• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah - Destoro Setyawan BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah - Destoro Setyawan BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik. Tindak tutur (istilah Kridalaksana „pertuturan‟speech act, speech event) adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan

agar suatu maksud dari pembicara diketahui pendengar (Kridalaksana,2008 :154).Tindak tutur (speech atcs) adalah ujaran yang dibuat sebagai bagian dari interaksi sosial. Hudson (dalam Alwasilah, 1993 :19).Ujaran atau tindak tutur dapat terdiri dari satu tindak turur atau lebih dalam suatu peristiwa tutur dan situasi tutur.Dengan demikian, ujaran atau tindak tutur sangat tergantung dengan konteks ketika penutur bertutur.Tuturan-tuturan baru dapat dimengerti hanya dalam kaitannya dengan kegiatan yang menjadi konteks dan tempat tuturan itu tejadi.

Sesuai dengan pendapat Alwasilah (1993: 20) bahwa ujaran bersifat context dependent (tergantung konteks)dalam tindak tutur ini terjadi peristiwa tutur yang

dilakukan oleh penutur kepada mitra tutur dalam rangka menyampaikan komunikasi. Kalimat yang bentuk formalnya berupa pertanyaanmemberikan informasi dan dapat pula berfungsi melakukan suatu tindak tutur yang dilakukan oleh penutur.Telaah mengenai melakukan dengan memanfaatkan kalimat-kalimat adalah telaah mengenai tindak tutur (speech acts). Tindak tutur adalah gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu (Chaer, 2007:49)

(2)

2

yang berfungsi menyatakan dan melakukan sesuatu yaitu menginformasikan dan menyuruh untuk melakukan sesuatu. Menurut Rahardi (2008: 35) tindak tutur ilokusi adalah tindak melakukan sesuatu dengan maksud dan fungsi tertentu. Tindak tutur ilokusi ini biasanya berkenaan dengan pemberian izin, mengucapkan terimakasih, menyuruh, menawarkan, menjanjikan, dan sebagainya (Chaer, 2007: 13).

Dasar pemikiran dalam penelitian ini adalah saat peneliti menemukan dongeng yang sangat menarik sebagai objek untuk pembelajaran. Dalam dongeng tersebut terdapat percakapan dan tuturan antar tokoh yaitu tuturan antara orang tua dan anak yang mengandung nilai-nilai edukasi dan pesan moral. Hubungannya dengan fungsi tindak tutur ilokusi, yaitu tentang bagaimana bertatakrama dan sopan santun. Dalam dongeng, percakapan dan tuturan dapat dimanfaatkan dalam pengajaran pragmatik, sebab percakapan-percakapan dalam dongeng juga merupakan percakapan yang memenuhi konteks situasi. Permasalahan tatakrama dan sopan santun tentunya sangatlah penting untuk diteliti.Dari alasan tersebut peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang dongeng yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran berhubungan dengan tatakrama dan sopansantun. Dari hal tersebut peneliti bermaksud meneliti dongeng yang bisa digunakan untuk pembelajaran tatakrama dan sopan santun.

(3)

3

menemukan tuturan yang hubungannya dengan tatakrama, sopan santundan nilai-nilai edukasi dalam dongengtersebut, berhubungan dengan bagaimana fungsi tindak tutur ilokusi.

Peneliti menemukan tuturan yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi pada tuturan berikut ini.

Bunda: Ali, kenapa ? Kok mandinya teriak-teriak gitu. Oh. Samponya kena mata ya. Sini bunda bersihkan. Ali : Wah, terima kasih bunda.

Dari data tersebut peneliti menemukan tuturan tokoh yang mengandung fungsi tindak tutur konvivial(menyenangkan). Pada tuturan wah, terima kasih bunda, tuturan tersebut masuk dalam tindak tutur ilokusi konvivial mengucapkan terimakasih. Dari tindak tutur tersebut Ali mengucapkan terima kasih kepada bundanya karena sudah membersihkan mata Ali yang terkena sampo. Tuturan mengucapkan terima kasih termasuk dalam fungsi tindak tutur konvivial atau tuturan yang lebih sopan. Lebih sopan disini maksudnya adalah memiliki saya hormat dan bertatakrama.

Pada data berikutnya peneliti juga menemukan tuturan yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi.

Ali :Ali mau mandi, tapi dimandiin. Bunda : Loh, kemarin kan Ali mandi sendiri. Nisa : Iya nih Ali, biasanya juga mandi sendiri.

Kemudian pada data tersebut peneliti menemukan tuturan tokoh yang mengandung fungsi tindak tutur kompetitif. Pada tuturan Ali mau mandi, tapi dimandiin,dari tuturan tersebut Ali meminta bundanya untuk memandikannya.Tuturan tersebut masuk dalam tindak tutur ilokusi kompetitif meminta. Tuturan meminta termasuk dalam tindak tutur kompetitif atau tuturan yang pada dasarnya kurang memiliki kesopanan. Kurang sopan

(4)

4

Pada data berikut peneliti juga menemukan tuturan yang mengandung fungsi tindak tutur ilokusi.

Ali : Lho, pisang gorengnya kok dihabisin, buat Ali mana donk ? Gak salah lagi pasti dihabisin sama Nisa.

Bunda : Sudah-sudah jangan marah-marah, ini kok ibu simpan di kolong meja. Untung gak dimakan sama Mio.

Dari data tersebut peneliti menemukan tuturan tokoh yang mengandung fungsi tindak tutur konfliktif. Pada tuturan gak salah lagi pasti dihabisin sama Nisa,dari tuturan tersebut Ali menuduh Nisa kalau Nisa yang menghabiskan pisang gorengnya. Tuturan tersebut masuk kedalam fungsi tindak tutur konfliktif menuduh. Tuturan menuduh termasuk dalam tindak tutur konfliktif atau tuturan yang pada dasarnya menimbulkan kemarahan. Tuturan tersebut bisa dikatakan tuturan yang sangat tidak sopan.

(5)

5

dan sikap hormat, maka fungsi-fungsi ilokusi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu fungsi kompetitif, fungsi konvivial fungsi kolaboratif dan fungsi konfliktif.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini ialah, bagaimana fungsi tindak tutur ilokusi antartokoh pada dongeng anak karya Lia Herliana ?

Secara khusus masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana fungsi tindak tutur ilokusi kompetitif tindak tutur antartokoh dalam

dongeng anak karya Lia Herliana?

2. Bagaimana fungsi tindak tutur ilokusi konvivial tindak tutur antartokoh dalam dongeng anak karya Lia Herliana?

3. Bagaimana fungsi tindak tutur ilokusi kolaboratif tindak tutur antartokoh dalam dongeng anak karya Lia Herliana?

4. Bagaimana fungsi tindak tutur ilokusi konfliktif tindak tutur antartokoh dalam dongeng anak karya Lia Herliana?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

(6)

6

2. mendeskripsikan fungsi tindak tutur ilokusi konvivil antartokoh dalam dongeng anak karya Lia Herliana.

3. mendeskripsikan fungsi tindak tutur ilokusi kolaboratif antartokoh dalam dongeng anak karya Lia Herliana.

4. mendeskripsikanfungsi tindak tutur ilokusi kofliktif antartokoh dalam dongeng anak karya Lia Herliana.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yanglebih luas terhadap perkembangan bahasa. Khususnya dalam ilmu pragmatik. Selain itu, penelitian ini dapat menambah jumlah penelitian bahasa, khususnya penelitian mengenai tindak tutur ilokusi. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi di bidang linguistik khususnya pragmatik yang mengkaji tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam dongeng khususnya dongeng anak. Serta mengetahui bagaimana fungsi ilokusi berdasarkan klasifikasinya.

2. Manfaat Praktis

Referensi

Dokumen terkait

Modul ini akan membantu Anda menemukan strategi berinovasi yang tepat dan sesuai bagi organisasi Anda, yang akan menjadi bahan bakar bagi pertumbuhan yang konsisten dan

pengajar mata pelajaran antropologi masih menggunakan metode ceramah meskipun tidak semua waktu mengajarnya dihabiskan dengan ceramah, melainkan dipadukan dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara

i Berikut ini adalah Informasi Keuangan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Entitas Induk”), yang terdiri dari laporan posisi keuangan Entitas Induk tanggal 31

Banyaknya Perusahaan, Trayek, Jenis, Jumlah dan Daya Angkut Kenderaan Umum di Kota Banda Aceh Tahun 2013.. Jenis

hubungan laju perpindahan panas reheater terlihat linier naik meskipun pada skala yang lebih kecil, sedangkan pada grafik hubungan laju perpindahan panas masuk

Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan isolasi fungi endofit dari rimpang tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) yang akan dilanjutkan dengan

Alternatif 1 adalah pembangunan jaringan pipa transmisi baru mengikuti jaringan pipa eksisting sepanjang 9 km dari stasiun pompa Goudel menuju R10 lalu pembangunan pipa transmisi