• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian - ANALISIS SELEKSI KEPALA SEKOLAH DASAR DI K ECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian - ANALISIS SELEKSI KEPALA SEKOLAH DASAR DI K ECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Creswell (2013: 4-5) adalah metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif deskriptif ini mengumpulkan data-data berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Sehingga laporan penelitian berisi kutipan-kutipan untuk memberikan gambaran penyajian laporan. Data-data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen resmi, catatan atau memo. Alasan peneliti menggunkan metode ini karena mempertimbangkan beberapa hal berikut diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan akan menghasilkan pengetahuan yang luas tentang seleksi kepala sekolah dasar.

(2)

3. Penelitian ini membuat peneliti berinteraksi langsung dengan narasumber dalam melakukan observasi dan wawancara, sehingga dapat memperoleh data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

B.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa sekolah dasar yang terdapat di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Sekolah yang akan digunakan untuk penelitian yaitu SDN PS1, SDN PB, SDM C, dan DINDIK Kabupaten Banyumas.

C.Instrumen Penelitian

Instrumen kunci dalam penelitian kualitatif yaitu peneliti itu sendiri. Peneliti merupakan instrumen kunci dari penelitian yang sedang dilakukan. Peneliti sebagai instrumen kunci, artinya bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi, observasi perilaku, atau wawancara dengan para partisipan (Creswell, 2013: 261). Sebenarnya peneliti bisa saja menggunakan sejenis instrumen untuk mengumpulkan data tetapi dalam penelitian kualitatif peneliti yang menjadi satu-satunya instrumen dalam mengumpulkan informasi.

(3)

D.Partisipan Penelitian

Partisipan penelitian pada penelitian kualitatif disebut sumber data pada “social situation” atau situasi sosial. Sugiyono (2014: 298) mendefinisikan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoretis.

Penelitian menggunakan observasi dan wawancara kepada orang yang dianggap dapat menjadi narasumber terkait dengan seleksi kepala sekolah dari penelitian tersebut. Partisipan penelitian dalam penelitian ini berfungsi untuk memperoleh informasi dengan maksimal. Partisipan penelitian dilakukan saat peneliti melakukan penelitian mulai dari masuknya ke lapangan sampai penelitian berlangsung dan pada tindak lanjut dari tujuan akhir penelitian. Partisipan dari penelitian ini adalah kepala Sekolah Dasar dan guru di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, dan dinas pendidikan Kabupaten Banyumas.

(4)

a. Data primer

Data primer adalah sebuah informasi secara langsung yang diambil dari partisipan atau informan dalam penelitian. Data primer dari penelitian ini yaitu informasi dari dinas pendidikan, kepala sekolah serta guru.

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu sebuah data yang diperoleh tidak secara langsung dari informan penelitian tetapi dari foto, data-data, dokumen, dan yang lainnya.

Tabel 3.1. Pengkodean informan dalam penelitian No Nama

Inisial

Nama

Sekolah Status Kode Partisipan L/P

1 YYA SDN PS1 Guru YYA/G.SDN PS1 P

2 SW SDN PS1 Guru SW/G.SDN PS1 P

3 AM SDN PS1 Kepala Sekolah AM/KS.SDN PS1 L

4 SS SDN PB Guru SS/G.SDN PB P

5 PAU SDN PB Kepala Sekolah PAU/KS.SDN PB P

6 SA SDM C Guru SA/G.SDM C P

7 WT SDM C Guru WT/G.SDM C P

8 RN SDM C Kepala Sekolah RN/KS.SDM C L

9 NA DINDIK Staf Bidang ke SD-an NA/SBSD.DINDIK P

E.Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini membutuhkan pengumpulan data, teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Observasi

(5)

observasi. Pada penelitian ini menggunakan observasi terus terang atau tersamar. Observasi terus terang atau tersamar adalah peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa sedang melakukan penelitian, tetapi suatu saat peneliti tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau data yang dicari masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan terus terang peneliti tidak bisa melakukan observasi.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi

No Jenis Indikator

1 Dasar perekrutan Kejelasan adanya aturan personalia Kejelasan persyaratan umum calon kepala sekolah

Kejelasan persyaratan khusus calon kepala sekolah

2 Sumber dan metode rekrutmen

Metode terbuka dan tertutup

Kejelasan informasi tentang rekrutmen 3 Pelaksanaan seleksi Profesionalisme penyeleksi

4 Metode dan teknik seleksi

Informasi dan instrument seleksi Teknik seleksi

5 Hasil seleksi Hasil informasi seleksi

2. Wawancara

(6)

Peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur dalam penelitian ini. Wawancara semiterstruktur adalah wawancara yang pelaksanaannya lebih bebas dengan tujuan untuk menemukan permasalahan yang lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya. Peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat semua hal yang dikemukakan oleh informan. Tujuan adanya wawancara pada penelitian ini adalah untuk menggali lebih dalam lagi dari informan terkait dengan seleksi kepala sekolah dasar di Kecamatan Cilongok.

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Guru

No Indikator

1. Pemahaman mengenai kepala sekolah 2. Penghambat untuk menjadi kepala sekolah 3. Persyaratan calon kepala sekolah

4. Kejelasan informasi tentang seleksi kepala sekolah 5. Profesionalisme penyeleksi

6. Teknik seleksi

7. Tahapan yang harus dilalui calon kepala sekolah 8. Hasil informasi seleksi

9. Kepala sekolah ideal (profesional)

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

No Indikator

1. Kejelasan informasi tentang seleksi

2. Kejelasan persyaratan calon kepala sekolah

3. Waktu yang diperlukan dalam seleksi kepala sekolah 4. Tahapan yang dilalui dalam seleksi kepala sekolah 5. Profesionalisme penyeleksi

6. Informasi dan teknik seleksi 7. Kepala sekolah ideal (profesional) 8. Hasil informasi seleksi

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Dinas Pendidikan

No Indikator

1. Kejelasan adanya aturan personalia

2. Kejelasan persyaratan umum calon kepala sekolah 3. Kejelasan persyaratan khusus calon kepala sekolah 4. Metode terbuka dan tertutup

(7)

6. Profesionalisme penyeleksi 7. Informasi dan instrument seleksi 8. Teknik seleksi

9. Hasil informasi seleksi

10. Pelaksanaan seleksi kepala sekolah

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiono, 2010: 329). Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih dipercaya kalau foto-foto, data-data (buku, refrensi, cv, dan lain sebagainya), karya tulis, dan seni yang telah ada. Dokumen dari penelitian ini berbentuk data-data yang terkait dengan seleksi kepala sekolah, bukti nyata dokumen ini akan bermanfaat pada saat penyusunan laporan penelitian.

F. Teknik Analisis Data

(8)

menggunakan enam langkah yaitu mengolah dan mempersiapkan data untuk analisis; membaca keseluruhan data; menganalisis lebih detail dengan meng-coding data; terapkan proses meng-coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang, kategori-kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis; deskripsi dan tema-tema disajikan kembali dalam narasi atau laporan kualitatif; menginterpretasi atau memaknai data.

a. Mengolah dan mempersiapkan data untuk analisis

Melibatkan transkripsi wawancara, men-scan materi, mengetik data lapangan, atau memilah-milah dan menyusun data sesuai dengan jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi. Langkah pertama ini maksudnya dalam teknik analisis data adalah peneliti harus memilah-milah data sesuai dengan tujuan dari penelitian hambatan seleksi kepala sekolah dasar di kecamatan Cilongok kabupaten Banyumas.

b. Membaca keseluruhan data

(9)

c. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data

coding data ini dapat menggunakan alat bantu komputer. Meng-coding data menggunakan beberapa tahap, diantaranya yaitu mengambil data berupa tulisan atau gambar yang telah dikumpulkan selama proses pengumpulan data serta mengelompokkan data tersebut menjadi kalimat atau paragraf atau gambar ke dalam kategori, kemudian memberikan identitas khusus yang sering kali didasarkan pada istilah atau bahasa yang benar-benar berasal dari partisipan.

d. Terapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang,

kategori-kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis

Peneliti membuat kode untuk mendeskripsikan semua informasi yang telah didapatkan, kemudian menganalisisnya untuk penelitian naratif. Setelah itu menerapkan proses coding untuk membuat sejumlah kategori. Kategori inilah nantinya yang akan menjadi hasil utama dalam penelitian seleksi kepala sekolah dasar di kecamatan Cilongok kabupaten Banyumas, kategori tersebut diperkuat dengan kutipan-kutipan.

e. Deskripsi dan tema-tema disajikan kembali dalam narasi atau laporan kualitatif

(10)

f. Menginterpretasi atau memaknai data

Langkah terakhir ini sebenarnya adalah penarikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Biasanya hasil penelitian ini membenarkan teori yang telah ada atau menyangkal teori yang telah ada. Interpretasi atau pemaknaan berupa pertanyaan yang muncul dari data dan analisis, bukan dari ramalan penelitian.

Kesimpulan pada penelitian kualitatif ini adalah peneliti menemukan teori baru atau pola baru yang belum pernah ada yang menemukan temuan tersebut.

G.Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data ini dilakukan untuk menjamin akuratnya data. Keabsahan data ini untuk mengetahui bahwa data yang diperoleh telah valid dan akurat atau belum. Validitas didasarkan pada kepastian hasil penelitian sudah akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan, dan pembaca secara umum. Creswell (2013: 285) Validitas kualitatif merupakan upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian dengan menerapkan prosedur tertentu. Reliabilitas kualitatif ini mengindikasikan bahwa pendekatan yang digunakan peneliti konsisten jika diterapkan oleh peneliti lain untuk penelitian yang berbeda.

Gambar

Tabel 3.1. Pengkodean informan dalam penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi  Lembar Observasi
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Guru

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dengan menggunakan dengan menggunakan beberapa teknik wawancara terstruktur dan pengamatan dapat ditarik beberapa kesimpulan

Adanya hubungan yang bermakna antara jenis persalinan dan asfiksia neonaturum 62 % bati lahir section caesaria mengalami asfiksia. 5 Rahayu Faktor yang berhubungan

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: ANALISIS PERBANDINGAN DAN PREDIKSI PENDAPATAN PAJAK DAERAH, Studi kasus pada Pemerintah Kabupaten

1) Aplikasi yang dibangun akan mempunyai antarmuka yang familiar dan mudah digunakan bagi pengguna.. 2) Aplikasi menempilkan menu utama yang terdiri dari menu mulai belajar

Oleh karena itu untuk memperbaiki kualitas dari minyak goreng bekas yang telah diolah atau dari minyak nabati lain, diperlukan bioaditif agar dapat digunakan sebagai

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pada proses fermentasi ekstraktif dengan menggunakan immobilisasi sel secara kontinyu (dengan recycle) ini, dapat diketahu bahwa

Dalam realitanya memang dapat ditemui bahwa sebagian kelompok gerakan radikal keagamaan hanya terbatas pada pemikiran dan ideologi, dan tidak menggunakan cara-cara kekerasan

2) syarat akan diuji. Jika syarat adalah BENAR, Blok kenyataan 2 1,2...n akan dilaksanakan. Jika PALSU, gelung akan ditamatkan, dan perlaksanaan bermula selepas blok suruhan for..