• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG EFEKTIF. (Studi Kasus pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG EFEKTIF. (Studi Kasus pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 1 | P a g e PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG EFEKTIF

(Studi Kasus pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya)

YULIAN ANDRIANI

123403010

Perum Tamansari Indah Blok A.39 Jln.Anyelir Kec.Kawalu Kel.Kersamenak Kota Tasikmalaya Email : dhea_yulian@yahoo.com

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi JL. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115 e-mail: info@unsil.ac.id

Dibawah Bimbingan : Euis Rosidah S.E.,M.Ak. H.Usman Mulja Kusumah S.E.Ak.

ABSTRACT

This study aims to determine the role of inventory accounting information system to support effective inventory management in the Tobacco Padud Jaya Company. Object of research in this thesis in an information system inventory accounting and inventory management. The research method used was a case study as well as data collected consist of primary and secondary data. Primery data was collected through interviews, observation and documentation, while the secondary data through literature research to dertemine the role of infentory accounting information system to support effective infentory management. The purpose of this study was to determine the role of information system in the company’s inventory accounting Tobacco Padud Jaya, to find out the effective implementation of inventory management in the company Tembakau Padud Jaya. The result showed that the role of inventory accounting information system to support effective inventory management has been accomplished, but the implementation is not sufficient

(2)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 2 | P a g e ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Menunjang Pengelolaan Persediaan Yang Efektif di Perusahaan Tembakau Padud Jaya. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah sistem informasi akuntansi persediaan dan pengelolaan persediaan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus serta data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan guna mengetahui peranan sistem informasi akuntansi persediaan dalam menunjang pengelolaan persediaan yang efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi persediaan pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya, untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan persediaan yang efektif pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa peranan sistem informasi akuntasi persediaan dalam menunjang pengelolaan persediaan yang efektif telah terlaksana namun pada pelaksanaannya belum cukup memadai.

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi ini persaingan di bidang perekonomian semakin ketat. Arus yang demikian pesat telah menimbulkan dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha. Perkembangan dunia usaha yang meningkat akan mengakibatkan besarnya persaingan yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya yaitu memperoleh laba, dimana laba dapat dicapai melalui penjualan barang kepada pelanggan. Jika perusahaan tidak mampu bersaing menghadapi perusahaan lain yang terus berkembang, maka kelangsungan hidup dan kesempatan memperluas bidang usaha akan terancam. Dalam kaitan untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan adanya pengelolaan persediaan yang efektif dengn menggunakan sistem informasi akuntansi persediaan sehingga penjualan barang dapat meningkat dan target produksi yang ditentutkan bisa tercapai.

Perkembangan ini harus selalu diikuti oleh para pengusaha dan pedagang karena tahapan pembangunan yang dicapai tidak lain untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Para pengusaha dan pedagang harus bisa mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

(3)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 3 | P a g e Untuk mengatasi permasalahan di atas maka perlu dilakukan pengelolaan persediaan dengan baik. Pengelolaan yang baik harus ditunjang dengan sistem informasi akuntansi persediaan yang memadai. Sistem informasi akuntansi yang memadai atas persediaan tersebut akan membantu mewujudkan tercapainya pengelolaan persediaan yang efektif

Atas dasar uraian di atas, mendorong penulis untuk mengadakan penelitian yang berhubungan dengan persediaan dengan judul :

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan dalam Menunjang Pengelolaan Persediaan Yang Efektif.

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi persediaan pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya.

2. Untuk mengetahui pengelolaan persediaan pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya. 3. Untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi persediaan dalam menunjang

pengelolaan persediaan pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya. TINJAUAN PUSTAKA

Persediaan

Persediaan adalah unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara kontinyu diperoleh, diolah dan kemudian dijual kembali, maka dapat dikatakan pengelolaan persediaan sangat penting artinya bagi perusahaan karena berfungsi menghubungkan antara operasi yang berurutan dengan pembuatan suatu barang.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:14.1) persediaan adalah sebagai berikut: “Persediaan adalah aktiva:

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal; b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau;

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya barang dagangan dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi

(4)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 4 | P a g e perusahaan dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.”.

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Menurut La Midjan (1995; hal-5) memberikan definisi sistem informasi akuntansi sebagai berikut :

“Sistem informasi akuntansi merupakan suatu pengolahan data akuntansi yang terdiri dari koordinasi manusia, alat dan metode yang berinteraksi dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur”.

Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Istilah Sistem Informasi Akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada dua organisasi yang identik, tetapi sebagian besar mengalami jenis kejadian ekonomi yang serupa.

Menurut Romney (2004; hal-23) tugas pokok yang dilaksanakan oleh sebuah sistem informasi akuntansi adalah :

1. Mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi bisnis secara efisien dan efektif.

2. Menghasilkan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan.

3. Melakukan pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data transaksi bisnis telah dicatat dan diproses secara akurat, serta untuk melindungi data tersebut dan aktiva lain yang dimiliki oleh perusahaan“.

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Apabila dilihat dari fungsinya, fungsi dari sistem informasi akuntansi merupakan pengembangan dari fungsi sistem akuntansi, sebagai contoh salah satu fungsi sistem akuntansi adalah memberikan informasi kepada pihak internal maupun eksternal. Hal ini dapat dipenuhi oleh sistem informasi akuntansi secara terperinci, seksama dan akurat. Oleh karena itu, sistem akuntansi sebenarnya merupakan konsep dasar perencanaan sistem informasi akuntansi.

Menurut Gillespie (2000:7) dialih bahasakan oleh Hiro Tugiman fungsi sistem informasi akuntansi terdiri dari empat fungsi yaitu:

1. Untuk menentukan hasil dari suatu operasi

2. Untuk menempatkan harta-harta dan kewajiban dalam usahanya 3. Agar sesuatu pekerjaan dapat dilaksanakan oleh sistem tersebut

(5)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 5 | P a g e 4. Untuk memberikan fasilitas perencanaan dari suatu aktivitas bisnis

menindak lanjuti suatu kinerja dan penyesuaian dari perencanaan tersebut” Secara umum fungsi sistem informasi akuntansi untuk mendorong seoptimal mungkin agar akuntansi dapat menghasilkan informasi akuntansi yang terstruktur, tepat waktu,relevan dan dapat dipercaya.

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Perusahaan dalam menjalankan segala aktivitasnya harus searah dan terencana agar segala tujuan perusahaan berhasil dengan memuaskan. Untuk itu diperlukan beberapa tujuan agar penerapan sistem informasi dapat berjalan baik dan memadai.

Tujuan sistem informasi akuntansi menurut (Willkinson, 2000:8) yang alihbahasakan oleh Marianus Sinaga adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan sistem informasi yang tepat 2. Untuk memberikan informasi yang efesien

3. Untuk memberikan informasi akuntansi yang dapat dipercaya keandalannya 4. Untuk memberikan informasi akuntansi yang berguna untuk perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan manajemen. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi bertujuan untuk menyajikan laporan atau informasi bagi pihak internal maupun eksternal sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Menurut Cushing (2000:14) yang dialihbahasakan oleh Amir Abadi Yusuf unsur-unsur sistem informasi akuntansi adalah :

1) Sumber Daya Manusia

Manusia merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan di dalam pengambilan keputusan apakah sistem dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak, manusia juga akan mengendalikan jalannya sistem. Hal ini terdapat dalam struktur organisasi yang dimiliki perusahaan yang disertai uraian tugas dan tanggung jawab.

2) Sumber Daya Modal

Ketersediaan modal yang cukup akan menunjang sistem informasi akuntansi terutama dalam mempercepat pengelolaan data, meningkatkan ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan meningkatkan kerapian bentuk informasi.

(6)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 6 | P a g e Peralatan yang memadai seperti komputer, aktiva perusahaan, dll , merupakan bentuk dari sumber daya modal.

3) Metode

Metode yang dilakukan untuk kelancaran kegiatan rutin dan proses produksi perusahaan serta metode pencatatan yang diterapkan perusahaan sehingga tepat untuk melakukan perhitungan.

4) Prosedur

Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi yang terinci dan prosedur-prosedur. Perangkat lunak (software) ditulis untuk menginstruksikan kepada komputer bagaimana untuk memproses data. Instruksi dan prosedur-prosedur untuk pengguna biasanya ditempatkan dalam prosedur-prosedur manual.

5) Informasi dan laporan

Informasi ini dapat berbentuk :

a. Formulir-formulir yang tercetak contohnya faktur, cek, dan voucher. b. Buku catatan seperti buku harian , buku jurnal ,dan buku besar.

c. Laporan-laporan seperti laporan pembelian, laporan pemakaian persediaan dan laporan persediaan di gudang.

Subsistem Sistem Informasi Akuntansi

Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

Menurut James A.Hall (2001:12) subsistem sistem informasi akuntansi terdiri dari 3 sistem, yaitu :

1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing system)

Sistem ini merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan :  Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan

 Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi (jurnal dan buku besar)

 Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka.

(7)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 7 | P a g e Sistem pemrosesan transaksi menangani peristiwa-peristiwa bisnis yang muncul secara berkala. Pada situasi seperti sekarang ini, sebuah perusahaan dapat berhadapan dengan rubuan transaksi. Untuk dapat secara efesien menangani volume transaksi sebesar itu, jenis-jenis transaksi yang sejenis dikelompokan dalam siklus transaksi. Sistem ini terdiri atas tiga siklus transaksi: siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus konversi.

2. Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan (General Ledger/Financial Reporting System)

Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan adalah subsistem yang saling erat terkait. Namun demikian, karena interdependensi operasional mereka keduanta dipandang sebagai suatu sistem tunggal yang integratif. 3. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System)

Sistem ini menyediakan informasi keuangan internal yang diperlukan untuk memanajemen sebuah bisnis. Laporan-laporan tipikal yang diproduksi oleh sistem ini meliputi anggaran, laporan varian, analisis biaya-volume-laba, dan laporan-laporan yang menggunakan data biaya lancar.

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Menurut Mulyadi (2001:18), mengemukakan bahwa :

“Sistem informasi akuntansi persediaan adalah sistem akuntansi yang dirancang untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang disimpan digudang”.

Sistem akuntansi persediaan mempunyai peranan yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan agar pengalokasian sumber daya berjalan efektif dan efesien. Sistem informasi akuntansi persediaan ini bertujuan untuk mencatatat mutasi setiap jenis persediaan yang disimpan digudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem pencatatan dan prosedur pencatatan yang dimulai dari prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli, prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang di kembalikan pada pemasok, prosedur pencatatan harga pokok persediaan produk dalam proses.

Menurut Mulyadi (2001; hal 553) sistem akuntansi persediaan :

“Berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian dan sistem retur pembelian.”

(8)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 8 | P a g e Dari pengertian di atas dapat bahwa suatu sistem akuntansi persediaan dianggap memadai bila melalui beberapa prosedur yang berkaitan erat dengan persediaan. Prosedur-prosedur tesebut adalah :

1. Prosedur Pemesanan Barang. 2. Prosedur Penerimaan Barang. 3. Prosedur Permintaan Barang 4. Prosedur Retur Barang. 5. Prosedur Penjualan.

Sistem persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu manajer apabila jenis barang tertentu memerlukan penambahan. Perusahaan dagang menggunakan sistem persediaan untuk menjamin bahwa barang tersedia untuk dijual kembali. Sebuah sistem persediaan memproses dua jenis transaksi yang dibahas dalam siklus pendapatan dan pengeluaran. Kedua transaksi tersebut adalah transaksi pembelian barang dan transaksi penjualan barang.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus, yaitu suatu jenis penelitian yang merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu subjek selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan meneliti kenyataan yang ada dalam perusahaan, kemudian data-data yang diperoleh diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan menggunakan alat-alat bantu berupa dasar-dasar teori yang telah dipelajari sebelumnya, sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti dan menarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah sinonim untuk konstruk atau hal yang sedang diteliti. Setelah memaparkan konsep dan teori, penulis perlu menentukan variabel-variabel penelitian, yang selanjutnya merumuskan hipotesis berdasarkan hubungan variabel tersebut.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 variabel, yaitu : 1. Variabel Independen (X)

(9)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 9 | P a g e Menurut Sugiyono (2013:25) variabel independen biasa juga diistilahkan dengan Variabel Stimulus atau Variabel Bebas, variabel ini dinamakan demikian karena variabel ini bebas dalam mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini sebagai variabel independen adalah “Sistem Informasi Akuntansi Persediaan” (X). 2. Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2013:25) variabel dependen sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat. Disebut variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independen. Variabel Dependen merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat ini sebagai variabel dependen adalah “Pengelolaan Persediaan yang Efektif”.

Hubungan antara variabel independen dan variabel dependen merupakan hubungan kausal, dalam arti bahwa variabel yang satu merupakan penyebab logis dari variabel lainnya, yaitu variabel dependen tergantung pada variabel independen.

Untuk lebih jelasnya, tabel operasional variabel penelitian dapat disajikan sebagai berikut :

Operasionalisasi Variabel

Variabel Deskripsi Aspek yang diteliti

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (X) Sistem informasi akuntansi persediaan

adalah sistem akuntansi yang dirancang untuk

menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang disimpan digudang. Mulyadi (2001:18)

Unsur-unsur pada Sistem Informasi Akuntansi Persediaan : 1. Formulir/dokumen 2. Jurnal 3. Buku Besar 4. Buku Pembantu 5. Laporan Pengelolaan Persediaan Yang Efektif (Y) Pengelolaan persediaan secara luas adalah secara luas fungsi pengelolaan

Prasyarat untuk tercapainya pengelolaan persediaan yang efektif :

1. Penetapan tanggung jawab dan wewenang yang jelas terhadap

(10)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 10 | P a g e persediaan meliputi

pengarahan arus dan penanganan barang secara wajar mulai dari penerimaan sampai pergudangan dan penyimpanan, menjadi barang dalam pengelolaan dan barang jadi, sampai berada di tanggan pelanggan. Willson dan Campbell (1999, 430-431) persediaan

2. Sasaran dan kebijaksanaan yang dirumuskan dengan baik

3. Fasilitas pergudangan dan

identifikasi persediaan secara lanjut

4. Klasifikasi dan identifikasi persediaan secara layak

5. Standarisasi dan simplifikasi persediaan

6. Catatan dan laporan yang cukup 7. Tenaga kerja yang memuaskan

Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013:308) mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat-alat pengukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang dikumpulkan dapat berupa keterangan tertulis dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti.

Jenis Data

Dalam penelitian ini sumber data yang diambil oleh penulis adalah sumber data primer dan data sekunder. Pengertian data primer menurut Sugiyono (2013:308) dalam bukunya bahwa “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi maupun data.”

Sedangkan data Sekunder adalah : “ Data sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari sumbernya. Sumber data sekunder yang dipakai adalah sumber tertulis seperti sumber buku, majalah ilmiah, dan dokumen-dokumen dari pihak yang terkait.”

Prosedur Pengumpulan Data

Berdasarkan sumber data yang diteliti, untuk memperoleh data primer yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut :

(11)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 11 | P a g e 1. Penelitian Lapangan (Field research)

Tujuan dari penelitian lapangan ini adalah untuk mendapatkan data primer tentang objek yang akan diteliti. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian lapangan ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara (interview)

Yaitu cara memperoleh data dengan melakukan wawancara atau mengajukan pertanyaan yang sifatnya terbuka kepada pejabat atau karyawan perusahaan untuk memperoleh penjelasan mengenai masalah yang diteliti.

b. Pengamatan (observation)

Dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap suatu aktivitas yang dijelaskan perusahaan terutama aktivitas yang dijalankan perusahaan terutama aktivitas yang terjadi pada bagian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

c. Dokumentasi

Teknik ini dipergunakan untuk mempelajari tentang keadaan. Dengan mempelajari dokumen-dokumen yang paling relevan dan mampu mendukung terhadap penelitan yang sedang dilakukan. Langkah ini dilakukan guna memperoleh data dari perusahaan berupa dokumen-dokumen persediaan.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh data sekunder yang berguna sebagai landasan teoritis dalam menganalisis inti permasalahan dengan cara mempelajari teori dan literatur-literatur, baik melalui buku, majalah, dan jurnal, maupun melalui bahan-bahan yang penulis peroleh dalam perkuliahan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.

Model/Paradigma Penelitian

Paradigma dalam penelitian ini yakni Paradigama Sederhana, yaitu hubungan dua Variabel, yakni variabel bebas (variabel independen), yaitu Sistem Informasi Akuntansi

(12)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 12 | P a g e Persediaan (X) dan variabel terikat (variabel dependen), yaitu Pengelolaan Persediaan yang Efektif (Y) tetapi mungkin ada faktor lain (

ε

) selain Sistem Informasi Akuntansi Persediaan.

Paradigma Pemikiran Keterangan :

(X) = Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Y) = Pengelolaan Persediaan yang Efektif (ε) = Variabel residu yang tidak diteliti Teknik Analisis Data

Untuk teknik analisis data yang digunakan penulis yaitu dengan data kualitatif, data tersebut akan dikelompokan terlebih dahulu kemudian akan diolah. Setelah itu diambil kesimpulan dengan mempertimbangkan dari analisis logis yang didasarkan pada teori-teori yang sudah ada dari kepustakaan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya telah menyusun sistem informasi akuntansi dengan melaksanakan unsur-unsur sistem informasi akuntansi persediaan seperti seperti Formulir/dokumen (Kartu Perhitungan Fisik Laporan Hasil Penghitungan Fisik, Bukti Penerimaan Barang, Bukti Pengeluaraan Kas, Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang, Bukti Tanda Terima), Buku Jurnal, Buku Besar, Buku Pembantu, dan Laporan.

Pengelolaan Persediaan Yang Efektif Pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya

Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa, pengelolaan persediaan yang paling efektif harus direncanakan dan diarahkan. Efektivitas pengelolaan persediaan barang juga dapat dilihat dari sejauh mana perusahaan dapat memenuhi prasyarat pengelolaan persediaan barang yang efektif. Keterangan bahwa terdapatnya penetapan tanggung jawab dan wewenang yang

Y

X

(13)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 13 | P a g e jelas atas persediaan barang pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya, dimana hal tersebut dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan masing-masing.

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Menunjang Pengelolaan Persediaan Yang Efektif

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa setiap kebijakan yang diambil oleh Perusahaan Tembakau Padud Jaya selalu mengacu pada tujuan yang ingin diperolehnya. Tujuan utama perusahaan antara lain untuk memaksimalkan keuntungan dan menjaga kelangsungan hidup usahanya. Perusahaan Tembakau Padud Jaya akan berusaha mencapai tujuannya dengan menerapkan serangkaian kebijakan tertentu yang terintegrasi satu dengan lainnya sehingga dapat mempertahankan keberadaannya dalam pasar. Perusahaan Tembakau Padud Jaya merancang sistem informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan dan mengelola persediaan, hal tersebut didapat dari transaksi-transaksi berupa informasi dari formulir/dokumen, buku jurnal, buku besar, buku besar pembantu dan laporan yang nantinya akan dijadikan laporan untuk keuangan perusahaan. Namun pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya bahwa sistem informasi akuntansi persediaan belum berperan dalam pengelolaan persediaan yang efektif.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan diatas, mengenai Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Menunjang Pengelolaan Persediaan Yang Efektif, dilakukan penelitian pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya, dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Sistem informasi akuntansi persediaan di Perusahaan Tembakau Padud Jaya telah diterapkan dengan baik. Hal ini didukung dengan adanya unsur-unsur dari sistem informasi akuntansi tersebut, khususnya mengenai persediaan, yaitu : Formulir/dokumen, buku jurnal, buku besar, buku pembantu, laporan yang beroprasi pada persediaan dan alat yang digunakan untuk memfasilitasi setiap aktivitas bagian-bagian yang terkait dengan persediaan.

2. Pengelolaan persediaan yang efektif pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya telah diterapkan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa prasyarat pengelolaan

(14)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 14 | P a g e persediaan yang efektif yang diterapkan oleh Perusahaan Tembakau Padud Jaya, diantaranya :

 Penetapan tanggung-jawab dan wewenang yang jelas terhadap persediaan di Perusahaan Tembakau Padud Jaya terbentuk dengan sangat baik dan terorganisir.

 Sasaran dan kebijaksanaan yang dirumuskan dengan baik pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya mencakup beberapa pertimbangan dan selalu berhati hati dalam mengambil kebijakan dan tindakan.

 Fasilitas pergudangan dan identifikasi persediaan secara lanjut di Perusahaan Tembakau Padud Jaya berjalan dengan baik.

 Klasifikasi dan identifikasi persediaan secara layak di Perusahaan Tembakau Padud Jaya dapat terkontrol dengan baik.

 Standarisasi dan simplifikasi persediaan pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya dapat terkontrol dengan baik.

 Catatan dan laporan yang cukup pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya telah diterapkan dengan baik.

 Tenaga kerja yang memuaskan di Perusahaan Tembakau Padud Jaya terbentuk dengan baik dan terorganisir.

3. Peranan sistem informasi akuntansi persediaan pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya telah berperan dalam menunjang pengelolaan persediaan yang efektif. Hal ini terlihat dengan tercapainya unsur-unsur sistem informasi akuntansi persediaan dan prasyarat pengelolaan persediaan yang efektif.

SARAN

Berdasarkan simpulan yang telah di paparkan diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan Tembakau Padud Jaya sebaiknya membuat pemisahan tugas antara bagian penerimaan barang dan penyimpanan barang dari bagian gudang. Jika tidak memungkinkan, sebaiknya ada orang independen yang turut mengawasi pada saat penerimaan barang. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kehilangan barang meningkatkan efektifitas dan efisiensi yang tepat dalam perusahaan. Dan

(15)

Jurnal Ekonomi Akuntansi, Oktober 2016 15 | P a g e pemantauan terhadap persediaan barang yang dilaksanakan melalui stock opname secara periodik sebaiknya ditingkatkan lagi, dengan membentuk fungsi internal auditor agar lebih efektif dalam memantau persediaan barang. Dan juga penambahan formulir/dokumen dan laporan yang sesuai dengan unsur-unsur sistem informasi akuntasi persediaan untuk lebih mengefektifkan pencatatan laporan yang terjadi pada Perusahaan Tembakau Padud Jaya dengan itu penulis sarankan agar dapat dipertahankan dan bahkan disempurnakan dalam pelaksanaannya agar tercapainya pengelolaan persediaan yang efektif sehingga kelancaran dari semua proses sesuai dengan harapan perusahaan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang bermaksud melakukan penelitian berkaitan dengan sistem informasi, peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai variabel lainnya yang mempunyai hubungan dengan sistem informasi akuntansi persediaan selain dengan pengelolaan persediaan yang efektif seperti audit internal persediaan.

Referensi

Dokumen terkait

Rendahnya kepuasan kerja dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti mangkir kerja, mogok kerja, kerja lamban, pindah kerja dan kerusakan yang disengaja. Karyawan yang

BMT Asy-Syifa Weleri Kendal diharapkan lebih meningkatkan kuantitas kerjanya, pengetahuannya, dan perencanaan kerjanya, secara terus menerus terhadap anggota

SCRABBLE GAME ON THEIR COMPETENCE IN ARRANGING ENGLISH VOCABULARY AT THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMP NEGERI 8 KOTA CIREBON .” This thesis is presented to t he English

Skor awal Siklus I.. siswa yang belum mampu mencapai batas kriteria tanggung jawab belajar karena berada pada kategori sedang dan rendah. Oleh karena itu dilakukan

Analisis ini bertujuan untuk menemukan makna konotasi dari tanda yang bersifat manipulatif dan kemungkinan efek atau reaksi yang ditimbulkan dari penggunaan tanda tersebut oleh

1. Pembayaran langsung melalui Teller Bank Mega Syariah di kampus UIR atau kantor Bank Mega Syariah seluruh Indonesia. Pembayaran/Transfer menggunakan kartu ATM di jaringan

62 Penelitian lain oleh Kwawukume EY et al tentang usia menopause pada wanita dari negara berkembang menunjukkan bahwa usia alami pada saat menopause adalah 4 tahun lebih dini

ALAMAT PERUSAHAAN/ NO SIUP TANGGAL NPWP NAMA PEMILIK/ BIDANG KBLI JENIS BARANG/JASA NILAI NO TELP (ULANG/HERREGISTRASI) SIUP PENANGGUNG USAHA DAGANGAN UTAMA INVESTASI.. JAWAB (Rp)