• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA KEHAMILAN PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL) DAN NEONATUS, NIFAS DAN MENYUSUI, SERTA ASUHAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. A UMUR 30 TAHUN DI DESA KARANGTENGAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS II KEMBARAN - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA KEHAMILAN PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL) DAN NEONATUS, NIFAS DAN MENYUSUI, SERTA ASUHAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. A UMUR 30 TAHUN DI DESA KARANGTENGAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS II KEMBARAN - repository perpustakaan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa

500.000 perempuan meninggal setiap tahun akibat kompikasi kehamilan dan melahirkan, dan sebagian besar kematian terjadi selama atau segera setelah melahirkan.Setiap tahunnya, tiga juta bayi meninggal pada minggu pertama kehidupan, dan 900.000 bayi meninggal dalam tiga minggu berikutnya. Penyebab kematian terbanyak adalah perdarahan dan infeksi setelah melahirkan, kelahiran prematur, asfiksia, dan infeksi berat kelahiran, dan periode nifas adalah yang paling penting bagi kelangsungan hidup bayi dan ibu. Sebagian besar ibu dan bayi baru lahir dinegara - negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak menerima asuhan yang optimal selama periode ini.

(2)

Keluarga yang sehat dan sejahtera dengan kualitas hidup yang baik, diantaranya dari segi ibu dan anak merupakan pertimbangan yang penting mengancam selama siklus kehidupannya. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko. Direktorat Jenderal

Kesehatan Masyarakat merupakan unit yang sangat berperan dalam mewujudkan pilar pertama dalam “Program Indonesia Sehat” (Kepmenkes, 2016).

(3)

Kesehatan pada periode 2015 – 2019 dilaksanakan melalui Program Indonesia Sehat dengan mewujudkan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan, dan jaminan kesehatan nasional. Upaya mewujudkan paradigma sehat ini dilakukan melalui pendekatan keluarga dan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) (Kepmenkes, 2016) .

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh pendekatan, kebijakan, dan strategi program yang tepat serta sasaran yang jelas. Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, maka upaya-upaya pembangunan kesehatan diselenggarakan secara terintegrasi sejak dari perencanaan sampai ke pelaksanaan, pemantauan dan evaluasinya. Sasarannya pun difokuskan kepada keluarga, dengan dihidupkannya kembali “Pendekatan Keluarga”. Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat sangat menentukan dalam pengambilan keputusan menuju arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat (Kepmenkes, 2016).

(4)

karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 (Kepmenkes, 2016).

AKI di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 126,55/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2013 sebesar 118,62/100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak memiliki akses ke pelayan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.

(5)

sebanyak 12,34 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu terbesar adalah komplikasi obstetrik (90%) yang dikenal dengan Trias Klasik seperti perdarahan, infeksi dan preeklampsia,atau komplikasi pada saat kehamilan, kelahiran dan selama nifas yang tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu. Berdasarkan informasi tersebut diperoleh bahwa jumlah kematian ibu hamil sebanyak 33 orang,dengan rincian 13 orang saat menjalani kehamilan, 5 orang pada saat menjalani persalinan dan 15 orang pada masa nifas (Dinkes Banyumas, 2014).

Bidan dalam menjalankan profesinya mempunyai peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti. Berdasarkan Permenkes wewenang bidan di Indonesia (pasal 16) antara lain: meliputi penyuluhan dan konseling; pemeriksaan fisik; pelayanan antenatal pada kehamilan normal; pertolongan pada kehamilan yang abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus imminens, hiperemisis gravidarum tingkat I, pre eklampsia ringan, dan anemia ringan; pertolongan persalinan normal; pelayanan ibu nifas normal; pelayanan ibu nifas abnormal yang mencakup retensio plasenta, renjatan dan infeksi ringan; pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi yang meliputi keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid (Permenkes 900/Menkes/SKVII/2002).

(6)

dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan kebidanan yang mencakup pemeriksaan berkesinambungan diantaranya asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. Tujuan Asuhan Kebidanan Komprehensif adalah melaksanakan pendekatan manajemen kebidanan pada kasus kehamilan, persalinan,bayi baru lahir, dan masa nifas, sehingga dapat menurunkan atau menghilangkan angka kesakitan ibu dan anak. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil TM III, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB.

B. Tujuan Penyusunan KTI 1. Tujuan Umum

Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana dengan menggunakan metode SOAP.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan asuhan kehamilan dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

(7)

akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

c. Mampu melakukan asuhan bayi baru lahir dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

d. Mampu melakukan asuhan nifas dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

e. Mampu melakukan perencanaan Keluarga Berencana (KB) dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

f. Mampu melakukan dokumentasi pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan perencanaan KB sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.

C. Pembatasan Kasus 1. Sasaran

(8)

2. Tempat

Tempat pelaksanaan di Wilayah Kerja Puskesmas II Kembaran serta kunjungan rumah.

3. Waktu

Waktu penyusunan Karya Tulis Ilmiah dilakukan pada bulan Maret – Mei 2018

D. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer

a. Pengkajian

Penulis mengumpulkan data melalui pemeriksaan fisik dengan: 1) Inspeksi

Inspeksi merupakan teknik pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara melihat sering juga disebut dengan pandang karena indera penglihatanlah yang berperan (Martalia, 2014).

2) Palpasi

Teknik pemeriksaan palpasi dilakukan secara sentuhan atau rabaan dengan menggunakan jari-jari tangan (Martalia, 2014). 3) Perkusi

(9)

4) Auskultasi

Teknik pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengar biasanya dilakukan menggunakan alat bantu stetoskop untuk memperjelas pendengaran (Martalia, 2014). 5) Pemeriksaan Penunjang

Merupakan gambaran real time pada layar ultrasonic yang dihasilkan oleh gelombang suara yang dipantulkan kembali dari organ, cairan dan jaringan yang berhadapan dengan janin di dalam uterus sehingga dapat mengetahui usia gestasi, perkembangan janin, dan deteksi abnormalisasi pada janin dan plasenta (Williams, 2002).

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana penulis mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penulis (responden), atau bercakap – cakap berhadapan dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2010).

c. Observasi

(10)

2. Data Sekunder a. Studi Pustaka

Penulis menggunakan buku yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB (Aziz, 2014)

b. Media Elektronik

Membuka situs website yang ada kaitannya dengan studi kasus yang dilakukan (Aziz, 2014).

E. Sistematika Penulisan 1. BAB I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan penyusunan KTI, pembatasan kasus, metode pengumpulan data, sistematika penulisan. 2. BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab berisi mengenai teori kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana.

3. BAB III : Tinjauan Kasus

Bab ini memuat dokumntasi asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan. Asuhan kebidanan pada klien yang diperoleh dari pengkajian yaitu data subyektif, data obyektif, pemeriksaan fisik dan dokumentasikan dalam bentuk SOAP.

4. BAB IV : Bahasan

(11)

5. BAB V : Penutup

Bab ini beisikan mengenai kesimpulan dan saran. 6. BAB VI : Daftar Pusktaka

Berisi daftar jurnal, buku, data dan hasil penelitian yang digunakan. 7. Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan kekurangan dari konsep Muhammad Baqir Ash Shadr adalah hanya menjelaskan laba dalam arti pendapatan seseorang dari pekerjaan, belum adanya standarisasi

Formulasi Nugget Ayam Per 100 G Pada Penelitian Pendahuluan Dengan Berbagai Konsentrasi Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu ... Formulasi Nugget Ayam Per 100 G Pada Penelitian Utama

Umumnya digunakan oleh manajemen non-akuntansi yang lebih tinggi untuk

dalam pengujian yaitu kadar tidak sesuai dengan standar mutu serta label pada kemasan. atau mengandung zat berbahaya seperti metanol, maka minuman tersebut tidak

Dari penelitian tersebut dapat diperoleh data bahwa kepuasan kerja dan sikap terhadap profesi keguruan mempengaruhi seseorang yang bekerja di bidang pelayanan

Diagram Alir Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah dengan Alat – Alat yang Digunakan, Jumlah Unit, dan Kapasitas Masing - Masing Alat………... Diagram Alir Proses Beserta Neraca

Berdasar jawaban pilihan anda di atas, berapa lama anda biasanya menyimpan sayuran segar. tersebut hingga akan diolah

Dalam rangka untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan perlu mengadakan riset pemasaran agar dapat mengetahui dan memperoleh informasi yang relevan