43 4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskriptif Obyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Berdasarkan spesifikasi data yang diamati sebelumnya, secara rinci perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015 adalah sebanyak 137. Berdasarkan pemilihan populasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dari 137 perusahaan tersebut terdapat perusahaan yang tidak dipilih sebagai sampel karena tidak memenuhi kriteria, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.1
Prosedur Penarikan Sampel Perusahaan dengan metode Purposive Sampling
No Kriteria Sampel Penelitian Total
1 Perusahaan yang konsisten terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2013-2015 secara berturut-turut
137 2 Perusahaan yang tidak melaporkan CSRnya (0) 3 Perusahaan yang bukan sebagai peserta PROPER (Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) tahun 2013-2015 secara berturut-turut
(87)
4 Perushaan yang tidak melaporkan biaya CSRnya selama periode tahun 2013-2015
(13) 5 Perusahaan yang menunjukkan rugi selama periode tahun
2013-2015
(3) Sampel perusahaan dengan metode purposive sampling 34 Jumlah data diolah periode pengamatan 4 (empat) tahun 102 Sumber : Data diolah, 2016
Berdasarkan penarikan sampel tersebut maka didapatkan 34 perusahaan yang
menjadi sampel dalam penelitian ini dengan empat tahun pengamatan, sehingga total data yang diolah adalah 102.
Data sampel perusahaan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 4.2
Data Sampel Perusahaan
ADES (Akasha Wira International Tbk) 1 Food And Baverages AKPI (Argha Karya Prima Industry Tbk) 1 Plastic and Glass
Product
ALDO (Alkindo Naratama Tbk) 1 Paper and Allied
Product
AMFG (Asahimas Flat Glass Tbk) 2 Plastic and Glass
Product ASGR
PT Astra Graphia Tbk
1 Electronic And Office Equipment
ASII (Astra International Tbk) 1 Automotive and
Allied Product
AUTO (Astra Auto Part Tbk) 2 Automotive and
Allied Product
BTON (Beton Jaya Manunggal Tbk) 1 Metal and Allied
Product
BUDI (Budi Acid Jaya Tbk) 1 Chemical and Allied
Product
CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk) 1 Animal Feed and Husbandry
DLTA (Delta Djakarta Tbk) 1 Food And Baverages
GGRM (Gudang Garam Tbk) 1 Tobacco
HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk) 2 Tobacco Manufactures
ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) 2 Food And Baverages IGAR (Champion Pasific Indonesia Tbk) 3 Plastict And Glass
Product
INAI (Indal Aluminium Industry Tbk) 2 Metal and Allied Product
INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) 3 Food And Baverages
INDS (Indospring Tbk) 1 Apparel and other
Textile Product INTP ( Indocement Tunggal Prakasa Tbk ) 1 Cement
JECC (Jembo Cable Company Tbk) 1 Cable
JPFA (Japfa Comfeed Indonesia Tbk) 2 Animal Feed and Husbandry
KAEF (Kimia Farma Tbk) 1 Pharmacceuticals
KLBF (Kalbe Farma Tbk) 2 Cable
LION (Lion Metal Works Tbk) 3 Metal and Allied
Product
MERK (Merck Tbk) 2 Pharmacceuticals
MYOR (Mayora Indah Tbk) 4 Food And Baverages
NIPS (Nippres Tbk) 3 Automotive and
Allied Product
PYFA (Pyridam Farma Tbk) 3 Pharmacceuticals
SIDO ( Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ) 4 Pharmacceuticals SMBR ( Semen Baturaja Persero Tbk ) 2 Cement
SPMA (Suparma Tbk) 4 Plastict And Glass
Product
TOTO (Surya Toto Indonesia Tbk) 1 Stone, Clay And
Glass Product TRIS (Trisula International Tbk) 1 Textile Mill Product
ULTJ (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk) 6 Food And Baverages Sumber : Data diolah, 2016
Dari data yang diperoleh masih terdapat banyak peruashaan Manufaktur yang berjenis Food and baverage dan Plastic and Glass sementara yang lain hanya beberapa perusahaan yang telah melakukan Environmental Performance, Environmental Cost Dan CSR dengan tepat.
4.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian
Berdasarkan hasil statistik deskriptif, maka dilakukanlah analisis penggambaran variabel-variabel penelitian, yaitu Environmental Performance, Environmental Cost, Corporate Social Resposibility Disclosure dan Financial Performance. Tabel 4.3 Statistics X1 X2 Y1 Y2 N N Valid 102 102 102 102 Missing 0 0 0 0 Mean 2.8725490 .01427225 .2022873 .1046167 Std. Deviation .45969358 .019397670 .07161940 .08652149 Minimum 2.00000 .000000 .10800 .00100 Maximum 4.00000 .100900 .38000 .40900
Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai Mean Environmental Performance sebesar 2.8735490 dan nilai Standart Deviasi .45969358 menjunukan bahwa sebaran data merata, nilai Maximum sebesar 4 menunjukan bahwa tingkat kepeduian
peruashaan perusahaan terhadap Lingkungan sanggat tinggi dan ada beberapa perusahaan yang kurang memeprhatikan lingkungannya dilihat dari nilai minimun 2, nilai Environmental Cost sebesar .01427225 dan nilai Standart Deviasi .019397670 menjunjukan bahwa dispersi semakin besar dan data tidak merata, nilai maximum .100900 yang berarti bahwa perusahaan telah melakukan totalitas dana untuk melakukan CSR, dan ada juga perushaan yang tidak melakukan pendanaan untuk CSR tetapi melakukan CSR. nilai mean CSRD sebesar .2022873 dan Nilai Std Deviasi .07161940 menjunukan bahwa sebaran data merata, nilai Maximum sebesar .38000 menunjukan bahwa perusahaan sudah mulai sadar untuk melakukan CSR dan ada beberapa perusahaan yang kurang memeprhatikan lingkungannya dilihat dari nilai minimun .10800, nilai mean ROA sebesar . 1046167 dan Nilai Std Deviasi . 08652149 menjunukan bahwa sebaran data merata, nilai Maximum sebesar .40900 menunjukan bahwa tingkat pengembalian aset perusahaan terhadap laba sangat besar karna adanya dukungan dari CSR dan terdapat perushaan yang tingkat pengembaliannya rendah sebesar .00100.
4.1.3 Evaluasi Atas Asumsi-Asumsi SEM
Asumsi-asumsi yang disyaratkan SEM adalah terdistribusi normal dan tidak terjadi univariat outliers.
1. Uji Normalitas
Normalitas univariate dalam multivariate dievaluasi dengan menggunakan program AMOS 16, apabila diperoleh nilai kritis (critical ratio) pada kurtosis interval -1,96 sampai 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05 atau pada interval -2,58 sampai 2,58
pada tingkat signifikansi 0,10 dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Uji normalitas data dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Uji Normalitas
Variable min max Skew c.r. kurtosis c.r. EC .000 .593 8.153 33.614 72.973 150.437 EP 2.000 4.000 -.474 -1.955 1.150 2.371 CSR .108 .380 .804 3.315 -.363 -.749 ROA .001 .409 1.473 6.073 2.332 4.809
Multivariate 71.878 52.390
Sumber: Hasil Perhitungan AMOS
Terlihat dari uji normalitas data pada tabel 4.4 di atas, diperoleh nilai skewnes pada daerah –Ztabel (-2,58) sampai dengan Ztabel (2,58) yang berarti bahwa data terdistribusi normal.
4.2 Analisis Struktural Equation Modeling (SEM)
Analisis structural equation modeling digunakan untuk mengetahui hubungan struktural antara variabel yang diteliti. Hasil diagram jalur dapat dilihat pada Gambar 4.1. Hubungan struktural antar variabelnya dilihat dari diagram jalur yang diperoleh dari output program AMOS 16 dan diuji kesesuaiannya dengan goodness-of-fit index. Nilai chi square sebesar 0.316 dengan probability 0,574>0,05, sehingga hipotesis nihil diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian populasi yang diestimasi. Dengan kata lain model analisis SEM ini sesuai dengan data. Disamping itu juga ditunjukkan dari nilai GFI sebesar 0,998 >0,900.Salah satu syarat dalam pengujian hubungan kausal adalah masing-masing variabel konstruk eksogen atau independennya tidak berkorelasi pada tingkat serius
(>0,9) satu sama lain dalam penelitian ini sebagai variabel independennya yaitu Environmental Performance (EP), Environmental Cost (EC) .
Gambar 4.1 Model
4.3 Uji Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan menganalisis regression weight untuk masing-masing variabel eksogen terhadap endogen. Dengan melihat C.R yang identik dengan thitungpada hasil pengolahan menggunakan AMOS 16 dibandingkan nilai kritis yakni -1,96 sampai 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05.
Hipotesis dinyatakan diterima jika nilai prob (P) < 0,05.Berikut disajikan Tabel 4.5 dari nilai-nilai regression weight.
Tabel 4.5
Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate S.E. C.R. P Label
CSRD <--- EP .041 .015 2.654 .008 CSRD <--- EC .013 .115 .110 .912 ROA <--- CSRD .329 .108 3.044 .002 ROA <--- EP .066 .017 3.926 *** Sumber : Hasil Perhitungan AMOS
Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui hasil dari pengujian hipotesis di atas yaitu :
Hipotesis 1 menyatakan bahwa Environmental Performance mempunyai pengaruh terhadap Financial Performance diterima. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,000< 0,05. Hasil pengujian ini menunjukkan Financial Performance berpengaruh Signifikan terhadap Environmental Performance.
Hipotesis 2 menyatakan bahwa CSRD mempunyai pengaruh terhadap Financial Performance diterima. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,002< 0,05. Hasil pengujian ini menunjukkan Financial Performance pengaruh signifikan terhadap CSRD.
Hipotesis 3 menyatakan bahwa Environmental Cost tidak mempunyai pengaruh terhadap CSRD ditolak . Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,912< 0,05. Hasil pengujian ini menunjukkan CSRD tidak berpengaruh Signifikan terhadap Environmental Cost.
Hipotesis 4 menyatakan bahwa Environmental Performance mempunyai pengaruh terhadap CSRD diterima. hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,008< 0,05.
Hasil pengujian ini menunjukkan CSRD berpengaruh Signifikan terhadap Environmentl Performance.
4.4 Analisis Besar Pengaruh Simultan
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable independen terhadap variable
dependen dapat dilihat pada table standart regression weight dibawah ini.
Tabel 4.5
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model) Estimate
CSR .067
ROA .247
dari tabel diatas diperoleh keterangan besarnya pengaruh variabel Environmental Performance, Environmental Cost terhadap CSRD adalah 6.70 %. besarnya pengaruh CSRD terhadap Financial Performance adalah 24.7%.
4.5 Sobel Test
Sobel test dilakukan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variable independen terhadap variable dependen secara tidak langsung melalalui variable intervening. Berikut adalah table ringkasan hasil uji sobel.
Tabel 4.6
Hasil perhitungan uji sobel No Variabel Thit Ttab Kriteria
1 EP 2,260
1,984
Signifikan
Hasil perhitungan menunjukan untuk variable Environmental Performance diperoleh nilai thit = 2,260 >1,984 jadi dapat disimpulkan variabel Environmental
Performance berpengaruh secara tidak langsung terhadap Financial Performance melalui CSRD , untuk variable Environmental Cost diperoleh nilai thit = 0,110 <1,984
jadi dapat disimpulkan Environmental Cost secara tidak langsung tidak berpengaruh terhadap Financial Performance melalui CSRD.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Environmental Perfomace terhadap Financial Performance Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh keterangan bahwa variabel
Environmental Perfomace berpengaruh positif terhadap Financial
Performance secara signifikan. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,000< 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh Environmental Performance terhadap Financial Performance. Hal ini berarti semakin tinggi
Environmental Performance maka akan meningkatkan Financial
Performance.
Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi nilai Environmental Performance maka akan direspon positif oleh investor dan semakin banyak investor maka akan meningkatkan Financial Performance perusahaan. Selain itu konsumen atau masyarakat akan lebih tertarik untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan yang telah melakukan CSR (Fitiani, 2012). Sejalan dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa tingat kepercayaan masyarakat akan
meningkat jika perusahaan melakukan Environmental Performance dengan baik, ditambah perusahaan mendapat peringkat yang tinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melalui Progam PROPER. Hal ini akan berpengaruh terhadap laba dan pendapatan perusahaan yang diindikatorkan dari Financial Performance.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Fitiani (2012), Nurhudha, Suwarti (2014) dan Tunggal (2014) membuktikan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.
4.6.2 Pengaruh CSRD terhadap Financial Performance.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh keterangan bahwa variabel CSRD berpengaruh positif terhadap Financial Performance secara signifikan. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,002< 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh CSRD terhadap Financial Performance. Hal ini berarti semakin tinggi CSR yang dilakukan perusahaan maka akan meningkatkan Financial Performance.
Perusahaan yang menunjukkan kepeduliannya pada masyarakat akan memunculkan image dalam masyarakat bahwa perusahaan juga memupunyai kepedulian dalam mengelola produk yang dihasilkannya. Hal tersebut akan menimbulkan kepercayaan akan kualitas produk yang dihasilkan dan akhirnya masyarakat loyalitas untuk menggunakan produk tersebut. Kepercayaan masyarakat akan kualitas produk tersebut akan mempengaruhi kinerja keuangan suatu perusahaan yang diukur dengan meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan (Santoso, 2008 dalam Nurhudha, Suwarti, 2014).
Corporate social responsibility mengakibatkan pasar akan memberikan apresiasi positif yang dapat berdampak kepada peningkatan kinerja dan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba. Teori yang mendasari hubungan variabel tersebut yakni teori legitimasi
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Sudaryanto (2011), Rahmawati (2012), dan Tunggal (2014) menunjukkan bahwa pengaruh CSR disclosure terhadap kinerja keuangan dinyatakan signifikan.
4.6.3 Pengaruh Environmental Cost terhadap CSRD
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh keterangan bahwa variabel Environmental Cost tidak berpengaruh signifikan terhadap CSRD. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0, 912< 0,05 sehingga hipotesis ditolak, artinya terdapat pengaruh Environmental Cost terhadap CSRD. Hal ini berarti semakin tinggi Environmental Cost yang dilakukan perusahaan maka tidak akan mempengaruhi CSRD.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa Environmental Cost dianggap tidak berpengaruh terhadap CSR disclosure hal ini disebabkan oleh adanya nilai minimum sebesar 0.000 pada tabel 4.3 yang berarti bahwa adanya perusahaan yang tidak melakukan cost environmental tetapi melaukan CSR. Hal ini dilakukan perusahaan dengan cara membebankan cost environmental ke masyarakat dengan itu perusahaan tidak terkena environmental cost tetapi dengan membebankan biaya ke masyarakat akan menimbulkan citra yang buruk terhadap masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi CSR yang telah dilakukan perusahaan dan akan terbuai sia sia kegiatan yang telah dilakukan
peruashaan untuk masyarakat. Penelitian ini melandasi hubungan antar environmental cost terhadap corporate social responsibility disclosure dengan teori legitimasi. Sejalan dengan penelitian Fitriani, (2013), Tunggal, (2014) yang menyatakan cost environmental berpengaruh terhadap CSR Disclosure.
4.6.4 Pengaruh Environmental Performance terhadap CSRD.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh keterangan bahwa variabel Environmental Performance berpengaruh signifikan terhadap CSRD. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0, 008< 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh Environmental Performance terhadap CSRD. Hal ini berarti semakin tinggi Environmental Performance yang dilakukan perusahaan maka akan meningkatkan CSRD.
Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure oleh Gray dkk (2001) didefinisikan sebagai suatu proses penyediaan informasi yang dirancang untuk mengemukakan masalah seputar social accountability, yang mana secara khas tindakan ini dapat dipertanggungjawabkan dalam media seperti laporan tahunan maupun bentuk iklan-iklan yang berorientasi sosial. Menurut Verrechia (1983, dalam Sudaryanto, 2011) dengan discretionary disclosure teorinya mengatakan pelaku lingkungan yang baik percaya bahwa dengan mengungkapkan performance mereka berarti menggambarkan good news bagi pelaku pasar. Oleh karena itu, perusahaan dengan environmental performance yang baik perlu mengungkapkan informasi kuantitas dan mutu lingkungan yang lebih dibandingkan perusahaan dengan environmental performance yang lebih buruk. Teori legitimasi memberikan pandangan
pentingnya corporate social responsibility disclosure yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini di karenakan dengan adanya pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, sehingga memuculkan image baik bagi perusahaan Rakhiemah (2009), Rahmawati (2012), dan Pujiasih (2013) penelitiannya mengungkapkan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh terhadap corporate social responsibility.
4.6.5 Pengaruh Environmental Performance Terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan hasil uji Sobel diperoleh keterangan bahwa variabel
Environmental Performance berpengaruh signifikan terhadap Financial
Performance melalui CSRD. Hal ini dapat dilihat pada nilai Thit = 2,260 >1,984 sehingga hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh Environmental Performance terhadap Financial Performance melalui CSRD. Hal ini berarti semakin tinggi Environmental Performance yang dilakukan perusahaan maka akan meningkatkan Financial Performance melalui dukungan dari Corporate Social Responbility.
Corporate social responsibility (CSR) disclosure tidak dapat luput dari environmental performance. Hal ini dikarenakan, environmental performance merupakan hal yang turut diungkap dalam CSR disclosure. CSR disclosure menjadi intervening dari pengaruh environmental performance terhadap financial performance dipandang sangat penting. Hal ini disebabkan oleh
environmental performance merupakan dukungan bagi CSR disclosure. Apabila environmental performance yang diungkapkan Badan Lingkungan Hidup baik maka CSR disclosure dapat dipastikan baik. Sehingga hal ini mendukung hubungan dari environmental performance terhadap financial performance perusahaan. Teori yang mendasari hubungan variabel tersebut yakni teori legimitasi. Rahmawati (2012), dan Tunggal (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel kinerja lingkungan dan CSR disclosure secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja finansial.
4.6.6 Pengaruh Environmental Cost Terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan hasil uji Sobel diperoleh keterangan bahwa variabel
Environmental Cost tidak berpengaruh signifikan terhadap Financial
Performance melalui CSRD. Hal ini dapat dilihat pada nilai Thit = 0,110 <1,984 sehingga hipotesis diterima, artinya tidak terdapat pengaruh Environmental cost terhadap Financial Performance melalui CSRD. Hal ini berarti semakin tinggi Environmental cost yang dikeluarkan perusahaan maka tidak akan merubah Financial Performance melalui dukungan dari Corporate Social Responbility.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa Environmental Cost dianggap tidak berpengaruh terhadap Financial Perfomance melalui CSR disclosure hal ini disebabkan oleh environmental cost hanya merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan guna mendukung CSR disclosurenya. Karna semakin
tinggi biaya yang dikelurkan perusahaan maka akan semakin membebani financial performance perushaan tsb dan Tinggi rendahnya environmental cost tidak mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap perusahaan karena masyarakat dominan tidak terlalu memperdulikan tentang biaya - biaya yang di keluarkan perusahaan. Penggaruh environmental cost dan corporate social responsibility disclosure terhadap financial performance dalam penelitian ini dihubungkan dengan adanya teori legimitasi. Terdapat beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa tidak terdapat pengaruh dan signifikan antara corporate social responsibility terhadap financial performance, antara lain Fitriani (2013),