• Tidak ada hasil yang ditemukan

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DISERTAI KUISTERHADAP

PEMAHAMANKONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Oleh

Fandi Erdika *, Mulia Suryani **, Ratulani Juwita ** *) Mahasiswa Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

STKIP PGRI SUMBAR SUMBAR ABSTRACT

The background of this research is the students understanding of the concept is still low, and the cooperation of students in group discussions is still lacking. The purpose of this study to determine whether the students' understanding of the concept that use cooperative strategies technique kancing gemerincing accompanied quiz better than students who use conventional. This type of research is experimental research design with randomized trials on the subject. The study population was class VIII SMP N 27 Padang with sample grade students VIII.3 and VIII.4. The research instrument in the form of quiz and a final test in the form of essay, in which the final test reliable with = 0.84. Data were analyzed using t-test one side, the result of hypothesis testing on the real level of α = 0.05 was obtained = 3.13 is greater than = 1.645. There by, the hypothesis is accepted that understanding of math concepts students who take learning using cooperative strategies technique kancing gemerincing quiz accompanied better than understanding of math concepts students who take the conventional learningmodels in class VIII SMP N 27 Padang.

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

PENDAHULUAN

Matematika mempunyai peranan yang sangat penting di dalam dunia pendidikan. Besarnya peranan matematika membuat matematika dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pada

jenjang pendidikan perguruan tinggi. Matematika dapat membentuk pola piker siswa, selain itu matematika merupakan alat untuk melatih siswa menggunakan nalar dan logika dalam mencari jawaban atau kebenaran atas serangkaian pertanyaan dari masalah yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan

(2)

Matematika memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya sehingga memungkinkan siswa terampil dalam berfikir secara logis, rasional dan sistematis.

Sehubungan dengan peranan matematika yang sangat penting, maka siswa harus menguasai berbagai kemampuan matematis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Depdiknas (2004) dalam Shadiq (2009: 13) menyatakan ”Tiga aspek kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam mempelajari matematika yaitu kemampuan pemahaman konsep, kemampuan penalaran dan komunikasi, serta kemampuan pemecahan masalah”. Berdasarkan kutipan di atas salah satu aspek pembelajaran matematika adalah pola pikir yang sistematis dan mampu mencari hubungan antar unsur-unsur masalah yang akan dipecahkan. Pola pikir seperti ini mengacu kepada kemampuan pemahaman konsep terhadap materi pelajaran. Kemampuan pemahaman konsep terwujud dalam bentuk kemampuan siswa dalam menjelaskan konsep yang

telah dipelajarinya, kemudian siswa mampu menggunakan serta mencari keterkaitan atau hubungan antar konsep yang telah didapatkan. Pemahaman konsep matematis berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam belajar karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan prasyarat pemahaman konsep dari materi sebelumnya.

Berdasarkan kutipan tersebut salah satu tujuan dari pembelajaran matematika adalah untuk memahami konsep matematika. Seharusnya siswa harus mampu memahami konsep matematis serta menjelaskan keterkaitan antar konsep. Oleh karena itu pada saat belajar siswa dituntut untuk lebih aktif. Siswa tidak hanya duduk, diam dan menunggu penjelasan dari guru kemudian mencatat apa yang disampaikan oleh guru saja tetapi juga mau bertanya dan mengeluarkan pendapat.

Hasil observasi pada tanggal 06 dan 07 Agustus 2015 di kelas VIII SMPN 27 Padang terlihat bahwa proses pembelajaran masih terpusat pada guru. Siswa hanya mempe

(3)

rhatikan, mendengar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Faktor ini menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Siswa juga tidak mau bertanya dan takut menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Terlihat ketika guru menjelaskan materi, hanya siswa yang pintar saja yang mau bertanya dan menjawab pertanyaan. Siswa juga tidak biasa mengungkapkan pendapatnya masing-masing. Bahkan siswa mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan siswa yang lainnya sehingga siswa tidak terbiasa berkerja sama atau bekerja kelompok. Dengan demikian minat siswa untuk belajar matematika rendah. Bahkan banyak siswa yang menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu diterapkan suatu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa bertanya dan memancing siswa menjawab pertanyaan dalam

diskusi kelompok pada saat proses pembelajaran. Melalui permasalahan di atas dapat diatasi dengan menerapkan pembaharuan dalam pembelajaran matematika. Guru dapat melaksanakan strategi pembelajaran yang menarik, sehingga siswa aktif dan terlibat pada proses pembelajaran. Salah satu bentuk pembelajaran yang

dapat dikembangkan untuk

meningkatkan keaktifan dan menumbuhkan sikap berkerja sama dalam kelompok, berbagi pendapat dan saling berbagi tanggung jawab adalah dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Tipe Teknik Kancing Gemerincing.

Kancing gemerincing adalah salah satu teknik Cooperative yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar kelompok. Teknik ini memberikan kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk berpartisipasi dalam kelompoknya sehingga, terjadi pemerataan kesempatan dan pembagian tugas kelompok (Lie, 2010: 64). Pada teknik ini, siswa harus dapat mengembangkan keterampilan dan pemahaman konsep matematis, karena

(4)

teknik kancing gemerincing

memungkinkan siswa untuk

berkomunikasi secara aktif, baik dengan guru maupun dengan temannya. Jika komunikasi yang baik terjadi antara satu dengan yang lainnya, maka konsep matematis akan jauh lebih mudah dipahami dan dimengerti. Penerapan teknik kancing gemerincing diharapkan agar siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam kelompok serta dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Teknik Kancing Gemerincing disertai Kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan

menerapkan pembelajaran

konvensional pada kelas VIII SMP N 27 Padang.

Penelitian relevan pada penelitian ini adalah Satrio Junaidi (2014) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing disertai Kuis Terhadap Pemahaman Konsep

Matematis Siswa Kelas VIII SMPN Lubuk Basung ”. Hasil yang diperoleh adalah bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian Random terhadap Subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 27 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016, dimana teknik pengambilan sampel dipilih secara acak, yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII3 dan

sebagai kelas kontrol adalah kelas VIII4.

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu penerapan teknik kancing gemerincing disertai kuis dan variabel terikat yaitu pemahaman konsep matematis. Intrumen dalam penelitian ini yaitu tes berbentuk esai yang berfungsi untuk mengukur pemahaman konsep

(5)

matematis dan memiliki reabilitas yang tinggi yaitu 0,84. Teknik analis data yang dipakai adalah analisis dengan uji-t satu pihak yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 239).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mengetahui hasil tes

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dilakukan tes akhir. Kelas eksperimen diikuti oleh 22 orang siswa dan pada kelas kontrol diikuti oleh 25 orang siswa. Hasil tes akhir siswa pada kedua kelas ini diperoleh rata-rata ( ̅), simpangan baku (S), nilai maksimum (Xmaks), dan

nilai minimun (Xmin) seperti pada

Tabel 1:

Tabel 1: Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel Kelas

Sampel ̅ S

Eksperimen 60,30 17,11 91,11 40 Kontrol 46,67 12,75 66,67 15,56

Tabel 1 dapat dilihat bahwa pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Berdasarkan dari hasil perhitungan didapat dengan

, karena , maka tolak Ho dan terima H1. Jadi

dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu pemahaman konsep matematis siswa

dengan menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing disertai Kuis lebih baik dari pada menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMP N 27 Padang.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, terlihat bahwa

1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing disertai Kuis dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa di kelas VIII. 3 SMP N 27 Padang

2. Bahwa pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing disertai Kuis lebih baik daripada pemahaman konsep

(6)

matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMP N 27 Padang.

DAFTAR RUJUKAN

Shadiq, Fadjar. 2009. Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning, Mempraktikkan

Cooperative Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta : Grasindo. Sudjana, Nana. (2005). Metode

Statistika. Bandung: Tarsito Junaidi, Satrio. (2014). Penerapan

Model Cooperative dengan teknik Kancing Gemerincing Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMP 6 Lubuk Basung (Skripsi).

Padang: STKIP PGRI

Referensi

Dokumen terkait

Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t dua sampel independen untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan

Catalytic performances of nickel supported on MCF silica catalysts with different surface characteristics and nickel compositions were evaluated in decarboxylation

Menurut KBBI, makalah didefinisikan sebagai ( 1) tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan, untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang

Pusat Inovasi mengusulkan untuk melaksanakan kegiatan Temu Bisnis yang terdiri dari Ekspose Produk dan Bincang UKM. Daftar sementara produk yang akan

Hasil analisis menunjukan bahwa keahlian keuangan anggota komite audit dan profitabilitas perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu (timeliness)

Menurut Nopriani (2005), penggunaan kompos sebagai pupuk sangat baik karena dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu : menyediakan unsur hara bagi tanaman,

[r]

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II tentang dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan pasal 2 menjelaskan