• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross sectional untuk mengetahui kadar estradiol serum pada wanita menopause dengan sindroma vasomotor dan tanpa sindroma vasomotor serta penelitian analitik untuk mengetahui perbedaan kadar estradiol serum wanita menopause dengan sindroma vasomotor derajat ringan, sedang, dan berat..

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

- Penelitian dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara - RSUP Haji Adam Malik Medan, Rumah Sakit Jejaring FK USU Medan, dan Laboratorium Klinik Prodia Medan.

- Waktu penelitian dimulai bulan Februari 2015 sampai dengan April 2015.

(2)

3.3. Populasi Penelitian 3.3.1. Populasi Target

Populasi target adalah wanita yang telah memasuki masa menopause di RSUP Haji Adam Malik dan Rumah Sakit Jejaring FK USU Medan.

4.3.2. Populasi Terjangkau

Wanita menopause berumur 45-65 tahun yang bekerja di RSUP Haji Adam Malik dan Rumah Sakit Jejaring FK USU Medan yang mengalami sindroma vasomotor dan tanpa sindroma vasomotor.

3.4. Kriteria Penelitian

3.4.1. Kriteria Inklusi

a. Wanita berusia 45-65 tahun dengan menopause fisiologis. b. Telah berhenti haid minimal dalam 12 bulan sampai dengan

maksimal 24 bulan berturut-turut dengan dan tanpa sindroma vasomotor.

c. Tidak pernah mendapat pengobatan sulih hormon.

d. Tidak pernah mengalami operasi pengangkatan rahim dan kedua indung telur.

e. Tidak memiliki riwayat gangguan psikiatrik (Kejiwaan). f. Tidak menderita penyakit keganasan.

g. Tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, diabetes mellitus, osteoporosis, dan tekanan darah tinggi.

(3)

h. Tidak memiliki kebiasaan minum alkohol. i. Tidak memiliki kebiasaan merokok.

3.4.2. Kriteria Eksklusi

a. Sampel darah rusak dan tidak dapat dilakukan pemeriksaan.

3.5 Sampel dan Besar Sampel

Pengumpulan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dimana setiap sampel yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan ke dalam penelitian.

Dengan menggunakan rumus penentuan besar sampel untuk menguji perbedaan dua rata-rata yaitu :

Besar sampel penelitian dihitung secara statistik berdasarkan

rumus :21 2

n1 = n2 = 2 (Zα + Zβ) x SD X1 – X2 Dimana :

Zα = Nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya bergantung pada nilai α yang ditentukan. Nilai α = 0,05 Zα = 1,96

Zβ = Nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya bergantung

pada nilai β yang ditentukan. Nilai β = 0,10 Zβ = 1,28

S = Simpangan baku gabungan = 5,05 pg/ml ((Joanne Kaye Mansfield, 2011)49

(4)

X1-X2 = Selisih minimal rerata yang dianggap bermakna = 4 pg/ml n1 = n2 = 24,99  dibulatkan menjadi 25 orang (jumlah sampel masing-masing kasus dan kontrol), N= 50 orang.

3.6 Variabel Penelitian A. Variabel Dependan

- Wanita menopause dengan sindroma vasomotor B. Variabel Independen

- Kadar estradiol serum

3.7 Batasan Operasional

No Variable Definisi Cara dan

alat ukur Kategori Skala 1 Menopause kejadian dimana

tidak mendapatkan menstruasi minimal dalam 12 bulan berturut-turut dengan atau tanpa keluhan subjektif . Anamnesa dan diagnosa Menopause dari perhitungan jumlah bulan lamanya amenore selama 12 bulan berturut-turut 1.Wanita Menopause dengan sindroma vasomotor (kasus) 2.Wanita menopause tanpa sindroma vasomotor (kontrol) Skala nominal

2 Usia Usia dalam tahun dihitung Kalender dalam Menghitung jumlah tahun Usia 45-50 tahun

(5)

berdasarkan tahun kelahiran. hitungan tahun dari sejak tahun kelahiran sampai serum diambil Usia 51-55 tahun Usia 56-60 tahun Usia 61-65 tahun (Skala ordinal/variabel kategorik) 3 Usia saat

menopause Usia dalam tahun dihitung berdasarkan tahun kelahiran. Kalender dalam hitungan tahun Menghitung jumlah tahun dari sejak tahun kelahiran sampai periode terjadinya menopause Usia 45-50 tahun Usia 51-55 tahun Usia > 55 tahun (Skala ordinal/variabel kategorik) 4 Indeks Massa Tubuh (IMT) Indeks Massa Tubuh berdasarkan kriteria WHO tahun 2000. Alat pengukur berat badan/timb angan dalam satuan kilogram serta alat pengukur tinggi badan dalam satuan meter dan kalkulator untuk menghitung indeks massa tubuh. Dihitung berdasarkan rumus berat badan dalam satuan kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam satuan meter dikuadratkan (m2) hasilnya akan menunjukka n klasifikasi IMT tertentu berdasarkan kriteria WHO tahun 2000. Klasifikasi IMT berdasarkan kriteria WHO untuk regio Asia-Pasifik tahun 2000 adalah sebagai berikut: Underweight < 18,5 kg/m2 Normal Range18,5 – 22,9 kg/m2 Overweight 23-24,9 kg/m2 Obese>25 kg/m2 (Skala ordinal/variabel kategorik)

(6)

5 Lama

menopause wanita berusia di atas 40 tahun yang sudah tidak mengalami menstruasi selama 1 tahun. Kalender dalam hitungan tahun Dihitung dari tahun saat tidak terjadi haid dalam satuan tahun. Jumlah tahun sudah mengalami menopause 6 Kadar estradiol serum Hormon estrogen alamiah dengan gugus kimiawi phenolic alcohol C18H24O2 yang secara umum disekresi oleh ovarium Chemilumin enescent Melihat hasil Chemilumine nescent

Nilai kadar ( dari laboratorium) 7 Sindroma vasomotor Sindroma yang terjadi akibat menurunnya estrogen yang berakibat pada gangguan sistem parasimpatik yang berdampak pada reaksi vasomotorik Anamnesis Ringan Sedang Berat Sensasi panas tanpa berkeringat Sensasi panas Sampai Berkeringat tapi tidak mengganggu pekerjaan Sensasi panas sampai berkeringat yang mengakibatkan gangguan seperti tidur

(7)

dan

kegiatan sehari-hari

3.8. Proses Penelitian

Pengambilan dan pengiriman sampel

Wanita menopause yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan dalam penelitian dengan mendapat penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan, manfaat dan prosedur penelitian dan menandatangani persetujuan untuk mengikuti penelitian.

Dilakukan wawancara berupa anamnesa keluhan dan pemeriksaan fisik pada setiap sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Selanjutnya sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu wanita menopause dengan sindroma vasomotor dan wanita menopause tanpa sindroma vasomotor. Kemudian dilakukan pengambilan sampel darah dari masing-masing kelompok sebanyak 5 cc dari vena mediana cubiti dengan spuit 5 cc dan sampel darah kemudian dikirim segera ke Laboratorium Klinik Prodia Medan.

- Bahan : Serum diperoleh dari darah yang diambil dari vena mediana cubiti sebanyak 5 cc, dipisahkan secara pemusingan.

Prosedur pemeriksaan kadar estradiol serum :

- Alat / instrumentasi :

(8)

b. Kapas dan alkohol 76 %

c. Pembendung / tourniquet yang mudah dilepas d. Tabung pemeriksaan

e. Sentrifuge

f. Label nama / identitas penderita

g. Chemiluminenescent, Automatic Chemistry Analyzer (Advia)

1. Mengeluarkan 80 uL sampel dan 75 uL reagen Ancillary pack

kedalam cuvetteI dan akan di inkubasi selama 4,5 menit pada suhu 370C.

Prinsip pemeriksaan kadar estradiol serum :

Estradiol endogen yang terkandung didalam satu sampel dilepaskan dari protein pengikatnya oleh senyawa pelepas. Kemudian, satu antibodi monoklonal anti-estradiol yang dilabeli dengan acridinium ester ditambahkan agar dapat berikatan dengan estradiol yang tersedia. Akhirnya, satu fase kaptur padat turunan estradiol ditambahkan kedalam reaksi untuk berkompetisi dengan estradiol di dalam pengikatan antibodi yang dilabeli acridinium. Setelah dilakukan pembilasan, asam dan basa akan dikeluarkan untuk menginisiasi satu reaksi chemiluminescent.

Sistem ini akan secara otomatis melakukan kerja berikut ini:

2. Mengeluarkan 75 uL Reagent Lite dan akan di inkubasi selama 2,75 menit pada suhu 370C.

(9)

3. Mengeluarkan 100 uL Reagent fase padat dengan 25 uL

Ancillary well dan akan di inkubasi selama 5,5 menit pada suhu 370C.

4. Memisahkan, mengaspirasi, dan membilas cuvettel dengan Wash 1.

5. Mengeluarkan masing 300 uL dari reagen asam dan basa untuk menginisiasi satu reaksi chemiluminescent.

Jumlah estradiol yang dijumpai didalam sampel pasien berbanding terbalik dengan jumlah unit cahaya relatif (RLU) yang terdeteksi oleh sistem.

3.9 Analisa data

Data di analisa secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi dari karakteristik, nilai mean, dan standard deviasi serta data numerik. Distribusi data-data karakteristik subjek penelitian dan kadar estradiol serum dari wanita menopause dengan sindroma vasomotor dan non vasomotor kemudian ditentukan. Untuk mengetahui perbedaan rerata kadar estradiol serum pada penderita sindroma vasomotor berdasarkan derajat ringan, sedang, dan berat dilakukan uji statistik Anova. Sementara, korelasi karakteristik wanita menopause dengan dan tanpa sindroma vasomotor terhadap kadar estradiol serum ditentukan dengan memakai korelasi Spearman.

(10)

3.10. Etika penelitian

a. Mendapat persetujuan dari subjek yang diteliti dengan menandatangani persetujuan mengikuti penelitian.

b. Penelitian ini diajukan ke Komisi Etika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan ethical clearance. c. Semua biaya penelitian dan komplikasi penelitian ditanggung oleh

peneliti.

(11)

3.11. Alur penelitian

Wanita Menopause yang memenuhi Kriteria Inklusi

Sampel Penelitian

Sindroma Vasomotor (+) Sindroma Vasomotor (-)

Pemeriksaan Kadar Estradiol Serum (pg/ml)

Analisis Data

Ringan Berat

(12)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan dan Rumah Sakit Jejaring FK USU Medan dengan total sampel sebanyak 60 orang dengan masing-masing kasus Sindroma Vasomotor sebanyak 34 orang dan kasus Non Sindroma Vasomotor sebanyak 26 orang. Setiap kelompok diambil serum estradiolnya dan kemudian diperiksakan di Laboratorium Klinik Prodia Medan.

Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik Kelompok Penelitian Jumlah Menopause Sindroma Vasomotor Menopause Non Sindroma Vasomotor N % N % Usia (Tahun) 45 – 50 0 ,0 22 84,6 22 (36,7%) 51 – 55 11 32,4 4 15,4 15 (25,0%) 56 – 60 14 41,2 0 ,0 14 (23,3%) 61 – 65 9 26,4 0 ,0 9 (15,0%) IMT Normoweight 34 100,0 0 ,0 34 (56,7%) Obese 0 ,0 22 84,6 22 (36,7%) Overweight 0 ,0 4 15,4 4 (6,7%) Jumlah 34 100,0 26 100,0 60 (100,0%)

(13)

Usia Menopause (Tahun) 45 – 50 0 ,0 25 96,1 25 (41,7%) 51 – 55 24 70,6 1 3,9 25 (41,7%) 56 – 60 10 29,4 0 ,0 10 (16,7%) Jumlah 34 100,0 26 100,0 60 (100,0%)

Lama Menopause (Tahun)

1 - 2 5 14,7 26 100 31 (51,7%)

3 - 4 9 26,5 0 0 9 (15,0%)

≥5 20 58,8 0 ,0 20 (33,3%)

Jumlah 34 100,0 26 100,0 60 (100,0%)

Tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok kasus Sindroma Vasomotor pada penelitian ini sebagian besar dijumpai pada kelompok usia 56 – 60 tahun (41,2%) dan diikuti pada kelompok usia 51 - 55 tahun (32,4%) dan yang terendah pada kelompok usia 61 – 65 tahun (26,4%). Pada kelompok kasus Non Sindroma Vasomotor umumnya dijumpai pada kelompok usia 45 - 50 tahun (84,6%) dan diikuti pada kelompok usia 51-55 tahun (15,4%) dan tidak ada yang berumur diatas 56 tahun. Disini perlu dicatat bahwa, usia subjek adalah usia pada saat sampel darah diambil, dan bukan usia pada saat menopause dimulai. Usia ini dicantumkan untuk menentukan sudah berapa lama masa menopause berlangsung dengan mengurangi usia sekarang dengan usia pada saat menopause dimulai.

Berdasarkan status IMT, kelompok kasus Sindroma Vasomotor seluruhnya dengan status normoweight (100,0%) sedangkan pada

(14)

kelompok kasus Non Sindroma Vasomotor umumnya dijumpai dengan status obese (84,6%) dan terendah status overweight (15,4%).

Temuan ini bertolak belakang dengan temuan oleh Amabebe E et al pada tahun 2014 yang menunjukkan adanya hubungan yang secara signifikan positif antara IMT dan tingkat dan volume keringat yang disekresi. Peningkatan IMT di identifikasi sebagai faktor resiko peningkatan keringat selama menopause khususnya selama masa perimenopause.59

Temuan yang bertolak belakang lainnya dilaporkan oleh SWAN (N=3,302), dimana wanita yang tidak dijumpai atau jarang mengalami VMS memiliki IMT 28 kg/m2, sementara subjek yang sering mengalami keluhan VMS (mengalami VMS paling lama 6 hari dalam 2 minggu terakhir) dijumpai dengan IMT 31 kg/m2. Hubungan antara VMS dan IMT yang lebih tinggi ini tetap bertahan walaupun telah dikontrol dengan faktor resiko yang terkait.60,61

Akan tetapi, sudah lama diketahui bahwa obesitas malah merupakan faktor yang melindungi terhadap VMS karena androgen yang diaromatisasi menjadi estrogen di dalam lemak tubuh. Wanita dengan jaringan adiposa yang lebih banyak diperkirakan beresiko lebih rendah untuk mengalami VMS karena kadar estrogen yang dimiliki lebih tinggi.58

Berdasarkan usia menopause, kelompok Sindroma Vasomotor sebagian besar mengalami menopause pada usia 51 – 55 tahun (70,6%) dan terendah pada usia 56 – 60 tahun (29,4%). Sedangkan pada kelompok Non Sindroma Vasomotor umumnya dijumpai mengalami

(15)

menopause pada usia 45 – 50 tahun (96,1%). Hal ini menunjukkan bahwa pada kasus Non Sindroma Vasomotor mengalami menopause lebih dini daripada kasus Sindroma Vasomotor.

Penelitian oleh Stanford et al menunjukkan bahwa umur median pada saat menopause alami terjadi di negara maju rata-rata adalah 50-51 tahun.62 Penelitian lain oleh Kwawukume EY et al tentang usia menopause pada wanita dari negara berkembang menunjukkan bahwa usia alami pada saat menopause adalah 4 tahun lebih dini dari usia menopause negara yang sudah maju.63 Menopause yang terjadi sebelum usia 46 tahun dihubungkan dengan tingkat mortatilitas yang bermakna.64

Dalam satu penelitian oleh Stefanopoulou E pada tahun 2014, usia median menopause alami di Uni Emirat Arab adalah 48 tahun dan usia harapan hidup rata-rata seorang wanita adalah 76,2 tahun.65,66

Vehid S et al juga menunjukkan bahwa usia menopause alami adalah 47,5 ± 3,9 tahun, sementara usia mediannya adalah 47 tahun, dengan usia onset menopause terendah 32 tahun dan tertinggi 58 tahun.46

Ola Orun pada tahun 2009 melaporkan usia mean menopause secara keseluruhan berdasarkan wawancara adalah 48.5 ± 4.6 tahun, dengan usia median 49 tahun. Diantara yang mengalami menopause dalam penelitian ini dengan usia mean responden adalah 52.6 ± 4.8 tahun dan menopause terjadi antara usia 31 dan 60 tahun. Tiga belas wanita (2,7%) mengalami menopause secara prematur (30-39 tahun), sementara 38 wanita (7,8%) mengalami menopause alami pada usia yang lebih lanjut (55 tahun ke atas).44

(16)

Tabel di atas menjelaskan bahwa kelompok Sindroma Vasomotor lebih banyak dengan lama menopause ≥ 5 tahun (58,8%) dan terendah dengan lama menopause 1-2 tahun (14,7%). Sedangkan pada kelompok Non Sindroma Vasomotor seluruhnya dengan lama menopause 1-2 tahun (100%).

Tabel 4.2. Kadar Estradiol Serum Antara Kelompok Penelitian Kel.Penellitian

N Mean Rank Kadar Estradiol

(pg/ml) Sindroma Vasomotor 34 17,50

Non Sindroma Vasomotor 26 47,50

Total 60

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mean rank kadar esteradiol serum kelompok penelitian non sindroma vasomotor lebih tinggi daripada mean rank kelompok penelitian sindroma vasomotor.

Menurut penelitian Wahdi tahun 2003, melaporkan bahwa rerata kadar estradiol serum pada seluruh subjek adalah 9,557 pg/mL. Sedangkan rerata kadar estradiol serum pada kelompok non vasomotor adalah 14,160 pg/mL, dan pada kelompok vasomotor adalah 4,953 pg/mL. Hasil pengujian statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,01) dimana wanita menopause dengan sindroma vasomotor memiliki kadar estradiol yang lebih rendah dibandingkan wanita menopause tanpa sindroma vasomotor.43

(17)

Kekurangan estrogen akan berpengaruh pada sistem parasimpatis sehingga menyebabkan reaksi vasomotorik, berupa gejolak panas, banyak berkeringat, pusing dan jantung berdebar-debar, serta insomnia.11,26

Ketidakstabilan vasomotor ini disebabkan defisiensi estradiol yang menghilangkan prekursor sintetis estrogen-katekolamin, sehingga terjadi penurunan kendali simpato-hipotalamik yang mempengaruhi pengaturan panas dan sistem kardiovaskuler. Selama masa prodromal terjadi semburan panas, kadar adrenalin serum meningkat dan mengakibatkan palpitasi. Kira-kira 30 detik kemudian, noradrenalin serum menurun yang mengakibatkan vasodilatasi dan peningkatan aliran darah. Vasodilatasi terbatas pada kulit muka, lengan atas dan tangan. Vasodilatasi dan peningkatan aliran darah meningkatkan temperatur kulit dan mengakibatkan perseperasi. Semburan panas dan keluarnya keringat yang berlebihan merupakan mekanisme kompensasi untuk mengadakan sinkronisasi antara temperatur sentral dengan menghilangkan panas perifer.15,31,43

(18)

Tabel 4.3. Perbedaan Rerata Kadar Estradiol Serum Wanita Menopause Dengan Sindroma Vasomotor Berdasarkan Derajat Keluhan

DERAJAT Kadar Estradiol (pg/mL) p*

N Mean Std. Deviation

RINGAN 4 25,80 2,34 0,0001

SEDANG 15 15,58 2,64

BERAT 15 11,80 0,00

*) Uji Anova

Dari tabel 4.3. di atas didapatkan rerata kadar estradiol wanita menopause dengan sindroma vasomotor derajat ringan, sedang, dan berat berturut-turut adalah 25,80 ± 2,34 pg/ml; 15,58 ± 2,64 pg/ml; 11,80 pg/ml. Analisa statistik dengan uji Anova didapatkan perbedaan yang bermakna terhadap kadar estradiol wanita menopause pada berbagai tingkatan derajat keluhan vasomotor dengan pvalue 0,0001 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin berat derajat sindroma vasomotor maka kadar estradiol serum semakin rendah.

Sejauh ini belum ada penelitian yang melaporkan perbedaan kadar estradiol berdasarkan derajat sindroma vasomotor yang dijumpai.

Wahdi pada tahun 2003 melaporkan bahwa 63% subjek dalam penelitiannya merasakan keluhan dalam 1–2 tahun setelah berhenti haid, 30% merasakan keluhan sejak 1–2 tahun sebelum berhenti haid sampai

(19)

dengan 1–2 tahun setelah berhenti haid, dan 7% merasakan keluhan dalam 1 tahun setelah berhenti haid.43

Tabel 4.4. Korelasi Karakteristik Wanita Menopause Dengan Kadar Estradiol Serum Kadar Estradiol (pg/ml) Spearman's rho

Usia (tahun) Correlation Coefficient -,859** Sig. (2-tailed) ,000 N 60 Indeks Massa Tubuh (kg/m2) Correlation Coefficient ,699 Sig. (2-tailed) ,316 N 60 Usia Menopause (tahun) Correlation Coefficient -,830** Sig. (2-tailed) ,000 N 60 Spearman's rho Lama Menopause (tahun) Correlation Coefficient -,880** Sig. (2-tailed) ,000 N 60

Berdasarkan tabel 4.4 menjelaskan bahwa ada korelasi negatif yang kuat dan bermakna antara usia wanita menopause dengan kadar estradiol dengan nilai r = -0,859 yang menunjukkan bahwa peningkatan

(20)

usia akan merendahkan kadar estradiol serum. Indeks Massa Tubuh juga

menunjukkan adanya korelasi positif yang bermakna dengan nilai r = 0,699 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi IMT maka kadar

estradiol serum semakin tinggi.

Tabel di atas menjelaskan bahwa ada korelasi negatif yang bermakna antara usia menopause dengan kadar estradiol dengan nilai r = -0,830 yang menunjukkan bahwa usia menopause yang lebih lama akan merendahkan kadar estradiol. Demikian juga ada korelasi negatif yang bermakna antara lama menopause dengan kadar estradiol dengan nilai r = -0,880 yang menunjukkan bahwa semakin lama menopause akan merendahkan kadar estradiol.

Sejauh ini, belum ada penelitian yang melaporkan hubungan antara karekteristik usia, usia menopause, lama menopause, dan IMT dengan kadar estradiol serum.

Laporan oleh Col NF pada tahun 2009 menunjukkan bahwa 205 wanita menopause yang diikuti selama 13 tahun tampaknya mendukung fakta bahwa durasi rata–rata sindroma vasomotor yang mengganggu adalah 5 tahun, yang secara bermakna lebih lama dibandingkan laporan– laporan sebelumnya.

Blumel JE juga menunjukkan bahwa dari seluruh wanita yang terlibat dalam penelitiannya, 54,5% dijumpai dengan VMS (derajat berapapun), dengan 9,6% yang dijumpai dengan keluhan yang mengganggu. Tingkat VMS secara signifikan meningkat dari satu tahap menopause ke tahap menopause berikutnya, dengan puncak yang di

(21)

jumpai pada wanita pasca menopause dini (68,5%) dan penurunan yang lebih lanjut pada subjek dengan pasca menopause lanjut (60,6%). Lebih dari setengah (63,6%) wanita dengan rentang onset menopause 10-15 tahun tetap dijumpai dengan VMS.46

Menurut Wahdi (2003) juga melaporkan adanya hubungan karekteristik yang bermakna dalam hal usia responden, usia menopause, lama menopause, IMT, dan paritas terhadap kadar estradiol serum. Sedangkan usia menars, status pernikahan, pendidikan, dan pekerjaan tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Usia wanita menopause yang lebih tua dan lama menopause yang lebih lama memperlihatkan kadar estradiol serum yang lebih rendah. Sedangkan wanita menopause gemuk memiliki kadar estradiol serum lebih tinggi.43

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Karakteristik subjek penelitian kelompok penelitian Sindroma Vasomotor pada penelitian ini sebagian besar dijumpai pada kelompok usia 56 – 60 tahun, sedangkan pada kelompok penelitian Non Sindroma Vasomotor umumnya dijumpai pada kelompok usia 45 - 50 tahun .

2. Berdasarkan karakteristik Indeks Masa Tubuh (IMT), kelompok Sindroma Vasomotor umumnya dijumpai dengan kondisi normoweight, sedangkan pada kelompok Non Sindroma Vasomotor umumnya dijumpai dengan kondisi obese.

3. Berdasarkan usia menopause, kelompok Sindroma Vasomotor sebagian besar mengalami menopause pada usia 51 – 55 tahun. Sedangkan pada kelompok Non Sindroma Vasomotor sebagian besar mengalami menopause pada usia 45 – 50 tahun.

4. Kelompok Sindroma Vasomotor lebih banyak dengan lama menopause

≥ 5 tahun dan terendah dengan lama menopause 1–2 tahun. Sedangkan pada kelompok Non Sindroma Vasomotor seluruhnya dengan lama menopause 1-2 tahun.

5. Kadar estradiol serum kelompok penelitian Sindroma Vasomotor memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan Non Sindroma Vasomotor.

(23)

6. Ada perbedaan yang bermakna terhadap kadar estradiol serum wanita menopause pada berbagai tingkatan derajat keluhan vasomotor. Semakin berat derajat sindroma vasomotor maka kadar estradiol serum semakin rendah.

7. Dijumpai korelasi yang bermakna pada masing-masing karakteristik terhadap kadar estradiol serum wanita menopause.

5.2. SARAN

1. Pada wanita usia ≥ 51 tahun mulai mengalami keluhan sindroma vasomotor oleh karena kadar estradiol serum lebih rendah daripada yang tidak mengalami keluhan. Dengan demikian wanita usia ≥ 51 tahun dengan sindroma vasomotor sebaiknya memeriksakan diri untuk mendapatkan penanganan yang memadai.

2. Penulis menganjurkan perlu dilakukan penelitian lanjutan di dalam hal ini, terutama untuk menentukan titik potong kadar estradiol serum untuk penderita sindroma vasomotor derajat ringan, sedang, dan berat. Hal ini pada gilirannya dapat di tindak lanjuti dengan penelitian prospektif yang meneliti tentang pemberian dosis terapi sulih hormon, terutama estrogen, dan lebih spesifik lagi seberapa banyak dosis yang dapat diberikan untuk masing–masing derajat di atas.

Gambar

Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian
Tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok kasus Sindroma  Vasomotor  pada penelitian ini sebagian besar dijumpai pada kelompok  usia  56 – 60 tahun (41,2%) dan diikuti pada kelompok usia 51 - 55 tahun  (32,4%)  dan yang terendah pada kelompok usia 61 –  65
Tabel di atas menjelaskan bahwa kelompok  Sindroma Vasomotor  lebih banyak  dengan lama menopause   ≥ 5 tahun (58,8%) dan terendah  dengan lama menopause 1-2 tahun (14,7%)
Tabel  4.3.  Perbedaan Rerata Kadar Estradiol Serum Wanita  Menopause Dengan Sindroma Vasomotor Berdasarkan  Derajat Keluhan
+2

Referensi

Dokumen terkait

1. Setiap komandan satuan bertanggung jawab atas kemampuan dan kesiapan satuannya. Kemampuannya tersebut hanya dapat dicapai dengan latihan yang keras dan efektif. Oleh

Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, setiap kegiatan harus diawali dengan adanya pengorganisasian kantor yang baik pula hal ini dimaksud agar pelaksanaan

taraf signifikansi 5% sebesar 1,980 dengan N=114, dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Prestasi Belajar terhadap

Caranya, rangkaikanlah gagasan-gagasan pokok setiap paragraf hasil kerjamu di atas dengan menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang tepat.  Mendiskusikan :

Dari tabel diatas terlihat bahwasanya ada dua waktu terjadinya bullying tersebut yaitu pada saat jam pelajaran dan juga pada saat jam istirahat dimana pada dua waktu

Hal yang diteliti meliputi bagaimana merangkai alat yang menghasilkan pirolisis lambat, berapa banyak minyak yang dihasilkan dari limbah plastik tersebut, bagaimana

- Ruang sampel adalah banyaknya kemungkinan kejadian yang mungkin terjadi dari

Atas nama Direksi PT Tempo Scan Pacific Tbk dan entitas anak (“Tempo Scan”) kami ingin memberikan laporan yang berkaitan dengan kinerja keuangan dan kegiatan usaha inti Tempo