e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1154
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN
Tegar Adhi Utomo1, Fajar S Handayani1, Sugiyarto1
1Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Jl. Ir. Sutarmi 36A Surakarta Email:[email protected]. [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan dampak atas keberlangsungan Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi kemajuan Indonesia khususnya di bidang konstruksi, dan untuk menemukan strategi dalam peningkatan kinerja tenaga kerja proyek agar dapat bersaing dengan negara lain khususnya di bidang konstruksi dalam menghadapi keberlangsungan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan kuisioner guna mendapatkan data primer dan data sekunder dengan menggunakan kontraktor sebagai responden. Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan analisis SWOT mengenai faktor faktor lingkungan yang doniman. Formulasi strategi dirumuskan melalui matrik SWOT. Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, strategi yang dipilih lebih pada alternatif strategi Weakness-Opportunity (strategi WO), dimana strategi yang disusun memperbaiki kelemahan atau kekurangan pekerja dengan memanfaatkan peluang yang ada.Strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah melalui peningkatan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan dan sertifikasi keahlian pekerja. Peningkatan kinerja pekerja konstruksi juga harus didukung dengan kepemimpinan yang baik, lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja serta metode konstruksi yang tepat. Kata kunci: faktor internal, faktor eksternal, strategi, kontraktor, masyarakat ekonomi Asean. Abstract
The objectives of this research are to know the extent and effect of ASEAN Economic Community's sustainability on the progress of Indonesia especially in the field of construction, and to find strategies to improve the work performance of the project in order to compete with other countries especially in construction In the face of the sustainability of the ASEAN Economic Community. The technique of data collection required in this study are observation, interviews and questionnaires to obtain primary data and secondary data using contractors as respondents. Data were analysis and strategic decisions were formulated based on the current baseline. Based on the results of SWOT matrix analysis, the chosen strategy is more on the alternative Weakness-Opportunity strategy (WO strategy), where the strategy is to improve the weakness or shortage of workers by taking advantage of opportunities. The result of this research is the strategy to improve the performance of the construction workforce is through improving the skills and quality of workers' resources through training and certification of expertise. Improving the performance of construction workers should also be supported by good leadership, a working environment that ensures occupational health and safety as well as appropriate construction methods.
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1155
PENDAHULUAN
Konstruksi adalah proses tenaga kerja yang intensif (Jergeas, 1990), khususnya di negara berkembang (Koehn, 1996). Dalam menyelesaikan suatu proyek konstruksi dengan ukuran yang relatif besar, maka teknologi yang digunakan akan semakin rumit dan kompleks. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari sumber daya yang dibutuhkan. Dengan sumber daya yang memadai maka suatu proyek akan berjalan lancar dan tepat waktu. Sumber daya ini dapat dibagi menjadi sumber daya material, sumber daya manusia, sumber daya peralatan, dan sumber daya keuangan/dana.
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi kelangsungan dan kelancaran pelaksanaan proyek konstruksi (Tamin, 2005). Kebutuhan akan tenaga kerja sektor konstruksi di suatu negara, terkadang tidak cukup dipenuhi dari negara sendiri, sehingga memerlukan tenaga kerja dari negara lain. Malaysia merupakan salah satu negara yang menggunakan tenaga kerja dari negara lain, termasuk pada sektor konstruksi. Tenaga kerja asing yang paling banyak berasal dari Indonesia, dimana jumlahnya mencapai lebih dari 71% dari total tenaga kerja asing sektor konstruksi (Narayanan & Lai, 2005). Tujuan penelitian ini adalah (a) untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan dampak atas keberlangsungan Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi kemajuan Indonesia khususnya di bidang konstruksi. (b) Menemukan strategi dalam peningkatan kinerja tenaga kerja proyek agar dapat bersaing dengan Negara lain khususnya di bidang konstruksi dalam menghadapi keberlangsungan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bagian tinjauan pustaka ini, akan diuraikan mengenai konsep strategi, perencanaan strategis, menilai lingkungan eksternal dan internal, identifikasi isu-isu strategis dan strategi mengelola isu-isu, dan pendekatan sasaran (goals approach).
Konsep Streategi
Strategi melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi, dari manajemen tingkat atas, menengah sampai bawah. Manajemen tingkat atas biasa disebut tingkat korporasi atau Strategic Unit Bisnis ,dimana sumber dari segala keputusan. Pada manajemen tingkat menengah atau tingkat bisnis, mereka menerjemahkan rumusan arah dan keinginan yang dihasilkan pada tingkat korporasi ke dalam strategi yang konkret pada setiap divisi. Sedangkan pada manajemen tingkat bawah atau tingkat fungsional, mereka menginterpretasikan peran dari fungsi dalam menerapkan strategi kompetitif.
Dibutuhkan penerjemahan strategi yang baik oleh setiap anggota organisasi agar strategi yang telah diputuskan dapat berjalan dengan efektif. Maka suatu strategi harus berisi informasi yang jelas sehingga mudah dipahami oleh para anggota organisasi maupun pembaca umum. Menurut Donnelly (1984), ada enam informasi yang tidak boleh dilupakan dalam suatu strategi, yaitu (1) Apa, apa yang akan dilakukan; (2) Mengapa demikian, suatu uraian tentang alasan yang dipakai dalam menentukan apa diatas; (3) Siapa, siapa yang akan bertanggung jawab untuk atau mengoperasionalisasikan strategi; (4) Berapa, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk menyukseskan strategi; (5) Berapa lama, berapa lama waktu yang diperlukan untuk operasionalisasi strategi tersebut; dan (6) Hasil apa, hasil apa yang diperoleh dari strategi tersebut.
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dapat membantu organisasi dan komunitas membangun kekuatan (strength) dan mengambil keuntungan dari peluang (opportunity) penting, sembari organisasi dan komunitas mengatasi atau meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (thread) serius (Bryson, 2001:24). Para perencana strategi dituntut untuk mampu mengumpulkan informasi secara luas terkait isu-isu penting yang timbul di lingkungan internal maupun eksternal.
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1156 Menilai Lingkungan Eksternal dan Internal
Tujuan utama penggunaan perencanaan strategis adalah untuk menyiagakan suatu organisasi terhadap berbagai ancaman dan peluang internal maupun eksternal yang mungkin membutuhkan tanggapan di masa mendatang yang dapat diduga (Bryson, 2005:138). Maka juga diperlukan pengetahuan tentang diri organisasi, yaitu pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan organisasi.
Menilai lingkungan eksternal
Identifikasi faktor eksternal ini sangat penting bagi suatu organisasi, karena organisasi banyak dipengaruhi oleh lingkungan daripada lingkungan dipengaruhi oleh organisasi itu sendiri, terutama peluang. Kekuatan yang dimiliki oleh organisasi digunakan untuk memanfaatkan peluang atau kesempatan yang ada serta memaksimalkannya. Organisasi harus terus mencari dan mengejar sebuah peluang.
Ancaman adalah faktor-faktor eksternal yang menyebabkan organisasi tidak dapat mencapai sasarannya (Higgins, 1985). Tidak semua perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal dapat menjadi peluang, justru menjadi ancaman bagi organisasi. Ancaman di satu organisasi belum tentu menjadi ancaman di organisasi lain. Kondisi, situasi, dan perilaku masyarakat dapat mengancam kehidupan organisasi atau sebaliknya merupakan peluang, tergantung pada bagaimana para eksekutif melihatnya, dan juga tergantung pada kondisi dari organisasi itu sendiri (Salusu, 1996:349).
Menilai lingkungan internal
Lingkungan internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibanding pesaingnya didalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya (Pierce II & Robinson, Jr, 2008:201).
Menurut Hunger (2003:11-12) variabel-variabel lingkungan internal tersebut antara lain: Struktur, adalah suatu cara bagaimana suatu perusahaan dikoordinasikan berkenaan dengan komunikasi, wewenang dan arus kerja.
Budaya, adalah suatu pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai yang diterapkan oleh organisasi.
SWOT merupakan akronim dari strength (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan thread (ancaman). Analisis SWOT digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari organisasi atau perusahaan sehingga pemimpin bisa menganalisis serta dapat memutuskan strategi yang tepat untuk organisasi atau perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman) (Pierce II & Robinson, Jr, 2008:200).
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1157 Tabel 1 Matriks TOWS
INTERNAL
EKSTERNAL STRENGTHS Susun daftar kekuatan WEAKNESSES Susun daftar kelemahan OPPORTUNITIES
Susun daftar peluang STRATEGI SO Pakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Tanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
THREATS
Susun daftar ancaman
STRATEGI ST
Pakai kekuatan untuk menghindari ancaman
STRATEGI WT
Perkecil kelemahan dan hindari ancaman
Sumber: David (1989, dalam Salusu, 1998:365)
Terdapat empat strategi yang tampil di dalam Matriks TOWS tersebut, antara lain: Strategi SO, memanfaatkan kekuataan organisasi untuk mengejar peluang yang ada. Strategi WO, memperbaiki kelemahan organisasi untuk memanfaatkan peluang. Strategi ST, menghindari atau meminimalisir ancaman dengan menggunakan
kekuatan organisasi.
Strategi WT, membuat rencana pertahanan dalam menghadapi kelemahan internal dan ancaman eksternal.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi tujuan, strategi, dan kebijaksanaan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman). Dalam kondisi yang ada saat ini analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses).
Hasil Studi Literatur
Faktor internal yang digunakan dalam desain kuisioner pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tingkat Pendidikan pekerja Motivasi internal pekerja Keterampilan
Kualitas Sumber Daya Manusia Disiplin Kerja
Pengendalian dan pembinaan pekerja Kepemimpinan
Kondisi Kesehatan pekerja Komunikasi
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1158 Faktor eksternal yang digunakan dalam desain kuisioner ini adalah sebagai berikut : Kondisi ekonomi
Motivasi Eksternal Lingkungan Iklim Kerja Pelatihan/sertifikasi keahlian Jaminan keselamatan
Tingkat Pendapatan Metode konstruksi
Kebutuhan pasar dalam negeri Kemampuan pekerja asing Peraturan Perundang-Undangan Hasil Kuesioner dan Wawancara
Penelitian ini mengambil data primer dan data sekunder yang digunakan sebagai dasar perhitungan analisisnya.
Data primer yang diambil dari responden yang merupakan pekerja pada kontraktor di wilayah surakarta yang tergabung dalam organisasi Gabungan Pelaksana Konstruksi (GAPENSI) Surakarta yang beranggotakan 30 perusahaan jasa konstruksi yang terdapat di wilayah Surakarta.
Responden yang berasal dari 13 kontraktor yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Kontraktor tersebut adalah sebagai berikut : CV Luhur, CV Nadita, CV Cipta wijaya, CV Jaya teknik, PT Agung waskita, CV Rejo agung, PT Mutiara krida perkasa, CV Aneka teknik, CV Mustika abikarsa, CV Sumber agung, PT Sumber rejo, CV Bina, CV Dimas. Pembahasan
a. Analisis Hasil Survey Faktor Internal dan Eksternal
Survey dilakukan di wilayah Surakarta dengan data dari GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi) Surakarta. Faktor internal dan eksternal yang terdapat dalam survey antara lain pada tabel 2 :
Tabel 2 Tabel Faktor Internal dan Eksternal
Keterangan :
Kolom 1 : Faktor Internal
Kolom 2,4,6 : Nilai Bobot Hasil Kuesioner Kolom 3,5,7 : Nilai Rating Hasil Kuesioner
X : Nilai Hasil Skala Ordinal Likert (1-5) Y : Nilai Hasil Skala Ordinal Likert (1-5)
Perhitungan pengelompokkan kategori Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats seperti pada tabel 3.
Faktor Internal Faktor Eksternal
1. Tingkat Pendidikan pekerja 2. Motivasi internal pekerja 3. Keterampilan
4. Kualitas Sumber Daya Manusia 5. Disiplin Kerja
6. Pengendalian dan pembinaan pekerja 7. Kepemimpinan
8. Kondisi Kesehatan pekerja 9. Komunikasi
10. Fasilitas keselamatan pekerja
1. Kondisi ekonomi 2. Motivasi Eksternal 3. Lingkungan Iklim Kerja 4. Pelatihan/sertifikasi keahlian 5. Jaminan keselamatan 6. Tingkat Pendapatan 7. Metode konstruksi
8. Kebutuhan pasar dalam negeri 9. Kemampuan pekerja asing 10. Peraturan Perundang-Undangan
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1159 Tabel 3 Contoh Perhitungan Pengelompokan Kategori S/W dan O/T
Faktor Internal Per. 1 B R Per. 2 B R Per. 3 B R BXR Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tingkat Pendidikan pekerja x y y' x y y' x y y' S1 Motivasi internal pekerja x y y' x y y' x y y' S2 Keterangan :
Kolom 1 : Faktor Internal
Kolom 2, 5, 8 : Nilai bobot hasil kuesioner Kolom 3, 6, 9 : Nilai rating hasil kuesioner Kolom 4, 7,10 : Nilai rating hasil transformasi
Kolom 11 : Jumlah nilai bobot dikalikan dengan nilai rating hasil kuesioner
Kolom 12 : Pemilahan faktor internal, untuk 5 faktor dengan urutan jumlah nilai faktor terbesar dikelompokkan dalam kekuatan (strenghts), dan 5 faktor dengan urutan jumlah nilai faktor terkecil dikelompokkan dengan kelemahan (weaknesses).
Untuk pemilahan faktor eksternal, 5 faktor dengan urutan jumlah nilai terbesar dikelompokkan dalam peluang (Opportunities), dan 5 faktor dengan urutan jumlah nilai faktor terbesar dikelompokkan dalam ancaman (threats). Rekapitulasi data hasil kuesioner faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada tabel data hasil perhitungan pemilahan faktor internal dan eksternal perusahaan dapat dilihat pada tabel.
Data Rekapitulasi hasil pemilahan faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4 Hasil Pemilahan Faktor Internal dan Eksternal FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
1 Kepemimpinan Kualitas sumber daya manusia 2 Fasilitas Keselamatan kerja Komunikasi
3 Kondisi kesehatan pekerja Pengendalian danpembinaan pekerja 4 Tingkat pendidikan pekerja Keterampilan
5 Disiplin kerja Motivasi internal FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG (O) ANCAMAN (T)
1 Pelatihan/sertifikasi keahlian Kemampuan pekerja asing 2 Jaminan keselamatan Kondisi ekonomi
3 Peraturan undang-undang Tingkat pendapatan 4 Kebutuhan pasar dalam negeri Metode konstruksi 5 Lingkungan Kerja Motivasi eksternal
Kontraktor menempatkan kepemimpinan, fasilitas keselamatan kerja, kondisi kesehatan dan tingkat pendidikan pekerja, serta disiplin kerja merupakan faktor kekuatan yang mempengaruhi peningkatan kinerja pekerja. Akan tetapi faktor internal yang merupakan kelemahan pekerja adalah kualitas sumber daya, komunikasi, pengendalian dan pembinaan pekerja, ketrampilan dan motivasi internal.
Faktor eksternal yang merupakan peluang untuk meningkatkan kinerja pekerja konstruksi adalah pelatihan/sertifikasi keahlian, jaminan keselamatan, peraturan perundang-undangan, kebutuhan pasar dalam negeri dan lingkunga kerja yang baik dan kondusif. Kemampuan
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1160 pekerja asing, kondisi ekonomi, tingkat pendapatan, metode konstruksi dan motivasi eksternal merupakan ancaman bagi usaha peningkatan kinerja pekerja konstruksi.
Faktor Kualitas SDM, komunikasi, pengendalian dan pembinaan pekerja, ketrampilan dan motivasi internal merupakan faktor yang termasuk kategori kelemahan bagi kontraktor, hal ini mengisyaratkan bahwa sampai saat ini kontraktor memperhatikan masalah peningkatan mutu SDM, dimana dengan memiliki mutu SDM yang baik dan berkembang dapat meningkatkan pendapatan bagi perusahaan.
MATRIKS SWOT
Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi: Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats). Perusahaan konstruksi dapat menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta memperbaiki kelemahan yang ada.
Berdasar hasil analisis pada mtriks SWOT maka didapatkan empat alternatif strategi, yaitu a. Alternatif 1
Mempertahankan kepemimpinan, fasilitas keselamatan dan disiplin kerja untuk menjaga kepercayaan klien dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri (S1,S2,O4)
Mempertahankan kondisi kesehatan pekerja dengan memanfaatkan fasilitas jaminan kesehatan dan keselamatan kerja. (S3, S2,O2)
b. Alternatif 2
Meningkatkan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan/sertifikasi keahlian. (W4,W1,O1)
Meningkatkan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja guna memenuhi peluang pemenuhan kebutuhan pasar konstruksi dalam negeri (W4,W1,O4)
c. Alternatif 3
Meningkatkan fasilitas keselamatan dan disiplin kerja serta menggunakan metode konstruksi yang tepat. (S1,S2,T4)
Menggunakan metode konstruksi yang tepat yang meninimalkan sampah konstruksi. (S1,T4)
d. Alternatif 4
Meningkatkan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan/ sertifikasi keahlian menuju SDM yang berdaya saing (W4,W1,T1)
Menggunakan sarana dan prasarana yang menunjang komunikasi yang baik. (W2,T4) Setelah mengalisia matriks SWOT, maka diambil satu strategi yang relevan untuk dilakukan oleh kontraktor dalam usaha untuk meningkatkan kinerja pekerja konstruksi. Berdasarkan alternatif strategi yang telah disusun, strategi yang dipilih lebih pada alternatif strategi WO dimana strategi yang disusun memperbaiki kelemahan atau kekurangan pekerja dengan memanfaatkan peluang yang ada. Melalui peningkatan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan/sertifikasi keahlian pekerja akan mempunyai daya saing terhadap ancaman pekerja asing. Peningkatan kinerja pekerja konstruksi juga harus didukung dengan kepemimpinan yang baik, lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja serta metode konstruksi yang tepat.
e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1161
KESIMPULAN
Dari hasil analaisis dapat disimpulkan sebagai berikut:
Faktor internal yang merupakan kekuatan yang berpengaruh untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah Kepemimpinan, Fasilitas Keselamatan kerja, Kondisi kesehatan pekerja, Tingkat pendidikan pekerja, dan Disiplin kerja.
Faktor internal yang merupakan kelemahan yang berpengaruh untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah Kualitas sumber daya manusia, Komunikasi, Pengendalian dan pembinaan pekerja, Keterampilan, dan Motivasi internal.
Faktor eksternal yang merupakan peluang yang berpengaruh untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah Pelatihan/sertifikasi keahlian, Jaminan keselamatan, Peraturan undang-undang, Kebutuhan pasar dalam negeri, Lingkungan Kerja.
Faktor eksternal yang merupakan ancaman yang berpengaruh untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah Kemampuan pekerja asing, Kondisi ekonomi, Tingkat pendapatan, Metode konstruksi, dan Motivasi eksternal. Strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah melalui peningkatan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan/sertifikasi keahlian pekerja akan mempunyai daya saing terhadap ancaman pekerja asing. Peningkatan kinerja pekerja konstruksi juga harus didukung dengan kepemimpinan yang baik, lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja serta metode konstruksi yang tepat.
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: a. Diharapkan pemerintah melalui kementrian yang terkait bersedia memberi bantuan kepada para pekerja konstruksi berupa pengadaan pelatihan bahasa dan pelatihan khusus yang bertahap dan menerus agar nantinya para pekerja konstruksi mampu bersaing dalam menghadapi persaingan diera Masyarakat Ekonomi ASEAN.
b. Diharapkan pemerintah bersedia membantu mempermudah para pekerja konstruksi dalam pengurusan surat dan izin seperti paspor dan hal-hal lain yang menyangkut dengan pengurusan keimigrasian.
c. Pemerintah bersedia berperan aktif dalam memberikan informasi dan mempromosikan para tenaga kerja konstruksi kepada negara-negara yang bergabung dalam ASEAN.
DAFTAR PUSTAKA
Abu-Hijleh, S.F. & Ibbs, C.W., 1993, Systematic Automated Management Exception Reporting, Journal of Construction Engineering and Management
Ameer, R. And Othman, R. (2011). “Sustainability Practice and Coorporate Finansial Performance: A Study Based on the Top Global Corporation”. Journal of Management in Engineering, Vol. 26, No.1, 9-18
David, FR. (2000). Concept in Strategic Management. Prentice Hall. USA
Handayani, F. S. (2017). “Strategy for Small-medium Scale Contractor Performance Improvement in ASEAN Competitive market”. Procedia Engineering, Vol. 171, 387-395 Husaini, H. W. (2013). “Hadapi Perasingan Global, Kontraktor Diminta Ikuti Aturan,
http://mdn.biz.id/n/68872, diakses pada 16 Juni 2017
Izik Z. Arditi, David. Irem Dikmen. And M Talat Birgonoul. (2010), “Impact of Resource and Strategi on Construction Company Performance Journal of Management Engineering”, Vol 26, No 1, pp 9-18 Lanslesy, P. R. (2002). “Coorporate Strategy and Survivel in The UK Construction Industry”. Construction Management Economic Journal, Vol5, 141-155
Prasetyo, R. F. dan Wiguna, P. A. (2015). “Menilai kesadaran dan kesiapan kontraktor di Indonesia menghadapi msyarakat ekonomi asean”. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII, Surabaya, 24 januari 2015, 32-41
Rangkuti, F. (2005). Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi Konsep Perencanaan Strategi Untuk Menghadapi Abad 21, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.