• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar - Rini Setiyowati BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar - Rini Setiyowati BAB II"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar.

Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal-hal berikut: Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon pebelajar, respon si pebelajar dan konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut (Dimyati, 2006).

B. Pengertian Pembelajaran

(2)

atau peristiwa. Sedangkan kegiatan belajar mengajar merupakan upaya menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi, tanggung jawab pada siawa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan (Dimyati, 2006).

Pembelajaran melibatkan unsur yang saling terkait, unsur-unsur yang dimaksud meliputi:

1. Peserta didik (siswa) 2. Pendidik (guru) 3. Tujuan

4. Isi pendidikan (materi pelajaran) 5. Metode

6. Situasi Lingkungan

Guru, siswa dan materi pelajaran adalah tiga unsur utama yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Selain unsur utama, unsur lain yang terlibat adalah media. Terdapat langkah-langkah pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru. Saran pembelajaran itu meliputi hal berikut:

1. Guru memberi kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar secara terstruktur.

2. Guru dan siswa membuat kontak belajar.

3. Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi dengan kelompok lain.

(3)

5. Sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram, agar tercipta peluang bagi siswa untuk timbulnya kreativitas.

C. Model Pembelajaran Kuantum

Pembelajaran kuantum adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Pembelajaran kuantum mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar ( DePorter, 2010 ).

1. Asas Utama

Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini: “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.” Inilah asas utama di balik segala strategi, model, dan keyakinan pembelajaran kuantum. Segala hal yang dilakukan dalam kerangka pembelajaran kuantum, setiap interaksi dengan siswa, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode instruksional dibangun di atas prinsip “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.”

(4)

bahwa kita mempunyai hak mengajar. Mengajar adalah hak yang harus diraih, dan diberikan oleh siswa bukan oleh Departemen Pendidikan.

2. Prinsip-Prinsip

Pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip, atau kebenaran tetap. Prinsip-prinsip ini mempengaruhi seluruh aspek pembelajaran kuantum.

Prinsip-prinsip tersebut adalah: a. Segalanya Berbicara

Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran, semuanya mengirim pesan tentang belajar.

b. Segalanya Bertujuan

Semua yang terjadi dalam Penggubahan mempunyai tujuan semuanya.

c. Pengalaman Sebelum Pemberian Nama

(5)

d. Akui Setiap Usaha

Belajar mengandung risiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka. e. Jika Layak Dipelajari, maka Layak Pula Dirayakan

Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

3. Kerangka Perancangan

Kerangka perancangan pengajaran pembelajaran kuantum adalah sebagai berikut:

a. Tumbuhkan 1) Mengapa

Penyertaan menciptakan jalinan dan kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami. Penyertaan akan memanfaatkan pengalaman mereka, mencari tanggapan “Ya” dan mendapatkan komitmen untuk menjelajah.

2) Pertanyaan tuntunan

Hal apa yang mereka pahami? Apa yang mereka setujui?

(6)

3) Strategi

Sertakan pertanyaan, cerita lucu dan hal-hal yang bisa menumbuhkan motivasi.

b. Alami 1) Mengapa

Unsur ini memberikan pengalaman kepada siswa, dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Pengalaman dapat membuat kita mengajar melalui pintu belakang untuk memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan mereka.

2) Pertanyaan tuntunan

Cara apa yang terbaik agar siswa memahami informasi?

Permainan atau kegiatan apa yang memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki?

Permainan dan kegiatan apa yang memfasilitasi kebutuhan untuk mengetahui mereka?

3) Strategi

(7)

c. Namai 1) Mengapa

Penamaan memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan. Penamaan di bangun atas pengetahuan dan keingintahuan siswa saat itu. Penamaan adalah saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan berfikir, dan strategi belajar.

2) Pertanyaan tuntunan

Perbedaan apa yang perlu dibuat dalam belajar? 3) Strategi

Menggunakan susunan gambar, warna, alat bantu, kertas tulisan, poster dinding.

d. Demonstrasikan 1) Mengapa

Memberi siswa peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupan mereka.

2) Pertanyaan tuntunan

Dengan cara apa siswa dapat memperagakan tingkat kecakapan mereka dengan pengetahuan yang baru ini?

3) Strategi

(8)

e. Ulangi 1) Mengapa

Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “Aku tahu bahwa aku tahu ini!” Jadi, pengulangan harus dilakukan secara multimodalitas dan multikecerdasan, lebih baik dalam konteks yang berbeda dengan asalnya.

2) Pertanyaann tuntunan

Cara apa yang terbaik bagi siswa untuk mengulangi pelajaran ini?

Dengan cara apa setiap siswa akan mendapat kesempatan untuk mengulang?

3) Strategi

Memberi kesempatan bagi siswa untuk mengajarkan pengetahuan baru mereka kepada orang lain.

f. Rayakan 1) Mengapa

Perayaan merupakan upaya untuk menghormati suatu usaha, ketekunan, dan kesuksesan. Sekali lagi, jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan.

2) Pertanyaan tuntunan

Cara apa yang paling sesuai untuk merayakan? 3) Strategi

(9)

Menurut Saryono (2007) manfaat pembelajaran kuantum antara lain sebagai berikut:

a. Dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan pengetahuan sikap, dan keterampilan dalam suasana belajar mengajar yang bersifat terbuka dan demokratis

b. Dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri yang telah dimiliki siswa

c. Siswa tidak hanya sebagai obyek melainkan juga sebagai subyek belajar karena siswa dapat menjadi tutur kata sebaya bagi siswa lainnya

d. Dapat mengembangkan dan melatih berbagai sikap, nilai dan keterampilan sosial untuk diterapkan dalam kehidupan dimasyarakat.

4. Kelebihan dan Kelemahan

Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kuantum adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan:

1) Dapat menggambarkan pengertian yang jelas dan operasional tentang keterkaitan materi dengan pengalaman langsung yang dialami oleh siswa.

(10)

3) Dapat menjadikan siswa lebih aktif, siswa berani mengungkapkan ide yang dapat dipertanggung jawabkan. 4) Pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan tinggi, sebab

materi itu langsung dialami oleh siswa.

5) Siswa akan belajar dengan senang dan bergairah, karena otak kanan ikut dilibatkan dalam pembelajaran.

b. Kelemahan

1) Menuntut kreativitas guru yang tinggi untuk dapat memanipulasi materi matematika dalam sebuah permainan atau pengalaman langsung.

2) Tidak semua materi mudah dimanipulasikan ke dalam bentuk permainan atau pengalaman belajar.

3) Menuntut sarana atau fasilitas belajar yang relatif mahal, padahal kemampuan manusia terbatas.

4) Memerlukan waktu yang relatif lama.

5) Untuk kelas yang besar akan mempersulit guru untuk mengenali secara persis karakteristik setiap siswa.

D. Efektivitas Pembelajaran

Efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya),

manjur atau mujarab, dapat membawa hasil (Moeliono, 2005)

.

Jadi,

(11)

terbentuknya kompetensi, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota. Masalah efektivitas biasanya berkaitan erat dengan perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, atau perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan.

Menurut Mulyasa (2009) kriteria efektivitas harus mencerminkan keseluruhan indikator input-proses-output. Indikator-indikator tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Indikatorinput

Indikator input meliputi fasilitas dan perlengkapan yang disediakan selama proses pembelajaran.

2. Indikatorproses

Indikator proses meliputi aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran.

3. Indikatoroutput

Indikator output berupa hasil dalam bentuk perolehan tes siswa yaitu yang berhubungan dengan prestasi belajar.

E. Materi

1. Definisi lingkaran

(12)

2. Unsur-unsur lingkaran

a. Titik O disebuttitik pusat.

Titik pusat adalah titik yang berada di tengah-tengah lingkaran.

b. Garis OC, OD, OE, OF dan OG disebut jari-jari. Jari-jarisuatu lingkaran adalah garis dari titik pusat lingkaran ke lengkungan lingkaran.

c. Garis lurus CF disebutdiameterataugaris tengah.

Diameter atau garis tengah adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran dan melalui titik pusat.

d. Garis lurus AB dan EG disebuttali busur.

Tali busur adalah garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran.

e. Garis lengkung AB dan EG disebutbusur.

Busur adalah garis lengkung yang terletak pada lengkungan lingkaran dan menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan tersebut.

f. Daerah (i) disebuttembereng.

(13)

g. Daerah (ii) disebutjuringatausektor.

Juringatausektoradalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah jari-jari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh kedua jari-jari lingkaran tersebut.

h. Garis OH disebutapotema.

Apotema adalah garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan tali busur lingkaran tersebut.

3. Mencari nilai phi (π ) dan menentukan keliling lingkaran.

Untuk dapat menentukan keliling lingkaran kita dapat melihat benda-benda yang ada disekelilingmu.

Untuk dapat mencari nilai phi (π ) maka : Pilih sebuah benda yang berbentuk lingkaran.

a. Gunakan pengaris utuk mengukur diameter lingkaran tersebut. b. Lilitkan tali pada lingkaran, dan ukurkan panjang tali tersebut. c. Catat hasilnya.

d. Ulangi kegiatan tersebut sampai beberapa kali. e. Bandingkan hasilnya dengan menggunakan tabel.

Keterangan:

d : Diameter lingkaran K : Keliling lingkaran

Pendekatan yang seringdigunakan untuk π adalah 3,14 atau .

(14)

, maka K=πdatau Jikad = 2r, maka K=2πr

4. Menentukan luas daerah lingkaran

Luas daerah lingkaran dapat dicari dengan menggunakan pendekatan persegi panjang. Untuk mencari luas daerah lingkaran dengan cara memotong juring-juring lingkaran. Luas daerah lingkaran dengan menggunakan pendekatan persegi panjang dengan:

Ternyata dari potongan-potongan juring yang terletak secara berdampingan membentuk bangun yang menyerupai persegi panjang. Jika juring-juring lingkarannya memiliki sudut pusat semakin kecil, misalnya 15o, 10o, 5o, 4o dan seterusnya, maka bangun yang terjadi sangat mendekati bentuk persegi panjang sebagai berikut.

Panjang = kali keliling lingkaran,

Lebar = jari-jari lingkaran, sehingga:

Luas daerah lingkaran = luas daerah persegi panjang = panjang x lebar

= keliling lingkaran x jari-jari

= x2π rxr

(15)

Jika dinyatakan dalam diameter, maka luas daerah lingkaran adalah

Luas daerah lingkaran =π sebabr =

=π x

=

Jadi luas daerah lingkaran adalah πr2atau

Sehingga didapat:

Rumus Keliling Lingkaran

K = keliling lingkaran r =jari-jari

d = diameter (garis tengah)

π = atauπ= 3,14 (merupakan nilai pendekatan)

Rumus Luas Lingkaran

L = luas lingkaran r =jari-jari

d = diameter (garis tengah)

π = atauπ= 3,14 (merupakan nilai pendekatan)

K =2πratau K =πd

Referensi

Dokumen terkait

Pada pemasarannya pun cukup mudah karena bahan herbal tersebut sudah banyak diketahui orang beserta dengan manfaat yang diperoleh, namun masih sedikit yang menjual dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kebiasaan sarapan terhadap tingkat pengetahuan, status gizi dan kemampuan daya ingat anak Sekolah Dasar Lamper

Selain terdapat pada objek penelitian, penelitian tersebut bertujuan untuk pembuatan aplikasi dan apakah dengan menggunakan software (dibuat dengan Microsoft Access 2000

Puji Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat- Nya yang telah diberikan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan

Perlakuan penambahan emulsifier (ovalett) dengan konsentrasi yang terlalu tinggi yaitu 33g menyebabkan penurunan nilai overrun, dan melting rate tetapi meningkatkan nilai

Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbandingan kombinasi gelatin dan CMC yang paling baik dalam pembuatan es krim, untuk mengetahui pengaruh kombinasi fat replacer

Tabel Normalitas Pengujian Aw, Kadar Air Bubuk Bumbu Mie Instan, Kadar Air Film Sebagai Pengemas Bubuk Bumbu Mie Instan, Angka TBA Bubuk Bumbu Mie Instan Selama Penyimpanan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode permainan dengan teknik bermain peran dapat meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi dan keaktifan siswa