalam situasi.

e. Tindak balas {respons). Dalam fase ini individu melakukan aktivitas untuk

memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan sesuai dengan yang telah

(33)

f. Akibat/hasil pembelajaran. Dalam fase ini individu akan memperoleh umpan

balik dari apa yang telah dilakukannya.13

3. Tuj uan Pembelaj araan

Tugas pokok guru agama adalah menanamkan ideology Islam yang

sesumguhnya pada jiw a anak. Dalam hubugan ini Dokter Muhamad S.A.

Ibrahimmy, sarjana pendidikan Bangladesh mengatakan Pendidikan Islam dalam

pengertian sebenarnya adalah sesuatu system pendidikan yang menginginkan

seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam,

sehingga ia dengan mudah dapat membentuk kehidupan dirinya sesuai dengan

ajaran islam. Ruang lingkup pendidikan islam harus mengalami perubahan

menurut tuntutan zaman dan pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ruang lingkup pendidikan islam itu juga makin meluas.14

Hal tersebut sesuai dengan tujuan khusus pendidikan Islam, y a itu :

1. Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam, serta

mengembangkan pemahaman rasional mengenai Islam dalam konteks

kehidupan modem.

(34)

2. Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebijakan, baik

pengetahuan praktis, kekuasaan, kesejahteraan, lingkungan social, dan

pembangunan social.

3. Mengembangkan kemampuan pada diri anak didik untuk menghargai dan

membenarkan superioritas komparatif kebudayaan dan peradaban Islami

diatas kebudayaan lain.

4. Memperbaiki domgan emosi melalui pengalaman imajinatif, sehingga

kemampuan kreatif dapat berkembang dan berfungsi mengetahui norma-

norma Islam yang benar dan yang salah.

5. Membantu anak yang sedang tumbuh belajar secara logis dan mebimbing

proses pemikirannya dengan berpijak pada hipotesis dan kosep-konsep

tentang pengetahuan yang dituntut.

6. Mengembangkan wawasan relational dan lingkungan sebagai mana yang

dicita-citakan dalam islam, dengan melatih kebiasaan yang baik.

7. Mengembangkan, menghaluskan dan memperdalam kemampuan

berkomunikasi dalam bahasa tulis dan bahsa lisan.15

(35)

Adapun rumusan tujuan pendidikan Islam yang dihasilkan dari seminar

pendidikan Islam se-dunia tahun 1980 di Islambad adalah :

“Education aims at the balanced growth o f total personality o f man through the

training o f m an’s spirit, intellect, the rational self, feelin g and bodile sense.

Education should therefore, cater fo r the growth o f man in all it respect, spiritual,

intellectual, imaginative, physical, scientific, linguistic, both individually and

collectively. A nd motivate all these aspects tow ard goodness and attainm ent o f

perfection. The ultimate aim o f education lies in the realization o f complete

submission to Alloh on the level o f individual, the community and humanity at

large ”.

Maksudnya, pendidikan seharusnya bertujuan mencapai pertumbuhan

yang seimbang dalam kepribadian manusia secara total mnelalui pelatihan

spiritual, kecerdasaan, rasio, perasaan dan panca indera. Oleh karena itu,

pendidikan seharusnya memberikan pelayanan bagi pertumbuhan manusia dalam

segala aspeknya yang meliputi aspek spiritual, intelektual, imajinasi, fisik. Ilmiah,

linguistic, baik secara individu maupun kolektif disamping memotivasi semua

aspek tersebut kearah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan. Tujuan utama

pendidikan bertumpu pada realisasinya ketundukan kepada Allah SWT baik

dalam level individu, komunitas dan secara luas.16

(36)

Dalam buku lain disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islam menurut

Abdurahman Saleh Abdullah di bangun atas tiga komponen sifat dasar manusia

yaitu tubuh, ruh, dan akal yang masing-masing harus dijaga. Berdasarkan hal

tersebut maka tujuan pendidikan agama islam dapat diklasifisikan kepada :

1. Tujuan pemdidikan Jasmani (a h d a f al-jism iyah)

Rasulullaoh SAW bersabda “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih

disayangi Allah ketimbang orang mukmin yang lemah.(HR. Imam Muslim)

2. Tujuan Pendidikan Rohani

Tujuan pendidikan islam harus membawa dan mengembalikan ruh yang

kadang menyimpang kepada kesucian dan kebenaran.

3. Tujuan pendidikan Akal (al-ahgaf-a ’qliyah)

Tujuan ini mengarah kepada perkembangan intelegensi yang mengarahkan

setiap manusia sebagai individu untuk dapat menemukan kebenaran yang

sebenar-benarnya.

4. Tujuan sosial (al-ahadaf al ijtim a ‘iyah)

Fungsi pendidikan dalam mewujudkan tujuan social adalah menitikberatkan

pada perkembangan karakter-karakter manusia yang unik, agar manusia

mampu beradaptasi dengan standar-standar masyarakat bersama-sama dengan

citi-cita yang ada padanya.17

(37)

Sedangkan menurut Sardiman, A.M, menyatakan bahwa tujuan

pengajaran/pembelajaran biasanya dibagi dua yaitu :

1. Tujuan Umum Pengajaran (TUP)

Ada beberapa rumusan mengenai TUP/TIU, yaitu :

a. Menurut SK Menteri Pendidikan dan Kebudyaan No. 8/U/1975, Tujuan

Instruksional Umum diartikan sebagai tujuan-tujuan yang pencapainya

dibebankan kepada program pengajaran suatu bidang pelajaran.

b. Menurut Gene E. Hall dan Howard L. Jones, TU adalah pernyataan umum

mengenai hasil suatu program pengajaran.

c. Dick and Carey mengemukakan bahwa TUI adalah suatu pernyataan yang

menjelaskan mengenai apakah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa

setelah ia selesai mengikuti suatu pengajaran.

2. Tujuan Khusus Pengajran (TKP)

Yang disebut tujuan pengajran/instruksional khusus (TKP/TIK) itu merupakan

tujuan-tujuan pengajaran yang bersifat khusus sebagai penjabaran dari tujuan

umum pengajaran.18

3. Hasil Pembelajaran

Dengan memperhatikan pengertian pembelajaran, maka hasil proses

pembelajaran adalah perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku

sebagai hasil pembelajaran ialah perilaku secara keseluruhan yang mencakup

aspek kognitif, afektif, konatif, dan motorik.

(38)

Beberapa pakar menyebutkan adanya beberapa jenis perilaku sebagai hasil

pembelajaran. Lindgren menyebutkan bahwa isi pembelajaran terdiri atas :

(1) kecakapan, (2) informasi, (3) pengertian dan (4) sikap. Benyamin Bloom

menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran yaitu

kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan pakar lain yaitu R.M Gagne

mengemukakan bhwa hasil pembelajaran ialah berupa kecakapan manusiawi

(human capabilities) yang meliputi (1) informasi verbal (2) kecakapan

intelektual yang meliputi : (a) diskriminasi, (b) konsep konkrit, (c) konsep

abstrak, (d) aturan, (e) aturan yang lebih tinggi, (3) strategi kognitif, (4)

sikap, dan (5) kecakapan motorik.19

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian

Sebelum penulis membicarakan Pendidikan Agama Islam akan penulis

kemukakan beberapa batasan sebagai berikut:

Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha yang harus ditanamkan

untuk mengembangkan fitrah beragama dan sumberdaya insani lainya agar lebih

mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam.

(39)

Dalam islam pendidikan diungkapkan bahwa Pendidikan Agama Islam

dengan melalui ajaran-ajaran islam yaitu berupa bimbingan, usaha anak didik agar

imannya setelah selesai dari pendidikan ia mampu memahami mengahyati dan

mengamalkan ajaran-ajaran agama islam. Sebagai pedoman hidup demi

keselamatan hidup di dunia dan akherat.

Pendidikan agama islam adalah bimbingan jasmani dan rohani

berdasarkan hukum ajaran islam menuju terbentuknya kepribadian yang utama

menurut islam.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pada dasarnya tujuan pendidikan Agama Islam identik dengan tujuan

hidup seorang muslim, yaitu untuk menjalankan Perintah Allah SWT dan

menjauhi laranganNya. Hal ini dapat diartikan menyembah kepada Allah SWT

(ibadah) dalam arti mengembangkan sifat-sifat pada diri manusia menurut

perintah dan petunjukNya. Dengan berbuat demikian manusia menjadi lebih suci

yaitu Kudus. Allah adalah Maha Pengasih tetapi Dia memerintahkan manusia

mengasihi pada sesamanya. Jika ia mengharap Allah bersifat pengasih kepadanya

seperti yang diungkapkan oleh Muhamad Yunus.

Juga bertujuan untuk menjadikan orang muslim yang sejati, beriman dan

beramal sholeh serta berakhlaq mulia sehingga menjadi masyarakat yang sanggup

hidup dikaki sendiri mengabdi kepada Allah SWT dan berbakti pada nusa dan

(40)

Tujuan pendidikan agama islam berisikan tiga aspek yaitu :

1. Iman

2. Ilmu

3. Amal

Dari beberapa tujuan Pendidikan Agam Islam dapat disimpulkan untuk

menjadikan manusia bertaqwa pada Allah SWT

dil

'M c .

‘J \

A rtinya:

Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah SWT diantara kamu

ialah orang yang paling taqwa, sungguh Allah SWT Maha Pengasih, Maha Teliti

(Al Hujarot a y a t: 13).

Bahwa ketaqwaan merupakan tujuan utama dalam pelaksanaan pendidikan

agama islam, sebab ketaqwaan merupakan nilai tertinggi diharapkan Allah SWT.

Sedangkan iman, akhlaq serta kepribadian yang idieal dalam memilih,

memutuskan bertindak serta bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai islam

(41)

Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman

A rtinya:

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga

yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang

bertaqwa. (Ali Imron a y a t: 133)

Untuk mencapai ketaqwaan kepada Allah SWT itu harus diusahakan

melalui latihan-latihan serta kebiasaan-kebiasaan yang baik. Mengisi dasar yang

dimiliki dengan nilai agama serta mengikuti jejak orang-orang yang memiliki

kepribadian yang luhur. Kita sebagai umat islam hendaknya mengikuti jejak serta

tuntunan Rosul Muhamad SAW sebagai suri teladan umat mabusia dalam segala

tindakan Rosul Muhamad SAW bersabda :

y '

A rtinya:

(42)

D. Metode Demonstrasi

1. Pegertian metode dan jenis-jenis metode dalam pendidikan Islam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indinesia disebutkan bahwa “Metode” adalah

”Cara keija yang bersistem untuk memudahkan pelaksana kegiatan guna

mencapai tujuan yang telah ditentukan Seiring dengan itu, oleh Mahmud Yunus

mengatakan metode adalah “Jalan yang hendak ditempuh oleh seorang supaya

sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau

perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan lainya”. Dalam buku

membiasakan Tradisi Agama disebutkan bahwa”metode berarti jalan untuk

mencapai tujuan, jalan itu bermacam-macam, begitu juga dengan metode. Metode

pembelajaran merupakan cara guru mengorgnisir pembelajaran dan cara murid

belajar”.20

Adapun jenis-jenis metode pembelajaran dalam pendidikan Islam yaitu :

a. Metode Pembiasaan

b. Metode keteladanan

c. Metode Pemberian Ganjaran

d. Metode Pemberian Hukuman

e. Metode Ceramah

f. Metode Tanya Jawab

g. Metode Diskusi

(43)

i. Metode Bandongan

j. Metode Mudzakarah

k. Metode Kisah

l. Metode Pemberian Tugas

m. Metode Karya Wisata

n. Metode Eksperimen

o. Metode drill/latihan

p. Metode sosiodrama

q. Metode Simulasi

r. Metode Keija Lapangan

s. Metode Demonstrasi

t. Metode Keija kelompok21

Metode-metode pembelajaran PAI berorientasi pada nilai, menurut Noeng

Muhadjir, intinya ada empat metode, “yaitu metode dogmatik, metode dedukatif,

metode induktif, metode reflektif’.22

21 Aramai Arief, op. cit., him. xi-xii.

(44)

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan metode

Guru dapat memilih metode yang paling tepat ia gunakan. Dalam pemilihan tersebut

banyak yang harus dipertimbangkan antara lain :

a. Kedaan murid mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasaan, kematangan,

perbedaan individu lainya.

b. Tujuan yang hendak di capai : jika tujuannya pembinaan daerah kognitif maka

metode drill kurang tepat digunakan.

c. Situasai yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi lingkungan.

Bila jum lah murid begitu besar, maka metode diskusi agak sulit digunakan,

apabila ruangan yang tersedia kecil. Maka metode ceramah harus

mempertmbangkan antara laian jangkuan suara guru.

d. Alat-alat yang tersedia akan mempenegaruhi pemilihan kode yang akan

digunakan. Bila metode eksperimen yang akan dipakai maka alat-alat untuk

eksperimen harus tersedia, dipertimbangkan juga jumlah dan mutu alat itu.

e. Kemampuan mengajar tenetu menentukan, mencakup kemampuan fisik, keahlian.

f. Sifat bahan pengajaran. Disesuaikan dengan metode yang digunakan.23 Prinsip-

prinsip pelaksanaan metodoligi pendidikan Islam menurut Omar Muhammad Al-

Toumy Al Salbany adalalah sebagai b erikut:

1. Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat anak didik.

2. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan

pendidikan.

(45)

4. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu didalam anak didik

5. Mengetahui kepahaman, dan mengetahui hubungan-hubungan, integrasi

pengalaman dan kelanjutan,keaslian, pembaharuan dan kebebasan berfikir.

6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang mengembirakan bagi

anak didik.

7. Menegakkan uswah hasanah.21

3. Pergertian metode domonstrasi

Yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan

menggunakan peragaan untuk mempeijelas suatu pengertian atau nuntuk

memperlihtkan bagaimana beijalanya suatu proses pembentukan tertentu kepada

siswa.

Berbeda dengan metode eksperimen, metode demonstrasi titik tekannya

adalah memperagakan tentang jalanya suatu proses tertentu, sementara metode

eksperimen adalah melakukan percobaan/praktik langsung atau dengan cara meneliti

dan mengamati secara seksama. Perbedaan lainya adalah metode demonstrasi

dilakukan oleh guru terlebig dahilu, baru diikuti oleh siswa, sedangkan metode

eksperimen dilakukan oleh guru dan siswa secara bersamaan.

Metode demonstrasi dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran

Pendidikan Agama Islam, misalnya bagaimana cara berwudlu’ yang benar,

bagaimana cara sholat yang benar, dan lain-lain. Sebab kata demonstrasi diambil dari

“demonstrasion ” (to show) yang artinya memperagakan atau memperlihatkan proses

kelangsungan sesuatu.25 24

(46)

Sedangkan menurut Drs. M. Basyiruddin Usman, M.Pd. memgatakan bahwa

“metode demonstrasi adalah salah satu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang

guru atau orang lain yang disengaja diminta atau siswa sendiri ditunjuk untuk

memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses atau cara melakukan sesuatu.

Misalnya demonstrasi tentang cara memandikan mayat orang muslim/muslimah

dengan menggunakan meodel atau boneka, demonstrasi tentang cara-cara taw af pada

saat menunaikan ibadah haji dan sebagainya”.

a. Untuk memberikan latihan ketrampilan tertentu kepada siswa.

b. Untuk memudahkan penjelasan yabg diberikan agar siswa langsung mengetahui

dan dapat terampil melakukannya untuk menbantu siswa dalam memahami suatu

proses secara cermat dan teliti.25 26

Pendapat lain mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah metode

mengajar yang menggunakn peragaan untuk mempeijelas suatu pergertian atau

memperluihatkan bagaimana sesuatu kepada anak didik.

Mempeijelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru

itu sendiri atau langsung oleh anak didik. Dengan metode demonstrasi guru atau

murid memperlihatkan pada seluruh anggota kelas sesuatu proses, misalnya

bagaimana cara sholat yang sesuai dengan ajaran/contoh Rasullullah SAW.

Sebaiknya dalam mendemionstrasikan pelajaran tersebut guru lebih dahulu

mendemonstrasikan yang sebaik-baiknya, lalu murid ikut mempraktekkan sesuai

dengan petunjuk.27

25 Ibid., him. 190.

(47)

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode demonstrasi

Ada pendapat yang mengatakan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

penggunaan metode domonstrasi tersebut adalah :

a. Rumuskan secara spesifik yang dapt dicapai oleh siswa.

b. Susun langkah-langkah yang akan dilakukan dengan demonstrasi secara teratur

sesuai dengan scenario yang direncanakan.

c. Persiapan-persiapan peralatan yang dibutuhkan sebelum demonstrasi dimulai, dan

atur sesuai dengan scenario yang direncanakan.

d. Usahakan dalam melakukan demonstrasi tersebut sesuai dengan kenyataan yang

sebenarnya, dan jangan berlebih-lebihan.27 28

Sedangkan pendapat lain menyatakan bhwa aspek penting dalam metode

demonstrasi adalah :

a. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar bila alat yang

dodermonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alat

itu terlalu kecil atau penjelasan-penjelasan tidak jelas.

b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila diikuti oleh aktivitas di mana siswa

sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadikan aktivitas mereka sebagai

penmgalaman yang berharga.

c. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan didalam kelas. Missal alat-alat yang

terlalu besar atau berada ditempat lain yang jauh dari kelas.

d. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis.

27 Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, Jakarta, 1980/1981, hlm.236

(48)

e. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan teori yang akan didemonstrasikan.

f. Kelemahan metode demonstrasi seperti yang telah disebutkan pada bab

sebelumnya hendanya dicarikan jalan keluar berupa persiapan dan perencanaan

yang matang.29

5. Kelebihan metode demonstrasi

Didalam buku pemgsntar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam disebutkan

bahwa metode demonstrasi memiliki beberapa \kelebiahan antara lain :

a. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

b. Dapat membantu siswa untuk mengingatlebih lama tentang materi pelajaran yang

disampaikan, karena siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat bahkan

mempraktekkan secara langsung.

c. Dapat memfokuskan pengertian siswa terhadap materi pelajaran dalam waktu

yang relatife singkat.

d. Dapat memusatkan perhatian anak didik.

e. Dapat menambah pemgalaman anak didik.

f. Dapat mengurangi kesalah pahaman karena pengajaran menjadi lebih jelas dan

konkrit.

g. Dapat menjawab semua masalah yang timbul didalam pikiran setiap siswa karena

mereka ikut serta berperan secara langsung.30

(49)

Sedangkan didalam buku Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,

disebutkan beberapa keuntungan atau kebaikan dalam metode demonstrasi, yaitu :

a. Perhatian anak didik dapt dipusatkan, dan titik barat yang dianggap penting oleh

guru dapat diamati secara tajam.

b. Perhatian anak didik akan lebih terpusat kepada apa yang didemonstrasikan, jadi

proses belajar anak didik akan lebih terarah dan mengurangi perhatian anak didik

kepada masalah lain.

c. Apabila anak didik sendiri ikut aktif dalam sesuatu yang bersifat demonstrative,

maka mereka akan memperoleh pengalaman yang melekat pada jiwanyadan ini

berguna dalam pengembangan kecakapan.

Setelah melihat beberapa kenutungan dari metode demondtrasi, maka dalam

bidang studi agama, banyak yang dapat didemonstrasikan, terutama dalam bidang

pelaksanaan ibadat, seperti pelaksanaan shalat, pelaksanaan zakat, beberapa

pelaksanaan rukun haji dan lain-lain. Apabila teori menjalankan shalat yang betul dan

baik telah dimiliki oleh anak didik, maka guru harus mencoba mendemostrasikan

didepan murid. Atau dapat jiga dilakukan guru memilih seorang murid yang paling

terampil, kemudian dibawah bimbingan guru disuruh mendemonstrasikan cara shalat

yang baik dan benar didepan teman-temannya yang lain pada saat anak didik

mendemonstrasikan, guru harus mengamati langkah demi langkah dari setiap gerak-

gerik murid tersebut, sehingga kalau ada segi-segi yang kurang, guru berkewajiban

memeperbaikinya. Guru member contoh bagi tentang pelaksanaan yang baik dan

betul pada bagian-bagian yang masih dianggap kurang baik. Tindakan mengamati

(50)

pada diri anak didik kerena guru berarti telah memberi pengalaman kepada anak

didik, baik bagi anak didik yang menjalankan demonstrasi ataupun bagi yang

menyasikannya. Dengan tambahan pengalaman ini akan menjadi dasar

pengembangan kecakapan dan ketrampilan dari anak didik yang kita asuh. Di dalam

studi umum, studi olahragalah yang paling tepat digunakan metode demonstrasi, yaitu

murid yang dianggap teampil mendemonstrasikan loncat tinggi, loncat jauh dan

sebagainya.31

Dalam buku yang lain disebutkan pula mengenai keunggulan metode

demonstrasi yaitu :

a. Perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada anak yang didemonstrasikan

atau dieksperimen.

b. Memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan

terampil dalam berbuat.

c. Hal-hal yang menjadi teka-teki siswa dapat menjawab melalui eksperimen.

d. Menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena

mereka mengamati secara langsung jalannya proses demonstrasi atau eksperimen

yang diadakan.32

6. Kelemahan metode demonstrasi

a. Memerlukan waktu yang cukup banyak. Namum hal ini dapat ditanggulangi

dengan menyediakan waktu khusus yang cukup memadai untuk melaksanakan

(51)

b. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efekfif.

Oleh karena itu, perlu melengkapi semua alat yang diperlukan dalam

menggunakan metode ini.

c. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk pembelian alat. Oleh

karena itu, pihak sekolah perlu merencanakan pembelian alat-alat tersebut.

d. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu, guru dan siswa perlu

persiapan fisik, disamping penguasaan teori.

e. Bila siswa tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak efektif. Oleh

karena itu, setiap siswa harus diikutsertakan dan melarang berbuat kegaduhan.33

7. Langkah-langkah penerapan Metode Demonstrasi

a. Perencanaan

Hal yang dilakukan dalam perencanaan adalah :

1. Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapaan atau kegiatan yang

diharapkan dapat tercapai setelah metode demonstrasi b erik u t:

a. Mempertimbangkan apakah metode itu wajar dipergunakan dan merupakan

metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.

b. Apakah alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa diperoleh

dengan mudah dan apakah alat-alat itu sudah dicoba terlebih dahulu agar

sewaktu melakukan demonstrasi tidak teijadi sesuatu yang tidak diinginkan.

c. Apakah jumlah siswa memungkinkan untuk melaksanakan demonstrasi

dengan baik.

(52)

2. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilaksanakan dan sebaiknya sebelum melakukan metode demonstrasi

hendaknya melakukan percobaan terlebih dahulu agar sesuatu yang tidak

diinginkan tidak akan terjadi disaat demonstrasi berlangsung.

3. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apabila tersedia waktu untuk

member kesempatan kepada siswa menanyakan beberapa hal dan komentar

selama dan sesudah demonstrasi. Menyiapkan beberapa pertanyaan kepada

siswa untuk merangsang observasi.

4. Selama demonstrasi berlangsung, seorang guru hendaknya instropeksi diri

ap akah:

a. Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa

b. Semua media yang dipergunakan telah ditempatkan pada posisi yang baik

sehingga dapat melihatnya dengan jelas.

c. Siswa sarankan untuk membuat catatan yang diangap perlu.

5. Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik.

Namun sebaiknya terlebih dahulu mengadakan diskusi dengan siswa mencoba

melakukan demonstrasi kembali agar mereka memperoleh kecakapan-kecakapan

yang lebih baik.34

b. Pelaksanaan

Hal-hal yang mesti dilakukan adalah :

1. Memeriksa hal-hal tersebut diatas intuk kesekian kalinya

(53)

3. Mengingat poko-pokok materi yang akan dodemonstrasikan agar

demomonstrasi mencapai sasaran.

4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi

dengan baik.

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif memikirkan lebih lanjut

tentang apa yang dilihat didengarkan dalam bentuk mengajukan pertanyaan,

membandingkan dengan apa yang alian, dan mencoba melakukannya dengan

bantuan guru.

6 Menghindari ketegangan, olh karena itu guru hendaknya selalu menciptakan

suasana yang harmonis.35

c. Evaluasi

Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering diiringi

dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya kegiatan ini dapat berupa tugas,

seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut,

apakah disekolah ataukah dirumah. Selain itu, guru dan siswa mengadakan

evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan, apakah beijalan efektif sesuai

dengan tujuan yang diharapkan, ataukah ada kelemaham-kelemahan tertentu

beserta factor penyebabnya. Evaluasi dapat dilakukan pada aspek yang terlibat

dalam demonstrasi tersebut, baik yang menj angkut perencanaan, pelaksanaan,

maupun tindak lanjutnya.36

(54)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambar Umum Lokasi Penelitian

Dalam bab III ini penulis ingin paparkan keadaan lokasi dilaksanakanya penelitian

skripsi ini. Hal ini penulis pandang perlu karena untuk menghindari presepsi yang salah

lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan

dilakukan. Memaparkan kondisi riil lokasi penelitian menjadi sangat penting ketika hasil

dari penelitian ini akan dijadikan referensi, karena keadaan dan kondisi yang ada

tentunya juga dipertimbangkan untuk penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran

pendidikan agama islam ini. Secara garis besar lokasi penelitian dapat penulis sampaikan

hal-hal sebagai b erik u t:

1. Profil SD Negeri 2 Soborejo Kec. Prindsurat Kab. Temanggung

a. Alamat : Desa Soborejo Kec. Pringsurat Kab Temanggung

b. Tahun Pendirian : 1 Pebruari 1975

c. Nomor Status Sekolah : 101032304031

d. Yayasan Pengelola : Negeri

e. Jumlah Lokal : 4 lokal

f. Jumlah Kelas : 6 kelas

g. Kamar mandi/WC : 5 lokal

h. Jumlah Guru : 9 orang

(55)

j. Meja Guru : 10 buah

k. Kursi Guru : 10 buah

1. Meja Anak : 70 buah

m. Kursi Anak : 130 buah

n. Almari : 10 buah

o. Status Tanah : Desa

(56)

2. Letak Geografis

Penelitian ini dilakukan pada SD N 2 Soborejo Kec. Pringsurat, Kab.

Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Dari sisi geografis SD N 2 Soborejo tergolong

strategis karena mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum

dan hubungan daerah, kecamatan satu dan lainya cukup berdekatan tidak ada daerah

terpencil. SD N 2 Soborejo jauh dari keramain dan suasana begitu khidamd dan tetap

teijaga karena terhindar dari lalu lalang kendaraan dan kebisingankendaraan

bermotor.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini

K eterangan:

1. SD N 1 Tuksongo

2. SMP N 2 Pringsurat

3. Masjid Tuksongo

4. Balai Desa Soborejo

(57)

3. Visi SD N 2 Soborejo

Menjadi SD yang berorientasi pada pembentukan kecerdasan, trampil dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Misi SD N2 Soborejo

a. Disiplin waktu dan administrasi

b. Meningkatkan KBM melalui pendekatan ketrampilan.

c. Mengembangkan motivasi dan rasa senang belajar.

d. Mengoptimalkan dalam kegiatan kurikuler dan ko- kurukiler.

e. Memantapkan siswa dalam ketaqwaan terhadap Allah SWT.

f. Menumbuhkan rasa disiplin secara intensif kepada semua warga sekolah.

g. Menjalin keija sama yang baik dengan komite, masyarakat dan cinta tanah air.

5. Tujuan SD N 2 Soborejo

Menghasilkan siswa yang beriman, taqwa, cerdas, trampil, cinta tanah air dan

berakhlakul karimah berguna bagi nusa bangsa dan agama.

6. Kegiatan Ekstra SD N 2 Soborejo

a. Mengaji kegiatan ini meliputi BTQ (baca tulis Al- Qur’an)

b. Sholat beijam a’ah di mushola / waktu sholat zuhur

c. Membaca surat pendek terutama juzz ama

d. Komputer kegiatan ini untuk siswa kelas III sampai kelas VI

7. Keadaan Guru SD N 2 Soborejo

Dalam sebuah lembaga pendidikan guna memiliki peranan yang sangat vital

bagi kemajuan dan kualitas di lembaga tersebut tidak berbeda dengan pendidikan

(58)

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Sikuls I ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan 8 Maret

2010. Kegiatan yang dilasanakan yaitu praktek sholat. Pelaksanaan kegiatan ini mengacu

pada RPP I yang sesuai pengamatan dapat dijabarkan sebagai b erik u t:

A. Perencanaan pembelajaran yang m eliputi:

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2. Menyusun test evaluasi

B. Pelaksanaan tindakan

1. Menerangkan tentang praktek sholat

2. Anak melakukan praktek sholat

C. Observasi

1. Pengamatan siswa

a. Pengamatan terhadap keaktifan siswa

b. Pengamatan terhadap kemampuan siswa

2. Pengamatan terhadap guru

a. Pengamatan tentang tingkat keberhasilan guru dalam mengajar

b. Pengamatan tentang keberhasilan guru mengolah kelas

D. Refleksi

Dilaksanakan setelah test dan observasi

E. Hasil pengamatan, yaitu sebagai b erikut:

1. Siswa sudah banyak yang berminat dan mempunyai perhatian terhadap kegiatan

tersebut, meskipun masih ada yang kurang berminat. Dibuktikan dengan hasil

Gambar

Tabel 1. Penilain Siklus I .................................................................................
Tabel 1. Penilain Siklus I
Tabel 3. Penilaian Siklus III
Tabel 4. Angket Observasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

17.1 Semua peserta yang lulus pembuktian kualifikasi dimasukkan oleh Pokja ULP ke dalam Daftar Pendek (short list), untuk Seleksi Umum paling kurang 5 (lima) dan

Jobdiscribtion : Pemilik saham terbesar, sebagai dewan Pengawasan dan Evaluasi seluruh rumah makan PTM. Serta menjadi atasan para pimpinan RM PTM setiap cabang

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya, sehingga skripsi yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Pembelian dan Persediaan

Laboratorium Sistem Informasi dan Akuntansi Universitas Bina Nusantara, baik staf (Yuliana Lisanti, M.ITM.; I Gusti Made Karmawan, S.Kom.; Imas Halimah; Devyano Luhukay;

Bagian Panitera Muda Pidana juga mempunyai tugas untuk memproses data perkara dan data yang telah diizinkan oleh ketua pengadilan negeri Palembang, termasuk data

Penggunaan dana kapitasi di sembilan Puskesmas di Kota Semarang telah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal (2), (3) dan (4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21

persen), sehingga penggunaan dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan telah sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun

Telah dilakukan penelitian berjudul Implementasi Media Dongeng Menggunakan Video untuk Pemerolehan Bahasa Kedua di Kelas 1 MI Istiqomah Sambas Purbalingga. Penelitian ini